Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Metode Pembelajaran Kreatif Mata Pelajaran Bahasa Arab Untuk Kelas 1 Sekolah Dasar Islam Imam Kurniawan; Anung Al Hamat; Abdul Hayyie Al Kattani
Idarah Tarbawiyah: Journal of Management in Islamic Education Vol 2, No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (647.399 KB) | DOI: 10.32832/itjmie.v2i1.3426

Abstract

Creative Learning Methods in Arabic Language Subjects For Grade 1 Elementary School is a strategic step in fostering students' learning interest and minimizing student saturation when learning a foreign language. This research aims to produce Creative Learning Methods in Arabic Language Subjects for Grade 1 Elementary School (SD). The research method used in this research is qualitative field research—data collection tools through observation, interviews, and documentation. The formulation of Creative Learning Method in the Arabic Language For Grade 1 elementary school was conducted validity test through Focus Group Discussion (FGD) with four experts, namely: religious experts, linguists, psychologists and education experts. This study's results can be described that the Arabic Language Learning Method for Grade 1 Elementary School at Ibnu Hajar Bogor Islamic School in a structured manner has not looked neat. In its implementation, learning Arabic in grade 1 elementary school at Ibnu Hajar Bogor Islamic School uses Arabic manuals for grade 1 elementary school ordered by the school with exciting methods in its delivery. While in Pioneer School Depok Arabic Language Learning For Grade 1 Elementary School is held once a week, namely on Tuesdays, starting at 09:00- 09:30 by using learning modules created by the school based on students' needs namely lughotuna Arabic language books. The methods used by the two institutions studied in Arabic language learning are very diverse, he said; direct methods, Q& A, Qowa'id, and GameAbstrakMetode Pembelajaran Kreatif pada mata pelajaran Bahasa Arab Untuk Kelas 1 Sekolah Dasar merupakan langkah strategis dalam menumbuhkan minat belajar siswa dan meminimalisir kejenuhan siswa saat belajar bahasa asing.  Tujuan dalam penelitian ini Untuk menghasilkan Metode Pembelajaran Kreatif pada mata pelajaran Bahasa Arab Untuk Kelas 1 Sekolah Dasar (SD). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif field research. Alat pengumpul data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil rumusan Metode Pembelajaran Kreatif pada mata pelajaran Bahasa Arab Untuk Kelas 1 SD dilakukan uji keabsahan melalui Focus Group Discusion (FGD) dengan 4 ahli yaitu: ahli agama, ahli bahasa, ahli psikologi dan ahli pendidikan. Hasil penelitian ini dapat dideskripsikan bahwa Metode Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Kelas 1 Sekolah Dasar di Sekolah Islam Ibnu Hajar Bogor secara terstruktur belum terlihat rapi. Dalam pelaksanaannya, pembelajaran bahasa Arab kelas 1 SD di Sekolah Islam Ibnu Hajar Bogor menggunakan buku panduan bahasa Arab untuk kelas 1 SD yang dipesan oleh pihak sekolah dengan penambahan metode menarik dalam penyampaiannya. Sedangkan di Sekolah Pioneer Depok  Pembelajaran Bahasa Arab Untuk Kelas 1 Sekolah Dasar dilaksanakan satu kali dalam sepekan, yaitu di hari Selasa, mulai pukul 09:00- 09:30 dengan menggunakan modul pembelajaran yang dibuat oleh sekolah berdasarkan kebutuhan peserta didik yaitu buku bahasa Arab Lughotuna. Metode yang digunakan oleh dua lembaga yang diteliti dalam pembelajaran bahasa Arab sangat beragam, di antaranya; metode langsung, tanya jawab, Qowa’id, dan metode Game.
Counseling Guidance From Islamic Perspective, An Ontological View Dadang Hamdan Iskandar; Widhya Nusantari; Imas Kania Rahman; Abdul Hayyie Alkattani
Tasfiyah: Jurnal Pemikiran Islam Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Darussalam Gontor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21111/tasfiyah.v6i1.7652

Abstract

Expanding the definition of Counseling guidance in Islam is not easy, moreover, the nature of counseling guidance in Islam is the integration of religion, theory, and e intersection with the reality of the surrounding actors. In historical light, the difference between Islamic counseling and counseling, in general, is in the possibility of influencing or being influenced. The purpose of this study is to develop the definition of counseling guidance in Islam, a study of Islamic and conventional philosophical thought patterns, and the dynamics of a comprehensive formulation effort. Research using literature (library research). This type of research includes a qualitative description in the literature and sources and or recent findings regarding counseling guidance. The nature of this literature research is a critical and historical study. Data collection in the form of symbolic verbal. The results showed that the formulation of the definition of counseling guidance of Islam has shown firmness on the mission of Islam. The elements of the definition in Counseling guidance of Islam, at least include: (1) services that are proactive, not apathetic or passive, (2) carried out by experts, (3) carried out to individuals, both in individual and group and mass counseling, (4) in the form of advice, support, and advice in accordance with the religious rules of the Qur'an, Sunnah and their derivatives, (5) aimed at self-development, preventing blasphemy and solving problems so that individuals can optimize their potential, (6) paying attention to physical, spiritual and environmental aspects, and ( 7) accomplish happiness in the existence of this world and the hereafter
Manajemen Peserta Didik dalam Program Tahsin Membaca Al-Qur’an di SMAIT Ummul Quro Ujang Ahmad Yani; Budi Handrianto; Abdul Hayyie Al Kattani
TADBIR MUWAHHID Vol. 6 No. 1 (2022): Tadbir Muwahhid
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30997/jtm.v6i1.5333

Abstract

Permasalahan yang menjadi penyebab peserta didik pada tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) belum mampu membaca Al-Qur’an adalah adanya perasaan malu yang dimiliki peserta didik untuk belajar membaca Al-Qur’an, dikarenakan di perkampungan-perkampungan saat ini sudah jarang sekali para remaja untuk belajar mengaji, tidak jarang ketika pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya materi Al-Qur’an para peserta didik tidak masuk kelas karena takut mendapat giliran membaca Al-Qur’an. Maka dari itu diperlukan pengelolaan yang baik agar peserta didik mengikuti program untuk menuntaskan baca Al-Qur’an. Oleh karena itu diperlukan manajemen yang baik dalam menuntaskan baca Al-Qur’an yang berhubungan dengan peserta didik yaitu manajemen peserta didik dalam program tahsin membaca Al-Qur’an. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen peserta didik dalam membaca Al-Qur’an di SMAIT Ummul Quro, yang memiliki keunggulan dalam program tahsin dalam penerapan metode yang dikembangkan sendiri yaitu metode Nuri (Cahayaku). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Langkah selanjutnya adalah teknik analisis data reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tahapan manajemen peserta didik yang diterapkan meliputi: (1) analisis kebutuhan peserta didik dengan mempertimbangkan ketersediaan ruang kelas dan tenaga pengajar, (2) penerimaan peserta didik baru meliputi pembentukan panitia, menetapkan kuota daya tampung, membuat persyaratan calon peserta didik baru, jadwal pendaftaran, jadwal seleksi, dan jalur pendaftaran peserta didik baru, (3) seleksi peserta didik meliputi jalur reguler dan jalur prestasi yang dibagi kepada prestasi hafalan Al-Qur’an, akademik dan non akademik, (4) orientasi peserta didik dengan melakukan beberapa kegiatan seperti dauroh Al-Qur’an, motivasi Al-Qur’an, matrikulasi materi tahsin, danmetode menghafal Al-Qur’an, (5) pengelompokan peserta didik berdasarkan kemampuan membaca Al-Qur’an, (6) pembinaan dan pengembangan; bagi peserta didik yang belum tuntas ujian tahsin akan dicekal mengikuti ujian akademik dan diberikan pembinaan melalui pelajaran tambahan, jika dengan pelajaran tambahan masih belum tuntas maka disarankan untuk mengikuti bimbingan belajar dengan menghadirkan guru ngaji ke rumahnya (7) pencatatan dan pelaporan berupa format perkembangan dan penilaian capaian tahsin serta di akhir semester melaporkan hasil belajar peserta didik melalui raport dari dinas pendidikan, (8) kelulusan dan alumni; peserta didik dinyatakan lulus dari program tahsin membaca Al-Qur’an apabila telah menuntaskan jilid 1 sampai 4, gharib dan tajwid. 
مناهج التربية الأخلاقية في معهد تحفيظ القرآن للثانوية Jurais Mahali; Ahmad Alim; Abdul Hayyie Al-kattaniy
Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Vol 4, No 01 (2021): Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam
Publisher : Sekolah Tinggi Agama Islam Al Hidayah Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30868/im.v4i01.935

Abstract

Islam is a very respectful religion good morals. But in reality there are still many from muslim communities do not uphold morals the morals taught by the prophet shalallahu ‘Alaihi wasalam, there are many moral violations among the younger generation, such as being arrogant, indifferent, promiscuity, atc. This is what encourages the writer to explor the inner moral education curriculum in the book riyadhu As-Sholihin for senior secondary high school education institutions for the upper secondary level of the tahfidz Al-Qur’an. This research is a literature study with a content analysis approach. This research produces a moral education curriculum, some of wich will be described in this article, namely sincere in words and deeds, repent, patient, piety, amar ma’ruf nahi munkar, and tawadu.
Bahan Ajar Sains Berbasis Nilai-nilai Islam (Studi Kasus Buku Tematik Terpadu Kelas 2 SD Tema 6) Wildan Faroz; Budi Handrianto; Abdul Hayyie Al-Kattani
TAWAZUN: Jurnal Pendidikan Islam Vol 14 No 2 (2021)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Islam,Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tawazun.v14i2.4528

Abstract

Textbooks are a medium of instruction that is often used today and has a broad impact and role because they are used in almost every educational institution. Science teaching materials in the form of textbooks containing western philosophy and religious neutrality pose a challenge to Islamic education. Therefore, there is a need for research on how to package science textbooks to become agents of planting Islamic values. This research is intended to explain the Islamic approach that comes from the Al-Quran and hadith to natural science (animals and plants), the results of which can be applied to the inclusion of Islamic values in the content of science in integrated thematic books for grade 2 Elementary School (SD) or Madrasah Ibtidaiyah. (MI). This research is descriptive qualitative with the results of the research that the concept of science teaching materials based on Islamic values must see how the Islamic approach to nature. The author found that there are at least 3 (three) Al-Quran approaches to nature, namely; first, the Koran makes nature an agent for calming faith. Second, the Qur'an provides direction and guidance in managing nature. Third, the Koran describes the laws relating to nature. Thus science learning can be used as an agent for planting Islamic values, both faith, syari`at and manners.Abstrak                                  Buku teks merupakan media pembajaran yang sering digunakan sampai saat ini dan memiliki dampak dan peran yang luas karena digunakan hampir di setiap lembaga pendidikan. Bahan ajar sains dalam bentuk buku teks yang mengandung muatan filsafat barat dan netral agama menjadi tantangan pendidikan agama Islam. oleh karena itu, perlu adanya penelitian tentang bagaimana mengemas buku teks sains agar menjadi agen penanaman nilai-nilai Islam. Penelitian ini dimaksudkan untuk menjelaskan pendekatan Islam yang bersumber dari Al-Quran dan hadits terhadap sains alam (hewan dan tumbuhan) yang hasilnya dapat diterapkan untuk penenaman nilai-nilai Islam pada muatan sains pada buku tematik terpadu kelas 2 Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI). Penelitain ini bersifat deskriptif kualitatif dengan hasil penelitian bahwa Konsep bahan ajar sains berbasis nilai-nilai Islami harus melihat bagaimana pendekatan Agama Islam terhadap alam. Penulis menemukan bahwa setidaknya ada 3 (tiga) pendekatan Al-Quran terhadap alam, yaitu; pertama, Al-Quran menjadikan alam sebagai agen penenaman akidah. Kedua, Al-Qurān memberikan arahan dan petunjuk dalam pengelolaan alam. Ketiga, Al-Quran menjelaskan hukum-hukum yang berkaitan dengan alam. Dengan demikian pembelajaran sains dapat dijadikan agen penanaman nilai-nilai Islam baik akidah, syari`at dan adab.
Model Pembelajaran Tadabbur Al-Qur'an dalam Kitab At-Tibyan untuk Pondok Pesantren Tahfidz Zainal Arifin; Akhmad Alim; Abdul Hayyie al Kattani
TAWAZUN: Jurnal Pendidikan Islam Vol 13 No 2 (2020)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Islam,Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tawazun.v13i2.3955

Abstract

Tadabur Al-Qur'ān is one of the objectives of the reduction of the Al-Qur'ān. The reality in the field is that there are still many students who find it difficult to translate Al-Qur'ān. In addition, the output in terms of morality and behavior tends not to reflect the Al-Qur'ān. There are still many students who are not morally good. The purpose of this research is to find a learning model of Al-Qur'ān tadabbur from the thought of al-Imām an-Nawawī in his book At-Tibyān Fī 'Ä€dāb Hamalati Al-Qur'ān and the method of Al-Qur'ān tadabbur in Al-Bassām Islamic boarding school - Sukabumi. This research uses documentary studies on the At-Tibyān book and field data collection at the Al-Bassām Islamic boarding school - Sukabumi by means of observation, interviews and collecting documents. The results of data analysis from the Book of At-Tibyān and field data at the Al-Bassām Islamic boarding school, resulted in a learning model of the Tadabur Al-Qur'ān, namely: 1. Increasing the maximum reading of the Al-Qur'ān within three days of khatam, 2. Getting used to reading Al-Qur'ān at night, 3. Repeating recitation of Al-Qur'ān to avoid forgetting, 4. Trying to cry when reading Al-Qur'ān, 5. Reading Al-Qur'ān with Tartīl. 6. Time to read Al-Qur'ān in the morning and late evening. 7. Recitation of the Al-Qur'ān is memorized, recited at night and done alone. 8. The target of reading muroja'ah memorization is at least 2 sheets per day. 9. The target of reciting Talaqi by memorizing the Al-Qur'ān with a tahsin teacher is at least 1 sheet per day. 10. Giving advice 10 minutes before starting Al-Qur'ān learning. 11. Doing rote repetitions by reading them repeatedly at least 15 repetitions. 12. Train to be the imam of the night prayer.Abstrak                                  Tadabur Al-Qur'ān merupakan salah satu tujuan diturunkannya Al-Qur'ān. Realita di lapangan, masih banyak santri yang sulit untuk mentadabburi Al-Qur'ān. Ditambah lagi, outputnya dari segi akhlak dan perilaku cenderung tidak mencerminkan Al-Qur'ān. Masih banyak santri yang kurang baik akhlaknya. Tujuan penelitian ini mencari model pembelajaran tadabbur Al-Qur'ān dari pemikiran al-Imām an-Nawawī dalam kitabnya At-Tibyān Fī ‘Ä€dāb Hamalati Al-Qur'ān dan metode tadabbur Al-Qur'ān di pondok pesantren Al-Bassām – Sukabumi. Penelitian ini menggunakan studi dokumenter pada kitab At-Tibyān dan pengumpulan data lapangan pada pesantren Al-Bassām – Sukabumi dengan cara observasi, wawancara dan mengumpulkan dokumen. Hasil analisis data dari Kitab At-Tibyān dan data lapangan di pesantren Al-Bassām, dihasilkanlah model pembelajaran Tadabur Al-Qur'ān, yaitu: 1. Memperbanyak membaca Al-Qur'ān secara maksimal dalam waktu tiga hari sekali khatam, 2. Membiasakan membaca Al-Qur'ān di malam hari, 3. Mengulang-ulang bacaan Al-Qur'ān untuk menghindari lupa, 4. Berusaha menangis ketika membaca Al-Qur'ān, 5. Membaca Al-Qur'ān dengan Tartīl. 6. Waktu membaca Al-Qur'ān di pagi dan petang menjelang malam. 7. Bacaan Al-Qur'ān dihafal, dibaca di malam dini hari dan dilakukan sendirian. 8. Target bacaan muroja'ah hafalan minimal sebanyak 2 lembar per-harinya. 9. Target bacaan Talaqi hafalan Al-Qur'ān dengan guru tahsin minimal sebanyak 1 lembar per hari. 10. Pemberian nasehat 10 menit sebelum memulai pembelajaran Al-Qur'ān. 11. Melakukan pengulangan hafalan dengan membacanya secara berulang minimal 15 kali pengulangan. 12. Berlatih menjadi imam shalat malam.
KONSEP ADAB PENUNTUT ILMU MENURUT IBN ABD AL-BARR DAN RELEVANSINYA DENGAN PENDIDIKAN NASIONAL Muslim Muslim; Abdul Hayyie Al-Kattani; Wido Supraha
TAWAZUN: Jurnal Pendidikan Islam Vol 10 No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Islam,Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (316.205 KB) | DOI: 10.32832/tawazun.v10i2.1164

Abstract

Dunia pendidikan saat ini cukup memprihatinkan. Adab Islami yang telah diwariskan oleh para leluhur tidak mendapatkan porsi yang cukup untuk diajarkan dan ditanamkan kepada peserta didik. Konsekwensinya terjadilah fenomena gunung es, hilangnya adab dari para penuntut ilmu. Dua tahun terakhir beragam kasus kriminal memuncak dan menuai respon para pakar dan praktisi pendidikan. Di antaranya: kekerasan seorang guru terhadap murid yang berakibat anak itu menyeret sang guru ke meja hijau, seorang murid memukul guru, seorang mahasiswa membunuh dosennya sendiri, dan berbagai masalah lainnya. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui konsep adab penuntut ilmu menurut Ibn Abd al-Barr dan relevansinya dengan pendidikan nasional. Penelitian ini menjadi urgent dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan membentuk manusia berkarakter dan beradab yang kian hari semakin carut-marut. Metode penelitian menggunakan pendekatan sejarah (historiografi) dan studi pustaka (library research). Hasil penelitian menunjukkan adanya relevansi konsep adab beliau dengan pendidikan nasional. Melalui karya-karyanya itu ia telah menuangkan gagasan yang senantiasa relevan sepanjang zaman. Sehingga sumbangsihnya bagi dunia Islam turut mewarnai peradaban Islam di belahan benua Eropa, Andalusia dan lainnya. Al-Quran dan sunnah serta perkataan (aqw?l) para ulama salaf memperkokoh bangunan konsep adab yang beliau gagas sehingga meninggikan peradaban Islam di masa silam dan masa yang akan datang.Keywords : Adab, Akhlak, Pendidikan Nasional 
Manajemen Kegiatan Siswa dalam Menciptakan Kehidupan Religius di SMP Citra Nusa Cibinong Rasyid Rasyid; Abdul Hayyie Al-Kattani; Ulil Amri Syafri
TAWAZUN: Jurnal Pendidikan Islam Vol 14 No 1 (2021)
Publisher : Program Studi Magister Pendidikan Islam,Sekolah Pascasarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/tawazun.v14i1.3892

Abstract

Activity Management of students in creating religious life is planning, organization, implementation and creation of religious life. The purpose of this research is to know the management of student activities in creating religious life in SMP Citra Nusa, Bogor regency. Research method is qualitative research method with approach in conducting field riseach research. The data obtained in the form of data from observations, interviews, and documentation studies. The results of the research obtained concluded that SMP Citra Nusa Bogor district was established for ±15 years creating superior learners with the concept of student activity management in creating religious life in SMP Citra Nusa with the motto Panca budayaAbstrak                                  Manajemen Kegiatan siswa dalam menciptakan kehidupan religius adalah perencanaan, Organisasi, Pelaksanaan dan penciptaan kehidupan religius. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui manajemen kegiatan siswa dalam menciptakan kehidupan religius di SMP Citra Nusa, kabupaten Bogor. Metode penelitian adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan dalam melakukan penelitian yang field riseach. Data yang diperoleh berupa data dari hasil observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil dari penelitian diperoleh simpulan bahwa SMP Citra Nusa kabupaten Bogor didirikan selama ±15 tahun menciptakan peserta didik yang unggul dengan konsep manajemen kegiatan siswa dalam menciptakan kehidupan religius di SMP Citra Nusa dengan motto Panca budaya
PENERAPAN MODEL PENDIDIKAN AKHLAK SYAIKH UTSAIMIN DI SDIT AL-HIDAYAH BOGOR Abdul Jabar Idhaudin; Akhmad Alim; Abdul Hayyie Al Kattani
Jurnal As-Salam Vol. 3 No. 3 (2019): Jurnal As-Salam
Publisher : Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37249/as-salam.v3i3.137

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi terjadinya kemerosotan akhlak pada jenjang pendidikan sekolah dasar yang disebabkan adanya pembaratan terhadap dunia pendidikan yang mendeislamisasi sendi kehidupan umat Islam. Penelitian ini dirumuskan untuk mendeskripsikan Penerapan Model Pendidikan Akhlak Syaikh Utsaimin di SDIT Al-Hidayah Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi tokoh dan studi kasus. Penelitian ini menghasilkan pembahasan mengenai Penerapan Model Pendidikan Akhlak Syaikh Utsaimin di SDIT Al-Hidayah Bogor sebagai berikut: landasannya al-Qur’?n, al-Hadits, dan ijtihad yang dinternalisasikan melalui visi dan misi sekolah, tujuannya mewujudkan peserta didik berakhlak mulia dan membangun budaya Islami dalam setiap unsur pendidikan, kurikulumnya berdimensikan mata pelajaran dan program sekolah yang bertumpu pada penanaman nilai-nilai akhlak, metodenya penanaman nilai akhlak dalam al-Qur’?n dan al-Hadits, pembiasaan meneladani akhlak Rasulullah, metode kisah, keteladanan, targhib dan tarhib, serta kemitraan sekolah dalam mengawal akhlak peserta didik, evaluasinya pengawasan sikap peserta didik melalui observasi selanjutnya dicatat dalam buku jurnal sikap, dan direkap pada buku laporan hasil belajar yang diiringi dengan pembinaan akhlak dalam memperhatikan faktor keberhasilan dan penghambat pendidikan akhlak.
PENERAPAN MODEL PENDIDIKAN AKHLAK SYAIKH UTSAIMIN DI SDIT AL-HIDAYAH BOGOR Abdul Jabar Idhaudin; Akhmad Alim; Abdul Hayyie Al Kattani
Jurnal As-Salam Vol. 3 No. 3 (2019): Jurnal As-Salam
Publisher : Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (673.81 KB) | DOI: 10.37249/as-salam.v3i3.137

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi terjadinya kemerosotan akhlak pada jenjang pendidikan sekolah dasar yang disebabkan adanya pembaratan terhadap dunia pendidikan yang mendeislamisasi sendi kehidupan umat Islam. Penelitian ini dirumuskan untuk mendeskripsikan Penerapan Model Pendidikan Akhlak Syaikh Utsaimin di SDIT Al-Hidayah Bogor. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi tokoh dan studi kasus. Penelitian ini menghasilkan pembahasan mengenai Penerapan Model Pendidikan Akhlak Syaikh Utsaimin di SDIT Al-Hidayah Bogor sebagai berikut: landasannya al-Qur’?n, al-Hadits, dan ijtihad yang dinternalisasikan melalui visi dan misi sekolah, tujuannya mewujudkan peserta didik berakhlak mulia dan membangun budaya Islami dalam setiap unsur pendidikan, kurikulumnya berdimensikan mata pelajaran dan program sekolah yang bertumpu pada penanaman nilai-nilai akhlak, metodenya penanaman nilai akhlak dalam al-Qur’?n dan al-Hadits, pembiasaan meneladani akhlak Rasulullah, metode kisah, keteladanan, targhib dan tarhib, serta kemitraan sekolah dalam mengawal akhlak peserta didik, evaluasinya pengawasan sikap peserta didik melalui observasi selanjutnya dicatat dalam buku jurnal sikap, dan direkap pada buku laporan hasil belajar yang diiringi dengan pembinaan akhlak dalam memperhatikan faktor keberhasilan dan penghambat pendidikan akhlak.