cover
Contact Name
Dyah Mustika Nugraheni
Contact Email
-
Phone
+6285640740570
Journal Mail Official
medica.arteriana@unimus.ac.id
Editorial Address
Jl. Kedungmundu Raya No. 18, Semarang
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Medica Arteriana (Med-Art)
ISSN : 26572370     EISSN : 26572389     DOI : http://dx.doi.org/10.26714/medart
Core Subject : Health,
Medica Arteriana (Med-Art) is an open access journal as the official scientific journal of the Faculty of Medicine University Muhammadiyah of Semarang. The Journal publishes articles in medical and health sciences resulted from basic sciences, clinical sciences and community health (public health, occupational medicine and family medicine) research to integrate researches in all aspects of human health. This journal published twice a year and provides original article, reviews, and also currently case reports. Letters and commentaries of our published articles are welcome. MED-ART aims to be a peer reviewed scientific journal of the highest quality. We want to ensure that whatever data published is true and original from the authors. MED-ART will records knowledge about the changing pattern of human diseases, human behaviour, community diseases and how researcher initiate to overcome all the health issues in Indonesia. It will also archive how medicine develops as a profession in the Nation. We will communicate and cooperate with other scientific journals in Indonesia and other countries.
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 1 (2019): Juni 2019" : 8 Documents clear
Senam Aerobik Intensitas Sedang Tingkatkan Memori Jangka Pendek Siswa SMK yang Diukur Menggunakan Nonsense Syllable Test Dinda Tiara Firdaus; Yanuarita Tursinawati; Ika Dyah Kurniati
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 1, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (138.717 KB) | DOI: 10.26714/medart.1.1.2019.1-9

Abstract

Latar Belakang: Gangguan fungsi memori jangka pendek dapat timbul salah satunya akibat aktivitas fisik yang rendah. Beberapa penelitian menyatakan bahwa aktivitas fisik  seperti olahraga aerobik yang dilakukan pada kelompok dewasa muda diketahui mampu meningkatkan fungsi memori jangka pendek. Memori jangka pendek memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam proses pengolahan informasi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan fungsi memori jangka pendek yang diukur menggunakan nonsense syllable test sebelum dan setelah perlakuan senam aerobik intensitas sedang. Metode: Penelitian kuasi eksperimental dengan desain pre and post-test. Subjek penelitian adalah siswi SMK Widya Praja Ungaran (n=36) berusia 16-18 tahun yang dipilih secara purposive sampling. Sampel terbagi menjadi dua yaitu kelompok kontrol dan perlakuan. Penelitian ini menggunakan instrumen nonsense syllable test untuk pengukuran  memori jangka pendek. Analisis menggunakan uji t berpasangan dan t tidak berpasangan. Hasil: Skor pre-test dan post-test pada kelompok kontrol dan perlakuan mengalami kenaikan. Namun, kenaikan skor pada kelompok perlakuan lebih tinggi yaitu 5 sedangkan pada kelompok kontrol 1,17. Terdapat perbedaan bermakna skor memori jangka pendek setelah perlakuan antar kelompok kontrol dan perlakuan (p=0,023). Terdapat perbedaan yang bermakna memori jangka pendek sebelum dan setelah perlakuan pada kelompok perlakuan (p = 0,000) Kesimpulan: Senam aerobik intensitas sedang sesi tunggal dapat meningkatkan fungsi memori jangka pendek
Hubungan Status Gizi Dengan Derajat Diare Anak di Rumah Sakit Tugurejo Semarang Dewi Rahayu; Kanti Ratnaningrum; Agus Saptanto
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 1, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (102.62 KB) | DOI: 10.26714/medart.1.1.2019.10-14

Abstract

Latar Belakang : Menurut WHO tahun 2013 diare merupakan salah satu permasalahan yang penting di dunia khususnya pada negara berkembang endemis termasuk Indonesia.1 Banyak faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada anak misalnya keadaan gizi, kebiasaan atau perilaku, sanitasi lingkungan, dan sebagainya. Angka anak-anak yang menderita kekurangan gizi di Indonesia masih terbilang tinggi.5 Masih jarang penelitian yang membahas tentang hubungan status gizi dengan derajat diare anak. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan status gizi anak terhadap derajat diare di Rumah Sakit Tugurejo Semarang.Metode : Penelitian observational analitik dengan desain cross sectional dilakukan Desember 2018 hingga Februari 2018 dengan metode total sampling catatan medis periode 2015 hingga 2017 di Rumah Sakit Tugurejo Semarang. Analisis menggunakan uji Fisher Exact. Kriteria inklusi adalah anak yang rawat inap usia 0-5 tahun dan kriteria eksklusi adalah pasien dengan hidrosefalus, cerebral palsy, dan anak yang mengalami sakit berat kecuali diare berat. Hasil : Dari 176 pasien diare anak didapatkan usia 0-24 bulan (81,3%), usia 25-60 bulan (18,8%), laki-laki (59,7%), perempuan (40,3%), status gizi tidak baik (80,1%), baik (19,9%), dehidrasi tidak berat (93,2%), dan dehidrasi berat (6,8%). Hasil uji Chi Square hubungan status gizi dengan derajat diare anak didapatkan hasil p=0,772. Hal ini menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan. Kesimpulan : Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan derajat dehidrasi diare anak periode tahun 2015-2017 di RSUD Tugurejo Semarang.
Perbedaan antara metode pembelajaran satu arah dan role-play terhadap nilai obstetri ginekologi mahasiswa Fakultas Kedokteran UMM Kusuma Andriana
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 1, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.551 KB) | DOI: 10.26714/medart.1.1.2019.37-41

Abstract

Latar Belakang: Keterampilan klinis merupakan satu dari 7 area kompetensi pada Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI).Model pembelajarannya bisa beragam salah satunya adalah bermain peran (role-play). Program ETLS (Emergency Trauma LifeSupport) dan CSR (Clinical Skill Refreshment) di FKUMM adalah program persiapan memasuki tahap pendidikan profesi denganmelakukan review dari semua pembelalajaran keterampilan klinis. Institusi sudah melakukan perubahan metode pembelajaranketerampilan klinik dari satu arah ke metode role-play, namun belum pernah dilakukan evaluasi, khususnya pada bagian obstetriginekologi dengan berbagai keterampilan klinik. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan antara metode pembelajaran satu arahdan role-play di program ETLS dan CSR terhadap nilai obstetrik ginekologi pada mahasiswa FKUMMMetode: Penelitian observasional analitik dengan cara iris silang terhadap nilai ETLS – CSR gelombang 14 dan 15 (metode satu arah)dan gelombang 20 tahap 1 dan 2 (metode role-play) dan nilai kepaniteraan klinik obstetri dan ginekologi dari mahasiswa yang telahmengikuti ETLS-CSR gelombang 14, 15 dan 20 tahap 1 serta 20 tahap 2.Hasil: Diperoleh nilai rerata, maksimal dan minimal OSCE ETLS-CSR dan kepaniteraan klinik obstetri ginekologi metode role-playlebih tinggi daripada metode satu arah. Hasil uji Mann Whitney nilai ETLS dan CSR station obstetri dan ginekologi dengan α =0,000, independent sample T test pada nilai kepaniteraan obstetri dan ginekologi dan didapatkan nilai α = 0,000, dan uji WilcoxonSigned Ranks untuk melihat pengaruh pola pembelajaran ETLS-CSR terhadap nilai kepaniteraan klinik obstetri ginekologi dengannilai α = 0,000.Kesimpulan: Terdapat perbedaan bermakna antara metode pembelajaran satu arah dan role-play di program ETLS (EmergencyTrauma Life Support ) dan CSR (Clinical Skill Refreshment) terhadap nilai obstetric ginekologi pada mahasiswa FKUMM.
Efektivitas Pemberian Ekstrak Buah Kersen (Muntingia Calabura) terhadap Rasio Berat Testis pada Tikus yang Dipapar Asap Rokok Ika Dyah Kurniati; Dyah Mustika Nugraheni
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 1, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (298.83 KB) | DOI: 10.26714/medart.1.1.2019.15-21

Abstract

Latar belakang : Reactive Oxygen Species (ROS) merupakan salah satu mediator terjadinya infertilitas. Produksi ROS akan meningkat dengan adanya polusi udara dan merokok. Polynuclear Aromatic Hydrogen (PAH) yang terkandung dalam asap rokok dapat menyebabkan atrofi testis, menghambat spermatogenesis, dan merusak morfologi spermatozoa. Apabila terjadi kerusakan atau atrofi sel-sel penyusun tubulus seminiferus akan terjadi penurunan berat testis. Buah kersen mengandung senyawa antioksidan yang dapat meningkatkan kualitas sperma. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek proteksi ekstrak buah kersen terhadap kerusakan testis tikus Sprague dawley yang terpapar asap rokok.Metode : Tikus sejumlah dibagi 4 kelompok, kemudian di papar asap rokok 7 batang perhari dan ekstrak buah kersen (EBK) selama 4 minggu. Kelompok pertama sebagai kontrol (K1) diberi plasebo, kelompok kedua (K2) dipapar asap rokok saja, sedangkan sisanya merupakan kelompok Perlakuan 1 (P1) diberi EBK 100mg/kgBB/hari dan Perlakuan 2 (P2) diberi EBK 200mg/kgBB/hari. Rasio berat testis di analisis dengan uji statistik parametrik One Way ANOVA Test dilanjutkan analisa Post Hoc Multiple Comparison Test.Hasil : Rasio berat testis pada kelompok kontrol (K1) sejumlah (0,31) kelompok perlakuan 1 (P1) sejumlah (0,24) dan kelompok perlakuan 2 (P2) sejumlah (0,28) sedangkan yang terendah yaitu pada kelompok kontrol paparan asap rokok (K2) sejumlah (0,19). Nilai P =  0,013, menunjukkan bahwa terdapat perbedaaan yang bermakna berat testis antar kelompok.Simpulan : Pemberian ekstrak buah kersen dapat meningkatkan rasio berat testis pada  tikus yang di papar asap rokok.
Durasi Membaca Buku Merupakan Faktor Risiko Terjadinya Miopia Pada Siswa Sekolah Dasar: Studi Perbandingan Rural dan Urban Area Wahju Ratna Martiningsih; Fitria Devi; Andra Novitasari; Kanti Ratnaningrum
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 1, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (150.108 KB) | DOI: 10.26714/medart.1.1.2019.42-47

Abstract

Latar Belakang: Kelainan refraksi merupakan salah satu penyebab ganggunan penglihatan. Miopia merupakan salah satu kelaian refraksi dan anak-anak merupakan kelompok yang menderita kelainan refraksi berupa miopia. Kebiasaan membaca merupakan salah satu faktor peneybab miopia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan faktor risiko penderita miopia pada anak Sekolah Dasar (SD) yang ada di urban area dan rural areaMetode: Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan teknik purposive sampling. Sampel merupakan siswa SD Negeri 03 Sidomukti (rural area) dan SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 (urban area)  kelas 4,5, dan 6. Kriteria eksklusi meliputi kelaianan konginetal mata, infeksi, atau pasca operasi intraokuler. Data penelitian menggunakan data primer berupa kuisioner dan pemeriksaan visus. Analisis menggunakan uji chi square.Hasil: Dari 214 sampel terdiri dari 116 sampel rural area dan 98 sampel urban area, hanya faktor durasi membaca buku pada sampel di rural area yang berhubungan dengan terjadinya miopia (p=0,016), sedangkan faktor riwayat keluarga, konsumsi sayur atau buah, jarak baca, intensitas menonton TV, intensitas menggunakan komputer, intensitas menggunakan gadget, aktivitas luar ruangan hari sekolah, dan aktivitas luar ruangan hari libur tidak berhubungan dengan terjadinya miopia pada sampel rural maupun urban area.Kesimpulan: Lama membaca buku berhubungan dengan terjadinya miopia pada rural area.
Analisis Faktor Resiko Stress Akibat Kerja Pada Pekerja Sektor Formal dan Sektor Informal di Kota Semarang M Riza Setiawan
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 1, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (124.305 KB) | DOI: 10.26714/medart.1.1.2019.29-36

Abstract

Latar Belakang: Stres kerja adalah kondisi tertekan yang dialami pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya yang berakibat pada penurunan performa, efisiensi dan produktivitas bekerja (Tarwaka, 2011). Badan Pusat Statistik pada tahun 2014 menyatakan bahwa 11,6–17,4% dari 150 juta populasi orang dewasa di Indonesia mengalami gangguan mental emosional atau gangguan kesehatan jiwa berupa stres kerja (Badan Pusat Statistik, 2014). Faktor penyebab stres akibat kerja diantaranya usia, masa kerja, beban kerja, hubungan interpersonal, peran individu dan pengembangan karir (Fitri, 2013). Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan observasi analitik dengan pendekatan cross sectional dengan mengunakan kuisioner NASA-TLX untuk mengukur tingkat beban kerja mental(Rauf, 2012), kuisioner untuk mengukur hubungan interpersonal (Auliya, 2013), Kuisioner untuk mengukur peran individu, pengembangan karir dan Kuisioner Life Event Scale untuk mengukur tingkat stres kerja. Sampel pada penelitian ini adalah 30 pekerja sektor formal dan 30 pekerja sektor informal yang memenuhi kriteria insklusi dan eksklusi. Analisis data di lakukan dengan menggunakan analisis bivariat Uji Chi Square untuk membandingkan faktor resiko stres akibat kerja antara pekerja sektor formal dan informal. Hasil Penelitian: Uji chi square memperlihatkan masa kerja (p= 0,008), peran individu (p=0,017) dan pengembangan karier (p = 0,021) merupakan faktor resiko yang berpengaruh terhadap kejadian stress akibat kerja pada pekerja sektor formal (PNS). Usia (p= 0,029),  masa kerja (p=0,001), beban kerja (p=0,000), hubungan inperpersonal (p=0,006), peran individu (p=0,025) dan pengembangan karier (p=0,004) merupakan faktor resiko yang berpengaruh terhadap kejadian stress akibat kerja pada pekerja sektor informal (buruh pabrik) di Kota Semarang Kesimpulan: Ada perbedaan faktor risiko stres akibat kerja pada pekerja sektor formal dan sektor informal di Kota Semarang. Masa kerja, peran individu dan pengembangan karier merupakan faktor resiko yang berpengaruh terhadap kejadian stress akibat kerja pada pekerja sektor formal di Kota Semarang. Usia, masa kerja, beban kerja, hubungan inperpersonal, peran individu dan pengembangan karier merupakan faktor resiko yang berpengaruh terhadap kejadian stress akibat kerja pada pekerja sektor informal   
Hubungan Antara Persepsi Tentang Lingkungan Pembelajaran Klinik dan Tingkat Kecemasan Mahasiswa Program Profesi Dokter Harleyna Rokhison; Anis Kusumawati; Yuhantoro Budi Handoyo Sakti; Agus Zuliyanto
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 1, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.819 KB) | DOI: 10.26714/medart.1.1.2019.48-52

Abstract

Latar Belakang: Pendidikan klinik memiliki suasana lingkungan belajar yang sangat berbeda dengan pendidikan di tahap akademik. Persepsi lingkungan belajar memburuk disaat mahasiswa memulai pengalaman klinik dan lingkungan belajar klinik merupakan salah satu sumber kecemasan yang cukup besar. Dalam model Biggs kecemasan dianggap sebagai variabel penghalang akibat interaksi antara mahasiswa dan lingkungannya. Tinggi rendahnya kecemasan akan berpengaruh terhadap tingkat kompetensi mahasiswa. Penelitian bertujuan mengetahui hubungan antara persepsi tentang lingkungan pembelajaran klinik dan tingkat kecemasan mahasiswa program profesi dokter. Metode: Penelitian analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 41 responden mahasiswa program profesi dokter angkatan 2013 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Purwokerto di RSUD dr. Soeselo Slawi dengan total sampling, analisis data menggunakan uji korelasi Pearson.Hasil: Hasil penelitian menunjukan persepsi lingkungan belajar klinik kurang baik sebanyak 24,4%, cukup baik 68,3%, dan baik 7,3%. Tingkat kecemasan mahasiswa didapatkan tidak cemas-cemas ringan 41,5%, cemas ringan-sedang 56,1%, dan cemas sedang-berat 2,4%. Analisis pearson menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi lingkungan pembelajaran klinik dan tingkat kecemasan mahasiswa program profesi dokter dengan P value 0,006 (P = <0,05).Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi lingkungan pembelajaran klinik dan tingkat kecemasan mahasiswa program profesi dokter.
Pengaruh Ekstrak Bawang Dayak (Eleutherine Palmifolia (L), Merr) Terhadap Neutrophil Lymphocyte Ratio (NLR) Pada Mencit BALB/C Yang Diinfeksi Salmonella Typhimurium Arum Kartikadewi; Ardhea Jaludamascena
Medica Arteriana (Med-Art) Vol 1, No 1 (2019): Juni 2019
Publisher : University of Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (208.35 KB) | DOI: 10.26714/medart.1.1.2019.22-28

Abstract

Latar BelakangRasio netrofil limfosit merupakan parameter yang mudah dan murah untuk mengukur respon inflamasi terhadap Salmonela thypimurium. Bawang dayak (Eleutherine palmifolia (L.) Merr) secara empiris digunakan untuk obat antibakteri dan anti inflamasi karena kandungan flavonoidnya. Penelitian bertujuan membuktikan pengaruh pemberian ekstrak bawang dayak terhadap Netrofil limfosit rasio (NLR) Mencit Balb/C yang dinfeksi Salmonella typimuriumMetodeDesain penelitian adalah observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian dilakukan dengan menilai preparat sediaan apus darah tepi penelitian sebelumnya. Sediaan apus darah tepi didapatkan dari 24 ekor tikus yang terbagi menjadi 4 kelompok perlakuan yaitu 3 kelompok tikus yang diinfeksi Salmonella typhimurium dosis 105CFU secara intraperitoneal (K+, P1 dan P2) dan 1 kelompok yang tidak diberikan perlakuan apapun (K-). Kelompok P1 diberi terapi ekstrak umbi bawang dayak dengan dosis 3,03mg/20gr.BB dan kelompok P2 diberi dosis 6,06 mg/20gr.BB selama 7 hari. Treatment diberikan 1 kali/ perhari 12 jam paska infeksi Salmonella typhimurium. Jumlah neutrofil dan jumlah limfosit didapatkan dengan penghitungan manual. Nilai NLR adalah jumlah neutrofil dibagi jumlah neutrofil. Uji rerata beda NLR dilakukan dengan one way anova dilanjutkan dengan post hoc LSD HasilRerata NLR tiap kelompok adalah (K-): 1,03+ 0,09; (K+): 1,35+0,18;( P1): 0,86+0,05 dan (P2): 1,19 +0,22. Rerata NLR antar kelompok berbeda bermakana (p=0,001). Perbedaan tersebut terlihat jelas di antara kelompok K- dan K+ (p= 0,002); antara kelompok P1 dan K+ (p=0,001) dan antara kelompok P1 dengan P2 (p=0,01).KesimpulanPemberian ekstrak bawang dayak dosis 3,03 mg/20gr.BB berpengaruh terhadap NLR mencit BALB/C yang diinfeksi Salmonela thypimurrium

Page 1 of 1 | Total Record : 8