cover
Contact Name
Bramantyo Adi Nugroho
Contact Email
bramantyo.adi.n@gmail.com
Phone
+6285246990880
Journal Mail Official
jurnal.riset.pembangunan@gmail.com
Editorial Address
Jl. MT. Haryono No. 126 RT. 10 Kelurahan Air Putih, Kecamatan Samarinda Ulu, Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Riset Pembangunan
ISSN : 26543710     EISSN : 26547872     DOI : https://doi.org/10.36087
JRP memuat informasi di bidang pembangunan daerah berupa hasil riset orisinil, artikel ulasan ilmiah, studi kasus yang meliputi bidang: 1. Pemerintahan 2. Pemberdayaan Masyarakat 3. Kependudukan 4. Ekonomi dan Keuangan Daerah 5. Pengembangan Wilayah, Fisik dan Prasarana
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 45 Documents
MENGATASI LIMPASAN BANJIR DENGAN METODE REDIMENSI PARSIAL BADAN AIR SUNGAI Sulardi Sulardi
JURNAL RISET PEMBANGUNAN Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (719.741 KB) | DOI: 10.36087/jrp.v1i1.23

Abstract

Permasalahan yang dihadapi adalah terjadinya limpasan banjir di kawasan perumahan pekerja PT.Pertamina Tanah Abang, kawasan perumahan Karang Anyar dan kawasan pemukiman penduduk Karang Anyar. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran akar penyebab masalah (bad actor) terjadinya limpasan banjir permukaan dan tindakan perbaikan yang dilakukan dengan metode redimensi parsial badan air sungai Karang Anyar. Hasil penelitian menunjukkan metode redimensi parsial badan air sungai dengan mempertinggi tanggul badan air, memperbesar box culvert dan saluran dibawah jembatan, memperbesar dimensi saluran sesuai kebutuhan aktual dan perbaikan konfigurasi badan air dikawasan belokan terbukti dapat mengatasi masalah limpasan banjir dari Sungai Karang Anyar. Keberhasilan mengatasi limpasan dengan metode redimensi parsial ini terbukti dapat menormalisir aliran sungai pada saat banjir, dapat mencegah kerugian penduduk akibat kerusakan harta benda, timbulnya rasa percaya masyarakat terhadap manfaat hasil pembangunan yang dilakukan oleh pemerintah daerah Kota Balikpapan, kawasan pemukiman disekitar badan air aman terhadap limpasan banjir dan rasa konfiden dari pemerintah dapat memberikan pelaayanan yang baik kepada masyarakat.     
PELAKSANAAN KEBIJAKAN SERTIFIKASI GURU DALAM MENINGKATKAN PROFESIONALISME GURU DI KALIMANTAN TIMUR (STUDI KASUS DI KOTA SAMARINDA, KOTA BALIKPAPAN, KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DAN KABUPATEN KUTAI TIMUR) Ratih Fenty Anggriani Bintoro; Yuli Fitrianto
JURNAL RISET PEMBANGUNAN Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (548.32 KB) | DOI: 10.36087/jrp.v2i1.47

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan sertifikasi guru dengan profesionalisme guru di Kaltim (Kota Samarinda, Kota Balikpapan, Kab. Kutai Kartanegara dan Kutai Timur).  Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif melalui metode penjelasan (explanatory).  Teknik pengumpulan data dilakukan melalui FGD dan wawancara dengan Dinas Pendidikan, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah dan Guru juga didukung oleh studi literatur yang berhubungan dengan kebijakan sertifikasi guru.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa profesionalisme guru tersertifikasi di Kalimantan Timur pada umumnya telah cukup baik. Guru telah memenuhi standar kerja yang ditetapkan, namun standar kinerja yang dipenuhi oleh guru cenderung hanya bersifat pemenuhan kewajiban dan belum merupakan perwujudan dari budaya kerja profesional.  Faktor-faktor pendorong munculnya kinerja positif guru tersertifikasi disebabkan oleh peningkatan kesejahteraan guru, peningkatan motivasi kerja guru dan peningkatan tanggung jawab.  Sedangkan faktor penghambat guru tersertifikasi yang belum dapat melaksanakan kinerja dengan baik adalah faktor kompetensi, kurangnya pembinaan guru serta terbatasnya sarana prasarana.Kata Kunci : Sertifikasi Guru, Profesionalisme Guru, Kaltim. ABSTRACT This study aims to describe the relationship of teacher certification with teacher professionalism in East Kalimantan (Samarinda City, Balikpapan City, Kutai Kartanegara Regency and Kutai Timur Regency).  This type of research uses qualitative research through explanatory methods. Data collection techniques are carried out through FGDs and interviews with the Department of Education, School Superintendents, Principals and Teachers were also supported by literature studies relating to teacher certification policies.  The results showed that the professionalism of certified teachers in East Kalimantan was generally quite good.  The teachers had met the set work standards, but the standards performance that is fulfilled by teachers tends to be only fulfilling obligations and is not yet an embodiment of a professional work culture.  The factors driving the emergence of certified teacher's positive performance are caused by increased teacher welfare, increased teacher work motivation and increased responsibility. While the inhibiting factors for certified teachers who have not been able to perform well are competency, lack of teacher guidance and limited infrastructure.Keywords :  Teacher Certification, Teacher’s Professionalism, East Kalimantan.
GELIAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PASCA PEMEKARAN DAERAH Diana Pujianty; Puji Wibowo
JURNAL RISET PEMBANGUNAN Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (726.067 KB) | DOI: 10.36087/jrp.v1i2.33

Abstract

ABSTRAK Kalimantan Timur terkenal sebagai daerah yang kaya akan sumber daya alam, khususnya yang terkait dengan kehutanan, pertambangan, perikanan dan minyak dan gas. Sejak 2012, provinsi ini telah dibagi menjadi dua wilayah, Kalimantan Timur dengan 10 kabupaten / kota dan provinsi baru, Kalimantan Utara telah mengelola 5 kabupaten/kota. Kinerja Anggaran Daerah (APBD) telah dipengaruhi oleh kebijakan ini. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan analisis perbandingan mengingat kinerja anggaran daerah dan daerah sebelum dan sesudah ekspansi Kalimantan Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ditinjau dari perspektif APBD provinsi, terdapat perbedaan statistik antara periode sebelum dan sesudah pemekaran provinsi. Perbedaan tersebut terutama ditemukan dalam dengan rasio desentralisasi, rasio interdependensi, rasio belanja modal, dan rasio pengeluaran tak terduga. Keempat jenis rasio tersebut menunjukkan performa yang semakin baik pada masa sesudah pemekaran daerah. Studi ini juga menunjukkan hasil bahwa ditinjau dari perspektif APBD kabupaten/kota yang berada dalam wilayah administrasi Provinsi Kalimantan Timur, tidak terdapat perbedaan kinerja APBD yang signifikan secara statistik antara periode sebelum dan sesudah pemekaran. Kata kunci: kinerja APBD, pemekaran daerah, rasio keuangan. ABSTRACT East Kalimantan is well-known as a natural resources-rich region, particularly associated with forestry, mining, fishery and oil and gas. Since 2012, this province has been splited into two regions, East Kalimantan with 10 regencies/municipalities and the new province, North Kalimantan has administered 5 cities. Regional Budget (APBD) performances have been affected by this policy. This research aims to provide comparison analysis in the light of regional and local budget performance before and after East Kalimantan expansion. It is confirmed that from budget province perspective, there were statistically differences between pre-expansion and post-expansion periods. Those differences were associated with decentralization ratio, interdependency ratio, capital expenditure ratio, and unexpected expenditure ratio in East Kalimantan budget. Meanwhile, it has been discovered that there were no statistically differences between pre-expansion era and post-expansion era in terms of budget performances in East Kalimantan’s regencies/municipalities.Keywords: APBD Performance, regional expansion, financial ratio.
ASPEK MANUSIA PULL/PUSH FACTORS DI PASAR BUAH JL. ANGGI SAMARINDA Edith Abram Rochdi
JURNAL RISET PEMBANGUNAN Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (921.406 KB) | DOI: 10.36087/jrp.v1i1.24

Abstract

Manusia dengan berbagai aspek yang mempengaruhinya seperti tingkah laku, batas sosial, budaya dan kecenderungan menguasai wilayah atau territorial mempunyai peranan yang besar sekali dalam pembentukan dan perkembangan kota dengan pendekatan perancangan kota. Adanya kecenderungan pengelompokan oleh manusia dalam suatu areal perkotaaan berdasarkan pada pemahaman terhadap keserba samaan, penjabaran kualitas lingkungan, gaya hidup, sistim simbol dan pertahanan melawan kepadatan dan ketegangan permasalahan penduduk. Terkait dengan hal ini, pada perkembangan kota Samarinda di Kalimantan Timur ada salah satu fenomena yang timbul dengan lingkungan terbangun atau built environment yang mempunyai properti yang menurut Rapoport(1984) akan diambil alih oleh komunitas bila tempat yang ada bisa memberikan penilaian tinggi terhadap karakteristik lingkungannya atau akan ditinggalkannya bila tempat tersebut mempunyai anggapan negatif. Yang selanjutnya dapat dinyatakan sebagai pull factors dan push factors sebagai istilah yang biasa dipakai dalam Perancangan kota,Fenomena yang ada di kota Samarinda saat ini adalah dengan masih maraknya  pedagang kaki lima (pkl)  yang berjualan di lokasi-lokasi terlarang di Samarinda. Adapun salah satunya  yang menyolok adalah pedagang buah-buahan yang berada di sepanjang jl. Slamet Riyadi dan jalan sekitarnya. Pada perkembangannya untuk mengatasi para pedagang buah tersebut ternyata pemkot Samarinda mempunyai berbagai kendala dan masalah yang ada. Hal ini ada kaitannya dengan masalah kecenderungan para pedagang buah yang bisa dikatakan sebagai suatu komunitas tersendiri yang mampu  melakukan tindakan pull factors dan push factors.
PEMETAAN SUMBERDAYA APARATUR DESA DI PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Nofiarsyah Nofiarsyah
JURNAL RISET PEMBANGUNAN Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (805.783 KB) | DOI: 10.36087/jrp.v2i1.46

Abstract

ABSTRAKLahirnya UU 6/2014 tentang Desa, membutuhkan kesiapan pelaksanaannya terutama kesiapan sumberdaya aparatur pemerintah desa (SDAP). Tujuan dari penelitian ini adalah pemetaan kapasitas dan mengembangkan strategi peningkatan kapasitas SDAP desa. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif menggunakan data primer (wawancara dan observasi dokumen serta artefak) serta data sekunder dari instansi terkait. Hasil penelitian menemukan bahwa kapasitas sumberdaya aparatur desa di Kalimantan Timur masih belum optimal baik ditinjau dalam aspek Perencanaan dan Penganggaran Desa, Keuangan Desa, Penyusunan Kebijakan Desa, dan Manajemen Pelayanan Desa. Berbagai program peningkatan kapasitas telah dilakukan baik oleh Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten maupun inisiatif Pemerintah Desa. Namun berbagai program peningkatan kapasitas belum terintegrasi antar instansi, serta lebih banyak pada aspek teknis. Di sisi lain, pengelolaan sumberdaya desa tidak hanya membutuhkan kapasitas teknis, namun kapasitas manajemen, kewirausahaan dan kapasitas berfikir konseptual. Sumberdaya aparatur di wilayah perdesaan, sebagian besar berpendidikan SMA ke bawah secara umum mempunyai potensi kearifan lokal, namun terbatas untuk kapasitas manajerial dan kapasitas berfikir konseptual. Penelitian ini merekomendasikan strategi yang dapat diterapkan untuk penguatan kapasitas sumberdaya aparatur desa desa selain melalui sosialisasi, pelatihan, bimbingan teknis, konsultasi yang selama ini dilakukan yaitu melalui penguatan kapasitas manajemen dan kewirausahaan. Kedua, melalui pengembangan modul-modul yang memudahkan SDAP desa dalam pengelolaan sumberdaya desa.Kata kunci: Desa, Kapasitas, Sumberdaya Aparatur ABSTRACTThe issuance of Law 6/2014 concerning Village Government requires readiness for its implementation, especially the readiness of village apparatus resources. The purpose of this activity is to map capacity and develop strategies to increase village apparatus resources capacity. The study uses a qualitative approach using primary data (interviews and observation of documents and artifacts) as well as secondary data from related institutions. The results of the study found that the capacity of village apparatus resources in East Kalimantan was still not optimal both in terms of Village Planning Budgeting, Village Finance, Village Policy Formulation, and Village Service Management. Various capacity building programs have been carried out both by the Provincial Government, District Government and the Village Government initiative. However, various capacity building programs have not been integrated between agencies, and there are more technical aspects. On the other hand, management of village resources on the other hand requires not only technical capacity, but management capacity, entrepreneurship and capacity for conceptual thinking. Apparatus Resources in rural areas, most of them with high school education and below generally have local wisdom potential, but are limited to managerial capacity and capacity for conceptual thinking. This article recommends strategies that can be applied to strengthen the capacity of the village apparatus resources in addition to through socialization, training, technical guidance, consultation that has been carried out so far through strengthening management and entrepreneurial capacity. Second, through the development of modules that facilitate village human resources development in managing village resources.Keywords: Apparature Resources, Capacity, Village
STRATEGI PENINGKATAN INVESTASI NON TAMBANG DI KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Karmini Karmini
JURNAL RISET PEMBANGUNAN Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.362 KB) | DOI: 10.36087/jrp.v1i2.36

Abstract

ABSTRAKInvestasi non tambang berperan dalam perekonomian Kabupaten Kutai Kartanegara. Namun diharapkan peran tersebut meningkat menjadi sama atau lebih besar dibandingkan investasi tambang.  Tujuan studi ini adalah untuk mengetahui jenis investasi non tambang, faktor-faktor penentu investasi non tambang, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan peningkatan investasi non tambang. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Muara Jawa, Samboja, Sanga-sanga, Anggana, Muara Badak, dan Marang Kayu, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Terdapat berbagai jenis kegiatan investasi non tambang di Kabupaten Kutai Kartanegara antara lain investasi pada sektor pertanian; industri pengolahan; bangunan; perdagangan, hotel, dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan dan jasa perusahaan; jasa; dan lainnya. Faktor-faktor penentu investasi non tambang di lokasi studi adalah potensi sumberdaya alam, potensi sumberdaya manusia, karakteristik wilayah, dan iklim investasi. Hasil penelitian ini menunjukkan berbagai strategi, kebijakan, program, dan kegiatan untuk meningkatkan investasi non tambang di Kabupaten Kutai Kartanegara yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam dan sumber daya manusia serta pengembangan wilayah dan iklim investasi. Kata kunci: Investasi, Kutai Kartanegara, non tambang, strategi. ABSTRACTInvestment has role in economics of Kutai Kartanegara. However, it is hoped the role will increase become same or more than mining investment.  The aims of this study were to know kinds of non-mining investment, factors determine non-mining investment, strategy, regulation, program,, and activity to increase non-mining investment. The study was done in Subregency of Muara Jawa, Samboja, Sanga-sanga, Anggana, Muara Badak, and Marang Kayu, Regency of Kutai Kertanegara, Province of East Kalimantan. Data were collected in this study both primary and secondary data. There are various activities of non-mining investments in Regency of Kutai Kartanegara such as investment in sectors of agriculture; manufacturing industries; construction; trade, hotel, and restorant; transportation and communication; financial, leasing, and business service; services, and others. Factors detemine non-mining investment in study areas are potency of natural resources, potency of human resources, charateristics of area, and climate of investment.  The results of this study show strategies, regulations, programs, and activities to increase non-mining investment in Regency of Kutai Kartanegara in relation to the management of natural and human resources also the development of region  and invesment climate.Keywords: Investment, Kutai Kartanegara, non-mining, strategy.
ANALISA PENGGUNAAN PASIR SILIKA SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN BETON Ari Sasmoko Adi
JURNAL RISET PEMBANGUNAN Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (989.402 KB) | DOI: 10.36087/jrp.v1i1.25

Abstract

Silika mineral adalah senyawa yang banyak ditemui dalam bahan tambang/galian yang berupa mineral seperti pasir kuarsa, granit, dan fledsfar yang mengandung kristal-kristal silika (SiO2). Silika mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses pengendapan, sebelum digunakan sebagai bahan campuran beton harus di kontrol dengan melakukan pengujian kandungan lumpur di dalam pasir silika. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas material pasir silika, komposisi gradasi gabungan agregat dan kualitas karakteristik mutu beton. Pelaksanaan penelitian dengan melakukan pengujian analisa saringan material agregat kasar dan halus untuk mendapatkan komposisi agregat gabungan. Rancangan campuran beton dengan melakukan analisis perhitungan guna mengetahui komposisi pemakaian agregat kasar, agregat halus, air, semen dan bahan tambah (additive). Sampel beton diambil dari hasil pengecoran dilapangan sedangkan curing beton di laboratorium. Komposisi agregat gabungan untuk agregat kasar 2/3 = 16 %, agregat kasar 1.2 = 41 % dan agregat halus (Pasir Silika) = 43 %. Kuat tekan beton rata-rata (f’cr) = 266,102 Kg/cm2, simpangan baku (S) = 37,155 Kg/cm2dan kuat tekan beton karakteristik (f’c) = 205,167 Kg/cm2. Sedangkan hasil analisis rata-rata dua sampel dengan hasil uji kuat tekan beton rata-rata (f’cr) = 266,102 Kg/cm2, simpangan baku (S) = 35,352 Kg/cm2 dan kuat tekan karakteristik (f’c) = 208,124 Kg/cm2. Evaluasi mutu beton dilapangan hasil analisis syarat mutu I f’c – 0,82 x S = 223,655 Kg/cm2 sedangkan syarat mutu II yaitu harus  0,85 x f’c = 191,250 Kg/cm2.
MENGATASI LIMPASAN BANJIR DENGAN METODE MODIFIKASI DAN REROUTE SALURAN Sulardi Sulardi
JURNAL RISET PEMBANGUNAN Vol 2, No 1 (2019)
Publisher : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (629.486 KB) | DOI: 10.36087/jrp.v2i1.40

Abstract

ABSTRAK  Salah satu permasalahan yang dihadapi di kawasan kilang pengolahan minyak Balikpapan adalah masalah limpasan banjir dari kawasan pemukiman penduduk dan dari lingkungan komplek perumahan pekerja kedalam area kilang. Limpasan banjir menggenangi instalasi perpipaan dan peralatan operasi kilang yang dapat mengganggu operasi kilang. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran faktor dan penyebab masalah limpasan banjir di kilang serta metode perbaikannya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian aplikasi dengan pendekatan studi kasus penanganan masalah limpasan banjir kilang. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor dan penyebab limpasan banjir kilang Balikpapan adalah faktor alat, yakni dimensi dan konfigurasi saluran drainase yang tidak sesuai serta masih tergabungnya saluran pembuangan air dari luar kilang dengan saluran air dalam kilang.  Metode perbaikan yang dilakukan adalah dengan melakukan pemisahan saluran air dari luar kilang dibuat terpisah dengan saluran air buangan dari dalam kilang dan memodifikasi saluran eksisting dengan dimensi dan konfigurasi saluran yang sesuai. Hasil penelitian menunjukan bahwa metode perbaikan dengan pemisahan saluran dari luar kilang dan dari dalam kilang terbukti efektif dan cocok digunakan untuk mencegah dan mengendalikan limpasan banjir di area kilang utara.  Hasil penelitian ini merekomendasikan bahwa keberhasilan metode penanganan permasalahan ini dapat direplikasi untuk mengatasi permasalahan sejenis. Kata kunci : Limpasan banjir, modifikasi, re-route saluran dainase ABSTRACT One of the problems in the Balikpapan oil refinery area is flood runoff from residential areas and from the neighborhoods of workers' housing complexes to the refinery area. Flood runoff inundates pipeline installations and refinery operating equipment which can disrupt refinery operations. This study aims to provide an overview of the factors and causes of flood runoff problems in refineries and their improvement methods. This study uses an application research method with a case study approach to handling refinery runoff problems. The results showed that the factors and causes of the Pertamina Balikpapan refinery flood runoff were tool factors, namely the dimensions and configuration of inappropriate drainage channels and the incorporation of water drains from outside the refinery with drains for refineries. The method of repair that is done is by separating the drains from outside the refinery to be made separate from the sewerage from inside the refinery and modifying the existing channel with the appropriate dimensions and channel configurations. The results showed that the method of repair with the separation of channels from outside the refinery and from the refinery proved to be effective and suitable to be used to prevent and control flood runoff in the northern refinery area. The results of this study recommend that the success of this problem handling method can be replicated to overcome similar problems.Keywords: Flood runoff, modification, re-routing of dainase channels
ANALISIS PERSEPSI USAHA MIKRO TERHADAP PEMANFAATAN MEDIA DARING DI KOTA SAMARINDA Bramantyo Adi Nugroho; Puput Wahyu Budiman; Noor Wahyuningsih
JURNAL RISET PEMBANGUNAN Vol 1, No 2 (2019)
Publisher : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (822.182 KB) | DOI: 10.36087/jrp.v1i2.37

Abstract

ABSTRAKTujuan dari kajian ini adalah untuk mengetahui persepsi pelaku usaha mikro terhadap pemanfaatan media sosial dalam mendukung kinerja usaha di Kota Samarinda. Metode pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan kuesioner dan wawancara serta observasi secara langsung di lokasi responden dan dengan cara studi literatur seperti jurnal, artikel, hasil riset, buku dan arsip dari masing-masing kecamatan, Dinas UMKM Kota Samarinda. Penelitian ini berfokus hanya pada persepsi pelaku usaha mikro yang bergerak dalam bidang jasa, bidang dagang dan bidang manufaktur. Penelitian ini dilakukan di 10 (sepuluh) kecamatan yang ada di Samarinda yaitu Kecamatan Samarinda Kota, Kecamatan Samarinda Ilir, Kecamatan Samarinda Seberang, Kecamatan Samarinda Ulu, Kecamatan Samarinda Utara, Kecamatan Loa Janan Ilir, Kecamatan Palaran, Kecamatan Sambutan, Kecamatan Sungai Kunjang dan Kecamatan Sungai Pinang. dengan sampel penelitian sebanyak 100 buah. Jumlah sampel didapat dengan perhitungan rumus Slovin. Adapun Kesimpulan Kajian Analisis Persepsi Usaha Mikro Terhadap Pemanfaatan Media Daring Di Kota Samarinda adalah (1) Masih terbatasnya pemanfaatan media daring pada pelaku Usaha Mikro baik dilihat dari penggunaan komputer ataupun handphone maupun internet dalam pengelolaan usahanya. (2) Beberapa faktor-faktor kunci penghambat yang menentukan tingkat pemanfaatan media daring pada pelaku Usaha Mikro di Kota Samarinda ini yaitu (a) Rendahnya pemahaman terhadap manfaat teknologi informasi terutama media daring dalam pengembangan usaha; (b) Rendahnya ketersediaan investasi teknologi informasi; (c) Masih rendahnya dukungan lembaga pemerintah. (3) Sedangkan beberapa faktor-faktor kunci pendukung yang menentukan tingkat pemanfaatan teknologi informasi pada pelaku Usaha Mikro di Kota Samarinda ini yaitu (a) Ketersediaan sumberdaya manusia dari sisi pendidikan yang relatif baik; (b) Kemampuan individu dari pelaku usaha mikro yang relatif  baik dalam informasi dan teknologi dan dalam pemanfaatan media daring (e-commerce). Kata kunci: Usaha Mikro; Media Daring; Teknologi Informasi. ABSTRACT The purpose of this study was to find out perceptions about micro-enterprises on the use of social media in supporting businesses in Samarinda City. The method of data collection in this study was conducted with questionnaires and interviews as well as direct observation at the respondent's location and by means of literature studies such as journals, articles, research results, books and archives from each Sub-District, Samarinda UMKM Service. This research only supports micro business printing that is engaged in services, trade and manufacturing. The study was conducted in 10 (repetitive) sub-districts in Samarinda, namely Samarinda Kota Sub-District, Samarinda Ilir Sub-District, Samarinda Seberang Sub-District, Samarinda Ulu District, North Samarinda Sub-District, Loa Janan Ilir Sub-District, Palaran District, Sambutan District, Sungai Kunjang District and District Sungai Pinang. with a sample of 100 pieces. The number of samples is obtained by calculating the Slovin formula. Based on the conclusions of the Micro Business Perception Analysis Study on the Use of Online Media in Samarinda City are (1) The limited use of online media on the dangers of Micro-Business both from the use of computers and cellphones and the internet in managing their businesses. (2) Some key inhibiting factors that determine the level of utilization of online media in the efforts of Micro Enterprises in Samarinda City are (a) Low understanding of the benefits of information technology requires online media in business development; (b) Information technology investment is low; (c) Still low support from government institutions. (3) While some of the key supporting factors that determine the level of development of information technology in Micro businesses in Samarinda City are (a) Development of human resources in terms of education that is relatively good; (B) Individual abilities of micro businesses that are relatively good in information and technology and in the use of online media (e-commerce).Keywords: Micro business; Online media; Information Technology.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP IMPLEMENTASI KEBIJAKAN ZONASI SEKOLAH DALAM PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU (PPDB) TINGKAT SMA TAHUN AJARAN 2017/2018 DI KOTA SAMARINDA Ratih Fenty Anggriani Bintoro
JURNAL RISET PEMBANGUNAN Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (508.452 KB) | DOI: 10.36087/jrp.v1i1.26

Abstract

UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas menyebutkan bahwa setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Namun fenomena yang terjadi saat ini terdapat kesenjangan yang cukup kasat mata karena maraknya sekolah negeri berlabel unggul yang digagas pemerintah di hampir setiap daerah yang tentu membuka jurang kesenjangan yang begitu lebar dengan sekolah lain yang berstatus tidak unggul. Sekolah unggulan terkesan hanya bisa dinikmati anak-anak dengan kemampuan akademik serta finansial tertentu.  Orang tua murid pun berlomba untuk menyekolahkan anaknya di sekolah unggulan.  Sehingga dampaknya ada sekolah yang banyak muridnya dan ada sekolah yang kekurangan siswa.  Tentu saja ketidakmerataan ini akan menimbulkan ekses yang tidak baik pada dunia pendidikan nasional. Menyikapi hal tersebut, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Permendikbud Nomor 17 Tahun 2017 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan atau bentuk Lain Yang Sederajat.  Dalam Permendikbud tersebut ditetapkan pemberlakuan sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik baru.  Dalam sistem zonasi diatur bahwa sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah wajib menerima calon peserta didik yang berdomisili pada radius zona terdekat dari sekolah, paling sedikit sebesar 90 persen dari total jumlah keseluruhan peserta didik yang diterima.Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan persepsi masyarakat terhadap pelaksanaan kebijakan zonasi sekolah dalam PPDB tingkat SMA Tahun Ajaran 2017/2018  di Kota Samarinda. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif melalui metode penjelasan (explanatory). Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan orang tua murid, perwakilan sekolah dan dinas terkait juga didukung oleh studi literatur yang berhubungan dengan kebijakan zonasi sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan kebijakan zonasi sekolah menimbulkan gejolak di masyarakat. Waktu sosialisasi yang terbatas, kurangnya pemahaman terhadap mekanisme PPDB dengan sistem zonasi dan juga standar pendidikan yang masih belum merata merupakan beberapa kendala dalam pelaksanaannya di lapangan.