cover
Contact Name
Hendratno
Contact Email
hendratno@unesa.ac.id
Phone
+6282234206376
Journal Mail Official
S2pendidikandasar@unesa.ac.id
Editorial Address
Gedung CPD Kampus Lidah Wetan Universitas Negeri Surabaya 60231
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian
ISSN : -     EISSN : 24608475     DOI : http://dx.doi.org/10.26740/jrpd
Core Subject : Education,
The Journal focus and scope: Research in the field of scientific concept of basic education includes mathematics, science, social studies, civics and Indonesian.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 8 No. 2 (2022): Vol. 8 No. 2 Mei 2022" : 10 Documents clear
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BAHASA JAWA DI SEKOLAH DASAR: PENGELOLAAN PEMBELAJARAN BAHASA JAWA DI SEKOLAH DASAR Syah Putri Endar Pramesta; Soficha Rachma Noor Fatima; Heru Subrata
Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian Vol. 8 No. 2 (2022): Vol. 8 No. 2 Mei 2022
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpd.v8n2.p97-101

Abstract

ABSTRACTRegional language subjects at the elementary school level are very important in the initial stage of introducing regional languages as national culture in formal education as well as being a means of social life, namely for communication and etiquette of good manners in society. According to the Ministry of National Education curriculum, regional languages function to develop the ability to reason, communicate and express thoughts or feelings as well as to preserve national assets in the region. In addition, regional languages as national culture can become self-identity in the era of globalization so that they can filter foreign cultures that enter Indonesia. Our observations were carried out in 2 different elementary schools, at SDN Tawangrejo 2 located in Pasuruan and at SDN Kepatihan located in Bojonegoro.Key words : Javanese language, Observation, Elementary SchoolABSTRAKMata pelajaran bahasa daerah di tingkat Sekolah Dasar sangat penting dalam tingkat awal pengenalan bahasa daerah sebagai budaya bangsa pada pendidikan formal sekaligus dapat menjadi sarana dalam kehidupan bermasyarakat yaitu untuk komunikasi dan etika sopan santun dalam bermasyarakat. Menurut kurikulum DEPDIKNAS bahasa daerah berfungsi untuk mengembangkan kemampuan bernalar, berkomunikasi dan mengungkapkan pikiran atau perasaan serta melestarikan aset nasional di daerah. Selain itu juga bahasa daerah sebagai budaya bangsa dapat menjadi identitas diri pada era globalisasi sehingga dapat menyaring budaya asing yang masuk ke Indonesia. Observasi kami dilaksanakan di 2 Sekolah Dasar yang berbeda, di SDN Tawangrejo 2 yang berlokasi di Pasuruan dan di SDN Kepatihan yang berlokasi di Bojonegoro.Kata kunci : Bahasa Jawa, Observasi, Sekolah Dasar
Implementasi Bahasa Jawa Krama Inggil pada Pembelajaran Bahasa Jawa Sekolah Dasar di Wilayah Trenggalek_Dyah Dinu Azizah Dyah Dinu Azizah; Heru Subrata
Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian Vol. 8 No. 2 (2022): Vol. 8 No. 2 Mei 2022
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpd.v8n2.p161-166

Abstract

ABTRACT Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) penggunaan bahasa Jawa krama inggil, (2) faktor penyebab penurunan penggunaan bahasa Jawa krama inggil, (3) upaya pelestarian bahasa Jawa krama inggil. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2022, menggunakan penelitian kualitatif dengan sumber data penelitian guru dan siswa pada lima sekolah dasar negeri/swasta di wilayah Trenggalek. Pengambilan data melalui observasi dan wawancara dengan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Pada saat melakukan penelitian, peneliti menemukan hal menarik, yaitu banyak siswa yang masih asing dengan kosa kata bahasa Jawa krama inggil. Berdasarkan penelitian dapat ditarik kesimpulan: (1) penggunaan bahasa Jawa krama inggil menurun, (2) faktor penyebab menurunnya penggunaan bahasa Jawa krama inggil yaitu keluarga, lingkungan, dan guru, (3) upaya pelestarian bahasa Jawa krama inggil yaitu dengan membiasakan dan mengoreksi penggunaan bahasa Jawa krama inggil. Diharapkan penelitian ini bisa berkontribusi melestarikan penggunaan bahasa Jawa krama inggil di kalangan siswa sekolah dasar. Keywords: Bahasa Jawa, krama inggil, pembelajaran ABSTRAK This study aims to determine: (1) the use, (2) the factors causing the decline, and (3) the efforts to conserve the Javanese krama inggil. The research was conducted in February 2022, using qualitative research with research data sources from teachers and students at five public/private elementary schools in Trenggalek. Collecting data through observation and interviews with qualitative descriptive data analysis techniques. When conducting the research, the researcher found interesting thing, that many students unfamiliar with the Javanese krama inggil vocabulary. Based on the research, the conclusions: (1) the use of the Javanese krama inggil has decreased, (2) the factors causing the decline in the use of the Javanese krama inggil are family, environment, and teachers, (3) efforts to conserve the Javanese krama inggil by familiarizing and correcting it. It is hoped that this research can contribute to conserving the use of the Javanese krama inggil language among elementary school students. Keywords: javanese language, krama inggil
ANALISIS PROBLEMATIKA DALAM PEMBELAJARAN MUATAN LOKAL BAHASA JAWA DI SEKOLAH DASAR Ananda Wulan Putri Cahyani; Heru Subrata
Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian Vol. 8 No. 2 (2022): Vol. 8 No. 2 Mei 2022
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpd.v8n2.p102-110

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan terkait implementasi pembelajaran muatan lokal bahasa jawa di Sekolah dasar dan mengidentifikasi adanya permasalahan dalam pengimplementasian beserta solusi yang tepat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Pinggir, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara mendalam, observasi, dan analisis dokumen. Teknik analisis data dilakukan dengan model interaktif yang terdiri dari reduksi data, penyajian data, dan verifikasi. Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa problematika dalam implementasi pembelajaran muatan lokal bahasa jawa, yaitu : (a) Siswa kurang dalam penerapan pembelajaran unggah ungguh basa jawa dalam kehidupan sehari-hari. (b) Minat siswa rendah pada pembelajaran aksara jawa. (c) Minimnya perbendaharaan kosa kata bahasa jawa pada peserta didik. (d) Kendala terkait dengan materi tembang macapat yang banyak dihadapkan para guru dan siswa Sekolah Dasar. Berkaitan dengan hasil penelitian, perlu adanya suatu upaya untuk mengatasi problematika tersebut.   Kata Kunci : bahasa jawa, problematika, sekolah dasar. ABTRACT This study aims to describe the implementation of local content learning in Javanese language in elementary schools and identify problems in implementation and appropriate solutions. The research method used is qualitative research. This research was conducted at Pinggir Elementary School, Lengkong District, Nganjuk Regency. Data collection techniques were carried out by in-depth interviews, observation, and document analysis techniques. The data analysis technique was carried out with an interactive model consisting of data reduction, data presentation, and verification. Based on the results of data processing, it can be concluded that the problems in the implementation of Javanese language local content learning are: (a) Students are lacking in the application of Javanese language upload learning in everyday life. (b) Low student interest in learning Javanese script. (c) The lack of Javanese vocabulary for students. (d) Obstacles related to the material for the macapat song that many teachers and elementary school students face. In connection with the results of the study, it is necessary to make an effort to overcome these problems Keywords: Javanese language, problematics, elementary school
Implementasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Bahasa Jawa Anjar Sukowati; Heru Subrata
Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian Vol. 8 No. 2 (2022): Vol. 8 No. 2 Mei 2022
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpd.v8n2.p154-160

Abstract

Kemajuan suatu bangsa tidak hanya diukur dengan kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan saja, akan tetapi juga dipandang dari sumberdaya manusia yang memiliki akhlak yang baik, berbudi luhur dan berprilaku sesuai dengan norma. Majunya teknologi pada era ini membuat seluruh generasi mampu mengakses informasi hingga budaya dari negara-negara lain. Kearifan lokal merupakan salah satu poin penting untuk membentuk karakter pada era ini. Kearifan lokal mampu menumbuhkan sikap saling menghargai budaya yang negeri yang sudah dikenalkan secara turun temurun. Penanaman pendidikan bahasa jawa merupakan salah satu cara untuk memberikan informasi keberagaman budaya kepada peserta didik. Dalam pendidikan bahasa jawa mencakup tata krama dalam berbicara dan berprilaku, oleh karena itu ketika pendidikan bahasa jawa telah tertanam sejak dini, maka akan menjadi pondasi yang kuat dalam kehidupan berprilaku untuk menjadi penerus bangsa berbudi luhur. Keywords: Pendidikan Karakter, Pendidkan Bahasa Jawa, pendidikan sekolah dasar ABSTRAK The progress of a nation is not only measured by advances in technology and science, but is also viewed from human resources who have good morals, are virtuous and have principles in accordance with norms. The advancement of technology in this era has made the entire generation able to access information to culture from other countries. Local wisdom is one of the important points to shape the character of this era. Local wisdom is able to foster an attitude of mutual respect for the culture that has been introduced for generations. The cultivation of Javanese language education is one way to provide information on cultural diversity to students. In Javanese language education includes manners in speaking and behavior, therefore when Javanese language education has been embedded from an early age, it will become a strong foundation in the life of behavior to become the successor of a virtuous nation Keywords: Character Education, Javanese Language Education, primary school education
IMPLEMENTASI RME BERBASIS ETNOMATEMATIKA MATERI CIRI-CIRI BANGUN DATAR MENGGUNAKAN PERMAINAN ENGKLEK: IMPLEMENTASI RME BERBASIS ETNOMATEMATIKA MATERI CIRI-CIRI BANGUN DATAR MENGGUNAKAN PERMAINAN ENGKLEK Syah Putri Endar Pramesta; Neni Mariana
Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian Vol. 8 No. 2 (2022): Vol. 8 No. 2 Mei 2022
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpd.v8n2.p111-120

Abstract

ABSTRAK Pada dasarnya matematika sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Matematika dapat dipengaruhi oleh aspek sejarah, lingkungan, sosial, dan geografis. Etnomatematika menawarkan pandangan yang lebih luas tentang matematika, merangkul praktik dan metode yang terkait dengan berbagai lingkungan budaya. Dari hal tersebut peneliti melakukan penelitian tentang Hypothetical Learning Trajectory (HLT) RME berbasis etnomatematika melalui permainan tradisional engklek dalam proses pembelajaran matematika di kelas II SD. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membantu peserta didik memahami ciri-ciri dari bangun datar tanpa menghafal. Penelitian ini menggunakan metode pengambilan sampel secara acak (Simple Random Sampling) dengan membagi 27 siswa menjadi 7 kelompok. Hasil data yang dikumpulkan akan dianalisis menggunakan teknik deskriptif kualitatif hingga didapatkan kesimpulan atas penelitian yang telah dilakukan. Penelitian ini membuktikan bahwa dengan menggunakan permainan engklek dalam proses pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam memahami ciri-ciri dari bangun datar tanpa menghafal karena siswa merasa antusias dan menunjukkan respon aktif dalam pembelajaran. Kata kunci: Bangun datar, Engklek, Etnomatematika, Realistic Mathematic Education (RME) ABSTRACT Basically mathematics is very close to everyday life. Mathematics can be influenced by historical, environmental, social, and geographical aspects. Ethnomathematics offers a broader view of mathematics, embracing practices and methods related to various cultural settings. From this, the researchers conducted research on the ethnomathematics-based RME Hypothetical Learning Trajectory (HLT) through traditional hopscotch games in the process of learning mathematics in second grade. The purpose of this research to help students understand the characteristics of plane figure without memorizing them. This study used random sampling method by dividing 27 students into 7 groups. The results of the data collected will be analyzed using qualitative descriptive techniques to obtain conclusions about the research that has been done. This research proves that by using hopscotch game in the learning process can increase student’s understanding the characteristics of plane figure without memorizing because students feel enthusiastic and show an active response in learning. Keywords: Ethnomathematics, Hopscotch, Plane Figure, Realistic Mathematic Education (RME)
HYPOTHETICAL LEARNING TRAJECTORY (HLT) BABAT DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS III : IMPLEMENTASI RME BERBASIS ETNOMATEMATIKA MELALUI MAKANAN KHAS DAERAH (WINGKO) Nur rachma Sastra pradita; Neni Mariana
Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian Vol. 8 No. 2 (2022): Vol. 8 No. 2 Mei 2022
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpd.v8n2.p91-96

Abstract

Mathematics is a scientific discipline, learning mathematics is a mandatory learning that is taught to students. However, not a few students stated that they did not like mathematics because they thought mathematics was difficult. In fact, learning mathematics actually brings many benefits and advantages that will be felt later when they grow up and live real life. It turns out that in reality learning mathematics in Indonesia still uses an approach that is less meaningful, rigid, and unattractive to students. In fact, we have to meet the demands of 21st Century learning. For this reason, researchers conducted research on ethnomathematics-based Hypothetical Learning Trajectory (HLT) RME through regional specialties, namely wingko tripe in the process of learning mathematics in class III SD. This research aims to make mathematics learning more meaningful, interesting, and not boring for students. This study uses the Design and Research method. This study proves that using the Hypothetical Learning Trajectory (HLT) can help students understand the learning trajectory to understand the material angles with the media in the form of concrete objects, namely wingko, can create more meaningful, interesting, and not boring mathematics learning.
IMPLEMENTASI ETNOMATEMATIKA MELALUI MAKANAN TRADISIONAL “KUE WAJIK” PADA MATERI PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN Yeni Dwi Ningrum; Wiryanto Wiryanto
Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian Vol. 8 No. 2 (2022): Vol. 8 No. 2 Mei 2022
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpd.v8n2.p121-124

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan modelpembelajaran berbasis PMRI dengan pendekatan etnomatematika pada siswakelas I SD materi penjumlahan. Metode yang digunakan yaitu deskriptifkualitatif dengan guru dan beberapa siswa sebagai responennya. Adapun teknikyang digunakan yaitu dengan angket, observasi dan studi dokumentasi. Hasilyang diperolah dari penelitian ini bahwa penerapan berbasis PMRI denganpendekatan etnomatematika pada siswa kelas I SD materi penjumlahan telahterlaksana dengan baik. Siswa telah melaksanakan pembelajaran berbasis PMRIdengan pendekatan Etnomatematika melalui “Kue Wajik” dengan tuntas.Sebagian besar siswa merasa senang dengan pembelajaran ini. Dengandemikian, dapat disimpulkan bahwa penerapan berbasis PMRI denganpendekatan etnomatematika pada siswa kelas I SD materi penjumlahan telahterlaksanakan sesuai dengan langkah pembelajaran yang telah dibuat hinggatuntas.
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN ETNOMATEMATIKA MELALUI PENGAITAN KONSEP NARASI KUE SEMPRONG PADA KELAS 2 DI SD NEGERI 3 GADING SURABAYA Hayu Eka Fadillah; Neni Mariana; Delia Indrawati
Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian Vol. 8 No. 2 (2022): Vol. 8 No. 2 Mei 2022
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpd.v8n2.p147-153

Abstract

ABSTRAK Matematika merupakan mata pelajaran ilmiah, pembelajaran matematika merupakan pembelajaran wajib yang diajarkan kepada siswa. Namun, sering kita dengar bahwa banyak siswa yang tidak menyukai matematika karena dianggap sulit. Oleh karena itu, peneliti mengkaji konsep narasi etnomatematika melalui kue tradisional semprong pada pembelajaran matematika di kelas II dan VI SDN Gading 3 Surabaya. Makanan tradisional ini merupakan makanan yang sudah terkenal di indonesia salah satunya di daerah karawang. Namun belum banyak referensi mengenai pembelajaran matematika dan kebudayaan yang membahas tentang kue tradisional ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendefinisikan hubungan antara warisan budaya dan matematika, khususnya dalam budaya masyarakat Karawang. Metode dan pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pengukuran, geometri serta analisis data dan peluang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi. Keunikan dari penelitian ini adalah masyarakat Karawang dan siswa belum mengetahui bahwa kue biji tradisional khas Karawang berkaitan dengan pembelajaran matematika. Pembelajaran matematika terkait kue tradisional tanpa biji ciri khas Karawang adalah materi bentuk sisi lengkung yang dipelajari di Kelas II dan VI SDN Gading 3 Surabaya.
Hypothetical Learning Trajectory: Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Melalui Etnomatematika Konteks Jamu Sinom Fasyah Alya Syabrina; Wiryanto Wiryanto; Neni Mariana
Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian Vol. 8 No. 2 (2022): Vol. 8 No. 2 Mei 2022
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpd.v8n2.p125-132

Abstract

Matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang sangat sulit dipahami,karena pendekatan yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran masih bersifat tradisional. Melihat permasalahan tersebut, maka peneliti melakukanpenelitian tentang Hypothetical Learning Trajectory (HLT) RME berbasis etnomatematika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) Mengetahui lintasan belajar (HLT 1) terkait materi operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan cacah dengan menggunakan pendekatan RME berbasis etnomatematika melalui minuman tradisional jamu sinom; 2) Mengetahui hasil dari implementasi HLT 1 dan rancangan HLT 2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah design and research dengan teknik pengumpulan data berupa foto dan video, pengerjaan LKPD, dan kegiatan observasi yang berupa pengamatan keadaan kelas dan peserta didik secara langsung. Subjek penelitian terdiri dari 4 orang siswa kelas II di SDN Banyu Urip II Surabaya. Hasil penelitian ini berupa desain HLT khususnya untuk materi operasi penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan pendekatan RME berbasis etnomatematika melalui konteks tradisional minuman jamu sinom.
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN RME BERBASIS ETNOMATEMATIKA MATERI PECAHAN MENGGUNAKAN KONTEKS KUE SPIKU : IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN RME BERBASIS ETNOMATEMATIKA MATERI PECAHAN MENGGUNAKAN KONTEKS KUE SPIKU Agnes Vivin Prismayadi; Neni Mariana
Jurnal Review Pendidikan Dasar : Jurnal Kajian Pendidikan dan Hasil Penelitian Vol. 8 No. 2 (2022): Vol. 8 No. 2 Mei 2022
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jrpd.v8n2.p133-146

Abstract

Matematika merupakan salah satu ilmu yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan manusia, dengan pembelajaran matematika peserta didik mampu berpikir sistematis, logis, kritis dan bisa memecahkan masalah di kehidupan nyata. Pembelajaran matematika pada kenyataanya masih kurang bermakna dan dianggap sulit dipahami oleh peserta didik, khususnya pada materi pecahan. Berdasarkan hal tersebut, maka diperlukan suatu penelitian tentang rancangan dan implementasi lintasan belajar dengan menggunakan pendekatan  RME berbasis Etnomatematika untuk memfasilitasi pemahaman dan pengontruksian pengetahuan peserta didik melalui pembelajaran yang lebih menarik dan bermakna. Untuk itu, peneliti melakukan penelitian tentang Hypothetical Learning Trajectory (HLT) RME Berbasis etnomatematika. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil implementasi Hypothetical Learning Trajectory (HLT) dengan pendekatan RME berbasis etnomatematika dengan konteks kue spiku dalam membantu peserta didik memahami materi pecahan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Design and Research dengan teknik pengumpulan data melalui dokumentasi berupa gambar dan video, pengerjaan LKPD, dan observasi berupa pengamatan keadaan kelas dan peserta didik secara langsung. Subyek penelitian ini adalah pesrta didik kelas V SD Negeri IV Lidah Wetan Surabaya. Hasil penelitian ini berupa desain Hypothetical Learning Trajectory (HLT) RME berbasis etnomatematika dengan konteks kue spiku pada materi pecahan. Kata Kunci : Realistic Mathematic Education (RME), Etnomatematika, Pecahan, Kue Spiku   Abstract Mathematics is one of the sciences that is needed in human life, by learning mathematics students are able to think systematically, logically, critically and can solve problems in real life. Learning mathematics in fact is still less meaningful and is considered difficult to understand by students, especially in fractional material. Based on this, research is needed on the design and implementation of learning trajectories using an Ethnomatematics-based RME approach to facilitate students' understanding and construction of knowledge through more interesting and meaningful learning. For this reason, researchers conducted research on ethnomatematics-based RME Hypothetical Learning Trajectory (HLT). The purpose of this study was to find out the results of the implementation of the Hypothetical Learning Trajectory (HLT) with an ethnomathematics-based RME approach with the context of spiku cookies in helping students understand fractional material. The method used in this study was Design and Research with data collection techniques through documentation in the form of pictures and videos, work on worksheets, and observations in the form of observing the state of the class and students directly. The subjects of this study were fifth grade students at SD Negeri IV Lidah Wetan Surabaya. The results of this study are ethnomathematics-based RME Hypothetical Learning Trajectory (HLT) designs with the context of spiku cakes on fractional material. Keywords : Realistic Mathematic Education (RME), Etnomathematics, Fractions, Spiku Cake

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol. 9 No. 3 (2023): Vol. 9 No. 3 September 2023 Vol. 9 No. 2 (2023): Vol. 9 No. 2 Mei 2023 Vol. 9 No. 1 (2023): Vol. 9 No. 1 Januari 2023 Vol. 8 No. 3 (2022): Vol. 8 No. 3 September 2022 Vol. 8 No. 2 (2022): Vol. 8 No. 2 Mei 2022 Vol. 8 No. 1 (2022): Vol. 8 No. 1 Januari 2022 Vol. 7 No. 1 (2021): Vol. 7 No. 1 Januari 2021 Vol. 7 No. 3 (2021): Vol. 7 No. 3 September 2021 Vol. 7 No. 2 (2021): Vol. 7 No. 2 Mei 2021 Vol 7, No 2 (2021): Vol. 7 No. 2 Mei 2021 Vol 7, No 1 (2021): Vol. 7 No. 1 Januari 2021 Vol. 6 No. 3 (2020): Vol. 6 No. 3 September 2020 Vol 6, No 3 (2020): Vol. 6 No. 3 September 2020 Vol. 6 No. 2 (2020): Vol. 6 No. 2 Mei 2020 Vol 6, No 2 (2020): Vol. 6 No. 2 Mei 2020 Vol. 6 No. 1 (2020): Vol. 6 No. 1 Januari 2020 Vol 6, No 1 (2020): Vol. 6 No. 1 Januari 2020 Vol 5, No 3 (2019): Vol. 5 No. 3 September 2019 Vol. 5 No. 3 (2019): Vol. 5 No. 3 September 2019 Vol 5, No 2 (2019): Vol. 5 No. 2 Mei 2019 Vol. 5 No. 2 (2019): Vol. 5 No. 2 Mei 2019 Vol 5, No 1 (2019): Vol. 5 No. 1 Januari 2019 Vol. 5 No. 1 (2019): Vol. 5 No. 1 Januari 2019 Vol. 4 No. 3 (2018): Vol. 4 No. 3 September 2018 Vol 4, No 3 (2018): Vol. 4 No. 3 September 2018 Vol. 4 No. 2 (2018): Vol. 4 No. 2 Mei 2018 Vol 4, No 2 (2018): Vol. 4 No. 2 Mei 2018 Vol. 4 No. 1 (2018): Vol. 4 No. 1 Januari 2018 Vol 4, No 1 (2018): Vol. 4 No. 1 Januari 2018 Vol 3, No 3 (2017): Vol. 3 No. 3 September 2017 Vol. 3 No. 3 (2017): Vol. 3 No. 3 September 2017 Vol. 3 No. 2 (2017): Vol. 3 No. 2 Mei 2017 Vol 3, No 2 (2017): Vol. 3 No. 2 Mei 2017 Vol 3, No 1 (2017): Vol. 3 No. 1 Januari 2017 Vol. 3 No. 1 (2017): Vol. 3 No. 1 Januari 2017 Vol. 2 No. 3 (2016): Vol. 2 No. 3 September 2016 Vol. 2 No. 2 (2016): Vol. 2 No. 2 Mei 2016 Vol. 2 No. 1 (2016): Vol. 2 No. 1 Januari 2016 Vol 2, No 3 (2016): Vol. 2 No. 3 September 2016 Vol 2, No 2 (2016): Vol. 2 No. 2 Mei 2016 Vol 2, No 1 (2016): Vol. 2 No. 1 Januari 2016 Vol. 1 No. 1 (2015): Vol. 1 No. 1 September 2015 Vol 1, No 1 (2015): Vol. 1 No. 1 September 2015 More Issue