cover
Contact Name
Elsi Dwi Hapsari
Contact Email
elsidhapsari2@gmail.com
Phone
+6287839259788
Journal Mail Official
elsidhapsari2@gmail.com
Editorial Address
Sekretariat DPP PPNI Graha PPNI Jl. Lenteng Agung Raya No 64, Kec. Jagakarsa, RT 006 RW O8, Jakarta Selatan
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)
ISSN : 25031376     EISSN : 25498576     DOI : http://dx.doi.org/10.32419/jppni.v4i3
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) merupakan jurnal resmi Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia ini merupakan jurnal dengan peer-review yang diterbitkan secara berkala setiap 4 bulan sekali (April, Agustus, Desember), berfokus pada pengembangan keperawatan di Indonesia. Tujuan diterbitkan JPPNI adalah untuk mewujudkan keperawatan sebagai suatu profesi yang ditandai oleh kegiatan ilmiah yaitu kegiatan penelitian yang dilakukan oleh perawat di Indonesia, dikomunikasikan melalui media jurnal yang dikelola oleh organisasi profesi, dan didistribusikan ke kalangan perawat, pemangku kepentingan, dan masyarakat.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 6, No 3 (2021)" : 5 Documents clear
STUDI FENOMENOLOGI PRAKTIK KLINIK MAHASISWA PROFESI NERS DI YELLOW ZONE COVID-19 Dally Rahman; Elvi Oktarina; Hema Malini
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 6, No 3 (2021)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v6i3.361

Abstract

Tingginya kasus Covid-19 berdampak pada proses pendidikan praktik klinik profesi ners yang mengakibatkan beberapa siklus mahasiswa melakukan praktik di yellow zone Covid-19. Pasien pada zona ini belum diketahui positif COVID-19 atau tidak, sehingga berisiko menularkan kepada mahasiswa. Penelitian terdahulu mengemukakan masih rendahnya kemampuan mahasiswa dalam pencegahan infeksi Covid-19. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengalaman praktik klinik mahasiswa profesi ners di yellow zone Covid-19. Metode: Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Wawancara mendalam (in depth interview) dilakukan kepada 5 orang mahasiswa yang sudah praktik di di yellow zone Covid-19 pada tanggal 5–30 Juli 2021. Selanjutnya hasil wawancara diolah dengan menggunakan teknik Colaizzi. Hasil: Penelitian ini menghasilkan lima tema utama, yaitu (1) emosi yang ambivalen, (2) perilaku protektif, (3) dilema pelayanan praktik klinik, (4) harapan untuk didukung, dan (5) mekanisme koping sebagai solusi adaptasi. Diskusi: Praktik di ruangan yellow zone Covid-19 menimbulkan respon emosi yang ambivalen sehingga menghambat proses praktik dalam memberikan pelayanan pada pasien Covid-19. Hal ini terlihat dari ungkapan partisipan yang mengharapkan untuk mendapatkan dukungan dari pihak pendidikan dan rumah sakit. Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukkan beberapa hambatan dan harapan mahasiswa di yellow zone Covid-19 sehingga diharapkan kepada instansi pendidikan dan pelayanan untuk dapat meningkatkan persiapan dan memberikan dukungan dalam bentuk pelatihan dan bimbingan kepada mahasiswa praktik profesi ners di yellow zone Covid-19
HUBUNGAN PERSONAL HYGIENE DAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI DENGAN RISIKO KEJADIAN DERMATITIS KONTAK PADA PEMULUNG I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp., MNg., P.HD.
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 6, No 3 (2021)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v6i3.292

Abstract

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan personal hygiene dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dengan risiko kejadian penyakit dermatitis kontak pada pemulung di Denpasar. Metode: Desain penelitian analitik korelatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel yang digunakan adalah pemulung yang berada di TPA Suwung Denpasar berjumlah 175 responden yang dipilih dengan teknik accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan analisis data yang digunakan yaitu uji univariat dan uji bivariat dengan Spearman Rho. Hasil: Dari 175 responden, 61,7% adalah laki-laki dan 38,3% adalah perempuan, serta sebagian besar berusia usia <45 tahun (57,1%). Hasil penelitian menunjukkan lebih dari setengah responden memiliki personal hygiene buruk (64%), tidak menggunakan APD (66,3%), serta berisiko mengalami dermatitis kontak (65,7%). Terdapat hubungan antar variabel dengan korelasi kuat (p-value <0,001; r = -0,721 untuk personal hygiene dan -0,717 untuk penggunaan APD). Diskusi: Personal hygiene yang buruk dan penggunaan APD yang tidak lengkap pada pemulung akan berakibat rentan terhadap infeksi bakteri dan penyakit patogen penyebab dermatitis kontak. Kesimpulan: Pemulung diharapkan memerhatikan kebersihan perorangan serta menggunakan APD saat bekerja.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP MAHASISWA KEPERAWATAN TERHADAP COMPLEMENTARY AND ALTERNATIVE MEDICINE I Gede Putu Darma Suyasa, S.Kp., MNg., P.HD.
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 6, No 3 (2021)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v6i3.290

Abstract

Latar Belakang. Tingginya penggunaan CAM (Complementary and Alternative Medicine) oleh masyarakat tidak dibarengi dengan keterbukaan masyarakat terhadap penggunaan CAM pada tenaga kesehatan, termasuk perawat. Perawat jarang mengkaji penggunaan CAM pada klien karena keterbatasan pengetahuan dan sikap skeptis terhadap CAM. Pengetahuan dan sikap yang baik terhadap CAM perlu dilatih sejak menjadi mahasiswa keperawatan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan pengetahuan dan sikap mahasiswa keperawatan ITEKES Bali terhadap CAM. Metode. Desain penelitian ini deskriptif korelatif dengan pendekatan cross-sectional dengan populasi seluruh mahasiswa tingkat IV Program Studi Sarjana Keperawatan. Jumlah sampel sebanyak 152 responden. Instrumen penelitian dengan kuesioner online dan dianalisis menggunakan Spearman’s rho. Hasil. Dari 152 responden, mayoritas adalah perempuan (84,9%) dan berusia 21 tahun (56,6%). Temuan menunjukkan 70,40% responden berpengetahuan baik, 27% responden berpengetahuan cukup, dan 2,60% responden berpengetahuan kurang. Sebanyak 73,70% responden bersikap baik dan 26,30% responden memiliki sikap yang cukup. Ada hubungan signifikan yang positif dengan kekuatan korelasi sedang antara 2 variabel, n = 152, p < 0,05, r = 0,520. Semakin baik pengetahuan, maka semakin baik sikap terhadap CAM. Simpulan. Terdapat hubungan yang signifikan antara variabel pengetahuan dan variabel sikap terhadap CAM. Mahasiswa Keperawatan diharapkan meningkatkan pengetahuan terhadap CAM.Kata Kunci: Complementary and Alternative Medicine, Pengetahuan, Sikap
PERSEPSI MAHASISWA PROFESI NERS TENTANG UJI KOMPETENSI NERS DI STIKES YOGYAKARTA Dina Putri Utami Lubis
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 6, No 3 (2021)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v6i3.252

Abstract

Mahasiswa keperawatan pada akhir proses pendidikannya mengikuti uji kompetensi nasional. Uji kompetensi sesuai dengan Surat Edaran Dikti No. 704/e.e3/dt/2013 yang dikeluarkan pada 24 Juli 2013 menjadi exit exam (ujian kelulusan) setiap mahasiswa kesehatan. Laporan penelitian terkait persepsi mahasiswa profesi ners tentang uji kompetensi masih terbatas. Tujuan: Untuk mengetahui persepsi mahasiswa profesi ners tentang Uji Kompetensi Ners Indonesia (UKNI) di STIKes Yogyakarta. Metode: Penelitian kuantitatif, dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 42 orang yang berasal dari mahasiswa profesi di STIKes Yogyakarta yang tercatat sebagai mahasiswa tahun ajaran 2019/2020 dan 2020/2021. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner persepsi tentang UKNI adopsi dari Puspitasari dengan jumlah 18 pertanyaan. Data dianalisis dengan analisis univariat. Hasil: Mayoritas responden mempunyai persepsi yang positif terhadap Uji Kompetensi Ners Indonesia (92,86%). Diskusi: Persepsi yang positif dari responden penelitian ini dapat disebabkan oleh informasi mahasiswa yang cukup tentang uji kompetensi serta manfaatnya. Persepsi responden terhadap uji kompetensi ners yang perlu mendapat perhatian ialah terkait sosialisasi dan pelaksanaan try out uji kompetensi yang diharapkan tidak diselenggarakan oleh institusi pendidikan, tetapi lebih baik dilaksanakan oleh Asosiasi Institusi Pendidikan Ners Indonesia (AIPNI). Kesimpulan: meskipun mayoritas responden mempunyai persepsi yang positif terhadap uji kompetensi ners, Program Studi Profesi Ners perlu mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi uji kompetensi. Mahasiswa disarankan mengikuti try out uji kompetensi lebih dari satu kali agar dapat dilihat kemajuannya dalam persiapan mengikuti UKNI.Kata Kunci: mahasiswa, ners, persepsi, uji kompetensi
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA STUNTING PADA BALITA DI KABUPATEN LANGKAT, SUMATERA UTARA Yolanda Valentine Napitupulu; Evi Karota
Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI) Vol 6, No 3 (2021)
Publisher : Jurnal Persatuan Perawat Nasional Indonesia (JPPNI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32419/jppni.v6i3.256

Abstract

Tujuan penelitan ini ialah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan terjadinya stunting pada anak usia di bawah lima tahun (balita), yaitu status gizi, berat badan lahir, dan penyakit infeksi berulang. Metode penelitian ini merupakan studi kohort retrospektif menggunakan data sekunder seluruh anak balita berjumlah 50 orang yang telah didiagnosis stunting berdasarkan data puskesmas tahun 2017–2018. Pemilihan populasi dilakukan di puskesmas Kabupaten Langkat. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat, dan multivariat. Uji statistik yang digunakan adalah chi-square test. Analisis data multivariat menggunakan risiko relatif (RR). Hasil anak yang telah didiagnosis stunting berjenis kelamin perempuan (54%) dan laki-laki (46%), dengan berat badan lahir 2.500-2.900 gram (80%), status gizi yang buruk (60%), dan pernah mengalami penyakit infeksi berulang (30%). Hasil penelitian menunjukkan status gizi dan berat badan lahir berhubungan dengan terjadinya stunting dengan nilai p < 0,05. Sementara itu, penyakit infeksi berulang > 3 kali setahun (diare dan kecacingan) tidak berhubungan dengan terjadinya stunting dengan nilai p > 0,05. Diskusi stunting pada balita disebabkan multifaktor, termasuk kondisi gizi kronis 1.000 hari kehidupan anak. Walaupun berat badan pada saat bayi lahir di atas 2.500 gram, anak masih tetap berisiko mengalami stunting. Perawatan prakonsepsi dan kehamilan ibu serta pemberian nutrisi sehat balita menjadi sangat penting sebagai upaya pencegahan stunting. Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa status gizi buruk dan berat badan lahir 2.500–2.900 gram berhubungan dengan terjadinya stunting pada balita. 

Page 1 of 1 | Total Record : 5