Claim Missing Document
Check
Articles

Found 28 Documents
Search

People living with HIV experience in dealing with HIV/AIDS symptoms Rahmi Muthia; Fitri Mailani; Dally Rahman; Emil Huriani; Khatijah Lim Abdullah
Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal) Vol. 7 No. Special Edition (2021): JURNAL KEPERAWATAN KOMPREHENSIF (COMPREHENSIVE NURSING JOURNAL)
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (283.356 KB) | DOI: 10.33755/jkk.v7iSpecial Edition.262

Abstract

Aims : This study aimed to explore the PLWH live experience in dealing with HIV / AIDS symptoms. Design : This study applied qualitative method. Methdos : This study used descriptive explorative to explore the HIV symptoms experiences of PLWH in Padang West Sumatera, Indonesia. We conducted an unstructured interview among purposively sample PLWH. Inclusion criteria for participation were being male or female PLWH, residing in Padang, and age over 18 years. Data saturation was reached after the completion of 9 interviews. Content analysis was used to analyze and interpret qualitative data. Results : The following themes emerged from the data: (a) face troublesome symptoms, (b) health literacy in HIV care, and (c) make efforts to heal. Conclusions : PLWH experience HIV symptoms, continue to adapt and learn. The information about HIV symptoms experiences can facilitate caregiver to plan nursing care, identify education needs to help PLWH dealing with symptoms of HIV. This research can be the basis for conducting further research on how to manage the symptoms of HIV.
Optimisme dan Distres Psikologis pada Perawat Selama Pandemi Covid-19 Dian Agusti Tanjung; Emil Huriani; Dally Rahman
Jurnal Smart Keperawatan Vol 8, No 1 (2021): JUNI 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Karya Husada Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34310/jskp.v8i1.418

Abstract

Salah satu dampak psikologis yang ditemui saat pandemi Covid-19 adalah distres psikologis yang dialami tenaga kesehatan khususnya perawat. Distres psikologis memunculkan efek membahayakan bagi individu seperti, tuntutan berlebihan yang menguras energi individu sehingga membuat individu menjadi lebih mudah sakit.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan ruang bertugas dan optimisme dengan distres psikologis yang meliputi stres, kecemasan dan depresi pada perawat selama pandemi Covid-19 di RS Paru Provinsi Sumatera Barat tahun 2020. Jenis penelitian ini adalah deskripsi korelatif, dengan populasi 35 perawat. Optimisme diukur dengan kuesioner Life Orientation Test-Revised (LOT-R), stres diukur dengan kuesioner Perceived Stress Scale (PSS-10), kecemasan diukur dengan kuesioner General Anxiety Disorder Scale (GAD-7), dan depresi diukur dengan kuesioner Patient Health Questionnaire (PHQ-9). Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara ruang bertugas dengan distres psikologis yaitu stres, kecemasan dan depresi pada perawat selama pandemi Covid-19 dengan nilai p= 0.003 (stres), p= 0.008 (kecemasan), p= 0.046 (depresi) dengan p<0,05. Serta terdapat hubungan yang bermakna antara optimisme dengan distres psikologis yaitu stres, kecemasan dan depresi pada perawat selama pandemi Covid-19 dengan nilai p= <0,05. Disarankan pada pihak manajemen keperawatan di rumah sakit perlu meningkatkan program manajemen stres bagi tenaga keperawatan, sehingga dapat meminimalisir adanya distres psikologis yang diterima perawat.Kata Kunci: distres psikologis; optimisme; ruang bertugas OPTIMISM AND PSYCHOLOGICAL DISTRESS IN NURSES DURING THE COVID-19 PANDEMIC ABSTRACT  The psychological impact that is encountered during the Covid-19 pandemic is the psychological distress experienced by health workers, especially nurse. Psychological distress has harmful effects on the individual who experiences it, such as unpleasant or excessive demands that drain the individual's energy, making it easier for the individual to get sick. The purpose of this study was to determine the relationship between department and optimism with psychological distress including perceived stress, anxiety and depression in nurses and to determine the distress that nurses felt during the Covid-19 pandemic at the Pulmonology Hospital West Sumatera in 2020. The type of study was a descriptive correlative, with a population of 35 nurses. Optimization was measured using the Life Orientation Test-Revised (LOT-R) questionnaire, perceived stress was measured by the Perceived Stress Scale (PSS-10) questionnaire, anxiety was measured using the General Anxiety Disorder Scale (GAD-7) questionnaire, and depression was measured using the Patient Health Questionnaire (PHQ-9). The results showed that there is a significant relationship between department and psychological distress, perceived stress, anxiety and depression in nurses during the Covid-19 pandemic with a value of p <0.05. And there is a significant relationship between optimism and psychological distress, perceived stress, anxiety and depression in nurses during the Covid-19 pandemic. It is suggested that the nursing management at the hospital needs to increase the stress management program for nursing personnel, so that it can minimize the psychological distress received by nurses.Keywords: department; optimism; psychological distress
Implikasi Edukasi Kesehatan di Rawat Inap Meningkatkan Pengetahuan dan Kontrol Glikemik Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2: Systematic Review Delvi Sri Hayati; Hema Malini; Dally Rahman
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 12 (2021): Nomor Khusus Januari 2021
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf12nk101

Abstract

A lack of knowledge and poor self-care management may cause readmission in type 2 diabetes so that it takes variety of efforts to increase knowledge and self-care managemnet. The intervention of inpatient education increases the knowledge and self-care management of type 2 diabetes. In this research aimed to explore the related study cases about the impact of inpatient education on knowledge and glycemic control of type 2 diabetes patients. The method is a systematic review by searching specific keywords from five databases (PubMed, ProQuest, SAGE, Science Direct, and Google Scholar) on electronic search engine. By referring into an analysis approach by the Joanna Briggs Institute, there are 13 related articles which published around 2010 until 2020. In this research, the method in details consist of councealing, transferring a knowledge and discussing directly with diabetic by using supporting media (i.e brochures, booklets, pamphlets, flipcharts, handouts, and DVD player) with duration along 30 – 90 minutes. The follow up was done before discharge and by telephone after discharge, the intervention delivered by an expert who has certified as an diabetes educator. The inpatient education materials consisted of the basic knowledge and skills in diabetes management by referring into ADA and AADE7. In conclusion, the inpatient education can improve the knowledge and self-care management. Keywords: inpatient education; self-care management; type-2 diabetes mellitus ABSTRAK Salah satu penyebab readmisi pada pasien diabetes tipe 2 adalah kurangnya pengetahuan dan buruknya manajemen perawatan diri sehingga dibutuhkan berbagai upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan manajemen perawatan diri. Intervensi edukasi kesehatan di rawat inap dapat meningkatkan pengetahuan dan manajemen perawatan diri pasien diabetes tipe 2 sehingga mengurangi angka readmisi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi riset terkait pengaruh edukasi rawat inap terhadap pengetahuan dan kontrol glikemik pasien diabetes tipe 2. Metode penelitian adalah systematic review dengan pencarian elektronik menggunakan kata kunci yang spesifik pada lima database, yaitu PubMed, ProQuest, SAGE, Science Direct, dan Google Scholar. Menggunakan pendekatan analisis Joanna Briggs Institute, didapatkan 13 artikel yang dipublikasi dari tahun 2010 – 2020. Hasil penelitian metode edukasi kesehatan di rawat inap dilakukan dengan konseling, diskusi, dan demonstrasi dengan cara bertatap muka langsung dengan pasien, media yang digunakan berupa brosur, booklet, pamphlet, flipchart, handout, dan DVD player, lama sesi intervensi adalah 30 – 90 menit., materi edukasi kesehatan yang diberikan adalah pengetahuan dan keterampilan dasar dalam manajemen diabetes dan berpedoman kepada ADA dan AADE7, follow up dilakukan sebelum pasien dipulangkan dan melalui telepon setelah pasien keluar dari rumah sakit., pemberi intervensi adalah profesional kesehatan yang mempunyai sertifikat edukator diabetes. Kesimpulannya adalah edukasi diabetes di rawat inap dapat meningkatkan pengetahuan dan kontrol glikemik pasien diabetes tipe 2. Kata kunci: edukasi kesehatan rawat inap; perawatan diri; diabetes mellitus tipe 2
Kejadian Ventilator Associated Pneumonia (VAP) pada Klien dengan Ventilasi Mekanik Menggunakan Indikator Clinical Pulmonary Infection Score (CPIS) Dally Rahman; Emil Huriani; Ema Julita
Jurnal Ners Vol. 6 No. 2 (2011): Oktober 2011
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.77 KB) | DOI: 10.20473/jn.v6i2.3975

Abstract

Introduction: Ventilator Associated Pneumonia (VAP) is defined as nosocomial pneumonia that occurs 48 hours after using mechanical ventilation. The incident of VAP in Dr. M. Djamil Padang Hospital was still high when compared to other hospitals that reached only 9%. Nursing intervention that can be used to avoid VAP is endotracheal secretions suctioning. However, the results of the intervention has not been evaluated by using standardized measuring tool. The purpose of this study was to determine the description of signs differences of VAP on first and third day to clients with mechanical ventilation who were performed endotracheal secretions suctioning in ICU Dr. M. Djamil Hospital Padang 2011. Method: The type of this study was a descriptive analytic. The samples were 15 who had a mechanical ventilation during minimal 3 days. Respondents were derived by Accidental Sampling by using Simplified Version of CPIS as a measuring tool. The statistic test is paired t-test. Result: The result of this study showed that there was a significant difference of the signs of VAP on the first and the third day with p=0,048 (< 0.05). Discussion: There were significant difference on symptom of VAP in mechanically ventilated patient in day 1 and day 3. Simplified version of CPIS was sensitive in early determining VAP. Simplified Version of CPIS are expected to be included in standard procedures of patient management and assessment intervention of endotracheal secretions suctioning.
Pengaruh Pemberian Pursed Lip-Breathing, Diaphragmatic Breathing, dan Upper Limb Stretching Terhadap Skala Dispnea pada Pasien PPOK Imron Rosyadi; Defriman Djafri; Dally Rahman
Ners Jurnal Keperawatan Vol 15, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Keperawatan Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (171.996 KB) | DOI: 10.25077/njk.15.2.103-109.2019

Abstract

Respiratory muscle weakness in patients with Chronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) was a problem that can affect the patient's ability to conduct daily activities. The aim of this study to see the difference between the intervention group given the pursed-lip breathing exercises, diaphragmatic breathing, and upper limb stretching with the control group which not given therapy. 38 COPD patients were grouped into intervention groups (n = 18) and control group (n = 18) randomly. The intervention group was given pursed-lip breathing, diaphragmatic breathing, and upper limb stretching for 4 weeks as much as two times for each week, while the control group was not given exercise. The dyspnea scale was measured using the MRC Dyspnea Scale questionnaire and was categorized as Mild (scale 1), Medium (2-3 scale), and Severe (scale 4-5). The result showed there was a difference in dyspnea (p-value 0.008) for intervention group and there is no difference in the dyspnea for control group that was not given exercise (0.655). In conclusion, pursed lip breathing, diaphragmatic breathing, and upper limb stretching can give more significant benefits when done sustainably, especially for COPD patients.
Sistematik Review : Pengaruh Pemberian Madu Terhadap Luka Bakar pada Pasien Kanker dengan Radioterapi Harinal Afri Resta; Rizanda Machmud; Dally Rahman
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 11, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v11i2.869

Abstract

Pendahuluan : Kanker merupakan penyakit kelainan sel yang menyumbang angka mortalitas yang tinggi. Salah satu penatalaksanaan medis yang dilakukan adalah radioterapi karena dinilai minim komplikasi. Radioterapi sendiri merupakan terapi pemberian sinar dengan dosis tertentu untuk menekan perkembangan sel ganas dan menyelamatkan sel yang sehat. Keluhan pasien selama radioterapi adalah luka bakar. Perawatan luka bakar secara konvensional belum efektif untuk kesembuhan luka bakar. Tujuan Penelitian : Mengeksplorasi riset terkait pengaruh pemberian madu terhadap luka bakar pada pasien kanker dengan radioterapi. Bahan dan Metode : Pencarian artikel menggunakan media elektronik yang merujuk pada kata kunci yang spesifik pada 4 database jurnal terpublikasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis Joanna Briggs Institute sehingga didapatkan 8 jurnal yang dianalisis. 4 artikel dari Pubmed, 1 artikel dari Sage, 2 artikel dari Science Direct, dan 1 artikel dari Semantic Scholar. Hasil Penelitian : Sebagian besar artikel menyebutkan pemberian madu sangat baik untuk kemajuan kesembuhan luka bakar paska radioterapi. Kesimpulan : Pemberian madu mempercepat proses kesembuhan luka bakar paska radioterapi karena madu memiliki kandungan asam tinggi yang berpengaruh terahadap koloni bakteri sehingga mencegah inflamasi memanjang, madu bersifat moisturizing sehingga menjadi protek bagi sel kulit sakit, dan madu kaya nutrisi kulit yang akan mempercepat proses epitelisasi, granulasi dan maturasi.
Literasi Kesehatan Sebagai Upaya Peningkatan Perilaku Kesehatan Remaja Ilfa Khairina; Susmiati Susmiati; Nelwati Nelwati; Dally Rahman
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33366/japi.v7i1.2949

Abstract

Bonus demografi di Indonesia saat ini menjadi tantangan bagi dunia kesehatan di Indonesia. Dimana 16,81% dari populasi usia produktif adalah remaja sehingga perilaku kesehatan remaja menjadi penting untuk diperhatikan agar terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas di Indonesia. Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki tujuan menghasilkan sumberdaya manusia yang berdaya saing dan memiliki kompetensi dalam mendapatkan pekerjaan. Kompetensi dan kemampuan berdaya saing bisa didapatkan oleh siswa yang sehat secara fisik dan psikologis. Tujuan pengabdian masyarakat yaitu peningkatan perilaku kesehatan dalam kegiatan ini berupa promosi dan edukasi menggunakan media booklet bergambar yang disesuaikan dengan tumbuh kembang remaja. Literasi kesehatan merupakan salah satu metode untuk menyampaikan informasi kesehatan kepada para siswi agar perilaku kesehatan dapat diimplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku kesehatan mencakup sanitasi dan hygiene dan kesehatan reproduksi, kesehatan mental, diet sehat, penggunaan obat-obatan dan minuman beralkohol, merokok, serta aktivitas fisik. Untuk mengevaluasi kegiatan ini, dilakukan pengukuran tingkat pengetahuan remaja mengenai perilaku kesehatan remaja dari tujuh aspek tersebut, sebelum dan sesudah program edukasi diberikan. Hasil pengabdian menunjukan 42 peserta literasi kesehatan yang terlibat dalam kegiatan ini, terdapat peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan. Terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman dari keenam dimensi perilaku kesehatan remaja. Dengan meningkatkan derajat literasi kesehatan remaja diharapkan semakin meningkatkan kesadaran diri remaja untuk menjaga kesehatan, memiliki perilaku kesehatan yang positif agar meminimalkan resiko terhadap penyakit degeneratif, penyakit kronis, penyakit menular, dan permasalahan kesehatan jiwa yang berat.
Penerapan Early Warning Score (EWS) dalam Mendeteksi Dini Perburukan Kondisi Pasien Covid-19 Dally Rahman; Emil Huriani; Elvi Oktarina
Warta Pengabdian Andalas Vol 29 No 2 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jwa.29.2.67-73.2022

Abstract

The high mortality rate of Covid-19 is a problem for the government and health services that were influenced by treatment strategy at the hospital. Covid-19 patients can experience a sudden severe condition without apparent symptoms known as "Silent Hypoxemia". A further severe condition will lead to the sudden death of the patient. Therefore intensive monitoring is needed to prevent this condition. Based on the evidence, the severe level patient's condition can be detected earlier, within 6-8 hours, using the physiological parameters consisting of vital signs in the tools of the Early Warning Score (EWS) for patients. It was not fully known by nurses at hospitals treating Covid-19 patients. The program aims to provide increased knowledge on Early Warning Score (EWS) for Covid-19 patients of Andalas University Hospital's nurses, to create EWS formats and Standard Operational Procedures for EWS Covid-19 patients. Based on the knowledge evaluation of nurses, there was an increase in the average knowledge score of 13 points, with a pre-activity knowledge score of 78 to 91 for post-activity. It was expected that Andalas University Hospital could implement Early Warning Warning Score (EWS) for Covid-19 patients as a Standard Operating Procedure for treating Covid-19 patients.
Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada Pasien Post Operasi Laparatomi di Ruangan Intensive Care Unit Darmawidyawati Darmawidyawati; Avit Suchitra; Emil Huriani; Susmiati Susmiati; Dally Rahman; Elvi Oktarina
Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol 22, No 2 (2022): Juli
Publisher : Universitas Batanghari Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/jiubj.v22i2.2300

Abstract

Post Laparatomy pain can be minimized by giving pharmacological and non-pharmacological therapy. Nurses has a role to reduce the pain scale of patients with independent nursing care. One of them is early mobilization therapy. This study aims to determine the effect of early mobilization of decrease in pain scale in patients post operations laparatomy. True-experimental research design and use the pretest-posttest with a control group approach. The sampling technique uses Consecutive Sampling The number of samples was 30 people using the Slovin formula. Collection of pain scale data uses C.P.O.T and pain scale collected pre and post mobilization action, then analyzed univariate and bivariate with a Mann-Whiteney U . The results of the study were obtained by p-value <0.005 there was an effect of early mobilization of the reduction in pain scale. This research suggested that early mobilization actions can be used as one of the independent nursing interventions in dealing with pain problems in post laratomy patients at Intensive Care Unit
Literasi Kesehatan Sebagai Upaya Peningkatan Perilaku Kesehatan Remaja Ilfa Khairina; Susmiati Susmiati; Nelwati Nelwati; Dally Rahman
JAPI (Jurnal Akses Pengabdian Indonesia) Vol 7, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Tribhuwana Tunggadewi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.529 KB) | DOI: 10.33366/japi.v7i1.2949

Abstract

Bonus demografi di Indonesia saat ini menjadi tantangan bagi dunia kesehatan di Indonesia. Dimana 16,81% dari populasi usia produktif adalah remaja sehingga perilaku kesehatan remaja menjadi penting untuk diperhatikan agar terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas di Indonesia. Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memiliki tujuan menghasilkan sumberdaya manusia yang berdaya saing dan memiliki kompetensi dalam mendapatkan pekerjaan. Kompetensi dan kemampuan berdaya saing bisa didapatkan oleh siswa yang sehat secara fisik dan psikologis. Tujuan pengabdian masyarakat yaitu peningkatan perilaku kesehatan dalam kegiatan ini berupa promosi dan edukasi menggunakan media booklet bergambar yang disesuaikan dengan tumbuh kembang remaja. Literasi kesehatan merupakan salah satu metode untuk menyampaikan informasi kesehatan kepada para siswi agar perilaku kesehatan dapat diimplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku kesehatan mencakup sanitasi dan hygiene dan kesehatan reproduksi, kesehatan mental, diet sehat, penggunaan obat-obatan dan minuman beralkohol, merokok, serta aktivitas fisik. Untuk mengevaluasi kegiatan ini, dilakukan pengukuran tingkat pengetahuan remaja mengenai perilaku kesehatan remaja dari tujuh aspek tersebut, sebelum dan sesudah program edukasi diberikan. Hasil pengabdian menunjukan 42 peserta literasi kesehatan yang terlibat dalam kegiatan ini, terdapat peningkatan pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan. Terjadi peningkatan pengetahuan dan pemahaman dari keenam dimensi perilaku kesehatan remaja. Dengan meningkatkan derajat literasi kesehatan remaja diharapkan semakin meningkatkan kesadaran diri remaja untuk menjaga kesehatan, memiliki perilaku kesehatan yang positif agar meminimalkan resiko terhadap penyakit degeneratif, penyakit kronis, penyakit menular, dan permasalahan kesehatan jiwa yang berat.