cover
Contact Name
Arni
Contact Email
jkoikomunismuh@gmail.com
Phone
+62811449192
Journal Mail Official
jkoikomunismuh@gmail.com
Editorial Address
Jl. Sultan Alauddin No. 259 Kota Makassar, Prov. Sul-Sel 90221, Gedung Iqra Lantai 5, Prodi Ilmu Komunikasi
Location
Kota makassar,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Jurnal Komunikasi dan Organisasi (J-KO)
ISSN : 26563010     EISSN : 26563487     DOI : https://doi.org/10.26644/jko.v1i1.1769
Core Subject : Humanities,
Komunikasi organisasi, studi media, teknologi komunikasi, komunikasi interpersonal, iklan, komunikasi antarbudaya, strategi komunikasi, public relations, kajian organisasi publik dan bisnis.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 2 (2019): Vol 1, No 2 (2019): Agustus" : 6 Documents clear
Beauty influencer di Instagram terhadap Gaya Hidup Mahasiswi Universitas Islam Makassar Haerunnisa Haerunnisa; Zohrah N; Raidah Intizar Yusuf
Jurnal Komunikasi dan Organisasi J-KO Vol 1, No 2 (2019): Vol 1, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP Unismuh Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26644/jko.v1i2.5242

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Beauty influencer Di Instagram Terhadap Gaya Hidup Mahasiswi Universitas Islam Makassar. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Kuantitatif dengan responden yang diambil dari mahasiswi  angkatan 2017 dan 2018 dari 9 fakultas dengan responden yang didapatkan dalam penelitian sebanyak 314 melebihi dari jumlah sampel yang dibutuhkan peneliti sebanyak 307 responden dari 1.329 populasi. Data didapatkan melalui kuisioner yang di bagikan peneliti dengan pengolahan data menggunakan analisis regresi linear sederhana dengan bantuan program SPSS ver 25. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa Beauty influencer mempengaruhi gaya hidup mahasiswi Universitas Islam Makassar sebesar 0,463 atau 46,3% yang dilihat dari nilai Adjusted R Square sedangkan sisanya 53,7% dipengaruhi oleh faktor lain. This study aims to determine the effect of beauty influencers on Instagram on the lifestyle of students at the Islamic University of Makassar. The type of research used is quantitative research with respondents drawn from students of class 2017 and 2018 from 9 faculties with 314 respondents in the study that exceeded the number of samples needed by researchers as many as 307 respondents from 1,329 populations. Data obtained through questionnaires distributed by researchers with data processing using simple linear regression analysis with the help of the SPSS ver 25 program. The results showed that Beauty influencers influenced the lifestyle of students at the Islamic University of Makassar by 0.463 or 46.3% as seen from the Adjusted R Square value, while the remaining 53.7% was influenced by other factors.Keywords: beauty influencer; instagram; lifestyle
Pewacanaan Pemindahan Ibukota Negara Pada Program Indonesia Lawyers Club (ILC) TVOne Nurul Faidah; Alamsyah Alamsyah; A Fauziah Astrid
Jurnal Komunikasi dan Organisasi J-KO Vol 1, No 2 (2019): Vol 1, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP Unismuh Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26644/jko.v1i2.5247

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui struktur wacana dan pewacanaan pada program Indonesia Lawyers Club TVOne Episode “Perlukah Ibukota Dipindahkan?”. Hasilnya,  pewacanaan tidak hanya tampak pada penggunaan kalimat, kata ganti, leksikon, atau metafora. Namun, tampak pada beberapa narasumber yang terlihat lebih mengarah pada kontra rencana presiden ini, terlihat dari beberapa dialog narasumber yang menjelaskan secara rinci bahwa Negara kita sedang dalam masa yang tidak baik-baik saja untuk melakukan rencana sebesar ini. This study aims to determine the structure of discourse and discourse on the Indonesia Lawyers Club TVOne Episode program “Should the Capital be Moved?”. As a result, discourse does not only appear in the use of sentences, pronouns, lexicons, or metaphors. However, it appears that some sources seem to be more towards the counter-plan of the president, it can be seen from a number of resource dialogues explaining in detail that our country is in a bad state to carry out a plan of this magnitude. 
Pola Komunikasi Interpersonal Antar Pembina dan Santri dalam Menanamkan Nilai-nilai Akhlak di Pondok Pesantren Darul Arqom Muhammadiyah Ponre Waru Meisil B. Wulur; Hoirunisa Hoirunisa
Jurnal Komunikasi dan Organisasi J-KO Vol 1, No 2 (2019): Vol 1, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP Unismuh Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26644/jko.v1i2.5243

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengetahui bagaimana pola komunikasi interpersonal terhadap peningkatan nilai-nilai akhlak di Pondok Pesantren Darul Arqom Muhammadiyah Ponre Waru dan apa yang menjadi faktor pendukung dan penghambat komunikasi interpersonal antar pembina dan santri dalam meningkatkan nilai-nilai akhlak. Data diperoleh observasi langsung ke lapangan, wawancara yang melibabkan para santri dan pembina yang sebagai informan, dan studi dekumentasi dari buku-buku dan bahan lainnya yang berkaitan dengan pokok pembahasan. Hasil peneltian ini menunjukkan bahwa dalam prosesnya, penerapan pola komunikasi interpersonal terjadi melalui tiga macam bentuk, bentuk interaksi, bentuk sharing, bentuk konseling, bentuk wawancara. Penerapan Pola komunikasi interpersonal akan menjadi efektif jika dilakukan antara pembina dan santri. Pola yang digunakan digunakan yaitu dengan cara tatap muka, berlangsung secara continue dan pesan yang disampaikan bersifat terencana. Hambatannya meliputi interaksi antar pembina dan santri, motivasi dan nasehat serta adab dan etika santri. Pendukungnya meliputi keterbukaan santri dengan pembina, kebijaksanaanpembina dalam melakukan pembinaan yang baik kepada santri.This study aims to see how interpersonal communication patterns increase moral values in the Darul Arqom Muhammadiyah Ponre Waru Islamic Boarding School and what are the supporting and inhibiting factors for interpersonal communication between teachers and students in increasing moral values. Direct observation data into the field, interviews involving students and supervisors as informants, and study of documentation from books and other materials related to the subject matter. The results of this study indicate that in the process, the application of interpersonal communication patterns occurs through three kinds of forms; interactions, sharing, counseling, and interviews. The interpersonal communication patterns will be effective if it is carried out between the instructors and the students. The obstacles include the interaction between them, motivation and advice as well as santri manners and ethics. The supporters include the openness of the students to the instructors, the sermons of the instructors in providing good guidance to the students
Analisis Kinerja Fotografer Jurnalistik Di Kota Makassar Muhammad Idham Ama
Jurnal Komunikasi dan Organisasi J-KO Vol 1, No 2 (2019): Vol 1, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP Unismuh Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26644/jko.v1i2.5244

Abstract

Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui kinerja fotografer jurnalistik di Kota Makassar adalah : (1) Untuk menganalisis pengaruh antara kemampuan kerja terhadap kinerja fotografer jurnalistik. (2) Untuk menganalisis pengaruh antara motivasi kerja terhadap kinerja fotografer jurnalistik. (3) Untuk menganalisis pengaruh antara fasilitas kerja terhadap kinerja fotografer jurnalistik, dan (4) Untuk menganalisis pengaruh antara kemampuan kerja, motivasi kerja dan fasilitas kerja terhadap kinerja fotografer jurnalistik, di Kota Makassar. Populasi sebanyak 40 fotografer yang berkerja di media cetak dan media online di Kota Makassar. Sampelnya tiga fotografer di Harian Tribun Timur dan lima fotografer di Harian Fajar. Beradasarkan hasil analisis data, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Terdapat pengaruh kemampuan kerja terhadap kinerja fotografer jurnalistik. Pengaruh antara kemampuan kerja terhadap kinerja fotografer jurnalistik adalah signifikan. (2) Tidak ada pengaruh antara motivasi kerja terhadap kinerja fotografer jurnalistik. (3) Terdapat pengaruh antara fasilitas kerja terhadap kinerja fotografer jurnalistik, dan (4) Kemampuan kerja, motivasi kerja, dan fasilitas kerja berpengaruh terhadap kinerja fotografer jurnalistik di Kota Makassar. The purpose of this study was to determine the performance of journalistic photographers in Makassar City: (1) To analyze the effect of work ability on journalistic photographer performance. (2) To analyze the effect of work motivation on journalistic photographer performance. (3) To analyze the effect of work facilities on the performance of journalistic photographers, and (4) To analyze the effect of work ability, work motivation and work facilities on the performance of journalistic photographers, in Makassar City. The population and sample of 40 photographers working in print and online media in Makassar City. Based on the results of data analysis, it can be concluded as follows: (1) There is an influence of work ability on the performance of journalistic photographers. The effect between work ability on journalistic photographer performance is significant. (2) There is no influence between work motivation on the performance of journalistic photographers. (3) There is an influence between work facilities on the performance of journalistic photographers, and (4) Work ability, work motivation, and work facilities affect the performance of journalistic photographers in Makassar City.
Manajemen Krisis dalam Penanganan Pemberitaan Negatif Oknum Anggota oleh Humas Polda Sulawesi Tengah Rizqy Alfiyaty; Israwaty Suriady; Anugrah Cahya Maulana
Jurnal Komunikasi dan Organisasi J-KO Vol 1, No 2 (2019): Vol 1, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP Unismuh Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26644/jko.v1i2.5245

Abstract

Maraknya pemberitaan negatif oknum anggota Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) membutuhkan penanganan serius guna menjaga citra lembaga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen krisis yang dilakukan oleh Humas Polda Sulteng dalam menangani pemberitaan negatif oknum anggota. Jenis penelitian adalah kualitatif dengan tipe penelitian studi kasus dengan empat (4) informan menggunakan purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan serta pengujian kesimpulan setelah melewati proses pengambilan data berupa observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa Humas Polda Sulteng menggunakan 6 (enam) langkah yaitu: 1. Identifikasi krisis dengan menurunkan Propam untuk melakukan investigasi dan mengklarifikasikan kepada satuan-satuan kerja Humas Polda Sulteng, 2. Pembentukan Tim Kehumasan Krisis (TKK) yang terdiri dari gabungan profesi dan pengamanan (Propam), Humas, Satuan Reserse Narkoba, dan Satuan Pembinaan Masyarakat (Binmas), 3. Analisa Krisis dilakukan dengan mengidentifikasi masalah, mencari solusi langkah pemecahan masalah, dan terbuka dalam pemberitaan, 4. Penyusunan Alternatif Tindakan dilakukan Humas melalui klarifikasi, memberikan hak jawab, dan menyampaikan langkah yang telah diambil, kemudian melakukan pemberitaan kontra dengan menonjolkan prestasi dan tugas Polda Sulteng kepada media, 5. Implementasi kegiatan-kegiatan Polda Sulteng dengan melakukan konferensi pers, jumpa pers, news release dan kliping. Untuk publikasikan setiap kegiatan di kepolisian dengan mengunakan media sosial (Instagram, Twitter, Youtube, Facebook) dan publikasi internal Polda Sulteng yaitu Majalah Tribata News dan Majalah Simpotove, 6. Evaluasi yang dilakukan terkait kegiatan Kehumasan yang lebih terbuka dan manajemen media membuahkan hasil yaitu pemberitaan yang lebih seimbang utamanya dalam pemberitaan soal keputusan atau tindakan yang mereka ambil terhadap anggotanya. The rise of negative reports from members of the Central Sulawesi Police (Central Sulawesi) requires serious handling in order to maintain the image of the institution. This study aims to determine the crisis management carried out by the Public Relations of the Central Sulawesi Police in dealing with negative news by individual members. This type of research is qualitative with the type of case study research with four (4) informants using purposive sampling. Data analysis used is data reduction, data presentation, and drawing and testing conclusions after going through the data collection process in the form of observation, in-depth interviews and documentation. The results showed that the Public Relations of the Central Sulawesi Police used 6 (six) steps, namely: 1. Identification of the crisis by lowering Propam to carry out investigations and clarify to Central Sulawesi Police Public Relations work units, 2. Formation of a Crisis Public Relations Team (TKK) consisting of a combination of professions. and security (Propam), Public Relations, Drug Research Unit, and Community Development Unit (Binmas), 3. Crisis analysis is carried out by identifying problems, looking for solutions to problem solving steps, and being open in reporting, 4. Preparation of alternative actions carried out by Public Relations through clarification, give the right of reply, and convey the steps that have been taken, then carry out counter reporting by highlighting the achievements and duties of the Central Sulawesi Regional Police to the media, 5. Implementing Central Sulawesi Regional Police activities by holding press conferences, press conferences, news releases and clippings. To publish every activity in the police by using social media (Instagram, Twitter, Youtube, Facebook) and internal publications of the Central Sulawesi Police, namely Tribata News Magazine and Simpotove Magazine, 6. Evaluations carried out related to more open public relations activities and media management yielded results, namely reporting which is more balanced, especially in reporting about the decisions or actions they take against their members.
Strategi Komunikasi dalam Penguatan Afirmasi Positif untuk Membangkitkan Kesadaran Anak-Anak di Sikola Mangkasara Yuliana Yuliana; Anil Hukmah
Jurnal Komunikasi dan Organisasi J-KO Vol 1, No 2 (2019): Vol 1, No 2 (2019): Agustus
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi, FISIP Unismuh Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26644/jko.v1i2.5246

Abstract

Keadaan masyarakat di Kelurahan Rappokalling Makassar ditemukan kondisi perekonomian mayoritas adalah buruh harian, kuli bangunan dan bahkan ada yang bekerja sebagai pengumpul sampah. Pendapatan mereka tidaklah mencukupi. Hal inilah yang banyak mempengaruhi pola pemikiran anak dan angka putus sekolah di Rappokalling. Banyak masyarakat putus harapan hingga hadirnya Sikola Mangkasara, yang didirikan sejak 1 Januari 2008. Banyak program yang dicanangkan oleh lembaga tersebut, seperti salah satunya adalah kelas motivasi yang selalu rutin di laksanakan tiap bulannya, dalam hal ini pembelajaran yang diberikan tidak lain adalah memotivasi anak-anak dengan memberikan kalimat afirmasi, renungan tentang kehidupan,dan mengajarkan mereka menghargai dan bersyukur atas apa yang mereka miliki. Hal tersebut mendorong peneliti untuk mengetahui dan memahami secara mendalam bagaimana proses belajar anak, melahirkan dan membentuk karakter melalui afirmasi positif, ataupun pelatihan lainnya yang selalu diberikan oleh pembina Sikola Mangkasara. Dari hasil penelitian tentang Strategi Komunikasi Dalam Penguatan Afirmasi Positif Untuk Membangkitka Kesadaran Anak-Anak Sikola Mangkasara, ditemukan bahwa Strategi komunikasi penguatan afirmasi positif  yang digunakan oleh Sikola Mangkasara untuk membangkitkan kesadaran anak-anak adalah mengenal khlayak,menyusun pesan,menetapkan metode, dan pemilihan media komunikasi. Hal yang mempengaruhi dalam penguatan afirmasi positif untuk membangkitkan kesadaran anak-anak di Sikola Mangkasara ada dua yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat, dari segi faktor pendukung yaitu tidak dipungut biaya, diberikan bantuan beasiswa tiap bulannya,adanya aturan yang harus mereka patuhi sehingga mendorong mereka berhasil,sebagaian besar pendidik dari alumni Sikola Mangkasara,adanya pelatihan pembentukan karakter positif. Sedangkan yang menjadi faktor penghambatnya yaitu latar belakang ekonomi keluarga, karakteristik  peserta didik yang berbeda-beda,tingkat kemalasan,kondisi lingkungan mereka yang kurang mendukung. The condition of the people in Rappokalling Village, Makassar, found that the majority of the economic conditions are daily laborers, construction workers and some even work as garbage collectors. Their income is not sufficient. This has largely influenced children's thinking patterns and the dropout rate at Rappokalling. Many people gave up hope until the presence of Sikola Mangkasara, which was founded on January 1, 2008. Many programs have been launched by the institution, such as one of which is a motivation class which is always held regularly every month, in this case the learning provided is none other than motivating children. children by giving affirmations, reflections about life, and teaching them to appreciate and be grateful for what they have. This encourages researchers to know and understand in depth how the child's learning process, giving birth and shaping character through positive affirmations, or other training that is always provided by the Sikola Mangkasara coach. From the results of research on Communication Strategies in Strengthening Positive Affirmations to Raise the Awareness of Sikola Mangkasara Children, it was found that the communication strategies for strengthening positive affirmations used by Sikola Mangkasara to raise children's awareness were recognizing khlayak, composing messages, establishing methods, and selecting media. communication. There are two things that influence the strengthening of positive affirmations to raise awareness of children in Sikola Mangkasara, namely two supporting factors and inhibiting factors, in terms of supporting factors, namely free of charge, given monthly scholarship assistance, there are rules that they must obey to encourage them to succeed , most of the educators are from Sikola Mangkasara alumni, there is training on positive character building. Meanwhile, the inhibiting factors are the economic background of the family, the different characteristics of students, the level of laziness, and their unsupportive environmental conditions.

Page 1 of 1 | Total Record : 6