cover
Contact Name
Masilva Raynox Mael
Contact Email
masilvamael@unesa.ac.id
Phone
+628175105391
Journal Mail Official
masilvamael@unesa.ac.id
Editorial Address
Gedung T2 Lantai 2 Jurnal Paramasastra Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Surabaya Jln. Kampus Lidah Wetan Surabaya, Tel / fax : 031 7522876 / 031 7522876 Kampus Lidah Surabaya
Location
Kota surabaya,
Jawa timur
INDONESIA
Paramasastra: Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra dan Pembelajarannya
ISSN : 23554126     EISSN : 25278754     DOI : http://dx.doi.org/10.26740/parama.v6n2
discusses field-based research, literature research, and theoretical and methodological reflection on languages, literatures, and its teaching. This journal receives research-based articles or literary-based studies that will be published twice a year through the screening process. All articles sending to the editorial desk will be reviewed by at least two reviewers. Manuscripts relate to the fields below are welcome to submit.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 1 (2014): Vol 1 No 1 Bulan Maret Tahun 2014" : 10 Documents clear
ANALISIS MAKNA VERBA TOORU, SUGIRU DAN KOERU Renold Renold
Paramasastra : Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra dan Pembelajarannya Vol. 1 No. 1 (2014): Vol 1 No 1 Bulan Maret Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/paramasastra.v1n1.p%p

Abstract

Verba  tooru,  sugiru,  dan koeru selain merupakan kata kerja pergerakan juga merupakan kata kerja yang bersinonim bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Untuk membuktikan apakah ke tiga verba tesebut merupakan sinonim maka dilakukan analisis dengan teknik subtitusi antar kalimat dengan dua jenis verba yaitu:tooru「通る」dan sugiru 「過ぎる」; sugiru「過ぎる」dan koeru「超える」; koeru「超える」dan tooru「通る」. Berdasarkan hasil analisis ketiga verba tersebut diketahui bahwa; ˜tooru adalah verba yang memiliki ciri subjek mulai bergerak melewati objek dengan cara masuk kedalam objek tersebut dan berakhir setelah keluar dari objek, hal ini ditandai dengan keberadaan makna preposisi penanda tempat, ˜sugiru adalah verba yang memiliki ciri subjek bergerak tidak masuk kedalam objek melainkan hanya bergerak di samping objek tersebut,  ˜koeruadalah verba yang memiliki ciri subjek bergerak melewati objek dengan cara melewati sisi sebelah atas objek.
INTENSITASインテンシティーDILIHAT DARI KONTEKS EMOTIF DAN TUJUAN KOMUNIKASI DALAM TINDAK KOMUNIKASI PADA DRAMA GREAT TEACHER ONIZUKA REMAKE KARYA IMAI KAZUHISA Masilva Raynox Mael
Paramasastra : Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra dan Pembelajarannya Vol. 1 No. 1 (2014): Vol 1 No 1 Bulan Maret Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/paramasastra.v1n1.p%p

Abstract

Intensitas atau penekanan ujaran  sering digunakan manusia dalam tindak komunikasi, tetapi hal itu sering tidak disadari. Intensitas biasa digunakan untuk lebih menarik perhatian lawan tutur. Penutur menggunakan intensitas dengan harapan lawan tutur dapat lebih memahami maksud dari yang disampaikan.  Oleh karena itu, penggunaan intensitas dalam sebuah tindak komunikasi pun tidak akan lepas dari konteks emotif yang melatarbelakangi terjadinya tindak komunikasi tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui (1) bagaimana fungsi konteks emotif intensitas sebagai strategi komunikasi yang dilakukan dalam bahasa Jepang, dan (2) bagaimana kaitan penggunaan intensitas terhadap tujuan strategi komunikasinya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, karena penganalisisan dilakukan secara pendeskripsian dari temuan data-data. Sumber data penelitian ini diambil dari drama Jepang Great Teacher Onizuka Remake karyaImai Kazuhisa, karena ditemukan banyak data mengenai penggunaan intensitas yang dianggap dapat mewakili cara tindak komunikasi masyarakat Jepang. Data dari penelitian ini diperoleh dari menyimak drama, dan mentranskripsikan dialog-dialog yang menggunakan intensitas, kemudian proses analisis dan membuat simpulan. Hasil penelitian  adalah (1) penggunaan intensitas dalam tindak komunikasi bergantung dengan konteks emotif yang berlaku. Dalam penggunaan intensitas ditemukan seluruh konteks emotif yaitu, konteks kejutan, konteks takut, konteks marah, konteks sedih, konteks keinginan, konteks kebahagiaan, konteks kebosanan. Dari seluruh konteks emotif yang ada, penggunaan intensitas paling banyak muncul pada konteks kejutan, (2) penggunaan intensitas sangat berpengaruh dalam tujuan komunikasi yang diharapkan yaitu untuk memberitahu, memotivasi, mendidik, menyebarkan informasi, mendukung perbuatan keputusan. Dengan menggunakan intensitas lawan tutur berhasil mendapatkan apa yang diharapkan dari tindak komunikasi tersebut.
INTERFERENSI BAHASA INDONESIA TERHADAP PENGGUNAAN ADPOSISI BAHASA JEPANG PADA BAHASA TULIS (Studi Kasus terhadap Mahasiswa Angkatan 2010 Sastra Jepang Universitas Brawijaya, Malang) Febi Ariani Saragih
Paramasastra : Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra dan Pembelajarannya Vol. 1 No. 1 (2014): Vol 1 No 1 Bulan Maret Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/paramasastra.v1n1.p%p

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) bagaimana kesalahan interferensi B1 dalam penggunaan adposisi bahasa Jepang, (2) bagaimana interferensi hubungan gramatikal dalam penggunaan adposisi bahasa Jepang yang muncul pada bahasa tulis, dan (3) bagaimana tingkat kesulitan adposisi bahasa Jepang berdasarkan  interferensi yang muncul pada bahasa tulis mahasiswa angkatan 2010 sastra Jepang Universitas Brawijaya, Malang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif. Metode kuantitatif digunakan untuk mencari validitas dan realibilitas test, serta mencari frekuensi terbanyak dari kesalahan yang  dibuat siswa. Sumber data penelitian ini adalah siswa, sedangkan data diperoleh dari hasil tes yang dikerjakan siswa, serta hasil interview. Hasil yang diperoleh bahwa interferensi bahasa Indonesia pada penggunaan adposisi bahasa Jepang dalam kalimat yang  dibuat siswa terjadi pada adposisi  wa, mo, ga, o, ni, de,  dan  no.  Interferensi hubungan gramatikal yang terjadi pada penggunaan adposisi bahasa Jepang  dalam bahasa tulis yang dibuat siswa adalah transfer hubungan gramatikal B1 melanggar pola hubungan gramatikal B2, tetapi maknanya masih bisa dimengerti secara tersirat. Adposisi yang termasuk dalam transfer hubungan gramatikal B1 melanggar hubungan gramatikal B2 ini adalah  ni, e, de, o,  dan  no. Tingkat kesulitan adposisi bahasa Jepang berdasarkan  interferensi yang muncul pada bahasa tulis mahasiswa sastra Jepang angkatan 2010 Universitas Brawijaya Malang adalah taiou /transfer (1-1)→dounyuu/overdifferensiasi(0-1)→ tougou /konvergensi (2-1).
TUTURAN TABU DALAM FILM JEPANG TENTANG REMAJA Husnul Hamidiyah
Paramasastra : Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra dan Pembelajarannya Vol. 1 No. 1 (2014): Vol 1 No 1 Bulan Maret Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/paramasastra.v1n1.p%p

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji informasi mengenai tuturan yang dianggap tidak  sopan dan dapat membedakan bentuk, motif, fungsi, konteks emotif, dan strategi x-femisme pada penggunaan tuturan tabu dalam  situasi percakapan bahasa Jepang. Penelitian ini berlandaskan pada teori para ahli linguistik yaitu Allan dan Burridge (2006), Ullmann (2006), Searle (1975), Boeree (2006), Hughes (1991), Yonekawa (2008), dan Fargo (2009). Penelitian ini menggunakan metode telaah pustaka dan metode analisis deskriptif  kualitatif. Sumber data adalah film Jepang bertema tentang remaja yaitu  Confessions  (2010) karya Tetsuya Nakashima, Detroit Metal City  (2008) karya Toshio Lee, dan sekuel  Crows Zero (2007 dan 2009) karya Takashi Miike.Data penelitian ini berupa kalimat yang mengandung tuturan tabu  yang ditemukan sebanyak 70 data. Hasil pengklasifikasian dan analisis data menunjukkan bahwa (1) bentuk tuturan tabu dengan sistem ekskresi yaitu 1 data, organ tubuh yaitu 3 data, aktivitas seksual yaitu 5 data, kelainan seksual yaitu 2 data, kematian yaitu 2 data, pembunuhan yaitu 7 data, penamaan/ pengalamatan yaitu 13 data, tempat/ objek sakral/ religi yaitu 7 data, penyakit yaitu 2 data, hewan yaitu 6 data, fisik tidak ideal yaitu 1 data, mental di bawah normal yaitu 14 data, dan kotoran yaitu 7 data; (2) motif tuturan tabu dengan motif taboo of fear, yaitu 7 data, motif taboo of delicacy yaitu 11 data, dan motif taboo of propriety yaitu 52 data; (3) fungsi tuturan tabu dengan fungsi asertif yaitu 16 data, fungsi direktif yaitu 7 data, fungsi komisif yaitu 1 data, fungsi ekspresif yaitu 46 data, dan fungsi deklaratif nol data; (4) konteks emotif tuturan tabu dengan konteks keterkejutan yaitu 3 data, konteks ketakutan yaitu 4 data, konteks kemarahan yaitu 39 data, konteks kesedihan yaitu 7 data, konteks keinginan yaitu 7 data, konteks kebahagiaan yaitu 7 data, dan konteks kebosanan yaitu 3 data; (5) strategi x-femisme tuturan tabu dengan tipe disfemisme yaitu 27 data, ortofemisme yaitu 40 data, dan eufemisme yaitu 3 data. Hasil analisis dapat disimpulkan secara umum bahwa penggunaan tuturan tabu senantiasa didasari dengan latar belakang kebahasaan seperti bentuk, motif, fungsi, konteks emotif, dan strategi x-femisme. Kemudian, penggunaan tuturan tabu juga mempengaruhi keberhasilan komunikasi yang diharapkan antara penutur dan petutur.
FITUR KESALAHAN PENGGUNAAN EJAAN YANG DISEMPURNAKAN DALAM MAKALAH MAHASISWA Trinil Dwi Turistiani
Paramasastra : Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra dan Pembelajarannya Vol. 1 No. 1 (2014): Vol 1 No 1 Bulan Maret Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/paramasastra.v1n1.p%p

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan aneka jenis kesalahan penggunaan ejaan, tingkat keseriusan kesalahan, dan faktor-faktor penyebab terjadinya kesalahandalam makalah mahasiswa. Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi mahasiwa, dosen mata kuliah Bahasa Indonesia Keilmuan, dan dosen pada umumnya.Berdasarkan sifat dan karakteristik masalah yang dikaji,penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif karena berusaha menggambarkan secara objektif atau apa adanyakesalahan penggunaan ejaan pada makalahmahasiswa.Data penelitian berupa  bahasa  tulisan  atau  kalimat  yang mengandung kesalahan penggunaan ejaan.Sumber data penelitian ini berupa 21 makalah yang ditulis oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Olahraga FIKUnesa.Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini berupa teknik dokumentatif.Teknik analisis data menggunakan prosedur kerja analisis kesalahan berbahasa meliputi,  (1) identifikasi data, (2) klasifikasi data, dan (3) penentuan frekuensi kesalahan. Hasil penelitian ini berupa temuan beberapa jenis kesalahan penggunaan ejaan, meliputi kesalahan penggunaan tanda baca (tanda titik dan tanda koma), kesalahan pemakaian huruf (huruf miring), dan kesalahan penulisan kata (gabungan kata, kata berimbuhan, kata depan, partikel, dan lambang bilangan). Dilihat dari frekuensi dan persebaran kesalahan dapat disimpulkan bahwa kesalahan pemakaian tanda baca dan penulisan kata merupakan bentuk kesalahan yang cukup serius. Apabila dicermati kesalahan-kesalahan tersebut merupakan kesalahan intrabahasa yang disebabkan oleh ketidaktahuan akan pembatasan kaidah dan penerapan kaidah yang tidak sempurna, yakni kaidah ejaan yang disempurnakan (EYD)                                                                                                                                         
REPRESENTASI BUDAYA DALAM KOMIK STRIP PANJI KOMING Heru Nugroho; G.R. Lono Lastoro Simatupang
Paramasastra : Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra dan Pembelajarannya Vol. 1 No. 1 (2014): Vol 1 No 1 Bulan Maret Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/paramasastra.v1n1.p%p

Abstract

Representasi kebudayaan Jawa dapat didentifikasi dari beberapa adegan misalnya, gerak fisik, tutur kata, pakaian yang digunakan berikut aksesorisnya. Komik Strip  Panji Koming  memunculkan Prinsip-prinsip dan etika ke-Jawa-an dalam beberapa adegan pada tiap edisinya. Masyarakat Jawa adalah masyarakat yang menjunjung tinggi budaya unggah-ungguh atau tatakrama. Karena itu penghormatan menjadi kunci untuk dapat hidup secara harmonis dalam tatanan masyarakat secara keseluruhan. Penghormatan itu ditunjukkan dalam berbagai cara: sikap badan, tangan, nada suara, istilah penyapa, dan diatas segala-galanya, termasuk tataran bahasa yang dipergunakan. Adanya  stereorip  pada perempuan Jawa dipandang jelas, karena adanya representasi sederhana yang mereduksi perempuan menjadi serangkaian karekteristik yang dibesar-besarkan dan biasanya berkonotasi negatif. Jadi stereotip mereduksi, mendasarkan, mengalamiahkan dan mematok perbedaan.
SIDHARTA KARYA HERMANN HESSE DAN DI TEPI SUNGAI PIEDRA AKU DUDUK DAN MENANGIS KARYA PAULO COELHO DALAM FILSAFAT EKSISTENSIALISME DAN PENCARIAN PENCERAHAN Suharmono Kasiyun
Paramasastra : Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra dan Pembelajarannya Vol. 1 No. 1 (2014): Vol 1 No 1 Bulan Maret Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/paramasastra.v1n1.p%p

Abstract

Karya sastra merupakan suatu bentuk filsafat yang dibungkus dalam bentuk khusus. Tulisan ini bertujuan mendeskripsikan mendeskripsikan nilai filsafat eksistensialisme dan pencarian pencerahan yang terkandung dalam novel karya Hermann Hesse dan Paulo Coelho. Titik tolak metode eksistenasial, tidak seorang pun dapat meraih kebenaran hanya dengan menonton atau hanya dengan melakukan observasi. Kebenaran hanya diperoleh oleh orang  yang berperan dalam kehidupan itu sendiri.Untuk meraih kebenaran itu Siddharta dalam novel Siddharta  dan pacar Pilar dalam  Di Tepi Sungai Piedra Aku Duduk dan Menangis. Siddhartamenemukan pencerahan setelah berinteraksi dengan alam. Pencapaian Siddharta setelah melalui berbagai macam proses interaksi merupakan wujud eksistensinya. Demikian juga pacar Pilar dalam Di tepi Sungai Piedra Aku Duduk dan Menangis, menemukan pencerahan pada jalan religi setelah melakukan interaksi secara horisontal kepada sesama manusia.
PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MAHASISWA BAHASA JEPANG MELALUI PENDEKATAN LESSON STUDY DENGAN MENGGUNAKAN MATERI AJAR APRESIATIF Subandi Subandi
Paramasastra : Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra dan Pembelajarannya Vol. 1 No. 1 (2014): Vol 1 No 1 Bulan Maret Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/paramasastra.v1n1.p%p

Abstract

Keterlibatan dan keaktifan peserta didik dalam PBM menjadi permasalahan dalam dunia pendidikan yang selalu muncul. Keterlibatan dan keaktifan peserta didik akan terbantu dengan penerapan pendekatan dan materi ajar yang tepat. Pendekatan  Lesson Study  yang didukung oleh materi ajar yang apresiatif ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dan kemampuan khususnya keterampilan berbicara peserta didik.  Lesson Study  memberikan kesempatan dan peluang kepada peserta didik untuk terlibat langsung secara aktif yang akan membentuk atmosfir positif PBM serta meningkatkan motivasi belajar serta mengkonstruksi pemahaman melalui pengalaman langsung peserta didik. Materi ajar yang apresiatif menjadi perangsang awal untuk membantu peserta didik agar mampu mengawali mengungkapkan gagasan dan pikirannya secara lisan. Hasil akhir membuktikan 93% peserta didik dapat melakukan presentasi, wawancara, dan percakapan dengan memenuhi aspek-aspek yang tentukan dalam rubrik penilaian.
PENGAJARAN SASTRA BERBASIS EXPERIENCE LEARNING Suwardi Endraswara
Paramasastra : Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra dan Pembelajarannya Vol. 1 No. 1 (2014): Vol 1 No 1 Bulan Maret Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/paramasastra.v1n1.p%p

Abstract

Tulisan ini bermaksud memberikan pemahaman terhadap pembelajaran sastra gaya baru. Pembelajaran yang inovatif ditandai oleh perubahan paradigma, yang semula menekankan hafalan, berubah ke arah pemberian pengalaman hidup. Pengajaran sastra yang mendewakan guru sebagai superior, sudah tidak saatnya lagi. Guru dan siswa sudah saatnya mengubah diri ke arah  sharing  pengalaman hidup. Pengajaran sastra berbasis pengalaman bertujuan memberikan warna baru agar sastra tetap dihargai oleh siswa. Sastra adalah karya yang memuat aneka pengalaman. Oleh sebab itu, dalam pembelajaran diharapkan ada kontak atau komunikasi intensif. Komunikasi sastra tersebut terjadi ketika siswa mampu menafsirkan dan menimba pengalaman. Itulah salah satu bentuk pengalaman yang menggoda dalam pembelajaran sastra. Perubahan kultur pembelajaran teoritik kea rah pemberian pengalaman akan dapat menjajdi jembatan penyemaian pendidikan karakter lewat cipta sastra.
PRINSIP KERJA SAMA DALAM PERCAKAPAN BERBAHASA INGGRIS DI RADIO Suko Winarsih
Paramasastra : Jurnal Ilmiah Bahasa Sastra dan Pembelajarannya Vol. 1 No. 1 (2014): Vol 1 No 1 Bulan Maret Tahun 2014
Publisher : Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/paramasastra.v1n1.p%p

Abstract

Studi ini bertujuan mendeskripsikan prinsip kerja sama dalam percakapan berbahasa Inggris melalui telepon di radio  Mas FM.  Penelitian ini menginvestigasi dua masalah, yaitu (1) rentang penggunaan prinsip kerja sama, dan (2) tujuan si penutur dalam ranah tindak ilokusi. Prinsip kerja sama mempunyai empat maksim, kuantitas, kualitas, hubungan, dan cara. Tindak ilokusi mempunyai empat fungsi: bersaing, beramah tamah, berkolaborasi, dan bertentangan. Desain penelitian adalah kualitatif. Subjek penelitian adalah para partisipan tutur: presenter, tamu di studio, dan pendengar. Hasil analisis data menunjukkan bahwa secara umum keempat maksim dalam prinsip kerja sama diaplikasikan oleh partisipan tutur. Tindak tutur yang diaplikasikan oleh para parisipan tutur adalah fungsi bersaing, beramah tamah, dan berkolaborasi. Sedangkan fungsi bertentangan tidak diaplikasikan oleh para partisipan tutur.

Page 1 of 1 | Total Record : 10


Filter by Year

2014 2017


Filter By Issues
All Issue Vol. 10 No. 2 (2023): Vol.10 No.2 Bulan September 2023 Vol. 10 No. 1 (2023): Vol.10 No.1 Bulan Maret 2023 Vol. 9 No. 2 (2022): Vol.9 No.2 Bulan September 2022 Vol. 9 No. 1 (2022): Vol.9 No.1 Bulan Maret 2022 Vol. 8 No. 2 (2021): Vol.8 No.2 Bulan September 2021 Vol 8, No 1 (2021): Vol.8 No.1 Bulan Maret 2021 Vol. 8 No. 1 (2021): Vol.8 No.1 Bulan Maret 2021 Vol 7, No 2 (2020): Vol.7 No.2 Bulan September 2020 Vol. 7 No. 2 (2020): Vol.7 No.2 Bulan September 2020 Vol. 7 No. 1 (2020): Vol.7 No.1 Bulan Maret 2020 Vol 7, No 1 (2020): Vol.7 No.1 Bulan Maret 2020 Vol 6, No 2 (2019): Vol.6 No.2 Bulan September 2019 Vol. 6 No. 2 (2019): Vol.6 No.2 Bulan September 2019 Vol. 6 No. 1 (2019): Vol.6 No.1 Bulan Maret 2019 Vol 6, No 1 (2019): Vol.6 No.1 Bulan Maret 2019 Vol 5, No 2 (2018): VOL 5 No. 2 Bulan September 2018 Vol. 5 No. 2 (2018): VOL 5 No. 2 Bulan September 2018 Vol. 5 No. 1 (2018): Vol 5 no 1 Bulan Maret 2018 Vol 5, No 1 (2018): Vol 5 no 1 Bulan Maret 2018 Vol. 4 No. 2 (2017): VOL 4 NO 2 BULAN SEPTEMBER 2017 Vol 4, No 2 (2017): VOL 4 NO 2 BULAN SEPTEMBER 2017 Vol 4, No 1 (2017): Vol 4 No 1 Bulan Maret Tahun 2017 Vol. 4 No. 1 (2017): Vol 4 No 1 Bulan Maret Tahun 2017 Vol. 3 No. 1 (2016): Vol 3 No 1 Bulan Maret Tahun 2016 Vol 3, No 2 (2016): Vol 3 No 2 Bulan September Tahun 2016 Vol. 3 No. 2 (2016): Vol 3 No 2 Bulan September Tahun 2016 Vol 3, No 1 (2016): Vol 3 No 1 Bulan Maret Tahun 2016 Vol 2, No 2 (2015): Vol 2 No 2 Bulan September Tahun 2015 Vol. 2 No. 2 (2015): Vol 2 No 2 Bulan September Tahun 2015 Vol 2, No 1 (2015): Vol 2 No 1 Bulan Maret Tahun 2015 Vol. 2 No. 1 (2015): Vol 2 No 1 Bulan Maret Tahun 2015 Vol. 1 No. 2 (2014): Vol 1 No 2 Bulan September Tahun 2014 Vol 1, No 2 (2014): Vol 1 No 2 Bulan September Tahun 2014 Vol. 1 No. 1 (2014): Vol 1 No 1 Bulan Maret Tahun 2014 Vol 1, No 1 (2014): Vol 1 No 1 Bulan Maret Tahun 2014 More Issue