cover
Contact Name
Nursalam Hamzah
Contact Email
djps@uin-alauddin.ac.id
Phone
+6282117170860
Journal Mail Official
djps@uin-alauddin.ac.id
Editorial Address
universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Indonesia
Location
Kab. gowa,
Sulawesi selatan
INDONESIA
ad-Dawaa : Journal of Pharmaceutical Sciences
ISSN : 26547392     EISSN : 26546973     DOI : 10.24252/djps
Core Subject : Health, Science,
ad-Dawaa Journal of Pharmaceutical Sciences (DJPS) merupakan jurnal yang terbit dua kali dalam setahun, yaitu setiap Juni dan Desember. Jurnal ini fokus pada seluruh bidang terkait ilmu farmasi, termasuk biologi farmasi, farmakokimia, farmakologi, farmasi klinik dan teknologi farmasi. Jurnal ini juga mempublikasikan artikel terkait integrasi Islam dengan ilmu farmasi.
Articles 83 Documents
Aktivitas Hepatoproteksi Ekstrak Etanol Kecambah Kedelai (Glycine max) dengan Parameter Histopatologi Hepar pada Tikus yang Diinduksi Parasetamol Sitti Rahimah; Maulita Indrisari; Ade Irma Sari; Asril Burhan
Ad-Dawaa: Journal of Pharmaceutical Sciences Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (652.345 KB) | DOI: 10.24252/djps.v1i1.6438

Abstract

Kedelai (Glycine max (L.) Merr) mengandung senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai hepatoprotektor. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas hepatoproteksi ekstrak etanol kecambah kedelai pada tikus jantan yang diinduksi parasetamol dengan parameter histopatologi. Ekstraksi dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 70% dilakukan untuk mendapatkan ekstrak etanol kecambah kedelai. Hewan uji yang digunakan adalah tikus jantan (Rattus norvegicus) sebanyak 15 ekor dan dibagi menjadi 5 kelompok, secara berturut-turut adalah kelompok I sebagai kontrol tanpa induksi, kelompok II sebagai kontrol dengan pemberian induksi parasetamol, kelompok III, IV dan V yang diberi ekstrak etanol kecambah kedelai, berturut-turut 200 mg/kgBB, 300 mg/kgBB dan 400 mg/kgBB. Pada hari ke-8 seluruh tikus, kecuali kelompok I, diberikan induktor kerusakan hepar, yaitu parasetamol dosis 180mg/200gBB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol kecambah kedelai 400 mg/kgBB memiliki aktivitas hepatoproteksi paling efektif dibandingkan dosis 200 mg/kgBB dan 300 mg/kgBB dengan parameter histopatologi tikus jantan yang diinduksi parasetamol.
Efek Antiinflamasi Salep Ekstrak Daun Nangka (Artocarpus heteropyllus l) Terhadap Mencit (Mus musculus) Ermawati Ermawati; Nurmila Nurmila
Ad-Dawaa: Journal of Pharmaceutical Sciences Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (163.515 KB) | DOI: 10.24252/djps.v2i1.11485

Abstract

Nangka merupakan salah satu tanaman buah lokal Indonesia. Daun nangka memiliki banyak manfaat seperti mengangkat sel kulit mati, obat jerawat, demam, bisul, antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efek antiinflamasi sediaan salep ekstrak daun nangka (Artocarpus heteropyllus L). Daun nangka diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96% dengan cara perendaman dan diuapkan sampai diperoleh ekstrak kental. Ekstrak daun nangka yang diperoleh dibuat dalam bentuk salep dengan dua konsentrasi yang berbeda yaitu 10% dan 15% serta basis salep sebagai kontrol negatif. Penginduksi yang digunakan adalah karagenan 3%. Penentuan efek antiinflamasi dilakukan dengan inflammation associated oedema yaitu dengan menggunakan jangka sorong untuk mengukur tebal lipatan kulit punggung mencit. Hasil menunjukkan bahwa pemberian salep ekstrak daun nangka 10% dan 15% berefek antiinflamasi dengan penurunan tebal lipatan kulit punggung mencit berturut-turut 71,4% dan 51,4%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa salep ekstrak daun nangka dapat memberikan efek antiinflamasi pada mencit.
Efek Ekstrak Metanol dan Partisi dari Kulit Batang Kayu Jawa (Lannea coromandelica Houtt. Merr.) terhadap Pertumbuhan Sel HeLa dan MCF-7 Nadyah Haruna; Zakiah Anugerah Hamzah; Syamsuri Syakri; Isriany Ismail; Nursalam Hamzah
Ad-Dawaa: Journal of Pharmaceutical Sciences Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (218.896 KB) | DOI: 10.24252/djps.v1i2.11338

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah menentukan efek ekstrak metanol dan partisi kulit batang kayu jawa dalam menghambat pertumbuhan sel kanker HeLa dan sel kanker MCF-7. Simplisia kulit kayu dimaserasi menggunakan pelarut metanol. Ekstrak kemudian dipartisi secara partisi cair padat menggunakan pelarut heksan. Pemisahan menghasilkan partisi larut heksan dan partisi tidak larut heksan. Pengukuran aktivitas inhibisi pertumbuhan sel dilakukan menggunakan metode MTT Assay terhadap sel HeLa, sel MCF-7 dan sel Vero. Senyawa yang dikandung diidentifikasi dengan beberapa pereaksi golongan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak metanol, partisi tidak larut heksan dan partisi larut heksan dapat menghambat pertumbuhan sel kanker Hela dengan nilai indeks selektivitas, berturut-turut, 2,04; 1,85 dam 4,19. Sedangkan untuk sel MCF-7, indeks selektivitas, berturut-turut, 1,91; 1,44 dan 2,13. Partisi larut heksan dapat memiliki potensi sebagai antikanker dengan selektivitas yang baik.
Uji Aktivitas Ekstrak Daun Srikaya (Annona squamosa) sebagai Antipiretik pada Tikus Jantan Galur Wistar secara Invivo Willi Wahyu Timur; Rina Wijayanti; Tuti Awalia Kamil
Ad-Dawaa: Journal of Pharmaceutical Sciences Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.76 KB) | DOI: 10.24252/djps.v1i1.6424

Abstract

Daun Srikaya memiliki khasiat empirik sebagai penurun panas. Daun Srikaya mengandung flavonoid yang mampu menghambat prostaglandin sehingga mempunyai efek antipiretik. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas antipiretik ekstrak etanolik 70% daun srikaya (Annona Squamosa L.) pada tikus jantan galur wistar. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan rancangan penelitian post test only randomized control group design. Penelitian  menggunakan 25 ekor tikus jantan galur wistar, yang dikelompokkan menjadi 5 kelompok secara acak dan tiap kelompok terdiri dari 5 ekor tikus. Setiap kelompok diinjeksi dengan vaksin DPT-Hb-Hib 0,3 ml secara I.M untuk menimbulkan demam. Kemudian kelompok I, II, III secara berturut-turut sebagai kelompok ekstrak dosis 720 mg/kgBB, 1080 mg/kgBB dan 1440 mg/KgBB. Kelompok IV kontrol positif  (parasetamol 6,3 mg/100 g BB) dan kelompok V (CMC-Na 0,5%). Semuanya diberikan secara peroral secara single dose. Pengukuran suhu dilakukan sebelum pemberian vaksin DPT-Hb-Hib, 3 jam setelah pemberian vaksin DPT-Hb-Hib dan 30 menit sekali setelah perlakuan sampai menit 240. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok dosis I, II, III pada menit-90 sampai 240. Kesimpulan yang dapat diambil bahwa ekstrak etanolik 70% daun srikaya memiliki efek antipiretik pada tikus jantan galur wistar secara in vivo.
Potensi Mie dari Labu Kuning (Cucurbita moschata Durch) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Muh Ikhlas Arsul; Nur Rezky Rutami Amir; Ruhul Fadila; Indah Nur Pratiwi; Fitril Imani
Ad-Dawaa: Journal of Pharmaceutical Sciences Vol 2 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.286 KB) | DOI: 10.24252/djps.v2i2.11703

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi labu kuning dalam menurunkan kadar gula darah setelah dibuat dalam bentuk makanan (mie). Labu terlebih dahulu dikupas lalu diiris tipis-tipis kemudian dikeringkan. Setelah kering labu dijadikan tepung dengan cara digiling dan diayak. Tepung labu kemudian diolah menjadi mie dengan mencapurkan dengan tepung kaya protein dan telur lalu digiling hingga membentuk mie. Mie dibuat dengan perbandingan tepung labu 57, 67, dan 75% terhadap total bahan padat. Mie dengan kandungan tepung labu 75% menunjukkan penurunan kadar glukosa darah tertinggi yaitu 60 mg/dL dengan indeks glikemik 69,56. Dari hasil pengujian hedonik, responden sebagian besar menyukai mie yang terbuat dari labu kuning.
FORMULASI SEDIAAN DEODORAN DALAM BENTUK KRIM MENGGUNAKAN KOMBINASI ALUMINIUM SULFAT DAN MINYAK KAYU CENDANA Willi Wahyu Timur; Fadzil Latifah
Ad-Dawaa: Journal of Pharmaceutical Sciences Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.062 KB) | DOI: 10.24252/djps.v2i1.9494

Abstract

Aluminium sulfat dapat digunakan untuk penyumbatan saluran keringat dengan cara membentuk endapan protein keringat, membentuk endapan keratin epidermis, membentuk infiltrat dinding saluran keringat. Sediaan deodoran perlu dikembangkan karena bau badan menimbulkan masalah yang berefek fatal terhadap penampilan dan pergaulan seseorang. Penelitian deodoran krim dibuat dari kombinasi aluminium sulfat dan minyak atsiri kayu cendana (MAKC). Penelitian ini bertujuan untuk melihat sifat fisik, uji iritasi dan kenyamanan dari sediaan krim Kombinasi Aluminium Sulfat dan MAKC. Penelitian ini diawali dengan formulasi krim dibuat dari kombinasi aluminium sulfat dan MAKC dengan konsentrasi 4%. Krim dievaluasi sifat fisik dengan parameter daya sebar, daya lekat, viskositas dan pH. Selain itu juga di evaluasi daya iritasi terhadap kulit menggunakan hewan uji kelinci albino serta kenyamanan penggunaan. Data yang diperoleh dianalisis dengan statistik dengan taraf kepercayaan 95% untuk mengetahui adanya perbedaan yang signifikan antar kelompok perlakuan. Hasil analisis menunjukkan bahwa sifat fisik dari respon (pH, daya sebar, daya lekat, viskositas). Hasil pH memiliki nilai p < 0,05. Hasil daya lekat memiliki nilai p< 0,05 Hasil daya sebar memiliki nilai p< 0,05 Hasil nilai viskositas p> 0,05. Krim dengan kombinasi bahan tersebut tidak mengiritasi pada kulit kelinci. Hasil aseptabilitas diperoleh sediaan yang nyaman digunakan.
Potensi Krim Ekstrak Daun Johar (Cassia siame) Menghambat Pertumbuhan Candida albicans Andi Tenriugi Daeng Pine; Arief Azis; Ika Riski Darmawan
Ad-Dawaa: Journal of Pharmaceutical Sciences Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.255 KB) | DOI: 10.24252/djps.v1i1.6439

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi krim ekstrak daun johar untuk menghambat pertumbuhan Candida albicans. Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental. Daun johar (Cassia siamea Lamk.) diekstraksi dengan metode maserasi mengunakan pelarut etanol 96% kemudian diformulasi dalam bentuk sediaan krim dengan konsentrasi ekstrak 5%b/b dan 10%b/b. Sediaan krim tersebut kemudian diuji kemampuan daya hambatnya terhadap pertumbuhan Candida albicans dengan metode sumuran.  Hasil penelitian menunjukkan krim ekstrak daun johar (Cassia siamea Lamk.) konsentrasi 10%b/b memiliki diameter zona hambat terhadap pertumbuhan Candida albicans sebesar 22,5 mm. Daya hambat dari krim ekstrak daun johar  konsentrasi 10%b/b termasuk kategori sangat kuat.
Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Daun Bidara (Ziziphus spina-christi L.) berdasarkan Gambaran Morfologi dan Histologi Hati Mencit Nur Syamsi Dhuha; Haeria Haeria; Hardiyanti Eka Putri
Ad-Dawaa: Journal of Pharmaceutical Sciences Vol 2 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.92 KB) | DOI: 10.24252/djps.v2i1.6706

Abstract

Daun bidara (Ziziphus spina-christi L.) digunakan sebagai obat tradisional. Daun Bidara memiliki khasiat antioksidan, antiinflamasi, antimikroba, antifungi dan mencegah timbulnya tumor. Penggunaan daun bidara berkhasiat berdasarkan bukti empiris, tetapi belum diteliti keamanannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui batas toksisitas ekstrak etanol daun bidara berdasarkan gambaran morfologi dan histologi hati mencit. Prosedur dimulai dengan ekstraksi simplisia daun bidara secara maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Mencit sebanyak 15 ekor yang dibagi menjadi lima kelompok. Kelompok I (kontrol) yang hanya diberi Na-CMC 1%. Kelompok II, III, IV, dan V adalah kelompok perlakuan yang diberi ekstrak etanol daun bidara dengan dosis berturut-turut 60, 200, 600, dan 2000 mg/kgBb. Pemberian ekstrak dilakukan per oral selama 14 hari kemudian pada hari ke-15, toksisitas diamati. Toksisitas diamati dari preparat histologi hati mencit berdasarkan nilai kerusakan parenkimatosa, hidropik dan nekrosis. Ekstrak etanol daun bidara memberi pengaruh pada gambaran morfologi yaitu pada warna dan berat basah hati mencit serta adanya kerusakan histopatologi. Batas toksisitas diamati pada dosis 600 mg/kgBB. Kata kunci: Daun bidara, toksisitas, morfologi, histologi.
Pengaruh Perbandingan Konsentrasi Tween 80 dan Fosfatidilkolin terhadap Karakteristik Transferosom Asam Askorbat Isriany Ismail; Dwi Wahyuni Leboe; Nurwinda Eka Syaputri
Ad-Dawaa: Journal of Pharmaceutical Sciences Vol 1 No 2 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.775 KB) | DOI: 10.24252/djps.v1i2.11339

Abstract

Transferosom adalah sistem pengantaran obat yang dapat membawa secara transdermal obat hidrofilik, lipofilik, dan amfifilik dengan molekul berat rendah atau tinggi. Transferosom adalah sistem ultra-fleksibel yang dapat merusak dan melewati konstriksi sempit (dari 5 hingga 10 kali lebih kecil dari diameternya sendiri) tanpa kehilangan yang signifikan. Transferosom dapat melintasi barrier stratum korneum. Tujuan dari penelitian ini adalah penentuan perbandingan konsentrasi yang dibutuhkan untuk membuat asam askorbat transferosom. Transferosom disiapkan dengan metode hidrasi lapis tipis. Transferosom mengandung Tween 80 sebagai pelarut surfaktan, fosfatidilkolinsoya, kloroform : metanol (1 : 1), dan dihidrasi dengan PBS pH 7,4. Berdasarkan penelitian, desain formula yang membandingkan konsentrasi antara fosfatidilkolin: Tween 80 adalah 95: 5,85: 15, dan 75:25 menunjukkan karakteristik Transferosome. Hasil efisiensi penjeratan adalah sekitar 99,75% -99,95%, ukuran partikel sekitar 151,4-456,1nm, dan morfologi partikel dengan memindai mikroskop elektron dan mikroskop trinoculer. Formula terbaik adalah formula III dengan efisiensi penjeratan 99,95%, ukuran partikel 151,4nm dan morfologi menunjukkan mereka memiliki vesikel unilamellar besar (LUV).
Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Melalui Edukasi Tentang Penggunaan Antibiotik Bijak dan Rasional Hanif Nasiatul Baroroh; Esti Dyah Utami; Laksmi Maharani; Ika Mustikaningtias
Ad-Dawaa: Journal of Pharmaceutical Sciences Vol 1 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (168.893 KB) | DOI: 10.24252/djps.v1i1.6425

Abstract

Penggunaan antibiotik yang tidak tepat terjadi karena minimalnya informasi dari tenaga kesehatan. Permasalahan tersebut dapat mendorong terjadinya resistensi bakteri terhadap antibiotik pada manusia. Kesadaran dan pengetahuan masyarakat di Desa Sambeng Wetan mengenai penggunaan antibiotik yang rasional masih kurang. Pemberdayaan masyarakat terutama terhadap kader kesehatan perlu dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan tentang penggunaan antibiotik. Metode edukasi yang dilaksanakan yaitu dengan metode modul, ceramah dan diskusi. Instrumen penelitian berupa kuesioner yang dibagikan kepada responden sebelum dan sesudah edukasi untuk mengevaluasi tingkat pengetahuan peserta. Kuesioner berisi pertanyaan tertutup terkait pengetahuan penggunaan antibiotik. Data dianalisis dengan uji t berpasangan. Berdasarkan karakteristik peserta, sebagian besar peserta adalah usia dewasa awal (83,87%). Pendidikan responden sebagian besar adalah tamat SMA (38,71%) dan berprofesi sebagai ibu rumah tangga (90,32%). Hasil menunjukkan bahwa rata-rata nilai pengetahuan kader meningkat 0,97 poin setelah dilakukan edukasi. Persentase peningkatan nilai pengetahuan kader sebesar 13,8% dari rata-rata nilai pengetahuan awal. Edukasi berpengaruh signifikan terhadap tingkat pengetahuan. Kegiatan edukasi dengan metode modul, ceramah dan diskusi mampu meningkatkan pengetahuan dari kader kesehatan. Oleh karena itu perlu dilakukan pemberdayaan masyarakat terutama kader kesehatan secara berkelanjutan sebagai salah satu langkah kongkrit untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan mengendalikan resistensi bakteri terhadap antibiotik.