cover
Contact Name
jurnalloakaltim
Contact Email
jurnalloakaltim@yahoo.com
Phone
+62541-250256
Journal Mail Official
jurnalloakaltim@yahoo.com
Editorial Address
Kantor Bahasa Kalimantan Timur Jalan Batu Cermin 25, Sempaja Utara Samarinda
Location
Kota samarinda,
Kalimantan timur
INDONESIA
Loa : Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan
ISSN : 1907073X     EISSN : 27148653     DOI : -
Core Subject : Humanities,
Jurnal LOA adalah jurnal yang memublikasikan berbagai hasil penelitian dan kajian bidang bahasa dan sastra, baik bahasa/sastra Indonesia, bahasa/sastra daerah, bahasa/sastra asing, maupun pengajaran bahasa/sastra Indonesia. Setiap artikel yang diterbitkan di Loa akan melalui proses penelaahan oleh mitra bebestari dan penyuntingan oleh redaksi pelaksana. Jurnal LOA diterbitkan oleh Kantor Bahasa Kalimantan Timur. Jurnal LOA terbit secara berkala dua kali dalam setahun, yaitu bulan Juni dan Desember.
Articles 11 Documents
Search results for , issue "Vol 18, No 1 (2023): LOA" : 11 Documents clear
ANALISIS KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA NOVEL RUNTUHNYA MARTADIPURA KARYA JOHANSYAH BALHAM: KAJIAN SINTAKSIS Nurul Masfufah
LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan Vol 18, No 1 (2023): LOA
Publisher : Kantor Bahasa Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/loa.v18i1.6045

Abstract

AbstrakPemakaian klausa yang variatif dalam praktik berbahasa, terutama dalam sebuah novel merupakan hal yang menarik untuk diteliti atau dikaji. Penelitian yang berjudul Analisis Klausa dalam Kalimat Majemuk pada Novel Runtuhnya Martadipura Karya Johansyah Balham ini bertujuan untuk mendeskripsikan jenis atau bentuk klausa dalam kalimat majemuk yang terdapat pada novel  Runtuhnya Martadipura. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh beberapa jenis atau bentuk klausa dalam kalimat majemuk pada novel Runtuhnya Martadipura karya Johansyah Balham. Berdasarkan jenis kata atau frasa pengisi predikatnya, ditemukan beberapa jenis klausa, yaitu klausa verbal transitif, klausa verbal intansitif, klausa nominal (ekuatif), klausa statif, klausa numeral, dan klausa preposisional . Di antara klausa tersebut yang paling banyak muncul adalah klausa verbal transitif dan yang paling sedikit frekuensi pemunculannya adalah klausa numeral dan klausa preposisional. Berdasarkan ada dan tidaknya kata negatif yang secara gramatik menegatifkan predikat, ada dua macam klausa, yaitu klausa negatif dan klausa positif. Klausa positif frekuensi pemunculannya paling tinggi dibandingkan klausa negatif. Kata kunci: analisis klausa, kalimat majemuk, novel Runtuhnya Martadipura  
Redaksi, Daftar Isi, Pengantar Redaksi, Abstrak, Petunjuk Penulisan LOA VOLUME 18, No.1, JUNI 2023
LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan Vol 18, No 1 (2023): LOA
Publisher : Kantor Bahasa Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

MONOPOLI LEARNING: EFEKTIVITAS PERMAINAN MONOPOLI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Mafi Sri Wahyu Tiara; Didah Nur Hamidah
LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan Vol 18, No 1 (2023): LOA
Publisher : Kantor Bahasa Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/loa.v18i1.5553

Abstract

Monopoli Learning merupakan sebuah media pembelajaran yang memanfaatkan Coreldraw sebagai aplikasi yang memfasilitasi ruang dan gerak media tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan prosedur media Monopoli Learning dan mendeskripsikan keefektifan dari media tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Objek dan responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas 8 SMP Almubarak Pondok Aren. Teknik yang digunakan pada penyajian hasil penelitian berupa tampilan media pembelajaran Monopoli Learning dan dokumentasi data yang dihasilkan dari responden penelitian. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa media pembelajaran Monopoli Learning termasuk media pembelajaran yang disukai oleh siswa, dapat membantu siswa memahami materi, termasuk media yang menarik, dapat membuat siswa menyukai pelajaran Bahasa Indonesia, cocok diterapkan di kalangan pelajar, dan dapat memotivasi siswa untuk terus belajar Bahasa Indonesia. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Monopoli Learning termasuk media pembelajaran yang efektif digunakan sebagai media belajar Bahasa Indonesia.
STRUKTUR NARATIF DALAM NOVEL SPOILER KARYA DITA SAFITRI: KAJIAN NARATOLOGI Aulia Rizky Ridholia; Hetty Purnamasari; Imron Amrullah
LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan Vol 18, No 1 (2023): LOA
Publisher : Kantor Bahasa Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/loa.v18i1.5250

Abstract

Penelitian ini berfokus untuk mengkaji novel berjudul Spoiler karya Dita Safitri yang di dalamnya terdapat struktur-struktur yang dapat digali secara luas ketika diteliti. Berdasarkan dari hasil membaca novel Spoiler dipandang memiliki struktur naratif untuk dikaji. Struktur naratif yang dipilih berdasarkan teori milik Gerard Genette, di mana beliau membaginya menjadi lima kategori, yakni urutan naratif, durasi naratif, frekuensi naratif, modus naratif, dan suara naratif. Alasan memilik naratologi sebagai aspek untuk dikaji adalah karena aspek ini berfokus pada penceritaan sang penulis yang sangat penting dalam suatu karya, terlebih dalam novel Spoiler. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya urutan naratif, durasi naratif, frekuensi naratif, modus naratif, dan suara naratif yang berbentuk kata, kalimat, dan frasa. Hasil pengumpulan data dalam penelitian ini berupa kata, kalimat, dan frasa, maka dari itu dipilihlahnya jenis penelitian kualitatif.
LOA, Volume 18, No. 1, Juni 2023 LOA COVER BELAKANG
LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan Vol 18, No 1 (2023): LOA
Publisher : Kantor Bahasa Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

MAKNA DAN NILAI-NILAI MORAL DALAM SASTRA DAERAH TARSULAN PERKAWINAN DI KUTAI KARTANEGARA Yudianti Herawati
LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan Vol 18, No 1 (2023): LOA
Publisher : Kantor Bahasa Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/loa.v18i1.5891

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan mendeskripsikan makna dan nilai-nilai moral yang terdapat dalam sastra daerah Tarsulan Perkawinan di Kutai Kartanegara. Masalah dalam penelitian ini (1) bagaimana bentuk syair Tarsulan Perkawinan, (2) bagaimanakah analisis makna dalam syair Tarsulan Perkawinan, dan (3) bagaimana pula nilai-nilai moral yang terkandung dalam syair Tarsul Perkawinan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskripsi, sedangkan teori yang digunakan adalah pendekatan struktural. Teknik analisis deskriptif digunakan untuk memaknai keseluruhan isi syair dalam Tarsulan Perkawinan sebagai objek penelitian. Selain itu, teknik analitik juga digunakan untuk menggali nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat pada syair tarsul tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) sastra daerah tarsul sebagai warisan budaya mencerminkan kehalusan budi pekerti luhur yang masih terpelihara dengan baik di masyarakat Kutai Kartanegara, (2) tarsul merupakan  bahasa  simbol, berbentuk pantun dan syair tradisional yang menonjolkan irama  dengan  cengkok-cengkok  tertentu yang bersifat keagamaan dan perkawinan, dan (3) tarsul adalah tradisi lisan masyarakat Kutai Kartanegara yang masih terpelihara dengan baik, seiring dengan pelestarian berbagai upacara siklus hidup masyarakat dan upacara lainnya. Kata kunci: tarsul, perkawinan, syair, makna, nilai, moral AbstractThe study is to describe the meaning and moral values found in the Tarsulan Perkawinan literature in Kutai Kartanegara. The problem in this study (1) how the words Tarsulan Perkawinan look, (2) how do the words Tarsulan Perkawinan analyze the meaning of Tarsul Perkawinan, and (3) what are the moral values embodied in the words Tarsulan Perkawinan. The study uses descriptive-qualitative methods, while the theory used is a structural approach. A descriptive analysis technique is used to apply the entire text in Tarsulan Perkawinan as an object of study. Additionally, analytic techniques are also used to unearth the local wisdom values of tarsul poem. The study suggests that (1) tarsul literature asa cultural heritage reflects the virtues of preserved civility in Kutai Kartanegara society, (2) tarsul is a symbolic language, a tunic and a traditional verse that highlights rhythm with certain religious and mating bells, and (3) tarsul is an oral tradition of the well-preserved Kutai Kartanegara people, Along with the preservation of various life-cycle ceremonies of society and other ceremonies.Key words: tarsul, marriage, verse, meaning, value, moral I. PENDAHULUANSastra lisan merupakan bagian dari sastra rakyat. Predikat sebagai sastra rakyat adalah seni berbahasa yang pada dasarnya berlangsung secara lisan sehingga menjadi milik seluruh rakyat. Jika pengertian sastra itu diperluas seperti pengertian dalam sastra modern, beberapa produk budaya rakyat dapat digolongkan sebagai sastra rakyat.             Kalimantan Timur memiliki kekayaan budaya yang beragam. Keragaman budaya itu melebihi keragaman masyarakat etnis di wilayah ini. Bahkan, secara umum, sering kali terjadi penyebutan etnis tertentu yang khas, termasuk karakteristik bahasanya. Artinya, keragaman bahasa daerah tersebut berpengaruh terhadap keragaman sastra daerah dalam masyarakat Kalimantan Timur. Masyarakat Kalimantan Timur dikenal memiliki peradaban yang tinggi dan budi bahasa yang halus. Tingkat peradaban dan kehalusan budi bahasa itu tercermin di dalam seni sastra daerah, di antaranya cerita rakyat, puisi rakyat, syair, pantun, peribahasa, dan sebagainya. Selama ini, masyarakat di Kalimantan Timur awam menilai bahwa yang dimaksud sastra daerah adalah cerita rakyat. Sementara itu, produk budaya rakyat seperti madihin, tarsul, tingkilan, mamanda, peribahasa daerah, dan sebagainya, kurang mendapatkan ruang apresiasi yang memadai. Padahal, untaian kata peribahasa daerah, syair dalam tingkilan, dan pantun berwujud tarsul itu juga memiliki peran dalam penanaman nilai-nilai edukasi bagi pemiliknya. Seni pantun yang berupa tarsul pun memiliki fungsi pengajaran seperti peribahasa atau cerita rakyat. Akan tetapi, sebagai sastra daerah, cerita rakyat memang merupakan media pengajaran nilai-nilai budaya yang lebih mudah dipahami karena disajikan dalam bahasa paparan atau prosa. Sementara masyarakat agak berkesulitan mencerna
ANALISIS KRITIS PENGUNGKAPAN MUATAN UJARAN KEBENCIAN ATAU PERMUSUHAN INDIVIDU DAN/ATAU ANTARGOLONGAN DALAM KASUS JIN BUANG ANAK (KAJIAN LINGUISTIK FORENSIK) Ali Kusno; Masrur Yahya
LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan Vol 18, No 1 (2023): LOA
Publisher : Kantor Bahasa Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/loa.v18i1.5818

Abstract

Video EM yang mengkritik pemindahan ibu kota negara menjadi polemik dan memicu protes. Kasus tersebut bergulir sampai pada proses pengadilan dengan vonis 7 bulan dan 15 hari penjara karena terbukti meresahkan masyarakat. Fokus dalam penelitian ini berupa analisis kritis pengungkapan unsur tindak pidana kebencian atau permusuhan individu atau golongan dalam unggahan EM. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Data penggunaan bahasa dalam video EM di Youtube MimbarTube dari penyidik kepolisian dan data pendukung berasal dari pemberitaan media. Teknik analisis data menggunakan model interaktif. Pendekatan analisis sosiopragmatik, tindak tutur. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa terdapat beberapa bagian pernyataan yang diduga kuat dapat menyinggung perasaan masyarakat Kalimantan, yakni pindah ke tempat Jin buang anak, pasarnya kuntilanak gendruwo buat apa membangun di Penajam, Kalimantan, dan hanya monyet (yang akan tinggal di IKN baru). Pernyataan tersebut berperformatif terbukti menimbulkan ketersinggungan, kegaduhan, dan kemarahan masyarakat, tokoh, dan lembaga-lembaga adat.
IMPROVING WRITING ABILITY THROUGH COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) Srikandini Narulita; Samsu Armadi
LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan Vol 18, No 1 (2023): LOA
Publisher : Kantor Bahasa Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/loa.v18i1.6022

Abstract

AbstractThe study is aimed at improving the students’ writing ability in writing using Group Discussion and Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) models of Cooperative Learning Strategy. The study employs Collaborative Classroom Action Research design. The subjects of the study are 5 students of fourth semester of the English Department of Kutai Kartanegara University in 2021-2022. The result of this study shows that Cooperative Learning strategy with Group Discussion and Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) models is effective in improving the students’ writing ability. In the pretest, the average score of the students’ writing achievement was 4.15 on a 1.00 to 6.00 scale. Five students obtained a ‘poor’ level. After Cooperative Learning strategy was implemented, the average score of the class in Cycle 1 increased slightly to 4.65. In Cycle 2, the average score of the class increased to 5.04, and all subjects achieved the criteria of success.   Keywords: writing ability, cooperative learning, strategy Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menulis mahasiswa dalam menulis Bahasa Inggris dengan menggunakan model strategi pembelajaran Cooperatif Group Discussion dan Cooperative Integrated Reading and Composition. Peneliti menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas Kolaboratif dan subjek penelitian adalah 5 mahasiswa semester 4 Prodi pendidikan Bahasa Inggris Universitas Kutai Kartanegara tahun ajaran 2021-2022. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi Cooperative Learning dengan model Group Discussion dan Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) efektif dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa. Pretest sebelum penerapan strategi ini, nilai rata-rata prestasi menulis siswa adalah 4,15 pada skala 1,00 sampai 6,00. Lima siswa memperoleh tingkat 'buruk'. Setelah penerapan strategi Cooperative Learning, nilai rata-rata kelas pada Siklus 1 meningkat tipis menjadi 4,65. Hanya 2 mahasiswa yang tidak mencapai kriteria keberhasilan. Siklus 2 nilai rata-rata kelas meningkat menjadi 5,04 dan semua subjek mencapai kriteria keberhasilan. Mahasiswa terlibat aktif dan sangat termotivasi untuk mengikuti kelas menulis dengan sistem ini. Kata-kata kunci: kemampuan menulis, pembelajaran kooperatif, strategi 
ANALISIS MAKNA LEKSIKAL DAN IDOMATIKAL UMPASSA (LIMBAGA DALAM ADAT PRANIKAH BATAK SIMALUNGUN): KAJIAN SEMANTIK Fahira Rahma; Lutfi Hari Orlando Ndraha; Putri Widyanti
LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan Vol 18, No 1 (2023): LOA
Publisher : Kantor Bahasa Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/loa.v18i1.4780

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna leksikal dan idiomatik Unpassa dalam kebiasaan pranikah Simalungun batak untuk mengetahui makna keseluruhan Unpassa dalam kebiasaan pranikah Simalungun batak. Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahasa daerah terutama di provinsi Sumatera Utara. Ada beberapa bahasa daerah di Sumatera Utara, salah satunya adalah bahasa Batak Simalungun. Orang Simalungun sudah sangat berbeda dengan orang Batak lain dalam dialek dan sistem afinitas bahasanya. Budaya Simalungun batak memiliki cara tersendiri dalam menyampaikan pesan, harapan, dan kegembiraan dalam aktivitas sehari-hari, terutama saat prosesi pernikahan. Oleh karena itu, tim peneliti menganalisis makna leksikal dan idiomatik Unpassa dalam kebiasaan pranikah Simalungun batak untuk mengetahui makna keseluruhan Unpassa dalam kebiasaan pranikah Simalungun batak.
PEMAKNAAN ALAM DALAM CERPEN-CERPEN KORRIE LAYUN RAMPAN: KAJIAN PASTORAL DAN APOKALIPTIK Diyan Kurniawati
LOA: Jurnal Ketatabahasaan dan Kesusastraan Vol 18, No 1 (2023): LOA
Publisher : Kantor Bahasa Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26499/loa.v18i1.5936

Abstract

Abstrak Penelitian ini membahas makna alam yang ditampilkan dalam cerpen-cerpen karya Korrie Layun Rampan. Cerpen-cerpen tersebut berjudul Danau Beluq”, ”Sungai Melengen”, ”Batun Kokoq”, ”Dilang Puti”, ”Ngerangkau”, dan Wengkay”. Dengan teori ekokritik sastra penelitian ini menganalisis cerpen-cerpen melalui narasi pastoral dan apokaliptik.  Analisis menunjukkan narasi pastoral ditunjukkan melalui konstruksi acardia berupa unsur nostalgia yang menampilkan kondisi alam, berupa hutan dan sungai, yang ideal di masa lalu. Unsur nostalgia juga ditampilkan melalui cerita asal usul sebuah danau. Konstruksi acardia berupa karakter bucholic, ditunjukkan melalui mata pencaharian penduduk setempat, yaitu berhuma, peladang, dan nelayan. Narasi apokaliptik ditunjukkan melalui unsur karakter tokoh yang bervisi alam yang berusaha menghentikan kapitalis. Analisis juga menunjukkan bahwa kerusakan alam disebabkan oleh faktor eksternal yang masuk ke masyarakat setempat. Cerpen-cerpen karya Korrie Layun Rampan menunjukkan kritik terhadap alam yang semula ideal kemudian mengalami kerusakan oleh pihak eksternal. Kata kunci: alam, pastoral, apokaliptik AbstrakThis research discusses the meaning of nature in Korrie Layun Rampan’s short stories "Danau Beluq", "Sungai Melengen", "Batun Kokoq", "Dilang Puti", "Ngerangkau", and "Wengkay". This study analyzes short stories through pastoral and apocalyptic narratives using the theory of literary ecocriticism. The study uncovered that nostalgic elements that portray ideal natural conditions, such as forests and rivers, in the past are used to represent pastoral narratives through the development of acardia. Nostalgic elements were also displayed through the story of the origin of a lake. The local population's livelihoods, namely farming, cultivating, and fishing, were used to build a bucolic acardia. The apocalyptic narrative was shown through characters with natural visions trying to stop the capitalists. The analysis also found that outside forces that entered the neighborhood contributed to natural harm. Korrie Layun Rampan's short stories criticized nature, which was once perfect but was later harmed by outside forces. Keywords: nature, pastoral, apocalyptic

Page 1 of 2 | Total Record : 11