cover
Contact Name
Alex Rikki, S.Kom.,M.Kom
Contact Email
alexrikisinaga@gmail.com
Phone
+6282275847123
Journal Mail Official
alexrikisinaga@gmail.com
Editorial Address
Jl. Bilal No. 52 Kelurahan Pulo Brayan Darat I Kecamatan Medan Timur, Medan - Sumatera Utara Telp : (061) 66455670
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI)
ISSN : 25027786     EISSN : 25977156     DOI : https://doi.org/10.2411/jipiki
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda (JIPIKI) (p-ISSN : 2502-7786 ) (e-ISSN : 2597-7156) is a national, peer-reviewed journal. It publishes original papers, reviews and short reports on all aspects of the medical record and health information. It is aimed at all medical record and health information practitioners and researchers and those who manage and deliver medical record and health information services and systems. It will also be of interest to anyone involved in health information management, health information system, and health information technology.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Edisi Agustus" : 12 Documents clear
EFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI RUANG RAWAT INAP BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON DI RSUD DR. PIRNGADI MEDAN Valentina
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Vol. 4 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Edisi Agustus
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v4i2.82

Abstract

Salah satu indikator yang harus diperhatikan oleh rumah sakit untuk meningkatkan pelayanan rumah sakit adalah efisiensi pelayanan rawat inap, terutama pada pemanfaatan tempat tidur. Dalam memantau tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur ruang perawatan dapat dilihat dari grafik Barber Johnson berdasarkan hasil perhitungan Bed Occupancy Ratio (BOR), Average Length Of Stay (AvLOS), Turn Over Internal (TOI), Bed Turn Over (BTO). RSUD Dr. Pirngadi Medan memiliki jumlah tempat tidur di ruang rawat inap sebanyak 482 buah dan jumlah pasien sebanyak 11.558 pasien pada tahun 2018. Tujuan penelitian adalah mengetahui efisiensi penggunaan tempat tidur di ruang rawat inap berdasarkan grafik Barber Johnson. Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Subyek penelitian adalah rekapitulasi sensus harian rawat inap di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2018. Informan yaitu satu orang petugas rekam medis bagian pelaporan. Penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai Agustus 2019. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi. Hasil penelitian diperoleh perhitungan BOR tahun 2018 yaitu 37,50%, AvLOS yaitu 5,36 hari, TOI yaitu 9,51 hari dan BTO yaitu 24,00 kali. Nilai AvLOS sudah ideal karena memenuhi standar Barber Johnson tetapi nilai BOR, TOI dan BTO belum ideal karena belum memenuhi standar disebabkan karena jumlah pasien yang sedikit. Disarankan kepada petugas rekam medis di RSUD Dr. Pirngadi Medan agar memperhatikan kembali rumus yang digunakan dalam menghitung nilai BOR, AvLOS, TOI dan BTO serta membuat grafik Barber Johnson secara rutin setiap tahun sehingga dapat meningkatkan efesiensi dan efektifitas penggunaan tempat tidur di ruang rawat inap serta sebagai strategi perencanaan di tahun berikutnya.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI DUPLIKASI PENOMORAN REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM MADANI MEDAN Suheri Parulian Gultom; Erna Wati Pakpahan
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Vol. 4 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Edisi Agustus
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v4i2.83

Abstract

Sistem penomoran yang digunakan di RSU Madani yaitu unit numbering system dimana pasien yang berkunjung ke rumah sakit tersebut hanya memiliki satu nomor rekam medis yang digunakan untuk selamanya berobat. Tempat penerimaan pasien tidak memiliki Standard Operating Procedure (SOP) tentang sistem penomoran, sehingga masih di temukan adanya duplikasi nomor rekam medis, satu nomor rekam medis diindikasikan dimiliki oleh beberapa pasien. Diketahui juga bahwa sering terjadi penomoran ganda akibat kurang telitinya petugas rekam medis pada saat mencari dan menyimpan rekam medis pasien lama yang sudah pernah berobat, penomoran manual pada saat melakukan pendaftaran, komputerisasi yang terbatas, minimnya petugas rekam medis di bagian pendaftaran. Hal yang bisa saja terjadi seperti kesalahan dalam melakukan tindakan dikarenakan diagnosa terakhir atau tindakan terakhir yang tertera di berkas rekam medis ganda tersebut, bukan terakhir di pergunakan pada saat pasien mendapatkan pelayanan medis. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif melalui wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Populasi dan sampel penelitian adalah petugas rekam medis di pendaftaran sebanyak 8 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan petugas rekam medis sebagian besar D-III kesehatan sebanyak 5 responden (41,6%), sebagian kecil berpendidikan D-III rekam medis sebanyak 1 (8,3%). Sistem penomoran menggunakan straight numbering system atau sistem penomoran secara langsung namun dalam melaksanakan pengelolaan penomorannya belum terlaksanakan dengan baik karena pada RSU Madani belum adanya penetapan tentang standar operasional prosedur di unit rekam medis untuk penomoran. Tidak tersedianya Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP). Hal ini dikarenakana standar operasional prosedur dalam pengembangan sarana dan prasarana belum ada dan kurangnya pengetahuan petugas rekam medis tentang KIUP. Diharapkan pada pimpinan RSU Madani agar melakukan pelatihan kepada petugas rekam medis khususnya dibagian pendaftaran dan penyimpanan agar kinerjanya semakin baik.
ANALISA INDIKATOR RAWAT INAP PERIODE TAHUN 2017-2018 DI RUMAH SAKIT SINAR HUSNI MEDAN Esraida Simanjuntak; Clara Angelia S
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Vol. 4 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Edisi Agustus
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v4i2.84

Abstract

Indikator rawat inap merupakan gambaran yang bertujuan untuk mengetahui tingkat pemanfaaatan, mutu, efisiensi pelayanan rawat inap dan efesiensi penggunaan tempat tidur di rumah sakit. BOR merupakan prosentase pemakaian tempat tidur periode tertentu. ALOS merupakan rata-rata lama rawat seorang pasien. TOI merupakan lamanya dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. BTO menunjukkan frekuensi pemakaian tempat tidur pada suatu periode. NDR adalah angka kematian 48 jam setelah pasien dirawat. GDR menunjukkan angka kematian umum. Tujuan penelitian adalah menganalisa indikator rawat inap periode tahun 2017-2018. Jenis penelitian ini adalah deskripsi dengan metode wawancara dan observasi. Tempat penelitian dilakukan di Rumah Sakit Sinar Husni Medan dikarenakan peneliti ingin mengetahui indikator rawat inap rumah sakit tipe C. Waktu penelitian dilakukan bulan Maret-April 2019. Populasi dan sampel yang digunakan adalah data rekapitulasi rawat inap periode tahun 2017-2018. Berdasarkan hasil penelitian, didapat perhitungan BOR tahun 2017 yaitu 78,86% dan BOR 2018 yaitu 82,87%, ALOS 2017 yaitu 2,90 hari dan ALOS 2018 yaitu 3,02 hari, TOI 2017 yaitu 0,78 hari dan TOI 2018 yaitu 0,65 hari, BTO 2018 adalah 98,62 kali/tahun dan BTO 2018 adalah 96,01 kali/tahun, NDR 2017 yaitu 1,38‰ dan NDR 2018 yaitu 2,02‰, GDR 2017 adalah 5,91 ‰ dan GDR 2018 adalah 9,30 ‰. Kesimpulan dari penelitian ini adalah nilai ALOS tidak ideal karena banyak pasien dirujuk, PAPS dan penyingkatan waktu lama rawat. TOI dan BTO tidak ideal dikarenakan jumlah pasien yang banyak. Saran dari penelitian ini adalah menambah jumlah tempat tidur untuk menampung banyaknya pasien dan meningkatkan mutu pelayanan.
PENGARUH KETIDAKLENGKAPAN BERKAS REKAM MEDIS TERHADAP PELAPORAN DATA MORBIDITAS PASIEN RAWAT INAP (RL4a) DI RSU MITRA MEDIKA MEDAN Tri Widya Sandika; Sopyah Anggraini
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Vol. 4 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Edisi Agustus
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v4i2.85

Abstract

Ketidaklengkapan berkas rekam medis rawat inap merupakan masalah yang sangat penting karena berpengaruh terhadap mutu pelayanan kesehatan pada rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Ketidaklengkapan Berkas Rekam Medis Rawat Inap terhadap pelaporan Data Morbiditas Pasien rawat Inap (RL4a) di RSU Mitra Medika Medan Tahun 2019. Jenis penelitian ini dengan deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian sebanyak 1252 berkas rekam medis rawat inap dengan penentuan sampel sebanyak 100 berkas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 berkas rekam medis rawat inap dengan 2 item yang telah ditentukan dalam setiap berkas, pengisian berkas rekam medis secara lengkap terdapat pada item identitas sebanyak 81 berkas (81%) dan tidak lengkap sebanyak 19 berkas (19%). Pada item diagnosa pengisian lengkap sebanyak 77 berkas (77%) dan tidak lengkap sebanyak 23 berkas (23%). Dari hasil persentase tersebut peneliti menyimpulkan jika pengisian berkas rekam medis kurang lengkap, maka pelaporan data morbiditas pasien rawat inap (Rl4a) akan menghasilkan data yang kurang baik.
FAKTOR PENYEBAB KETERLAMBATAN WAKTU PENGEMBALIAN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT INAP DI RS ESTOMIHI MEDAN TAHUN 2019 Erlindai
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Vol. 4 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Edisi Agustus
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v4i2.86

Abstract

Aspek ketepatan waktu pengembalian berkas rekam medis rawat inap harus sesuai dengan SPO yang ditetapkan oleh rumah sakit Estomihi yaitu 2x24 jam setelah pasien pulang dan sudah dalam keadaan lengkap. Oleh karena itu perlu adanya evaluasi faktor penyebab keterlambatan waktu pengembalian berkas rekam medis rawat inap untuk meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab ketidaktepatan waktu pengembalian berkas rekam medis rawat inap, jenis penelitian ini yaitu deskriptif, teknik pengumpulan data menggunakan observasi, kuisioner dan wawancara. Dari hasil penelitian yang dilakukan diketahui bahwa jumlah ketidaktepatan waktu pengembalian berkas rekam medis sebesar 63 atau 72,41% berkas rekam medis rawat inap dan jumlah berkas yang tepat waktu sebesar 24 atau 27,59%. Faktor penyebab keterlambatan waktu pengembalian berkas rekam medis rawat inap yaitu disebabkan oleh dokter yang terlambat mengisi kelengkapan berkas rekam medis, belum adanya petugas khusus pengembalian berkas rekam medis rawat inap, serta jarak Instalasi rawat inap ke Instalasi rekam medis yang cukup jauh sehingga mengakibatkan keterlambatan pengembalian berkas rekam medis rawat inap ke Instalasi rekam medis. Saran sebaiknya pihak rumah sakit melakukan sosialisasi dan mengingatkan kembali dokter dan profesi medis yang lain saat rapat tentang ketepatan pengembalian berkas rekam medis agar lebih disiplin dalam melengkapi berkas rekam medis sesuai dengan kebijakan SPO sehingga pengembalian berkas rekam medis tidak mengalami keterlambatan.
TINJAUAN SISTEM PENYIMPANAN BERKAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT H ADAM MALIK TAHUN 2019 Zulham Andi Ritonga; Faradila Maya Sari
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Vol. 4 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Edisi Agustus
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v4i2.87

Abstract

Pelaksanaan rekam medis dimulai dari penerimaan pasien sampai dengan pengambilan kembali berkas rekam medis. Salah satu bagian yang sangat berperan yaitu penyimpanan berkas rekam medis yang baik dan bebas dari akses informasi terhadap orang-orang yang tidak mempunyai kepentingan pada pelayanan kesehatan. Desain penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan menggunakan pedoman wawancara dan observasi. Lokasi penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik Medan. Informan dalam penelitian ini adalah seluruh petugas penyimpanan berkas rekam medis di RSUP H Adam Malik sebanyak 9 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sistem penjajaran berkas rekam medis yang diterapkan di RSUP H Adam Malik Medan menggunakan sistem angka akhir. Penyimpanan menurut lokasi menggunakan sentralisasi yaitu berkas rekam medis rawat jalan dan rawat inap dijadikan satu file. Adanya prosedur penyimpananan, penjajaran, peminjaman, pengambilan dan penomoran berkas rekam medis. Dari hasil wawancara dan observasi faktor yang memengaruhi penyimpanan berkas rekam medis adalah petugas penyimpanan, prosedur dan fasilitas yang mendukung dalam penyimpanan berkas rekam medis.
TINJAUAN SISTEM PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS DI RSU SINAR HUSNI TAHUN 2019 Ary Syahputra Wiguna; Desy Risma Safitri
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Vol. 4 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Edisi Agustus
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v4i2.88

Abstract

Rekam medis ialah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Sistem Penyimpanan merupakan suatu kegiatan menyimpan rekam medis bertujuan untuk melindunginya dari kerusakan fisik dan isi dari dokumen tersebut. Sistem penyimpanan dokumen rekam medis merupakan salah satu faktor yang sangat dalam pemberian pelayanan di rumah sakit. Adapun sistem penyimpanan di RSU Sinar Husni tidak menggunakan tracer dan masih manual pada saat pengambilan rekam medis, masih ada berkas rekam medis yang disimpan di dalam kardus dikarenakan kurangnya rak penyimpanan sehingga memperlambat petugas dalam menyediakan rekam medis untuk pelayanan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan sistem penyimpanan dokumen rekam medis. Jenis Penelitian ini adalah deskriptif. Populasi penelitian ini adalah seluruh petugas rekam medis di bagian penyimpanan berjumlah 2 orang. Sampel penelitian ini adalah seluruh populasi yang ada. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan pedoman wawancara dan observasi. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa sistem penyimpanan rekam medis di RSU Sinar Husni menggunakan sistem sentralisasi, penjajarannya menggunakan terminal digit filling tetapi masih ada berkas rekam medis yang disimpan di dalam kardus dikarenakan kurangnya rak penyimpanan rekam medis dan pengambilan rekam medis menggunakan buku ekspedisi.
GAMBARAN APLIKASI PENGINGAT PASIEN TB PARU BERBASIS SMS GATEWAY DI PUSKESMAS GLUGUR DARAT Terry Noviar Panggabean; Andreas Putra Marpaung
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Vol. 4 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Edisi Agustus
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v4i2.89

Abstract

Perkembangan dan kemajuan teknologi di berbagai bidang, dapat dimanfaatkan pada bidang kesehatan khususnya untuk dapat membantu dalam proses pengobatan. Beberapa bentuk pemanfaatan kemajuan teknologi pada bidang kesehatan yang banyak digunakan misalnya Rontgent, scanning, pemeriksaan darah, serta berbagai aplikasi yang digunakan oleh pihak Puskesmas untuk melayani pasien. Salah satu bentuk layanan pasien yang memanfaatkan teknologi adalah dengan cara memberikan layanan pengobatan kepada pasien di rumah. Pengelolaan sumberdaya informasi secara efektif bagi organisasi asuhan kesehatan sama pentingnya dengan menjaga informasi yang up to date. Informasi adalah sumberdaya kritis yang perlu dipelihara dengan hati–hati sebagaimanasumberdaya manusia, sumberdaya keuangan dan perlengkapan utama. Dalam era globalisasi pemerintah dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien sangat diutamakan dan merupakan hal yang penting. Pelayanan yang didapatkan oleh pasien adalah pelayanan yang cepat, praktis dan memungkinkan agar pasien tidak pindah ke tempat lain untuk mendapatkan kepuasan yang lebih baik. Walaupun sebenarnya unit rekam medis merupakan jenis pelayanan yang relatif sederhana tetapi perlu diperhatikan karena di unit ini tempat mencatat dan menampilkan kembali data pasien sehingga sangat berperan penting, ini berhubungan dengan kesan pertama dan rasa nyaman dalam proses selanjutnya yang akan berlangsung. Pengambilan data digunakan untuk mendapatkan data sampel sebagai acuan untuk pengembangan perangkat lunak. Data yang dimaksud adalah data pasien TB Paru di Puskesmas Glugur Darat yang telah mendaftar di loket. Data yang digunakan untuk implementasi, data kunjungan pasien di gunakan sebagai data penghitung tingkat kesuksesan perangkat lunak di Puskesmas Glugur Darat.
HUBUNGAN RIWAYAT SAKIT DAN ASUPAN GIZI (ENERGI DAN PROTEIN) DENGAN STATUS GIZI LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADANGMATINGGI KOTA PADANGSIDIMPUAN Johanna Christy
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Vol. 4 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Edisi Agustus
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v4i2.90

Abstract

One of the increasing benchmarks of the progress of a nation is seen from the life expectancy of its population. Increasing life expectancy is reflected in the increasing number of elderly (elderly) population. The increasingly elderly population in Indonesia will have a major impact on the management of health problems. This study aims to see aims to know the history of illness, energy intake and protein intake with nutritional status in the elderly in the work area of ​​Padangmatinggi in Padangsidimpuan Health Center.This research type is quantitative with cross sectional research design. This study was conducted by assessing the food method of food recall 24 hours. Nutritional status with IMT / U. The sample in this study amounted to 100 people who are elderly. Data analysis is univariate, and bivariate with Chi Square Test. The result of bivariate test shows that there is correlation between history of illness (p=0,000), energy intake (p=0.000), and protein intake (p=0.000) with nutritional status. Cadres should more often give counseling about balanced nutrition to the community, especially elderly to improve knowledge, attitudes, and behavior of balanced nutrition in elderly and always monitor nutritional status of elderly through posyandu elderly in order to maintain normal BMI. The health office is more often to monitor the nutritional status and health of the elderly in the working area of ​​Padang municipal health center of Padangsidimpuan in order to maintain the normal nutritional status in the elderly and the elderly to avoid degenerative diseases.
FAKTOR – FAKTOR PENGHAMBAT PELAYANAN DI TEMPAT PENDAFTARAN PASIEN BPJS RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT SARI MUTIARA, LUBUK PAKAM TAHUN 2019 Puput Melati Hutauruk; Meha Marito Br. Gurning
Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Vol. 4 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda Edisi Agustus
Publisher : Akademi Perekam dan Informasi Kesehatan Imelda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52943/jipiki.v4i2.91

Abstract

Pelayanan rawat jalan (ambulatory services) adalah salah satu bentuk dari pelayanan kedokteran. Secara sederhana yang dimaksud dengan pelayanan rawat jalan adalah pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien tidak untuk rawat inap (hospitalization). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor – faktor penghambat pelayanan di tempat pendaftaran pasien BPJS rawat jalan di RSU Sari Mutiara Lubuk Pakam. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif dilaksan dengan sampel sebanyak 64 orang pasien BPJS rawat jalan. Dari hasil penelitian dari 64 orang pasien BPJS rawat jalan yang diteliti menunjukkan bahwa sebanyak 38 orang (59,4 %) telah mengetahui berkas pendaftaran pasien BPJS rawat jalan. Berdasarkan waktu penyediaan dokumen rekam medis didapatkan bahwa rata – rata waktu yang dibutuhkan untuk pendaftaran adalah 7 menit..Penyediaan dokumen rekam medis > 10 menit sebanyak 11 orang (17,2 %). Berdasarkan hasil penelitian tersebut, diharapkan agar selalu dilakukan keterbukaan atas informasi berkas persyaratan pendaftaran dan pelayanan kesehatan terhadap peserta BPJS Kesehatan. Bentuk penyimpanan dokumen rekam medis sebaiknya menggunakan dua sistem yaitu sentralisasi dan desentralisasi juga tracer agar keberadaan dokumen rekam medis dapat diketahui yaitu dipinjam atau sudah dikembalikan tetapi tidak sesuai dengan urutan nomor rekam medisnya.

Page 1 of 2 | Total Record : 12