cover
Contact Name
Antonius Prisma Jalu Permana
Contact Email
antonius.prisma@widyakarya.ac.id
Phone
+6281232754772
Journal Mail Official
asawika@widyakarya.ac.id
Editorial Address
Jln. Bondowoso No. 02 Kelurahan Gading Kasri, Kecamatan Klojen, Kota Malang 65115
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
ASAWIKA: Media Sosialisasi Abdimas Widya Karya
ISSN : 25977210     EISSN : 27214133     DOI : 10.37832
Core Subject : Humanities, Social,
ASAWIKA merupakan jurnal pengabdian masyarakat yang diterbitkan di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Katolik Widya Karya Malang. Jurnal ASAWIKA terbit sebagai wadah bagi para dosen / pengabdi baik dari dalam universitas maupun dari luar yang ingin untuk mempublikasikan karya pengabdian yang telah dilakukan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Asawika vol 7-1" : 7 Documents clear
DESAIN FASILITAS RUANG SERBA GUNA WISATA KULINER DELES SURABAYA Widriyakara Setiadi; Ludovikus Susanto; Sebtian Bagus E. L; Tito C. Tasiribubut
Asawika : Media Sosialisasi Abdimas Widya Karya Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Asawika vol 7-1
Publisher : LPPM Unika Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/asawika.v7i01.80

Abstract

Menu aneka makanan yang murah meriah serta enak adalah daya tarik utama sebuah tempat kuliner, khususnya tempat wisata kuliner di kota Surabaya. Tempat dan letak yang strategis suatu wisata kuliner akan menjadi nilai tambah ekonomis tersendiri bagi wisata kuliner. Kelengkapan fasilitas pendukung pada sebuah wisata kuliner juga menentukan frekuensi minat pengunjung untuk datang terus menerus berkunjung kembali tempat tersebut. Di lain sisi, keterbatasan tempat, luas ruang, dan dana mengakibatkan sebuah wisata kuliner tidak dapat berkembang. Oleh karena itu dibutuhkan kreatifitas dan inovasi agar sebuah wisata kuliner dapat terus berkembang, tidak terkecuali Wisata Kuliner Deles di Surabaya. Adapun, tujuan dari pengabdian masyarakat di Wisata Kuliner Deles ini adalah memberikan solusi desain bagaimana menambah kebutuhan ruang dan meningkatkan performa Wisata Kuliner Deles. Dengan adanya penambahan fasilitas Ruang Serba Guna dan wisata instagramable di Wisata Kuliner Deles akan menambah daya tarik wisata kuliner, meningkatkan nilai ekonomis serta membuat frekuensi pengunjung untuk terus kembali ke Wisata Kuliner Deles. Metode yang digunakan oleh tim pengabdian masyarakat ini adalah observasi lapangan, sedangkan pengumpulan data dengan metoda wawancara, dokumentasi foto, dan studi literatur. Data-data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan metode deskriptif kualitatif. Dari data yang diperoleh menunjukan bahwa faktor ketersediaan fasilitas ruang sangatlah penting. Hasil simpulan dalam penelitian ini menghasilkan sebuah rancangan desain Ruang Serba Guna yang dapat dimanfaatkan oleh semua kalangan, baik bagi pengurus, pedagang, maupun pengunjung. Harapanya fasilitas Ruang Serba Guna ini akan meningkatkan penghasilan pedagang yang pada akhirnya menaikkan taraf kehidupan pedagang di Wisata Kuliner Deles. Kata Kunci: Wisata Kuliner, Fasilitas Ruang, Pedagang Deles, Surabaya Abstract Inexpensive and tasty food menus are the main attraction of most culinary places, especially for the culinary tourism in the city of Surabaya. The strategic location and the place of a culinary site itself will be an economic added value for culinary tours. Completeness of the supporting facilities of culinary tourism also determines the frequency of visitor interest to return and visit the places continuously. On the other hand, limited place, space, and funds may cause a culinary site to fail to develop. Therefore, creativity and innovation are needed so that a culinary site can continue to develop, including the Wisata Kuliner Deles culinary site in Surabaya. The purpose of this community service in Wisata Kuliner Deles is to provide design solutions on how to increase space requirement and improve the performance of Wisata Kuliner Deles. With the addition of multipurpose room facilities and instagramable spots in Wisata Kuliner Deles, it will make the culinary site more attractive, increase economic value, and increase the frequency of visitors to continue returning to Wisata Kuliner Deles.The method used by the community service team was field observation, while the data was collected by interview, photo documentation, and literature study. The data obtained were then analyzed using qualitative descriptive methods. From the data obtained it shows that the availability of space facilities is very important.The conclusions of this study resulted in the design of a multipurpose room that can be used by all groups, whether for management, merchants, or visitors. The hope is that this multipurpose room facility will increase the site’s income, which in turn will increase the standard of living for merchants in Wisata Kuliner Deles. Keywords: culinary tourism, space facilities, Deles merchants, Surabaya
PROMOSI KESEHATAN MENCEGAH INFEKSI SALURAN PERNAFASAN ATAS DENGAN PENERAPAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT Tuti Asrianti Utami; Irma Yulisa; Yohanes Neonbeni
Asawika : Media Sosialisasi Abdimas Widya Karya Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Asawika vol 7-1
Publisher : LPPM Unika Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/asawika.v7i01.81

Abstract

Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) merupakan masalah kesehatan yang mudah menular terutama pada balita. Pendekatan kesehatan melalui Posyandu mulai berkurang, orang tua lebih memilih untuk anaknya tinggal di rumah saja daripada datang ke pelayanan kesehatan, Indonesia mengalami keadaan ini, saat masa pandemi Covid-19. Ketika anak dalam kondisi sakitpun keluarga masih berupaya untuk lebih memilih di rumah. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tidak dilakukan selama di rumah, masih banyak orangtua yang tinggal dengan balitanya tetap merokok, ventilasi udara tidak terbuka, pemenuhan kebutuhan makanan untuk menyusui dan gizi seimbang belum dilakukan secara maksimal. Sehingga banyak kejadian anak balita menderita ISPA. Promosi kesehatan merupakan salah satu cara agar masyarakat sadar akan pentingnya menerapkan PHBS. Kegiatan ini diikuti oleh 27 ibu bersama balitanya di sekitar rumah susun Cinta Kasih Cengkareng. Kegiatan ini dilakukan menggunakan aplikasi daring dengan Zoom Meeting. Hasil evaluasi kegiatan pengabdian masyarakat terlihat adanya peningkatan pengetahuan dan kemampuan peserta dalam melakukan cuci tangan dan batuk efektif. Diharapkan masyarakat dapat meningkatkan perilaku dalam PHBS seperti mencuci tangan dengan sabun yang benar, menggunakan masker, tidak merokok di lingkungan, melakukan imunisasi sesuai jadwal dan memberikan gizi seimbang, agar anak dapat terhindar dari ISPA dan virus COVID-19. Kata Kunci: ISPA, PHBS, Promosi kesehatan. ABSTRACT Upper respiratory tract infections (URTIs) are a health problem that is easily transmitted, especially in toddlers. The health approach through Integrated Health Centers (IHCs) has begun to decline as parents prefer their children to stay at home rather than going to the clinics. This situation was widespread over Indonesia during the Covid-19 pandemic. When a child is ill, his/her family would still prefer at-home treatment. Clean and Healthy Behavior (CHB) was often not done while at home as there were many parents with toddlers who still smoked, their houses lack of adequate air ventilation, and lack of optimal food requirements and balanced nutrition for breastfeeding mothers. There were many cases of children under five who suffered from URTIs. Health promotion is one way for many people to be aware of the importance of implementing CHB. This community activity was attended by 27 mothers along with her toddlers in Cinta Kasih Flats, Cengkareng. This activity was carried out as online meetings via Zoom application. The results of the evaluation of community service activities show that there is an increase in the knowledge and ability of participants in carrying out effective hand washing and cough etiquette. It is hoped that the community can improve their CHB behavior such as washing hands with the appropriate soap, wearing masks, ceasing smoking in public spaces, taking vaccines according to schedule, and providing balanced nutrition, so that the children can avoid URTIs and the Covid-19 virus. Key words: URTIs, CHB, Health promotion
PENINGKATAN CINTA LINGKUNGAN MELALUI SOSIALISASI DAN PELATIHAN PEMBENTUKAN BANK SAMPAH SEBAGAI UPAYA MENDUKUNG PARIS AGREEMENT Djoesept Harmat Tarigan; Pradono Budi Saputro; Fitri Sarasati; Andina Mustika Ayu
Asawika : Media Sosialisasi Abdimas Widya Karya Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Asawika vol 7-1
Publisher : LPPM Unika Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/asawika.v7i01.82

Abstract

Permasalahan lingkungan merupakan masalah yang hingga saat ini terus dihadapi oleh masyarakat di dunia sehingga dibuatlah paris agreement. Permasalahan ini juga dihadapi oleh mitra, yaitu masyarakat RW 06, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi. Pengetahuan mitra mengenai pentingnya lingkungan masih belum terlalu baik. Bagi mereka, sampah masih dianggap sebagai sesuatu yang kotor dan tidak berguna. Padahal sampah juga dapat dimanfaatkan, bahkan bisa membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan pemikiran tersebut, tim dosen FISIP USNI menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di RW 06, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai pentingnya pengelolaan sampah yang baik dengan menumbuhkan rasa cinta lingkungan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa cinta lingkungan di kalangan mitra dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Kegiatan yang diselenggarakan meliputi sosialisasi dan pelatihan. Tim dosen FISIP USNI yang terlibat dalam kegiatan ini menyediakan alat peraga dan media pendampingan serta menyiapkan materi sosialisasi dan hand-outs. Dalam melaksanakan kegiatan ini, perlu kesesuaian waktu dengan peserta. Hal ini perlu didukung oleh optimalisasi sosialisasi kepada para peserta, pemberian arahan dan pendampingan berdasarkan alur pelaksanakan kegiatan bank sampah yang benar, penyediaan fasilitas, monitoring, dan evaluasi. Kata kunci: sosialisasi, pelatihan, bank sampah dan paris agreement Abstract Environmental problems are problems that still continue to be faced by people around the world, from the global level to the local level. This problem is also faced by the community service partner, namely the community of RW 06, Jatimulya Village, Tambun Selatan District, Bekasi. The partner’s knowledge of the importance of the environment is still not very good. For them, waste is still considered dirty and useless. Even though waste can be recycled and can even help improve the people's welfare. Based on this idea, the USNI FISIP lecturer team held a community service activity in RW 06, Jatimulya Village, Tambun Selatan District, Bekasi. This community service activity aims to provide an understanding of the importance of good waste management by fostering a sense of care for the environment. This community service activity is expected to be able to foster a sense of care for the environment among the partner and improve the welfare of the local community. Activities held include knowledge dissemination and training. The team of FISIP USNI lecturers who were involved in this activity provided teaching aids and media assistance, as well as prepared the dissemination materials and hand-outs. In carrying out this activity, it is necessary to match the time with the participants. This was achieved by optimizing the training sessions, providing direction and assistance based on the correct flow of waste bank activities, providing facilities, monitoring, and evaluating. Keywords: dissemination, training, waste bank
PEMBUATAN MODUL DAN PELATIHAN PERMAINAN TRADISIONAL BAGI GURU KB DAN TKK SANTO YUSUP 3 MALANG Felik Sad Windu Wisnu Broto; Sahala Manalu; Santi Widyaningrum; Didit Prasetyo Nugroho
Asawika : Media Sosialisasi Abdimas Widya Karya Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Asawika vol 7-1
Publisher : LPPM Unika Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/asawika.v7i01.83

Abstract

Usia Dini, baik itu usia Kelompok Bermain (KB) maupun usia Taman Kanak Kanak (TKK) adalah usia emas untuk perkembangan sosialisasi anak. Anak-anak memerlukan lingkungan yang baik untuk mendukung perkembangan sosialnya. Akan tetapi, sungguh ironis, di masa pandemi Covid 19 ini anak-anak justru tidak memiliki lingkungan yang baik untuk perkembangan sosialnya. Anak-anak terkungkung dan terbatasi geraknya karena situasi pandemi Covid 19. Akibatnya saat ini banyak sekali anak-anak yang memiliki permasalahan perihal kemampuan bersosialisasi. Sesuai dengan hasil penelitian Broto (2015) dan Ambaryani (2014), metode permainan tradisional mampu menstimulus dan mentriger kemampuan bersosialisasi anak, maka sangat urgen jika permainan tradisional kembali lagi dihidupkan dalam proses belajar mengajar di KB dan TKK. Atas dasar inilah program pengabdian ini diadakan. Ada empat metode yang dilakukan dalam pelaksanaan program ini, yaitu (1) Focus Group Discussion (FGD) mengenai permainan tradisional, (2) Workshop pembuatan modul permainan tradisional untuk KB dan TKK, (3) Pelatihan permainan tradisional dan (4) Evaluasi. Keempat kegiatan ini dapat berjalan dengan baik dan lancar. Luaran dari kegiatan ini diantaranya adalah video kegiatan, berita media massa online, hak cipta buku modul permainan tradisional untuk KB dan TKK dan draf jurnal ilmiah untuk pengabdian. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pertama program ini sangat menjawab permasalahan sosial saat ini dimana sejak masa pandemi Covid 19 kemampuan bersosialisasi anak sangat menurun, kedua sekolah mengapresiasi secara positif program ini dan berharap ada tindaklanjut pendampingan saat implementasi. Kata-kata kunci: KB-TKK Santo Yusup 3 Malang, Kemampuan sosialisasi anak, Modul permainan tradisional, Pelatihan permainan tradisional. Abstract Early age, both the age of the Play Groups (KB) and the age of the Kindergartener (TKK) is the golden age for the development of children's social skills. Children need a good environment to support their social development. Ironically, during the Covid-19 Pandemic children lose this good environment for their social development. Children are confined and their movements are restricted due to the Pandemic. As a result, there are currently many children who have problems in their ability to socialize. In accordance with the results of Broto's (2015) and Ambaryani’s (2014) researches, traditional game methods should be able to stimulate and trigger children’s social skills, so it is very urgent to revive traditional games in the teaching and learning processes in KB and TKK. On this basis, the current community service was conducted. There were four methods carried out in this program, namely (1) Focus Group Discussion (FGD) regarding traditional games; (2) Workshop on making traditional game modules for KB and TKK; (3) Traditional Game Training; and (4) Evaluation. These four activities ran well and smoothly. The outputs of this activity include videos of the activities, online mass media news, copyright of traditional game module books for KB and TKK, and a community service journal article draft. The results of the evaluation indicate that firstly, this program was able to answer today’s social problems where following the Covid-19 Pandemic children’s social skills have greatly declined, and secondly, the school involved appreciated this program and expected a follow-up to the mentoring during the activity. Key words: KB-TKK Santo Yusup 3 Malang, children’s social skills, traditional game modules, traditional game workshop.
PELATIHAN STRATEGI PEMAHAMAN NARRATIVE READING YANG BAIK BAGI SISWA KELAS VII SMP KATOLIK SANTO YOSEPH KEPANJEN Rini Susrijani; Andy Endra Krisna
Asawika : Media Sosialisasi Abdimas Widya Karya Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Asawika vol 7-1
Publisher : LPPM Unika Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/asawika.v7i01.84

Abstract

Kemampuan berbahasa Inggris yang baik sudah menjadi kewajiban bagi siswa-siswa sekolah di Indonesia,baik siswa SD, SMP, hingga SMA/SMK. Kemampuan berbahasa Inggris yang diajarkan di sekolah-sekolahIndonesia mencakup pengetahuan tata bahasa (grammar), kemampuan membaca (reading), menulis (writing),berbicara (speaking), dan mendengar (listening). Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan menguasai kelimaaspek kemampuan ini adalah ketertarikan siswa pada apa yang dipelajari. Dalam hal kemampuan membaca(reading), salah satu jenis pengajaran membaca yang dapat menarik minat siswa untuk belajar membaca adalahcerita atau narasi, atau dalam bahasa Inggrisnya Narrative Reading.Dari hasil observasi dan diskusi dengan puhak sekolah mitra, yaitu SMP Katolik Santo YosephKepanjen, diketahui bahwa siswa kelas 7 (tujuh) SMPK St. Yoseph Kepanjen membutuhkan tambahan jam belajarbahasa Inggris, terutama untuk meningkatkan kemampuan reading. Sebagian besar bacaan yang dipakai dalampelajaran sehari-hari masih belum memakai bacaan narasi (narrative reading).Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah membimbing dan melatih siswa kelas 7 (tujuh) SMPKatolik Santo Yoseph Kepanjen tahun ajaran 2018-2019 agar menguasai strategi memahami narrative reading dandengan demikian dapat meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka, terutama di aspek kemampuan reading.Metode yang dipakai menggunakan problem-based teaching dimana siswa diajak dan dibimbing untuk memahamibacaan narasi dalam modul yang sudah disediakan, dan group discussion serta peer teaching untuk memecahkan soalsoal pemahaman bacaan dalam kelompok, dengan menggunakan strategi membaca yang diajarkan oleh Tim pelaksanaabdimas. Dalam tanya-jawab setelah proses pelatihan selesai, sebagian besar peserta menyatakan dapat lebihmemahami bacaan yang diberikan berkat strategi yang diajarkan dan dapat menjawab soal-soal bacaan dengan lebihmudah. Harapannya modul pengajaran narrative reading ini dapat terus digunakan untuk melatih kemampuanberbahasa Inggris siswa-siswa di SMP Katolik Santo Yoseph Kepanjen.Kata kunci: bahasa Inggris, reading, narrative reading, strategi membacaAbstractGood English language skills have become an obligation for school students in Indonesia, from elementary,junior high, to high school/ vocational students. English language skills taught in Indonesian schools usually includethe knowledge of grammar, reading, writing, speaking, and listening. One of the factors that determine the success ofmastering these five skills is the students' interest in what is being learned. In terms of reading skill, one teachingmethod that can attract students' interest is learning English by reading stories, or Narrative Reading.Observations at and discussions with the partner school, namely the Santo Yoseph Kepanjen Catholic JuniorHigh School, revealed that the 7th (seventh) graders of SMPK St. Yoseph Kepanjen needed additional hours of learningEnglish, especially to improve their reading skill. Most of the readings used in everyday lessons have not use narrativereading yet.The purpose of this community service is to instruct and train grade 7 (seven) students of the Santo YosephKepanjen Catholic Junior High School in the 2018-2019 academic year to master strategies for understandingnarrative reading and thereby improve their English skills, especially in the aspect of reading skill. The instructionmethod used is problem-based teaching where students were taught and aided to understand narrative reading in theprovided modules. In addition, group discussions and peer teaching were used to help solving reading comprehensionproblems in the groups. The narrative reading strategies were given by the community service implementation team. Inthe question-and-answer session after the training process was completed, most of the participants stated that theycould better understand the reading given thanks to the strategies taught and could answer reading questions moreeasily. It is hoped that this narrative reading teaching module can be used regularly to improve the English languageskills of students at the Santo Yoseph Catholic Junior High School Kepanjen.Key words: English, reading skill, narrative reading, reading strategies
PEMBINAAN KETERAMPILAN MANAJERIAL PENGURUS YAYASAN KARMEL DENGAN KONSEP APPRECIATIVE INQUIRY Riwidya Tri Oktavia; Albertus Herwanta
Asawika : Media Sosialisasi Abdimas Widya Karya Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Asawika vol 7-1
Publisher : LPPM Unika Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/asawika.v7i01.85

Abstract

Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilakukan di Yayasan Karmel. Permasalahan yang dihadapi adalahkurangnya keterampilan manajerial pengurus yayasan, tata kelola organisasi yang belum optimal, menurunnya jumlahmurid, dan belum adanya rencana strategis jangka panjang, karena informasi terkait manajemen dan konsep strategiyang dimiliki masih terbatas. Permasalahan tersebut memberikan indikasi bahwa yayasan masih perlu meningkatkanketerampilan manajerialnya. Keterampilan manajerial merupakan kemampuan mengatur organisasi untuk mencapaitujuan, yang meliputi kemampuan untuk menggali dan mengembangkan potensi yang ada. Hal ini sejalan dengankonsep appreciative inquiry yaitu filosofi yang menunjukkan perubahan paradigma dalam keberlangsungan organisasi.Peralihan pendekatan dari cara tradisional yang melihat kekurangan untuk menyelesaikan masalah kepada pendekatanbaru yang menggali kekuatan untuk mendesain ulang organisasi dengan tujuan agar organisasi dapat lebihsustainable. Kegiatan ini terdiri dari tahap persiapan (survei, pengajuan proposal, penyamaan persepsi, danpenyusunan materi), tahap pelaksanaan (pemaparan materi dan diskusi), dan tahap evaluasi. Materi yang disampaikanadalah manajemen dalam organisasi, konsep dasar appreciative inquiry, strategi transformasi, dan appreciativeinquiry dalam manajemen perubahan. Hasil kegiatan ini adalah peningkatan pemahaman dan keterampilan manajerialpengurus yayasan dalam membuat rencana strategis dengan konsep appreciative inquiry yang ditunjukkan pada hasilpost test dan rencana tindak lanjut untuk menentukan konsep awal dalam strategi transformasi dengan terlebih dahulumenggali setiap hal positif yang dimiliki yayasan.Kata Kunci (keywords): keterampilan manajerial, appreciative inquiryAbstractThis Community Service activity has been done in cooperation with Karmel Foundation. The foundation has beenserving in educational fields, from kindergarden to high schools for more than 90 years. The problems found were lackof managerial skills of basic management, inadequate organizational governance, decreased number of students, nolong-term strategic plan, and limited knowledge regarding strategic management concepts. These problems indicatedthat the foundation still needs to improve its managerial skills. Managerial skills are the ability to organize anorganization to achieve its goals, including the ability to explore and develop existing potential that in line with theconcept of Appreciative Inquiry (AI). AI is a philosophy that shows a paradigm shift in organizational sustainability. Itchanges the approach from the traditional way that looks at shortcomings to solve problems to a new approachviewpoint that explores organization’s strength to redesign and to make it more sustainable. This activity follows thisfollowing steps. First, the preparation which includes survey, submission of proposals, common perceptions, andmaterial preparation. Second, the implementation that deals with material presentation and discussion. Finally, theevaluation. The materials presented the activity were management in organizations, basic concepts of appreciativeinquiry, transformation strategies, and appreciative inquiry in change management. The result was an enhancedunderstanding of managerial skills to make strategic plans based on the Appreciative Inquiry concept. It wassummarized from the post-test and the follow-up plans to determine the initial project in the transformation strategy byfirst exploring every positive thing the foundation possesed.Keyword): manajerial skills, appreciative inquiry
SOSIALISASI TENTANG KEJAHATAN DUNIA MAYA (CYBER CRIME) KEPADA SISWA KELAS X SMAK ST. ALBERTUS MALANG Celina Tri Siwi Kristiyanti; Paraou Paskalis; Ferry Satria
Asawika : Media Sosialisasi Abdimas Widya Karya Vol 7 No 1 (2022): Jurnal Asawika vol 7-1
Publisher : LPPM Unika Widya Karya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37832/asawika.v7i01.86

Abstract

Kebutuhan teknologi jaringan komputer di Indonesia saat ini semakin meningkat. Teknologi memiliki peransebagai media penyedia informasi, sekaligus memperlancar kegiatan komunitas komersial menjadi bagian terbesar danterpesat pertumbuhannya serta menembus berbagai batas negara. Jaringan ini mampu menggerakkan kegiatan pasardi dunia dan bisa diketahui selama 24 jam. Melalui dunia internet atau disebut juga cyberspace, apapun dapatdilakukan. jumlah pengguna Internet di Indonesia tahun 2016 adalah 132,7 juta user atau sekitar 51,5% dari totaljumlah penduduk Indonesia sebesar 256,2 juta.Segi positif dari dunia maya ini menambah trend perkembangan teknologi dunia dengan segala bentukkreativitas manusia. Namun dampak negatif tidak bisa dihindari, banyak terjadi penyalahgunaan teknologi yangmerugikan banyak pihak. Perkembangan teknologi internet menyebabkan munculnya kejahatan “Cyber Crime” ataukejahatan melalui jaringan internet, antara lain berupa pencurian kartu kredit, hacking beberapa situs, menyadaptransmisi data orang lain, misalnya email, dan memanipulasi data dengan cara menyiapkan perintah yang tidakdikehendaki ke dalam program komputer. Bahkan berkembang menjadi cyber porn, cyber bullying dengan korbanmaupun pelaku salah satunya generasi muda.Fenomena perkembangan cyber crime ini perlu diantisipasi oleh generasi muda agar mereka tidak menjadipelaku maupun korban. Oleh karena itu, dilakukanlah penyuluhan kepada para siswa SMAK St. Albertus Malangsebagai salah satu SMAK favorit Kota Malang. Metode yang digunakan adalah paparan interaktif, simulasi, diskusikelompok serta presentasi siswa dengan media poster. Harapan setelah adanya kegiatan ini, siswa mampu melakukansosialisasi bagi kalangan muda sehingga tujuan tercapai yakni dapat meminimalisir kejahatan dunia maya (cybercrime).Kata kunci: sosialisasi, kejahatan dunia maya (cyber crime)ABSTRACTThe need for computer network technology in Indonesia is currently increasing. It has been playing asignificant role as a medium that provides information and smooths out the activities of commercial communities, andhas become the largest technological aspect with the most rapid growth that can penetrate various national boundaries.Computer network is able to drive global market activities and can be accessed 24 hours. Through the internet orcyberspace, nearly anything can be accomplished. It was stated that the number of Internet users in Indonesia in 2016was 132.7 million users or around 51.5% of Indonesia's total population of 256.2 million.The positive aspect of cyberspace adds to the trend of world technological development with all forms ofhuman creativity. But the unavoidable negative effects are the many misuses of technology that is detrimental to manyparties. The development of internet technology has led to the emergence of a crime called "Cyber Crime", or crimescarried out on the internet. This includes credit card theft, site hacking, interception of the transmission of otherpeople's data such as e-mail, and data manipulation in the form of planting dangerous commands in computerprograms. This crime even extends into cyber porn and cyber bullying, whose victims and perpetrators are often stillyoung.Given this phenomenon of cybercrime, it is important to teach the younger generation to anticipate it, so as notto become perpetrators or victims. The community service was carried out at SMAK St. Albertus Malang, as one ofMalang City's most preferred high schools. The method used is interactive exposure, simulation, group discussions, andstudent presentations using posters. It is expected that following this activity the students will be able to teach theirpeers to minimize cybercrime.Keywords: empowerment, cyber crime (cyber crime)

Page 1 of 1 | Total Record : 7