cover
Contact Name
Iskandar Arfan
Contact Email
jumantik@unmuhpnk.ac.id
Phone
+6285245100200
Journal Mail Official
jumantik@unmuhpnk.ac.id
Editorial Address
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pontianak, Jalan Ahmad Yani No.111 Pontianak
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
ISSN : 24072559     EISSN : 25034731     DOI : 10.29406/jjum
Core Subject :
JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan bergerak dari hasil penelitian preventif, promotof, kuratif dan rehabilitas atau bergerak dari hulu ke hilir. Sedangkan ruang lingkupnya antara lain; Epidemiologi, Biostatistik, Kesehatan Lingkungan, Pendidikan Kesehatan dan Perilaku, Administrasi Kesehatan Masyarakat, Gizi Masyarakat, Kesehatan dan Keselamatan Kerja, Kesehatan Reproduksi masyarakat dan Sistem Informasi Kesehatan. Jurnal Jumantik diharapkan menjadi sebuah kawah candra dimuka, solusi efektif dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakt. Selain itu untuk membantu pemerintah, swasta dan masyarakat. Bukan tanpa perjuangan yang panjang, kontribusi yang bersifat sukarela para peneliti baik senior maupun yunior. Jurnal Jumantik juga mengemban tanggung jawab berfungsi untuk mendorong mahasiswa, dosen dan peneliti agar dapat mengembangkan keilmuan secara mandiri dan berdaya guna dalam bidang kesehatan masyarakat.
Articles 12 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 2 (2022): JUMANTIK : Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan" : 12 Documents clear
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada Balita (12-59 Bulan) Di Wilayah Kerja Uptd Puskesmas Saigon Edi Roli; Dedi Alamsyah
Jumantik Vol 9, No 2 (2022): JUMANTIK : Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jjum.v9i2.4326

Abstract

Data prevalensi balita stunting yang dikumpulkan WHO menyebutkan Indonesia termasuk ke dalam negara ketiga dengan prevalensi tertinggi di regional Asia Tenggara/South-East Asia Regional. Kalimantan barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki masalah prevalensi stunting yang tinggi dibandingkan dengan prevalensi stunting nasional yaitu sebesar 36,5 persen. Prevalensi Kejadian Stunting berdasarkan indicator TB/ U di Kota Pontianak sebesar 22,1%. Sedangkan untuk kejadian stunting di Kota Pontianak dengan kasus tertinggi terjadi di Pontianak Timur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita (12-59 bulan) di wilayah kerja UPTD Puskesmas Saigon. Jenis penelitian ini adalah studi observasional analitik dan desain penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel yang digunakan ialah Purposive Sampling. Pada penelitian ini ditemukan 27 balita dengan kasus stunting dari total 88 balita yang diteliti. Analisis bivariat menggunakan uji chi-square menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita (12-59 bulan) antara lain ialah riwayat ASI eksklusif (P-Value 0,045 PR = 3,7), riwayat BBLR (P-Value = 0,006; PR = 2,7), riwayat penyakit infeksi (P-Value = 0,024; PR = 2,2) dan sanitasi lingkungan (P-Value = 0,042; PR = 2,7). Sedangkan untuk variabel usia ibu saat hamil tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian stunting pada balita (12-59 bulan). Perlunya peningkatan imunitas tubuh ibu, pemantauan terkait riwayat penyakit infeksi pada balita, perlunya melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dalam rumah tangga yang meliputi memiliki jamban sehat, ketersedian air bersih, memiliki pembuangan sampah dan SPAL, serta mencuci tangan ketika makan atau mengelola makanan
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelelahan Kerja Perawat Di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak Indah Amalia; Ismael Saleh; Abduh Ridha
Jumantik Vol 9, No 2 (2022): JUMANTIK : Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jjum.v9i2.4665

Abstract

Kelelahan kerja pada perawat dapat berpengaruh pada tubuh secara fisik dan mental serta membahayakan pasien, perawat, dan rekan sejawat sehingga berisiko terjadinya kesalahan dalam bekerja. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kelelahan kerja perawat di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Bhayangkara Pontianak pada masa pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 60 orang diambil dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Penelitian dilakukan pada bulan Januari 2022. Uji statistik yang digunakan uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang berhubungan dengan dengan kelelahan kerja perawat, yaitu status kawin (p = 0,023), status gizi kurus (p = 0,010), masa kerja (p = 0,005), lama kerja (p = 0,021), beban kerja mental (p = 0,006), dan shift kerja (p = 0,016).  Saran penelitian diperlukan pengaturan jam kerja, pembagian waktu kerja yang seimbang, dan rotasi pekerjaan dari manajemen rumah sakit untuk mengatasi kelelahan kerja perawat.
Pengaruh Edukasi Menggunakan Hand’s Card Game Terhadap Pengetahuan Dan Keterampilan 6 Langkah Cuci Tangan Pada Anak Sekolah Dasar Rina Dwi Lestari; Wandi Wandi; Siti Asiyah
Jumantik Vol 9, No 2 (2022): JUMANTIK : Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jjum.v9i2.4715

Abstract

Cuci tangan merupakan salah satu Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang perlu dilakukan pembinaan. Hal tersebut perlu dilakukan karena angka nasional perilaku cuci tangan yang benar pada anak usia ≥ 10 tahun masih rendah, yaitu sebesar 47% . Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian media edukasi hand’s card game terhadap pengetahuan dan keterampilan cuci tangan pada anak di SDN Wates Tulungagung. Jenis penelitian ini berupa penelitian kuantitatif one group pretest and posttest design dengan populasi 39 siswa, sampel diambil dengan random sampling sejumlah 36 siswa. Instrumen penelitian ini berupa kuisioner dan lembar cheklist observasi. Dianalisis menggunakan uji Wilcoxon Signed Rangked Test dengan α 0,05, didapatkan gambaran bahwa hasil pretest pengetahuan adalah berkategori baik 83,3% dan hasil pretest keterampilan sebagian besar berkategori tidak terampil 55,6%, sedangkan hasil postest  pengetahuan adalah berkategori baik 100% dan hasil posttest keterampilan adalah berkategori sangat terampil 94,4%. Dari hasil analisis didapatkan bahwa media hand’s card game berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan dan keterampilan cuci tangan pada anak usia sekolah dengan tingkat signifikansi pengetahuan 0,014 dan keterampilan 0,000. Dengan demikian, media hand’s card game dapat direkomendasikan sebagai salah satu media untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan enam langkah cuci tangan pada anak usia sekolah
Determinan Kejadian Tuberkulosis Paru Di Kalimantan Barat (Studi Data Riskesdas Tahun 2018) Ria Risti Komala Dewi; Ekhsan Fazri
Jumantik Vol 9, No 2 (2022): JUMANTIK : Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jjum.v9i2.4734

Abstract

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium Tuberculosis, penyakit ini masih menjadi permasalahan kesehatan masyarakat secara global. Termasuk di Indonesia TB Paru masih menjadi masalah yang belum dapat terselesaikan. Jumlah kasus TB Paru berdasarkan data Riskesdas pada Tahun 2018 sebesar 7.331 kasus yang terdiri dari laki-laki (64%) perempuan (36%). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang menjadi resiko terkena TB Paru diwilayah Kalimantan Barat. Penelitian ini menggunkan desain case control. Sampel penelitian sebanyak 194 orang (97 kasus dan 97 kontrol) yang diambil dengan teknik total sampling. Uji statistik yang digunakan ialah uji chi-square dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin ( p =0,015) pendidikan ( p = 0,044) perilaku merokok ( p = 0,008), konsumsi alkohol (p = 0,000), akses pelayanan kesehatan (p = 0,004), dengan kejadian TB Paru. Sementara tidak terdapat hubungan antara kebiasaan membuka jendela (p = 0,885) dan ventilasi (p = 0,224) dengan kejadian TB Paru. Disarankan agar masyarakat mengubah kebiasaan buruk yang berisiko seperti merokok dan konsumsi alkohol. Perlu pula dukungan petugas kesehatan untuk memberikan edukasi langsung ke masyarakat dengan cara home visit agar semua masyarakat mendapatkan informasi mengenai bahaya merokok dan konsumsi alkohol
Determinan Stunting Balita Usia 24-59 Bulan Di Daerah Tepian Sungai Kapuas Kota Pontianak Marlenywati Marlenywati; Ayu Rizky
Jumantik Vol 9, No 2 (2022): JUMANTIK : Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jjum.v9i2.4904

Abstract

ABSTRAKStunting merupakan masalah kurang gizi kronis disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Indikator stunting didasarkan pada indeks tinggi badan/ panjang badan menurut usia (TB/ U) dengan ambang batas (Z Score) <-2 SD. Kekurangan gizi pada usia dini dapat meningkatkan angka kematian bayi dan anak, menyebabkan penderitanya mudah sakit dan memiliki postur tubuh tak maksimal saat dewasa. Hasil Riskesdas 2018 di Indonesia terdapat 30,8% dan Kalimantan Barat memiliki prevalensi di atas angka nasional, yaitu sebesar 33,29%. Proporsi status gizi balita TB/U pendek dan sangat pendek Kota Pontianak tahun 2019 terdapat 17,4% dan tertinggi berada di Kelurahan Parit Mayor Kecamatan Pontianak Timur sebesar 33,5%. Tujuan penelitian untuk menganalisis faktor dominan penyebab stunting pada Balita di daerah Tepian Sungai Kapuas. Desain penelitian menggunakan kasus kontrol dengan jumlah kasus sebanyak 14 balita ibu yang memiliki balita stunting dan kontrol sebanyak 28  ibu yang memiliki balita status gizi normal (1: 2). Data yang diambil meliputi karakteristik ibu, tinggi badan ibu, panjang lahir balita, pola asuh, keragaman makanan dan sanitasi lingkungan. Analisis data menggunakan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara tinggi badan ibu (p value = 0.037; OR CI 95% = 4.6 (1.105- 19.14), panjang badan lahir balita (p value = 0.005; OR CI 95% = 9.167 (2.109- 39.847), pola asuh ibu (p value = 0.031; OR CI 95% = 7.22 (1.186- 43.98) dan sanitasi lingkungan rumah tangga (p value = 0.009; OR CI 95% = 6.6 (1.599- 27.243) dengan kejadian stunting balita (Usia 24-59 Bulan) di kawasan pinggir Sungai Kapuas Kota Pontianak. Disarankan kepada dinas kesehatan gencar melakukan promosi pencegahan stunting di posyandu dan fasilitas kesehatan atau melalui media sosial dan ibu balita menerapkan cuci tangan menggunakan sabun pada saat akan mempersiapkan manakan. Kata Kunci :Stunting, tinggi badan ibu, panjang badan lahir, pola asuh,, sanitasi lingkungan, daerah tepian Sungai Kapuas ABSTRACTStunting is a chronic malnutrition problem caused by insufficient nutritional intake for a long time due to the provision of food that does not match nutritional needs. The stunting indicator is based on an index of height/length for age (TB/U) with a threshold (Z Score) <-2 SD. Malnutrition at an early age can increase infant and child mortality, cause sufferers to get sick easily and have poor posture as adults. The 2018 Riskesdas results in Indonesia were 30.8% and West Kalimantan had a prevalence above the national rate, which was 33.29%. The proportion of the nutritional status of toddlers with short and very short height in Pontianak City in 2019 was 17.4% and the highest was in Parit Mayor Village, East Pontianak District with 33.5%. The aim of the study was to analyze the dominant factors causing stunting in toddlers on the banks of the Kapuas River. The research design used case controls with a total of 14 cases of mothers who had stunted toddlers and 28 control mothers who had normal nutritional status of children under five (1: 2). The data collected included the characteristics of the mother, mother's height, birth length, parenting style, food diversity and environmental sanitation. Data analysis used logistic regression test. The results showed that there was a relationship between mother's height (p value = 0.037; OR CI 95% = 4.6 (1.105-19.14), birth length of toddlers (p value = 0.005; OR CI 95% = 9.167 (2.109-39.847), pattern maternal care (p value = 0.031; OR CI 95% = 7.22 (1.186-43.98) and household environmental sanitation (p value = 0.009; OR CI 95% = 6.6 (1.599- 27.243) with the incidence of stunting under five (age 24-59) Bulan) in the Kapuas Riverside area, Pontianak City, it is recommended that the health office actively promote stunting prevention at posyandu and health facilities or through social media and mothers of toddlers apply hand washing with soap when preparing food.Keywords: Stunting, mother's height, birth length, parenting style, environmental sanitation, Kapuas River bank area
Determinan Partisipasi Ibu Membawa Balita Ke Posyandu Di Kelurahan Kedabang Kabupaten Sintang Ria Damayanti; Rudiansyah Rudiansyah; Sohibun Sohibun
Jumantik Vol 9, No 2 (2022): JUMANTIK : Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jjum.v9i2.4774

Abstract

Persentase partisipasi ibu yang mengikuti kegiatan posyandu dapat dilihat dari data cakupan kunjungan balita di Posyandu Kelurahan Kedabang, dimana kelurahan ini memiliki dua (2) posyandu aktif yaitu posyandu Anyelir 1 dan Posyandu Anyelir 2. Berdasarkan data Puskesmas Sungai Durian tahun 2021, cakupan D/S Kelurahan Kedabang sebesar 45% sehingga dapat disimpulkan masih jauh dari cakupan target nasional sebesar 85%.Penelitian ini menggunakan pendekatan Cross Sectional dilaksanakan pada bulan Oktober 2021. Tujuannya yaitu untuk mengetahui Determinan Partisipasi Ibu Membawa Balita Ke Posyandu di Kelurahan Kedabang Tahun 2021. Sampel penelitian ini Seluruh ibu yang memiliki balita usia 0-59 bulan berjumlah 94 orang. Analisa data dilakukan dengan Uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada Hubungan Pengetahuan (P=0,005), Sikap (P=0,021), Peran Kader (P=0,010) dan Peran Petugas Kesehatan (P=0,001) dengan Partisipasi Ibu Membawa Balita Ke Posyandu. Diharapkan petugas kesehatan dapat lebih fokus memberikan informasi tentang posyandu dan menumbuhkan keinginan masyarakat dengan cara pembinaan dan ikut serta dalam kegiatan Posyandu
Hubungan Pengetahuan Gizi Ibu, Perilaku Sadar Gizi, Dan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Terhadap Kejadian Stunting Pada Anak Usia 0-24 Bulan Di Kecamatan Simpang Hilir Kabupaten Kayong Utara adha panca wardanu; Uliyanti Uliyanti; Ira Ariyanti
Jumantik Vol 9, No 2 (2022): JUMANTIK : Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jjum.v9i2.5160

Abstract

Prevalensi stunting di kabupaten Kayong Utara berdasarkan data hasil SSGI Tahun 2021 yaitu mencapai 24,5%, dimana salah satu kecamatan yang memiliki masalah gizi yang cukup tinggi yaitu kecamatan Simpang hilir. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pengetahuan gizi Ibu, perilaku Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta tingkat pendidikan Ibu dengan Status gizi balita (TB/U) usia 0-24 bulan. Desain penelitian observasional dengan rancangan cross sectional yang dilaksanakan di kecamatan Simpang Hilir. Sampel penelitian adalah 113 anak balita usia 0-24 bulan yang bertempat tinggal di kecamatan Simpang Hilir. Teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Data yang diambil meliputi karakteristik ibu, panjang lahir balita, pengetahuan gizi Ibu, perilaku sadar gizi, dan sanitasi lingkungan. Analisa data menggunakan uji Chi- square dan regresi logistik dengan tingkat kepercayaan 95%. Hasil uji Chi-square menunjukan bahwa ada hubungan signifikan (p<0.05) antara PHBS (p=0.010; PR=3.288; CI 95% 1.233-8.453) dan Pengetahuan Gizi Ibu dengan kejadian stunting (p=0.000; PR=3.056; CI 95% 1.751-5.331), sedangkan perilaku Kadarzi dan tingkat pendidikan tidak berpengaruh signifikan dengan kejadian stunting (p>0.05). Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa faktor pengetahuan gizi ibu (p=0.000;exp.B=5.625) merupakan variabel yang paling kuat penyebab stunting pada anak usia 0-24 bulan di kecamatan simpang hilir. Disarankan kepada dinas terkait untuk melakukan promosi pencegahan stunting dan PHBS di fasilitas kesehatan.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kedisiplinan Remaja Dalam Menerapkan Protokol Kesehatan Pada Cafe Di Kecamatan Sintang Tahun 2022 Gandha Sunaryo Putra; Hermina Hermina
Jumantik Vol 9, No 2 (2022): JUMANTIK : Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jjum.v9i2.4878

Abstract

Pandemi COVID-19 yang masih berlangsung sampai saat ini. Pemerintah mengeluarkan kebijakan New normal. Kebijakan ini tentunya harus memperhatikan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO). Protokol kesehatan adalah prosedur kesehatan yang harus dilakukan ketika melaksanakan aktivitas di tengah pandemi COVID-19. Melalui Peraturan Bupati Sintang No. 60 Pasal 6 Tahun 2020 bahwa penerapan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan dilakukan pada tempat dan fasilitas umum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan remaja dalam menerapkan protokol kesehatan pada pengunjung cafe di Kecamatan Sintang tahun 2022.Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional analitik dengan rancangan studi Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini yaitu remaja usia  10-19 tahun di kecamatan Sintang yang berjumlah 74.612 jiwa. Sampel yang diteliti sebanyak 215 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara ketersediaan informasi p value 0,000 (p<0,05), pengetahuan p value 0,000 (p<0,05), sikap p value 0,000 (p<0,05), peran tenaga kesehatan p value 0,007 (p<0,05), sarana prasarana p value 0,000 (p<0,05), dan peran orang tua p value 0,000 (p<0,05) dengan kedisiplinan remaja dalam menerapkan protokol kesehatan pada pengunjung cafe di Kecamatan Sintang Saran untuk pengunjung cafe diharapkan lebih mematuhi peraturan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepatuhan Pengobatan Penderita Hipertensi Pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Sepauk Tahun 2021 Dian Indahwati Hapsari; UUN kartiana
Jumantik Vol 9, No 2 (2022): JUMANTIK : Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jjum.v9i2.4797

Abstract

Hipertensi adalah suatu kondisi dimana pembuluh darah memiliki tekanan darah tinggi (tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg) yang menetap. Pada kasus hipertensi, kepatuhan minum obat juga akan menurunkan risiko kematian, risiko kerusakan organ penting tubuh dan risiko penyakit jantung. Prevalensi hipertensi secara global sebesar 22%. Data Puskesmas Sepauk kasus hipertensi pada tahun 2018 sebesar 98 kasus, tahun 2019 meningkat menjadi 1362 kasus dan tahun 2020 sebesar 1868 kasus.Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pengobatan penderita hipertensi pada lansia.Jenis penelitian ini observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional dengan populasi sebanyak 558 lansia. Sampel penelitian sebanyak 170 responden yang diambil dengan teknik proportional random sampling yang di ambil dari 15 Desa. Analisis data yang digunakan Univariat dan Bivariat. Uji statistik yang digunakan Chi- Square dengan tingkat kepercayaan 95%.Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan (p value = 0,001) dan dukungan keluarga (p value = 0,041) dengan kepatuhan pengobatan penderita hipertensi. Variabel yang tidak berhubungan yaitu pendidikan (p value = 1,000), pendapatan (p value = 0,443), lama menderita hipertensi (p value = 0,820), akses ke pelayanan kesehatan (p value = 0,531) dan motivasi berobat (p value = 0,067).Disarankan kepada penderita hipertensi agar dapat rutin mengikuti kegiatan posyandu lansia yang di adakan setiap bulannnya dan lebih aktif dalam mencari informasi tentang pentingnya kepatuhan dalam pengobatan hipertensi melalui penyuluhan oleh tenaga kesehatan, konseling lansia dan melalui sumber informasi elektronik lainnya.Kata kunci: Kepatuhan pengobatan hipertensi, pengetahuan dan dukungan keluarga
Faktor Predisposisi Perilaku Pencegahan Covid-19 Di Kecamatan Kembayan Kabupaten Sanggau Rima Riami; Linda Suwarni
Jumantik Vol 9, No 2 (2022): JUMANTIK : Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29406/jjum.v9i2.5151

Abstract

Latar Belakang: Virus Corona atau yang dikenal dengan COVID-19 menjadi permasalahan penting di dunia karena sudah menjadi pandemi global yang memerlukan pemahaman oleh masyarakat umum, termasuk upaya mengatasi masalah kesehatan yang diakibatkan oleh virus baru tersebut. Kasus Covid-19 di Kabupaten Sanggau menunjukkan peningkatan yang signifikan, sehingga perlu diketahui perilaku pencegahan yang dilakukan oleh masyarakat. Tujuan: Mengetahui hubungan faktor predisposing dalam perilaku pencegahan Covid-19. Metode: Observasional analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah masyarakat dengan usia 15-45 tahun yang memiliki smartphone di Kecamatan Kembayan sebanyak 93 sampel yang dipilih dengan consecutive sampling. Analisa data menggunakan univariat dan bivariat (uji Chi- Square). Pengumpulan data dengan menggunakan Google form yang disebarkan melalui media sosial seperti Whatsapp dan Facebook. Hasil: Hasil penelitian menunjukan ada hubungan yang signifikan antara persepsi dan sikap dengan perilaku pencegahan Covid-19 (p-value < 0.05).  Pengetahuan tidak berhubungan signifikan dengan perilaku pencegahan Covid-19 (p-value > 0.05). Saran: Diperlukan komunikasi, informasi, dan edukasi yang komprehensif dan berkelanjutan agar dapat meningkatkan perilaku pencegahan Covid-19 pada masyarakat.

Page 1 of 2 | Total Record : 12


Filter by Year

2022 2022


Filter By Issues
All Issue Vol 10, No 1 (2023): JUMANTIK : Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan Vol 9, No 2 (2022): JUMANTIK : Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan Vol 9, No 1 (2022): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan Vol 8, No 2 (2021): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan Vol 8, No 1 (2021): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan Vol 7, No 2 (2020): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan Vol 7, No 1 (2020): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan Vol 6, No 2 (2019): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan Vol 6, No 1 (2019): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan Vol 5, No 2 (2018): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan Vol 5, No 1 (2018): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan Vol 4, No 2 (2017): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan Vol 4, No 1 (2017): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan Vol 3, No 2 (2016): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan Vol 3, No 1 (2016): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan Vol 2, No 4 (2015): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan Vol 2, No 3 (2015): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan Vol 2, No 2 (2015): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan Vol 2, No 1 (2015): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan Vol 1, No 02 (2014): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan Vol 1, No 1 (2014): JUMANTIK: Jurnal Mahasiswa dan Peneliti Kesehatan More Issue