cover
Contact Name
Yulian Firmana Arifin
Contact Email
jurnal.bpi@ulm.ac.id
Phone
+6281251160862
Journal Mail Official
jurnal.bpi@ulm.ac.id
Editorial Address
Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat Jl. A. Yani km 35,5 Banjarbaru
Location
Kota banjarmasin,
Kalimantan selatan
INDONESIA
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 3 (2019): Edisi Khusus: Prosiding Seminar Nasional Keinsinyuran 2019" : 9 Documents clear
Studi Perilaku Balok Beton Bertulang Dengan Variasi Letak Bukaan Menggunakan Metode Elemen Hingga Eka Purnamasari
Buletin Profesi Insinyur Vol 2, No 3 (2019): Edisi Khusus: Prosiding Seminar Nasional Keinsinyuran 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v2i3.52

Abstract

Jaringan utilitas pada konstruksi gedung bertingkat yaitu seperti saluran kabel listrik, perpipaan, kabel telepon, pendingin ruangan dan lain-lain, biasanya ditempatkan   pada   ruang   dibagian atas   plafon   atau dipasang menempel pada balok.  Dengan meletakkan utilitas pada balok  dapat  meminimalisasi  tinggi  atau  space dari ruang, juga akan mereduksi volume beton yang digunakan serta lebih rapi. Maka akan memungkinkan untuk mendesain bukaan pada balok beton bertulang, dimana selain berfungsi sebagai struktur yang menahan  dan  menyalurkan  beban-beban  yang bekerja di atasnya, tapi juga berfungsi sebagai pendukung utilitas. Pelaksanaan penelitian ini di program Finite Elemen Method dikondisikan sama dengan keadaan di lapangan. Dalam penelitian dibuat 3 (tiga) variasi letak bukaan , sehingga total model menjadi 3 buah. Dimensi lubang yang digunakan  yaitu luas  lubang  270 cm2 atau  ukuran perseginya yaitu 16,43 x 16,43 cm2. Variasi letak bukaan pada balok mempengaruhi kemampuan balok menahan beban. Semakin banyak jumlah lubang semakin kecil kemampuan balok menahan beban dan letak bukaan pada daerah lapangan lebih baik dalam menahan beban daripada didaerah tumpuan. Hal ini terlihat dari perilaku deformasi yang terjadi sebelum keruntuhan terjadi. Retak yang terjadi pada semua model kebanyakan adalah retak vertikal, hal ini mengindikasikan bahwa sangat diperlukan penambahan tulangan tarik untuk mencegah lebih awal keruntuhan lentur beton yang bersifat getas.Kata kunci : balok, beton, bukaan, finite elemen method
Optimalisasi Potongan Plat Besi dengan Mesin Las Otomatis Dimas Fredy Arisandy; Rasional Sitepu; Andrew Joewono
Buletin Profesi Insinyur Vol 2, No 3 (2019): Edisi Khusus: Prosiding Seminar Nasional Keinsinyuran 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v2i3.53

Abstract

Dalam bidang manufaktur banyak digunakan material plat besi. Pada PT. Dwi Gading Wijaya Mandiri plat besi sebagai bahan baku utama dalam pembuatan produk, seperti bakrak sorong, tutup diesel untuk molen, tabung molen semen dan cover perontok padi. Dalam proses pemotongan plat digunakan mesin CNC plasma untuk mendapatkan hasil yang presisi dan juga cepat. Setiap pemotongan plat terdapat plat sisa yang tidak dapat digunakan kembali dengan mesin plasma karena ukuran terlalu kecil, sehingga plat besisisa tersebut tidak dapat digunakan kembali dalam proses produksi. Banyaknya material sisa menyebabkan kurang efisiensi penggunaan material, sehingga menimbulkan kerugian produksi. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, dibuatlah mesin penyambung plat dengan pengelesan otomatis. Pada mesinpenyambung plat otomatis ini memiliki beberapa komponen penting, yaitu panel kontrol untuk melakukan proses pengambilan data input dari tombol dan sensor serta melakukan pengaktifan aktuator. Solenoid valve dan pneumatic silinder sebagai penahan plat saat dilakukan pengelasan yang bertujuan untuk menghindari pemuaian plat saat dilakukan pengelasan. Motor dc 24 volt sebagai penggerak torch las saat melakukan pengelasan pada plat. Rangkaian PWM yang berfungsi untuk melakukan pengaturan kecepatan motor torch saat melakukan pengelasan. Sensor proximity induktif memberikan inputan untuk mengaktifkan dan menonaktifkan mesin las dan Mesin las Mig Techweld 500W. Pembuatan mesin las penyambung plat otomatis terbukti dapat mengolah kembali plat sisa pemotongan, sehingga mengurangi kerugian   akibat sisa material yang tidak terpakai. Kata kunci: pemuaian, mesin las, kerugian produksi
Analisis Efektifitas Simpang Tak Besinyal Jalan Sekumpul – Jalan Tanjung Rema Martapura Robiatul Adawiyah; Gusti Akmalia Sari
Buletin Profesi Insinyur Vol 2, No 3 (2019): Edisi Khusus: Prosiding Seminar Nasional Keinsinyuran 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v2i3.54

Abstract

Kemacetan pada persimpangan jalan  Sekumpul –  jalan Sekumpul Ujung – jalan Guntung Alaban –Jalan Tanjung Rema Martapura semakin meningkat dikarenakan pada persimpangan itu belum mempunyai lampu sinyal, ditambah lagi  adanya pasar tradiasional pada ruas jalan tersebut serta banyaknya penziarah ke Kubah Guru Sekumpul, dan sering pula terjadi kecelakaan akibat tidak adanya system yang mengatur persimpangan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa lalu lintas pada persimpangan tersebut untuk mendapatkan kinerja simpang dengan mengunakan Metode MKJI (Manual Kapasitas Jalan Indonesia) 1997. Survei dilakukan selama tiga hari yaitu hari Rabu, Kamis dan Jum’at pada pukul 06.00-22.00. Dari hasil survei  tersebut didapat Arus Lalu Lintas (Q) terbesar yaitu 2708 smp/jam dengan nilai Derajat Kejenuhan (DS) = 1,140685 dan Indeks Tingkat Pelayanan termasuk dalam kelas E, maka persimpangan ini sangat melampaui batas yang diizinkan.Kata kunci Jalan, MKJI, Simpang, Sinyal
Persepsi Peserta Program PS PPI Unila Mengenai Aplikasi Pembelajaran Daring Ika Kustiani; Dikpride Despa
Buletin Profesi Insinyur Vol 2, No 3 (2019): Edisi Khusus: Prosiding Seminar Nasional Keinsinyuran 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v2i3.55

Abstract

Program Studi Program Pendidikan Insinyur Universitas Lampung (PS PPI Unila) saat ini hanya menawarkan program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).  Peserta Program RPL merupakan profesional yang masih aktif berkarir.  Untuk peserta program sepert ini pembelajaran daring menawarkan kemudahan dan fleksibilitas serta efisiensi.  Studi ini menyajikan persepsi peserta program PS PPI Unila terhadap wacana pengembangan sistem pembelajaran daring PS PPI Unila.  Metode pengabilan data dilakukan melalui kuisioner dan analisis data dilakukan dengan bantuan program Statistical Program for Social Sciences (SPSS).  Hasil analisis menunjukkan dukungan dan persepsi yang positif terhadap wacana pengembangan pembelajaran daring untuk PS PPI Unila.Kata kunci : RPL, PSPPI, Pembelajaran Daring
Evaluasi Sistem Penilaian Rekognisi Pembelajaran Lampau Fitri Trapsilawati; Subagyo Subagyo; Teguh Ariyanto; Muhammad Kusumawan Herliansyah; Suryo Purwono
Buletin Profesi Insinyur Vol 2, No 3 (2019): Edisi Khusus: Prosiding Seminar Nasional Keinsinyuran 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v2i3.49

Abstract

Program Studi Program Profesi Insinyur Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (PSPPI FT UGM) telah mengembangkan sistem konversi dan sistem penilaian untuk program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang mengacu pada bakuan kompetensi Persatuan Insinyur Indonesia (PII). Sistem penilaian RPL (SP RPL) ini telah diimplementasikan dalam proses penilaian RPL pada beberapa periode peserta PSPPI FT UGM. Paper ini fokus pada evaluasi hasil penilaian RPL menggunakan  SP RPL. Hasil menunjukkan bahwa SP RPL dengan sistem konversi yang diterapkan di PSPPI FT UGM merupakan prosedur dan sistem yang reliabel.Kata kunci : Sistem penilaian, RPL, PSPPI, Statistik
Sistem Sambungan Struktur dalam Rumah Panggung Widija Suseno Widjaja; Etty Endang Listiati; IM. Tri Hesti Mulyani; Bernadette Tyas Susanti
Buletin Profesi Insinyur Vol 2, No 3 (2019): Edisi Khusus: Prosiding Seminar Nasional Keinsinyuran 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v2i3.56

Abstract

Rumah panggung sering dijumpai di daerah banjir atau rob yaitu naikknya permukaan air laut di daerah permukaan dekat pantai. Rumah panggung dibangun dengan harapan pemilik tidak perlu mengurug lantai rumahnya secara berkala. Rumah panggung harus direncanakan dengan kokoh kekuatannya mulai dari struktur bawah sampai struktur atas. Pondasi rumah panggung yang terletak di atas tanah rob sering mempunyai daya dukung yang rendah karena berupa tanah rawa-rawa berlumpur. Agar rumah panggung dapat berdiri lebih tinggi, maka dipasang kolom pipa galvanis yang dapat diatur ketinggiannya dengan sistem hidrolis. Struktur rumah panggung direncanakan dengans struktur yang ringan yang menggunakan struktur bambu yang bertumpu pada kolom-kolom hidrolis. Material rumah panggung ada yang terbuat dari bambu, beton dan baja sehingga konstruksi sambungannya harus direncanakan dan diperhitungkan dengan baik. Sambungan yang akan dibahas adalah sambungan baja dengan beton pondasi dengan menggunakan base plate dan angkur baut. Sambungan pipa hidrolis, sambungan pipa galvanis dengan struktur bangunan bambu serta struktur rumah bambu.Kata kunci: Sambungan Baja Beton, Base Plate, Angkur Baut, Sambungan Pipa-Bambu, Sambungan Batang-Batang Bambu.
Masalah Lingkungan, Pemanasan Global, dan Masa Depan Industri Kelapa Sawit Indonesia Benny Dwika Leonanda
Buletin Profesi Insinyur Vol 2, No 3 (2019): Edisi Khusus: Prosiding Seminar Nasional Keinsinyuran 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v2i3.50

Abstract

Masalah lingkungan menjadi perhatian utama di dalam pertumbuhan ekonomi dunia. Terdapat kaitan erat antara lingkungan dengan produksi, dan ekonomi. Isu-isu pemanasan global menjadi isu sentral, dan mengancaman kegiatan ekonomi, produksi dan pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Sistem ekonomi saat ini telah berubah, dan terbentuk sistem ekonomi baru yang berbasis kepada lingkungan dan kehendak konsumen. Proses pembangunan yang dijalankan pemerintahpun harus berubah, dan mengarah kepada pembangunan yang berkelanjutan. Demikian juga dengan proses produksi barang-barang harus mengarah kepada sistem bekerlajuntan. Sistem ekonomi yang masih memakai cara yang lama akan menghadapi hambatan, dan halangan. Dengan sendirinya pembangunan dan pertumbuhan ekonomi sebuah negara akan melambat. Tatatan ekonomi baru terbentuk dimana-dimana setiap rencana pembangunan harus berkelanjutan. Isu-isu lingkungan menjadi isu utama, dalam sistem produksi barang. Tidak ada jalan lain bari Pemerintah, dan badan usaha yang mengembangkan produksi dari bahan  alam dan tergantung kepada kondisi alam untuk memenuhi tuntuntan ekonomi baru tersebut. Bagaimanapun tuntutan ekonomi tersebut akan berubah menjadi tuntutan politik, dan akan membuat regulasi-regulasi pembatasan perdagangan antar negara-negera. Sementara Indonesia sangat tergantung kepada sumber daya alam dan mengembangkan produksinya dengan menggunakan bahan alam dan kondisi alam. Sebagai akibatnya perekonomian Indonesia akan melambat, dan produksi berbagai industri akan terhambat.Kata kunci : pemanansan global; industri, kelapa sawit, pembangunan berkelanjutan
Analisis Kapasitas Daya Dukung Pondasi Tiang Pancang: Studi Kasus Proyek Pembangunan PLTU Sampit 2x25 MW Akhmad Gazali
Buletin Profesi Insinyur Vol 2, No 3 (2019): Edisi Khusus: Prosiding Seminar Nasional Keinsinyuran 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v2i3.57

Abstract

Setiap konstuksi bangunan sipil harus mempunyai pondasi yang dapat mendukung beban yang bekerja padanya. Pondasi adalah bangunan bawah tanah (sub structure) dari suatu konstruksi yang merupakan bagian penting untuk meneruskan beban konstruksi di atasnya (upper structure) dan beban lainnya seperti gempa, angin dan lainnya ke lapisan tanah keras. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kapasitas daya dukung aksial pondasi tiang tunggal secara analitis dan pembebanan aksial maksimum yang diterima pondasi, sehingga diperoleh nilai faktor keamanan pondasi tiang. Pada Proyek Pembangunan PLTU Sampit 2×25 MW, nilai pembebanan aksial maksimum dihitung menggunakan Metode Elemen Hingga dan perhitungan daya dukung aksial dengan Metode Mayerhoff. Selanjutnya kedua nilai tersebut dibandingkan untuk memperoleh nilai Faktor Keamanan (FK) pondasi tiang. Berdasarkan hasil analisis menggunakan Metode Elemen Hingga diperoleh nilai pembebanan aksial maksimum sebesar 31,349 ton, sedangkan hasil perhitungan daya dukung ultimit tiang berdasarkan data SPT pada titik BH 33 kedalaman 24 meter adalah 99,300 ton. Dari hasil kedua analisis tersebut dapat diperoleh nilai FK pondasi tiang sebesar 3,17 (>FKizin 3,0) dan pondasi tiang tunggal tersebut dapat disimpulkan aman menahan pembebanan aksial.Kata kunci : Kapasitas Daya Dukung, Tiang Pancang, Metode Elemen Hingga
Rancangan Proses Koagulasi Model Pipa Melingkar pada Pengolahan Air Sulaiman Hamzani
Buletin Profesi Insinyur Vol 2, No 3 (2019): Edisi Khusus: Prosiding Seminar Nasional Keinsinyuran 2019
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/bpi.v2i3.51

Abstract

Proses koagulasi disebut juga sebagai kondisi pengadukan cepat untuk menyebarkan bahan kimia seperti tawas dan kapur yang akan mengikatkan partikel koloid dalam air, sehingga terbentuk flok dan mudah mengendap. Penggunaan pipa fleksibel selang plastik yang dibuat melingkar disebut pipa circular digunakan sebagai alternatif. Intensitas atau gradien kecepatan (G) dan waktu pengadukan (td = V/Q) sangat diperlukan dalam rancangan ini. Kriteria desain yang lebih penting adalah jumlah tumbukan antara 104–105 dan tidak stagnan (Gtd). Hasil perhitungan rancangan proses koagulasi model pipa melingkar dengan debit pengolahan air (Q) 0,0005 m3/detik, waktu kontak (td) 20 detik, Gtd 104, G teoritis 500 detik-1, diameter selang (Ds) 1” (0,032 m), diameter lingkar selang (Dc) 0,3 m diperoleh hasil sebagai berikut: panjang selang yang diperlukan (Ls) 12,4 m, kecepatan aliran (Va) 0,62 m/detik, angka Reynold (NRe) 23528 (sesuai kriteria: >4000 turbulen), jumlah selang melingkar 14 buah, G hitung 506 detik-1 (sesuai kriteria: 100-1000 detik-1). Rancangan ini dapat diterapkan pada proses flokulasi dan menghemat tempat.Kata kunci : koagulasi, pipa melingkar, pengolahan air

Page 1 of 1 | Total Record : 9