cover
Contact Name
Ilham Fitrahriansyah
Contact Email
kppub.hki@unsika.ac.id
Phone
+6285624078484
Journal Mail Official
fathurrohman.fai@staff.unsika.ac.id
Editorial Address
Pasca Sarjana PAI Fakultas Agama Islam UNSIKA Alamat: Jl. HS Ronggowaluyo Teluk Jambe Karawang 41361
Location
Kab. karawang,
Jawa barat
INDONESIA
Wahana Karya Ilmiah Pendidikan
ISSN : -     EISSN : 25488171     DOI : http://dx.doi.org/10.35706/
Core Subject : Religion, Education,
Wahana Karya Ilmiah Pendidikan diterbitkan oleh Pascasarjana Pendidikan Agama Islam Universitas Singaperbangsa Karawang dengan tujuan menampung semua hasil penelitian, ide atau gagasan inovasi pendidikan, artikel-artikel pendidikan serta kajian tentang pendidikan yang akan dipublikasikan.
Articles 66 Documents
ANALISIS SOFTSKILLS PADA MUATAN KURIKULUM PEMBELAJARAN IPS SMP DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ABAD 21 Subkhan Rojuli
Wahana Karya Ilmiah Pendidikan Vol. 5 No. 01 (2021): Wahana Karya Ilmiah Pendidikan
Publisher : Magister PAI Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan cara study literature lewat browsing internet dan referensi dari buku-buku untuk mempermudah dan mendukung bahan diskusi dan pembahasan. Peneliti melakukan analisis terhadap konten data dokumen yang berkaitan dengan softskills pada kurikulum pembelajaran IPS SMP, kemudian mengidentifikasi, dan menginterpretasikannya. Muatan kurikulum IPS SMP mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial yang mencakup materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Kajian materi tersebut memuat aspek softskills keterampilan berkomunikasi dan keterampilan menyelesaikan masalah yang ditunjukkan oleh kompetensi inti dan kompetensi dasar. Muatan kurikulum IPS SMP sudah mewadahi kesempatan untuk memperoleh pengalaman belajar aktif yang bermakna, memungkinkan siswa untuk mengintegrasikan dan menerapkan pengetahuannya dalam dunia nyata. Hasil penelitian ini dapat memberi masukan dalam pengembangan pembelajaran yang tidak hanya berorientasi pada peningkatan penguasaan pengetahuan, tetapi juga bermuatan soft skills khususnya pemecahan masalah dan komunikasi. Perlunya penataan struktur kurukulum IPS SMP yang memuat durasi waktu yang tidak hanya mengacu pada tuntutan capaian kurikulum, tetapi juga tantangan kebutuhan pengetahuan dan keterampilan sosial abad 21. Kata kunci : Softskill, keterampilan berkomunikasi, keterampilan menyelesaikan masalah, Kurikulum IPS SMP
UPAYA GURU MENINGKATKAN DAYA SIMAK ANAK MELALUI METODE BERCERITA DENGAN MEDIA BONEKA TANGAN Ajat Rukajat; Erwina H etty
Wahana Karya Ilmiah Pendidikan Vol. 2 No. 01 (2018): Wahana Karya Ilmiah Pendidikan
Publisher : Magister PAI Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertitik tolak pada permasalahan yang dihadapi ada di PAUD POS Anggrek Kelompok B2, yaitu kemampuan daya simak yang kurang  memenuhi harapan, dan hal itu dibuktikan dengan ketidak mampuan anak dalam menyimak cerita yang disampaikan guru. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara partisipatif - kolaboratif, Subjek dalam penelitian ini adalah anak-anak dari PAUD POS Anggrek Kelompok B2 berusia antara 4-5 tahun yang berjumlah 20 orang, data yang terkumpul merupakan data hasil dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa dengan metode bercerita dengan menggunakan media boneka tangan kemampuan berbahasa anak terutama dalam kemampuan menyimak menunjukan peningkatan yang diharapkan, setiap siklus dilakukan Menjadi pembelajaran bagi peneliti untuk memperhatikan kebutuhan dan karakteristik anak, serta memberi masukan pada rekan-rekan dalam peningkatan daya simak anak dan mengembangkan potensi anak secara optimal.Kata kunci : Daya Simak Anak, Bercerita, Boneka Tangan.
EVALUASI IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KARIR PENILIK Abubakar Umar
Wahana Karya Ilmiah Pendidikan Vol. 5 No. 01 (2021): Wahana Karya Ilmiah Pendidikan
Publisher : Magister PAI Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi implementasi kebijakan pembinaan karir penilik sebagai pengendali mutu dan evaluasi dampak program PAUDNI, menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitik dan model evaluasi CIPP (context, input, process, dan product), dilaksanakan di Jakarta Utara Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2014/2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) Rumusan kebijakan nasional, sebagian besar telah sesuai dengan kebutuhan dan pengembangan karir penilik; 2) Permenpan RB, sebagain besar ketentuannya telah terimplementasicukup efektif; 3) Sebagain besar ketentuan Permenpan RB, terimplementasi secara efektif karena selaras dengan kebijakan Pemerintah setempat; dan 4) Permenpan RB memberi dampak positif terhadap pengembangan karier penilik, namun belum efektif dalam meningkatkan mutu layanan program PAUDNI. Implikasi hasil penelitian ini adalah merumuskan pedoman dan petunjuk teknis sebagai turunan dari Permenpan RB. Hasil penelitian ini menjadi bahan kajian dan perbaikan terhadap ketentuan yang belum sesuai.Kata Kunci: Pembinaan karir, pengendalian mutu, dan evaluasi dampak
POLA ASUH ANAK DI RUMAH OLEH ORANG TUA Masykur H M ansyur
Wahana Karya Ilmiah Pendidikan Vol. 2 No. 02 (2018): Wahana Karya Ilmiah Pendidikan
Publisher : Magister PAI Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sudah menjadi semacam kesepakatan bersama bahwa orang tua adalah pendidik utama dan pertama dalam hal mendidik anak. Dikatakan sebagai pendidik utama, karena pengaruhnya yang besar terhadap perumbuhan dan perkembangan anak. Dikatakan sebagai pendidik pertama, karena memang orang tualah yang pertama sekali mendidik anak-anaknya. Sekolah, madrasah, pesantren dan lembaga pendidikan sejenisnya merupakan institusi yang sekedar membantu orang tua dalam pendidikan anak. Oleh karena itu Keluarga sebagai peletak dasar pendidikan anak memberikan peranan penting terhadap tumbuhkembang anak serta memberikan pengaruh kuat terhadap kelangsungan pendidikan anak di lingkungan sekolah maupun masyarakat. Mengasuh dan mendidik anak merupakan perbuatan besar, karena menuntut kesabarab tinggi dan pengorbanan yang banyak, baik karena waktunya juga cukup lama, maupun tenaga dan dana yang diperlukan cukup besar. Berbagai cara yang dilakukan orang tua di rumah dan guru di sekolah dalam pengasuhana (baca pendidikan) anak seperti pola asuh yang bersifat demokratis, otoriter, permisif dan penelantar (acuh tak acuh). Pola asuh yang tepat dalam mendidik anak, ialah dengan cara cinta dan kasih sayang.Kata kunci: Pola Asuh Anak Di Rumah Oleh Orang Tua
KONSEP TAUHIDULLAH SEBAGAI SUBSTANSI PENDIDIKAN ISLAM Budie Agung; Khalid Ramdhani; M. Tajudin Zuhri
Wahana Karya Ilmiah Pendidikan Vol. 6 No. 01 (2022): Wahana Karya Ilmiah Pendidikan
Publisher : Magister PAI Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Problematika yang sekarang terjadi di tengah Pendidikan agama dan madrasah adalah munculnya dekadensi moral, tawuran pelajar bahkan sampai terjadinya free seksual dikalangan pelajar. Tanpa disadari semua permasalahan tersebut bermuara pada persoalan belum kuatnya pondasi dasar agama yang membentuk karakter dan jiwa siswa. Pondasi yang dimaksud adalah agama, dan inti dari agama adalah tauhid. Al-Qur?an memberikan contoh tentang proses pendidikan, sebagaimana terdapat dalam kisah Luqman al-Hakim. Kisah pendidikan Luqman al-Hakim ini merupakan contoh ideal bagaimana proses pendidikan seharusnya diberikan kepada anak. Salah satu contoh unsur pendidikan Luqman al-Hakim sebagaimana yang terdapat dalam Al-Quran surat Luqman ayat 13 tentang tauhid yang merupakan ajaran dasar untuk menanamkan nilai-nilai akidah kepada anak agar senantiasa mengesakan Allah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji tentang Konsep Tauhidullah sebagai substansi Pendidikan Islam. Metodolodi penelitian yang digunakan berbasis pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode kajian pustaka terhadap literature baik yang bersumber dari Tafsir dan pemikiran tokoh Pendidikan Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kewajiban seorang pendidik terhadap anaknya yakni mengajarkan nilai-nilai tauhid dan mencegahnya dari berbuat kemusyrikan. Ajaran tauhid yang diberikan Luqman al-Hakim kepada anaknya sesuai dengan potensi fitrah yang dimiliki anak, sebagaimana diketahui bahwa setiap manusia sebelum lahir ke dunia telah mengaku bahwa Allah adalah Tuhannya. Penelitian ini merekomendasikan agar seluruh stakeholder Pendidikan Islam menginternalisasi nilai-nilai tauhid dalam kurikulum Pendidikan disekolah dan Madrasah.
MEMBANGUN RUMAH TANGGA BERKARAKTER MELALUI KURSUS CALON PENGANTIN (SUSCATIN) (Studi Di Kecamatan Karawang Barat Kabupaten Karawang) Kasja Eki Waluyo; Khalid Ramdhani
Wahana Karya Ilmiah Pendidikan Vol. 3 No. 01 (2019): Wahana Karya Ilmiah Pendidikan
Publisher : Magister PAI Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebelum pasangan muda mudi melakukan pernikahan, dalam rangka menekan angka perceraian dan menghilangkan KDRT pemerintah berinisiatif supaya pasangan yang ingin melaksanakan pernikahan di bekali terlebih dahulu ilmu tentang rumah tangga supaya bisa menciptakan keluarga yang sakinah mawadah wa rahmah sesuai dengan syariat Islam dan mempunyai karakter dalam membina bahtera rumah tangga. Namun meskipun sudah menjadi peraturan pemerintah SUSCTIN masih menjadi peraturan yang formalitas semata. Karena banyak pasangan muda mudi yang hendak menikah meninggalkan tahap ini dengan berbagai alasan. Melihat sangat pentingnya peranan suscatin bagi pasangan muda mudi yang hendak menikah, penulis berusaha untuk menumbuh kembangkan kesadaran calon pengantin akan pentingnya suscatin.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah adalah metode deskriptif sedangkan sumber data yang digunakan adalah sumber data tertulis, wawancara dan dokumentasi, Jenis data yang digunakan adalah data kualitatif.Dugaan sementara bahwa Kursus Calon Pengantin (suscatin) yang dilaksanakan di Kecamatan Karawang Barat belum berjalan sebagai mana mestinya, bahkan bisa dikatakan hanya sebatas formalitas persyaratan yang ada tapi tidak dianggap penting dengan alasan calon pengantin sibuk untuk mempersiapkan perlengkapan lain menuju pernikahan. Tapi disamping itu ada juga calon pengantin yang melakukannya untuk pengetahuan tentang rumah tangga sebelum masuk ke jenjang rumah tangga yang sesungguhnya.
PENDIDIKAN ISLAM KONTEMPORER: KONSEP & PROBLEMATIKA Astuti Darmiyanti; Ahcmad Junaedi Sitika
Wahana Karya Ilmiah Pendidikan Vol. 5 No. 02 (2021): Wahana Karya Ilmiah Pendidikan
Publisher : Magister PAI Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kajian pustaka Pendidikan Islam Kontemporer ini disusun untuk memberikan gambaran dari mulai pengertian pendidikan, pendidikan Islam, pendidikan kontemporer, sampai dengan pendidikan Islam kotemporer beserta problematikanya. Diawali dengan pemahaman bahwa mengurus masalah pendidikan seperti membuka gudang masalah yang penuh warna, kaya tantangan, sekaligus memunculkan banyak inovasi. Dilanjutkan dengan berbagai pendapat tentang pengertian pendidikan yang mengacu kepada Undang-undang Sisdiknas No. 20 tahun 2003 dan dilanjutkan dengan pendapat dari John Dewey, M.J Langeveld, Herman Horn, dan Ki Hajar Dewantara. Tinjauan dilanjutkan dengan memahami pengertian dari pendidikan Islam dan pendidikan kontemporer serta diakhiri dengan pembahasan pendidikan Islam kontemporer. Pembahasan secara ringkas juga disajikan terkait dengan beberapa hal yakni fenomena munculnya lembaga-lembagf-negatifa pendidikan formal (sekolah) Islam Terpadu (IT) beserta problematika yang terkait dengannya. Problematika yang ada yang meliputi peran, prospek dan berujung pada tantangan ke depan ynng harus kita hadapi dalam memasuki dan menghadapi sisi positif-negatif di era globalisasi juga menjadi bahan pemikiran yang disajikan. Kata kunci: Konsep Pendidikan, Pendidikan Islam Kontemporer
ADAB DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Masykur H. Mansyur
Wahana Karya Ilmiah Pendidikan Vol. 3 No. 02 (2019): Wahana Karya Ilmiah Pendidikan
Publisher : Magister PAI Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kedudukan ilmu dalam Islam sangatlah tinggi. Bahkan ayat pertama kali diturunkan adalah perintah membaca, dan perintah membac tersebut sarat dengan adab (etika). Perintah ini sangat penting, karena inti belajar adalah membaca. Tidak ada proses belajar mengajar tanpa adanya aktifitas membaca. Membaca di sini maksudnya adalah mencakup segala usaha untuk menuntut ilmu dan mengamalkannya. Namun tidak semua membaca itu disebut belajar atau mencari ilmu. Al-Qur?an mengaitkan perintah membaca ini dengan bi-ismi rabbik (atas nama Tuhan). Islam sangat mengutamakan bagi penuntut ilmu untuk meneguhkan niat yang ikhlas kerena mengharap ridha Allah SWT, sebab menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Sehingga menuntut ilmu merupakan ibadah kepada Allah SWT. Sebagaimana sabda Rasulullah saw bahwa menuntut ilmu wajib atas setiap umat Islam.Pendidikan pada hakikatnya tidak bisa dilepaskan dengan ilmu, guru dan murid, sebab pendidikan itu adalah proses thalabul „ilmi . Dalam hal mencari ilmu, para ulama menekankan betapa pentingnya adab dalam belajar mengajar. Bahkan mengetahui adab mencari ilmu lebih penting dari ilmu itu sendiri atau dengan kata lain sebagaimana Imam Syafi?i pernah berkata kepada kaum Quraisy “Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu”. Oleh sebab itu Allah SWT menjanjikan pahala yang besar terhadap para penuntut ilmu di jalan yang benar. Namun ada sebagian diantara para penuntut ilmu yang tidak mengetahui bagaimana adab dalam menuntut ilmu itu sendiri. Berdasarkan hal ini, penulis berusaha memaparkan “Adab dalam Proses Belajar Mengajar”.Kata Kunci: Adab, Belajar Mengajar
PENDIDIKAN KELUARGA DI ERA MODERN DALAM KONTEK LONG LIFE EDUCATION BERDASARKAN AL-QUR’AN SURAT LUQMAN Zaenal Arifin
Wahana Karya Ilmiah Pendidikan Vol. 1 No. 01 (2017): Wahana Karya Ilmiah Pendidikan
Publisher : Magister PAI Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAKSalah satu surat dalam al-Qur’an yang sering dijadikan dasar dalam pendidikan anak adalah Q.S. Luqman. Meskipun Luqman bukan seorang nabi namun Allah SW  memuliakannya dengan meletakkan namanya pada salah satu surat dalam Al-Qur’an.  Melalui nasehat-nasehatnya (ayat 12-19) Luqman mendidik anaknya melalui pesan-pesan tentang keimanan, akhlak, ibadah sosial, dan ilmu pengetahuan.Secara implisit, Q.S. Luqman ini memperlihatkan peran keluarga, dalam hal ini orangtua, sangat berperan besar dan memegang peranan penting dalam pendidikan anak. Di dalam keluarga, anak mengenyam sekolah dalam pengertian non formal untuk pertama kalinya, sehingga anak menyerap nilai-nilai kehidupan dalam beragam perspektifnya. Menurut Zuhairini, di dalam keluarga anak menerima bimbingan keterampilan dari orang tua dan juga dari anggota keluarga yang lain.Peran orang tua seperti ini sangat membantu anak dalam memasuki kehidupan yang fungsional sebagai Muslim yang dewasa dan sebagai anggota yang aktif dalam komunitas Islam. Apabila anak menampakkan tanda-tanda sikap yang negatif terhadap Islam yang disebabkan oleh pengaruh dari sekolah atau masyarakat atau karena kecerobohan dan kelengahan orang tua, maka hal ini akan mengakibatkan penolakan anak terhadap hidup Islami dan akan gagal berintegrasi dengan komunitas Islam.Oleh karena itu adalah tugas orang tua, khususnya dan utamanya, untuk mengatur strategi yang tepat dalam rangka membantu proses pembentukan pribadi anak khususnya dalam periode developmental task tersebut.  Kata Kunci : Pendidikan Anak; Peran Orang Tua; developmental task
SECONDARY SCHOOL STUDENTS’ ATTITUDE TOWARDS PHYSICS BASED ON GENDER AND GRADE LEVEL DIFFERENCES Andrie Chaerul
Wahana Karya Ilmiah Pendidikan Vol. 4 No. 02 (2020): Wahana Karya Ilmiah Pendidikan
Publisher : Magister PAI Universitas Singaperbangsa Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The main purpose of the present study is to investigate the differences on students’ attitudes toward Physics based on gender and grade level among Senior Secondary Education students. A group of approximately 864 male and female in eleventh- and twelfth-grade students, equally proportioned by gender were assigned to take part in this study. A standardized instrument namely The Test of Science Related Attitudes (TOSRA) questionnaire has been employed to collect data. A two-way Analyses of Variance (ANOVA) was used to quantitatively analyze the collected data. The study found that in general, male students do show more positive attitudes toward Physics than their female counterparts. Regarding grade level, twelfth grader show more positive attitudes toward Physics than eleventh graders. Keywords: TOSRA, attitude towards science, gender, grade level