cover
Contact Name
Titik Respati
Contact Email
jiks.unisba@gmail.com
Phone
081312135687
Journal Mail Official
jiks.unisba@gmail.com
Editorial Address
Jalan Hariangbanga No. 2, Tamansari, Bandung 40116
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
ISSN : "_"     EISSN : 26568438     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains (JIKS) adalah jurnal yang memublikasikan artikel ilmiah kedokteran dan kesehatan yang terbit setiap 6 (enam) bulan. Artikel berupa penelitian asli, laporan kasus, studi kasus, dan kajian pustaka yang perlu disebarluaskan dan ditulis dalam bahasa Indonesia dengan memperhatikan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia. Jurnal Integrasi Kesehatan & Sains (JIKS) ini merupakan salah satu jurnal yang diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (Unisba) selain Global Medical & Health Communication yang telah bereputasi nasional dan internasional.
Articles 13 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains" : 13 Documents clear
Revitalisasi Rumah Sakit Ditinjau dari 4 Aspek Studi Kelayakan Holid Holid; Muhardi Muhardi; D Gandana Madjakusumah
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v4i2.9905

Abstract

AbstrakUrgensi dari permintaan masyarakat akan kebutuhan layanan kesehatan yang berkualitas terus mengalami peningkatan yang signifikan. Dengan demikian maka berbagai pemangku kepentingan berkaitan dengan pengembangan sarana dan prasarana kesehatan seperti rumah sakit beserta sarana dan prasarananya, termasuk sistem berbagai fungsi manajemen. Pada tahun 2021 Indonesia memiliki lebih dari 3.000 unit rumah sakit, 65% merupakan rumah sakit yang dikelola oleh pihak swasta. Di daerah Kabupaten Indramayu, terdapat tiga unit rumah sakit milik pemerintah daerah dan lima rumah sakit yang dikelola oleh pihak swasta. Ketersediaan ini ternyata tidak mampu memenuhi permintaan masyarakat sehingga masyarakat kemudian menuntut pembangunan rumah sakit baru agar pelayanan kesehatan di daerah ini menjadi optimal. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan studi kasus terkait revitalisasi rumah sakit dengan objek penelitian adalah Rumah Sakit Islam Zam Zam Muhammadiyah Jatibarang Indramayu. Dari semua aspek yang ditinjau bahwa Rumah Sakit Islam Zam Zam Muhammadiyah Jatibarang Kabupaten Indramayu layak untuk direvitalisasi kembali. The Revitalization of the Hospital in Terms of 4 Aspects Feasibility StudyAbstractThe urgency of public demand for quality health services continues to experience a significant increase. With these conditions, various stakeholders related to the development of health facilities and infrastructure such as hospitals and their facilities and infrastructure, including the systems of various management functions. By 2021 Indonesia has more than 3,000 hospital units, of which 65% are hospitals managed by private parties. In the Indramayu Regency area, there are three hospital units belonging to the local government, and five hospitals managed by the private sector. This availability turned out to be unable to meet the community's demand, so the community then demanded the construction of a new hospital so that health services in this area were optimal. This research is a case study approach related to hospital revitalization, with the object of research being the Zam Zam Muhammadiyah Islamic Hospital Jatibarang Indramayu. From all the aspects reviewed, it shows that the Zam Zam Muhammadiyah Hospital Jatibarang, Indramayu Regency, deserves to be revitalized again.
Determinan Akses Pelayanan Kesehatan Rendah pada Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Kota Jambi Eliza Syafni; Nur Alam Fajar; Rico Januar Sitorus
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v4i2.10268

Abstract

AbstrakPeningkatan jumlah orang yang hidup dengan HIV disebabkan oleh kurangnya akses ke layanan pengobatan dan pencegahan HIV. Hal ini akan berdampak pada penurunan kesehatan ODHA. Tujuan penelitian ini, yaitu menganalisis determinan rendahnya akses pelayanan kesehatan pada orang dengan HIV/AIDS di Kota Jambi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif dengan pendekatan crossectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling sehingga diperoleh 244 responden terinfeksi HIV/AIDS. Lokasi penelitian berada di Fasilitas Kesehatan Kota Jambi dan dilaksanakan pada 21 Maret–31 April tahun 2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di antara 244 responden, 57,4% memiliki kualitas layanan yang buruk dan 42,6% berpendapat bahwa kualitas fasilitas sanitasi lebih baik. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan signifikan dengan akses pelayanan kesehatan adalah sanitasi (p = 0,000), pengetahuan (p = 0,000), dan lingkungan (p = 0,003), sedangkan variabel stigma (p = 0,852), dukungan keluarga (p = 0,243), pendidikan (p = 0,569), jenis kelamin (p = 1,000), usia (p = 0,260) tidak berhubungan secara signifikan. Selain itu, hasil uji regresi logistik berganda diperoleh variabel yang memengaruhi akses pelayanan kesehatan pada orang dengan HIV/AIDS, yaitu pengetahuan tentang ARV setelah dikontrol oleh variabel jenis kelamin dan kualitas pelayanan kesehatan yang paling dominan memengaruhi akses pelayanan kesehatan dengan nilai Exp (B) 8,220. ODHA yang berpengetahuan kurang tentang ARV akan berisiko 8 kali lebih mungkin mengakses pelayanan kesehatan yang kurang baik dibanding dengan ODHA yang berpengetahuan baik. AbstractThe increase in the number of people living with HIV is due to a lack of access to HIV treatment and prevention services. This will have an impact on decreasing the health of PLWHA. The purpose of this study was to analyze the determinants of low access to health services for people with HIV/AIDS in Jambi City. This study uses a quantitative research design with a cross-sectional approach. The sampling technique used purposive sampling so that 244 respondents were infected with HIV/AIDS. The research location is at the Jambi City Health Facility and was carried out on March 21-April 31, 2022. The results showed that among 244 respondents, 57.4% had poor service quality and 42.6% thought that the quality of sanitation facilities was better. The results of the chi-square test showed that the variables that were significantly related to access to health services were sanitation (p = 0.000), knowledge (p = 0.000) and the environment (p = 0.003), while the stigma variable (p = 0.852). family support (p = 0.243), education (p = 0.569), gender (p = 1,000), age (p = 0.260) were not significantly related. In addition, the results of the multiple logistic regression test obtained that the variables that affect access to health services for people with HIV/AIDS are knowledge of ARVs after being controlled by the variables of sex and the quality of health services that most dominantly affect access to health services with an Exp (B) value of 8.220. PLWHA who have less knowledge about ARV will be at risk 8 times more likely to access poor health services than PLWHA who have good knowledge.
Penerimaan Vaksinasi Covid-19 dengan Metode Pendekatan Health Belief Model di Kabupaten Batang Hari Syafrianto Syafrianto; Hamzah Hasyim; Haerawati Haerawati
Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains Vol 4, No 2 (2022): Jurnal Integrasi Kesehatan dan Sains
Publisher : Universitas Islam Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jiks.v4i2.10040

Abstract

AbstrakBerbagai negara dari seluruh dunia telah berkomitmen bersama dengan melibatkan pemerintah, perusahaan bioteknologi, ilmuwan, dan akademisi untuk menciptakan vaksin COVID-19. Persentase penerimaan vaksin yang rendah pada masyarakat Kabupaten Batanghari tidak terlepas dari faktor-faktor yang memengaruhi, salah satunya dapat disebabkan oleh persepsi masyarakat itu sendiri. Persepsi individu dalam memilih untuk melakukan sesuatu yang berhubungan dengan kesehatannya dikaji dalam teori Health Belief Model (HBM). Tujuan penelitian ini untuk melakukan kajian berupa analisis menggunakan pendekatan Health Belief Model terhadap penerimaan vaksinasi COVID-19 di Kabupaten Batang Hari. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kualitatif dengan metode pendekatan Health Belief Model melalui wawancara dan dokumentasi. Lokasi penelitian berada di tiga puskesmas yaitu Puskesmas Muara Bulian, Puskesmas Pasar Terusan, dan Puskesmas Batin pada 25 April sampai 25 Mei 2022. Jumlah informan terdapat 15 orang terdiri dari kepala puskesmas, petugas keseahatan, lansia, petugas publik dan masyarakat umum penerima vaksin. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penerapan health belief model masyarakat dalam penerimaan vaksin COVID-19 bisa dibedakan menjadi 3, yaitu: meyakini bahwa virus COVID-19 tersebut berbahaya, sekaligus ada anjuran dari pihak berwenang untuk melakukan vaksin sehingga memutuskan untuk bersedia divaksin; meyakini bahwa virus COVID-19 tersebut tidak berbahaya, dapat sembuh berdasarkan peningkatan imun sehingga menolak untuk melakukan vaksin; merasa bahwa dirinya kurang sehat sehingga takut melakukan vaksinasi. Faktor-faktor yang memengaruhi penerapan health belief model masyarakat dalam melakukan vaksin COVID-19 di antaranya, rasa takut, cemas, dan khawatir terkait efek samping vaksin.Covid-19 Vaccination Acceptance with Approach Method Health Belief Model in Batang Hari DistrictAbstractVarious countries worldwide have committed together by involving governments, biotechnology companies, scientists, and academics to create a COVID-19 vaccine. However, the low percentage of vaccine reception in the Batanghari Regency community cannot be separated from the existence of influencing factors, one of which can be caused by the perception of the community itself. Therefore, this study aimed to investigate using the Health Belief Model approach to accept COVID-19 vaccination in Batang Hari Regency. This study uses a qualitative descriptive research design using the Health Belief Model method through interviews and documentation. The research locations are in three health centers, Muara Bulian Health Center, Pasar Terusan Health Center, and Batin Health Center, from April to May 2022. The number of informants is 15 people consisting of the head of the puskesmas, health workers, the elderly, public officers, and the general public who receive vaccines. Based on the study results, it can be concluded that implementing the community's health belief model in receiving the COVID-19 vaccine can be divided into three aspects. First, believing that the COVID-19 virus is dangerous, at the same time, there is a recommendation from the authorities to vaccinate, so he decided to be vaccinated. Believing that the COVID-19 virus is not dangerous and can be cured based on increased immunity, thus refuse to vaccinate. Third, they were feeling unwell, so they were afraid to vaccinate. The factors that influence the application of the community's health belief model in carrying out the COVID-19 vaccine include fear, anxiety, and worry about vaccine side effects.

Page 2 of 2 | Total Record : 13