cover
Contact Name
Muhammad Iqbal
Contact Email
alghazalimuhammad0@gmail.com
Phone
+628998894014
Journal Mail Official
eduprof.bbc@gmail.com
Editorial Address
Jl. Widarasari III –Tuparev-Cirebon
Location
Kab. cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
Eduprof : Islamic Education Journal
ISSN : 26565625     EISSN : 27232034     DOI : -
Core Subject : Religion, Education,
Jurnal Eduprof is a scientific publication of research articles from the islamic educational field where every issue has the focus of educational administration, educational management, and educational leadership. Eduprof is issued by the Management of Education Master Degree of IAI Bunga Bangsa Cirebon.
Articles 90 Documents
PENGARUH KOMPETENSI MANAJERIAL DAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU RA PC WERU KABUPATEN CIREBON Junaedi Junaedi; Nuraeni Nuraeni; Halimah Halimah
Eduprof : Islamic Education Journal Vol 1 No 2 (2019): Eduprof : Islamic Education Journal
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI BBC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/eduprof.v1i2.20

Abstract

This study aims to see the effect of managerial competence and supervision of the principal on the performance of RA PC Weru teachers, Cirebon Regency. The research sites are in all RAs that are included in the Branch Management (PC) of Weru District, Cirebon Regency. The target population and sample in this study were 74 RA educators (teachers) at PC Weru, Cirebon Regency. The approach used in this research is a quantitative approach. The research method is a survey research method. Data collection techniques by observation (interviews and questionnaires). The data analysis techniques used in this study are descriptive data analysis and inferential data. The results of this study indicate that 1) There is a positive correlation between the Principal's Majerial Competence (X1) and the Principal's Supervision Competence (X2). The correlation coefficient is 0.365 with the value of Sig. 0.001 (<0.05) which means the correlation is high and significant; 2) There is no significant effect of Principal Managerial Competence on Teacher Performance RA PC Weru Cirebon Regency. Based on the hypothesis test that has been carried out, it is obtained that tcount is 0.130 and ttable1.993, then the value of tcount < ttable (0.130 <1.993) means that H0 is accepted and Ha is rejected, this shows the regression coefficient is not significant; 3) there is no significant effect of Principal Supervision Competence on Teacher Performance RA PC Weru Cirebon Regency. Based on the hypothesis test that has been carried out, it is obtained that tcount is 0.600 and ttable1.993, then the obtained value of tcount < ttable(0,600 <1.993) which means that H0 is accepted and Ha is rejected, this shows that the regression coefficient is not significant. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh kompetensi manajerial dan supervisi kepala sekolah terhadapkinerja guru RA PC Weru Kabupaten Cirebon. Tempat penelitian adalah di semua RA yang termasuk ke dalam Pengurus Cabang (PC) Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon. Populasi dan sampel sasaran dalam penelitian ini adalah pendidik (guru) RA di PC Weru Kabupaten Cirebon sebanyak 74 orang. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Adapun metode penelitian ini adalah metode penelitian survei. Teknik pengumpulan data dengan pengamatan (wawancara dan kuesioner). Adapun teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis data deskriptif dan data inferensial. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa 1) Terdapat korelasi yang positif antara Kompetensi Majerial Kepala Sekolah (X1) dengan Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah (X2). Koefisien korelasinya sebesar 0,365 dengan nilai Sig. 0,001 (<0,05) yang berarti korelasinya tinggi dan signifikan; 2) Tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru RA PC Weru Kabupaten Cirebon. Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan diperoleh thitung sebesar 0,130 dan ttabel1,993, maka diperoleh nilai thitung< ttabel(0,130 < 1,993) yang berarti terima H0dan Ha ditolak, ini menunjukkan koefisien regresi tidak signifikan; 3) tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari Kompetensi Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru RA PC Weru Kabupaten Cirebon. Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan diperoleh thitung sebesar 0,600 dan ttabel1,993, maka diperoleh nilai thitung< ttabel(0,600 < 1,993) yang berarti terima H0dan Ha ditolak, ini menunjukkan koefisien regresi tidak signifikan.
Gaya Kepemimpinan Nyai Hajah Masriyah Amva di Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy Babakan Ciwaringin Kabupaten Cirebon Alfiatun Munawwaroh; Farid Wajdi; Vinesa Fitri
Eduprof : Islamic Education Journal Vol 1 No 2 (2019): Eduprof : Islamic Education Journal
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI BBC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/eduprof.v1i2.21

Abstract

This study aims to examine the leadership style of Nyai Hajah Masriyah Amva at the Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy Baban Ciwaringin, Cirebon Regency. The approach used in this study is a qualitative approach. The research method used in this study is a phenomenological study method. This research was conducted at Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy Babakan Ciwaringin, Cirebon Regency. Data collection techniques that will be used by researchers are Study Observation Interview, documentary, Triangulation. Data analysis in this study was carried out at the time of data collection, data reduction, data presentation and data verification. The leadership style used by Nyai Masriyah Amva can be called a charismatic leadership style where she always invites in terms of goodness and worship as described in the characteristics of a charismatic leader. In addition, Mrs. Hj. Masriyah Amva is also said to have a collective leadership pattern where the pesantren itself has taken the form of a foundation as a forum and becomes an impersonal organization, the division of authority in management is regulated functionally, so that in the end all of it is accommodated and driven according to modern management rules. Mrs. Hj. Masriyah Amva's leadership style also has a democratic leadership style, this is characterized by her always open attitude, involving all important elements in the Islamic Boarding School for the advancement of the cottage and being open to the choices of her children in all matters, respecting opinions and other people's choices ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk melihat gaya kepemimpinan nyai hajah masriyah amva di pondok pesantren kebon jambu al-islamy babakan ciwaringin kabupaten cirebon. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode studi fenomenologis. Penelitian ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Kebon Jambu Al- Islamy Babakan Ciwaringin Kabupaten Cirebon Teknik pengumpulan data yang akan digunakan peneliti yaitu Wawancara Observasi Studi, dokumenter, Triangulasi Analisis data dalam penelitian ini dilakukanpadasaatpengumpulan data, Reduksi Data, Penyajian data dan Verifikasi data. Gaya kepemimpinan yang dipakai Nyai Masriyah Amva bisa dibilang gaya kepemiminan karismatik dimana beliau selalu mengajak dalam hal kebaikan dan ibadah seperti yang dijabarkan dalam ciri-ciri pemimpin karismatik. Selain itu Ny.Hj.Masriyah Amva juga dikatan memiliki pola kepemimpinan kolektif dimana pesantren sendiri sudah berbentuk yayasan sebagai wadah dan menjadi organisasi impersonal, pembagian wewenang dalam tata laksana kepengurusan diatur secara fungsional, sehingga akhirnya semua itu diwadahi dan digerakkan menurut tata aturan manajemen modern.. Gaya kepemimpinan Ny.Hj.Masriyah Amva juga memiliki gaya kepemimpinan demokratis ini dintandai sikap beliau yang selalu terbuka, melibatkan segala elemen-elemen penting yang ada di Pondok Pesantren guna kemajuan pondok serta bersifat terbuka atas pilihan putra-putrinya dalam segala hal, menghargai pendapat dan pilihan orang lain.
Ikhlas dalam Perspektif Al Quran Taufiqurrahman Taufiqurrahman
Eduprof : Islamic Education Journal Vol 1 No 2 (2019): Eduprof : Islamic Education Journal
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI BBC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/eduprof.v1i2.23

Abstract

Ikhlas is the purity of heart in worshiping or doing charity to get to Allah. Ikhlas is an atmosphere of obligation that reflects the inner motivation towards worshiping Allah and towards cleansing the heart from the tendency to commit acts that do not lead to God. There are five important aspects of sincerity, namely (1) sincerity in the meaning of religious purification (2) sincerity in the sense of purification religion from lust and deviant behavior; (3) sincere in the sense of purifying charity from various hidden diseases and blemishes; (4) sincere in the sense of purifying utterances from useless words, bad words, and boastful words, and (5) sincere in the sense of refining character by following what God wants. This research is a qualitative research with the semiotic approach of bayaniyah through a study of the verses related to sincere. The research was carried out by exploring the meanings that are close to even the right ones to find the essence of the meaning of sincerity. Some interpretive literature is used to support this writing. Abstrak Ikhlas merupakan kesucian hati dalam beribadah atau beramal untuk menuju kepada Allah. Ikhlas adalah suasana kewajiban yang mencerminkan motivasi bathin kearah beribadah kepada Allah dan kearah membersihkan hati dari kecenderungan untuk melakukan perbuatan yang tidak menuju kepada Allah.Terdapat lima aspek penting dalam ikhlas, yaitu (1) ikhlas dalam arti pemurnian agama (2) ikhlas dalam arti pemurnian agama dari hawa nafsu dan perilaku menyimpang; (3) ikhlas dalam arti pemurnian amal dari bermacam-macam penyakit dan noda yang tersembunyi; (4) ikhlas dalam arti pemurnian ucapan dari kata-kata yang tidak berguna, kata-kata buruk, dan kata-kata bualan, serta (5) ikhlas dalam arti pemurnian budi pekerti dengan mengikuti apa yang dikehendaki oleh Tuhan. Penelitian ini merupakan penelitian kualitaif dengan pendekatan semiotik bayaniyah melalui studi terhadap ayat-ayat yang berkaitan dengan ikhlas.Peneltian dilaksanakan dengan menggali makna-maknayang mendekati bahkanyang tepat untuk mnemukan hakikat makna ikhlas. Beberapa litertur tafsir digunakan untuik mendukung penulisan ini.
Pendidikan Holistik Berbasis Keagamaan Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Bina Ummah Iffan Ahmad Gufron; Nani Rosini; Taufiqurrahman Taufiqurrahman
Eduprof : Islamic Education Journal Vol 2 No 2 (2020): Eduprof : Islamic Education Journal
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI BBC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/eduprof.v2i2.25

Abstract

Schools always innovate in carrying out programs that are carried out through daily religious activities at school so that students do not feel bored and bored in the learning process or activities in the school. These religious activities are packaged in Islamic Religious Education (PAI) lessons. however it is still ignored by students. The purpose of this paper is to describe the strategy of delivering religion in Islamic Education subjects, developing the potential of students, and the importance of holistic education. This research uses a qualitative approach with a case study design. Data were collected by in-depth interviews, observation and documentation. Data analysis used interactive analysis through data reduction, data display, verification and conclusion stages. Furthermore, the results of the research show that holistic religious-based education in Islamic Education which is applied at SMP IT BINA UMMAH SUMBER includes 1) Implementation of religious-based holistic education in Islamic Education lessons; and 2) to determine the factors inhibiting and encouraging religious-based holistic education in Islamic Education lessons. It can be concluded that holistic religion-based education is education that develops all the potential that exists in students. The results of this study are expected to develop all the potential to be realized as character building in students. Abstrak Sekolah selalu berinovasi dalam melakukan program-program yang dijalankan melaui kegiatan keagamaan pada keseharian di sekolah sehingga peserta didik tidak merasa bosan dan jenuh dalam proses belajar maupun kegiatan yang ada di sekolah kegiatan keagamaan tersebut dikemas pada pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) akan tetapi masih diabaikan pada peserta didik. Tujuan penulisan ini adalah untuk mendeskripsikan strategi penyampaian keagamaan pada mata pelajaran PAI, pengembangan potensi peserta didik, dan Urgensi pendidikan holistik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Data dikumpulkan dengan wawancara mendalam, observasi dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis interaktif melalui tahap reduksi data, display data, verifikasi dan kesimpulan. Selanjutnya, hasil dari penelitian menujukkan bahwa pendidikan holistik berbasis keagamaan pada pelajaran PAI yang diterapkan di SMP IT BINA UMMAH SUMBER meliputi 1) Implementasi pendidikan holistik berbasis keagamaan pada pelajaran PAI; dan 2) untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dan pendorong pendidikan holistik berbasis keagamaan pada pelajaran PAI. Dapat disimpulkan bahwa pendidikan holistik berbasis keagamaan adalah pendidikan yang mengembangkan seluruh potensi yang ada pada peserta didik. Hasil penelitian ini diharapkan dalam mengembangkan seluruh potensi diwujudkan sebagai pembentukan karakter pada peserta didik.
Pengaruh Pemberian Punishment Terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas IV Di SDN Cisetu III Gilang Maulana Jamaludin; Lili Yulianti; Mas’ud Mas’ud
Eduprof : Islamic Education Journal Vol 2 No 2 (2020): Eduprof : Islamic Education Journal
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI BBC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/eduprof.v2i2.26

Abstract

This study discusses the effect of punishments on student learning discipline in Islamic religious education subjects. With the existence of Islamic religious education in which there are religious values ​​which are used as an effort to guide and practice Islamic teachings. Because punishment is an educational tool to support the smoothness of the educational process. One of the educational tools that can be used to improve discipline in learning is by giving punishment. This type of research method used is a type of experimental research. The research design used was Pre Experimental Design. The instruments used in this study were questionnaires, observation and tests. The sample in this study were fourth grade students of SDN Cisetu III Rajagaluh. Analysis of the data used is the prerequisite test (normality and homogeneity ) and hypothesis testing. The results of this study indicate that the punishment for the discipline of student learning in the fourth grade Islamic religious education subject at SDN Cisetu III has an effect with t count 41.04 greater than t table 2.063 with a level significant 5%. Abstrak Kajian ini membahas tentang Pengaruh Pemberian Punishment terhadap Kedisiplinan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam. Dengan adanya pendidikan agama Islam yang didalamnya terdapat nilai-nilai keagamaan yang dijadikan sebagai upaya untuk membimbing dan mengamalkan ajaran Islam. Karena punishment merupakan alat pendidikan guna mendukung kelancaran proses pendidikan. Salah satu alat pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan kedisiplinan belajar yaitu dengan pemberian punishment. Jenis metode penelitian yang digunakan ini adalah jenis penelitian eksperimen. Desain penelitian yang digunakan Pre Exsperimental Design. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu angket, observasi dan tes. Sampel dalam penelitian ini yaitu siswa kelas IV SDN Cisetu III Rajagaluh. Analisis data yang digunakan yaitu uji prasyarat (normalitas dan homogenitas) dan uji hipotesis. hasil penelitian ini menunjukan bahwa punishment terhadap kedisiplinan belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam kelas IV di SDN Cisetu III terdapat pengaruh dengan t hitung 41,04 lebih besar dari t tabel 2,063 dengan taraf sigmifikan 5%.
Studi Komparatif Pelaksanaan Bimbingan Baca Tulis Al Qur’an Melalui Metode Ummi dan Metode Iqro di Sekolah Menengah Kejuruan Cendikia Utama Oon Sukron
Eduprof : Islamic Education Journal Vol 2 No 2 (2020): Eduprof : Islamic Education Journal
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI BBC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/eduprof.v2i2.27

Abstract

This research was conducted with the background that the Al-Qur'an is the main source of Islamic teachings and a way of life for every Muslim. The ability to read the Koran for children is the basis for themselves or to be conveyed to others. Based on the background of the problem above, the authors conducted research with the aim of implementing the reading and writing guidance of the Qur'an (BTQ) through the Ummi method and the Iqro method in the main cendikia junior high school, Langseb village, Lebakwangi district, Kuninga district. performance). Based on the data, data analysis, and discussion, the results of the study concluded that there was a very significant difference in the reading and writing activities of the Qur'an between using the Iqro Method and the Ummi Method at SMK Cendikia Utama, Lebakwangi Kuningan District. The use of the Ummi Method is more effective in learning to read and write the Qur'an than the Iqro Method. This is evident from the average value achieved using the Ummi Method (86.3) while using the Iqro Method (77.5). The comparative test results show that the average of the Ummi Method is 86.25 and the average of the Iqro Method is 77.50. In absolute terms it is clear that the average student uses the Ummi method is different from those using the Iqro method. From the SPSS output it is known that the t value on Equal variances not assumed is 2.669 with a significant probability of 0.011 (2-tail). So it can be concluded that on average students who use the Ummi Method have different grades against students who use the Iqro method. Or it can be said that the final score of students using the Ummi method is significantly higher than students who use the Iqro method. Abstrak Penelitian ini dilaksanakan dengan latar belakang Al-Qur’an adalah sumber utama ajaran Islam dan pedoman hidup bagi setiap muslim, kemampuan membaca al-Qur’an bagi anak-anak merupakan dasar bagi dirinya sendiri atau untuk disampaikan kepada orang lain,. Berdasarkan latarbelakang masalah diatas penulis melakukan penelitian dengan tujuan pelaksanaan bimbingan baca tulis al qur’an( btq ) melalui metode ummi dan metode iqro di smk cendikia utama desa langseb kecamatan lebakwangi kebupaten kuninga Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif, jenis studi komparatif dengan instrumen berupa tes perbuatan (unjuk kerja). Berdasarkan data, analisis data, dan pembahasan, hasil penelitian disimpulkan Terdapat perbedaan yang sangat signifikan kegiatan Baca Tulis Al Qur’an antara menggunakan Metode Iqro dengan Metode Ummi di SMK Cendikia Utama Kecamatan Lebakwangi Kuningan. Penggunaan Metode Ummi lebih epektif digunakan dalam pembelajaran baca tulis Al Qur’an daripada Metode Iqro. Hal ini terbukti dari nilai rata-rata yang dicapai, menggunakan Metode Ummi (86,3) sedangkan menggunakan Metode Iqro (77,5). Hasil Uji Komparasi bahwa rata-rata Metode Ummi sebesar 86,25 dan rata-rata Metode Iqro sebesar 77,50. Secara absolut jelas terlihat bahwa rata-rata siswa menggunakan metode Ummi berbeda dengan yang menggunakan metode Iqro. Dari output SPSS diketahui bahwa nilai t hitung pada Equal variances not assumed adalah 2,669 dengan probabilitas signifikan sebesar 0,011 (2-tail). Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata siswa yang menggunakan Metode Ummi memiliki nilai yang berbeda terhadap siswa yang menggunakan metode Iqro. Atau dapat dikatakan bahwa nilai akhir siswa yang menggunakan metode Ummi lebih tinggi secara signifikan dari pada siswa yang menggunakan metode Iqro.
Analisis Nilai Karakter Melalui Program Vocational Camp Di Madrasah Aliyah Daarul Ulum PUI Majalengka Dian Widiantari
Eduprof : Islamic Education Journal Vol 2 No 1 (2020): Eduprof : Islamic Education Journal
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI BBC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/eduprof.v2i1.28

Abstract

This thinking contains an explanation of the values of character education in vocational camp activities. The purpose of this thought is to describe the values contained in vocational camps. The results of this thought indicate that there are 6 values of character education contained in the vocational camp, namely, disciplinary character values, hard work character values, creative character values, character values respecting achievement, environmental care character values, and responsibility character values. In vocational camps, there are character values that can be associated with teaching character education in schools in Indonesia Abstrak Pemikiran ini mengandung pemapaparan tentang nilai-nilai pendidikan karakter dalam kegiatan kemah vokasional. Tujuan pemikiran ini untuk mendeskripsikan tentang nilai nilai yang terkandung dalam kemah vokasional. Hasil pemikiran ini menunjukkan bahwa nilai-nilai pendidikan karakter yang terkandung dalam kemah vokasional ada 6 yaitu, nilai karakter disiplin, nilai karakter kerja keras, nilai karakter kreatif, nilai karakter menghargai prestasi, nilai karakter peduli lingkungan, dan nilai karakter tanggung jawab. Dalam kemah vokasional terdapat nilai-nilai karakter yang dapat dikaitkan dengan pengajaran pendidikan karakter sekolah di Indonesia.
Karakteristik Kajian Islam Kontemporer: Dialektika Barat dan Timur Amirudin Amirudin; Masayu Mashita Maisarah
Eduprof : Islamic Education Journal Vol 2 No 1 (2020): Eduprof : Islamic Education Journal
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI BBC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/eduprof.v2i1.29

Abstract

Islam is understood in multi-meaning, as a religious teaching and as a scientific field. This matter is still being debated by several groups, especially regarding the issue surrounding studying Islam in the West. The purpose of this paper is to examine the development of Islamic studies from time to time. The issue of using a normative and historical approach in Islamic studies has been widely discussed by experts, both from the West and the East. However, in its development, Islamic studies form a separate 'stronghold' with their respective identities in an effort to understand Islamic teachings, both as an 'observer' and as an 'actor' who has an element of partiality. By using a historical approach, this paper will prove the flexibility of Islamic studies, where each "camp" will have its own method and style in understanding Islamic teachings, both in its development in the East and West. The study of Islam will always be up to date because it attracts attention. This is of course not only among Muslims (insiders), but also among non-Muslims (outsiders) who study Islam from various perspectives. Abstrak Islam dipahami dengan multi-makna, sebagai ajaran keagamaan dan sebagai bidang keilmuan. Hal tersebut hingga kini masih diperdebatkan oleh beberapa kalangan, terutama menyangkut isu seputar mengkaji Islam di Barat. Tujuan tulisan ini ingin mengkaji perkembangan studi Islam dari masa ke masa. Isu penggunaan pendekatan normatif maupun historis dalam kajian Islam telah ramai diperbincangkan oleh para ahli, baik dari Barat maupun Timur. Namun dalam perkembangannya, studi Islam membentuk ‘kubu’ tersendiri dengan identitas masing-masing dalam upaya memahami ajaran Islam, baik sebagai ‘pengamat’ maupun sebagai ‘aktor’ yang memiliki unsur keberpihakan. Dengan menggunakan pendekatan historis, tulisan ini akan membuktikan fleksibilitas kajian Islam, di mana masing-masing ‘kubu’ akan memiliki metode dan corak tersendiri dalam memahami ajaran Islam, baik perkembangannya di Timur dan Barat. Kajian tentang ke-Islaman akan selalu aktual untuk diperbincangkan karena sangat menarik perhatian. Hal ini tentunya tidak hanya dikalangan muslim sendiri (insider), tetapi juga kalangan non-muslim (outsider) yang mempelajari agama Islam dari berbagai sudut pandang.
Kepemimpinan Profetik dalam Pendidikan Islam Lutfi Faishol
Eduprof : Islamic Education Journal Vol 2 No 1 (2020): Eduprof : Islamic Education Journal
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI BBC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/eduprof.v2i1.30

Abstract

As a Muslim who has guidelines in the life, namely the Qur’an and Hadis , the Qur'an and Hadis should be used as an example in living this life. Included in the issue of leadership, So each leader shoud rest on the concept that is relevant to Islamic teachings. This thing that should be an example in leading is the leadership of the Prophet (prophetic). The success of leadership that has been proven by the Prophet Muhammad is as a leader, he is the most successful and influential person of all time. In Islam, leadership is believed to have a value that is typical of mere subordinate participation and achievement of organizational goals. There are transcendental values that are struggeled in prophetic leadership in any organization. The concept of leadership in Islam is not only horizontal-formal towards fellow humans, but also is vertical-moral that we have responsibility to the God on the last day. These values become the basis for conducting leadership activities. Where prophetic leadership is a leadership that bases the personality of the Prophet in carrying out his leadership. Because prophetic leadership in the Qur'an has been mentioned and has been exemplified by the Prophet. As a leader in carrying out prophetic leadership, they need to know and emulate the characteristics of the Prophet (peace and blessings of Allah be upon him) that can lead themselves, giving an example, able to communicate well, close to the people that they lead, always consulting, and giving motivation and praise. Prophetic leadership is manifested as a position of leader who take the responsibility for achieving the goals and expectations of the agency / organization through its leadership activities. Abstrak Sebagai seorang muslim yang memiliki pedoman dalam hidupnya yakni al Quran dan Hadits, maka sepantasnya al Quran dan Hadits dijadikan sebagai teladan dalam menjalani hidup ini. Termasuk dalam masalah kepemimpinan, setiap pemimpin berpijak pada konsep kepemimpinan yang relevan dengan ajaran Islam. Hal ini yang sebaiknya menjadi teladan dalam memimpin adalah kepemimpinan Nabi (propetic). Keberhasilan kepemimpinan yang telah dibuktikan oleh Nabi Muhammad saw adalah selaku seorang pemimpin, Beliau adalah orang yang paling berhasil dan berpengaruh sepanjang masa. Dalam Islam, kepemimpinan diyakini mempunyai nilai yang khas dari sekedar kepengikutan bawahan dan pencapaian tujuan organisasi. Ada nilai-nilai transendental yang diperjuangkan dalam kepemimpinan profetik dalam organisasi apapun. Konsep kepemimpinan dalam Islam tidak hanya bersifat horizontal-formal terhadap sesama manusia, akan tetapi bersifat vertical-moral yakni adanya sebuah tanggungjawab dihadapan Allah di hari ahir kelak. Nilai-nilai tersebut menjadi pijakan dalam melakukan aktifitas kepemimpinan. Dimana kepemimpinan profetik merupakan kepemimpinan yang melandaskan kepribadian dari Rasulullah saw dalam menjalankan kepemimpinannya. Karena kepemimpinan profetik dalam al quran telah disinggunng serta sudah dicontohkan oleh Rasulullah saw. Sebagai seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinan profetik, mereka perlu mengetahui dan meneladani sifat-sifat Rasulullah saw yakni dapat memimpin diri sendiri, memberikan teladan, dapat berkomunikasi dengan baik, dekat dengan orang-orang yang dipimpinnya, selalu bermusyawarah, serta memberikan motivasi dan pujian. Kepemimpinan profetik diwujudkan sebagai posisi/jabatan leader yang memikul tanggung jawab untuk mencapai tujuan dan harapan dari instansi/organisasi melalui aktivitas-aktivitas kepemimpinannya.
Diskursus Wacana Keagamaan Pasca Aksi 212 Di Indonesia M. Sauki
Eduprof : Islamic Education Journal Vol 2 No 1 (2020): Eduprof : Islamic Education Journal
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah IAI BBC

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/eduprof.v2i1.31

Abstract

At present, riots that occur between religious communities still occur, but all not because it is solely a matter of religion, but rather social, economic, and political issues in the name of religion. In our own country, Indonesia has also recorded many riots between religious communities. Call it the worst case was the action to defend Islam or known as the 212 action which took place at the end of 2016 and early 2017. This conflict actually started to emerge when Basuki Tjajaya Purnama replaced the position of Governor of DKI Jakarta which was still vacant because the Governor of DKI Jakarta was proposed to be become a President. Basuki, or what is known as Ahok in a structured manner, is obliged to serve as a replacement Governor. There were pros and cons among the community and religionists, especially among Muslims. That they do not want to be led by non-Muslims (Kafir). They think that Islam in Jakarta is the religion of the majority so that a leader should be from the Islamic group not non-Muslim. So it does not rule out if there is a re-election for the Governor of DKI Jakarta, the writer speculates that Ahok will not serve as Governor. Abstrak Pada dewasa ini, kerusuhan yang terjadi antar umat beragama pun masih terjadi, namun semua bukan karena memang semata-mata persoalan agama, tapi lebih pada persoalan sosial, ekonomi, politik yang mengatasnamakan agama. Di negeri kita sendiri, Indonesia telah banyak tercatat pula kerusuhan antar umat beragama. Sebut saja yang paling parah adalah aksi bela Islam atau yang dikenal dengan aksi 212 yang terjadi di penutupan akhir 2016 dan awal 2017. Konflik ini sebetulnya sudah mulai muncul ketika Basuki Tjajaya Purnama menggantikan posisi kursi Gubernur DKI Jakarta yang masih kosong dikarenakan Gubernur DKI Jakarta diajukan untuk menjadi seorang Presiden. Basuki atau yang dikenal dengan sebutan Ahok secara terstruktur wajib menjabat sebagai Gubernur pengganti. Terjadilah pro dan kontra di kalangan masyarakat dan agamawan, khususnya di kalangan umat Islam. Bahwasanya mereka tidak mau dipimpin oleh non-muslim (Kafir). Mereka beranggapan bahwa Islam yang berada di Jakarta adalah agama mayoritas maka yang menjadi seorang pemimpin seharusnya dari golongan Islam bukan non-Islam. Sehingga tidak menutup kemungkinan jika ada pemilihan ulang Gubernur DKI Jakarta, penulis berspekulatif Ahok tidak akan menjabat sebagai Gubernur.