cover
Contact Name
Endah Setyaningsih
Contact Email
baktimas@untar.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
baktimas@untar.ac.id
Editorial Address
Sekretariat: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Tarumanagara (LPPM - UNTAR). Gedung M, Lt. 5, Kampus 1 Universitas Tarumanagara Jl. Letjen S Parman no 1 Jakarta 11440
Location
Kota adm. jakarta barat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
ISSN : 26210398     EISSN : 26207710     DOI : 10.24912/jbmi
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia (P-ISSN 2620-7710 dan E-ISSN 2621-0398) merupakan jurnal yang menjadi wadah bagi penerbitan artikel-artikel ilmiah hasil penelitian dalam bidang Ilmu : 1. Psikologi 2. Komunikasi 3. Hukum 4. Budaya 5. Bahasa 6. Seni Rupa dan Design Jurnal ilmiah ini diterbitkan oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Tarumanagara. Dalam satu tahun, jurnal ini terbit dalam dua nomor, yaitu pada bulan Mei dan November. Jurnal ini terutama memuat artikel hasil-hasil penelitian ilmiah, termasuk penelitian normatif.
Articles 36 Documents
Search results for , issue "Vol. 5 No. 3 (2022): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia" : 36 Documents clear
PERWALIAN DAN PERMASALAHANNYA Ida Kurnia; Alexander Sutomo; Cliff Geraldio
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 5 No. 3 (2022): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v5i3.18108

Abstract

The high divorce rate means that guardianship is a very important thing to discuss, life after a divorce, it is necessary to immediately determine the position of the child regarding his guardianship rights. A child who is abandoned through a divorce process or the death of both parents must have a guardian as a companion until he is legally mature. A guardian must be an adult and not under guardianship, must be legally competent because the guardian's job is very important in guiding children, managing children's property, and also educating children. If a guardian does not carry out his obligations as stated in Law No. 16 of 2019 concerning amendments to Law No. 1 of 1974 concerning marriage. The marriage law itself regulates the dismissal of guardians who do not carry out their duties properly and are irresponsible. Regulations regarding guardianship have also been regulated in the Civil Code concerning Immaturity and Guardianship. The criteria for someone who can become a guardian are usually from the closest family to the child and are usually determined using the will given, the choice of the child, or the judge's decision. A good guardian must be able to maintain all the rights of the child until the child is an adult as regulated in the Civil Code. In carrying out their duties, the guardian must pay attention to all the things that are the provisions in the guardianship which have been regulated by the marriage law and the Civil Code. ABSTRAK: Peningkatan angka perceraian di Indonesia dari tahun ke tahun disebabkan oleh faktor ekonomi yang merupakan faktor yang mendominasi. Penyebab tertinggi ke dua dikarenakan salah satu pihak meninggalkan pihak yang lainnya di luar masalah ekonomi, dan yang ke tiga dikarenakan adanya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Tingginya angka perceraian, maka perwalian merupakah hal yang sangat penting untuk di bahas, kehidupan setelah adanya perceraian, perlu segera ditentukan kedudukan anak terkait hak perwalianya. Anak yang ditinggalkan melalui proses perceraian ataupun meninggalnya kedua orang tua harus memiliki wali sebagai pendampingnya hingga ia dewasa secara hukum. Seorang wali haruslah dewasa dan tidak di bawah pengampuan, harus cakap secara hukum karena tugas wali sangatlah penting dalam membimbing anak, mengelola harta benda milik anak, juga mendidik anak. Apabila seorang wali tidak melaksanakan kewajibannya yang tertera di dalam  Undang-undang No.16 tahun 2019 tentang perubahan Undang-undang No.1 tahun 1974 tentang Perkawinan. Undang-undang perkawinan sendiri mengatur tentang pemecatan untuk wali yang tidak menjalankan tugasnya dengan baik dan tidak bertanggung jawab. Undang-undang No.16 tahun 2019 tentang perubahan Undang-undang No.1 tahun 1974 tentang Perkawinan, tetapi juga telah diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Perdata (KUH Perdata) tentang Kebelumdewasaan dan Perwalian. Kriteria seseorang yang dapat menjadi wali biasanya dari keluarga terdekat dengan anak, dan biasanya ditentukan dengan cara melalui wasiat yang diberikan, pilihan anak, maupun putusan hakim. Seorang wali yang baik harus bisa mempertahankan segala hak milik anak hingga anak tersebut dewasa sesuai yang diatur dalam KUH Perdata. Dalam menjalankan tugasnya wali harus memperhatikan seluruh hal yang menjadi ketentuan dalam perwalian yang telah diatur jelas oleh Undang-undang Perkawinan dan KUH Perdata
PENERAPAN MESIN PEMOTONG UNTUK PENINGKATAN KUANTITAS DAN KUALITAS PRODUK DENDENG DAUN SINGKONG DI DESA CIANTRA CIKARANG SELATAN Budhi Martana; Fahrudin Fahrudin; Reda Rizal; Muhammad Ikhsan Amar; Nanang Nasrulloh; Henry Binsar Hamonangan Sitorus
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 5 No. 3 (2022): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v5i3.20547

Abstract

Partners in this joint partnership program are the Home Industry of cassava jerky which is located in Ciantra Village, South Cikarang District, Bekasi Regency. This joint partnership program activity is part of a community service program that is carried out jointly between a team of lecturers, students, and the community of small business actors in Ciantra Village. The problem faced by small businesses with cassava leaf jerky is that the process of cutting cassava leaf jerky dough is still done traditionally, so it takes a very long time, this condition causes the production process to be hampered and production capacity decreases and the quality of the product is not uniform. The solution offered to overcome the problem is to increase the quantity and quality of food product production through technological innovation of cassava leaf jerky production with the application of a cassava leaf jerky dough cutting machine. The method for implementing this community service activity is a demonstration method through a group discussion approach. The community partnership program methods carried out were initial discussions, outreach, implementation and training on the use of cutting machines. The results of the implementation of this activity partners receive assistance from a cassava leaf jerky dough cutting machine, partners are able to use and implement the use of cutting machines, and through the application of cutting machines small business actors in Ciantra Village can increase production productivity in terms of quality and quantity, specifically for products. cassava leaf jerky.   ABSTRAK: Mitra pada kegiatan program kemitraan bersama ini yaitu Industri Rumah Tangga dendeng daun singkong yang berada di Desa Ciantra Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi. Kegiatan program kemitraan bersama ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan secara bersama antara tim dosen, mahasiswa, dan masyarakat pelaku usaha kecil di Desa Ciantra. Permasalahan yang dihdapi usaha kecil Dendeng Daun Singkong adalah proses pemotongan adonan dendeng daun singkong masih dilakukan secara tradisional, sehingga memerlukan waktu yang sangat lama, kondisi tersebut mengakibatkan proses produksi terhambat dan kapasitas produksi menurun serta kualitas hasil produk tidak seragam. Solusi yang ditawarkan untuk mengatasi permasalahan adalah meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi produk pangan melalui inovasi teknologi produksi dendeng daun singkong dengan penerapan mesin pemotong adonan dendeng daun singkong. Metode pada pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah metode demonstrasi melalui pendekatan diskusi kelompok. Metode program kemitraan masyarakat yang dilakukan adalah diskusi awal, sosilaisasi, penerapan dan pelatihan penggunaan mesin pemotong. Hasil dari pelaksanaan kegiatan ini mitra mendapat bantuan mesin pemotong adonan dendeng daun singkong, mitra mampu menggunakan dan menerapkan penggunaan mesin pemotong, dan melalui penerapan mesin pemotong pelaku usaha kecil di Desa Ciantra dapat meningkatkan produktivitas produksi ditinjau dari aspek kualitas dan kuantitas, secara khusus untuk produk dendeng daun singkong
PENYULUHAN PERLINDUNGAN HUKUM KONSUMEN TERHADAP MASYARAKAT PENGGUNA LAYANAN TRANSAKSI PERDAGANGAN ELEKTRONIK (E-COMMERCE) Dixon Sanjaya; Tundjung Herning Sitabuana
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 5 No. 3 (2022): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v5i3.20608

Abstract

Consumer protection efforts, especially in e-commerce transactions, are one of  legal goals and ideals (rechtsidee) contained in the Preamble to the 1945 Constitution. APJII data shows that as many as 21.26%, internet users use online shopping media, this number being third largest after social media at 89.15% and online chatting media at 73.86%. However, the use of e-commerce services still raises risks such as vulnerability to personal data theft, delivery of inappropriate goods, fraud, improper refunds, unbalanced standard agreements, and unfair dispute resolution for the community. This is in line with the high number of complaints received by Ministry of Trade, recorded throughout the 2021 period as many as 9,393 complaints and this number increased 10 times compared to 2020 as many as 931 complaints. This is the basis for conducting socialization related to legal protection for consumers who use e-commerce services. This community service activity was carried out with the stages of survey, lecture, and Q&A to the community RT 001/RW 006, Srengseng, Kembangan, West Jakarta City. The results that can be achieved in this community service are increasing public understanding and knowledge about consumer rights, forms of legal protection for consumers, efforts that can be taken by the community when they are disadvantaged from e-commerce, and efforts that can be made as smart consumers in conducting e-commerce. As recommendation, government needs to provide digitally integrated public reporting and complaint services to make it efficient and simplify flow of bureaucracy and carry out socialization activities on consumer protection consistently. ABSTRAK: Upaya perlindungan konsumen khususnya dalam transaksi perdagangan elektronik merupakan salah satu tujuan dan cita hukum (rechtsidee) yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945. Data APJII menunjukan bahwa sebanyak 21,26%, pengguna internet menggunakan media belanja daring, jumlah ini menjadi terbanyak ketiga setelah media sosial sebesar 89,15% dan media percakapan daring sebesar 73,86%. Meski demikian, pemanfatan layanan perdagangan elektronik masih memunculkan risiko seperti kerawanan pencurian data pribadi, pengiriman barang yang tidak sesuai, penipuan, pengembalian dana tidak semestinya, Perjanjian baku yang tidak berimbang, dan penyelesaian sengketa yang tidak adil bagi masyarakat. Kondisi ini linear dengan tingginya jumlah pengaduan yang diterima Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kementerian Perdagangan tercatat sepanjang periode 2021 sebanyak 9.393 pengaduan dan jumlah ini naik 10 kali lipat dibandingkan tahun 2020 sebanyak 931 aduan. Kegiatan PKM dilaksanakan kepada masyarakat RT 001/RW 006, Kel. Srengseng, Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat karena berdasarkan hasil survei ternyata masih banyak masyarakat yang belum mengetahui perlindungan hukum dan cara memperolehnya serta tidak sedikit yang pernah menjadi korban dari penggunaan layanan perdagangan elektronik. Pelaksanan PKM didahului dengan survei, ceramah, dan Q&A. Hasil yang dapat dicapai dalam PKM ini ialah meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat mengenai hak-hak konsumen, bentuk perlindungan hukum bagi konsumen, upaya yang dapat ditempuh masyarakat ketika dirugikan dari transaksi perdagangan elektronik, dan upaya yang dapat dilakukan sebagai konsumen cerdas dalam melakukan perdagangan secara elektronik. Sebagai rekomendasi, pemerintah perlu menyediakan layanan pelaporan dan pengaduan masyarakat yang terintegrasi secara digital agar efisien dan mempermudah alur birokrasi serta melakukan kegiatan sosialisasi perlindungan konsumen secara konsisten
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERBASIS GREEN ECONOMY PENGOLAHAN SAMPAH MENJADI POC BAGI DESA SIMPANGAN CIKARANG UTARA Tatik Juwariyah; Mitha Puspitasari; Sri Sulasmingsih; Mayanda M Santoni; Agus Maulana
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 5 No. 3 (2022): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v5i3.20400

Abstract

North Cikarang Simpangan Village community is an urban community that inhabits densely populated areas. In RT 02/RW014, an average of 200-400 kilograms of organic waste is produced every day. Of course, this is very worrying if the waste is not managed and utilized in a new product. This article describes education to Simpangan Village residents regarding how to process household organic waste into liquid organic fertilizer (POC). Education is carried out in two stages, first starting with counseling regarding the importance of managing waste by sorting the types of waste into three types of waste, namely plastic waste or cans, paper waste, and organic waste. Based on data collection, 85% of the participants succeeded in practicing waste sorting. The second stage is training on how to produce POC without using an EM4 bio activator but utilizing local microorganisms. In this training, there were six groups of residents who practiced POC production methods with an average POC harvesting time of 13 days. The POC raw materials used are varied or come from various organic wastes such as vegetables, rice washing water, fruit skins, tempeh mushrooms, shrimp paste, shrimp heads, and brown sugar. The POC products were then tested for the content of four nutrients, namely C-organic, nitrogen, phosphorus, and potassium. Overall, the results of the nutrient content test are still far from the POC standard that is worth selling. However, from the results of the application of POC to plants, there was a significant effect in fertilizing plants. Based on the results of the monitoring and evaluation questionnaire related to the implementation of this educational activity, an average score of almost 100% of the residents was satisfied. Globally, the results of this activity can help solve environmental problems by educating the public on the importance of a sustainable ecosystem ABSTRAK: Masyarakat Desa Simpangan Cikarang Utara merupakan masyarakat urban yang mendiami wilayah padat penduduk. Di RT 02/RW 014 rata-rata dihasilkan sampah organik sekitar 200 – 400 kilogram setiap harinya. Tentu hal ini sangat memprihatinkan jika limbah tersebut tidak dikelola dan dimanfaatkan menjadi suatu produk baru. Artikel ini menjelaskan edukasi kepada warga Desa Simpangan terkait cara pengolahan limbah organik rumah tangga menjadi pupuk organik cair (POC). Edukasi dilakukan melalui dua tahap, pertama dimulai dengan penyuluhan terkait pentingnya mengelola sampah dengan memilah jenis sampah menjadi tiga jenis sampah yaitu sampah plastik atau kaleng, sampah kertas dan sampah organik. Berdasarkan pengambilan data diperoleh 85% peserta berhasil mempraktekkan pemilahan sampah. Tahap kedua adalah pelatihan cara memproduksi POC tanpa menggunakan bioaktivator EM4 tetapi memanfaatkan mikroorganisme lokal. Pada pelatihan ini terdapat enam kelompok warga yang mempraktikkan cara produksi POC dengan hasil rata-rata waktu pemanenan POC selama 13 hari. Bahan baku POC yang digunakan beraneka ragam atau berasal dari berbagai sampah organik seperti sayuran, air cucian beras, kulit buah-buahan, jamur tempe, terasi, kepala udang, dan gula merah. Produk POC selanjutnya diuji kandungan empat unsur hara yaitu C-organik, nitrogen, fosfor, dan kalium. Secara keseluruhan hasil uji kandungan unsur hara masih jauh dari standar POC yang layak jual. Namun demikian, dari hasil pengaplikasian POC ke tanaman terdapat pengaruh signifikan dalam menyuburkan tanaman.  Berdasarkan hasil kuesioner monitoring dan evaluasi terkait pelaksanaan kegiatan edukasi ini diperoleh nilai rata-rata hampir 100 % warga puas. Secara global hasil kegiatan ini dapat membantu menyelesaikan masalah lingkungan dengan cara memberikan edukasi kepada masyarakat akan pentingnya ekosistem berkelanjutan (sustainable ecosystem).
MENINGKATKAN PENGETAHUAN KECAKAPAN HIDUP DAN KESADARAN HUKUM SISWA SMA DAN SMK DI DKI JAKARTA Murniati Agustian; Weny Savitry S Pandia; Feronica; Zahrasari Lukita Dewi
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 5 No. 3 (2022): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v5i3.20401

Abstract

The problem of violence against women and children is an important issue that requires serious handling in both prevention and treatment. During the COVID-19 pandemic, violence against women and children is increasing. Various short-term and long-term negative impacts that include physical and psychological and even mental safety require serious handling and prevention efforts. One of the programs of Pos SAPA Unika Atma Jaya is the prevention of violence through increasing knowledge regarding matters that constitute acts of violence, the rule of law that protects a person from acts of violence, as well as life skills and efforts to love oneself. Therefore, training activities were carried out for high school and vocational students aimed at preventing the problem of violence against women and children. The PkM activity method starts from training preparation by making an e-flayer. The online training was conducted for two days with 50 high school/vocational students participating, and the last was a focus group discussion (FGD) with 10 participants. After the activity, pretest and posttest analyzes were carried out and follow-up plans, as well as FGD data processing. The results of data processing showed an increase in knowledge scores regarding life skills, legal awareness, and efforts to love oneself. From the results of the FGD it was seen that the students had seen and experienced violent behavior, but now they have knowledge about forms of violence and things that need to be done to prevent violence ABSTRAK: Masalah kekerasan terhadap perempuan dan anak menjadi isu penting yang memerlukan penanganan serius dalam pencegahan maupun penanganannya. Di masa pandemi Covid 19, kekerasan yang dilakukan terhadap perempuan dan anak semakin meningkat. Berbagai dampak negatif jangka pendek maupun jangka panjang yang meliputi fisik dan psikis bahkan keselamatan jiwa memerlukan penanganan dan upaya-upaya pencegahan yang serius. Salah satu program Pos SAPA Unika Atma Jaya adalah pencegahan kekerasan melalui peningkatan pengetahuan terkait hal-hal yang merupakan tindak kekerasan, aturan hukum yang melindungi seseorang dari tindak kekerasan, serta kecakapan hidup dan upaya mencintai diri sendiri. Oleh karena itu, dilakukan kegiatan pelatihan kepada siswa SMA dan SMK yang bertujuan mencegah permasalahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Metode kegiatan PkM dimulai dari persiapan pelatihan dengan membuat e-flayer. Pelatihan secara daring dilakukan selama dua hari dengan partisipan 50 siswa SMA/SMK,  terakhir melakukan focus group discussion (FGD) pada 10 partisipan.. Setelah kegiatan berlangsung, dilakukan analisis pretest dan posttest dan rencana tindak lanjut, serta pengolahan data FGD.  Hasil pengolahan data menunjukkan adanya peningkatan skor pengetahuan mengenai kecakapan hidup, kesadaran hukum, dan upaya mencintai diri sendiri. Dari hasil FGD terlihat bahwa para siswa pernah melihat dan mengalami perilaku kekerasan, namun kini mereka telah memiliki pengetahuan mengenai bentuk-bentuk kekerasan dan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencegah kekerasan
IMPLEMENTASI SOCIAL MEDIA MARKETING PADA PEMASARAN PRODUK HASBRO MELALUI PROGRAM MBKM DI PT MITRA ADIPERKASA TBK Rafaela Winata; Keni Keni
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 5 No. 3 (2022): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v5i3.20473

Abstract

Covid-19 pandemic had caused PT Mitra Adiperkasa Tbk a decline in sales because consumers were unable to purchase at the retail stores. The pandemic also affected the sales of Hasbro (a business line of PT Mitra Adiperkasa) and disrupted its marketing activities on toy products. In selling toy products for children, the purchasing power belongs to children who see the toys at retail stores. Meanwhile, consumer trends in using social media and the desire of Hasbro to optimize marketing activity on social media encouraged the author to implement social media marketing for Hasbro products through Instagram. This activity aims to increase brand awareness and purchase decisions of children and parents towards Hasbro products. This activity was initiated on February 7, 2022 and ended on July 17, 2022, and the activity consisted of managing Hasbro’s social media account, which is Instagram account @hasbroactiveid. We managed the account by planning the marketing content that would be uploaded to social media. The contents were in the form of Instagram story, reel, and post which contained promotional, education, interaction, holiday celebration, event announcement, campaign, lifestyle image, and Instagram live. Based on the marketing content created, the results of social media marketing are an increase in total accounts reached, impressions, accounts engaged, content interactions, and followers. The progress implies the development of Hasbro in marketing its products digitally, thereby this activity is expected to assist Hasbro in maximizing the use of social media and determining the marketing strategy in order to achieve marketing goals. Hasbro can optimize its social media by improving the contents’ quality and expand its marketing activity by using other social media ABSTRAK: Pandemi Covid-19 membuat PT Mitra Adiperkasa Tbk mengalami penurunan penjualan karena konsumen tidak dapat membeli barang secara langsung di gerai. Kondisi tersebut juga berdampak terhadap penjualan produk Hasbro (salah satu lini bisnis PT Mitra Adiperkasa) dan menghambat kegiatan pemasaran produk mainan anak. Dalam menjual produk mainan anak, kekuatan pembelian berada pada anak yang melihat langsung produk mainan saat mengunjungi gerai. Sementara itu, tren konsumen dalam menggunakan media sosial dan keinginan mitra untuk mengoptimalkan pemasaran di media sosial, mendorong penulis untuk mengimplementasikan social media marketing pada pemasaran produk Hasbro melalui Instagram. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan brand awareness dan purchase decision anak dan orang tua terhadap produk Hasbro. Kegiatan ini dilaksanakan sejak 7 Februari 2022 sampai dengan 17 Juli 2022, dimana kegiatan PKM yang dilakukan berupa mengelola media sosial Hasbro, yaitu akun Instagram @hasbroactiveid. Pengelolaan yang dilakukan berupa perencanaan konten pemasaran yang akan diunggah ke media sosial Hasbro.  Konten dibuat dalam bentuk Instagram story, reel, dan post yang terdiri dari konten promosi, edukasi, interaksi, perayaan hari besar, pengumuman event, campaign, lifestyle image, dan Instagram live. Berdasarkan konten pemasaran yang dibuat, hasil dari kegiatan social media marketing yang dilakukan berupa meningkatnya total accounts reached, impressions, account engaged, content interactions, dan jumlah followers. Peningkatan tersebut menunjukkan perkembangan bagi Hasbro dalam memasarkan produknya secara digital, sehingga kegiatan ini diharapkan dapat membantu mitra untuk memaksimalkan penggunaan media sosial dan menentukan strategi pemasaran yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan pemasaran. Hasbro dapat mengoptimalkan penggunaan media sosial tersebut dengan meningkatkan kualitas konten dan memperluas kegiatan pemasaran dengan menggunakan media sosial lain
PELATIHAN PENGEMBANGAN USAHA KEDAI KOPIKIPLI DENGAN MATRIKS QSPM Rousilita Suhendah; Michele Tjen; Devina Saputra
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 5 No. 3 (2022): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v5i3.20498

Abstract

The phenomenon of the emergence of coffee shops in big cities and small towns occurs because of changes in people's eating and drinking patterns. Changes in eating and drinking patterns were originally at home and now turning outside the home. The easy entry barrier to business makes the coffee shop competition very tight. Kipli coffee shop carries a concept of a traditional coffee shop and feels the impact. That 30 percent decrease in sales was by the owner of this coffee shop, making the owner of the KopiKipli shop feel the need for a business development strategy. The use of digital technology that has not been optimal has made the marketing of food and beverage products yet to show results. Therefore, based on a survey conducted by the PKM team, the PKM team held business development training using the QSPM method. This QSPM method is a business development strategy derived from internal and external factors in the Kipli coffee shop business. The community service team held business development training with Kipli coffee shop owners. The three strategies are resulted it and implemented by the Kipli coffee shop. The three strategies are improving brand image, improving product quality and consistency of food-beverage taste, and expanding marketing using social media. The strategy to improve the brand image is targeting the right target consumers and the brand image of KopiKipli itself. Improving the quality of food and beverage products is carried out by maintaining the quality of the raw materials used and the taste of food products that have won customers' hearts. Social media will be used optimally as a medium of communication and marketing of food and beverage products. ABSTRAK: Fenomena munculnya kedai kopi di kota besar dan kota kecil terjadi karena perubahan pola makan dan minum masyarakat.  Perubahan pola makan dan minum  yang semula di rumah saat ini berubah menjadi di luar rumah. Entry barrier yang mudah untuk masuk ke jenis usaha ini, membuat terjadinya persaingan usaha kedai kopi yang amat ketat. Kedai kopiKipli sebagai salah satu UMKM yang mengusung konsep kedai kopi tradisional merasakan dampaknya. Terjadi penurunan penjualan sebesar 30% yang dirasakan oleh pemilik kedai kopi ini, membuat pemilik kedai KopiKipli merasakan perlunya ada strategi pengembangan usaha. Pemanfaatan teknologi digital yang belum optimal membuat pemasaran produk makanan dan minuman belum menunjukkan hasilnya. Oleh karena itu berdasarkan survey yang dilakukan oleh tim PKM , maka tim PKM mengadakan pelatihan pengembangan usaha dengan metode QSPM. Metode QSPM ini adalah suatu strategi pengembangan usaha yang dipilih dari berbagai strategi yang diturunkan dari faktor internal dan eksternal yang ada pada usaha kedai kopiKipli. Kegiatan pelatihan pengembangan usaha yang dilakukan oleh tim PKM bersama dengan pemilik kedai kopiKipli menghasilkan tiga strategi yang dapat diimplementasikan oleh kedai kopiKipli. Ketiga strategi itu adalah meningkatkan brand image, meningkatkan kualitas produk makanan-minuman serta konsistensi rasa dan memperluas pemasaran dengan menggunakan media sosial. Strategi meningkatkan brand image dilakukan dengan membidik target konsumen yang tepat, dan citra image kopiKipli itu sendiri. Peningkatan kualitas produk makanan dan minuman dilakukan dengan menjaga kualitas bahan baku yang digunakan serta mempertahankan rasa produk makanan  yang sudah mendapatkan hati pelanggan. Media sosial akan dioptimalkan sebagai media komunikasi dan pemasaran produk makanan dan minuman.
PENINGKATAN PENGETAHUAN ANAK SEKOLAH DASAR KELAS 4-6 TENTANG PHBS DAN PUGS MELALUI MEDIA ULAR TANGGA Nadine Nadine; Ibnu Malkan Bakhrul Ilmi; Aprilian Tri Wbowo
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 5 No. 3 (2022): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v5i3.20531

Abstract

Clean and Healthy Behavior (PHBS) and General Guidelines for Balanced Nutrition (PUGS) can be the foundationfor healthy behavior for students, teachers and the community in the school environment. One of the right strategies to improve public health status is to empower students, teachers, and the school community to play an active role in creating healthy schools and individuals through PHBS and PUGS. The purpose of this activity is to improve clean and healthy living behavior and guided by balanced nutrition through knowledge, attitudes and actions. The method used is through a game of snakes and ladders which contains PUGS and PHBS. The material provided in education includes the meaning and content of PUGS and PHBS, PUGS and PHBS for school children, the benefits of a balanced nutritious diet, the functions of nutrients, the impact of an unbalanced diet, and tips on safe snacks for school children. The results after the intervention showed an increase in the percentage of children's knowledge about PUGS and PHBS from 53% to 100% (p=0.000). It is recommended that this snake and ladder game be carried out routinely and develop variations, along with a regular monitoring system and long-term goals in order to increase the knowledge and health status of school children and their environment. ABSTRAK: Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) dan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS) dapat menjadi pondasi perilaku sehat bagi siswa, guru dan masyarakat di lingkungan sekolah. PHBS adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi sehingga keluarga dan seluruh anggotanya mampu menolong diri sendiri pada bidang kesehatan. Salah satu strategi yang tepat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat ialah dengan memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah agar berperan aktif mewujudkan sekolah dan individu yang sehat melalui PHBS dan PUGS. Tujuan dari pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan perilaku hidup bersih sehat dan berpedoman gizi seimbang melalui pengetahuan, sikap dan tindakan. Metode yang digunakan adalah edukasi dengan menggunakan permainan ular tangga yang berisikan PUGS dan PHBS. Materi yang diberikan dalam edukasi meliputi teori PUGS dan PHBS, PUGS dan PHBS untuk anak sekolah, manfaat pola makan bergizi seimbang, fungsi zat gizi, dampak pola makan tidak seimbang, serta tips jajanan yang aman untuk anak sekolah. Hasil setelah intervensi menunjukkan peningkatan persentase pengetahuan anak tentang PUGS dan PHBS masing-masing dari 20% dan 93.3% menjadi 100% (p=0,000). Disarankan permainan ular tangga ini dilakukan secara rutin dan dilakukan pengembangan variasi, beserta sistem monitoring secara berkala dan bertujuan jangka panjang agar dapat meningkatkan pengetahuan dan derajat kesehatan anak sekolah beserta lingkungannya.
PENERAPAN APLIKASI MoKAS DAN P2UKS TERHADAP PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI DI SEKOLAH DEPOK Serri Hutahaean; Nourmayansa Vidya Anggraini; Ruth M Bunga Wadu
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 5 No. 3 (2022): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v5i3.20640

Abstract

School-age children are an age group that is susceptible to disease, especially the incidence of infection. The problems found in SD X Sawangan, Depok, were conveyed that students often experience symptoms related to infections such as coughs, colds, and diarrhea which can harm children, in addition to health it also has an impact on children's learning backward because they cannot participate in learning at school. The purpose of this activity is to make efforts to prevent and control infection by using the School Children's Health Mobile Application (MoKAS) and to increase the role of school health efforts (P2UKS). This activity is held in August 2022. This activity is carried out for 5th-grade elementary school children who are in charge of UKS at the elementary school Holy Faithful Obedient Depok. The method of implementing this activity is socialization and counseling about infection prevention and control efforts as well as good UKS management in supporting the improvement of health services in schools, conducting training on how to check children's health when using the MoKAS Application, and assisting the UKS Responsible Person using the MoKAS Application. The results of this activity illustrate a change in student knowledge before and after socialization, counseling, and demonstrations so that students who have good knowledge about Covid-19 prevention have increased from 75% to 96.7%. Most students have good infection prevention and control skills with a total of 29 students (96.66%), the ability to carry out a good student health check with a total of 26 students (86.66%), the ability to use the application of MoKAS in infection prevention and control. good with the number of 28 students (93.33%). This activity suggests that schools continue to support infection prevention and control efforts using the MoKAS application and increase the role of school health efforts in supporting the improvement of the health of school residents. ABSTRAK: Anak usia sekolah merupakan kelompok umur yang rawan terjadi penyakit, terutama kejadian infeksi. Masalah yang ditemukan di SD X Sawangan depok disampaikan bahwa siswa sering mengalami gejala yang berhubungan dengan infeksi seperti batuk, pilek, dan diare yang dapat merugikan anak, selain dalam kesehatannya, juga berdampak pada ketertinggalan dalam pembelajaran di sekolah karena tidak bisa mengikuti pembelajaran di sekolah. Tujuan PKM ini adalah melakukan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI) dengan penggunaan Aplikasi Mobile Kesehatan Anak Sekolah (MoKAS) dan peningkatan peran usaha Kesehatan sekolah (P2UKS).  Kegiatan ini dilakukan pada Bulan Agustus 2022. Kegiatan ini dilakukan pada anak kelas 5 di SD Holy Faithful Obedient Depok. Metode pelaksanaan kegiatan ini adalah sosialisasi dan penyuluhan tentang upaya PPI serta manajemen UKS yang baik dalam mendukung peningkatan pelayanan kesehatan di Sekolah, melakukan pelatihan cara memeriksa kesehatan anak sekaligus menggunakan Aplikasi MoKAS, serta pendampingan Penanggung jawab UKS dalam Penggunaan Aplikasi MoKAS. Hasil PKM ini menggambarkan adanya perubahan pada pengetahuan siswa saat sebelum dan sesudah dilakukannya sosialisasi, penyuluhan serta demonstrasi dengan hasil siswa yang memiliki pengetahuan baik terhadap PPI memiliki peningkatan sebesar 75% menjadi 96,7%. Mayoritas siswa memiliki kemampuan melakukan PPI yang baik dengan jumlah 29 siswa (96,66%), Kemampuan melakukan pemeriksaan kesehatan siswa yang baik dengan jumlah 26 siswa (86,66%), kemampuan menggunakan Aplikasi MoKAS dalam PPI yang baik dengan jumlah 28 siswa (93,33%). Kegiatan ini menyarankan supaya sekolah tetap mendukung upaya PPI menggunakan aplikasi MoKAS dan meningkatkan peran usaha Kesehatan sekolah dalam mendukung peningkatan Kesehatan warga sekolah
REMAJA DAN MEDIA SOSIAL DI SMA “X” BEKASI Daru Seto Bagus Anugrah; Adeline Mayvie Wijanarko; Fernando Elbert; Weny Savitry S. Pandia
Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia Vol. 5 No. 3 (2022): Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jbmi.v5i3.21078

Abstract

Penggunaan gawai di kalangan remaja tidak dapat dihindari. Di masa pandemi remaja menggunakan gawai untuk bersekolah daring, mencari referensi, dan juga mengekspresikan diri. Fitur media sosial yang ada dalam gawai menjadi sarana bagi remaja untuk bersosialisasi. Di satu sisi banyak sekali manfaat penggunaan gawai, namun di sisi lain remaja pengguna gawai dianggap tidak dapat mengontrol diri dalam menggunakan gawai sehingga menghabiskan waktu berlebihan dengan gawainya. Media sosial dalam gawai dianggap menjadi jembatan untuk perilaku seksual berisiko, penggunaan zat terlarang, hingga gangguan kesehatan mental. Padahal penggunaan gawai dan media sosial dapat memberikan banyak manfaat asalkan para remaja mengetahui cara penggunaannya secara bijak. Penggunaan gawai khususnya media sosial secara bijak perlu dipahami agar para remaja memperoleh banyak manfaat dalam penggunaan teknologi. Kegiatan edukasi yang diselenggarakan Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya (Unika Atma Jaya) dan SMA “X” Bekasi sebagai mitra untuk meningkatkan pengetahuan penggunaan gawai secara bijak khususnya media sosial, perlu dilakukan. Berdasarkan analisis kebutuhan dari guru dan siswa, dilakukan kegiatan webinar yang bertujuan membekali para siswa mengenai pengetahuan penggunaan media sosial secara bijak dan manfaat penggunaan media sosial yang tepat. Dengan demikian para siswa SMA “X” Bekasi memperoleh manfaat yang luas dari penggunaan media sosial. Pre-test dan post-test yang dilakukan untuk mengetahui dampak dari kegiatan webinar menunjukkan perbedaan signifikan pada pengetahuan siswa dalam penggunaan media sosial. Setelah webinar para siswa membuat rencana tindak lanjut, dan guru melakukan pendampingan kepada para siswa selama dua bulan. Evaluasi menunjukkan ada perubahan perilaku penggunaan gawai dari para siswa sebagai dampak kegiatan yang dilakukan.

Page 1 of 4 | Total Record : 36