cover
Contact Name
Jurnal altaujih
Contact Email
altaujih@uinib.ac.id
Phone
+6281266784647
Journal Mail Official
altaujih@uinib.ac.id
Editorial Address
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG Jl. Mahmud Yunus Lubuk Lintah Padang
Location
Kota padang,
Sumatera barat
INDONESIA
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami
ISSN : 25020625     EISSN : 27157571     DOI : -
Jurnal AL-TAUJIH adalah jurnal pengembangan kajian keilimuan bimbingan dan konseling Islam, kajian pendidikan konseling, dan berbagai kajian bimbingan konseling dalam berbagai pendekatan yang diterbitkan oleh salah satu Program Studi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang. Sebagai salah satu wadah literasi akademik, jurnal ini memberikan kesempatan bagi dosen, praktisi, guru, pengamat dan ahli di bidang bimbingan dan konseling. Tulisan dalam jurnal ini berupa (a) Kumpulan/akumulasi pengetahuan baru, (b) Pengamatan empirik, (c) Pengembangan gagasan atau usulan baru, (d) hasil penelitian, (e) Artikel konseptual dan telaah (review) buku baru.
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2018): Januari-Juni 2018" : 10 Documents clear
KORELASI KECERDASAN INTRAPERSONAL DAN INTERPERSONAL DENGAN KEKUATAN SPIRITUAL KEAGAMAAN SISWA MTsN PADANG TARAB DAN IMPLIKASI DALAM PELAYANAN KONSELING Arjoni Arjoni; Riri Hermanto
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Vol 4, No 1 (2018): Januari-Juni 2018
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/atj.v4i1.508

Abstract

Tujuan pendidikan Nasional berdasarkan UU No.20 tahun 2003 menjelaskan pendidikan mengupayakan perwujudan suasana dan proses pembelajaran yang efektif diantaranya mengembangkan kekuatan spiritual keagamaan (KSK) dan kecerdasan. Output dari Tujuan pendidikan Nasional yakni mengintregasikan keilmuan, ketrampilan dan sikap. UU tersebut menunjukan secara tidak langsung adanya keterkaitan kecerdasan diantaranya kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal dengan KSK. Fenomena di lapangan (observasi di MTsN Padang Tarab pra-penelitian) menunjukkan bahwa kecerdasan intrapersonal, interpersonal dan KSK siswa mengalami dissingkronisasi dalam perkembangannya, dengan demikian penulis tertarik melakukan pendalaman kajian dan mengungkap fakta korelasi kecerdasan inrapersonal dan intrapersonal dengan KSK MTsN Padang Tarab.Penelitian bertujuan mengetahui kondisi kecerdasan intrapersonal, interpersonal dan KSK siswa, selanjutnya mengetahui korelasi kecerdasan interpersonal dengan KSK, korelasi kecerdasan intrapersonal dengan KSK siswa,dan korelasi kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intrapersonal dengan KSK siswa MTsN Padang Tarab.Populasi sebanyak 132 orang, dan sampe l35 orang responden.Hasil penelitian ditemukan kecerdasan interpersonal berkatagori sedang sebesar 31,4 %, kecerdasan intrapersonal berkatagori sedang sebesar 37% KSK siswa sebersar 34,2%. korelasi kecerdasan interpersonal dengan KSK siswa sebesar 54,2 %, korelasi kecerdasan interpersonal dengan KSK sebesar 69,1%, dan korelasi kecerdasan interpersonal dan intrapersonal dengan KSK signifikan dengan indeks korelasi (Rxy) sebesar 0,728. Dari data tersebut mengintreprestasikan korelasi kecerdasan interpersonal dan intrapersonal dengan KSK tinggi.
Konseling Lintas Budaya dalam Perspektif Budaya Indonesia Syahril Syahril
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Vol 4, No 1 (2018): Januari-Juni 2018
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/atj.v4i1.514

Abstract

Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat keragaman budaya yang sangat kompleks. Seiring dengan perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat khususnya pada era globalisasi ini, pertemuan serta benturan-benturan budaya seringkali tidak dapat dihindarkan. Hal ini akan berdampak pada layanan bimbingan dan konseling yang menyebabkan “Perjumpaan budaya” (cultural encounter) antara konselor dan klien yang berbeda budaya tidak dapat dihindari. Untuk itu, seorang konselor dituntut untuk memiliki kepekaan budaya dan melepaskan diri dari bias-bias budaya, mengerti dan dapat mengapresiasi diversitas budaya, dan memiliki keterampilan-keterampilan yang responsif secara kultural, karena dalam konseling lintas budaya yang melibatkan konselor dan klien yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda, sangat rawan terjadinya bias-bias budaya menyebabkan konseling tidak berjalan efektif. Dalam konteks budaya Indonesia salah satu komponen budaya yang perlu menjadi perhatian seorang konselor adalah yang berkaitan dengan orientasi nilai budaya, yang disebut oleh Koentjaraningrat sebagai mentalitas. Pemahaman terhadap orientasi nilai budaya ini akan sangat membantu seorang konselor dalam memberikan bimbingan dan konseling kepada kliennya secara efektif.
TINGKAH LAKU MENYIMPANG REMAJA DAN PERMASALAHANNYA Mulyadi, Mulyadi
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Vol 4, No 1 (2018): Januari-Juni 2018
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/atj.v4i1.509

Abstract

Tingkah laku menyimpang  atau dikenal dengan istilah “Juvenile Delinquency” yang artinya adalah tingkah laku, perbuatan, ataupun tindakan yang bersifat asusila dan pelanggaran terhadap nilai-nilai moral, agama, serta ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku di dalam masyarakat. Tingkah laku ini merugikan diri sendiri dan orang lain. Tingkah laku menyimpang ini merupakan salah satu permasalahan yang berkembang di  kalangan remaja saat ini, hal ini ditandai dengan bermacam ragamnya tingkah laku menyimpang remaja yang tampak dalam kehidupan sehari-hari.  Baik dilakukan secara pribadi maupun berkempok. Di antaranya: tidak patuh pada nasihat orang tua, melanggar rambu-rambu lalu lintas pada saat di jalan raya, mencuri, menodong, berkhianat, mengkonsumsi narkoba, ugal-ugallan, dan lain sebagainya. Secara garis besar terdapat dua faktor yang menyebabkan timbulnya tingkah laku menyimpang remaja, yaitu faktor internal dan faktor eksternal.
HUBUNGAN ANTARA FRUSTRASI DENGAN PERILAKU AGRESIF PESERTA DIDIK KELAS IX DI MTsN 1 PESISIR SELATAN Anwar, Dzil Fadli; Anidar, Jum
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Vol 4, No 1 (2018): Januari-Juni 2018
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/atj.v4i1.515

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara frustrasi dengan perilaku agresif peserta didik kelas IX MTsN 1 Pesisir Selatan. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional. Instrumen penelitian ini menggunakan skala frustrasi dan skala perilaku agresif. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan teknik Purposive Sampling. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji korelasi Product Moment yang sebelumnya diawali dengan uji prasyarat yaitu uji normalitas data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat frustrasi peserta didik kelas IX yang berjumlah 35 orang sebagai sampel, berada pada tingkat menengah ke atas dengan persentase 86% dan begitu pula dengan perilaku agresifnya dengan persentase 92%. Berdasarkan hasil uji korelasi antara frustrasi dengan perilaku agresif diperoleh hasil rhitung sebesar 0,516. Nilai rtabel pada taraf signifikan 5% = 0,334 dan untuk nilai signifikan 1% = 0,430, sehingga dengan demikian rhitung > rtabel yang artinya ada hubungan positif dan signifikan antara frustrasi dengan perilaku agresif. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi frustrasi maka semakin tinggi pula perilaku agresif peserta didik kelas IX di MTsN 1 Pesisir Selatan.
Perilaku Agresif Peserta Didik di MTsN Thawalib Padusunan Andeska Putra; Safri Mardison
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Vol 4, No 1 (2018): Januari-Juni 2018
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/atj.v4i1.510

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya muncul perilaku agresif dan kasus-kasus pelanggaran yang terjadi dikalangan remaja baik dalam bentuk fisik maupun lisan. Perilaku agresif yang dimaksud adalah yang terkait dengan perilaku lisan   yang disengaja dengan tujuan menyakiti orang lain. Berdasarkan fakta yang terlihat dilapangan, ditemukan adanya peserta didik yang memiliki perilaku agresif verbal pasif langsung. Untuk itu perlakuan khusus dari guru BK untuk membantu peserta didik perilaku agresif verbal pasif langsung, berupa memberikan bimbingan dan pelayanan agar mereka bisa merubah perilakunya tersebut. Hasil penelitian di lapangan menunjukkan bahwa, Bentuk perilaku agresif verbal pasif langsung peserta didik di MTsN Thawalib Padusunan adalah: menghina, memaki, marah, mengumpat dan  sindiran. Penyebab perilaku agresif verbal pasif langsung peserta didik di MTsN Thawalib Padusunan disebabkan karena  faktor frustasi yang dialami oleh siswa, adanya provokasi langsung dari orang lain,  peran belajar model kekerasan dan pengaruh kelompok. Upaya guru BK  dalam  mengentaskan  perilaku  agresif  verbal  pasif  langsung  di  MTsN Thawalib Padusunan adalah dengan memberikan teguran, surat perjanjian dan dilakukan pemanggilan orang tua. Serta melaksanakan layanan-layanan konseling, berupa : layanan konseling individu, dan  layanan konseling kelompok
Menilik Kajian Psikologi Sosial Ahmad Masrur Firosad
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Vol 4, No 1 (2018): Januari-Juni 2018
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/atj.v4i1.516

Abstract

Judul Buku: Psikologi Sosial (Integrasi Pengetahuan Wahyu dan Empirik)Penulis: Dr. Agus Abdul Rahman, M. PsiPenerbit: PT Raja Grafindo Persada
APLIKASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR Ali Daud
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Vol 4, No 1 (2018): Januari-Juni 2018
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/atj.v4i1.511

Abstract

Pada setiap kegiatan pendidikan baik yang diselenggarakan jenjang pendidikan dasar, pendidikan. Keberadaan layana bimbingan dan konseling di lembaga pendidikan adalah layanan non-akademik yang memberikan intervensi sistematis terhadap terciptanya kualitas hasil yang tinggi di luar intervensi konvensional yaitu proses belajar mengajar serta layanan akademik lainnya.
Behavior Chart: Sebuah Teknik Modifikasi Tingkah Laku Yeni Afrida
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Vol 4, No 1 (2018): Januari-Juni 2018
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/atj.v4i1.512

Abstract

Salah satu pendekatan konseling yang popular bahkan sampai saat ini adalah konseling behavioristik. Konseling behavioristik jamak dipilih sebagai intervensi khususnya dalam memodifikasi tingkahlaku. Asumsi dasar yang sangat popular dalam konseling behavioristik adalah bahwa tingkahlaku dipengaruhi oleh reinforcement yang diberikan terhadap tingkahlaku tersebut. Reinforcement berupa reward dan punishment yang diberikan sebagai konsekuensi terhadap tingkahlaku,  dipercayai mempengaruhi motivasi dan konsistensi seseorang dalam melakukan tingkahlaku tertentu. Teknik behavior chart merupakan salah satu dari sekian banyak teknik konseling yang berkembang dari asumsi dasar ini. Behavior chart  dipercaya dapat digunakan untuk  mengatasi dan mengubah tingkahlaku memanfaatkan asumsi dasar konseling behavioristik. Dalam makalah ini akan didiskusikan lebih lanjut mengenai teknik behavior chart. Diharapkan, makalah ini dapat menjadi referensi bagi praktisi yang ingin menggunakan konseling behavioristik khususnya teknik behavior chart dalam kasus-kasus yang ditemuinya.
FAKTOR-FAKTOR PENGHALANG DALAM MEMILIH KARIR PADA SISWA SMA DI TAIWAN Nursyamsi Nursyamsi
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Vol 4, No 1 (2018): Januari-Juni 2018
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/atj.v4i1.507

Abstract

Tulisan ini dikembangkan dari hasil penelitian Hsiu-Lan Shelley Tien, Ying Fen –Wang, Ling Chun Liu. yang disampaikan pada Conference of the American Psychological Assocition in August 2006 in New Orleans, Lousiana. Penelitian yang dilakukan oleh tim ini pada siswa-siswa SMA di Taiwan, bertujuan untuk menemukan halangan-halangan dalam memilih karir. Diskriminasi gender masih merupakan salah satu faktor penghalang bagi perempuan di Taiwan untukmendapatkan pekerjaan. Dari temuan penelitian ini terdapat beberapa faktor yang menghalangi siswa dalam memilih karir. Seperti ilmu pengetahuan, diskriminaasi seks, tanggung jawab keluarga, sikap siswa dalam memilih karir, konflik multi peran, tidak cukup berpengalaman, tidak puas dengan karir, cacat fisik, faktor usia, dan campur tangan pernikahan dan anak. Karir yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu rentang aktifitas yang dilakukan seseorang dalam bekerja yang didasari atas kemampuan, pengetahuan, sikap, dan kebutuhan dalam kehidupannya.
TEORI BEHAVIORAL DALAM PERSPEKTIF BIMBINGAN KONSELING ISLAM Rahmatul Ulfa Auliya
Jurnal Al-Taujih : Bingkai Bimbingan dan Konseling Islami Vol 4, No 1 (2018): Januari-Juni 2018
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/atj.v4i1.513

Abstract

Dalam teori behavioral Manusia dipandang sebagai makhluk hereditas yang netral, terlahir tidak baik dan tidak buruk.  Dalam pandangan Islam manusia memiliki fitrah yang dimilikinya sejak lahir berupa potensi cenderung pada agama Allah, cenderung pada ketauhidan dan cenderung pada hal-hal yang positif. Tingkah laku manusia dalam kehidupannya dipengaruhi faktor dari luar. Baik lingkungan keluarga, teman sebaya dan lainnya. Dalam konsep Islam dikatakan bahwa manusia merupakan makhluk sosial yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi di dalam lingkungannya terutama keluarga. Dengan berinteraksi, manusia sekaligus belajar untuk perubahan-perubahan prilaku tertentu sekaligus  mampu membentuk kepribadiannya. Konsep Islam juga mengatakan bahwa keturunan bagian dari pembentukan tingkah laku dan kepribadian. Dalam pembentukan tingkah laku dan kepribadian manusia, tidak terlepas dari hidayah  Allah. Jika manusia memanfaatkan hidayah yang telah diberikan oleh Allah, niscaya manusia tidak akan tersesat dalam hidupnya, mampu berinteraksi dan berhubungan  secara baik dengan dirinya sendiri, berhubungan dengan orang lain, berhubungan dengan lingkungan, dan berhubungan dengan sang Penciptanya.

Page 1 of 1 | Total Record : 10