cover
Contact Name
Warseto Freddy Sihombing
Contact Email
asafremel@gmail.com
Phone
+62813-6174-2074
Journal Mail Official
asafremel@gmail.com
Editorial Address
Jalan Bunga Malem VI/ Jalan Jamin Ginting Km 13 Kelurahan Laucih Kecamatan Medan Tuntungan 20141
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
Jurnal Kerugma
ISSN : 27147592     EISSN : 27147592     DOI : -
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristien merupakan wadah publikasi hasil penelitian para dosen di lingkungan Sekolah Tinggi Tehologia Injili Indonesia, Medan, dan STT lain di seluruh nusantara. KERUGMA diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Injili Indonesia Medan, dengan Focus dan Scope penelitian pada bidang: 1. Teologi Biblikal (Perjanjian Lama dan Baru) 2. Teologi Sistematika 3. Teologi Pastoral 4. Pendidikan Agama Kristen
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2023): OKTOBER 2023" : 7 Documents clear
Kontribusi Kitab Imamat Terhadap Kekudusan Gereja Lenny Susi R. Panggabean
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 5, No 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v5i2.112

Abstract

Abstract:  The aim of this research is to discover the benefits of the book of Leviticus, with the hope that the book of Leviticus can be seen as a book that should be appreciated and studied, not avoided because its content is full of boring sharia and symbols. In finding the benefits of the book of Leviticus, a qualitative method was used, using the book of Leviticus as the main source and a bibliographic approach. The results of the discussion in this research are: first, to explain the idea of the redemption of Jesus Christ, which can only be understood through the concept of sacrifices in the book of Leviticus. Without this system of sacrifices, it is very difficult to understand the concept of the atonement of Jesus Christ. Second, sanctifying the Sabbath days can be the basis for the church to sanctify Sundays as a day of rest and consecrate them to God for worship, prayer, and complete dependence on God's care. In the seventh year and the peak of the Sabbath, namely the jubilee year, the land is left uncultivated to maintain the preservation of nature, and to preserve life and protect God's people from greed, including exploitation of humans and nature, it is still relevant to serve as a basis for the church to share love, pay attention to the interest’s other people and the natural environment. Third, the concept of the holiness of the Israelites can be a guide for the holiness of the church today. Acts of incest, polygamy, infidelity, uncleanness are acts of the flesh that must be put to death in the lives of believers, because these acts violate God's holiness and bring God's wrath to His people. Keywords: Holiness; the book of Leviticus; believers.AbstrakAdapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan manfaat kitab Imamat, dengan harapan kitab Imamat dapat dipandang sebagai kitab yang harus dihargai dan dipelajari bukan untuk dihindari karena isinya yang penuh dengan syariat dan lambang-lambang yang membosankan. Dalam menemukan manfaat kitab Imamat digunakan metode kualitatif, dengan menggunakan kitab Imamat sebagai sumber utama dan pendekatan kepustakaan. Adapun hasil dari pembahasan dalam penelitian ini adalah: pertama, untuk menjelaskan gagasan penebusan Yesus Kristus, hanya dapat dipahami melalui konsep korban-korban dalam kitab Imamat. Tanpa sistim korban-korban itu, sangat sulit memahami konsep penebusan Yesus Kristus. Kedua, pengudusan hari-hari sabat dapat menjadi dasar gereja  untuk menguduskan hari minggu sebagai hari perhentian untuk beristirahat dan menguduskannya bagi Tuhan untuk beribadah, berdoa, dan bergantung penuh kepada pemeliharaan Tuhan. Pada tahun  ketujuh dan puncak sabat yaitu tahun Yobel tanah dibiarkan tidak diolah untuk tetap menjaga kelestarian alam, dan untuk pemeliharaan kehidupan serta terhindarnya umat Tuhan dari sifat keserakahan, termasuk eksploitasi manusia dan alam, masih relevan dijadikan sebagai dasar bagi gereja untuk berbagi kasih, memperhatikan kepentingan orang lain dan alam sekitar. Ketiga, konsep kekudusan bangsa Israel dapat menjadi pedoman bagi kekudusan gereja masa kini. Perbuatan inses, poligami, perselingkuhan, kenajisan adalah perbuatan daging yang harus dimatikan dalam hidup orang percaya, karena perbuatan itu melanggar kekudusan Allah dan mendatangkan murka Allah kepada umat-Nya. 
Implementasi Prinsip-Prinsip Pendidikan Agama Kristen dalam Amsal 1:1-7 Terhadap Pendidikan Agama Kristen di Era Digital Nurmiati Marbun, M.Pd.K
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 5, No 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v5i2.113

Abstract

Pendidikan Agama Kristen (PAK) begitu penting bagi semua orang, yaitu mereka yang meyakini dirinya sebagai murid Yesus. Mau tidak mau mereka ada di dalam lingkup pendidikan itu sendiri. Hanya yang menjadi masalah apakah orang tersebut mau dididik atau sebaliknya, menolah didikan itu? Orang yang memerlukan pendidikan itu bukan hanya kepada mereka yang disebut “anak” tetapi “pendidik” juga perlu mendapat pendidikanTantangan pendidikan di era global ini semakin kuat.  Di zaman modern teknologi sudah begitu canggih, dunia terasa kecil dengan sistim jaringan komunikasi sekarang ini. Dunia yang menglobal memiliki tantangannya sendiri, misalnya sajak meningkatnya kemiskinan dan angka kejahatan, kenakalan remaja, situs porno di internet, sistim pendidikan yang tidak jelas dan banyak lagi jenis tantangan yang lain.Dalam hal ini perlu sekali penyelenggara pendidikan memahami prinsip-prinsip agama Kristen yang sesungguhnya serta memiliki komitmen yang teguh dalam melaksanakan pendidikan itu agar dapat mengimbangi perkembangan dunia sekarang ini, dan dapat membawa anak-anak didik kearah yang lebih baik, Pendidikan Agama Kristen (PAK) bukan hanya sekedar upaya mengajar dari tidak tahu menjadi tahu, namun sebagai upaya menanamkan pengenalan akan Allah dan nilai-nilai Kristiani. 
Historical Impact of Messianic Prophecies on Ancient And Modern Times Nepho Gerson Laoly
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 5, No 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v5i2.115

Abstract

Abstract: This article delves into the significance of messianic prophecies in Judaism and Christianity, examining their origins, impact on ancient Israel, and relevance in modern times. The study uses literary analysis and hermeneutic approaches to examine the history, interpretation, and contextualization of these prophecies. It discusses their influence on ancient Israel's religious and cultural identity, fostering optimism during turmoil. The article also explores their impact on various global regions.. The article also emphasizes the significance of messianic prophecies in contemporary society, shaping religious beliefs, fostering collective belief systems, and influencing social and political dynamics. The article highlights the ongoing scholarly discourse and theological deliberation surrounding these prophecies, revealing their persistent importance in today's theological and cultural frameworks. Overall, this comprehensive examination of messianic prophecies provides a deeper understanding of religious convictions, cultural customs, and the evolution of religious movements. Christian can affirm that Jesus is God and Lord who protect His people. Keywords: Messianic ; Ancient Israel ; Judaism ; Sociological Context ; Christianity  Abstrak: Artikel ini menyelidiki pentingnya nubuat-nubuat Mesias dalam Yudaisme dan Kekristenan, memeriksa asal-usul mereka, dampaknya pada Israel kuno, dan relevansi mereka di zaman modern. Studi ini menggunakan analisis sastra dan pendekatan hermeneutik untuk memeriksa sejarah, interpretasi, dan kontekstualisasi dari nubuat-nubuat ini. Ini membahas pengaruh mereka pada identitas agama dan budaya Israel kuno, mendorong optimisme selama kekacauan. Artikel ini juga mengeksplorasi dampaknya pada berbagai wilayah global. Artikel ini juga menekankan pentingnya nubuat messianik dalam masyarakat kontemporer, membentuk keyakinan agama, mempromosikan sistem kepercayaan kolektif, dan mempengaruhi dinamika sosial dan politik. Artikel ini menyoroti diskusi ilmiah yang sedang berlangsung dan pertimbangan teologis yang mengelilingi nubuat-nubuat ini, mengungkapkan pentingnya yang berterusan dalam kerangka teologi dan budaya saat ini. Secara keseluruhan, pemeriksaan yang komprehensif terhadap nubuat-nubuat messian memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang keyakinan agama, kebiasaan budaya, dan evolusi gerakan agama. Orang Kristen dapat menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan dan Tuhan yang melindungi umat-Nya. Kata Kunci : Mesias; Israel Kuno; Yudaisme; Konsteks Sosialogi; Kekristenan
Yesus dan Hermeneutik Gezerah Shavah (Tinjauan Teks Kontroversi Sabat) Wahyu Triwira Tarigan; Dedi Bastanta; Hulman Simanungkalit
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 5, No 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v3i2.108

Abstract

Abstract: This article reviews the story of the Jesus controversy that occurred on the Sabbath in the synoptic gospel records (Mark 2:23-28; Matthew 12:1-8; Luke 6:1-5) in which the Pharisees encountered the actions that had been committed. by the disciples was a "breaking" of the sabbath, Jesus' response first referred to David's incident recorded in the controversial account 1 samuel 21, where David ate the holy bread that only priests could eat, his action against the law but justified because David's life was at stake (piqquach nefesh). However, Jesus' problem with the Sabbath by referring to David's controversy seems unparalleled, some even think that Jesus failed to respond to the Pharisees' questions by quoting David's story, because in principle an analogy must be parallel to what he wants to explain (gezerah shavah). So, this article will not discuss every detail or narrative difference from the three synoptic gospels, this research only goes so far as to review gezerah shawah and piqquach nefesh on quotes to David not as a failure.    Keywords: Hermeneutic; Gezerah Shavah; Piqquach Nefesh; Halakhah; Haggadah. Abstrak:Artikel ini mengulas cerita tentang kontroversi Yesus yang terjadi pada hari sabat dalam catatan injil sinoptik (Markus 2:23-28; Matius 12:1-8; Lukas 6:1-5) yang pada kesempatannya Orang-orang Farisi menemui tindakan yang telah diperbuat oleh murid-murid adalah “pelanggaran” atas haris sabat, respons Yesus pertama-tama merujuk pada peristiwa Daud yang tercatat dalam akun 1 samuel 21 yang kontroversial, di mana Daud memakan roti kudus yang hanya bisa dimakan para imam, tindakannya yang melawan hukum namun dibenarkan karena nyawa Daud sedang dipertaruhkan (piqquach nefesh). Namun, masalah Yesus atas hari sabat dengan merujuk pada kontroversi Daud terlihat seolah tidak paralel, bahkan beberapa menganggap Yesus gagal menanggapi pertanyaan orang-orang Farisi dengan mengutip cerita Daud, karena pada prinsipnya sebuah analogi harus sejajar dengan apa yang hendak dijelaskan (gezerah shavah). Maka, artikel ini, tidak akan membahas setiap detail maupun perbedaan  narasi dari ketiga injil sinoptik, penelitian ini hanya sejauh meninjau gezerah shavah dan piqquach nefesh atas kutipan kepada Daud bukan sebagai kegagalan.    Kata Kunci: Hermeneutik; Gezerah Shavah; Piqquach Nefesh; Halakhah; Haggadah.
Penggenapan Tentang Nubuatan Mesias sebagai Batu Hidup dan Penjuru (Studi Intertextuality Yesaya 28:16 dalam 1 Petrus 2:6) Hulman Simanungkalit
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 5, No 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v5i2.116

Abstract

Abstract: Isaiah points to another building of protection and safety that is strong and eternal. God Himself laid a firm foundation stone in Zion using tested and precious stones. The foundation was dug and planted deep underground so that it was truly sturdy and could not be shaken by storms or flood waters. This proves God's faithful love throughout all time. It is clear that people who put their trust in the cornerstone will obtain God's faithful love. They will not waver; they will not go astray but they will stand firm because the foundation on which they build their buildings is very expensive and valuable.Keywords: intertextuality; messiah; cornerstone; Isaiah; Peter.                                                      Abstrak:Yesaya menunjuk kepada bangunan perlindungan dan keselamatan lain yang kokoh dan kekal. Tuhan sendiri meletakkan batu pondasi yang teguh di Sion dengan menggunakan batu yang teruji dan berharga. Fondasi itu digali dan ditanam dalam-dalam dibawah tanah, sehingga benar-benar kokoh dan tidak tergoyahkan oleh angin ribut atau air banjir yang melanda. Hal itu membuktikan kasih setia Tuhan sepanjang masa. Hal ini jelas bahwa orang-orang yang meletakkan kepercayaannya diatas batu penjuru akan memperoleh kasih setia Tuhan. Mereka tidak akan goyah, mereka tidak akan  tersesat tetapi mereka akan berdiri kokoh karena dasar tempat mereka mendirikan bangunannya sangat mahal dan berharga.Kata Kunci: intertextual; mesias; batu penjuru; Yesaya; Petrus.
Persepsi terhadap Konsep Subordinasi Kristus dalam Tritunggal: Perspektif Persekutuan Perikhoresis dan Implikasinya dalam Konteks Sosial Friska Pasarrin
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 5, No 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v5i2.110

Abstract

Studi ini mendalami persepsi tentang subordinasi Kristus dalam Tritunggal dari perspektif aliansi perikhoresis dan mewujudkannya dalam konteks sosial. Subordinasi Kristus mengacu pada pemahaman bahwa, sebagai Anak Allah, Kristus menduduki posisi yang lebih rendah di bawah Bapa dalam hierarki ilahi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana persepsi terhadap subordinasi Kristus dipengaruhi oleh konsep persekutuan perikhoresis. Melalui pendekatan ini, studi ini mengungkapkan subordinasi Kristus dalam hal hierarki sosial, hubungan kekuasaan, dan kesetaraan. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur dengan menganalisis teks-teks teologis dan sumber-sumber yang relevan. Temuan penelitian memberikan wawasan tentang transformasi persepsi mengenai subordinasi Kristus dipandang ketika melalui lensa persekutuan perikhoresis, yang tertekan kesatuan dan saling ketergantungan Pribadi dalam Tritunggal. Studi ini berkontribusi dalam pemahaman komprehensif tentang subordinasi Kristus dan diwujudkannya dalam konteks sosial, serta mendorong refleksi kritis mengenai ketinggian, kesetaraan, dan keadilan dalam masyarakat.Kata kunci: subordinasi Kristus, Tritunggal, aliansi perikhoresis, implisit sosial.
Perjanjian Tuhan Terhadap Abraham Menurut Kejadian 12:1-3 Berta Br Tarigan
KERUGMA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 5, No 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : STT Injili Indonesia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.2500/kerugma.v5i2.117

Abstract

Abstract: God made a covenant with Abraham on His own initiative and will. God prepared everything for the fulfillment of this promise. The promise that God gave to Abraham was to make Abraham into a great nation, bless Abraham to be a blessing to the world and give him the land of Canaan/Promise. Likewise, God gives His promises to believers. Believers must respond with faith, obedience and faithfulness to what God commands them.Keywords: Covenant; Abraham; Genesis. Abstrak:Tuhan  membuat perjanjian dengan Abraham atas inisiatif dan kehendak-Nya  sendiri. Tuhan mempersiapkan segala sesuatu untuk terpenuhinya janji tersebut. Janji yang  Allah berikan kepada Abraham yakni menjadikan Abraham menjadi bangsa yang besar, memberkati Abraham untuk menjadi berkat bagi dunia dan memberikan tanah Kanaan / Perjanjian. Demikian juga Tuhan memberikan janji-janji-Nya bagi orang-orang percaya. Orang-orang percaya harus memberikan respon dengan iman, taat  dan setia terhadap apa yang Tuhan perintahkan bagi mereka.Kata Kunci: Janji; Abraham; Kejadian.

Page 1 of 1 | Total Record : 7