cover
Contact Name
Kukuh Kurniawan Dwi Sungkono
Contact Email
kukuh.kurniawan@lecture.utp.ac.id
Phone
+6281326666114
Journal Mail Official
jtsa@utp.ac.id
Editorial Address
Jl. M. Walanda Marimis No.31 Cengklik, Surakarta
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
ISSN : 28079418     EISSN : 25982257     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur dibentuk sebagai wadah publikasi karya ilmiah dibidang teknik sipil dan arsitektur.
Articles 266 Documents
TATAGUNA LAHAN WADUK KEDUNGOMBO ( Studi tentang masalah Sosial Ekonomi dan Budaya ) SURYO HANDOYO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 11 No. 15 (2012): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Waduk Kedung Ombo adalah salah satu bangunan infratruktur hasil rekayasa Sarjana Teknik Sipil yang diharapkan dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia serta kelancaran sosial ekonomi masyarakat sekitar.  Sebagai waduk multi-fungsi telah memberikan konstribusi yang cukup besar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik secara ekonomi, sosial, maupun aspek lainnya, sehingga keberadaannya perlu dilestarikan. Namun dengan berjalannya waktu, muncul permasalahan baik yang menyangkut kondisi waduk, bendungan dan bangunan-bangunan pendukungnya serta permasalahan kawasan di sekitarnya. Permasalahan kondisi waduk dan bendungan tersebut antara lain adalah: sedimentasi yang tinggi sehingga mengurangi kapasitas waduk , semakin rusaknya DAS Kedung Ombo dan  banyaknya bangunan liar yang tidak terkendali yang dibangun di kawasan waduk, baik daerah pasang-surut maupun daerah sabuk hijau/green belt (Hasil kunjungan lapangan, Juli 2006). Disamping itu terjadi masalah lingkungan di kawasan ini antara lain: menurunnya kualitas air waduk, kekurangan air bersih bagi masyarakat sekitar waduk, sanitasi, penyaluran air buangan limbah ke waduk dan permasalahan konservasi yang menyangkut konservasi hutan, tanah, dan air.
PERWUJUDAN SIMBOLISME SITIHINGGIL UTARA KERATON KASUNANAN SURAKARTA HADININGRAT (Analisis pada Aspek Arsitektur Secara Makro) RULLY RULLY
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 11 No. 15 (2012): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sitihinggil Utara (Lor) Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat merupakan salah satu bagian wilayah Paseban Lor (Utara) pada Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Dalam media budaya orang Jawa, simbolisme merupakan media untuk menguraikan atau menggambarkan sesuatu. Simbolisme dalam budaya Jawa sangat menonjol peranannya dalam religi, tradisi/adat istiadat dan ilmu pengetahuan. Aspek arsitektur adalah pandangan terhadap wujud arsitektur. Di dalam aspek fisik arsitektur antara lain terdiri dari :  tata bangunan, orientasi bangunan, denah, dinding dan bukaan, atap, sistem struktur, ornamen dan ragam hias, bahan bangunan yang digunakan, sumbu/axis. Dalam ungkapan fisik arsitektur hubungan ruang dibagi menjadi ruang di dalam ruang, ruang-ruang yang saling berkaitan, ruang-ruang yang bersebelahan, ruang-ruang yang dihubungkan oleh sebuah ruang bersama, Berdasarkan analisa konsep tata letak bangunan Sitihinggil Utara ditinjau dari aspek perancangan arsitekturnya aura magis pada Sitihinggil Utara terwujud pada orientasi bangunan-bangunannya yang menuju ke arah pusat (Bangsal Sewayana). Sehingga bangunan yang merupakan pusat orientasi tersebut mempunyai nilai kesakralan yang lebih tinggi dibandingkan dengan bangunan-bangunan yang lain disekitarnya. Hubungan ruang atau wilayah yang terdapat pada Sitihinggil Utara saling berkaitan, keraton menggambarkan proses perjalanan hidup manusia menuju kesempurnaan hidup dan menuju ke alam baka.
KEUNIKAN ARSITEKTUR TRADISIONAL KASEPUHAN ADAT BANTEN KIDUL DALAM KAWASAN TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN KASUS: KAMPUNG CIPTARAS DWI SUCI SRI LESTARI
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 6 No. 10 (2009): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendokumentasian arsitektur lokal di Indonesia, sesederhana apapun dapat diibaratkan sebagai penyusunan keping-keping mozaik sebagai bagian-bagian, yang di kemudian hari akan  menjadi susunan sejarah arsitektur di Indonesia secara relatif utuh. Termasuk dalam hal ini adalah penidentifikasian Kampung Ciptarasa Kasepuhan Adat Banten Kidul (Selatan). Lokasi kampungnya, di tepi hutan Kawasan Konservasi Taman Nasional Gunung Halimun Penghuni kampung seluruhnya adalah warga Kasepuhan Adat Banten Kidul yang berpeninggalan tradisi leluhur sejak 633 tahun lalu. Tradisi dimaksud berupa upacara-upacara adat,  cara bertani sebagai pekerjaan utamanya, keseniannya, maupun fisik arsitekturalnya. Dalam arsitektur, bentuk peninggalan tradisi yang dipegang teguh, berkaitan dengan pengaturan pemanfaatan lahan secara tegas, maupun tata kampung yang diatur berdasarkan orientasi dan hirarki. Masa bangunan disusun berbentuk klaster. Bahan bangunannya adalah bahan alamiah berasal dari lingkungan sekitar. Bentuk  kampung  yang berkeunikan arsitektur dan budaya sedemikian  sangat menarik dan berharga untuk diungkapkan.
PROSPEK PENGEMBANGAN BETENG VASTENBURG SURAKARTA ISMADI ISMADI
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 2 No. 2 (2001): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi kebijakan tentang pengembangan beteng Vastenburg ini didasarkan pada pedekatan Ekonomi Makro. Hal ini didasarkan pada dua alasan, yaitu : (1) untuk mengaktualkan pendekatan historis kultural yang biasanya dipakai menghadapi peninggalan-peninggalan sejarah, (2) untuk mengantisipasi kehidupan masyarakat Surakarta di masa depan. Masalah yang hendak dicapai ialah : bagaimana menyeimbangkan idealisme dan orientasi laba dalam rangka pembangunan kota dan masyarakat Surakarta demi masa depan yang lebih sejahtera? Apa yang bisa dilakukan terhadap Beteng Vatenburg demi pengembangan masyarakat dan kota pembangunan Kotamadya Surakarta dalam menyongsong masa depan yang sekaligus dapat menumbuhkan rasa kebanggaan? Dilihat dari kesiapan berbagai kelompok masyarakat Surakarta dalam menunjang prospek industrialisasi dapat dikategorikan sebagai berikut ; sangat siap : idealisme Mangkunegara dan pengusaha etnis Cina. Siap : idealisme golongan eks Brigade 17, pengusaha pribumi, dan budayawan. Kurang siap : idealisme Kasunanan dan Golongan awam. Sedangkan variabel-variabel tentang keinginan pemilik modal, kebijakan ekonomi dunia, kebijakan ekonomi pembangunan/GBHN dan kebijakan pariwisata, semuanya menunjang prospek Surakarta tersebut. Indutrialisasi akan berakibat merubah citra Surakarta dan sekitarnya. Dan citra tersebut bisa terwujud atas adanya kegiatan terprogram yang didasarkan pada kriteria-kriteria : inovatif, produktif, dan kebanggaan. Ada beberapa program kegiatan utama dalam proyek Surakarta : harus diadakan institusi sentral yang memperlancar arus modal, diselenggarakan tempat perdagangan pasar grosir, disediakan tempat penginapan yang memadai dilokasi yang sama, disediakan kesempatan untuk hiburan, istirahat, atau olahraga, dibuka kesempatan untuk mengadakan dialog budaya, implementasi untuk proyeksi yang harus dikembangkan di beteng Vastenburg : perkantoran, pasar grosir, perhotelan, fasilitas rekreasi dan kebugaran, taman wisata dan budaya. Sebagai kesimpulan umum ialah bahwa keterpaduan kelima jenis fasilitas yang berada pada satu lokasi merupakan sesuatu yang inovatif, produktif dan kebanggaan dalam menunjang program pemerintah daerah. Saran penting yang dapat dikemukakan di sini ialah hendaknya pengembangan Beteng Vastenburg nantinya benar-benar representif dan mampu menanamkan rasa bangga dari masyarakat Surakarta, karena disamping memberikan inovasi fungsi, juga sekaligus memanfaatkan dan mengembangkan gaya arsitektural kebudayaan setempat yang secara historis telah menemukan sosok kepribadiannya, sehingga mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan asing.
ANALISA PERUBAHAN MOMEN STRUKTUR KOLOM-BALOK INELASTIS DENGAN METODE BEDA HINGGA SRI HARYONO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 2 No. 2 (2001): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Untuk mendapatkan penyebaran Momen M(x) sepanjang kolom-balok plastis-elastis dilakukan dengan cara mengintregalkan secara numeris turunan dari persamaan momen () yang dapat diperoleh secara analistis. Untuk mengontrol sistem kolom-balok ini dapat dipergunakan nilai momen maksimum, dimana pada titik tersebut harga = 0 dan kondisi kontinuitas untuk momen lentur pada kolom-balok plastis-elastis dapat secara langsung dipergunakan.
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI ARSITEK (Sebuah Tanggapan akan diberlakukannya Pendidikan Profesi Arsitek, sebagai pendidikan tambahan bagi lulusan program Strata 1 Arsitektur untuk berprofesi sebagai ARSITEK) DJOKO PRATIKTO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 5 No. 9 (2008): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

To work professionally a graduate of the .scholar SI Architecture still could not be carried out or was not yet acknowledged by the world community of the practice of architecture, except for this graduate has been experienced for 3 years in architeceure, or beforehand had wrought/the apprentice in the Consultant's company Architecture or through professional education architecture that was held by the educational agency or the organisation of the profession. This reality could be seen in the condition to memilki the professional certificate of the architect's expertise that was issued by the organisation of the Association of the Indonesian Architect (IAI) and the Development Agency of the Construction Service that is the Architect's certificate request "Pratama "(the Architect the Beginner) had the minimal experience 3 years in the planning field/architecture planning. This condition was not possible to be valid for graduate just/the scholar of strata architecture 1 that was not yet experienced anything.To become the professional architect must be waiting 3 years and had the experience in the architecture field The association of the Indonesian Architect (IAI) the organisation of the architect's entitled profession gave to the acknowledgment formally (certification) co-operated with Directorate General Might Education Departemen of National Education planned the Professional educational Program the Architect as additional education for I (one) the year after strata education 1 to become the solution to this problem above. That became the necessary question the additional program of this architecture education. The study was supervised this was the response from being planned by a Program of Education of the Architect's Profession by IAI and DIKTI.  
PENATAAN FUNGSI DAN FISIK ARSITEKTURAL RUANG TERBUKA KOTA AKIBAT PEDAGANG KAKI LIMA Studi Kasus; Kawasan Manahan Surakarta DWI SUCI SRI LESTARI DJUMIKO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 5 No. 9 (2008): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

  Pada kawasan Manahan Surakarta yang berpusat lingkungan: ruang terbuka Lapangan Manahan; terutama sebagai pusat fcegiatan olah raga; sejak resesi ekonomi Indonesia pada tahun 1998, banyak bermunculan pusat-pusat kegiatan baru dan Pedagang Kaki Lima (PKL). Karena tidak direncanakan, menyebabkan penurunan kualitas lingkungan, seperti kemacetan lain lintas, privatisasi ruang publik dan kurangnya kebersihan dan keindahan kota. Padahal PKL sebenarnya merupakan salah satu elemen penting dalam merancang kota/kawasan, sebagai pendukung aktivitas perkotaan. Tujuan penelitian, memecahkan masalah penurunan kualitas lingkungan akibat kehadiran PKL, melalui penataan fungsi dan fisik arsitektural ruang terbuka kotanya, juga PKL beserta spesisifikasinya. Metode penelitian, pendekatan deskriptik analitik perpaduan antara pendekatan kualitatif induktif-deduktif dengan naturalistik. Hasilnya design guide-lines penataan Kawasan Manahan melalui penataan PKL pada kelompok lokasi: seputar Lapangan Manahan, sebelah selatan rel KA (penggal timur dan barat Jl Hasanuddin), dan seputar Lapangan Kota Barat. Sebagian diusulkan bershelter terbuka permanen, lainnya bertenda bongkar-pasang
GUIDELINES PROCEDURE PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENATAAN RUANG DANARTI KARSONO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 5 No. 9 (2008): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Guidelines Procedure Peran Serta Masyarakat dalam Penataan Ruang ini disusun untuk memberi peran masyarakat secara optimal sebagaimana diatur dalam peraturan penyusunan tata ruang agar dapat mengantisipasi perkembangan beberapa kawasan potensial di perkotaan yang berkembang dengan cepat yang apabila tidak segera ditindaklanjuti dikhawatirkan akan memberi imbas pada tidak optimalnya potensi masing-masing kawasan. Tumbuh dan berkembangnya berbagai bagian wilayah di perkotaan yang demikian cepat, pada satu sisi menunjukkan dinamika aktivitas masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang berkembang dalam tingkat persaingan yang cepat, sehingga menuntut ketersediaan sarana dan prasarana yang mampu mengantisipasi kebutuhan masyarakat. Pada sisi lain kecenderungan yang terjadi tersebut dihadapkan pada kendala arahan penataan ruang sebagai produk dari rencana yang diberlakukan sebelumnya yang diharapkan mampu secara komprehensif mengantisipasi dinamika yang berkembang dalam masyarakat. Memperhatikan kondisi tersebut keberadaan Guildeline Procedure Peran serta Masyarakat dalam penataan ruang menjadi suatu keperluan yang sangat mendesak untuk diwujudkan, sehingga permasalahan dan kebijakan pemanfaatan ruang pada masing-masing bagian wilayah di perkotaan dapat berfungsi secara optimal, tanpa meninggalkan kaidah-kaidah pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
SISTEM SHARE PRODUCTION SEBAGAI ALTERNATIF PEMASARAN JASA KONSTRUKSI DI ERA GLOBAL GATOT NURSETYO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 5 No. 9 (2008): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembangunan jasa konstruksi nasional ke depan, memerlukan tanggung jawab profesionaldari para pelakunya, terutama dalam upaya meningkatkan daya saing. Selain itu, parapelakujasa konstruksi nasional juga harus lebih efisien dalam upaya meningkatkan daya saing dengan dunia Internasional. Karena efisiensi merupakan salah satu kata kunci dalam menghadapi tantangan ke depan. Dalam Hal ini, khususnya tantangan di pasar dalam negeri, seperti peningkatan volume pekerjaan konstruksi yang signifikan. Aspek penting dalam membangun sektor konstruksi di Indonesia yaitu: dengan memperkuat pasar konstruksi dan meningkatkan prqfesionalisme industri konstruksi, agar dapat bersaing di pasar jasa konstruksi domestik dan internasional. Sedangkan iklim yang kondusifjuga harus di\vujudkan, guna menciptakan kompetisi yang sehat. Daya saing akan semakin meningkat, dengan terselenggaranya kompetisi yang sehat. Tulisan ini menelaah sisi pemasaran jasa konstruksi menggunakan system kerja sama produksi (share production) yang merupakan salah satu terobosan dalam strategi dan taktik pemasaran jasa konstruksi. Urgensi pemanfaatan outsourcing perlu dipertimbangkan dalam kerangka untuk memperkuat diri dari sisi efisiensi biaya, kecepatan gerak, dan pemanfaatan sumber daya organisasi proyek. Sedangkan prospek ke depan dan benchmarking merupakan dua Hal penting yang tidak boleh dilewatkan dalam pemasaran jasa konstruksi.  
Menurunnya Kepedulian Masyarakat dalam Pelestarian Cagar Budaya Tarn an sari INDRO SULISTYANTO
Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 5 No. 9 (2008): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Tunas Pembangunan Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Cultural Situs Pledge ofTamansari have high history value, as unlocked out by shares existence of Kraton Yogyakarta, what initially personate King place and Consanguinity of Kraton rest and 'mesanggrah' (mind rest). Cultural Situs Pledge ofTamansari become uniquely, because pickings of artefac existing mix one each others with growth of business activity and housing around him, especially the him of with cultural area and visit area ofwisata in Kraton Yogyakarta Area. Development effort and continuation ofsetlement environment around Cultural Pledge of Tamansari Kraton Yogyakarta, expanding in an dynamic life structure, becoming properties of culture which still awake at each setlement community. Properties of the culture among others is artistic potency of Grafting; potency processing of traditional food; artistic potency of show (artistic which take root from heal society); potency of social movement; and history potency, in the form of history situs and a period of movement. Setlement and Cultural Pledge ofTamansari basically is unity of structure life, social-economic-culture structure, and expected society view can live to adjoin (culture living). This condition later of member instruct at one particular logical consequence of development of Cultural Pledge conservation and setlement continued Tamansari, by 'soul' life and management ofyag base on society (community-based management) becoming output of activity of research of Correlation among Friction of Behavior of Society in Development and Development of Self-Supporting Setlement to Cultural Effort Conservation Building Pledge, Case Study: Cultural Area Pledge of Tamansari Kraton Yogyakarta.  

Page 1 of 27 | Total Record : 266


Filter by Year

2001 2023


Filter By Issues
All Issue Vol. 28 No. 1 (2023): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 27 No. 2 (2022): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 27 No. 1 (2022): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 26 No. 2 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 26 No. 1 (2021): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 25 No. 2 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 25 No. 1 (2020): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 24 No. 2 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 24 No. 1 (2019): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 23 No. 27 (2018): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 22 No. 26 (2018): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 21 No. 25 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 20 No. 24 (2017): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 19 No. 23 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 18 No. 22 (2016): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 17 No. 21 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 16 No. 20 (2015): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 15 No. 19 (2014): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 14 No. 18 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 13 No. 17 (2013): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 12 No. 16 (2012): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 11 No. 15 (2012): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 10 No. 14 (2011): jurnal teknik sipil dan arsitektur Vol. 9 No. 13 (2011): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 8 No. 12 (2010): jurnal teknik sipil dan arsitektur Vol. 8 No. 12A (2010): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 7 No. 11 (2010): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 6 No. 10 (2009): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 5 No. 9 (2008): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 5 No. 9.A (2008): JURNAL TEKNIL SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 4 No. 8 (2007): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 3 No. 7 (2006): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 2 No. 6 (2003): jurnal teknik sipil dan arsitektur Vol. 2 No. 5 (2003): JURNAL TEKNIL SIPIL DAN ARSITEKTUR Vol. 2 No. 4 (2002): jurnal teknik sipil dan arsitektur Vol. 2 No. 2 (2001): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 1 No. 3 (2001): Jurnal Teknik Sipil dan Arsitektur Vol. 1 No. 2 (2001): JURNAL TEKNIK SIPIL DAN ARSITEKTUR More Issue