cover
Contact Name
sajuri
Contact Email
sajuripetani@gmail.com
Phone
+6281371655508
Journal Mail Official
journal.biofarm@gmail.com
Editorial Address
Jl. Sriwijaya No.03 Pekalongan
Location
Kota pekalongan,
Jawa tengah
INDONESIA
Biofarm : Jurnal Ilmiah Pertanian
Published by Universitas Pekalongan
ISSN : 02165430     EISSN : 23016442     DOI : 10.31941
Core Subject : Agriculture,
BIOFARM Jurnal Ilmiah Pertanian merupakan jurnal ilmiah yang berisikan hasil penelitian dan kajian teoritis mengenai masalah-masalah pertanian secara luas (agrokompleks) di Indonesia diterbitkan oleh Fakultas Pertanian Universitas Pekalongan.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 9 (2010): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN" : 9 Documents clear
ENGARUH PENAMBAHAN NA-CMC DAN GULA PASIR TERHADAP KUALITAS SARI BUAH NANGKA ( Jackfruit) Anwar Fauzan
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 13, No 9 (2010): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v13i9.276

Abstract

Buah nangka (Artocarpus heterophyllus) sangat populer dan hampir dapat ditemukan di seluruh daerah Indonesia. Kandungan air dan gula reduksi yang sangat tinggimenyebabkan buah nangka mudah mengalami kerusakan. Daging buah nangka hanya mampu bertahan dua hari apabila tidak segera dikonsumsi atau diolah. Hal ini memerlukanalternatif pemecahan masalah untuk mengatasi kendala tersebut. Beberapa alternatif pemecahan masalah tersebut adalah dengan mengolah nangka menjadi makanan ringan(fruit snack) yang berupa keripik nangka (fried jackfruit), nangka kering (jackfruit leather) dan minuman sari buah nangka. Pengolahan buah nangka menjadi keripik nangka dan nangka kering memerlukan instrument pengolahan yang mahal harganya. Untuk itu pada penelitian ini diteliti kemungkinan pengolahan buah nangka menjadi sari buah nangkadengan variasi perlakuan penambahan gula pasir (0%; 5%; 10%; 15%) dan Na-CMC (0%; 0,5%; 1,0%; 1,5% dan 2,0%). Sari buah yang dihasilkan dianalisa kadar gula reduksi, gulatotal; total solid dan uji hedonis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sari buah nangka yang dibuat dengan perlakuan penambahan gula pasir 15 % dan Na-CMC 2% adalah saribuah yang paling disukai oleh panelis. Kata kunci : sari buah, nangka, Na-CMC
EVALUASI PENERAPAN SISTEM PERTANIAN ORGANIK TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS LAHAN DAN TANAMAN G.H Sumartono
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 13, No 9 (2010): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v13i9.281

Abstract

Pertanian konvensional yang dilakukan secara terus menerus dengan menggunakan berbagai bahan agrokimianya, ternyata telah menimbulkan dampak negatif yaitu menurunkan tingkat produktivitas lahan, terganggunya keseimbangan ekosistem, dan berbahaya bagi manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan tingkat produktivitas lahan, hasil tanaman padi  di Kabupaten Wonosobo, Purbalingga, dan Cilacap. Penelitian ini dilakukan  di tiga lokasi yaitu Kecamatan Kalikajar (Wonosobo), Kecamatan Bukateja (Purbalingga), dan Kecamatan Adipala (Cilacap). Metode penelitian adalah metode survai. Hasil pengamatan dan analisis data diperoleh hasil bahwa untuk komponen abiotik tidak ada perbedaan yang nyata selama 6 musim tanam atau selama 3 tahun pengamatan yang ada, namun memiliki hasil yang semakin baik untuk semua komponen yang diamati meliputi kandungan nitrogen total, nitrogen tersedia, karbon organik, bahan organik, C/N ratio, boron total, boron tersedia, mangan total, mangan tersedia, pH tanah, asam humat, asam fulfat, KPK, dan stabilitas agregat.  Untuk hasil tanaman padi terdapat perbedaan yang berarti untuk Kabupaten Wonosobo sebesar 23 persen, Kabupaten Purbalingga sebesar 38 persen, dan Kabupaten Cilacap sebesar 53 persen. Kata kunci : Pertanian organik, komponen abiotik, produktivitas, hasil tanaman.
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BABY CORN (Zea mays L) PADA BEBERAPA MACAM PENYIAPAN LAHAN DAN KETEBALAN MULSA JERAMI ubad Badrudin; Bambang Suryotomo
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 13, No 9 (2010): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v13i9.277

Abstract

Baby corn (Zea mays L.) atau jagung semi merupakan bahan sayuran segar yang diperoleh dari tongkol jagung muda. Perkembangan baby corn cukup pesat dan mempunyai prospek yang cerah, karena selain diperdagangkan di pasar dalam negeri, juga sebagai komoditas ekspor. Permasalahan yang dihadapi adalah besarnya biaya produksi, diantaranya biaya pengolahan tanah dan penyiangan.  Teknologi yang dapat dikembang-kan adalah dengan cara meminimalkan persiapan lahan, antara lain sistem tanpa olah tanah ataupun pengolahan secara minimum serta memanipulasi lingkungan tumbuh dengan pemulsaan menggunakan jerami.  Penelitian bertujuan mengetahui macam penyiapan lahan (pengolahan)  yang cocok dan  ketebalan mulsa jerami yang tepat serta interaksinya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman baby corn.  Penelitian meng-gunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design) dengan rancangan dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang diulang 3 kali.  Macam penyiapan (pengolahan) lahan sebagai petak utama (main plot) terdiri atas: tanpa olah tanah, pengolahan minimum, dan pengolahan sempurna. Sedangkan ketebalan mulsa jerami pada anak petak (sub plot), terdiri atas: tanpa pemulsaan, pemulsaaan jerami dengan ketebalan 3 cm, 6 cm, dan 9 cm.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa macam penyiapan lahan berpengaruh nyata terhadap semua variabel yang diamati. Pertumbuhan dan produksi tertinggi diperoleh pada pengolahan tanah sempurna. Ketebalan mulsa jerami berpengaruh nyata terhadap parameter tinggi tanaman, luas daun, panjang tongkol, diameter tongkol dan jumlah tongkol petak efektif-1. Terdapat interaksi antara macam penyiapan lahan dan ketebalan mulsa jerami terhadap bobot tongkol tanaman-1 dan bobot basah tongkol petak efektif -1. Kombinasi perlakuan terbaik adalah pengolahan tanah sempurna dengan ketebalan mulsa jerami 9 cm, karena menghasilkan Bobot tongkol basah tanaman-1 dan bobot tongkol basah petak efektif-1 tertinggi Kata kunci :  Baby corn, Macam penyiapan lahan, Ketebalan mulsa jerami.
PENGATURAN KOMPOSISI NUTRISI DAN MEDIA DALAM BUDIDAYA TANAMAN TOMAT DENGAN SISTEM HIDROPONIK Samanhudi .; Dwi Harjoko
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 13, No 9 (2010): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v13i9.273

Abstract

Teknologi hidroponik merupakan salah satu cara yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas tanaman secara efektif dan efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan macam media dan komposisi nutrisi terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat secara hidroponik. Penelitian dilaksanakan di screen house Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta pada bulan Mei sampai dengan September 2006, dengan ketinggian tempat 95 m di atas permukaan laut. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor yang disusun secara faktorial dengan lima ulangan dan satu sampel tiap kombinasi perlakuan. Faktor pertama adalah media tanam, yaitu arang sekam (M1) dan abu sekam (M2). Faktor kedua adalah macam komposisi nutrisi, yaitu N1 (Mix A dan B standart Joro), N2 (Urea + SP36 + KCl + Gandasil D dan B), N3 (Urea + SP36 + KCl + resep Hogland), N4 (ZA + SP36 + KCl + Gandasil D dan B), dan N5 (ZA + SP36 + KCl + Gandasil D + PPC Alami). Hasil penelitian menunjukkan bahwa media arang sekam dapat mempercepat terjadinya pembungaan, dan interaksinya dengan nutrisi N1 (Mix A dan B standart Joro) memberikan hasil yang lebih baik terhadap tinggi tanaman, jumlah buah, bobot buah, dan diameter buah tomat.Kata kunci : Tomat, hidroponik, komposisi nutrisi, arang sekam.
KINERJA PEMASARAN JERUK SIAM DI KABUPATEN JEMBER, JAWA TIMUR (Marketing Work of Tangerine in Jember Regency, East Java) Lizia Zamzami; Aprilaila Sayekti
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 13, No 9 (2010): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v13i9.278

Abstract

Salah satu jenis buah yang sangat disukai oleh masyarakat Indonesia hingga saat ini adalah buah jeruk siam dengan rasa buahnya yang segar, banyak mengandung vitamin, harganya sangat terjangkau dan mudah didapatkan di mana saja. Salah satu daerah sentra produksi jeruk siam di Indonesia adalah Kabupaten Jember, Jawa Timur yang mempunyai potensi produksi sebesar 10.225.435 Kw dari jumlah tanaman yang menghasilkan sebanyak 3.107.098 pohon.  Besarnya tingkat potensi produksi tersebut perlu diikuti dengan sistem pemasaran yang baik untuk meningkatkan nilai tambah produk, namun demikian masih saja terjadi banyak masalah dalam pengelolaan pemasaran jeruk siam ini. Tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan informasi tentang kinerja pemasaran jeruk siam di Kabupaten Jember ditinjau dari aspek struktur pasar, perilaku pasar dan keragaan pasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pemasaran jeruk siam di Kabupaten Jember masih belum efisien, karena berdasarkan struktur pasarnya belum mencapai pasar bersaing sempurna; berdasarkan perilaku pasar, rantai pemasaran yang terbentuk relatif cukup panjang; dan berdasarkan keragaan pasarnya, nilai biaya dan keuntungan bervariasi, serta share harga yang diterima petani masih rendah. Hal ini menunjukkan bahwa tingginya harga jual jeruk siam sampai di pasar eceran tidak tertransmisikan dengan baik ke tingkat petani, sehingga petani tetap memperoleh bagian harga yang kecil dan berfluktuasi. Kata Kunci : struktur pasar, perilaku pasar, keragaan pasar
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SORGUM (Shorgum bicolor) TERHADAP FREKUENSI DAN DOSIS PUPUK NITROGEN Edhi Turmudi
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 13, No 9 (2010): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v13i9.274

Abstract

Produksi sorghum sebagai bahan pangan alternative perlu ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan. Masalah yang harus dipecahkan adalah perbaikan teknik budidaya terutama pemupukan dan pengendalian gulma. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan  dosis optimal pupuk N pada berbagai frekuensi penyiangan. Penelitian untuk menguji empat taraf dosis pupuk Nitrogen pada tiga taraf frekuensi penyiangan dilaksanakan dalam bentuk percobaan lapangan dengan rancangan acak kelompok lengkap yang disusun secar faktorial.  Hasil penelitian ini menunjukan dosis pupuk optimal bagi tanaman sorgum adalah 147,56 kg N ha-1pada frekuensi penyiangan dua kali dengan bobot biji kering tertinggi  sebesar 2378,7 gram per petak atau serata dengan 3 ton per hektar. Kata Kunci : sorgum, pupuk N, penyiangan.
PEMANFAATAN LAHAN RUMAH UNTUK TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA), SEBAGAI BENTUK UPAYA PROMOSI KESEHATAN MASYARAKAT PADA LEVEL KELUARGA Rr. Vita Nur Latif
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 13, No 9 (2010): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v13i9.279

Abstract

Upaya promosi kesehatan masyarakat pada lini keluarga, dapat diwujudkan dengan pemanfaatan lahan rumah untuk tanaman obat keluarga (TOGA). Hal ini dapat diaplikasikan melalui pemanfaatan lahan rumah atau lahan sisa di sekitar rumah untuk ditanami dengan beraneka ragam tanaman tradisional yang sangat berguna bagi kesehatan masyarakat, selain pertimbangan harga, keterjangkauan dan aksesibilitas layanan kesehatan yang menyebabkan upaya kuratif/pengobatan yang dilakukan masyarakat seringkali dilakukan melalui upaya pengobatan sendiri (self treatment). Hal ini akan lebih menarik apabila dapat dibina dan diarahkan melalui program promosi kesehatan pada level keluarga, yang dapat ditempuh dalam kegiatan pemberdayaan keluarga dari, oleh dan untuk peningkatan derajat kesehatan keluarga. Kata kunci : Tanaman obat keluarga, TOGA, promosi kesehatan
INTERAKSI GENETIK X LINGKUNGAN UNTUK KETAHANAN CABAI ( Capsicum annuum L.) TERHADAP ANTRAKNOSA YANG DISEBABKAN OLEH Colletotrichum acutatum Muhammad Syukur; Sriani Sujiprihati; Jajah Koswara; Widodo .
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 13, No 9 (2010): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v13i9.275

Abstract

Appearance of a plant is determined by genetic factors, environmental factors and interactions between them. The genetic x environment interactions become an important concern for breeders, in addition to genetic factors. Purpose of this study was to examine the genetic x environment interactions for resistance of pepper to anthracnose. Materials used were 16 hybrids that were planted at three locations. Complete randomized block design (RCBD) was used with three replications. Replicates nested within location. Twenty of hot pepper that has been worn but is still green from each replication was inoculated with C. acutatum, PYK 04 isolate. Disease incidence was observed five days after inoculation. The results showed that the genotype x location interaction was significant different to resistance resistance caused by Colletotrichum acutatum PYK 04 isolate. Pepper genotypes stable in anthracnose resistant character in three selection environments was IPB CH3, IPB CH6, and IPB CH25. The genotypes were suitable for selection environment Ciherang, Leuwikopo and Tajur. Genotype IPB CH50 and IPB CH51 were suitable for selection environment Tajur. Imperial genotypes was suitable for the environment selection Ciherang. IPB CH5 and IPB CH4 CH5 were suitable for Lewikopo environment.Keywords:genetic x environmental interaction, anthracnose, resistance, pepper, Colletotrichum acutatum
PEMANFAATAN LIMBAH TAHU MENJADI PRODUK NATA DE SOYA, SOLUSI PENANGANAN PENCEMARAN LINGKUNGAN Imam Purnomo
Biofarm Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 13, No 9 (2010): BIOFARM JURNAL ILMIAH PERTANIAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/biofarm.v13i9.280

Abstract

Limbah yang dihasilkan dari olahan tahu, menimbulkan dampak baru karena keberadaannya yang dibuang begitu saja tanpa adanya olahan limbah terlebih dahulu, limbah ini dirasakan mengganggu baik dari sisi estetika (meninmbulkan bau) maupun dari sisi kesehatan, karena keberadaannya yang masih mengandung banyak bahan protein sehingga mempercepat pembusukan dan menyebabkan kenaikan densitas vector seperti lalat, yang dapat menimbulkan banyak gangguan kesehatan, dan dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Sebagai upaya mereduksi jumlah limbah buangan dari pabrik tahu, dan  sekaligus dapat menningkatkan  pendapatan dalam perekonomian keluarga, maka ditawarkan solusi pengolahan limbah tahu menjadi produk nata de soya. Hal ini apabila dilakukan serentak secara nasional akan sangat mengurangi volume limbah tahu yang terbuang tanpa pengolahan terlebih dahulu. Kata kunci : Limbah tahu, nata de soya

Page 1 of 1 | Total Record : 9