cover
Contact Name
Wilarso
Contact Email
wilarso@sttmcileungsi.ac.id
Phone
+628119202134
Journal Mail Official
wilarso@sttmcileungsi.ac.id
Editorial Address
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Jl. Anggrek No.25, Perum. PTSC, Kec. Cileungsi, Kab. Bogor, Jawa Barat 16820
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Teknosains : Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika
ISSN : 20873336     EISSN : 27214729     DOI : https://doi.org/10.37373/tekno.v7i1.3
Teknosains : Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika, yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, Indonesia, Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika menerima artikel hasil-hasil penelitian, dan eksperimen, yang mencakup pada bidang Teknologi Terapan, Energy, Material, Manufaktur dan Energi, Mesin, Teknologi Informatika, Fisika, Biologi, Kesehatan dan ilmu yang relevan pada sektor terkait, (umum)
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 47 Documents
Analisis Pengaruh Jumlah Lubang Nozzle Injektor terhadap Torsi pada Pembesaran Piston Motor Matic Injection Aprian Fadhlu Rahman; Armila; Rudi Kurniawan Arief
TEKNOSAINS : Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika Vol 9 No 1 (2022): TEKNOSAINS: Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/tekno.v9i1.139

Abstract

Sistem injeksi merupakan teknologi yang dapat meningkatkan performa mesin dan efisiensi bahan bakar. Teknologi injeksi bahan bakar (Fuel Injection System) adalah teknologi yang mencampur bahan bakar dengan udara sebelum masuk ke ruang bakar, kemudian disemprotkan dengan tekanan tertentu. Nozzle injektor berperan penting dalam penyemprotan bahan bakar. Terdapat lubang pada ujung nozzle, lubang ini merupakan sarana untuk menginjeksi bahan bakar dengan cara pengabutan. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui perubahan torsi dan daya pada sepeda motor honda Beat FI tahun 2014 dengan pembesaran piston 0,75 mm pada jumlah lubang nozzle injektor dengan variasi lubang 4. 6 dan 8 dengan bahan bakar pertamax. Alat yang dilakukan untuk pengujian ini adalah dynotest. Pada penelitian ini didapatkan data berupa kurva dari nilai torsi dan daya pada masing-masing lubang nozzle injektor. Hasil dari penelitian ini mendapatkan torsi dan daya tertinggi pada nozzle injektor lubang 4 dengan torsi maksimum sebesar 6,95 ft-lbs dan daya maksimum sebesar 8,75 HP pada putaran mesin 6.610 rpm. Pada nozzle injektor lubang 6 didapatkan torsi maksimum sebesar 6,82 ft-lbs dan daya maksimum sebesar 8,31 HP pada putaran mesin 6.400 rpm, sedangkan pada injektor lubang 8 didapatkan torsi maksimum sebesar 5,94 ft-lbs dan daya maksimum sebesar 7,14 HP pada putaran mesin 6.310 rpm
Rancang Bangun Tungku Reheating Portable Untuk Proses Forging Pada Laboratorium Teknologi Material Feriadi Sidik; Armila; Rudi Kurniawan Arief
TEKNOSAINS : Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika Vol 9 No 1 (2022): TEKNOSAINS: Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/tekno.v9i1.140

Abstract

Tungku Reheating adalah tungku yang dipakai sebagai pemanas logam dalam proses forging, dalam pembuatan tungku Reheating bertujuan untuk merancang tungku Reheating dari awal dan mengerjakan tungku Reheating ini hingga selesai dan dapat dipergunakan dengan normal. Pembuatan tungku Reheating ini untuk memproduksi alat perkakas dengan menggunakan logam non ferro dan baja dengan karbon rendah dengan target temperatur 300 °C. Pembuatan tungku Reheating ini adalah tungku yang tahan terhadap api Pengujian dilakukan sebanyak tiga kali dengan kecepatan kompresor yang berbeda yaitu 706 Rpm, 1222 Rpm dan 1407 Rpm, dengan kecepatan tersebut maka waktu yang dihasilkan untuk mencapai 300 °C pada kecepatan 706 Rpm adalah 276 detik sedangkan pada kecepatan 1222 Rpm adalah 202 detik dan kecepatan 1407 Rpm adalah 156 detik jadi ketika kecepatan semakin tinggi maka waktu yang dibutuhkan dalam mencapai temperatur 300 °C semakin sedikit.
Pemanfaatan Bahan Alam Anchor sebagai Bahan Konservasi Fosil di Sangiran Nurul Fadlilah; Kun Harismah
TEKNOSAINS : Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika Vol 9 No 1 (2022): TEKNOSAINS: Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/tekno.v9i1.163

Abstract

Balai Pelestarian Situs Manusia Purba Sangiran telah menggunakan bahan alam anchor sebagai bahan perekat untuk menyambungkan fosil yang patah sejak tahun 2018 setelah melakukan penelitian selama dua tahun yaitu pada tahun 2016 dan pada tahun 2017. Seiring berjalannya waktu penggunaan bahan alam anchor mengalami kerusakan seperti hasil sambungan patah atau retak yang diakibatkan penyimpanan fosil yang kurang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kekuatan mekanik campuran fosil dan anchor. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap satu faktor dengan variasi perbandingan fosil ukuran 100mesh dan anchor (1:1, 2:1, dan 3:1) dengan dua ulangan. Kemudian melakukan pengujian kuat tekan menggunakan universal testing machine berdasarkan standar ASTM D695-96. Hasilnya menunjukkan nilai kuat tekan tertinggi campuran serbuk fosil dan anchor dengan pada perbandingan 1:1 yaitu 19,996 N/mm2 dan nilai kuat tekan terendah pada perbandingan serbuk fosil dan anchor 3:1 yaitu 12,51 N/mm2. Lem anchor hasil penelitian telah memenuhi persyaratan SNI 06-6049-1999 tentang polivinil asetat emulsi untuk pengerjaan kayu sebagai standar pembanding yaitu memiliki kekuatan rekat minimal 3 N/mm2 dan memiliki pH (3-8).
Pengembangan Bahan Alam: Gondorukem dan Anchor sebagai Bahan Konservan Fosil Sugeng Maulana; Kun Harismah
TEKNOSAINS : Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika Vol 9 No 1 (2022): TEKNOSAINS: Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/tekno.v9i1.164

Abstract

Tujuan konservasi fosil adalah menggunakan bahan-bahan yang paling sedikit menyebabkan kerusakan pada fosil. Penting untuk memahami bahan perekat yang ideal dan alami. Penelitian ini bertujuan mengembangkan bahan alami sebagai bahan perekat konservasi fosil. Bahan yang diuji sebagai alternatif konservasi fosil adalah gondorukem dan anchor. Perekat alam diharapkan dapat memberikan alternatif yang dapat digunakan untuk konservasi fosil. Sebagai pembanding adalah bahan yang selama ini digunakan untuk konservasi fosil yaitu epoksi resin. Parameter pengujian yang digunakan antara lain uji kenampakan atau visual, uji keasaman (pH), uji berat jenis, uji kadar padatan, uji waktu perekat mulai mengering dan analisis gugus fungsi dan senyawa yang terkandung dalam material bahan perekat. Hasil penelitian menunjukkan perekat alami dari tumbuhan (gondorukem) serta perekat alami dari hewan (anchor) dapat digunakan untuk menyambungkan fosil yang patah dengan ukuran fosil yang relatif kecil dan sedang dimana dari bahan perekat alternatif tersebut dipilih anchor sebagai bahan alternatif pilihan karena karakteristik yang hampir sama dengan epoksi resin. Dari hasil penelitian yang dilakukan dipilih anchor sebegai bahan perekat yang paling bagus karena memiliki karakteristik yang hampir sama dengan epoksi resin
Kajian Pola Persebaran Air Tanah di Desa Dukuhwaluh Kecamatan Kembaran Kabupaten Banyumas Dede Ifan Setianto; Sigid Sriwanto; Esti Sarjanti
TEKNOSAINS : Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika Vol 9 No 1 (2022): TEKNOSAINS: Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/tekno.v9i1.165

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola persebaran airtanah di Desa Dukuhwaluh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Populasi penelitian ini yaitu airtanah dan kondisi geologis Desa Dukuhwaluh. Teknik pengambilan sampel menggunakan sampel sistematis yaitu dengan memperhatikan kriteria yang ditetapkan, pengambilan sampel sumur yang tersebar di Desa Dukuhwaluh sebanyak 21 titik sumur terdiri dari 9 sumur bor dan 12 sumur galian. Analisis data dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif menjelaskan arah aliran airtanah. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola persebaran ketinggian muka airtanah di Desa Dukuhwaluh bervariasi dibuktikan dengan ketinggian tertinggi muka airtanah berada pada 100,67 mdpl dan terendah pada ketinggian 63,4 mdpl. Pola aliran airtanah yang dihasilkan dari pembuatan peta pola aliran airtanah menunjukkan bahwa airtanah secara garis besar bergerak dari utara menuju ke tenggara
Analisis Perubahan Temperatur Mata Pahat Karbida Pada Proses Pembubutan Baja Aisi 1045 Dengan FEM-Simulation di PT. X Noer Aden Bahry Aden; Anis Siti Nurrohkayati
TEKNOSAINS : Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika Vol 9 No 2 (2022): TEKNOSAINS: Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/tekno.v9i2.190

Abstract

Proses pemesinan bubut adalah salah satu proses operasi permesinan yang paling umum dan banyak digunakan dalam bidang industri. Telah banyak dilakukan penelitian yang dikembangkan untuk menambah kemampuan permesinan untuk menentukan parameter proses pembubutan menggunakan pemodelan dan metode optimasi untuk mendapatkan karakteristik hasil permesinan yang baik. Optimasi dari parameter diperlukan untuk mengurangi gaya potong dalam proses permesinan. Gaya potong yang terlalu tinggi dapat menyebabkan perubahan temperatur antara benda kerja dengan pahat bubut, yang diakibatkan oleh perubahan energi pemotongan menjadi energi panas akibat gesekan antara benda kerja dengan pahat bubut, sehingga pada prosesnya terjadi penyerpihan yang cepat pada pahat bubut, dan pada akhirnya dapat menyebabkan keausan dan patahnya pahat bubut. Pada penelitian ini dilakukan simulasi proses pembubutan menggunakan perangkat lunak FEA dengan variasi parameter untuk mengetahui pengaruh variasi parameter terhadap temperatur permukaan pada proses pembubutan baja AISI 1045 dan pahat karbida. Pada penelitian ini menggunakan metode Taguchi dengan karakteristik kualistas hasil The Smaller is Better. Maka hasil terbaik dari penelitian ini adalah simulasi proses pembubutan dengan variasi parameter yang menghasilkan temperatur permukaan terkecil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin kecil nilai dari parameter yang digunakan maka semakin kecil temperature permukaan yang dihasilkan selama proses pembubutan.
Analisis Kegagalan Proses Glasir Keramik Tableware Menggunakan Fishbone Diagram Muhamad Akshal Alayyubi Setiawan; Aswin Domodite
TEKNOSAINS : Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika Vol 9 No 2 (2022): TEKNOSAINS: Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/tekno.v9i2.194

Abstract

Industri keramik di indonesia memiliki nilai lebih karena dapat bersaing di level internasional, sebab dari segi proses produksi hingga pemasaran yang sudah menggunakan teknologi yang cukup canggih. Setiap perusahaan akan saling bersaing untuk memenangkan pasar khusus nya dari kualitas yang diciptakan, kualitas yang diciptakan tidak lepas dari kegagalan ketika prosesnya. Salah satu kegagalan yang sering terjadi ketika proses glasir, yaitu pelapisan biskuit sebelum menjadi menjadi keramik dengan bahan baku silika, alumina, dan flux. Diketahui keramik yang yang di produksi dengan metode six sigma yaitu 3,32 sigma dengan tingkat kerusakan 47722 dengan 1 juta produksi yang artinya cukup baik. Diketahui proses produksi keramik fine china pada bulan november mengalami beberapa kegagalan dalam proses glasir, yaitu: bercak glasir 12,86%, kotoran Tcrank 17,14%, crowling body 3,78%, dan glasir tergelincir 5,43%. Analisis ini bertujuan untuk mengetahui penyebab kegagalan dan bagaimana cara mengatasinya sehingga kegagalan tersebut dapat berkurang dengan metode fishbone analysis. Dari hasil analisis yang dilakukan menggunakan fishbone diagram disebabkan oleh faktor manusia dan faktor mesin, sehingga defect hasil produksi
Perancangan pompa air off-grid skala rumah tangga Aripriharta; Arif Wibawa
TEKNOSAINS : Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika Vol 10 No 1 (2023): TEKNOSAINS: Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/tekno.v10i1.393

Abstract

Makalah ini menyajikan perancangan pompa air off-grid bagi pengguna dari cluster residensial. Metode yang digunakan adalah desain experimental, dimana data primer diambil dari observasi langsung di lapangan berupa kapasitas pompa 500W, kebutuhan air untuk 5 orang, dan pasokan listrik sebesar 0,2915kWh, termasuk juga data irradiasi matahari di lokasi pemasangan panel surya. Untuk menjamin ketelitian, data irradiasi diukur dengan solar power meter dan lux meter dan software Solarglobalatlas. Setelah itu, spesifikasi perangkat off-grid yang diperlukan dikalkulasi dan kemudian di install pada rumah seorang volunteer di daerah Sengkaling, Kabupaten Malang, Jawa timur. Sebuah rangkaian ekperimen untuk menguji performa pompa air off grid telah dilakukan pada range irradiasi 680,12 sampai dengan 1146 . Khusus pengujian aur hubung singkat (Isc) dilakukan selama 1 hari. Berdasarkan hasil eksperimen diperoleh arus tertinggi sebesar 10,88A dan terendahnya sebesar 3,12A. Pengisian baterai berlangsung selama 6 jam 12 menit, dan rerata waktu pemakaian baterai dari kondisi penuh hingga 20% mencapai yaitu 55 menit
The Analysis effectiveness of heat rate in 1000℃ furnace by considering the dimensions of walls melting container Ahmad Zohari; Ilham Taufik Maulana; Adik Susilo Wardoyo
TEKNOSAINS : Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika Vol 10 No 1 (2023): TEKNOSAINS: Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/tekno.v10i1.395

Abstract

The metal smelting business is expanding, moving from combustion-based to electric-powered smelts. By adjusting the quantity of electrical power that enters the heater to be transformed into heat, the temperature of the melting chamber can quickly approach 1000°C. But if the thermal resistance is unable to slow down the rate of heat transfer from the smelting chamber to the outside, the temperature inside the smelting chamber can likewise fall quickly. If that keeps happening, the furnace machine's temperature of 1000°C cannot be reached, which makes the smelting process less than ideal. So that the temperature of the smelting chamber can be maximized, an examination of the thermal resistance factor is required in order to estimate the value of the thermal resistance on the wall. To obtain information on wall dimension fluctuation, the procedure involves gathering data from references and actual measurements of the furnace. Based on the findings, it was determined that the temperature of the environment had an impact on the heat resistance values measured. (T2 = 25.8°C), the melting chamber's temperature (T1 = 1000°C), the fire brick's thermal conductivity at k=4.78 J/s m° C, as well as the variation area and wall thickness the resultant resistance increases with increasing wall thickness. The highest resistance rating is 4.389R with a 150 mm wall thickness. Otherwise, the resistance is higher when a smaller portion of the wall is employed. On a 3600 mm2 wall area, the resistance value with the highest value is 2.905R. In order to increase the temperature of the smelting chamber, a furnace with wall dimensions that have a significant thickness value and a compact area can generate the best thermal resistance
Analisis Kinerja Exhaust Gas Heat Exchanger Dengan Menggunakan Diagram Pareto Aris Setiawan; Wisnu Pracoyo
TEKNOSAINS : Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika Vol 9 No 2 (2022): TEKNOSAINS: Jurnal Sains, Teknologi dan Informatika
Publisher : LPPMPK-Sekolah Tinggi Teknologi Muhammadiyah Cileungsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37373/tekno.v9i2.196

Abstract

Heat Exchanger sebagai alat penukar kalor yang berfungsi untuk mengubah temperatur dan fasa suatu jenis fluida. Dalam penerapan heat exchanger terdapat permasalahan yang masih muncul hingga saat ini yaitu laju perpindahan panas yang ditransfer oleh heat exchanger ke mesin boiler masih sering mengalami penurunan temperatur menjadi 65 ℃ yang menyebabkan pencucian kaleng pada mesin washer tidak bersih. Proses ini bertujuan untuk membantu tercapainya temperatur pada mesin boiler yaitu 70 ℃ dan bisa mencuci kaleng yang ada di mesin washer bisa maksimal. Di dalam peran dari heat exchanger sangat penting karena dengan menggunakan heat exchanger lebih menguntungkan terutama penggunaan gas yang ada di mesin boiler. Untuk mengetahui kinerja pipa heat exchanger tersebut dengan menggunakan metode diagram pareto, untuk melihat dan mengidentifikasi masalah atau penyebab yang paling dominan sehingga dapat memprioritaskan penyelesaian masalah. Dari hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan, ditemukan adanya faktor uap panas oven pengering kaleng dengan temperatur 215 ℃ mengandung uap varnis pelapis kaleng yang menyebabkan kondensasi atau kerak yang timbul pada pipa heat exchanger yang menyebabkan penurunan temperatur pada mesin boiler menjadi 65 ℃ dan pencucian kaleng pada mesin washer tidak maksimal. karena hal tersebut maka perlu adanya penanganan atau perbaikan yang tepat terhadap gangguan atau kondensasi pada pipa heat exchanger agar pemanas pada mesin boiler lebih maksimal dan mencapai temperatur yang diinginkan yaitu 70 ℃. Setelah melakukan perbaikan pada pipa heat exchanger pencapaian temperatur lebih maksimal dan stabil 70 ℃.