cover
Contact Name
muhammad Iqbal
Contact Email
edubase.bbc@gmail.com
Phone
+628998894014
Journal Mail Official
edubase.bbc@gmail.com
Editorial Address
Jl. Widarasari III –Tuparev-Cirebon Tlp. 0231-246215
Location
Kab. cirebon,
Jawa barat
INDONESIA
EduBase : Journal of Basic Education
ISSN : -     EISSN : 27221520     DOI : 10.47453
Core Subject : Education,
EduBase merupakan salah satu portal jurnal yang menyajikan hasil penelitian ilmiah lapangan maupun non lapangan di lingkup pendidikan dasar yang dilakukan oleh praktisi pendidikan seperti guru, dosen, professor maupun mahasiswa. Hasil penelitian ilmiah yang dibahas terkait dengan kajian strategi, model, metode, media, bahan dan sumber pembelajaran serta manajemen sekolah di ranah pendidikan sekolah dasar. Jurnal EduBase terbit sebanyak 2 kali dalam setahun yaitu pada bulan Februari dan Agustus.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 97 Documents
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Berbasis Etnosains untuk Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar Susi Purnama Sari; Siti Mapuah; Ivandha Sunaryo
EduBase : Journal of Basic Education Vol 2 No 1 (2021): EduBase : Journal of Basic Education
Publisher : Jurnal IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edubase.v2i1.284

Abstract

This research refers to the lack of students' critical thinking skills in science subjects. This is caused by passive teacher learning because it still dominates learning activities and the lack of students paying attention to the environment in socio-culture. Peethnoscience learning teaches science which is contained in local wisdom in society, in this case, learning about local culture can improve students' critical thinking skills. It will need ethnoscience directly could observing learning about the culture as a learning environment in the learning process in elementary schools, so that students can identify scientific problems and explain phenomena scientifically. This research aims to analyze about important role of ethnoscience-based Natural Science learning to develop the thinking skills of elementary school students. Type the research method used was the literature review method (literature review). Data collection techniques in this study are from various sources, namely articles and scientific journals that come from google scholar and Scopus. The conclusion of this study ethnoscience-based learning encourages students to think critically through mental activity, it's using ethnoscience-based science learning that can support students to develop abilities in response to information received by considering all aspects related to that information. Abstrak Penelitian ini merujuk pada kurangnya kemampuan berpikir kritis siswa pada mata pelajaran IPA. Hal tersebut disebabkan oleh pembelajaran guru yang pasif karena masih mendominasi kegitan pembelajaran dan kurangnya siswa dalam memperhatikan lingkungan pada sosial budaya. Pembelajaran etnosains mengajarkan Ilmu Pengetahuan yang didalamnya terkandung pada kearifan lokal di masyarakat,dalam hal ini pembelajaran tentang budaya lokal dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Maka diperlukannya etnosains yang secara langsung dapat mengamati pembelajaran tentang budaya sebagai lingkungan belajar dalam proses pembelajaran di sekolah dasar, agar siswa dapat mengidentifikasi masalah keilmuan dan menjelaskan fenomena secara ilmiah. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis tentang pentingnya peranan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam berbasis etnosains untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa sekolah dasar. Jenis metode penelitian yang digunakan adalah metode tinjauan pustaka (literature review). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah berbagai sumber yaitu artikel dan jurnal ilmiah yang berasal dari google scholar dan scopus. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran berbasis etnosains mendorong siswa untuk berpikir kritis melalui aktivitas mental, oleh karena itu penggunaan pembelajaran IPA berbasis etnosains dapat mendukung siswa untuk mengembangkan kemampuannya dalam menanggapi informasi yang diterima dengan mempertimbangkan semua aspek yang berkaitan dengan informasi tersebut.
Pengaruh Ice Breaking Terhadap Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas III Sekolah Dasar Islam Terpadu Nuurusshiddiiq Kedawung Cirebon Tiyara Khoerunisa; Amirudin Amirudin
EduBase : Journal of Basic Education Vol 1 No 1 (2020): Edubase : Journal of Basic Education
Publisher : Jurnal IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edubase.v1i1.47

Abstract

This study refers to the lack of student learning motivation in science subjects. This is due to the lack of interesting teacher innovations in learning, so students easily feel bored while learning. Ice breaking is a simple, lightweight and concise activity that functions to change the composition of freezing, rigidity, boredom or drowsiness in learning so that it can build an atmosphere of learning that is full of enthusiasm and fun. This research uses a quantitative approach with a correlational method. The population used is class III SDIT Nuurusshiddiiq Kedawung Cirebon, which amounted to 23 students. Sampling is done by population research techniques which are used if the subject is less than 100. Statistical data analysis used is the Person Product Moment Correlation Test (PPM). The conclusions of this study are: 1) The application of Ice Breaking in natural science subjects obtained 90% the results of the questionnaire recapitulation means that the application of Ice Breaking is included in the excellent category. 2) Student learning motivation in science subjects in Class III SDIT Nuurusshiddiiq Kedawung Cirebon obtained 86% (very high). In this study, there is a significant influence of the application of Ice Breaking in Natural Sciences as indicated by the results of the correlation analysis of 0.65% with the level of strong relationship and hypothesis testing obtained by tcount of 3, while ttable () so as to reject Ho and Ha accepted. Keywords: Effect of Ice Breakin; Student Learning Motivation; Sains Abstrak Penelitian ini mengacu pada kurangnya motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Hal ini disebabkan guru kurang membarikan inovasi yang menarik dalam pembelajaran, sehingga siswa mudah merasa bosan saat belajar. Ice breaking merupakan kegiatan sederhana, ringan dan ringkas yang berfungsi untuk mengubah susunan kebekuan, kekakuan, rasa bosan atau mengantuk dalam pembelajaran sehingga bisa membangun suasana belajar yang penuh semangat dan menyenangkan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Populasi yang digunakan yaitu kelas III SDIT Nuurusshiddiiq Kedawung Cirebon yang berjumlah 23 siswa. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik penelitian populasi merupakan teknik yang digunakan bila subjeknya kurang dari 100. Analisis data statistik yang digunakan yakni uji korelasi Person Product Moment (PPM).Kesimpulan dari penelitian ini adalah: 1) Penerapan Ice Breaking pada mata pelajaran IPA diperoleh 90% dari hasil rekapitulasi angket artinya penerapan Ice Breaking termasuk dalam kategori sangat baik. 2) Motivasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA di Kelas III SDIT Nuurusshiddiiq Kedawung Cirebon diperoleh 86% (sangat tinggi). Dalam penelitian ini, terdapat pengaruh yang signifikan dari penerapan Ice Breaking pada mata pelajaran IPA yang ditunjukkan dengan hasil analisis korelasi sebesar 0,65% dengan tingkat hubungan kuat dan uji hipotesis diperoleh harga thitung sebesar 3, sedangkan ttabel () sehingga dengan demikian tolak Ho dan Ha diterima. Kata kunci : Pengaruh Ice Breaking; Motivasi Belajar Siswa; IPA
Penerapan Lesson Studi Melalui Pelatihan Pola In-On-In dalam Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pada Madrasah Ibtidaiyah Durahman Durahman
EduBase : Journal of Basic Education Vol 2 No 1 (2021): EduBase : Journal of Basic Education
Publisher : Jurnal IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edubase.v2i1.240

Abstract

Improving the quality of education can be started by improving the quality of teachers in teaching and professional behavior. Teacher upgrading and training is one form of the effort. The teacher coaching model to achieve the quality of learning in school is Lesson Study. Lesson Study is a "model of professional educator development through collaborative and sustainable learning learning based on the principles of collegality and mutual learning to build learning communities". The in-on-in training of lesson study implementation for madrasah ibtidaiyah teachers in the ministry of religion is an effort to improve the professionalism of madrasah teachers in managing learning. The training participants consisted of 30 madrasah ibtidaiyah teachers formed in 6 (six) groups according to grade level to carry out lesson study activities, among others: planning (plan), implement (do), and reflect (see). The final conclusion of the training participants increased their understanding of lesson study as an effort to improve the quality of learning. Abstrak Peningkatan mutu pendidikan dapat dimulai dengan meningkatkan mutu guru dalam mengajar dan berprilaku professional. Penataran dan pelatihan guru salah satu bentuk dari upaya tersebut. Model pembinaan guru untuk mencapai kualitas pembelajaran di sekolah adalah Lesson Study. Lesson Study adalah ”model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar”. Pelatihan in-on-in implementasi lesson study bagi guru madrasah ibtidaiyah di lingkungan kementerian agama adalah upaya meningkatkan profesionalitas guru madrasah dalam mengelola pembelajaran. Peserta pelatihan terdiri dari 30 orang guru madrasah ibtidaiyah dibentuk dalam 6 (enam) kelompok sesuai tingkatan kelas melaksanakan kegiatan lesson study antara lain : merencanakan (plan), melaksanakan (do), dan mereflekasi (see). Simpulan akhir peserta pelatihan meningkat pemahamannya terhadap lesson study sebagai upaya meningkatkan mutu pembelajaran.
Pengembangan Penilaian Autentik Keterampilan Berbahasa Tulis Di Sekolah Dasar Witgia Indah Rosayu
EduBase : Journal of Basic Education Vol 1 No 2 (2020): EduBase : Journal of Basic Education
Publisher : Jurnal IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edubase.v1i2.123

Abstract

This study aims to (1) find out the profile of writing assessment in elementary schools today. (2) explain the prototype of developing authentic assessment of written language skills in elementary schools. (3) describes the results of the implementation of the prototype development of an authentic assessment instrument for written language skills in elementary schools. This research was conducted using research and development methods that refer to the Sukmadinata steps, namely preliminary studies, development stages and trials. Products for developing written language authentic assessment instruments consist of (1) assessment instruments for writing book reports; (2) instrument for writing rhymes assessment; (3) poetry writing evaluation instruments and; (4) attitude assessment instruments in writing activities. The results of this development research are (1) authentic assessment instruments writing book reports, rhyming writing, poetry writing and attitude assessment in writing activities declared valid by assessment experts and practitioners; (2) the consistency of kappa coefficient> 0.775 in the consistency test of the book writing assessment instrument means that the rhyme writing assessment instrument obtains the average kappa coefficient value> 0.709, and the poetry writing evaluation instrument obtains an average value of kappa coefficient> 0.651 which means that the instrument Valuation of writing book notes, rhymes and poetry has a high consistency in the assessment by several assessors. Thus the authentic assessment developed was declared valid and reliable so that it could be used as an alternative to written language assessment instruments in elementary schools. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui profil penilaian menulis di Sekolah Dasar saat ini. (2) memaparkan prototipe pengembangkan penilaian autentik keterampilan berbahasa tulis di Sekolah Dasar. (3) memaparkan hasil implementasi prototipe pengembangan instrumen penilaian autentik keterampilan berbahasa tulis di Sekolah Dasar. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan yang mengacu pada langkah-langkah Sukmadinata yaitu studi pendahuluan, tahap pengembangan dan uji coba. Produk pengembangan instrumen penilaian autentik berbahasa tulis terdiri dari (1) instrumen penilaian menulis laporan buku; (2) instrumen penilaian menulis pantun; (3) instrumen penilaian menulis syair dan; (4) instrumen penilaian sikap dalam kegiatan menulis. Hasil penelitian pengembangan ini yaitu (1) instrumen penilaian autentik menulis laporan buku, menulis pantun, menulis syair dan penilaian sikap dalam kegiatan menulis dinyatakan valid oleh ahli penilaian dan praktisi; (2) dalam uji kekonsistenan instrumen penilaian menulis buku diperoleh nilai rata-rata koefisien kappa > 0,775, instrumen penilaian menulis pantun memperoleh nilai rata-rata koefisien kappa > 0,709, dan instrumen penilaian menulis syair memperoleh nilai rata-rata koefisien kappa > 0,651 artinya instrumen penilaian menulis catatan buku, pantun dan syair memiliki kekonsistenan yang tinggi dalam penilaian oleh beberapa penilai. Dengan demikian penilaian autentik yang dikembangkan dinyatakan valid dan reliabel sehingga dapat digunakan sebagai alternatif instrumen penilaian berbahasa tulis di Sekolah Dasar
Kecenderungan Anak Bermain Gawai Hubungannya Dengan Motivasi Dan Prestasi Belajar Ahmad Hanafi
EduBase : Journal of Basic Education Vol 1 No 1 (2020): Edubase : Journal of Basic Education
Publisher : Jurnal IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edubase.v1i1.42

Abstract

Not a few children today, who call themselves millennial generation, compile in support of your goals, son? They answered that they no longer wanted to be doctors, engineers or others. AS want to be a YouTuber or a gamer. The results of this study indicate a link between the tendency of children to play Gawai with a decrease in motivation and their learning achievement, thus forming forms of game rentals such as Gawai, Gagget, Touch Screen Android Mobile, nitendo, sega and others need to get a backup in order to be searched not open when the child is in school hours. Likewise the use of touch screen Android phones by children, but it is part of the development of technology that can not be canceled, but the integration of the use of mobile phones for children must still be monitored and controlled by all parties, requires parents and teachers. Keywords: playing a device; motivation; learning achievement Abstrak Tidak sedikit anak zaman sekarang, yang menyebut dirinya sebagai generasi millennial, ketika ditanya apa cita-citamu, nak? Mereka menjawab bukan lagi ingin jadi dokter, insinyur atau lainnya. Tetapi lebih kepada ingin menjadi seorang youtuber atau gamer. Hasil Penelitian ini menunjukkan adanya keterkaitan antara kecenderungan anak bermain Gawai dengan menurunnya motivasi dan prestasi belajar mereka, maka keberadaan bentuk-bentuk tempat penyewaan permainan game seperti Gawai, Gagget, Handphone Android Touch Screen, nitendo, sega dan lain-lain perlu mendapat masukan agar setidaknya tidak buka pada waktu anak sedang dalam jam pelajaran sekolah . Demikian juga penggunaan HP Android touch sreen oleh anak, meski sudah merupakan bagian dari perkembangan teknologi yang tak bisa dihindari, namun intensitas pemakaian handphone bagi anak tetap harus terus dipantau dan dikontrol oleh semua pihak, terutama orang tua dan gurunya. Kata Kunci: bermain gawai; motivasi;prestasi belajar
Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Articulate Storyline Pada Mata Pelajaran IPA Materi Penggologan Hewan Kelas IV di Madrasah Ibtidaiyah Al-Firdaus Gubug Annis Muthi'ah Mardiyah
EduBase : Journal of Basic Education Vol 2 No 2 (2021): EduBase : Journal of Basic Education
Publisher : Jurnal IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edubase.v2i2.393

Abstract

This risearch discusses the development of Articulate Storyline-based learning media in class IV at Madrasah Ibtidaiyah Al-Firdaus Gubug. The objectives of this study were (1) To determine the technique of developing Articulate Storyline teaching media into a Compact Disk (CD) in Natural Sciences subjects in grade IV. (2) To determine whether or not the use of Articulate Storyline interactive media is appropriate in Natural Sciences subjects in grade IV. (3) To find out which Articulate Storyline-based media is very effective in increasing student motivation in Natural Sciences subjects in Class IV. The development model used in this study uses the 4D model development model (Define, Design, Develov, and Disseminate). The choice of this model is based on systematic consideration and is based on the theoretical foundation of learning. This 4D model is more appropriate to be used to develop learning tools, not to develop learning systems Abstrak Penelitian ini membahas tentang Pengembangan Media pembelajaran berbasis Articulate Storyline pada kelas IV Di Madrasah Ibtidaiyah Al-Firdaus Gubug. Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui teknik mengembangkan media ajar Articulate Storyline kedalam Compact Disk (CD) pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas IV. (2) Untuk mengetahui layak ataupun tidaknya penggunaan media interaktif Articulate Storyline dalam mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas IV. (3) Untuk mengetahui media berbasis Articulate Storyline ini sangat efektif untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di Kelas IV. Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model pengembangan model 4D (Define, Design, Develov, dan Disseminate). Pemilihan model ini didasari atas pertimbangan secara sistematis dan berpijak pada landasan teoritis suatu pembelajaran. Model 4D ini lebih tepat digunakan untuk mengembangkan perangkat pembelajaran bukan untuk mengembangkan sistem pembelajaran.
Implementasi Metode Montessori Pada Pembelajaran Kurikulum 2013 di Kelas 3 SD Holistik Islam Terpadu Awliya Yuriska Dewi Suwarno Putri
EduBase : Journal of Basic Education Vol 2 No 1 (2021): EduBase : Journal of Basic Education
Publisher : Jurnal IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edubase.v2i1.253

Abstract

The 2013 curriculum is a follow-up to the competency-based curriculum (KBK) that was tested in 2004. The 2013 curriculum is competency-based focuses on acquiring certain competencies by students. Therefore, the 2013 curriculum includes a number of competencies, and a set of learning objectives that are stated in such a way that their achievement can be observed in the form of behavior or skills of students as a criterion for success. To determine the success of the implementation of the Montessori method in the 2013 curriculum learning process, it can be viewed from the learning planning, learning implementation, and learning evaluation. This research uses qualitative research with data collection techniques using observation, interviews, and documentation which is tested by data validity test. The results showed that the implementation of the Montessori method carried out at the Awliya Integrated Islamic Holistic Elementary School, especially in achieving the values ​​of the National education goals for students, has been implemented properly and is in accordance with the Montessori principles in the implementation process and is also in accordance with the development of school age children. When viewed from the principles in the 2013 Curriculum, the Montessori method is considered to have fulfilled all the principles of the 2013 Curriculum Abstrak Kurikulum 2013 merupakan tindak lanjut dari kurikulum berbasis kompetensi (KBK) yang pernah diujicobakan pada tahun 2004. Kurikulum 2013 berbasis kompetensi memfokuskan pada pemerolehan kompetensi-kompetensi tertentu oleh peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum 2013 mencakup sejumlah kompetensi, dan seperangkat tujuan pembelajaran yang dinyatakan sedemikian rupa, sehingga pencapaiannya dapat diamati dalam bentuk perilaku atau keterampilan peserta didik sebagai suatu kriteria keberhasilan. Untuk mengetahui keberhasilan dari implementasi metode Montessori dalam proses pembelajaran kurikulum 2013 dapat ditinjau dari perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi yang diuji dengan uji keabsahan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa implementasi metode Montessori yang dilaksanakan di SD Holistik Islam Terpadu Awliya khususnya dalam pencapaian nilai-nilai tujuan pendidikan Nasional pada peserta didik sudah diterapkan dengan baik dan sesuai dengan prinsip-prinsip Montessori dalam proses pelaksanaannya dan juga sesuai dengan perkembangan anak usia sekolah. Jika dilihat dari prinsip yang ada pada Kurikulum 2013, metode Montessori dirasa sudah memenuhi semua prinsip-prinsip Kurikulum 2013.
Potensi Pengembangan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar Melalui Pendekatan Realistic Mathematic Education Ratna Purwati
EduBase : Journal of Basic Education Vol 1 No 2 (2020): EduBase : Journal of Basic Education
Publisher : Jurnal IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edubase.v1i2.168

Abstract

Elementary school students' mathematical communication is still low, this can be seen from the inability of students to apply the knowledge they have acquired at school to solve problems in real life. The TIMSS report states that the ability of Indonesian students in mathematics communication is far below that of other countries. For example, for math problems involving mathematical communication skills, only 5% of Indonesian students were successful and far below countries such as Singapore, Korea and Taiwan, which reached more than 50%. This condition is probably influenced by the method of learning mathematics in elementary schools today, which mostly tends to emphasize the cultivation of procedural skills alone, is not contextual and does not equip students to be able to apply these concepts in solving math problems in life. Realistic Mathematic Education (RME) is an approach that has main characteristics, namely linking the mathematics content presented to the real life context, emphasizing the mathematical process, involving students' contributions in constructing conceptual understanding, interactive learning processes, and linking between concepts in mathematics. Students' mathematical communication that must be mastered by students involves oral and written communication. written communication skills are carried out with indicators, namely: the ability to express and illustrate mathematical ideas in the form of mathematical models, namely equations, notations, pictures and graphics, or vice versa. Based on its characteristics, RME has the potential to make a good contribution to communication development. Mathematical elementary school students. Abstrak Komunikasi matematis siswa SD masih rendah, hal ini tampak dari kekurangmampuan siswa dalam menerapkan pengetahuan yang diperolehnya di sekolah untuk menyelesaikan masalah dalam kehidupan nyata. Laporan TIMSS menyebutkan bahwa kemampuan siswa Indonesia dalam komunikasi matematika sangat jauh di bawah Negara-negara lain. Sebagai contoh, untuk permasalahan matematika yang menyangkut kemampuan komunikasi matematis, siswa Indonesia yang berhasil benar hanya 5% dan jauh di bawah Negara seperti Singapura, Korea, dan Taiwan yang mencapai lebih dari 50%. Kondisi tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh metode pembelajaran matematika di sekolah dasar dewasa ini yang sebagian besar cenderung menekankan pada penanaman keterampilan prosedural semata, tidak kontekstual serta kurang membekali siswa untuk mampu menerapkan konsep tersebut dalam menyelesaikan masalah matematika dalam kehidupan. Realistic Mathematic Education (RME) merupakan pendekatan yang memiliki karakteristik utama yaitu mengaitkan konten matematika yang disampaikan dengan konteks kehidupan nyata, menekankan pada proses matematisasi, melibatkan kontribusi siswa dalam mengkonstruksi pemahaman konsep, proses pembelajaran interaktif, serta mengaitkan antar konsep dalam matematika. Komunikasi matematis siswa yang harus dikuasai siswa melibatkan komunikasi lisan dan tertulis. kemampuan komunikasi secara tertulis dilakukan dengan indikator-indikator yaitu: kemam puan menyatakan dan mengilustrasikan ide matematika ke dalam bentuk model matematika yaitu bentuk persamaan, notasi, gambar dan grafik, atau sebaliknya Berdasarkan karakteristik yang dimilikinya, RME sangat berpotensi memberikan kontribusi yang baik bagi pengembangan komunikasi matematis siswa sekolah dasar.
Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar Pada Era Pandemi Covid 19 Muhammad Iqbal Al Ghozali; Sri Fatmawati; Sofyan Mustoip
EduBase : Journal of Basic Education Vol 2 No 2 (2021): EduBase : Journal of Basic Education
Publisher : Jurnal IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edubase.v2i2.427

Abstract

The Covid-19 pandemic has affected all sectors of human activity, including the education sector. The pandemic forced learning activities to be carried out online (online). Of course this is a new habit especially at the elementary school level where the learning process is carried out face-to-face in full. In overcoming these problems, various distance learning media in the form of applications were introduced to students and parents. However, there is an application that is familiarly used by students and parents of students that can be used for the online learning process, namely the Whatsapp application. The purpose of this study is to look at the online learning process in elementary schools during the Covid-19 pandemic era. This study uses a qualitative approach with survey research methods. The research subjects were teachers of SDN 1 Kalipasung in Cirebon Regency as well as research informants. The data collection technique was carried out by conducting in-depth interviews related to the process of implementing online learning for elementary school teachers during the Covid-19 pandemic. The activity of analyzing and presenting research data is carried out descriptively. The results of this study are Online Learning in Elementary Schools During the Covid 19 Pandemic Era, especially at SDN Kalipasung 1 when viewed from the learning process, it is only used as a means of sending assignments, but the learning process does not involve WhatsApp media completely. In the aspect of supervision, the teacher is also not fully able to monitor the student learning process, as a result, the teacher must cooperate with parents in conducting supervision. The responses of parents and students related to the online learning process stated that they wanted to return to carrying out normal learning (face to face) as usual because they felt they were not used to online learning. Abstrak Pendemi Covid-19 telah mempengaruhi segala sektor aktifitas kegiatan manusia, termasuk sektor pendidikan. Pandemi tersebut memaksa kegiatan pembelajaran dilakukan secara dalam jaringan (daring). Tentu ini menjadi kebiasan baru apalagi di jenjang sekolah dasar yang mana proses pembelajaran dilakukan secara tatap muka secara penuh. Dalam mengatasi permasalah tersebut, berbagai media pembelajaran jarak jauh dalam bentuk aplikasi mulai diperkenalkan kepada siswa maupun orangtua siswa. Namun ada aplikasi yang familiar digunakan oleh siswa maupun orang tua siswa yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran daring yakni aplikasi Whatsapp. Tujuan dari penelitian ini yakni untuk melihat proses pembelajaran daring di sekolah dasar pada era panedemi Covid – 19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian survei. Subjek penelitian ialah guru-guru SDN 1 Kalipasung yang ada di Kabupaten Cirebon sekaligus menjadi informan penelitian. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan melakukan wawancara mendalam (In-depth Interview) terkait proses pelaksanaan pembelajaran daring guru Sekolah Dasar selama pandemik Covid-19. Kegiatan analisis dan penyajian data hasil penelitian dilakukan secara deskriptif. Hasil penelitian ini yakni Pembelajaran Daring di Sekolah Dasar Pada Era Pandemi Covid 19 khususnya di SDN Kalipasung 1 jika ditinjau dari proses pembelajarannya hanya dijadikan sebagai sarana pengiriman tugas, tetapi proses pembelajaran tidak melibatkan media whatsapp sepenuhnya. Dalam aspek pengawasan juga tidak sepenuhnya guru dapat memantau proses belajar siswa, alhasil guru harus bekerjasama dengan orang tua dalam melakukan pengawasan. Adapun respon orangtua siswa dan siswa terkait dengan proses pembelajaran daring menyatakan ingin kembali melaksanakan pembelajaran secara normal (tatap muka) seperti biasa karena merasa belum terbiasa dengan pembelajaran daring.
Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Karangbener Menggunakan Model Think Pairs Share Dwi Wahyu Arukah; Irfai Fathurohman; Moh. Syaffruddin Kuryanto
EduBase : Journal of Basic Education Vol 1 No 2 (2020): EduBase : Journal of Basic Education
Publisher : Jurnal IAI Bunga Bangsa Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47453/edubase.v1i2.141

Abstract

This study aims to improve the learning outcomes of grade IV students of SDN 2 Karangbener on the theme of my goals using the Think Pair Share (TPS) model. This type of research is a class action research consisting of four stages, namely planning, implementation, and reflection which is carried out for 2 cycle consists of 2 meetings. The subjects of this study were the fourth grade students of SDN 2 Karangbener with a total of 14 students. Data collection techniques using interviews, observation, tests, and documentation. Analysis of the data used is quantitative data and qualitative data. The results showed an increase in learning outcomes in the realm of knowledge. In cycle I the knowledge domain of grade IV SDN 2 Karangbener students obtained a percentage of completeness of 64.2% with the statement of students who received a total score of 9 students and those who did not complete as many as 5 students. And to be 85.7% in the second cycle with the statement of students complete marks and 2 students who did not complete. Based on the result of the class action research conducted it can be concluded that the application of the Think Pair Share (TPS) model can improve the learning outcomes of grade IV students of SDN 2 Karangbener on the theme of My Goals Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajr siswa kelas IV SDN 2 Karangbener pada tema Cita-citaku dengan menggunakan model Think Pair Share (TPS). Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi yang dilaksanakan selama 2 siklus. Setiap siklusnya terdiri dari 2 pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 2 Karangbener yang berjumlah 14 siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, tes, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yakni data kuantitatif dan data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar pada ranah pengetahuan. Pada siklus I ranah pengetahuan siswa kelas IV SDN 2 Karangbener memperoleh persentase ketuntasan sebesar 64,2% dengan keterangan siswa yang mendapat nilai tuntas sebanyak 9 siswa dan yang tidak tuntas sebanyak 5 siswa. Dan menjadi 85,7% pada siklus II dengan keterangan siswa yang mendapat nilai tuntas sebanyak 12 siswa dan yang tidak tuntas sebanyak 2 siswa. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan model Think Pair Share (TPS) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Karangbener pada tema Cita-citaku.

Page 2 of 10 | Total Record : 97