cover
Contact Name
Hosaini
Contact Email
hosaini2612@gmail.com
Phone
+6285294946018
Journal Mail Official
ipingbws@gmail.com
Editorial Address
http://ejournal.unibo.ac.id/index.php/edukais/editor
Location
Kab. bondowoso,
Jawa timur
INDONESIA
Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman
Published by Universitas Bondowoso
ISSN : 27762297     EISSN : 25499122     DOI : https://doi.org/10.36835/edukais
Core Subject : Religion,
Journal Edukais; Journal Pemikiran Keislaman yang diterbitkan oleh Fakultas Agama Islam Universitas Bondowoso telah hadir di hadapan pemerhati. Semula journal ini adalah berbentuk lembaran buletin yang terbit setiap jum’at legi. Mengingat tuntutan akan profesionalisme tenaga pendidikan di perguruan tinggi, maka artikel-artikel dosen Fakultas Agama Islam terkodifikasi dalan satu bentuk journal. Pada edisi kali ini menyajikan beberapa penelitian dosen dari berbagai institusi perguruan tinggi dengan bermacam-macam tema. Dari beberapa tema dapat dikatagorikan sesuai dengan disiplin ilmu masing-masing menjadi dua tema. Pertama tema tentang pendidikan islam. Kedua, hukum islam. Kedua tema tersebut selaras dengan prodi yang ada di universitas bondowoso, yakni Kependidikan Islam dan Ahwalus Syakhsyiyah (Hukum Keluarga).
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol. 3 No. 2 (2019): Desember" : 6 Documents clear
Manajemen Pesantren dalam Pembinaan Umat Hosaini; Kurniawan, Saeful
Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 3 No. 2 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

According to Big Indonesian Dictionary (KBBI) management is the management of the business, the use of management resources. Luther Galick define management as a field of science that systematically seeks to understand why and how people work together to achievegoals. According Zamakhsayari Dhofier is cottage, mosques, students, recitals of classical Islamic books and clerics. Guidance comes from the word "coaching" with the prefix "pe" and the suffix "an", which means to build, establish or business. Actions and activities carried out in an efficient and effective way to obtain better results. (KBBI v1.1) While human beings are social life (the set of people) who live together in a place with certain bonds. From divinisi above in the writing of this thesis is the science and art of cottage use of resources in fostering and process improvement in building positive activity by the people. Research Context: Management boarding schools in an effort to coaching people need to hold businesses operational and strategic conceptual globalization is full of competence..
Upaya Peningkatan Pengelolaan Mutu Akademik Pada Pendidikanmenengah Di Smk Miftahul Ulum Wonorejo Banyuputih Situbondo Safitri, Muharofah
Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 3 No. 2 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Tekhnik pengumpulan datanya dilakukan dengan cara triangulasi (gabungan). Analisis data yang dilakukan bersifat induktif.Hasil yang didapat dari jenis penelitian kualitatif ini lebih menekankan kepada peningkatan daripada generalisasi data yang didapatkan. Manajemen Pengelolaan mutu akademik dirancang mencakup proses perencanaan mutu yang menggunakan teorinya Judson, tentang langkah-langkah perencanaan mutu pendidikan. Sedangkan dalam implementasi program, mutu yang berbasis manajemen pendidikan berbasis sekolah menggunakan teorinya Crosby tentang langkah-langkah program mutu.
Teori Belajar dalam Perspektif Barat dan Islam Muzammil, Muzammil
Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 3 No. 2 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Teori belajar yang ditawarkan Barat mempunyai world view sekuler-positifistik-materialistik membatasi teori belajar pada gejala-gejala yang berkaitan dengan peristiwa belajar yang bersifat empiris-rasional-kuantitaif. Konsekuensinya teori ini hanya memperhatikan aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik minus aspek spiritual, seperti teori belajar behavioristik yang mereduksi manusia terbatas pada mekanikal-pragmatis. Teori kognitif menjadikan ingatan dan pikiran manusia bagaikan komputer yang hanya berfungsi memroses informasi. Dan teori humanistik yang bersifat anthroposentris. Terdapat perbedaan yang mendasar antara teori belajar Barat dengan Islam karena perbedaan pandangan dunia (world view). Barat kontemporer lebih menekankan pada peristiwa belajar yang bersifat rasional-empiris-kuantitatif yang bersumber pada pandangan dunia Barat (world view) sekuler-positifistik-materialistik. Sedangkan teori belajar Islam tidak hanya memberikan aksentuasi pada peristiwa belajar yang bersifat rasional-empiris, akan tetapi teori tersebut juga memberikan penekanan pada peristiwa belajar yang bersifat normatif-kualitatif yang berasal dari al-Qur’an dan al-Sunah serta khazanah intelektual Islam yang dikembangkan oleh cendikiawan muslim. Meskipun demikian, tidak semua teori belajar yang diusung oleh Barat itu bersifat destruktif atau sepenuhnya bertentangan dengan Islam. Di sisi lain masih terdapat teori-teori belajar yang tidak bertentangan dengan Islam, sehingga perlu diadakan sintesa. Dari sintesa kedua teori belajar tersebut muncul teori belajar terpadu yang selaras dengan idealisme Islam, yaitu kumpulan dari beberapa prinsip tentang yang berkaitan dengan belajar yang bersumber dari al-Qur’an, al-Sunah, khazanah pemikiran intelektual muslim, dan mengadopsi teori belajar Barat yang relevan dengan Islam.
Pengembangan Moral Dan Nilai-Nilai Agama Ahmad Shidqi Dian Arifandi
Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 3 No. 2 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan moral dan nilai-nilai Agama merupakan pondasi yang kokoh dan sangat penting keberadaannya, dan jika hal itu telah tertanam serta terpatri dengan baik dalam setiap insan sejak dini, hal tersebut merupakan awal yang baik bagi pendidikan bangsa untuk menjalani pendidikan selanjutnya. Bangsa Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai moral dan keagamaan. Nilai-nilai luhur ini pun dikehendaki menjadi motivasi spiritual bagi bangsa ini dalam rangka melaksanakan sila-sila lainnya dalam Pancasila. Adapun yang dimaksud dengan perkembangan moral adalah perkembangan yang berkaitan dengan aturan dan konvensi mengenai apa yang seharusnya dilakukan oleh manusia dalam interaksinya dengan orang lain. Anak-anak ketika dilahirkan tidak memiliki moral (imoral). Tetapi dalam dirinya terdapat potensi moral yang siap berinteraksi dengan orang lain (dengan orang tua, saudara dan teman sebaya), anak belajar memahami tentang perilaku mana yang baik, yang buruk, yang boleh dikerjakan dan tingkah laku mana yang buruk, yang tidak boleh dikerjakan.
Pengembangan Kompetensi Supervisi Manajerial Dan Akademik Pengawas Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah Atas Iro Waziroh
Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 3 No. 2 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tulisan ini bertolak dari urgensitas kompetensi yang harus dimiliki oleh pengawas sekolah dalam membina dan mensupervisi sekolah. Pelaksanaan supervisi ini menjadi penting guna peningkatan kemampuan profesionalitas guru dan peningkatan kualitas pembelajaran melalui proses pembelajaran yang baik serta membantu guru dan kepala sekolah dalam menciptakan lulusan yang dapat dipertanggung jawabkan, baik dari segi kualitas maupun kuantitas, yang selanjutnya bertujuan meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan nasional. Tujuan yaitu: (1) untuk mengetahui hakikat supervisi akademik, (2) untuk mengetahui teknik supervisi, dan (3) untuk mengetahui pentingnya peningkatan kompetensi pengawas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah library research (telaah pustaka). Dalam hal ini diperoleh kesimpulan: (1) Supervisi (akademik) merupakan kegiatan pembinaan yang direncanakan dengan memberi bantuan teknis kepada guru dan pegawai lainnya dalam melaksanakan proses pembelajaran, atau mendukung proses pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan profesional guru dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara efektif. Apa yang selama ini dilaksanakan oleh para Pengawas pendidikan, belum bergeser dari nama jabatan itu sendiri, yaitu sekedar mengawasi; (2) Pengawas pendidikan diharapkan memahami corak lembaga pendidikan yang dilakukan supervisi sehingga didalam melakukan supervisi dapat mengetahui teknik apa yang harus digunakan sehingga tujuan akhirnya dapat dicapai; dan (3) Pentingnya meningkatkan kompetensi pengawas, kepala sekolah, dan guru, karena dengan menguasai kompetensinya para pelaku pendidikan dapat melakukan gerakan perubahan di sekolah.
Hak-Hak Pendidikan Perempuan Dalam Perspektif Islam Gunawan
Edukais : Jurnal Pemikiran Keislaman Vol. 3 No. 2 (2019): Desember
Publisher : Fakultas Agama Islam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meski secara normatif maupun secara yuridis formal pendidikan adalah hak setiap orang baik laki-laki maupun perempuan, namun dalam tataran empiris tidak tereprentasikan secara optimal. Terbukti, perempuan cenderung memiliki kesempatan pendidikan lebih kecil dibanding laki-laki. Semakin tinggi jenjang pendidikan semakin lebar kesenjangannya. Akar masalah kesenjangan pendidikan bagi perempuan berawal dari bias jender dalam pendidikan keluarga oleh orang tua di rumah. Bias jender ini kemudian dilanjutkan oleh pranata pendidikan persekolahan. Komponen-komponen pendidikan di sekolah seperti kurikulum dan proses belajar mengajar, buku teks, ikut serta menciptakan ketidakadilan pendidikan bagi perempuan. Oleh karena itu masyarakat dan juga guru sebagai pengajar dan pendidik perlu memiliki pemahaman dan kesadaran jender sehingga tidak terjadi diskriminasi di dalam pendidikan. Pendidikan yang berkeadilan jender tidak membeda-bedakan akses dan peluang bagi laki-laki maupun perempuan. Islam memberikan peluang untuk berprestasi bagi semua orang baik laki-laki maupun perempuan. Ayat-ayat Al-Qur’an telah mengisyaratkan konsep kesetaraan jender yang ideal dan memberikan ketegasan bahwa prestasi individual, baik dalam bidang spiritual maupun urusan karier profesional, tidak mesti dimonopoli oleh salah satu jenis kelamin saja. Laki-laki dan perempuan memperoleh kesempatan yang sama meraih prestasi optimal.

Page 1 of 1 | Total Record : 6