cover
Contact Name
Fitriani
Contact Email
fitrianifitri240@gmail.com
Phone
+6285242096399
Journal Mail Official
jurnalalqalamiaimsinjai@gmail.com
Editorial Address
Jln. Sultan Hasanuddin, No. 20, Kecamatan Sinjai Utara, Kabupaten Sinjai.
Location
Kab. sinjai,
Sulawesi selatan
INDONESIA
Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam dan Pendidikan
ISSN : 18584152     EISSN : 27155684     DOI : https://doi.org/10.47435/al-qalam.v1i1.52
Core Subject : Religion,
Jurnal Al Qalam memuat tulisan berupa naskah laporan penelitian, kajian ilmiah pendidikan agama Islam serta kajian pendidikan lainya. Jurnal ini merupakan jurnal yang dikelola ole prodi Pendidikan Agama Islam yang bekerja sama oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 143 Documents
Kepemimpinan Pendidikan Islam Burhanuddin Burhanuddin
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 11 No 1 (2019): Volume 11 Nomor 1 Juni 2019
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v1i1.44

Abstract

Kepemimpinan adalah suatu kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sehingga tercapai tujuan dari kelompok itu, yaitu tujuan bersama. Kepemimpinan adalah kemampuan dan kesiapan yang dimiliki seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakkan orang lain agar ia menerima pengaruh itu. Secara garis besar tugas dan fungsi Kepala Sekolah adalah sebagai berikut: 1. Sebagai pendidik (educator). 2. Sebagai manager. 3. Sebagai administrator. 4. Sebagai supervisor. 5. Sebagai pemimpin (Leader). 6. Sebagai inovator
KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN PAI Ismail Ismail
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 11 No 1 (2019): Volume 11 Nomor 1 Juni 2019
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v1i1.52

Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk mendeskripsikan kompetensi guru mata pelajaran pendidikan agama Islam. Metodologi penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Library Research. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan kompetensi guru mata pelajaran pendidikan agama Islam dari beberapa buku kemudian memberikan deskripsi lalu di simpulkan. Hasil pembahasan pada tulisan ini adalah kompetensi guru mata pelajaran pendidikan agama Islam ada empat yaitu; kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional
STRATEGI ANDRA-PEDAGOGI DALAM PENDIDIKAN NILAI Sudirman P
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 11 No 1 (2019): Volume 11 Nomor 1 Juni 2019
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v1i1.55

Abstract

Nilai tidak dapat dilihat hanya sebagai simbol moralitas, etika, atau akhlak, tetapi juga sebagai sistem dinamis yang harus dilakukan dalam kegiatan sehari-hari, terutama di dalam sekolah dan ruang kelas, sehingga dapat memperkuat sikap, perilaku dan kepribadian yang baik dari siswa. Kegagalan untuk menginternalisasi nilai-nilai akan berdampak mendalam pada pembentukan karakter siswa. Nilai itu sendiri harus melekat pada semua mata pelajaran dan kursus yang diajarkan di kelas. Dalam hal ini, guru memiliki peran yang sangat penting untuk memikirkan dan menginternalisasi nilai-nilai positif dalam seluruh proses belajar mengajar. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian perpustakaan dengan tinjauan literatur sebagai teknik utama analisis, dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumen dengan referensi digital dan non-digital, dan pengalaman berbasis lapangan dari penulis dalam mengajar siswa. Strategi untuk nilai pengajaran dapat diteliti melalui pemahaman mendalam tentang dimensi agama serta sudut pandang filosofis. Pada titik ini, pendekatan pendekatan Islam akan diuraikan lebih dekat untuk menjelaskan dampaknya pada pendidikan nilai. Sementara, sudut pandang filosofis mencoba untuk mempelajari secara rasional nilai-nilai signifikan dalam masyarakat, alasannya, konsep dan penjelasan tentang pendidikan nilai. Beberapa strategi nilai pengajaran yang akan dijelaskan dalam makalah ini terdiri dari beberapa pendekatan yang dapat dibagi menjadi strategi pembelajaran aktif, strategi pengajaran dan pembelajaran partisipatif dan kontekstual, dan pendekatan Islam instruksi. Hasil dan kontribusi yang diharapkan dari penelitian ini diharapkan adalah untuk mengembangkan strategi yang tepat untuk nilai-nilai mengajar, karena nilai-nilai mengajar tidak hanya masalah domain kognitif tetapi juga ranah afektif dan psikomotorik.
MINAT BELAJAR (Tinjauan Guru Pendidikan Agama Islam) Jamaluddin Jamaluddin
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 11 No 1 (2019): Volume 11 Nomor 1 Juni 2019
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v1i1.56

Abstract

Minat belajar siswa bukan hanya dipengaruhi dari dalam diri siswa, akan tetapi dipengaruhi pula oleh guru. Peranan guru dalam pendidikan dan pembelajaran merupakan sentral dalam upaya peningkatan minat, kemampuan, dan prestasi siswa. Oleh karena itu, guru sebagai motivator dalam proses pembelajaran harusberusaha meningkatkan kualitasnya, karena berhasil atau tidaknya proses pembelajaran sangat tergantung pada kemampuan dan keprofesionalan guru. Gambaran minat belajar siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam yakni adanya keinginan, harapan maupun target-target yang hendak dicapai oleh siswa, sehingga muncul minat yang kuat untuk melakukan sesuatu, termasuk dalam melakukan aktivitas pembelajaran PAI. Dengan demikian upaya dan peran guru dalam mempengaruhi minat belajar siswa diantaranya, guru melakukan pengelolaan kelas dengan baik, membuka dan menutup pembelajaran dengan benar dan efektif, menerapkan metode belajar yang bervariasi, serta penggunaan media belajar dengan tepat.
ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN Suriyati Suriyati
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 11 No 1 (2019): Volume 11 Nomor 1 Juni 2019
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v1i1.57

Abstract

Perkembangan ilmu pada masa klasik sangat maju karena prinsip-prinsip semua ilmu terdapat dalamAlquran dan Hadis; pencarian ilmu dalam segi apa pun pada akhirnya akan bermuara padapenegasan Tauhid. Tapi pada masa pemerintahan Ali Fitnah Besar menimpa kaum muslimmemunculkan paham teologis, namun ada yang tidak melibatkan diri.dan merea adalah moyangAhlussunnah Waljamaa’ah, kemudian masuklah unsur-unsur dari luar ke dalam Islam, seperti unsurunsur budaya Perso-Semitik (Zoroastrianisme- khususnya Mazdaisme, serta Yahudi dan Kristen) danbudaya Hellenisme. Pada masa kejayaan 3 dinasti besar Dinasti Umayyah dan Dinasti Abbasiyah,Fatimiyah Ilmu berkembang sangat maju dan pesat. Kemajuan ini membawa, Islam pada masakeemasannya, dengan kelahiran tokoh ilmuwan muslim di segala bidang. Masa keruntuhan tradisikeilmuan dalam islam terjadi karena: a. Transfer filsafat-filsafat India, Persia dan Yunani, b. Adanyamanipulasi ajaran Islam oleh orang-orang yang membenci Islam, c. Diabaikannya bahasa Arabmenebakan sulit berijtihad, d. Serangan gelombang missionaris, dan serangan (orientalis) Serangangelombang missionaris, dan serangan (orientalis). Ilmu pengetahuan beralih ke dunia barat: a.adanya pelajar-pelajar barat yang belajar di duinia Islam, b. penterjemahan besar-besaran buku keberbagai bahasa, c. perampasan ilmu-ilmu Islam dengan jalan perang salib.
KAIDAH TAFSIR PADA MASA NABI DAN SAHABAT Amir Hamzah
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 6 No 1 (2014): Volume 6 Nomor 1 Juni 2014
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v6i1.111

Abstract

Kaidah tafsir dapat diartikan sebagai pedoman dasar yang digunakan secara umum guna mendapatkan pemahaman atas petunjuk-petunjuk al-Qur’an. Oleh karena penafsiran merupakan suatu aktivitas yang senantiasa berkembang, sesuai dengan perkembangan sosial, ilmu pengetahuan dan bahasa, kaidah-kaidah penafsiran akan lebih tepat jika dilihat sebagai suatu prosedur kerja. Dengan pengertian ini, kaidah tersebut tidak mengikat kepada mufasir lain agar menggunakan prosedur kerja yang sama. Setiap mufasir berhak menggunakan prosedur yang berbeda asalkan memiliki kerangka metodologi yang dapat dipertanggungjawabkan. Tafsir Nabi dan sahabat harus tetap dilibatkan dalam penafsiran ayat-ayat al-Qur’an, bahkan dijadikan sebagai salah satu sumber penafsiran. kalaupun terjadi perbedaan penafsiran ulama kontemporer atau cendekiawan Islam dengan tafsir Nabi dan sahabat maka hal itu tidak harus divonis salah atau menyimpang akan tetapi harus memperhatikan latar belakang, metodologi, subtansi, subjek dan objek yang berbeda sehingga tidak mudah saling menyalahkan dan saling mengklaim kebenaran.
Peranan Pendidikan Agama Islam Dalam Menumbuhkan Kecerdasan Emosional Andi Makmur
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 6 No 1 (2014): Volume 6 Nomor 1 Juni 2014
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v6i1.113

Abstract

Tidak dapat dipungkiri bahwa praktek pendidikan diarahakn untuk mewujudkan manusia-manusia cerdas. Lewat kecerdaan tersebut, mereka diharapkan untuk menjadi inovatif dan kreatif untuk mengisi pembangunan negara. Harapan ini tentu bukanlah isapan jempol karena memang pendidikan di negara manapun dilaksanakan dengan berbagai macam pendekatan dan sistem untuk memenuhi akselerasi perkembangan zaman. Bahkan output pendidikan menjadi komponen utama dalam akselerasi zaman tersebut. Hasilnya, setiap negara termasuk Indonesia “berhasil” mewujudkan manusia-manusia cerdas untuk mengawal pembangunan bangsa dan negara. Cendekiawan, elit politik-negara, teknokrat dan berbagai macam profesi telah berhasil ditelorkan dunia pendidikan. Jadi, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa pendidikan dengan pembangunan merupakan dua sisi mata uang yang satu ; tidak dapat terpisahkan. Jika pendidikan berhasil, maka negara pun akan berhasil. Namun demikian, dalam konteks Indonesia, pendidikan dengan berbagai sistem dan bentuknya cukup menjanjikan. Tidak hanya negara, tetapi pihak-pihak swasta pun menyelenggarakan pendidikan untuk demi pencerdasan anak-anak bangsa. Tetapi fenomena paradoksal pun terlihat. Tawuran peserta didik semakin semarak, “kebocoran” anggaran kenegaraan semakin membengkak, dan masih banyak lagi fenomena sosial yang terjadi yang notabene dilakukan oleh orang-orang terdidik. Apakah pendidikan tidak membuat mereka cerdas? Jika di telaah, pendidikan yang diselenggarakan dewasa ini sangat intens untuk membuat peserta didik menjadi cerdas. Mereka dapat meraih juara pada setiap momen kejuaraan. Hanya saja, pendidikan yang terselenggara tampaknya lebih menekankan pada aspek pencerdasan intelektual, tetapi sedikit mengabaikan pencerdasan emosional bahkan spriritual.
KITAB TUHFAT AL-AHWADZÎ SYARH JÂMI’ AL-TIRMIDZÎ Firdaus firdaus
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 6 No 1 (2014): Volume 6 Nomor 1 Juni 2014
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v6i1.114

Abstract

Kitab Tuhfat al-Ahwadzî bukan hanya memuat syarah matan, melainkan memuat juga biografi periwayat hadis, terutama periwayat-periwayat dari al-Tirmîdzî. Sebelum mensyarah matan, diawali dengan penjelasan tentang periwayat-periwayat hadis yang akan disyarah, khususnya kredibilitasnya dalam periwayatan hadis, termasuk kritik ulama hadis terhadap mereka. Adapun syarah matannya ditinjau dari aspek bahasanya kemudian dikaitkan dengan dalil-dalil lain, ditambah dengan pendapat-pendapat ulama yang tidak disebutkan oleh al-Tirmîdzî dalam kitab Sunannya.
MISKONSEPSI PENDIDIKAN GRATIS Hardianto Rahman
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 6 No 1 (2014): Volume 6 Nomor 1 Juni 2014
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v6i1.115

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk yaitu untuk mengungkapkan miskonsepsi tentang pendidikan gratis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini diantaranya yaitu: metode kritis, , metode dialektis dan metode skolastik. Penelitian ini termasuk dalam penelitian kepustakaan. Penulis berusaha mencari data-data, teori-teori yang berkaitan dengan persoalan yang diangkat dalam berbagai literature atau referensi yang ditemukan penulis kemudian dibandingkan dengan menggunakan metode tersebut di atas. Kesimpulan dari penelitian ini ialah "Program Pendidikan Gratis" di daerah sebaiknya dihilangkan dan tidak lagi dipergunakan sebagai nomenklatur oleh jajaran pemerintahan mana pun. Dengan menhilangkan pendidikan gratis, maka pemerintahan pada berbagai tingkatan mana pun tak mungkin lagi leluasa mempolitisasi pendidikan hanya untuk kepentingan super pragmatis kekuasaan
Manajemen Pembelajaran Berbasis Pesantren, Sekolah Dan Madrasah Hasmiati Hasmiati
Jurnal Al-Qalam: Jurnal Kajian Islam & Pendidikan Vol 6 No 1 (2014): Volume 6 Nomor 1 Juni 2014
Publisher : LP2M Institut Agama Islam Muhammadiyah Sinjai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47435/al-qalam.v6i1.117

Abstract

Manajemen pembelajaran di sekolah merupakan pengelolaan pada beberapa unit pekerjaan oleh personil yang diberi wewenang, untuk menyukseskan pembelajaran. Sehingga keefektifan manajemen pembelajaran dapat dicapai manakala fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dapat diimplimentasikan dengan baik dan benar dalam program pembelajaran. Agar mutu pembelajaran di lembaga pendidikan baik sekolah, maupun madrasah, dapat dikelolah dengan baik, maka ada beberapa langkah yang harus dilaksanakan oleh para pelaku di lembaga pendidikan tersebut, dengan mengimplementasikan Fungsi manajemen pembelajaran yaitu perencanaan pengajaran, pengorganisasian pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran. Dalam menjalankan fungsi manajemen pembelajaran seorang guru harus memanfaatkan sumber daya pengajaran yang ada dalam kelas maupun yang ada di luar kelas. Peran guru sebagai manajer melakukan pembelajaran adalah proses mengarahkan peserta didik untuk melakukan kegiatan belajar dalam rangka perubahan tingkah laku, (kognitif, afektif, psikomotorik) menuju kedewasaan. Oleh karena itu agar proses belajar mengajar yang dilakukan berjalan lancar dan dapat menciptakan iklim yang kondusif dimana peserta didik merasa nyaman dan tidak tertekan dalam menerima pelajaran, maka dibutuhkan manajemen dalam mengelola pembelajaran tersebut. Manajemen pembelajaran selain diawali dengan dengan perencanaan yang baik, serta didukung komunikasi yang baik, juga harus didukung pengembangan strategis yang mampu membelajarkan siswa. Karena manajemen pembelajaran ,merupakan suatu proses penyelenggaraan intraksi peserta didik, pendidikk dan sumber pada suatu lingkungan belajar.

Page 1 of 15 | Total Record : 143