cover
Contact Name
Alexander
Contact Email
akbidpbpontianak@gmail.com
Phone
+628982881716
Journal Mail Official
akbidpbpontianak@gmail.com
Editorial Address
Jl. A. Yani II Komplek AKBID Panca Bhakti Pontianak No.7
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
Jurnal Kebidanan
ISSN : 22528121     EISSN : 26204894     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Bidan merupakan jurnal yang diterbitkan oleh Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak sebagai sarana untuk menyajikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya dalam pelayanan kebidanan. Selain itu, jurnal ini berfungsi sebagai media bagi dosen untuk menyajikan hasil-hasil karya ilmiah baik berupa hasil penelitian maupun karya ilmiah lainnya.
Articles 86 Documents
HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG SEKSUALITAS DAN IMPLIKASINYA PADA REMAJA DI SMP ADISUCIPTO KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2018 Telly Katharina, Katarina Iit,
Jurnal Kebidanan Akbid Panca Bhakti Pontianak Vol. 9 No. 1 (2019): Jurnal Kebidanan Volume 9 Nomor 1 Tahun 2019
Publisher : Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG SEKSUALITAS DAN IMPLIKASINYA PADA REMAJA DI SMP ADISUCIPTO KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2018Katarina Iit1, Telly Katharina2Akademi Kebidanan Panca Bhakti PontianakEmail korespondensi: Katarinaiit17@gmail.comAbstrakDi Indonesia pada tahun 2012 menunjukan bahwa sekitar 1% anak laki-laki dan 4% anak perempuan dilaporkan telah melakukan hubungan seksual sebelum usia 13 tahun, beberapa bahkan ketika berusia di bawah 10 tahun. Usia 13 dan 14 tahun dilaporkan hampir 4% telah melakukan hubungan seksual dan persentasenya relative meningkat seiring pertambahan usia. Tahun 2009 perilaku seksual pra-nikah remaja di Kota Pontianak Propinsi Kalimantan Barat menunjukan bahwa 56,9% pernah kissing, 30,7% necking, 13,8% petting, 7,2% oral seks, 5,5% anal seks, dan 14,7% pernah melakukan intercourse. Penelitian ini menggunakan metode penelitian survey analitik dengan menggunakan rancangan cross sectional. Data penelitian menggunakan data primer yang diambil melalui quesioner. Sampel berjumlah 200 responden remaja, di SMP Adisucipto kabupaten kuburaya tahun 2018. Data diolah dengan sistem komputerisasi dan analisis dengan menggunakan chi square. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui dari 200 responden, jumlah remaja dengan pengetahuan tinggi sebesar 126 responden (63,0 %), sedangkan siswa putri yang memiliki pengetahuan rendah sebesar 74 responden (37,0%). Sebanyak 110 responden (55%) kategori umur remaja pertengahan, sebanyak 118 responden (59 %) dengan pendidikan ayah tinggi, sebanyak 103 responden (51.5%) pendidikan ibu rendah, sebanyak 117 responden (58.5%) sebanyak 153 responden (76.5%) penghasilan ibu rendah dan sebanyak 154 responden (77%) mendapatkan sumber informasi dari non media. Terdapat hubungan yang signifikan antara umur, pendidikan ayah, pendidikan ibu dan penghasilan ayah dengan pengetahuan remaja puteri tentang perubahan sistem reproduksi di SMPN 1 Sukaresik Tasikmalaya 2013. Dengan demikian remaja putri dapat terus meningkatkan pengetahuan tentang perubahan sistem reproduksi dengan banyak menambah pengetahuan dari buku – buku, majalah, media elektronik dan internet atau menambah pengalaman dengan mengunjungi Puskesmas PKPR (Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja) atau PIK KRR (Pusat Informasi Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja) di daerah setempat.Kata Kunci: Pengetahuan, Seksualitas dan Implikasinya, Remaja
HUBUNGAN PERAWATAN TALI PUSAT MENGGUNAKAN KASSA KERING STERIL SESUAI STANDAR DENGAN LAMA PELEPASAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR DI PUSKESMAS SIANTAN HILIR TAHUN 2019 Megalina Limoy, Elise Putri,
Jurnal Kebidanan Akbid Panca Bhakti Pontianak Vol. 9 No. 1 (2019): Jurnal Kebidanan Volume 9 Nomor 1 Tahun 2019
Publisher : Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

HUBUNGAN PERAWATAN TALI PUSAT MENGGUNAKAN KASSA KERING STERIL SESUAI STANDAR DENGAN LAMA PELEPASAN TALI PUSAT PADA BAYI BARU LAHIR DI PUSKESMAS SIANTAN HILIR TAHUN 2019Elise Putri1, Megalina Limoy2Akademi Kebidanan Panca Bhakti PontianakEmail korespondensi : akbidpbpontianak@gmail.comAbstrakSalah satu indikator derajat kesehatan di Indonesia adalah angka kematian bayi. World Health Organization pada Tahun 2016 menemukan angka kematian bayi sebesar 560.000 dari kelahiran hidup yang disebabkan oleh infeksi tali pusat. Infeksi tali pusat dapat terjadi dikarenakan perawatan tali pusat yang tidak sesuai standar. Sejumlah 39% ibu tidak melakukan perawatan tali pusat sesuai standar yaitu menggunakan kassa kering steril di wilayah kerja Puskesmas Siantan Hilir tahun 2019. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan perawatan tali pusat menggunakan kassa kering steril sesuai standar terhadap lama pelepasan tali pusat bayi baru lahir. Desain penelitian yang digunakan adalah Deskriptif korelasi dengan analisa data Chi Square. Populasi yang diteliti 154 bayi. Pengambilan sampel dengan random sampling jumlah sampel 31 bayi. Hasil penelitian menunjukkan dari hasil analisa data dengan Chi Square didapatkan hasil P-value 0,022 < α 0,05 maka H0 tolak Ha diterima. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan perawatan tali pusat menggunakan kassa kering steril sesuai standar dengan lama pelepasan tali pusat pada bayi baru lahir. Saran kepada pihak puskesmas untuk tetap memberikan informasi tentang perawatan tali pusat sesuai standar yaitu dengan kassa kering steril karena dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa kassa kering steril sesuai standar efektif untuk melakukan perawatan tali pusat.Kata kunci: Perawatan Tali Pusat, Kassa Kering Steril, BBL
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL DALAM MELAKUKAN IMUNISASI TETANUS TOXOID DI PUSKESMAS SIANTAN HILIR KOTA PONTIANAK TAHUN 2019 Thesa Aulia Putri, Alexander,
Jurnal Kebidanan Akbid Panca Bhakti Pontianak Vol. 9 No. 1 (2019): Jurnal Kebidanan Volume 9 Nomor 1 Tahun 2019
Publisher : Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU HAMIL DALAM MELAKUKAN IMUNISASI TETANUS TOXOID DI PUSKESMAS SIANTAN HILIRKOTA PONTIANAK TAHUN 2019Alexander1, Thesa Aulia Putri2Akademi Kebidanan Panca Bhakti PontianakEmail korespondensi: akbidpbpontianak@gmail.comAbstrakAngka kematian bayi di Indonesia tercatat 24 per 1000 kelahiran hidup, angka kematian neonatus 15 per kelahiran hidup dan angka kematian maternal 305 per 100.000 kelahiran. Penyebab kematian bayi ini salah satunya adalah tetanus dimana pada neonatus lebih dikenal dengan tetanus neonatorum. Tahun 2017 di Indonesia kejadian infeksi tetanus neonatorum di Indonesia dari 25 kasus berdasarkan faktor resiko 16 kasus terjadi pada ibu hamil yang tidak dilakukan TT2. Dengan cakupan Imunisasi TT2 hanya sebesar 65,3 %. Persentase cakupan imunisasi tetanus toxoid pada ibu hamil di Puskesmas Siantan Hilir Kota Pontianak tahun 2017 yang melakukan TT2+ sebanyak (38,20%). Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil dalam melakukan imunisasi tetanus toxoid. Metode penelitian yang digunakan adalah analitik deskriptif dengan rancangan cross sectional dan menggunakan total sampling yaitu dengan jumlah populasi 38 ibu hamil. Hasil penelitian menunjukan responden berusia < 20 tahun-> 35 tahun tahun sebesar (63,2%), berpendidikan tinggi (57,8%), paritas 1-≥4 (71,0%), pengetahuan baik (78,9%), suami mendukung (60,5%), ekonomi tinggi (%), media informasi (73,7%), dukungan petugas kesehatan baik (78,9%). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu faktor usia, pendidikan, paritas, pengetahuan, dukungan suami, dukungan petugas kesehatan mempengaruhi ibu hamil dalam melakukan imunisasi tetanus toxoid.Kata Kunci: Faktor-faktor, ibu hamil, Imunisasi Tetanus Toxoid
PERBEDAAN STATUS GIZI ANTARA BAYI USIA 0-6 BULAN DENGAN PEMBERIAN ASI SECARA EKSKLUSIF DAN TIDAK SECARA EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM TAHUN 2018 Melyani, Yuliana,
Jurnal Kebidanan Akbid Panca Bhakti Pontianak Vol. 9 No. 1 (2019): Jurnal Kebidanan Volume 9 Nomor 1 Tahun 2019
Publisher : Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

PERBEDAAN STATUS GIZI ANTARA BAYI USIA 0-6 BULAN DENGAN PEMBERIAN ASI SECARA EKSKLUSIF DAN TIDAK SECARA EKSKLUSIF DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM TAHUN 2018Yuliana1, Melyani2Akademi Kebidanan Panca Bhakti PontianakEmail korespondensi: akbidpbpontianak@gmail.comAbstrakData Kemenkes RI (2017), memperlihatkan bahwa terdapat 4.770.444 jumlah bayi yang ada di Indonesia. Diantara keseluruhan bayi di Indonesia hanya terdapat 29,5% bayi yang mendapat ASI Eksklusif usia 6 bulan Menurut hasil Riskesdas didalam Data Kemenkes RI (2017), bahwa terdapat jumlah balita gizi buruk dan kurang masih sebesar 19,6%. Indonesia masih menjadi negara dengan anak berstatus gizi buruk. Sebab, saat ini gizi balita di Indonesia berada di bawah standar yang di tetapkan WHO yakni dibawah 10%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Perbedaan Status Gizi antara Bayi Usia 6 Bulan yang Diberi ASI Eksklusif dan Tidak Eksklusif di Puskesmas Kampung Dalam Kecamatan Pontianak Timur Tahun 2018. Metode penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik komparatif dengan pendekatan cross sectional, total populasi pada penelitian ini sebanyak 148 orang sedangkan sampel yaitu 60 orang. Hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan sebagian besar responden mempunyai bayi yang diberi ASI Eksklusif dengan status gizi normal yaitu 26 orang (86,7%) dan bayi yang diberi ASI Eksklusif dengan status gizi abnormal yaitu 4 orang (13,3%). Sedangkan bayi yang tidak diberi ASI Eksklusif dengan status gizi normal yaitu 16 orang (53,3%) dan 14 orang (46,7%) bayi yang tidak diberi ASI Eksklusif dengan status gizi abnormal. Hasil uji statistik Mann Whitney U didapatkan nilai Z sebesar -3.894 dengan taraf signifikansi (p) 0,000 atau probabilitas dibawah 0,05 (0,000 < 0,05) yang artinya Ho ditolak. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu ada perbedaan status gizi antara bayi usia 6 bulan yang diberi ASI Eksklusif dan tidak diberikan ASI Eksklusif di Puskesmas Kampung Dalam Tahun 2018.Saran untuk Puskesmas Kampung Dalam agar dapat lebih mengoptimalkan pemberian konseling, penyuluhan dan pendidikan kesehatan kepada ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan untuk memberikan ASI secara Eksklusif yang bertujuan untuk perbaikan status gizi bayi usia 0-6 bulan.Kata Kunci : ASI Eksklusif, Tidak ASI Eksklusif, Status Gizi, Bayi usia 6 bulan
FAKTOR RESIKO KEJADIAN PERDARAHAN PASCA PERSALINAN DI DESA SEI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PONTIANAK (DATA TAHUN 2017 – 2018) Windiyati
Jurnal Kebidanan Akbid Panca Bhakti Pontianak Vol. 9 No. 1 (2019): Jurnal Kebidanan Volume 9 Nomor 1 Tahun 2019
Publisher : Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

FAKTOR RESIKO KEJADIAN PERDARAHAN PASCA PERSALINAN DI DESA SEI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA PROVINSI KALIMANTAN BARAT PONTIANAK(DATA TAHUN 2017 – 2018)Windiyati1Akademi Kebidanan Panca BhaktiEmail korespondensi: akbidpbpontianak@gmail.comAbstrakKematian Ibu pada saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan reproduksi yang sangat penting. Angka kematian Ibu yang tinggi sesungguhnya dapat dicegah dengan mengetahui resiko ibu hamil yang mempengaruhinya yang dapat menyebabkan perdarahan dalam persalinan bahkan berakibat fatal kematian ibu diantaranya adalah; penanganan komplikasi obstetri dan pertolongan persalinan yang tidak tepat, anemia dalam kehamilan dengan jumlah anak yang banyak serta umur yang terlalu muda dan terlalu tua untuk melahirkan merupakan faktor resiko yang dapat dicegah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor apa yang berhubungan dengan kejadian perdarahan pasca persalinan di Desa Sei raya Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat (data Tahun 2017 sampai tahun 2018). Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan desain Case Control Study. Pengumpulan data dilakukan antara bulan Desember 2017 – Februari 2018. Jumlah sampel kontrol dan kasus masing-masing adalah 53 dan 159 ibu yang melahirkan. Hasil penelitian menunjukkan pada analisis bivariat yang memiliki hubungan yang bermakna dengan kejadian perdarahan pasca persalinan adalah usia (p value 0,001), Pendidikan (p value 0,002), tenaga penolong (p value 0,039) dan budaya (p value 0,000). Sedangkan pada analisis multivariat faktor yang paling dominan adalah faktor budaya dengan mempertimbangkan faktor tenaga penolong dan faktor umur (p value 0,000 dan OR 7,057). Perlu diadakan penyuluhan dan pemberian informasi yang jelas baik secara formal ataupun informal tentang budaya yang berdampak buruk pada ibu bersalin.Kata Kunci : kematian ibu, perdarahan, faktor risiko
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG KEBUTUHAN GIZI DAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DI ASRAMA AKADEMI KEBIDANAN PANCA BHAKTI PONTIANAK KABUPATEN KUBURAYA TAHUN 2019 Telly Katharina, Denny Pebrianti,
Jurnal Kebidanan Akbid Panca Bhakti Pontianak Vol. 9 No. 1 (2019): Jurnal Kebidanan Volume 9 Nomor 1 Tahun 2019
Publisher : Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN TENTANG KEBUTUHAN GIZI DAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DI ASRAMA AKADEMI KEBIDANAN PANCA BHAKTI PONTIANAK KABUPATEN KUBURAYA TAHUN 2019Denny Pebrianti1, Telly Katharina2Akademi Kebidanan Panca Bhakti PontianakEmail korespondensi: akbidpbpontianak@gmail.comAbstrakPerubahan fisik karena pertumbuhan yang terjadi akan mempengaruhi status kesehatan dan gizinya. Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan masalah gizi, baik itu berupa masalah gizi lebih maupun gizi kurang. Status gizi dapat ditentukan melalui pemeriksaan laboratorium maupun secara antropometri. Menurut Riskesdas tahun 2018 Proposi Berat Badan Lebih dan Obese pada dewasa >18 tahun sejumlah 21,8%. status gizi mempunyai korelasi positif dengan konsentrasi hemoglobin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang kebutuhan gizi dan indeks massa tubuh dengan kadar hemoglobin pada remaja putri di asrama akademi kebidanan panca bhakti Pontianak kabupaten kuburaya tahun 2019. Desain penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan pendekatan cross sectional dengan jumlah sampel 51 orang serta menggunakan instrument penelitian kuisioner dan lembar ceklist. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian dari responden yaitu 29 responden (57 %) memiliki pengetahuan yang baik tentang kebutuhan gizi pada remaja. Sebagian dari reponden yaitu 28 orang (55%) memiliki status gizi yang ditunjukkan dengan Indeks Massa Tubuh normal. Sebagian besar dari reponden yaitu 33 orang (65 %) memiliki kadar hemoglobin (≥12,0 g/dl) atau tidak anemia. Hasil uji statistik diperoleh nilai X hitung (13,63) lebih besar dari X tabel (3,841) maka disimpulkan bahwa ada hubungan antara pengetahuan tentang kebutuhan gizi remaja dengan kadar hemoglobin. Hasil uji statistik diperoleh nilai X hitung (8,25) lebih besar dari X tabel (3,841) maka disimpulkan bahwa ada hubungan antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan kadar hemoglobin pada remaja putri di Asrama Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak Kabupaten Kubu Raya pada tahun 2019. Saran yang dapat peneliti sampaikan adalah penelitian ini dapat digunakan sebagai informasi dan referensi dalam menunjang proses belajar mengajar di Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak.Kata kunci: Pengetahuan, Kebutuhan Gizi, Indeks Massa Tubuh, Kadar Hemoglobin, Remaja Putri
HUBUNGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DENGAN PEMBERIAN ASI SECARA EKSKLUSIF PADA BAYI USIA > 6 BULAN DI RUMAH BERSALIN MULIA KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2019 Megalina Limoy, Yuliana,
Jurnal Kebidanan Akbid Panca Bhakti Pontianak Vol. 9 No. 2 (2019): Jurnal Kebidanan Volume 9 Nomor 2 Tahun 2019
Publisher : Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

HUBUNGAN PELAKSANAAN INISIASI MENYUSUI DINI DENGAN PEMBERIAN ASI SECARA EKSKLUSIF PADA BAYI USIA > 6 BULAN DI RUMAH BERSALIN MULIA KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2019Yuliana1, Megalina Limoy2Akademi Kebidanan Panca Bhakti PontianakEmail Korespondensi: akbidpbpontianak@gmail.comABSTRAKIMD merupakan awal keberhasilan dalam pemberian ASI eksklusif. Laporan status Gizi tahun 2017, bayi yang mendapatkan IMD di Indonesia 6,65%, bayi yang mendapatkan ASI eksklusif 35,73%. Hasil yang di dapat dari RB Mulia tahun 2019, IMD 93,5% dan ASI eksklusif 77,4 dari 10 Bayi Baru Lahir 1 tidak IMD. Tujuan penelitian ini untuk Mengetahui adanya hubungan antara Inisiasi Menyusui Dini dengan pemberian ASI secara Eksklusif pada bayi usia > 6 bulan di Rumah Bersalin Mulia pada tahun 2019. Jenis penelitian bersifat deskriptif korelasi, untuk mengetahui hubungan antara pelaksanaan IMD dengan pemberian ASI secara eksklusif. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki bayi usia > 6 bulan di Rumah Bersalin Mulia. Sebanyak 31 ibu dengan teknik purposive sampling dengan analisa data chi square. Hasil penelitian didapatkan hampir seluruh responden yaitu 29 orang responden (93,5%) bayinya mendapatkan IMD, sedangkan sangat sedikit dari responden yang tidak mendapatkan IMD yaitu sebanyak 2 orang responden (6,5%). Hasil tentang ASI Eksklusif diketahui bahwa sebagian besar dari responden yang memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya adalah sebanyak 24 responden (77,4), sedangkan sebagian kecil dari responden yang tidak memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya adalah sebanyak 7 orang responden (22,6%). Hasil analisa bivariate di peroleh P value 3,841, artinya tidak ada hubungan antara pelaksanaan imd dengan pemberian asi secara eksklusif pada bayi usia > 6 bulan di rumah bersalin mulia pada tahun 2019. Kesimpulan tidak ada hubungan antara pelaksanaan IMD dengan pemberian ASI secara eksklusif pada bayi usia > 6 bulan di Rumah Bersalin Mulia. Saran bagi Rumah Bersalin Mulia dapat meningkatkan pelaksanaan Inisiasi Menyusui Dini pada saat persalinan dan memotivas ibu agar ibu memberikan ASI eksklusif kepada bayinya.Kata Kunci: IMD, ASI Eksklusif, Bayi Usia > 6 Bulan
FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2019 Katarina Iit, Megalina Limoy,
Jurnal Kebidanan Akbid Panca Bhakti Pontianak Vol. 9 No. 2 (2019): Jurnal Kebidanan Volume 9 Nomor 2 Tahun 2019
Publisher : Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI PUSKESMAS SUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYATAHUN 2019Megalina limoy1, Katarina Iit2Akademi Kebidanan Panca Bhakti PontianakEmail Korespondensi: limoy.elena@gmail.comAbstrakPenyakit diare di Kota Pontianak merupakan masalah dari tahun ketahun, penyakit ini selalu ada dan dapat menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) dan menyebabkan kematian terutama pada Balita. Angka kesakitan diare masih mengalami fluktuasi, mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi dan masih memerlukan waktu untuk peningkatannya seperti sanitasi lingkungan, faktor gizi, pendidikan, sosial ekonomi, kependudukan dan prilaku masyarakat baik langsung maupun tidak langsung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada balita di Puskesmas sungai raya kecamatan suai raya kabupaten kubu raya. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif korelasi dengan metode cross sectional untuk mengidentifikasi hubungan antara faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian diare pada balita. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner kepada responden. Ukuran sampel yang digunakan sebanyak 137 responden. Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa yang mempunyai hubungan yang signifikan dari faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare adalah status pekerjaan ibu OR= 5,54 (1,21 – 25,32) dan pengetahuan ibu OR= 3,60 (1,19- 10,87). Sedangkan faktor-faktor yang tidak mempunyai hubungan yang signifikan antara lain umur ibu, pendidikan ibu, umur balita, status ASI, status gizi balita, sarana air bersih dan jamban.Kata kunci: kejadian diare, balita, faktor-faktor, puskesmas
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SEKOLAH SMPN 09 PONTIANAK TAHUN 2019 Alexander, Melyani,
Jurnal Kebidanan Akbid Panca Bhakti Pontianak Vol. 9 No. 2 (2019): Jurnal Kebidanan Volume 9 Nomor 2 Tahun 2019
Publisher : Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI DI SEKOLAH SMPN 09 PONTIANAK TAHUN 2019Melyani1, Alexander2Akademi Kebidanan Panca Bhakti PontianakEmail korespondensi: akbidpbpontianak@gmail.comAbstrakAnemia pada remaja putri juga dapat berdampak pada prestasi belajar siswi karena anemia pada remaja putri dapat menurunkan konsentrasi siswi dalam belajar. Kejadian anemia pada remaja putri di Kalbar pada tahun 2017 sebesar 18,30% dan pada tahun 2018 sebesar 23,8%. Pada tahun 2018 dilakukan pemeriksaan anemia pada remaja putri didapatkan hasilnya 55% remaja putri yang mengalami anemia di sekolah binaan Puskesmas Alianyang. Tujuan penelitian ini yaitu apa sajakah Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Anemia Pada Remaja Putri Di Sekolah SMPN 09 Pontianak Tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode Observasional Analitik dengan pendekatan secara Cross Sectional dan pengambilan sampel menggunakan teknik Total Sampling (Saryono,2016), menggunakan instrumen kuesioner. Jumlah populasi 376 responden dan besar sampel sebanyak 102 responden yang memenuhi kriteria inklusi diuji menggunakan SPSS 16.0. Hasil penelitian yang telah dilakukan menjelaskan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan anemia pada remaja putri yaitu:Faktor PengetahuanP=0.611,Faktor umur P=0.851,Faktor pola makan P=1.144,Faktor status gizi P=0.041,Faktor pola menstruasi P=1.000,Faktor penyakit yang disertai P=0.169,Faktor pendapatan P=0.169. Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah ada hubungan anemia pada remaja putri dengan faktor status gizi. Hasil uji statistik menunjukan menggunakan Chi Square, hasilperhitungan P=0.041, hasil analisis diperoleh OR=2.565 nilai rata-rata, serendah-rendahnya 1.120 dan setinggi-tingginya 5.876. Artinya remaja putri yang memiliki staus gizi kurus mempunyai peluang 2.565 kali untuk mengalami anemia dibandingkan remaja putri yang memiliki staus gizi yang normal. Saran kepada remaja putri untuk bisa mengetahui dan mengendalikan faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya anemia, bagi remaja putri yang memiliki masalah status gizi sebaiknya menjaga asupan nutrisi agar tumbuh kembangnya menjadi seimbang.Kata Kunci: Faktor-Faktor, Hubungan, Anemia, Remaja Putri
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA MAHASISWI AKADEMI KEBIDANAN PANCA BHAKTI PONTIANAK TAHUN 2019 Denny Pebrianti, Telly Katharina,
Jurnal Kebidanan Akbid Panca Bhakti Pontianak Vol. 9 No. 2 (2019): Jurnal Kebidanan Volume 9 Nomor 2 Tahun 2019
Publisher : Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DISMENOREA PADA MAHASISWI AKADEMI KEBIDANAN PANCA BHAKTI PONTIANAKTAHUN 2019Telly Katharina1, Denny Pebrianti2Akademi Kebidanan Panca Bhakti PontianakEmail korespondensi: akbidpbpontianak@gmail.comAbstrakNyeri menstruasi umum dirasakan oleh perempuan pada hari-hari pertama menstruasi. Gejala-gejala nyeri menstruasi umumnya berupa rasa sakit yang datang secara tidak teratur dan tajam, serta kram dibagian bawah perut yang biasanya menyebar ke bagian belakang, menjalar ke kaki, pangkal paha, dan vulva (bagian luar alat kelamin perempuan). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian dismenorea pada mahasiswi Akademi Kebidana Panca Bhakti Pontianak. Metode Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini adalah Mahasiswi Tingkat I dan II di Akademi Kebidanan Panca Bhakti Pontianak yang mengalami disminorea berjumlah 104 orang. Sampel menggunakan teknik Taro Yamane/Solvin berjumlah yang berjumlah 51 orang. Hasil penelitian di dapatkan mahasiswi yang mengalami dismenorea primer sebanyak 27 orang (52,9%), sebanyak 29 orang (56,9%) mempunyai riwayat keturunan dismenorea dalam keluarga, sebanyak 26 orang (51,0%) berusia 7 – 12 tahun mengalami menarche, sebanyak 45 orang (88,2%) mengalami masa < 7 hari lamanya menstruasi, sebanyak 31 orang (60,8%) mempunyai Indeks Masa Tubuh normal (18,5 – 25,0). Ada hubungan antara riwayat keluarga dengan kejadian dismenorea (P = 0.000 (P ≤ alpha 0.05), tidak ada hubungan antara usia menarche dengan kejadian dismenorea (P = 1.164 P > alpha 0.05), tidak ada hubungan antara lama menstruasi dengan kejadian dismenorea (P = 0.347 (P > alpha 0.05), ada hubungan antara IMT dengan kejadian dismenorea (P = 0.003 (P ≤ alpha 0.05). Hasil analisis multivariat diketahui bahwa variabel yang paling dominan berhubungan dengan kejadian dismenorea adalah variabel keturunan dalam keluarga dengan nilai odds ratio yaitu OR = 1,127, artinya riwayat keturunan dalam keluarga berpeluang untuk terjadinya dismenorea 1,127 kali, setelah dikontrol oleh variabel lamanya menstruasi, usia menarche dan Indeks Masa Tubuh (IMT).Kata Kunci: faktor, dismenorea, mahasiswi