cover
Contact Name
Yoyon Riono
Contact Email
yoyonriono353@gmail.com
Phone
+6282285011125
Journal Mail Official
yoyonriono353@gmail.com
Editorial Address
Jl. Propinsi Parit 01 Tembilahan Barat
Location
Kab. indragiri hilir,
Riau
INDONESIA
Jurnal Agro Indragiri
ISSN : 25282956     EISSN : 26153777     DOI : 10.32520
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Agro Indragiri (JAI) fokus menerbitkan artikel-artikel ilmiah yang bermuatan mengenai ilmu budidaya pertanian, hama dan penyakit tanaman dan ilmu tanah. Sub tema JAI meliputi ilmu pemuliaan tanaman, rekayasa genetika tumbuhan, pengelolaan hama terpadu, kesuburan tanah, hidrologi pertanian, sistem perbanyakan tanaman, sistem pertanian terpadu, ilmu penyakit tanaman, teknologi budidaya tanaman, kajian tanah gambut, ilmu gulma.
Articles 88 Documents
PENGARUH BERBAGAI KOSENTRASI SUKROSA DAN NICOTINIC ACID TERHADAP PERTUMBUHAN SUBKULTUR TANAMAN ANGGREK Dendrobium sp Restu Saleh; Pebra Heriansyah; Tri Nopsagiarti
Jurnal Agro Indragiri Vol. 7 No. 2 (2022): Jurnal Agro Indragiri
Publisher : Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jai.v7i2.1792

Abstract

Anggrek Dendribium sp merupakan tanaman hias yang sangat populer karena memiliki jenis yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Berbagai Konsentrasi Sukrosa dan Nicotinic Acid Terhadap Pertumbuhan Eksplan Anggrek Dendrobium sp.. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial terdiri dari 2 taraf perlakuan (A= Sukrosa dan B= Nicotinic Acid) dengan 3 kali ulangan.Yaitu : A0 (Tanpa Sukrosa), A1 (Sukrosa 10 mg/l), A2 (Sukrosa 20 mg/l), A3 (Sukrosa 30 mg/l), dan B0 (Tanpa Nicotinic Acid), B1 (Nicotinic Acid 0,1 mg/l), B2 (Nicotinic Acid 0,5 mg/l), B3 (Nicotinic Acid 0,9 mg/l). Berdasarkan hasil penelitian pemberian berbagai konsentrasi Sukrosa secara tunggal berpengaruh terhadap parameter yang diamati, dimana perlakuan terbaik terdapat pada A2 dengan rata-rata jumlah akar 8,20 buah, jumlah daun 8,79 helai, panjang daun 1,84 cm, panjang akar 1,37 cm pada eksplan anggrek Dendrobium sp.. Untuk perlakuan berbagai konsentrasi Nicotinic Acid berpengaruh nyata terhadap jumlah akar, jumlah daun, panjang daun dan panjang akar eksplan anggrek Dendrobium sp, dan pertumbuhan eksplan anggrek Dendrobium sp yang terbaik terdapat pada perlakuan (B2) pemberian Nicotinic Acid sebanyak 0,5 mg/l kedalam media MS dengan rata-rata jumlah akar 7,92 buah, jumlah daun 8,79 helai, panjang daun 1,73 cm dan panjang akar 1,25 cm pada eksplan anggrek Dendrobium sp. Dari hasil penelitian diperoleh bahwa Interaksi berbagai konsentrasi Sukrosa dan Nicotinic Acid berpengaruh nyata terhadap parameter jumlah daun dengan perlakuan terbaik A2B2 Pemberian Sukrosa 20 mg/l dan Nicotinic Acid 0,5 mg/l MS) dengan rata-rata jumlah daun 8,79 helai pada eksplan anggrek Dendrobium sp.
KAJIAN KANDUNGAN HARA PADA BEBERAPA PENGGUNAAN LAHAN PERKEBUNAN DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI: KAJIAN KANDUNGAN HARA PADA BEBERAPA PENGGUNAAN LAHAN PERKEBUNAN DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI DENO OKALIA
Jurnal Agro Indragiri Vol. 7 No. 2 (2022): Jurnal Agro Indragiri
Publisher : Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jai.v10i2.2096

Abstract

Penggunaan berbagai lahan berpengaruh terhadap sifat kimia tanah terutama dengan keberadaan bahan organik tanah dan hara yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kandungan hara pada berbagai penggunaan lahan perkebunan di kabupaten Kuantan singingi. Penelitian ini telah dilakukan dengan menggunakan metode survai. Sampel tanah diambil berdasarkan penggunaan lahan yaitu: a.Hutan primer (hutan lindung Sentajoraya), b.Perkebunan kelapa sawit selama 2 tahun, c.Perkebunan kelapa sawit selama 4 tahun, d.Perkebunan kelapa sawit selama 6 tahun, e.Perkebunan karet selama 2 tahun, f.Perkebunan karet selama 4 tahun, g.Perkebunan karet selama 6 tahun. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh beberapa penggunaan lahan hutan, perkebunan kelapa sawit dan karet yang menunjukan terjadinya perubahan sifat kimia tanah diantaranya: kandungan Nilai C-organik pada tanah hutan 3,30% (kriteria tinggi), lahan kelapa sawit 1,53% - 2,47% (rendah sampai sedang), dan perkebunan karet 0,82% -2,78% (sangat rendah sampai sedang). Nilai Nitrogen (N) tanah pada lahan hutan 0,39%N (kriteria sedang), lahan kelapa sawit tanah menjadi 0,15- 0,23% (rendah sampai sedang), dan perkebunan karet menjadi 0,09% -0,24% (sangat rendah sampai sedang). Nilai analisis fosfor (P) pada tanah hutan 19,80 ppm (sedang), perkebunan kelapa sawit menjadi 14,55% P (umur 6 tahun) ppm - 16,47 (umur 2 tahun) ppm kategori rendah sampai sedang, perkebunan karet (P) tanah menjadi 12,67 (umur 2 tahun) ppm - 18,20 (umur 4 tahun) ppm kategori rendah sampai sedang. Nilai analisis K-dd tanah pada lahan hutan 0,65 me/100 gr kategori tinggi, perkebunan kelapa sawit 0,42 (umur 2 tahun) me/gr - 0,54 (umur 4 tahun) me/gr kategori sedang,dan perkebunan karet menjadi 0,39 (umur 2 tahun) me/gr sampai dengan 0,62 (umur 4 tahun) me/gr kategori sedang sampai tinggi.
ANALISIS SIFAT KIMIA TANAH PADA LAHAN PERTANIAN DI KELURAHAN KAWANGU KECAMATAN PANDAWAI KABUPATEN SUMBA TIMUR Umbu Andira; Yonce; Suryani
Jurnal Agro Indragiri Vol. 7 No. 2 (2022): Jurnal Agro Indragiri
Publisher : Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jai.v7i2.2133

Abstract

Kawangu Village is one of the areas in Pandawai District which has a large agricultural land. However, until now there is no information about the state of soil chemistry on agricultural land. Knowledge of soil chemical properties will provide important information in the context of managing an agricultural land. This study aims to analyze the chemical properties of soil on agricultural land in Kawangu Village, Pandawai District, East Sumba Regency, East Nusa Tenggara Province. This research was carried out in May-June 2022 at Kawangu Village. The research was conducted by survey method and sampling and the samples were analyzed in order to obtain the results of the analysis. The chemical properties observed were available N, available P, available K, cation exchange capacity (CEC), and base saturation (BS). The results showed that the content of N elements ranged from 0.11-0.66% (low to high status), P elements ranged from 15.58-57.78 ppm (low to high status) and P elements ranged from 15.58-57.78 m.e./100g (moderate to Very high status). The condition of the soil CEC ranged from 34.56-39.65 m.e./100g and the soil KB ranged from 72.72-95.71%.Kawangu Village, soil chemical properties
SEED HEALTHY TEST AND LEAKAGE RATE OF MEMBRANE USING CONDUCTIVITY TEST ON PEANUT LOCAL VARIETY “WALAKARI” EAST SUMBA: PENGUJIAN KESEHATAN BENIH DAN TINGKAT KEBOCORAN MEMBRAN MELALUI CONDUCTIVITY TEST PADA KACANG TANAH VARIETAS LOKAL”WALAKARI” SUMBA TIMUR Lusia Danga Lewu
Jurnal Agro Indragiri Vol. 7 No. 2 (2022): Jurnal Agro Indragiri
Publisher : Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jai.v7i2.2150

Abstract

ABSTRACT Quality seeds are the main factor in supporting the success of production in agriculture. East Sumba has one of the local varieties of peanuts called “Walakari”. However, the problem is that there is a decrease in yield among farmers caused by the quality of the seeds used having decreased. Seeds that are stored for too long will experience seed deterioration. The aim of the study was to determine the quality of the local variety Walakari peanut as a typical bean of East Sumba through seed health and electrical conductivity tests to see the level of leakage of the seed membrane. The study used a completely randomized design with 10 treatments, 2 replications consisting of P0 (control), P1 (coconut water immersion 50ml/L aquadest), P2 (coconut water immersion 150ml/L aquadest), P3 (coconut water immersion 250ml/L aquadest) , P4 (betel leaf extract immersion 50ml/L aquadest), P5 (betel leaf extract immersion 150ml/L aquadest), P6 (betel leaf extract immersion 250ml/L aquadest), P7 (50ml/L aquadest chili extract), P8 ( 150ml/L aquadest chili extract, P9 (250ml/L aquadest chili extract). The results of the seed health test showed that the Walakari variety was included in the moderate to severe infection category. However, with the immersion treatment of local ingredients, betel leaf extract was able to suppress the spread of disease-causing microorganisms up to 96%. Meanwhile, the results of the membrane leakage test using the conductivity test showed that the average value of the electrical conductivity of Walakari variety peanut seeds in all treatments was included in the high category, except for the betel leaf extract soaking treatment. High conductivity values ​​indicate low seed vigor.
SISTEM PENANGANAN PASCA PANEN PADI DI KECAMATAN LEWA Melycorianda Hubi Ndapamuri; Maria; Victor; Wiliam
Jurnal Agro Indragiri Vol. 7 No. 2 (2022): Jurnal Agro Indragiri
Publisher : Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jai.v7i2.2152

Abstract

Penanganan panen dan pasca panen tanaman pangan merupakan upaya yang sangat strategis dalam rangka mendukung ketahanan pangan nasional. Untuk itu, peran serta seluruh pelaku pasca panen tanaman pangan sangat diperlukan dalam pelaksanaan standarisasi proses dan hasil panen dan pasca panen sesuai fungsinya masing-masing. Studi sistem penanganan pasca panen di Kecamatan Lewa bertujuan untuk mengetahui secara rinci sistem pengatahuan masyarakat tanil secara khusus dalam prosuksi tanaman padi. Hasil studi menunjukkan bahwa petani telah melakukan penanganan pasca panen secara umum walaupun secara sederahana. Akan tetapi belum maksimal pada tahap grading dan standarisasi serta tahap penyimpanan hasil panen.
UJI EFEKTIVITAS PUPUK HIJAU KIRINYUH (Chromolaena odorata) DALAM MENSUBSTITUSI N DAN K PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays) DI TANAH ULTISOL Deno Okalia; Tri Nopsagiarti; Gusti Marlina
Jurnal Agro Indragiri Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Agro Indragiri
Publisher : Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jai.v8i1.2453

Abstract

Pemanfaatan tanah ultisol untuk budidaya jagung dihadapkan dengan masalah miskinnya bahan organik dan hara pada tanah tersebut. Penelitian ini memiliki tujuan yaitu 1) mengetahui efektifitas pupuk hijau kirinyuh dalam mensubstitusi pupuk yang mengandung N dan K. 2) Untuk memperbaiki sifat kimia tanah Ultisol yang mendominasi di kabupaten Kuantan Singingi ini. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Koto Kari Kabupaten Kuantan Singingi. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok yang terdiri dari 6 perlakuan dengan 3 kelompok. Perlakuan yang diberikan adalah A = Puhi Kirinyuh 20 ton/ha + 25% N dan K pupuk buatan , B = Puhi Kirinyuh 20 ton/ha + 50% N dan K pupuk buatan, C = Puhi Kirinyuh 20 ton/ha + 75% N dan K pupuk buatan, D = Puhi Kirinyuh 20 ton/ha + 100% N dan K pupuk buatan, E = 100% pupuk buatan saja, dan F = Tanpa masukan apapun (kontrol). Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa perlakuan terbaik dalam mensubtistusi NK pupuk buatan terdapat pada perlakuan C (Puhi Kirinyuh 20 ton/ha+ 75% NK pupuk buatan ) dengan efektifitas sebesar 185,68 % pada tinggi tanaman, 181,98 % pada berat tongkol tanpa kelobot dan 163,01 % pada berat pipilan kering dibandingkan kontol dan per lakuan lainnya. Inkubasi kirinyuh selama dua minggu didalam tanah pada perlakuan A, B, C dan D dengan dosis 20 ton/Ha menunjukkan perubahan sifat kimia tanah Ultisol yaitu terjadi peningkatan hara N sekitar 0,10-0,11% dibandingkan tanah awal (kriteria rendah) menjadi kriteria sedang dan meningkatkan K-dd tanah dari kriteria rendah menjadi sedang yaitu dari 0,14 me/100 gram menjadi 0,24-0,25 me/100 gram tanah
ANALISIS KALIUM (K) SEBAGAI DASAR REKOMENDASI PUPUK KCL UNTUK OPTIMALISASI LAHAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DALAM BUDIDAYA TANAMAN PANGAN DI KECAMATAN KUANTAN TENGAH Syaiful Anwar; Rover
Jurnal Agro Indragiri Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Agro Indragiri
Publisher : Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jai.v8i1.2454

Abstract

Kebun kelapa sawit biasanya mencakup lahan yang luas, di sela-sela pohon sawit dapat dioptimalkan dengan disisipi tanaman lain seperti tanaman pangan yang disebut pola tumpang sari. Lahan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kuantan Singingi umum bereaksi masam. Tanah tersebut bermasalah dengan kekurangan hara kalium jika ditanami dengan tanaman pangan seperti kedelai, ubikayu dan kacang tanah. Agar lahan sela antar tanaman kelapa sawit di Kabupaten Kuantan Singingi terutama pada Kecamatan Kuantan Tengah dapat dimanfaatkan terutama untuk menanam tanaman pangan maka perlu diketahui kandungan hara kalium dan rekomendasi pupuk KCL untuk tanah tersebut. Penelitian ini menggunakan metode survai, dengan pengambilan sampel tanah secara purposive dan setiap titik pengambilan dilakukan pemboran tanah sedalam 20 cm dengan bor belgia, kemudian sampel tanah dikompositkan untuk di analisis pH dan K-dd di Laboratorium. Hasil analisis tanah dibandingkan dengan Tabel kriteria sifat Kimia tanah oleh Pusta Penelitian Tanah Bogor 1983. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa lahan sela antar tanaman kelapa sawit di Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten kuantan Singingi memiliki kriteria sifat kimia dengan pH 4,65 – 5,12 (kriteria masam) dan kandungan K-dd 0,01-0,02 (kriteria sangat rendah). Rekomendasi pemupukan KCl untuk lahan sela antar tanaman kelapa sawitdi Kecamatan kuantan tengah kabupaten Kuantan Singingi yaitu untuk ubi kayu sekitar 220,8 – 236,4 kg KCl/Ha, kedelai membutuhkan 202,8- 2018,4 kg KCl/Ha dan kacang tanah adalah 76,8-92,4 kg KCl/Ha
PEMBERIAN PUPUK ORGANIK CAIR TANDAN KELAPA UNTUK PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAHE MERAH (Zingiber officinale rubrum)PADA MEDIA GAMBUT Kailani; Yoyon Riono; Elfi Yenny Yusuf
Jurnal Agro Indragiri Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Agro Indragiri
Publisher : Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jai.v8i1.2471

Abstract

Penelitian ini tentang pertumbuhan dan produksi jahe merah (Zingiber officinale rubrum) dengan menggunakan pupuk organik cair tandan kelapa pada media gambut, telah dilaksanakan di lahan Kampung Meranti Desa Bente Kecamatan Mandah Kabupaten Indragiri Hilir, dimulai pada bulan Juni sampai Oktober 2021. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh POC tandan kelapa dan untuk mendapatkan dosis yang optimum untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi jahe merah pada media gambut. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) non faktorial dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah POC dengan kosentrasi 0%, 25%, 50%, 75% 100%. Parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, jumlah anakan, berat basah brangkasan, data pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis of varian (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji tukey HSD pada taraf kepercayaan 5%. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, memperlihatkan berpengaruh nyata pada semua parameter. Pemberian POC tandan kelapa 100% memberikan hasil terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi jahe merah.
PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR BUAH TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT TANAMAN PEPAYA (Carica papaya L.) Frederikus Umbu Luki; Yonce Melyanus Killa; Lusia Danga Lewu
Jurnal Agro Indragiri Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Agro Indragiri
Publisher : Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jai.v8i1.2477

Abstract

Tanaman pepaya termasuk tanaman tahunan yang dapat tumbuh mencapai ketinggian 8 m dengan batang tidak berkayu, bulat, berongga, bergetah, dan memiliki sisa-sisa tangkai daun dan dapat tumbuh subur di daerah yang memiliki curah hujan 1000-2000 mm/tahun. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh pupuk organik cair buah terhadap bibit tanaman pepaya. (C. papaya L.) pada dosis yang berbeda. Penelitian dilakukan di Laboratorium Kebun Universitas Kristen Wira Wacana Sumba, Desa Kuta, Kecamatan Kanatang, Kabupaten Sumba Timur pada bulan Mei-Juli 2022. Penelitian ini dilakukan di lapangan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 ulangan sehingga diperoleh 20 satuan percobaan yaitu P0 sebagai kontrol, P1 pemberian dosis POC 100 ml/liter air, P2 pemberian dosis POC 200 ml/liter air, P3 pemberian dosis POC 300 ml/liter air, dan P4 pemberian dosis POC 400 ml/liter air. Hasil penelitian menunjukkan pemberian POC atau pupuk organik cair buah (pisang, pepaya, tomat, dan nanas) pada berbagai dosis yang diteliti tidak memberikan pengaruh nyata (tidak signifikan) terhadap pertumbuhan bibit pepaya. Tetapi dari hasil percobaan yang telah dilaksanakan, pemberian dosis POC 400 ml/liter air mendapatkan nilai rataan tertinggi pada pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, lebar daun, dan diameter batang pertumbuhan bibit pepaya (C. papaya L.).
RESPON PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L) TERHADAP APLIKASI BIOCHAR BAMBU DAN PUPUK KANDANG Oktavianus; Yonce; Lusia Danga Lewu
Jurnal Agro Indragiri Vol. 8 No. 1 (2023): Jurnal Agro Indragiri
Publisher : Fakultas Pertanian, Program Studi Agroteknologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/jai.v8i1.2502

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis dosis biochar bambu dan pupuk kandang kambing terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah (A. ascalonicum L.). penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari-Mei 2022 di Kel urahan Wangga, Kecematan Kambera, Kabupaten Sumba Timur. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri dari 7 perlakuan dengan 3 kali ulangan sehingga di peroleh 21 unit percobaan yaitu B0P0= tampa perlakuan, B1P0= biochar bambu 5 ton/ha, B0P1= pupuk kandang kambing 5 ton/ha, B1P1= biochar bambu 2.5 ton/ha + 2.5 ton/ha pupuk kandang kambing, B1P2= 2.5 ton/ha biochar bambu + 5 ton/ha pupuk kandang kambing, B2P1= 5 ton/ha biochar bambu + 2.5 ton/ha pupuk kandang kambing, B2P2= 5 ton/ha biochar bambu + 5 ton/ha pupuk kandang kambing. Hasil penelitian menujukan bahwa pemberian dosis B2P1 dapat meningkat tinggi tanaman, jumlah daun tanaman, berat kering tanaman dan berat kering umbi.