cover
Contact Name
Hafizh Al Fikri
Contact Email
hafizalfikri@ikj.ac.id
Phone
+6281380151716
Journal Mail Official
jurnal@senirupaikj.ac.id
Editorial Address
Fakultas Seni Rupa Institut Kesenian Jakarta Kompleks Taman Ismail Marzuki Jalan Cikini Raya No. 73, Cikini Kec. Menteng Kota Jakarta Pusat, 10330
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Jurnal Senirupa Warna (JSRW)
ISSN : 23551682     EISSN : 26857618     DOI : https://doi.org/10.36806
JSRW supports the vision and mission of FSR-IKJ to publish works of a scientific nature within FSR-IKJ and beyond. Works published must discuss discourses of arts (either fine or applied) in the fields related to visual aspects, such as fine arts, design, craft, visual narratives, and forms of art that utilize the new media.
Articles 115 Documents
Eksplorasi Keragaman Media Seni Iwan Gunawan
JSRW (Jurnal Senirupa Warna) Vol. 5 No. 1 (2017): Eksplorasi Keragaman Media Seni
Publisher : Fakultas Seni Rupa - Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36806/.v5i1.14

Abstract

Di dunia pendidikan tinggi saat ini, “Jurnal”, menjadi suatu kata yang penting, terutama setelah dikeluarkannya peraturan pemerintah tentang keharusan menulis di jurnal bagi para calon sarjana S2 dan S3. Jurnal Seni Rupa Warna (JSRW) menjadi salah satu satu media yang secara tidak langsung menjadi kanal dari berbagai pendekatan penelitian, khususnya Penelitian Visual.
DI ANTARA EKSPRESI, KOMUNIKASI DAN FUNGSI Iwan Gunawan
JSRW (Jurnal Senirupa Warna) Vol. 6 No. 1 (2018): Di antara Ekspresi, Komunikasi, dan Fungsi
Publisher : Fakultas Seni Rupa - Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36806/.v6i1.16

Abstract

Istilah Seni Rupa sudah dianggap masyarakat sebagai suatu konsep yang menaungi kegiatan Seni Murni, Desain dan Kriya. Dalam sistem pendidikan, pembagian bidang seni (rupa) berdasarkan istilah tersebut sudah dilembagakan lewat aturan nomenklatur (penamaan) program studi yang berlaku di Indonesia. Tidak ada klasifikasi yang benar-benar sempurna bisa menggambarkan praktek yang sebenarnya. Seperti kriya misalnya, tetap memiliki sistem produksi yang bertindihan dengan sistem kerja desain, mulai dari penggunaan teknologi tinggi, digital serta dekat dengan sistem produksi yang industrial. Di sisi lain wacana kriya juga bisa melahirkan karya dengan semangat ekspresi yang tinggi sebagaimana halnya yang terjadi di seni murni. Aspek komunikasi juga menjadi titik tarik menarik antara bidang desain dan seni murni. Ada kebutuhan di dalam karya seni murni untuk memperlambat proses komunikasi. Demikian juga dalam desain, walaupun aspek kegunaan (menyampaikan pesan) sangat dipentingkan namun akan ada penilaian lebih ketika suatu pesan diolah dengan sistem encoding yang sedikit rumit dan “tidak biasa”.
PERANCANGAN ILUSTRASI BUKU “THE NAKED TRAVELER, ACROSS THE INDONESIAN ARCHIPELAGO” Ria Julian; Brian Alvin Hananto
JSRW (Jurnal Senirupa Warna) Vol. 6 No. 1 (2018): Di antara Ekspresi, Komunikasi, dan Fungsi
Publisher : Fakultas Seni Rupa - Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36806/.v6i1.17

Abstract

Abstrak: Dengan peningkatan jumlah tempat wisata di Indonesia, banyak wisatawan lokal yang membagikan pengalaman mereka dengan harapan dapat mempromosikan Indonesia pada masyarakat luar. Salah satu wisatawan yang melakukan hal tersebut adalah Trinity, dengan bukunya, The Naked Traveler, Across the Indonesian Archipelago. Dari buku tersebut, Ria Julian merancang ilustrasi dengan tujuan menampilkan perjalanan Trinity dalam medium yang berbeda. Proses perancangan yang dijabarkan dalam model tahapan perancangan Robin Landa ini menghasilkan sebuah pemaparan proses desain yang juga membahas pertimbangan-pertimbangan teoritis dan praktis. Absract: With the rise of tourist sites in Indonesia, many local tourists share their experiences with hopes to promote Indonesia and invite tourists from outside Indonesia. One of the local tourists is Trinity, with her book, The Naked Traveler, Across the Indonesian Archipelago. From the book, the author then creates illustrations to provide an alternative medium of showcasing Trinity’s travels. The design process that is described using the design stages from Robin Landa explains not only the process of the design, but also describes the theoretical and practical decisions made during the whole design process.
Lintas Batas Ekspresi Seni Ananda Feria Moersid
JSRW (Jurnal Senirupa Warna) Vol. 4 No. 1 (2015): Lintas Batas Ekspresi Seni
Publisher : Fakultas Seni Rupa - Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36806/.v4i1.18

Abstract

Masalah identitas budaya merupakan bahasan yang selalu diperbincangkan, termasuk juga di bidang seni rupa sebagai sebuah ekspresi manusia dalam memaknai lingkungan hidup di mana ia berada.
Membaca “Bad Ass” Sebagai Manifesto Seorang Antihero Bagus Purwoadi
JSRW (Jurnal Senirupa Warna) Vol. 5 No. 1 (2017): Eksplorasi Keragaman Media Seni
Publisher : Fakultas Seni Rupa - Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36806/.v5i1.19

Abstract

Abstrak: Salah satu video musik yang ditayang di media sosial dan menjadi topik pembicaraan juga menjadi obyek cemoohan adalah video musik Badass dari penyanyi Awkarin dengan visual yang kontroversial. Bad Ass, baik lirik maupun video klipnya, bisa dibaca sebagai sebuah manifesto dari seorang Antihero, abad milenia. Bertolak dari atribut dan tanda-tanda yang digunakan, terlihat kesamaan antara sosok Awkarin dalam badass, Atribut pejuang Zapatista, dan perempuan-perempuan bertopeng ski mask dalam video porno yang banyak beredar dengan kata kode “femdom.” Penggunaan topeng di semua sosok menjadi titik tolak analisis. Tokoh Awkarin dilihat sebagai Idol antihero yang menggunakan referensi-referensi untuk mengkonstruksi citra dirinya. Masyarakat di media sosial menjadi semacam “pengintip” dalam kaitannya dengan sosok Awkarin tersebut. Bad Ass menjadi cerminan generasi milenia yang menyerap segala sesuatu yang ditolak oleh kaum konservatif sebagai Indonesia, sementara menjadi Indonesia itu sendiri adalah suatu isu budaya yang masih akan terus bergulir. Abstract: Awkarin’s Bad Ass music video is widely aired on social media. This particular video has been widely discussed and at the same time being booed due to its visual controversy. Bad Ass video, both the lyrics and the video clip can be read as a manifesto of an antihero of the millennial. Based on the attributes and signs being used, we can see some similarities between the character of Awkarin in Badass, the Zapatistas fighters, and the women wearing a ski mask in a porn video with a code name “femdom.” The use of masks by all the characters is the starting point of the analysis. The character of Awkarin is regarded as an antihero Idol who uses references to construct his image. People in social media have become a sort of voyeur in relation to the character of Awkarin. Bad Ass becomes a reflection of millennium generation who absorb everything that was rejected by the conservatives as Indonesia while being Indonesia itself is a cultural issue that will continue to take place.
Objek Seni Sebagai Kesatuan Kualitatif dan Tindak Kesadaran Fristian Hadinata
JSRW (Jurnal Senirupa Warna) Vol. 4 No. 1 (2015): Lintas Batas Ekspresi Seni
Publisher : Fakultas Seni Rupa - Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36806/.v4i1.22

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang apa itu objek seni dan bagaimana sebuah objek bisa menjadi objek seni. Kajian ini menggunakan tiga kerangka yaitu (1) kajian budaya material; (2) estetika sehari-hari dari Dewey; dan (3) tradisi filsafat fenomenologi Heidegger-Husserl. Tujuannya adalah untuk merevitalisasi objek seni sebagai objek yang selalu berhubungan dengan subjek melalui tindak kesadaran dan pengalaman yang menghasilkan dimensi kesatuan kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode refleksi kritis dan fenomenologi hermenautika terhadap konsep-konsep yang relevan dengan penelitian. Diharapkan hasil penelitian ini bisa menunjukkan bahwa objek seni dapat diperluas hingga masuk ke dalam domain kehidupan sehari-hari tanpa terjatuh pada banalitas atas apa yang disebut objek seni itu sendiri.
Pembelajaran Menggambar Sketsa 'On The Spot' Sebagai Sarana Membangun Kreativitas Hafid Alibasyah
JSRW (Jurnal Senirupa Warna) Vol. 4 No. 1 (2015): Lintas Batas Ekspresi Seni
Publisher : Fakultas Seni Rupa - Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36806/.v4i1.23

Abstract

Proses merekam obyek yang disebut 'sketsa' adalah tahapan yang mendahului runtun kerja dan berfungsi sebagai enerji awal untuk membangun kreativitas. Tulisan ini menyoroti studi sketsa di luar ruang kelas 'on the spot', dalam kesadaran mengedepankan aspek-aspek natural alam nyata sebagai obyek studi. Melalui melihat, merasakan dan mengingat, maka mahasiswa diharapkan masuk ke ranah imajinasi. Interaksi sosial dengan lingkungan budaya setempat memberi pengaruh terhadap kreativitas mahasiswa. Dalam era teknologi digital, di mana segalanya menjadi mudah, lebih cepat dan dapat diakses oleh siapa saja, maka sketsa tetap menjadi enerji awal untuk membangun kreativitas termasuk juga dalam media baru.
Kajian Naratologi pada Tata Pameran tetap Museum Perjuangan Kemerdekaan di Jakarta Henny Hidajat
JSRW (Jurnal Senirupa Warna) Vol. 5 No. 1 (2017): Eksplorasi Keragaman Media Seni
Publisher : Fakultas Seni Rupa - Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36806/.v5i1.24

Abstract

Abstrak: Penelitian tata pameran tetap Museum Sumpah Pemuda dan Museum Perumusan Naskah Proklamasi ini bertujuan untuk memperoleh masukan dari pengunjung tentang daya tarik dan pemahaman narasi peristiwa sejarah dari tata pamer museum tersebut. Observasi dilakukan terhadap fisik tata pameran tetap kedua museum, wawancara terhadap narasumber dan responden, serta kajian teori dari berbagai referensi. Berdasarkan analisa melalui pendekatan naratologi yang dilakukan dengan penjabaran storyline yang mencakup alur, penokohan, latar tempat dan waktu, serta pesan nilai perjuangan sesuai peristiwa sejarah yang dipahami oleh pengunjung - diwakili responden, diperoleh hasil bahwa untuk menciptakan daya tarik dan pemahaman pengunjung, dibutuhkan penegasan pada alur, tokoh dan pesan yang dianggap penting, baik melalui tata lampu, pemanfaatan diorama besar serta ruang yang dibatasi jumlah display sehingga tercipta fokus perhatian. Abstract: This study on the permanent exhibition design of Museum Sumpah Pemuda and Museum Perumusan Naskah Proklamasi aims to get inputs from the visitorsconcerningthe displays that are attractive for them and the understanding of the historical narrative of both museums. Observation on the permanent exhibition of both museums and interviews with the experts and respondents were carried out along with theoretical study to support the analysis. Based on the analysis using a narratological approach through storyline, plot, characters, time and place setting, message and the values of independence struggle in the historical story accessible to the visitors, which are represented by the respondents, the conclusion is that in order to create attractive displays and to generate the visitors’ understanding, displays should be emphasizing the plot, characters and important messages, both by means of lights setting, using big dioramas, adjusting the collections to be displayed to the space available so that focal point can be created. Hopefully, this research can become reference to historical museum design in terms of its display.
Eksplorasi Nilai-nilai Tradisi dalam Konsep Estetika Seni Rupa Kontemporer Indonesia I Gede Arya Sucitra
JSRW (Jurnal Senirupa Warna) Vol. 4 No. 1 (2015): Lintas Batas Ekspresi Seni
Publisher : Fakultas Seni Rupa - Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36806/.v4i1.25

Abstract

Kajian ini menghadirkan pemikiran yang berkembang seputar wacana seni rupa kontemporer berdasarkan telaah analisis mengenai konsep estetika melalui metode kajian sumber pustaka. Fokus tulisan adalah pada eksplorasi nilai-nilai tradisi yang menjadi ruh atau spirit estetika seni rupa kontemporer yang berkembang di Indonesia saat ini. KOnsep estetika baru ini diangkat oleh para perupa sebagai tema dalam karya seni rupa yang menyebabkan lahirnya karya-karya baru dalam beragam bentuk dan gaya. Wacana pascamodernisme yang mengakui dan menghargai pluralitas memberi peluang bagi para seniman untuk mengembangkan nilai-nilai lokal dan tradisi ke dalam bingkai estetika seni rupa kontemporer.
Program Magang sebagai Esensi Profesi dalam Bidang Desain Interior Martin Luqman Katoppo; Kuntara Wiradinata
JSRW (Jurnal Senirupa Warna) Vol. 4 No. 1 (2015): Lintas Batas Ekspresi Seni
Publisher : Fakultas Seni Rupa - Institut Kesenian Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36806/.v4i1.26

Abstract

Dalam dunia desain interior, terdapat koneksi saling membutuhkan antara ranah akademik dengan ranah profesi. Seringkali muncul pernyataan bahwa dunia pendidikan desain interior tak pernah siap untuk terjun langsung memasuki dunia profesi sebagai seorang desainer interior secara profesional. Penelitian ini mengangkat enam studi kasus pada konsultan Desain Interior dan Arsitektur yang merupakan hasil penelitian program magang Jurusan Desain Interior Universitas Pelita Harapan, melalui tiga bahasan: (1) Pemaknaan Desain; (2) Strategi Manajemen Desain; (3) Strategi Proses Desain. Pada penelitian ini juga dibahas mengenai pengamatan hubungan kerja secara profesional yang dipraktekkan beberapa konsultan desain. Diharapkan program magang ini dapat menjadi salah satu upaya menjembatani antara ranah akademik sebagai sumber idealisme ilmu dengan ranah profesi sebagai lahan praktik esensi profesi.

Page 1 of 12 | Total Record : 115