cover
Contact Name
Fadhila Muhammad Libasut Taqwa
Contact Email
fadhila.muhammad@uika-bogor.ac.id
Phone
+62251-8380993
Journal Mail Official
komposit.journal@uika-bogor.ac.id
Editorial Address
Gedung Ir. Prijono Hardjosentono Universitas Ibn Khaldun Bogor Jl. KH. Sholeh Iskandar km. 2 Kedung Badak Tanah Sareal Bogor
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Jurnal Komposit : Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik Sipil
ISSN : 35132615     EISSN : 2655934X     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil adalah jurnal yang mempublikasikan hasil-hasil penelitian, ulasan ilmiah, teori dan aplikasi serta informasi lain di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan sains (IPTekS), terutama teknik sipil, lingkungan, dan perencanaan wilayah-kota.Jurnal Komposit terbit dua kali dalam setahun. Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil is a journal that publishes research results, scientific reviews, theory and applications as well as other information in the fields of science, technology and science (IPTekS), especially civil engineering, environment, and urban planning. Jurnal komposit issued biannually. Articles to be published in the Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil are compiled from articles prepared by the author(s) and sent to the editorial board of Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil Departement of Civil Engineering, Faculty of Engineering and Science, Universitas Ibn Khaldun Bogor. Articles should be written in English or Bahasa Indonesia. Research scope in general is civil engineering and environmental engineering study.
Articles 108 Documents
POTENSI SERBUK GERGAJI SEBAGAI BAHAN PUPUK KOMPOS Nurcholis Salman
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v4i1.3695

Abstract

Waste is residue from a human activity process that can become pollutant material in an environment, this waste can be beneficial to humans if it is managed properly, such as sawdust waste which still can be reused. Sawdust is quite good to be used as a compost raw material, although not all of its components can be completely decomposted. The chemical components contained in sawdust are cellulose, hemicellulose, lignin and extractive substances. This study aims to identify the effect of adding goat manure, organic litter, and bioactivator EM4 to the sawdust composting process. The research method used was experimental with 2 (two) treatments using different activator doses. The research was conducted for 30 days of composting with the observation of several physical characteristics of the compost every week. The results showed that from the two sample treatments there was no significant difference from the effect of the addition of EM4 activator, goat manure, litter, only in the composting process which matured faster, namely the 1st treatment where the temperature was 28oC, pH 7.5 (neutral) . The physical characteristics of compost product is blackish color, smell of dirt and fine texture. Direct outreach to local farmers has been carried out, and farmers now know other benefits of sawdust waste as a substitute for using chemical fertilizers as well as helping to save on fertilizer costs.Key words: sawdust, compost, composting process, compost utilization.Limbah adalah sisa atau buangan dari suatu proses kegiatan manusia yang dapat menjadi bahan polutan di suatu lingkungan, limbah tersebut dapat bermanfaat bagi manusia apabila dikelola dengan baik, seperti limbah serbuk gergaji. Serbuk gergaji cukup baik digunakan sebagai bahan baku kompos, walaupun tidak seluruh komponennya dapat dirombak dengan sempurna. Komponen-komponen kimia yang terkandung dalam serbuk gergaji yaitu seperti selulosa, hemiselulosa, lignin dan zat ekstraktif. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh penambahan kotoran kambing, serasah, dan bioaktivator EM4 terhadap proses pengomposan serbuk gergaji. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan 2 (dua) perlakuan menggunakan dosis aktivator yang berbeda. Penelitian dilakukan selama 30 hari masa pengomposan dengan pengamatan beberapa karakteristik fisik kompos dilakukan tiap minggu. Hasil penelitian menunjukan bahwa dari kedua perlakuan sampel tidak ada perbedaan yang signifikan dari pengaruh penambahan aktivator EM4, kotoran kambing, serasah, hanya saja pada proses pengomposan yang lebih cepat matang yaitu pada perlakuan ke-1 dimana suhu 28oC, pH 7,5 (netral). Karakteristik fisik kompos berupa warna kehitaman, berbau tanah dan tekstur halus. Sosialisasi langsung kepada petani di sekitar telah dilakukan, dan petani kini telah tahu manfaat lain dari limbah serbuk gergaji sebagai substitusi penggunaan pupuk kimia juga membantu menghemat pengeluaran biaya pupuk.Kata kunci: serbuk gergaji, pupuk kompos, proses pengomposan, pemanfaatan kompos.
EVALUASI KINERJA TEKNIS DAERAH IRIGASI (DI) GEGEBENG KECAMATAN WALURAN KABUPATEN SUKABUMI Idi Namara; Fadhila Muhammad Libasut Taqwa
Jurnal Komposit Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v1i1.3274

Abstract

Tantangan yang dihadapi dalam penyediaan pangan antara lain adalah; permintaan (demand) beras yang terus meningkat; Harga beras dunia yang terus meningkat; Ketersediaan lahan dan air berkurang; Dampak fenomena iklim dan organisame pengganggu tanaman; Infrastruktur pertanian yang rusak; Sarana produksi belum 6 tepat (jenis, mutu, waktu, jumlah, tempat, dan harga); Akses petani terhadap modal yang lemah; kelembagaan pertanian masih lemah; dan koordinasi di berbagai tingkatan masih lemah. Sejalan dengan berbagai tantangan di atas, ketersediaan air merupakan salah satu faktor penentu dalam proses produksi pertanian khususnya padi. Oleh karena itu investasi irigasi menjadi sangat penting dan strategis dalam rangka penyediaan air untuk pertanian. Penelitian dilakukan pada Daerah Irigasi (DI) Gegebeng Kec. Waluran Kab. Sukabumi ini bertujuan untuk mengidentifikasi kondisi, potensi dan permasalahan yang dihadapi, dimulai dari luas sawah yang terairi saat ini, jaringan irigasi, kualitas dan kuantitas debit air saat musim kemarau dan hujan. Pendekatan yang digunakan adalah dengan analisis dan kajian terhadap kondisi lapangan dan faktor-faktor yang berpengaruh. Hasil akhir yang diperoleh adalah kelengkapan sarana dan prasarana dalam sistem jaringan irigasi DI Gegebeng belum lengkap, ketersediaan debit air yang cukup untuk irigasi, kualitas air baku tergolong cukup, dan RTRW Kec. Waluran yang sesuai untuk pengembangan agroindustri.
PENILAIAN TEKNIS SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS KAMPUNG SILIWANGI, CIGOMBONG, KABUPATEN BOGOR) Feril Hariati; Muhamad Lutfi
Jurnal Komposit Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v2i1.1551

Abstract

Air bersih merupakan kebutuhan dasar bagi manusia yang pemenuhan kebutuhan terhadap air bersih tersebut diatur oleh pemerintah melalui suatu sistem pelayanan air bersih yang dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum. Luasnya daerah pelayanan seringkali mengakibatkan beberapa wilayah, terutama di pedesaan, tidak dapat dilayani oleh sistem pelayanan air bersih ini, oleh karena itu pemerintah menggalakkan program pengadaan air bersih berbasis masyarakat, yang merupakan program gotong royong masyarakat dengan dana dapat berasal dari pemerintah maupun swasta. Salah satunya adalah program pengadaan air bersih bagi masyarakat Kampung Siliwangi, Desa Cigombong, yang mendapatkan dana CSR dari salah satu produsen air kemasan. Sistem yang diterapkan merupakan teknologi penyediaan air sederhana, yang dibangun berdasarkan pengalaman dan pengetahuan warga Kampung Siliwangi. Penilaian teknis dilakukan untuk mengetahui apakah sistem yang diterapkan sudah sesuai dengan kondisi lingkungan dan keinginan masyarakat. Hasil analisis yang dilakukan dengan cara survey dan analisis hidrolika sederhana menunjukkan bahwa sistem penyediaan air bersih di Kampung Siliwangi tidak mampu melayani kebutuhan seluruh warga, terutama pada saat jam puncak. Kebutuhan warga saat jam puncak adalah 5 ltr/dtk, sedangkan besar aliran yang terjadi adalah 2.5 ltr/dtk dan jumlah ini merupakan aliran air stabil. Selain itu, terjadi kesulitan saat air tidak digunakan karena tidak tersedianya bak penampung di jalur distribusi atau bak pelepas tekanan di jalur transmisi. Pengaturan air dilakukan langsung pada sumbernya. Hal ini sudah tentu kurang efektif, mengingat diperlukan sumber daya manusia untuk mengatur sistem penyediaan air bersih.
ANALISIS PENGARUH FAKTOR IKLIM SETEMPAT (KLIMATOLOGI) TERHADAP PENGEMBANGAN LANDASAN PACU (RUNWAY) PADA BANDAR UDARA Muhamad Lutfi
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil Vol. 1 No. 2 (2017)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v1i2.1542

Abstract

Keberadaan Landasan Pacu (runway) yang memadai baik itu dalam ukuran (dimensi) maupun kapasitas layanan terhadap suatu jenis pesawat terbang terutama pesawat terbang berbadan lebar seperti jenis Boeing 737 pada suatu bandar udara, merupakan sesuatu hal yang perlu diperhatikan dikarenakan berhubungan dengan tingkat layanan dan faktor keamaan penerbangan yang dapat diberikan oleh sebuah bandar udara.Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tahapan pengembangan landasan pacu tersebut haruslah memperhatikan beberapa faktor yang mempengaruhinya salah satu faktor utama yang menjadi dasar perencanaan pengembangan landasan pacu adalah faktor klimatologi yang meliputi ketinggian lokasi bandara, kelembaban udara, curah hujan, arah angin, temperatur dan lain sebagainya. Faktor klimatologi memberikan kontrbusi berupa koreksi terhadap ukuran landasan pacu yang ada pada bandar udara tersebut. Selain faktor tersebut, pengembangan landasan pacu juga harus memperhatikan standarisasi dari ICAO dan FAA yang merupakan lembaga internasional yang mengatur tentang standarisasi sebuah Bandar udara
STUDI PENGARUH TEMPERATUR BETON MASSA PADA RAFT FOUNDATION KETEBALAN 3 METER (Studi Kasus: Proyek MCC Tower - Jakarta) Juny Handayani; Muhamad Lutfi; Nurul Chayati; Fadhila Muhammad Libasut Taqwa
Jurnal Komposit Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v3i1.3743

Abstract

ANALISIS GEOTEKNIK TEROWONGAN KERETA API KEBASEN MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA 3D Dody Hermawan; Indra Noer Hamdhan
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v3i1.3310

Abstract

Perbukitan Kebasen, Banyumas memiliki rencana membangun jalur rel kereta yang mempunyai konfigurasi double track guna memenuhi peningkatan jumlah pengguna. Pada wilayah yang sangat terbatas daerah jangkauan konstruksinya terowongan merupakan salah satu pilihan yang dapat digunakan. Analisis geoteknik terowongan kereta api Kebasen dibutuhkan untuk mengetahui nilai faktor kemanan, face stability, dan gaya-gaya dalam yang bekerja pada terowongan tersebut. Sistem perkuatan terowongan yang digunakan pada formasi tanah-batuan di perbukitan Kebasen adalah rock bolt dan shotcrete dengan menggunakan metode konstruksi New Austrian Tunneling Method (NATM). Model yang digunakan adalah model dengan perkuatan dan tanpa perkuatan, dan dianalisis dengan metode elemen hingga 3-dimensi. Hasil yang diperoleh pada model dengan perkuatan, yaitu nilai faktor kemanan 8,35 dengan deformasi terbesar 0,0737 m, sedangkan pada model tanpa perkuatan nilai faktor keamanan adalah 1,84 dengan deformasi sebesar 0,417 m.Kata Kunci: terowongan, face stability, metode elemen hingga, NATM, rock bolt shotcrete, deformasi
ANALISIS KAPASITAS SUNGAI CIPARIGI TERHADAP DEBIT BANJIR KALA ULANG Lingga Saputra; Feril Hariati; Alimuddin Alimuddin
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil Vol. 2 No. 2 (2018)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v2i2.1556

Abstract

Ciparigi is a natural canal that flow across the North of Bogor District. The length of reach around 8.700 m and the freeboard is depth. In previous years, a catchment area of Ciparigi was safe from flood. But recently, around 2015, flooding event was occurred in this area. To find out the root of problem, hydrological analysis and hydraulics analysis were applied. From hydrologic analysis, maximum flood discharge for return periode 2, 5, and 25 year respectively were 59,057 m3/dtk, 66,817 m3/dtk, dan 80,716 m3/dtk. While the average capacity of canal was about 40 m3/s. From the comparison value between existing capacity of canal and maximum flood discharge for each return period, we found out that the flooding event mostly triggered by the reduction of width and depth of canal in downstream area, and caused backwater effect and flooded the upstream area
ALTERNATIF PENANGGULANGAN ABRASI DI PANTAI MUARA GEMBONG, BEKASI Alimuddin Alimuddin
Jurnal Komposit Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v2i1.1547

Abstract

Landuse change in Muara Gembong, Bekasi caused high abrasion. This condition made 3 (three) villages dissapeared,that is Pantai Bahagia, Pantai Mekar and Pantai Sederhana Village. The purpose of this study were to analize abration rate and to assess its mitigation alternatives at coastal area of Muara Gembong, Bekasi.The studywas conducted since July - December 2013. Landsat overlay during 10 years (2003-2012) showed that abrasion in Muara Gembong was 285.635,23 m2. The average of mean sea level change during 10 years (2003-2012) was 0.60 m with the lowest tide was 0.57 m and the highest tide was 0.62 m measured from Mean Sea Level (MSL). Building coastal protection suitable for abrasion problems in the study area is breakwater because breakwater can generate sedimentation in the back of the building and almost no abrasion in other area. Groin can lead to sedimentation in the upstream areas, but the resulting interruption of the sediment supply in downstream side resulting in abrasion while seawall is less effective in hold the sediment transport and shoreline damage to occur end of the building. Based on tidal result analysis the minimum height of coastal wall was 1.19 m
STUDI PERENCANAAN GEDUNG PARKIR SEPEDA MOTOR DI AREA FAKULTAS TEKNIK DAN SAINS UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR Muhamad Lutfi; Rulhendri Rulhendri; Ro’yu Awwalul Mu’minul Quddus Salam
Jurnal Komposit: Jurnal Ilmu-ilmu Teknik Sipil Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v4i1.3749

Abstract

EVALUASI SISTEM DRAINASE KABUPATEN PRINGSEWU (Studi Kasus : Desa Wates Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu) Akmal Dermasani; Rina Febrina; Sumiharni Sumiharni
Jurnal Komposit Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Ibn Khaldun Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32832/komposit.v3i2.3680

Abstract

ABSTRAkSistem drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan. Penelitian  ini dilakukan di jalan lintas barat desa wates kecamatan gadingrejo, pada pelaksanaannya dilakukan analisis hidrologi dan hidrolika. Analisis hidrologi menggunakan data curah hujan maksimum setelah itu dilakukan pengukuran dispersi melalui perhitungan parameter statistik. Dilanjutkan dengan pemilihan jenis distribusi untuk mendapatkan cara mengolah data pengukuran  curah  hujan  rencana  dan  perhitungan  intensitas  hujan.  Analissis  hidrolika  berupa debit drainase rencana, setelah itu di tentukan rencana dimensi yang sesuai.Hasil penelitian berdasarkan pengukuran dispersi diperoleh distribusi Log Pearson  III  dan  diperoleh  nilai  curah  hujan  rencana  untuk  kala  ulang  2 tahun  sebesar 345,143 mm, dan untuk  kala  ulang  5 tahun  sebesar 407,380 mm. Nilai debit hujan untuk kala ulang  2 tahun dengan metode rasional diperoleh nilai 2,815 m3/detik, dan kala ulang  5 tahun 3,322  m3/detik. Berdasarkan evaluasi pada kondisi eksisting pada segmen 1 sampai segmen 7 terdapat dimensi yang disarankan untuk dilakukan redesain yaitu pada segmen 3, dengan dimensi untuk kala ulang 2 tahun yaitu b = 1,50 m x h = 1,50 m, dan kala ulang 5 tahun dengan dimensi b = 1,80 m x h = 1,80 m sehingga saluran drainase mampu untuk menampung debit banjir.Kata kunci: analisis hidrologi, sistem drainase, distribusi Log Pearson III, debit rencana, dimensi saluran.ABSTRACTDrainage system is defined as a series of water structures that function to reduce and or remove excess water from an area or land. This research was conducted on the western causeway of Wates village, Gadingrejo sub-district. The hydrological and hydraulics analysis was performed. Hydrological analysis uses maximum rainfall data then the measurement of the dispersion is carried out through the calculation of statistical parameters. The stage was followed by selecting the type of distribution to get a way to process the planned rainfall measurement data and calculation of rain intensity. The hydraulic analysis in the form of planned drainage discharge, after which the appropriate dimensional plan is determined. The results of the study based on dispersion measurements obtained by Log Pearson III distribution and the value of the rainfall plan for the 2 year reiterative period was 354,143 mm, and for the 5 year reiterative period was 407,380 mm. The rain discharge value for the 2 year reiterative period using the rational method was 2,815 m3 / second, and the 5 year reiterative period was 3,322 m3 / second. According to the evaluation on the existing conditions in segment 1 to segment 7, there are dimensions that are suggested to be redesigned, namely in segment 3, with dimensions for a 2 year reiterative period, namely b = 1,50 m x h = 1,50 m, and a 5 year reiterative period with dimensions b = 1,80 m x h = 1,80 m so that the drainage channel is able to accommodate the flood discharge.Keywords: hydrolical analysis, drainage system, Pearson III log distribution, discharge, channel dimension.

Page 2 of 11 | Total Record : 108