cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bogor,
Jawa barat
INDONESIA
Agrohorti Bulletin (e-Journal)
ISSN : 23373407     EISSN : 26143194     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Buletin Agrohorti merupakan jurnal on-line yang menyajikan artikel hasil penelitian, analisis kebijakan dan review yang berhubungan dengan budidaya tanaman dalam arti luas.
Arjuna Subject : -
Articles 15 Documents
Search results for , issue "Vol. 4 No. 2 (2016): Buletin Agrohorti" : 15 Documents clear
Pengelolaan Pemupukan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Tanjung JatiPengelolaan Pemupukan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Tanjung Jati Monica Christina Natalia; Syarifah Iis Aisyah; . supijatno
Buletin Agrohorti Vol. 4 No. 2 (2016): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.826 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v4i2.15009

Abstract

Kegiatan magang ini dilaksanakan pada 10 Februari hingga 9 Juni 2014 di Kebun Tanjung Jati. Kegiatan magang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam memahami proses kerja secara nyata di lapangan, serta dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan manajemen dalam pengelolaan tanaman kelapa sawit. Pemupukan kelapa sawit yang efektif dan efisien harus memenuhi prinsip 5T (Tepat Dosis, Tepat Waktu, Tepat Cara, Tepat Tempat, dan Tepat Jenis). Pengamatan yang dilakukan terhadap ketepatan jenis dan cara   yang diaplikasikan sudah tepat namun ketepatan dosis pemupukan serta ketepatan waktu masih perlu ditingkatkan
Manajemen gulma di Kebun Kelapa Sawit Bangun Bandar: Analisis Vegetasi dan Seedbank Gulma Aditya Wira Tantra; Edi Santosa
Buletin Agrohorti Vol. 4 No. 2 (2016): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.92 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v4i2.15012

Abstract

 Manajemen gulma di kelapa sawit merupakan salah satu kegiatan penting yang menentukan keberhasilan produksi sawit. Kegiatan magang ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana manajemen pengendalian gulma dilaksanakan dan aspek-aspek yang mempengaruhinya. Kegiatan magang dilaksanakan di kebun Bangun Bandar, Medan, Sumatera Utara, Februari- Juni 2015. Secara khusus, keragaan gulma pada berbagai umur tanaman dan simpanan biji gulma (seedbank) merupakan aspek khusus yang dikaji. Secara umum, kegiatan pengendalian gulma di kebun telah dilaksanakan dengan baik dan dikendalikan pada level di bawah ambang ekonomi. Dari analisis vegetasi diketahui bahwa dari 39 jenis gulma yang ada, empat jenis gulma yakni Ottochloa nodosa, Paspalum conjugatum, Muccuna Bracteata, dan Cyperus killingia merupakan gulma paling dominan dengan nilai SDR di atas 10%. Terdapat variasi seedbank antara lahan TBM, TM muda dan TM tua. Pada areal TBM densitas simpanan biji gulmanya lebih tinggi (584 individu/m2) dibandingkan dengan areal TM muda (204 individu/m2) dan TM tua (47 individu/m2). Seedbank terbanyak diperoleh 0-10 cm. Secara keseluruhan, seedbank yang berhasil tumbuh: daun lebar (199 individu/m2), rumput (74 individu/m2), paku-pakuan (0 individu/m2), dan teki (562 individu/m2).
Manajemen Panen Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Adolina, Serdang Bedagai, Sumatera Utara Rio Elvandari Lubis; Adolf Pieter Lontoh
Buletin Agrohorti Vol. 4 No. 2 (2016): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (348.852 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v4i2.15013

Abstract

Kegiatan magang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Kegiatan magang dilaksanakan di Kebun Adolina. Dalam pelaksanaan magang, manajemen panen dalam kegiatan panen kelapa sawit diutamakan untuk diamati dan dipelajari. Pengamatan dalam manajemen panen terdiri atas: rotasi panen, kerapatan panen, taksasi produksi harian, kebutuhan tenaga panen, kriteria matang panen, kapasitas pemanen, mutu buah dan pengangkutan buah ke pabrik kelapa sawit. Data yang diperoleh dianalisis secara kuantitatif menggunakan rata-rata, persentase dan standar deviasi (statistik deskriptif) serta uji t-student (komparasi). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa manajemen panen kelapa sawit di Kebun Adolina perlu ditingkatkan. Hal ini karena kapasitas pemanen yang lebih rendah dari standar perusahaan dan tingginya persentase produksi buah yang tidak bermutu. Rendahnya kapasitas  pemanen  berpengaruh  terhadap  perhitungan  kebutuhan  tenaga  panen  dan  terganggunya  rotasi panen. Rotasi panen yang terganggu berpengaruh terhadap tingginya persentase produksi buah yang tidak bermutu. Kebun Adolina telah melaksanakan taksasi kerapatan panen yang cukup akurat terhadap kerapatan panen realisasi. Keakuratan taksasi kerapatan panen terhadap kerapatan panen realisasi berpengaruh terhadap keakuratan taksasi produksi harian serta perhitungan kebutuhan tenaga panen dan angkutan panen.
Manajemen Pemupukan Kelapa Sawit di Sungai Bahaur Estate, Kalimantan Tengah Aslina Putri Nunyai; Sofyan Zaman; Sudirman Yahya
Buletin Agrohorti Vol. 4 No. 2 (2016): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.542 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v4i2.15016

Abstract

Kebutuhan minyak nabati yang terus meningkat menyebabkan perlu adanya peningkatan kuantitas dan kualitas minyak nabati dunia. Elaeis guineensis Jacq. merupakan tanaman jenis palma penghasil minyak nabati terbanyak didunia. Kelapa sawit yang tumbuh optimal akan menghasilkan tandan buah yang segar dan minyak yang berkualitas. Budidaya yang tepat mempengaruhi hasil tandan buah segar (TBS) dan salah satu budidaya yang penting adalah pemupukan. Tujuan dilaksanakan kegiatan magang adalah untuk mempelajari kegiatan pengelolaan kebun mulai dari perawatan hingga panen yang dilakukan selama 4 bulan. Metode pelaksanaan magang terdiri dari aspek teknis dan manajerial. Aspek khusus pengamatan manajemen pemupukan konsep 4 tepat pemupukan (4T) yaitu tepat jenis, dosis, waktu, cara, dan tempat. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa konsep tepat waktu belum terlaksana dengan baik dan masih perlu dilakukan upaya peningkatan kualitas tenaga kerja serta fasilitas yang lebih baik agar pelaksanaan pemupukan efektif dan efisien.
Optimasi Dosis Pemupukan Kalium pada Budi Daya Tomat (Lycopersicon esculentum) di Inceptisol Dramaga Helena A P Hati; Anas D Susila
Buletin Agrohorti Vol. 4 No. 2 (2016): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.85 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v4i2.15017

Abstract

Penelitian ini bertujuan memperoleh dosis optimum pupuk kalium pada budi daya tomat spesifik lokasi yaitu di Inceptisol Dramaga dengan status hara K tanah tinggi. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan  Cikabayan  IPB  Dramaga  mulai  Juli  hingga  Oktober  2014.  Rancangan  Lingkungan  yang digunakan adalah Rancangan Kelompok Lengkap Teracak dengan empat kali pengulangan dan satu faktor yaitu dosis pemupukan K2O yang terdiri dari lima taraf yaitu 0X (0), ¼X (152.2 kg ha-1), ½X (304.3 kg ha-1), ¾X (456.3 kg ha-1), dan X (608.6 kg ha-1). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada status hara K tinggi pupuk K tidak memberikan pengaruh nyata terhadap seluruh parameter pengamatan, sehingga pemupukan K2O tidak perlu dilakukan.
Keefektifan Allelopati Teki (Cyperus rotundus L.) terhadap Penekanan Perkecambahan Biji Asystasia gangetica (L.) T. Anderson pada Berbagai Jenis Tanah Martika Andhini; M A Chozin
Buletin Agrohorti Vol. 4 No. 2 (2016): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.017 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v4i2.15018

Abstract

Beberapa penelitian terdahulu mengindikasikan bahwa allelopati pada teki (Cyperus rotundus) berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bioherbisida untuk menekan perkecambahan biji gulma berdaun lebar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh berbagai formulasi biomassa teki dalam menekan perkecambahan  biji  gulma  Asystasia  gangetica,  gulma  berdaun  lebar  yang menjadi masalah di berbagai perkebunan. Tujuan lain dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perbedaan konsentrasi ekstrak teki dalam menekan perkecambahan   biji   A.   gangetica   pada   berbagai   jenis   tanah.   Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni-Oktober 2014 di Laboratorium Ekofisiologi Tanaman, Departemen Agronomi dan Hortikultura. Percobaan pertama menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan perlakuan 5 formulasi biomassa teki yaitu mulsa basah, mulsa kering, butiran, tepung, dan kontrol. Percobaan  kedua  menggunakan  Rancangan  Acak  Lengkap  (RAL)  faktorial dengan perlakuan konsentrasi ekstrak teki 0 kg L-1, 1 kg L-1, 2 kg L-1, dan 3 kg L-1 dan perlakuan jenis tanah dengan perbedaan kandungan liat  yaitu kuarsa, regosol, andosol, latosol dan podsolik. Seluruh perlakuan diulang 3 kali. Hasil penelitian menunjukkan  bahwa  seluruh  formulasi  teki  yang  diuji  secara  nyata  efektif menekan perkecambahan biji gulma A. gangetica dibandingkan dengan kontrol. Jenis   tanah   sangat   nyata   mempengaruhi   persentase   perkecambahan biji A. gangetica. Aplikasi ekstrak teki menunjukkan kecendrungan   semakin   tinggi pada semua jenis tanah  konsentrasi   ekstrak   teki   semakin   menekan perkecambahan biji A. gangetica.
Pengelolaan Panen Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Riau Nurcahya Destiawan; Ani Kurniawati
Buletin Agrohorti Vol. 4 No. 2 (2016): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.184 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v4i2.15019

Abstract

Kegiatan penelitian dilaksanakan di kebun Sei Air Hitam, Kabupaten Rokan Hulu, Riau pada bulan Februari-Juni 2013. Perencanaan panen yang dilakukan adalah perhitungan angka kerapatan panen (AKP),  taksasi  panen,  tenaga  kerja,  transportasi  panen,  rotasi  panen,  sarana  dan  prasarana  panen. Permasalahan yang terdapat dalam kegiatan panen adalah persentase AKP < 15%, pemakaian alat pelindung diri yang rendah, rotasi panen yang dipercepat dan kualitas panen yang tidak sesuai dengan standar perusahaan. Pengasawan terhadap kegiatan panen harus ditingkatkan sehingga kualitas panen sesuai dengan standar perusahaan.
Manajemen Pemanenan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di Kebun Gunung Pamela, Sumatera Utara Husein Habib; Adolf Pieter Lontoh
Buletin Agrohorti Vol. 4 No. 2 (2016): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v4i2.15020

Abstract

Kegiatan penelitian memberikan ilmu, keterampilan dan pengalaman tambahan dalam aspek teknis budidaya kelapa sawit maupun manajerial dalam mengkoordinasikan karyawan. Kegiatan berlangsung dari bulan Februari hingga Juni 2013 di kebun Gunung Pamela Sumatera Utara. Pengamatan diuji menggunakan analasis data statistika yaitu korelasi dan uji t-student. Rotasi panen, angka kerapatan panen, manejemen tenaga kerja, dan pengawasan panen merupakan aspek penting dalam kegiatan panen. Dari hasil analisis yang dilakukan, nilai akp estimasi dengan realisasi tidak berbeda nyata, hasil korelasi terhadap kualitas pemanen yang dinilai berdasarkan umur pemanen, lama kerja, dan tingkat pendidikan terhadap output pemanen (jumlah tandan) menunjukkan sifat yang tidak nyata, lemah, dan searah kecuali tingkat pendidikan yang bersifat berlawanan arah. Hasil uji t-student terhadap lama kerja menunjukkan bahwa lama kerja pemanen tidak berpengaruh nyata terhadap output yang dihasilkan. Umur pemanen yang kurang dari 30 tahun dan lebih dari 30 tahun menurut hasil uji-t ternyata berpengaruh tidak nyata pula terhadap output yang dihasilkan pemanen. Produktivitas kelapa sawit di kebun Gunung Pamela belum sesuai dengan standar marihat.
Manajemen Sortasi dan Pemecahan Buah Kakao (Theobroma cacao L.) di Jawa Tengah Ruswandi Rinaldo; M A Chozin
Buletin Agrohorti Vol. 4 No. 2 (2016): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.401 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v4i2.15022

Abstract

Theobroma cacao adalah tanaman tahunan yang bijinya banyak digunakan dalam industri makanan, minuman, dan pengobatan. Tujuan penelitian adalah untuk mempelajari salah satu tahapan penting manajemen dari pengolahan hasil, yaitu tentang kualitas kakao berdasarkan analisis biji kakao basah dan biji kakao kering di kebun Cilacap, Jawa Tengah mulai Februari – Juni 2011. Pengambilan data dilakukan melalui analisis biji kakao basah dan biji kakao kering. Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas biji kakao basah tidak memenuhi standar perusahaan sedangkan kualitas biji kakao kering sudah memenuhi standar
Faktor Penentu Produktivitas Tenaga Kerja Panen Kelapa Sawit, Kalimantan Timur Septi Nur Afifah; Iskandar Lubis
Buletin Agrohorti Vol. 4 No. 2 (2016): Buletin Agrohorti
Publisher : Departemen Agronomi dan Hortikultura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.559 KB) | DOI: 10.29244/agrob.v4i2.15024

Abstract

Efektifitas tenaga kerja sangat dipengaruhi oleh pembinaan, pengaturan, pendayagunaan dan pengembangan yang dilakukan perusahaan. Kegiatan penelitian yaitu bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerja serta mempersiapkan diri untuk menghadapi kerja nyata. Selain itu penelitian bertujuan untuk mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas tenaga kerja panen kelapa sawit. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan menggunakan model regresi linear berganda untuk analisis. Berdasarkan analisis regresi linear berganda secara parsial didapatkan tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, dan umur tidak berpengaruh signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja panen, sedangkan lama kerja berpengaruh secara signifikan. Pengujian  regresi secara simultan menunjukan  tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, umur dan lama kerja berpengaruh signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja panen

Page 1 of 2 | Total Record : 15