cover
Contact Name
Ahmudin
Contact Email
icomse@email.unikom.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
icomse@email.unikom.ac.id
Editorial Address
Jl. Dipatiukur No. 112-114 Bandung 40132
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Indonesian Community Service and Empowerment Journal (IComSE)
ISSN : 27232549     EISSN : 27214648     DOI : -
Indonesian Community Service and Empowerment Journal (Jurnal IComSE) is a scientific periodical that is published twice a year. Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Komputer Indonesia publish the journal. IComSE journal aims to disseminate the ideas and research results of community services and empowerment. The activities of community services and empowerment are in the topics of engineering, technology, social humanities, law, and design.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 54 Documents
STRATEGI PENGEMBANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA (HOME INDUSTRI) TAPE KETAN DI DESA BAKUNG LOR KECAMATAN JAMBLANG KABUPATEN CIREBON ramlah puji astuti; Apri Dwi Astuti
Indonesian Community Service and Empowerment Journal (IComSE) Vol 4 No 1 (2023): Indonesian Community Service and Empowerment Journal (IComSE)
Publisher : Divisi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DP2M) UNIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/icomse.v4i1.8432

Abstract

Industri rumah tangga memiliki peran penting dalam membangun perekonomian desa dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam maupun sumber daya lainya yang ada di desa. Industri rumah tangga akan berkembang sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa. Desa Bakung Lor merupakan salah satu contoh desa yang sedang dikembangkan oleh pemerintah Kabupaten Cirebon untuk dijadikan desa mandiri dengan produk unggulan yaitu Tape Ketan. Sebagian besar masyarakat di Desa Bakung Lor bekerja sebagai petani dan pelaku UMKM yang hidup dengan tingkat sosial ekonomi rendah. Ibu rumah tangga di Desa Bakung Lor sebagian besar memiliki usaha sampingan yaitu sebagai industri rumah tangga dengan produk unggulan tape ketan. Produktifitas tape ketan ini jika diperhatikan setiap tahunya mengalami peningkatan, namun belum semua industri bisa bekerja sama dengan toko oleh-oleh lokal untuk pemasaran produknya, sehingga dibutuhkan sinergitas antara pengusaha toko oleh-oleh dengan pengusaha industri tape ketan ini. Permasalahan lainya yang banyak dihadapi oleh industri tape ketan ini adalah kurangnya pemahaman mengenai manajemen keuangan industri kecil sehingga tidak banyak diantara pengusaha tape ketan ini yang tidak dapat mempertahankan usahanya disaat krisis. Berbagai permaslaahan yang mnucul di Desa Bakung Lor menggugah kami untuk melakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat disana dengan tujuan meningkatkan kapasitas pelaku UMKM tape ketan yang ada di sana. Metode yang diterapkan dalam pemberdayaan ini adalah dengan metode Participatory Action Research (PAR) yang melibatkan mitra UMKM sebanyak 20 orang. Kegiatan Pemberdayaan ini berlangsung selama 6 bulan selama bulan Juli s.d Desember 2021 mulai dari kegiatan sosialiasasi, pelatihan hingga pendampingan langsung kepada mitra UMKM. Hasil pemberdayaan berupa masyarakat mampu menghasilkan kemasan yang inovatif, memahami teknik pemasaran online serta mampu menyusun laporan keuangan secara digital. Kata kunci: UMKM, Pemasaran, dan Laporan Keuangan
PENINGKATAN KAPASITAS APARATUR GAMPONG KEUDE JRAT MANYANG KECAMATAN TANAH PASIR KABUPATEN ACEH UTARA Bobby Rahman; M. Akmal; Teuku Muzaffarsyah; Zulhilmi Zulhilmi; Bimby Hidayat; Irfan Irfan
Indonesian Community Service and Empowerment Journal (IComSE) Vol 4 No 1 (2023): Indonesian Community Service and Empowerment Journal (IComSE)
Publisher : Divisi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DP2M) UNIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/icomse.v4i1.8463

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas aparatur gampong di Gampong Keude Jrat Manyang. Manfaat kegiatan pengabdian ini untuk meningkatkan kapasitas aparatur dalam menjalankan tugas dan fungsinya melayani masyarakat juga untuk meningkatkan kualitas layanan yang dihasilkan oleh aparatur serta memberikan pemahaman akan pentingnya peningkatan kapasitas dalam menyahuti tuntutan pelayanan yang berkualitas oleh masyarakat. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan tiga tahapan, diantaranya observasi/survey awal lapangan, pelaksanaan kegiatan pelatihan dengan cara ceramah dan paparan langsung kepada peserta serta tahapan evaluasi hasil pelatihan dengan cara diskusi dan responsive. Hasil kegiatan menggambarkan bahwa sebelum pelatihan dilakukan kinerja aparatur Gampong kurang optimal dalam pelayanan bagi masyarakat. Setelah pelatihan terlaksana dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat memunculkan konsep efektifitas, efesiensi dan akuntabilitas dalam peningkatan aparatur Gampong di Keude Jrat Manyang. Dampak yang paling penting adalah meningkatkan potensi sumber daya manusia yang handal dalam menjalankan roda pemerintahan Gampong. Kesimpulannya Pelatihan peningkatan kapasitas aparatur gampong dapat membawa dampak yang sangat baik sehingga aparatur pemerintah gampong dalam memberikan pelayanan menjadi optimal. Kata kunci: Pelatihan, Kapasitas, Aparatur, gampong.
THE ROLE OF INVENTORY IN CIRENG AND CIMOL NELLA'S BUSINESS DEVELOPMENT IN THE COVID-19 PANDEMIC PHASE Resi Juariah Susanto
Indonesian Community Service and Empowerment Journal (IComSE) Vol 4 No 1 (2023): Indonesian Community Service and Empowerment Journal (IComSE)
Publisher : Divisi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DP2M) UNIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/icomse.v4i1.8761

Abstract

This community service was carried out with the aim of improving the inventory system method for Cireng and Cimol Nella SMEs. Where at this time the service also provided assistance and carried out directly or practiced in calculating inventory using the EOQ method so that it was precise and no raw materials were wasted so as not to cause harm to the cireng and cimol nella business owners. The problem that is often faced by Cireng and Cimol Nella MSME actors is the inaccuracy of ordering raw materials so that orders are made continuously, in the pandemic era, entrepreneurs want effective ordering of raw materials so they don't often meet with suppliers so that when ordering raw materials they can be stored for not too long to avoid damaged products and make product quality less good too. The method used is the EOQ (Economic Order Quantity) method with a yield of 885 kg for each order with a total order of 3 orders per year. The output targets to be achieved are in the form of publication in journals and increased understanding and skills of business actors. Key words: abstract, italic, mathematical equation
PENGEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH BERBASIS 4.0:FESYEN XUSHA DI KOTA BANDUNG ERA PANDEMI COVID – 19 Taufik Taufik; Rini Afriantari
Indonesian Community Service and Empowerment Journal (IComSE) Vol 4 No 1 (2023): Indonesian Community Service and Empowerment Journal (IComSE)
Publisher : Divisi Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (DP2M) UNIKOM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34010/icomse.v4i1.8857

Abstract

Small and medium enterprises in Indonesia are one of the cornerstones of a new developing economy, including Indonesia. Many creative young people develop various businesses by looking at the times and market needs. Bandung, or Paris Van Java, is a tourist destination famous for its "contemporary" youth fashion. Many young generations (millennials) work and innovate by seeing business opportunities, including the fashion industry. They select and project segments for their products, but their business stagnates due to several constraints. Ruri Erika started a clothing business with a young women segment named Xusha, and she hopes to contribute to Indonesian fashion. Erika designed Xusha products to give young women and young people new colors to look fashionable. However, since the Covid-19 pandemic, government policies to limit community activities have impacted sales of Xusha products. It happened because, before the status of the Covid-19 pandemic, Xusha only relied on marketing through bazaars and exhibitions. The team implemented the PKM FISIP Unpas to assist partners in overcoming various obstacles faced during the Covid-19 pandemic, especially marketing and finance. The program's methods are training and technical guidance approach; this PKM program was implemented from March 27, 2021, to June 6, 2022, successfully providing an understanding of using the Cash Book application to manage financial flows. In addition, the PKM team helps partners carry out promotional and marketing strategies using media through e-commerce and social media.