cover
Contact Name
Sri Suryanti
Contact Email
srisuryanti@umg.ac.id
Phone
+6281280297873
Journal Mail Official
didaktika@umg.ac.id
Editorial Address
Faculty Teacher Tranining and Education, Universitas Muhammadiyah Gresik Jl. Sumatera No. 101 GKB Kebomas Gresik Provinsi Jawa Timur
Location
Kab. gresik,
Jawa timur
INDONESIA
Didaktika: Jurnal Pemikiran Pendidikan
ISSN : 16934318     EISSN : 26218941     DOI : http://dx.doi.org/10.30587/didaktika
Core Subject : Education,
didaktika Jurnal Pemikiran Pendidikan memuat hasil penelitian dibidang pendidikan, baik pendidikan matematika, pendidikan bahasa inggris maupun pendidikan dasar
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 22 No 1 (2015)" : 10 Documents clear
PENGARUH EVALUASI MUTU INTERNAL (EMI) LEMBAGA PENDIDIKAN TENAGA KEPENDIDIKAN (LPTK) TERHADAP TINGKAT KEPUASAN STAKEHOLDERS PADA LAYANAN JASA PERGURUAN TINGGI (STUDI ANALISIS PADA PERGURUAN TINGGI SWASTA DI KABUPATEN GRESIK) Sri Uchtiawati; Irwani Zawawi
DIDAKTIKA Vol 22 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (303.459 KB)

Abstract

Hasil penelitian ini mengungkapkan tentang penyelenggaraan pendidikan tinggi, yang merupakan suatu tolok ukur terhadap kepuasan stakeholders. Untuk itu, maka tuntutan yang harus dipenuhi adalah bagaimana pengelola dapat melakukan layanan dengan memenuhi standar mutu yang ditetapkan, kemudian dianalisis untuk mengetahui pencapaian kinerja masing-masing prodi kependidikan; dan dari pencapaian kinerja ini bisa direncanakan implementasi program pengembangan. Pedoman Pengisian Evaluasi Mutu Internal Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (EMI-LPTK) ini disusun untuk melengkapi (1) Alat Evaluasi Mutu Internal Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, (2) Rubrik Alat Evaluasi Mutu Internal Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, serta (3) Pedoman Pemanfaatan Data Evaluasi Mutu Internal.Metode Penelitian ini dilakukan dengan studi lapangan dan dokumentasi dimanahasil Evaluasi Mutu Internal (EMI) dikorelasikan dengan kepuasan mahasiswa selaku stakeholder. Hasil Penelitian membuktikan bahwa hasil Evaluasi Mutu Internal (EMI) yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi di Kabupaten Gresik/LPTK , setelah dilakukan dianalisis, adalah: Capaian Standar Evaluasi Mutu Internal (EMI) yang paling berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Gresik adalah Standar Isi (X ) dengan koefisien regresi b = 0,148 dengan 1 1 koefisien korelasi R = 0,220. Capaian Standar EMI yang paling berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris adalah Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan (X ) dengan koefisien regresi b = 0,045 dengan koefisien korelasi R = 0,122. Capaian Standar EMI yang paling berpengaruh terhadap kepuasan mahasiswa pada Program Studi Pendidikan Matematika dan Bahasa Inggris adalah Standar Kompetensi Lulusan (X ) dengan koefisien regresi b = 0,076 dengan koefisien korelasi R = 0,186. Sedangkan secara keseluruhan pengaruh capaian nilai standar EMI terhadap kepuasan mahasiswa Fakulktas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Gresik didapat bahwa terdapat pengaruh antara Capaian Standar EMI (X) Terhadap Kepuasan Mahasiswa (Y).Untuk Kepuasan layanan Jasa Perguruan Tinggi dalam lingkup Departemen Agama, kepuasan layanan jasa pendidikan yang paling dirasakan adalah: bentuk jaminan (assurance) (X ), yang berupa kesopanan dan keramahtamahan personel dalam memberikan pelayanan, sedangkan layanan jasa yang masih kurang dirasakan mahasiswa adalah masih kurangnya kemampuan pihak perguruan tinggi dalam memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan (reliability) (X ),terutama mekanisme (cara kerja) pelayanan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam mengelola Jasa pendidikan tinggi, seyogyanya dilakukan Evaluasi Mutu Internal (EMI), dan untuk kepuasan layananjasa yang diharapkan oleh stakeholders, maka alur untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan pengelolaan Perguruan Tinggi, ditetapkan melalui Standar Operasional Prosedur (SOP).
PENINGKATAN KEPERCAYAAN DIRI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MAHASISWA PADA MATA KULIAH MATEMATIKA DISKRIT MELALUI DISCOVERY LEARNING Sri Suryanti
DIDAKTIKA Vol 22 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (818.519 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri serta kemampuan pemecahan masalah mahasiswa prodi pendidikan matematika pada mata kuliah matematika diskrit. Mata kuliah Matematika Diskrit lebih banyak berisi penerapan pemecahan masalah, akan tetapi pada kenyataannya kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah masih kurang, selain itu subjek dalam penelitian ini yaitu mahasiswa semester empat tahun akademik 2014/2015 prodi Pendidikan Matematika mempunyai kepercayaan diri yang rendah, terutama dalam memecahkan masalah matematika yang lebih kompleks, sehingga diperlukan desain pembelajaran yang dapat meningkatkan kepercayaan diri serta kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah. Jenis penelitian ini adalah PTK (Penelitian Tindakan Kelas) dengan 5 siklus melalui kegiatan Lesson Study. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran discovery learning mampu meningkatkan kepercayaan diri serta kemampuan pemecahan masalah mahasiswa.
THE ROLES OF TEACHER TO PROMOTE CLASSROOM INTERACTION IN CHILDREN CLASSES Kristi Nuraini
DIDAKTIKA Vol 22 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.76 KB)

Abstract

Classroom interaction is the collaborative exchange of thoughts, feelings, or ideas betweentwo or more people, resulting in a reciprocal effect on each other which takes place in theclassroom. It is a complete action where teacher is one of the elements to assist this fromhappening. In the children classes, where a lot of students are having considerably minorexposure of language, need extra attention to help interaction to take place. This articleaimed at contributing the teaching of English to young learners and promote the classroominteractions in children classes. The final section of this article proposes some techniqueson how to initiate and promote interactions in children classes.
MENUMBUHKAN KEMANDIRIAN SISWA PADA PELAJARAN AL ISLAM MELALUI METODE DISKUSI DI KELAS VII B SMP MUHAMMADIYAH 1 GRESIK Wakiyah Wakiyah; Soetrisno Soetrisno; Machfudl Asyrofi
DIDAKTIKA Vol 22 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (420.837 KB)

Abstract

Permasalahan dalam pembelajaran jenjang SMP pada kelas pertama yangmerupakan masa transisi sekolah dasar ke sekolah jenjang diatasnya mengalami kendalakemandirian dalam belajarnya, penelitian ini bertujuan untuk menumbuhkan kemandiriansiswa dalam belajar sehingga nampak adanya perbedaan ketika siswa di sekolah dasar.Penelitian ini dilaksanakan pada pendidikan Al Islam SMP Muhammadiyah 1Gresik bulan April sampai dengan bulan bulan Mei 2015. Subyek dalam penelitian iniadalah siswa kelas VII B yang berjumlah 24 peserta. Masing-masing siklus terdiri dariplan, do, see dengan 4 (empat) siklus. Teknik analisis data dilakukan sepanjang prosespelaksanaan tindakan yaitu perumusan rencana-rencana berdasar hasil observasi awalterhadap kondisi peserta dalam proses pembelajaran, bertindak sesuai denganperencanaan, mengamati hasil dari tindakan yang dilakukan, melakukan refleksi dankemudian merumuskan kembali rencana berdasarkan informasi yang lebih baik. Hasilpenelitian adalah dengan metode diskusi siswa menjadi mandiri yaitu aktif dalam belajar,menpunyai inisiatif yang baik, kreatif dan berani mengungkapkan pendapat serta percayadiri. Pada akhirnya siswa menjadi sangat senang dan antusias dalam mengikuti matapelajaran Pendidikan Al Islam sehingga kompetensi siswa sesuai yang diharapkan.
THE IMPLEMENTATION OF CODE SWITCHING FOR MIXED-ABILITY ESP CLASSES Maulida Yuniswati
DIDAKTIKA Vol 22 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.32 KB)

Abstract

Code switching is the alternation between two or more languages in a speaker's speech(Yamat et.al, 2011:19). It is believed that code switching occurs naturally as an indicator ofbilingualism. Classroom code switching starts to gain importance in language learningclasses (Chowdhury, 2013:42) and becomes a controversial issue in the EFL classes. Thelanguage teachers who support classroom code switching in the EFL classes consider that itfacilitates the continuity of the speech. It also serves as an aid to transfer meaning andcommunicative purpose. On the other hand, the ones who against the application of codeswitching in classrooms view a mother tongue as interference which hampers the learningenvironment. It makes the students become less interested in listening to the targetlanguage and gain low English proficiency. However, from several notable papers underclassroom code switching, it can be concluded that code switching as one of scaffoldingactivities does assist the students in learning English. Code switching plays an importantrole both as the facilitative and the affective function.
PENINGKATAN KEAKTIFAN PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN MELALUI GUIDED DISCOVERY LEARNING Nur Hidayah; Achmad Ashari; Ikhsan Ikhsan
DIDAKTIKA Vol 22 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (523.023 KB)

Abstract

Matematika merupakan pengetahuan yang sangat dibutuhkan oleh pengetahuanlain untuk berkembang. Matematika merupakan pengetahuan yang paling efektif untukmengembangkan kognisi seseorang, karena objeknya yang abstrak dan hanya ada dalampikiran manusia. Matematika diajarkan di setiap tingkat sekolah. Namun kenyataannyamasih banyak peserta didik yang kurang berminat dengan pelajaran matematika, sepertiyang terjadi di SMP Muhammadiyah 1 Gresik. Sebagian besar peserta didik masih kurangaktif dalam pembelajaran. Mereka masih menganggap matematika merupakanpembelajaran yang penuh dengan perhitungan yang sulit untuk dipahami. Pembelajaranyang dilaksanakan di SMPM 1 Gresik masih menggunakan metode ceramah dankurangnya penggunaan media pembelajaran yang bervariasi, hal ini juga menjadi faktorpenyebab peserta didik merasa jenuh dalam pembelajaran matematika. Untukmenyelesaikan permasalahan ini diperlukan upaya dengan menerapkan pembelajaranyang mampu menjadikan seluruh siswa aktif mengkonstruk sendiri konsep atau rumusdalam matematika. Metode guided discovery learning (pembelajaran penemuanterbimbing) merupakan salah satu metode yang sesuai untuk mengatasi permasalahan diatas. Untuk mendukung supaya peserta didik lebih aktif lagi diperlukan mediapembelajaran dan LKS yang menjadi guided dalam proses penemuan. Berdasarkan latarbelakang di atas maka dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatankeaktifan peserta didik melalui guided discovery learning.Jenis penelitian ini adalah CAR (Classroom Action Research) dengan 4 siklusmelalui kegiatan lesson study. Data yang dalam penelitian ini adalah data keaktifan pesertadidik selama dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode guided discoverylearning. Data tersebut diambil selama proses pembelajaran berlangsung melalui kegiatanobservasi kelas. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi keaktifan pesertadidik dalam pembelajaran.Hasil penelitian ini adalah melalui guided discovery learning didapatkan peningkatankeaktifan peserta didik pada setiap siklus. Keaktifan yang dimaksud adalah keaktifanpeserta didik dalam: (1) aktivitas pada saat memahami LKS, (2) aktivitas dalam melakukanpengamatan/percobaan dengan menggunakan media, (3) aktivitas dalam menemukankonsep/rumus, (4) aktivitas dalam mempresentasikan hasil diskusi, (5) aktivitas dalammenanggapi presentasi.
COPING WITH THE CHALLENGES OF TEACHING ENGLISH FOR SPECIFIC PURPOSES TO ADULT LEARNERS Dwi Mawan Karifianto
DIDAKTIKA Vol 22 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (139.959 KB)

Abstract

The paper is aimed at understanding the notion of English for Specific Purposes(ESP) commonly taught to adult learners. ESP is different from general English in the waythat it is taught to meet students' specific needs or taught to learners of specific disciplines;thus, it has its special features. In addition, teaching English to adult learners presentsseveral challenges that are different from other age group of learners. English teachers needto understand the characteristics of adult learners so that they can take that intoconsideration in order to increase the effectiveness of their instruction. This paperdiscusses both issues—ESP and adult learners—and the practical implications that theybring to the English language teaching context that teachers of ESP need to know.
INFORMATION GAP ACTIVITIES IN LESSON STUDY FOR TEACHING ENGLISH FOR YOUNG LEARNERS (TEYL) CLASS Paulina Paulina
DIDAKTIKA Vol 22 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (107.942 KB)

Abstract

This study was conducted in order to know the implementation of Information gapactivities in Teaching English for Young Learners class. These activities were designedthrough lesson study. Lesson study aimed to improve the quality of teaching learning whichconsists of three stages, plan, do, see. Through the first plan, information gap activitieswere chosen as the supporting activities to help students comprehend the basic principlesand theory about teaching English for Young Learners. These activities required students towork in group and transfer the information they had after they were asked to read thematerials given. The activities were conducted through four cycles of Lesson Study whichrequired four lecturers to be involved, one as the model teacher and the rests are observers.Through the lesson study, the information gap activities could be monitored through dostage and reflected through the see stage which resulted in students comprehension in basicprinciple and theory about teaching English for Young Learners. Thus, the result can beeffectively lead to students' ability in designing and implementing the teaching learning ofEnglish for Young Learners
IDENTIFIKASI TINGKAT KEMAMPUAN BERFIKIR KREATIF SISWA DALAM MEMECAHKAN MASALAH MATEMATIKA MATERI SPLDV MENGGUNAKAN MULTIPLE SOLUTION TASK (MST) PADA KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 7 CERME Titik Darmayanti
DIDAKTIKA Vol 22 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.505 KB)

Abstract

Lesson Study adalah memiliki arti penelitian mengenai balajar. Untuk meningkatkanprofesionalisme guru, dalam pengembangan juga bisa digunakan di perguruan tinggi untukmengamati aktivitas keseluruhan pengajaran baik oleh mahasiswa dan dosen. Lewis(2002) seorang dosen menginginkan meningkatkan pembelajaran, salah satu cara yangpaling logis adalah melakukan kolaborasi dengan dosen lain untuk merancang, mengamatidan melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan dan yang akandilakukan.Hasil Pembahasan pendekatan sibernatik kurang adanya berpikir secara sistematis, tahapdemi tahap baik dosen model dan mahasiswa dan kecendrungan berpikir divergenmenyebar ke beberapa target karena semua materi pengantar akuntansi (PA) dua salingterkait, hal inilah yang perlu di cermati membangun sistem informasi. Materi PA memilikiujung yaitu sistem informasi yang akan menjadi laporan keuangan. Laporan inilah yangakan menjadi rujukan dan informasi.
THE SHIFTING ROLES OF EYL TEACHERS IN THE DIGITAL NATIVE ERA Karina Sari
DIDAKTIKA Vol 22 No 1 (2015)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.794 KB)

Abstract

The advancement of technologies has caused two distinct generations called as DigitalNative and Digital Immigrant. This two generation has made a shifting role for teachers ineducation, not to mention children education. Children nowadays to belong digital nativegenerations, meanwhile not all teachers are. Consequently, as teacher need to realize theneed of having applicable strategy to keep up with the technology advancement and fulfillthe learners need and preference in learning. Therefore, this article would like to proposeideas on the applicable practices in regard with the technology advancement in DigitalNative era with Digital Native learners of children.

Page 1 of 1 | Total Record : 10