cover
Contact Name
Anang Setyo Budi
Contact Email
zooindonesia@gmail.com
Phone
+6282233362977
Journal Mail Official
zooindonesia@gmail.com
Editorial Address
Gedung Widyasatwaloka, Bidang Zoologi, Pusat Penelitian Biologi-LIPI, Jalan Raya Jakarta-Bogor KM 46 Cibinong, Bogor, Jawa Barat
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Zoo Indonesia
ISSN : 0215191x     EISSN : 25278703     DOI : -
Zoo Indonesia adalah sebuah jurnal ilmiah dibidang fauna tropika yang diterbitkan oleh organisasi profesi keilmiahan Masyarakat Zoologi Indonesia (MZI) sejak tahun 1983. Terbit satu tahun satu volume dengan dua nomor (Juli dan Desember). Memuat tulisan hasil penelitian yang berhubungan dengan aspek fauna, khususnya wilayah Indonesia dan Asia. Publikasi ilmiah lain adalah Monografi.
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 26, No 2 (2017): Desember 2017" : 7 Documents clear
Hubungan Filogenetik Phrynella pulchra Boulenger, 1887 Berdasarkan Gen 16S rRNA Farid Akhsani; Amir Hamidy; Achmad Farajallah; Eric N. Smith
ZOO INDONESIA Vol 26, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v26i2.3721

Abstract

Phrynella merupakan marga monotipik yang sejauh ini hanya terdiri dari satu jenis, yakni Phrynella pulchra. Jenis ini terdistribusi di Semenanjung Malaysia, Sumatra dan Pulau Mentawai. Kami mengevaluasi status taksonomi populasi yang berasal dari Sumatra menggunakan data sekuen dari gen 16S rRNA mitokondria. Hubungan filogenetik dianalisis menggunakan Neighbour Joining (NJ), Maximum Likelihood (ML), Bayesian Inference Analisys (BI) dan Unweighted Pair Group Method with Arithmetic Means (UPGMA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa P. pulchra adalah kelompok monofiletik terhadap anggota luar (Metaphrynella, Kaloula dan Micryletta). Kelompok monofiletik P. pulchra terbagi menjadi dua kelompok besar: Sumatra dan Semenanjung Malaysia. Kelompok Sumatra terdiri dari dua subkelompok: Aceh dan Sumatra Utara- Bengkulu. Jarak genetik (uncorrected p-distance) antara populasi Semenanjung Malaysia dan Sumatra berkisar antara 1,1 sampai 2,0%, sedangkan di dalam populasi Sumatra berkisar antara 0,0 sampai 1,1%. Rendahnya jarak genetik populasi Semenanjung Malaysia dengan Sumatra secara taksonomi menunjukkan populasi tersebut masih berada pada tingkat Jenis yang sama.
Variasi Ciri Morfometrik Burung Bondol di Indonesia Evelin Roslinawati; Wahyu Prihatini; Tri Haryoko
ZOO INDONESIA Vol 26, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v26i2.3722

Abstract

Burung bondol mempunyai persebaran luas antara Afrika dan Asia sampai bagian utara Melanesia dan Australia. Burung ini mendiami daerah rerumputan, persawahan, padang rumput,semak, pinggir hutan dan hutan.Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi variasi morfometrik antar spesiesburung bondol (Lonchura) di Indonesia. Sembilan spesies dari Genus Lonchura digunakan pada penelitian ini, yaitu L. punctulata, L.leucogastroides, L. striata, L. fuscans, L.molucca, L. ma-lacca,L. ferruginosa, L.maja, dan L. teerinki. Metode penelitian dimulai dengan pengambilan sampel secara acak ber-dasarkan wilayah asal sampel, pengukuran karakter morfologi serta analisis data menggunakan prosedur Analisis Kom-ponen Utama (Minitab 14). Hasil penelitian menunjukkan dimorfisme ciri jenis kelamin pada karakter panjang kepala, panjang ekor, panjang jari tengah, panjang total tubuh, dan panjang sayap yang lebih besar pada burung jantan dibanding-kan betina. Burung L. leucogastroides dan L. maja memiliki variasi morfometrik intra spesies berdasarkan asal lokasi, sedangkan pada spesies endemik L. fuscans (Kalimantan), L. ferruginosa (Jawa), dan L. teerinki (Papua) terdapat variasi morfometrik antar spesies yang signifikan.
Keragaman Keong Darat di Hutan Suksesi di Gunung Galunggung dan Hutan Tua di Gunung Sawal, Jawa Barat Heryanto Heryanto
ZOO INDONESIA Vol 26, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v26i2.3711

Abstract

Gunung Sawal di Ciamis dan Gunung Galunggung di Tasikmalaya pada tahun 2012 dan 2013 telah disurvey untuk keragaman keong daratnya. Survey dilakukan menggunakan metode sampling purposive. Data keong darat di kedua gunung tersebut kemudian dibandingkan satu sama lain untuk melihat perbedaannya. Penelitian ini mendapati bahwa di Gunung Galunggung ditemukan 19 spesies dari 5 famili keong darat sementara di Gunung Sawal ditemukan 36 spesies dari 9 famili. Jumlah spesies yang ditemukan bergantung pada jumlah mikrohabitat yang dapat ditempati keong darat. Semakin banyak tipe mikrohabitat di suatu tempat, terutama di hutan yang telah relatif stabil, maka akan semakin banyak pula spesies keong yang hidup disitu. Di hutan yang suksesinya belum selesai seperti di hutan Gunung Galunggung, jumlah mikrohabitat relatif sedikit sehingga semakin sedikit pula jumlah spesies keong darat. Berlawanan dengan itu, kepadatan individu di hutan yang masih suksesi lebih tinggi daripada jumlah keong di hutan yang telah stabil. Persaingan antara spesies lebih kecil di hutan suksesi walaupun persaingan antar individu besar.
Kaligono Village, A Home for Tree Snail Amphidromus (Gastropoda: Camaenidae) Nova Mujiono
ZOO INDONESIA Vol 26, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v26i2.3723

Abstract

During recent flora fauna surveys on the karst ecosystem in Purworejo regency, Central Java, opportunities were taken to document tree snails species in Kaligono village of district Kaligesing. Visual observation method was applied. Three species were recorded, namely Amphidromus furcillatus, Amphidromus heerianus, and Amphidromus perversus. The behaviour of these tree snails was also discussed briefly.
Identifikasi Molekuler Microhyla, Tschudi 1839 dari Sumatera Berdasarkan Gen 16S rRNA Tengku Gilang Pradana; Amir Hamidy; Achmad Farajallah; Eric N. Smith
ZOO INDONESIA Vol 26, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v26i2.3717

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengevaluasi posisi jenis Microhyla dari Sumatra berdasarkan sekuen data dari gen 16S rRNA di dalam pohon filogeni Microhyla secara umum. Pohon filogeni dihasilkan dengan menggunakan analisis Unweighted Pair Group Method with Aritmatic Means (UPGMA), Neighbor Joining (NJ), Maximum Likelihood (ML) dan Bayesian Inference (BI). Kami menggunakan Phrynella pulchra, Kaloula pulchra, Kalophrynus pleurostigma, Chalcorana chal-conota, dan Leptobrachium waysepuntiense sebagai anggota outgroup. Hasil pohon filogeni menunjukkan bahwa Micro-hyla terdiri dari sembilan kelompok utama, enam diantaranya merupakan Microhyla dari Sumatra. Microhyla dari Su-matra mengelompok dengan M. achatina, kelompok M. heymonsi, kelompok M. fissipes, kelompok M. palmipes, kelompok M. berdmorei dan kelompok M. superciliaris. Beberapa kelompok memiliki jarak genetik yang besar seperti pada M. achatina (3,1−3,4%), M. heymonsi (3,3−7,1%) dan M. palmipes (2,5−3,4%). Microhyla fissipes membentuk parafiletik dengan M. mukhlesuri, kemungkinan termasuk kedalam complex atau cryptic spesies. Hal ini membutuhkan kajian lebih lanjut secara morfologi dan suara guna menentukan status taksonomi dari masing masing populasi di dalam jenis-jenis tersebut.
Zoo Indonesia Desember 2017 Zoo Indonesia
ZOO INDONESIA Vol 26, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v26i2.3724

Abstract

Identifikasi Spesies Kepiting Bakau Famili Ocypodidae di Kabonga Kecil, Donggala, Sulawesi Tengah Donny Aprilyanto; Fahri Fahri; Annawaty Annawaty
ZOO INDONESIA Vol 26, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52508/zi.v26i2.3718

Abstract

Salah satu wilayah di Sulawesi Tengah yang memiliki ekosistem hutan bakau adalah kawasan oantai Kelurahan Kabonga Kecil, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala. Hutan bakau yang masih banyak ditumbuhi pepohonan masih sangat memungkinkan menjadi habitat dari berbagai fauna akuatik termasuk kepiting bakau. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifkasi dan mendeskripsi jenis kepiting mangrove famili Ocypodidae di Kabonga Kecil, Banawa, Sulawesi Tengah. Koleksi sampel dilaksanakan pada bulan JUnu 2016 dan Januari 2017 menggunakan metode purposive sampling pada empat stasiun peneltiian di area pasang surut hutan mangrove. Identifikasi dilakukan di laboratorium biodeiversitas jurusan Biologi FMIPA UNTAD dan laboratorium Crustacea, MZB, LIPI. Hasil penelitian menunjukkan terdapat enal spesies kepiting famili Ocypodidae di Kabonga Kecil. Keenam spesies tersebut termasuk ke dalam 3 genus yaitu (Austruca (A. annulipes, A. triangularis, dan A. perplexa). Tubuca (T. dussumieri dan T. demani), dan Gelasimua (G. vocans)

Page 1 of 1 | Total Record : 7


Filter by Year

2017 2017


Filter By Issues
All Issue Vol 31, No 2 (2022): Desember 2022 Vol 31, No 1 (2022): Juli 2022 Vol 30, No 2 (2021): Desember 2021 Vol 30, No 1 (2021): Juli 2021 Vol 29, No 2 (2020): Desember 2020 Vol 29, No 1 (2020): Juli 2020 Vol 28, No 2 (2019): Desember 2019 Vol 28, No 1 (2019): Juli 2019 Vol 27, No 2 (2018): Desember 2018 Vol 27, No 1 (2018): Juli 2018 Vol 26, No 2 (2017): Desember 2017 Vol 26, No 1 (2017): Juli 2017 Vol 25, No 2 (2016): Desember 2016 Vol 25, No 1 (2016): Juli 2016 Vol 24, No 2 (2015): Desember 2015 Vol 24, No 1 (2015): Juli 2015 Vol 23, No 2 (2014): Desember 2014 Vol 23, No 1 (2014): Juli 2014 Vol 22, No 2 (2013): Desember 2013 Vol 22, No 1 (2013): Juli 2013 Vol 21, No 2 (2012): Desember 2012 Vol 21, No 1 (2012): Juli 2012 Vol 20, No 2 (2011): Desember 2011 Vol 20, No 1 (2011): Juli 2011 Vol 19, No 2 (2010): Desember 2010 Vol 19, No 1 (2010): Juli 2010 Vol 18, No 2 (2009): November 2009 Vol 18, No 1 (2009): Juli 2009 Vol 17, No 2 (2008): November 2008 Vol 17, No 1 (2008): Juni 2008 Vol 16, No 2 (2007): November 2007 Vol 16, No 1 (2007): Juni 2007 Vol 15, No 2 (2006): November 2006 No 29 (2002): Zoo Indonesia No. 29 Desember 2002 No 28 (2001): Zoo Indonesia No. 28 September 2001 No 31 (1997): Zoo Indonesia No. 31 No 30 (1997): Zoo Indonesia No. 30 No 29 (1997): Zoo Indonesia No. 29 No 28 (1996): Zoo Indonesia No 28 No 27 (1996): Zoo Indonesia No 27 No 26 (1995): Zoo Indonesia No 26 No 25 (1995): Zoo Indonesia No 25 No 24 (1994): Zoo Indonesia No 24 No 23 (1994): Zoo Indonesia no 23 No 22 (1993): Zoo Indonesia No 22 No 21 (1993): Zoo Indonesia No 21 No 20 (1993): Zoo Indonesia No 20 No 19 (1993): Zoo Indonesia No 19 No 18 (1993): Zoo Indonesia No 18 No 17 (1993): Zoo Indonesia No 17 No 16 (1992): Zoo Indonesia No 16 No 15 (1992): Zoo Indonesia No. 15 No 14 (1992): Zoo Indonesia No.14 No 13 (1992): Zoo Indonesia No. 13 No 12 (1991): Zoo Indonesia No. 12 No 11 (1991): Zoo Indonesia No. 11 No 10 (1990): Zoo Indonesia No. 10 No 9 (1990): Zoo Indonesia No. 9 No 8 (1989): Zoo Indonesia No. 8 No 7 (1987): Zoo Indonesia No. 7 No 6 (1986): Zoo Indonesia No 6 No 5 (1985): Zoo Indonesia No. 5 No 4 (1985): Zoo Indonesia No. 4 No 3 (1985): Zoo Indonesia No. 3 No 2 (1983): Zoo Indonesia No. 2 No 1 (1983): Zoo Indonesia No. 1 More Issue