Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

Identifikasi Spesies Kepiting Bakau Famili Ocypodidae di Kabonga Kecil, Donggala, Sulawesi Tengah Aprilyanto, Donny; Fahri, Fahri; Annawaty, Annawaty
ZOO INDONESIA Vol 26, No 2 (2017): Desember 2017
Publisher : Masyarakat Zoologi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu wilayah di Sulawesi Tengah yang memiliki ekosistem hutan bakau adalah kawasan oantai Kelurahan Kabonga Kecil, Kecamatan Banawa, Kabupaten Donggala. Hutan bakau yang masih banyak ditumbuhi pepohonan masih sangat memungkinkan menjadi habitat dari berbagai fauna akuatik termasuk kepiting bakau. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifkasi dan mendeskripsi jenis kepiting mangrove famili Ocypodidae di Kabonga Kecil, Banawa, Sulawesi Tengah. Koleksi sampel dilaksanakan pada bulan JUnu 2016 dan Januari 2017 menggunakan metode purposive sampling pada empat stasiun peneltiian di area pasang surut hutan mangrove. Identifikasi dilakukan di laboratorium biodeiversitas jurusan Biologi FMIPA UNTAD dan laboratorium Crustacea, MZB, LIPI. Hasil penelitian menunjukkan terdapat enal spesies kepiting famili Ocypodidae di Kabonga Kecil. Keenam spesies tersebut termasuk ke dalam 3 genus yaitu (Austruca (A. annulipes, A. triangularis, dan A. perplexa). Tubuca (T. dussumieri dan T. demani), dan Gelasimua (G. vocans)
FREKUENSI KUNJUNGAN LEBAH APIS CERANA DAN TRIGONA SP. SEBAGAI PENYERBUK PADA TANAMAN BRASSICA RAPA Ruslan, Wahiba; Afriani, Afriani; Miswan, Miswan; Elijonnahdi, Elijonnahdi; Nurdiyah, Nurdiyah; Sataral, Mihwan; Fitrallisan, Fitrallisan; Fahri, Fahri
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 4, No 1 (2015): Volume 4 Number 1 (March 2015)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.405 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari frekuensi kunjungan lebah Apis cerana dan Trigona sp. sebagai penyerbuk pada tanaman Brassica rapa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu vocal sampling, dengan dua kali pengamatan. Pengamatan pertama pada bulan Januari dan pengamatan kedua pada bulan Juni 2014, masing-masing pengamatan dilakukan selama 10 hari saat bunga Brassica rapa sedang mekar. Parameter yang diamati meliputi, jumlah bunga yang dikunjungi per menit, lama kunjungan per bunga dan lama kunjungan per tanaman. Hasil pengamatan frekuensi kunjungan tertinggi yaitu pengamatan kedua pada bulan Juni. Trigona sp. mempunuyai jumlah bunga yang dikunjungan 3.14 bunga/menit, lama kunjungan 27.47 detik/bunga dan lama kunjungan 3.89 menit/tanaman, sedangkan jumlah bunga yang dikunjungan A. cerana 1.32 bunga/menit, lama kunjungan 6.22 detik/bunga dan lama kunjungan 1.64 menit/tanaman.
INVENTARISASI UDANG AIR TAWAR DI SUNGAI TORANDA, PALOLO, SIGI, SULAWESI TENGAH, INDONESIA Mangesa, Hesron Elul; Fahri, Fahri; Annawaty, Annawaty
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 5, No 3 (2016): Volume 5 Number 3 (December 2016)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.814 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi udang air tawar yang terdapat di Sungai Toranda, Palolo, Sigi, Sulawesi Tengah, Indonesia. Koleksi dilakukan menggunakan electric fishing, jaring tangan, dan tangan kosong. Hasil identifikasi sampel di Laboratorium Biodiversity Fakultas MIPA Universitas Tadulako menunjukan bahwa terdapat dua spesies udang air tawar di sungai tersebut yaitu Caridina sulawesi Cai & Ng, 2009 dan Macrobrachium lanchesteri (De Man, 1911). Penemuan C. sulawesi di Sungai Toranda mengungkapkan distribusi yang lebih luas dari spesies ini, yang sebelumnya diketahui hanya terdistribusi di Maros Sulawesi Selatan dan Poboya Sulawesi Tengah. Spesies lain yang ditemukan adalah M. lanchesteri yang merupakan udang air tawar introduksi, sehingga keberadaannya di Sungai Toranda diduga terbawa secara tidak sengaja oleh kegiatan perikanan air tawar di sekitar Sungai Toranda. Penemuan kedua spesies ini merupakan laporan baru untuk Palolo Sulawesi Tengah
KEANEKARAGAMAN KUMBANG ANTENA PANJANG (COLEOPTERA: CERAMBYCIDAE) PADA BEBERAPA PERKEBUNAN DI POLOKARTO, JAWA TENGAH Sataral, Mihwan; Fahri, Fahri; Atomowidi, Tri
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 6, No 1 (2017): Volume 6 Number 1 (March 2017)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (367.712 KB)

Abstract

Kumbang antena panjang merupakan serangga penting dalam ekosistem karena ketergantungannya pada sumber makanan di berbagai spesies tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman kumbang antena panjang pada berbagai perkebunan di Polokarto, Jawa Tengah. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan perangkap cabang tumbuhan nangka (Artocarpus trap). Sebanyak 409 individu terkoleksi, terdiri dari 4 tribe, 5 genus dan 10 spesies. Spesies yang paling melimpah disetiap habitat adalah Sybra alternans (163 individu), kemudian diikuti oleh Pterolophia melanura (96 individu). Keanekaragaman tertinggi pada habitat kebun campuran (H= 1,846) kemudian diikuti pada kebun tebu (H= 1,723) dan paling rendah pada kebun jati (H= 1,51). Kesamaan komunitas berdasarkan indeks kesamaan Bray-Curtis, tertinggi antara habitat kebun campuran ? kebun jati (0,795).
LONGHORN BEETLE (COLEOPTERA: CERAMBYCIDAE) IN ENCLAVE AREA, LORE LINDU NATIONAL PARK, CENTRAL SULAWESI Fahri, Fahri; Sataral, Mihwan
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 4, No 2 (2015): Volume 4 Number 2 (August 2015)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Telah dilakukan penelitian mengenai kumbang antena panjang di area Enclave Taman Nasional Lore Lindu pada bulan Desember 2013 sampai Mei 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis kumbang antena panjang di perkebunan kakao dan kopi, area Enclave Taman Nasional Lore Lindu, serta distribusi, tambuhan inang dan habitatnya. Koleksi kumbang antena panjang menggunakan perangkap Artocarpus trap. Terdapat 6 species kumbang antena panjang yang ditemukan di perkebunan kakao dan kopi, yaitu Gnoma pulverea, Acalolepta celebensis, A. fasciata, A. montana, A. rusticatrix, and Epepeotes plorator celebensis
DISTRIBUSI KELOMPOK MACACA HECKI (MATSCHIE, 1901) DAN MACACA TONKEANA (MEYER, 1899) DI HUTAN LINDUNG DAN CAGAR ALAM PANGI BINANGGA SULAWESI TENGAH Gunawan, M. Sarif Indra; Annawaty, Annawaty; Fahri, Fahri
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 7, No 2 (2018): Volume 7 Number 2 (August 2018)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.653 KB)

Abstract

Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2017 yang bertujuan untuk mengetahui distribusi kelompok M. hecki dan M. tonkeana di Hutan lindung dan Cagar Alam Pangi Binangga sebagai upaya konservasi sumber daya hayati. Pengamatan dilakukan di 9 titik pada dua kawasan tersebut dengan menggunakan metode scanning sampling, yaitu mencatat setiap kategori pada waktu yang singkat. Terdapat 4 kelompok Macaca tidak bercampur dan 1 kelompok Macaca bercampur yang ditemukan di kawasan Hutan Lindung, serta terdapat 4 kelompok Macaca bercampur pada kawasan Cagar Alam Pangi Binangga.
KUMBANG ANTENA PANJANG GENUS SYBRA (COLEOPTERA: CERAMBYCIDAE) DARI CAGAR ALAM PANGI BINANGGA SULAWESI TENGAH Rafil, Mohamad; Annawaty, Annawaty; Fahri, Fahri
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 7, No 3 (2018): Volume 7 Number 3 (December 2018)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.456 KB)

Abstract

Kumbang Cerambycid genus Sybra dideskripsi oleh Pascoe pada tahun 1865. Genus Sybra yang telah dilaporkan di Indonesia sebanyak 8 spesies. Pada penelitian ini, spesifik pada spesies Sybra alternans dari Cagar Alam Pangi Binangga Sulawesi Tengah. Deskripsi singkat dari spesies disajiakan dalam tulisan ini beserta habitat tempat dikoleksi dan distribusinya.
STUDI KEANEKARAGAMAN SPESIES NYAMUK ANOPHELES SP. DI KABUPATEN DONGGALA, PROVINSI SULAWESI TENGAH Fahmi, Mohammad; Fahri, Fahri; Nurwidayati, Anis; Suwastika, I Nengah
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 3, No 2 (2014): Volume 3 Number 2 (August 2014)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (549.321 KB)

Abstract

The aim of this study is to determine the diversity of morphological and genetic variation of the Anopheles sp. This study was conducted in the periode of November 2013 - February 2014 in two (2) malaria endemic areas; Labuan Village, in North Donggala and Lalombi Village, in South Banawa of South Donggala Regency. Sample collection was done around cattle cage throughout the night between 18:00 to 6:00. The capture period was 15 minutes oh each, and it was done in every hour. The collection was done by using an aspirator and the sampel was stored in paper cup prior covered by gauze pads. Morphological identification of samples was performed at Entomology Laboratory, Vector Borne Disease Research and Development Unit Donggala. Identification was done based on O'connor and Soepanto (1981). Analysis of genetic was done by RAPD-PCR method. Morphological identification found that there were three (3) species of mosquitoes from the two (2) sites, namely An. tesselatus, An. subpictus, and An. vagus. The highest spesies diversity index obtained in the Lalombi village with H' = 1,07 and the lowest value in the Labuan village with a value of  H' = 0,33. RAPD analysis showed that there were similarity on DNA amplification band patterns on An. tesselatus from the village of Labuan  and it from  Lalombi. But interestingly, there were different on DNA amplification pattern of An. vagus from these two sites.  This  results indicating that the there was genetic variation on An. vagus from these two different villages, even though its have similarity in morphological characters.
INVENTARISASI UDANG AIR TAWAR GENUS CARIDINA DI SUNGAI POBOYA PALU, SULAWESI TENGAH Mulyati, Tri; Fahri, Fahri; Annawaty, Annawaty
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 5, No 1 (2016): Volume 5 Number 1 (March 2016)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (672.23 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menginventarisir spesies udang air tawar genusCaridina disungai Poboya,Palu, Sulawesi Tengah.Koleksi dilakukan menggunakan jaring tangan, dan tangan kosong. Hasil identifikasi sampel di Laboratorium Biologi Dasar Universitas Tadulako menunjukan bahwa terdapat tiga spesies udang air tawar genusCaridina diSungai Poboya, yaitu Caridina sulawesi Cai & Ng, 2009, Caridina laoagensis Blanco, 1939, dan Caridina villadolidi Blanco, 1939. Berdasarkan siklus hidupnya, Caridinasulawesi merupakan spesies udang air tawar yang bersifat land lock species (tidak membutuhkan air payau/air laut), sedangkan spesies Caridina laoagensisdan Caridinavilladolidi masih membutuhkan air payau/air laut dalam menyelesaikan proses siklus hidupnya. Saat ini kondisi lingkungan Sungai Poboya sangat memprihatinkan, karena debit air yang mulai berkurang dan daerah resapan semakin luas, disebabkan oleh tingkat eksploitasi sungai yang sangat tinggi.Hal tersebut mengakibatkan air sungai tidak mengalir sampai ke laut secara kontinyu sehingga dapat mengancam kelangsungan hidup udang air tawar spesies Caridina laoagensis dan Caridina villadolidi, karena dapat mengurangi bahkan menghilangkan akses telur Caridina untuk mencapai air payau/air laut. Apabilakondisi ini terus terjadi dan kedua spesies tersebut tidak mampu menyesuaikan diri dengan kondisi lingkungan yang ada, maka dalam jangka panjang, kedua spesies Caridinaini dikhawatirkan akan terancam punah dari Sungai Poboya untuk selamanya.
DESKRIPSI DAN HABITAT MYCALESIS PERSEUS FABRICIUS, 1775 (RHOPALOCERA: NYMPHALIDAE) SPESIES KOSMOPOLITAN DI GUNUNG TOMPOTIKA, SULAWESI Afrilianti, Cipta; Sataral, Mihwan; Elijonnahdi, Elijonnahdi; Fahri, Fahri
Natural Science: Journal of Science and Technology Vol 8, No 2 (2019): Volume 8 Number 2 (August 2019)
Publisher : Univ. Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (709.138 KB)

Abstract

This study aims to describe Mycalesis perseus Fabricius, 1775 and learn  its habitat in Mt. Tompotika, Sulawesi. This research was conducted in February-March 2019. The butterflies was collected by using purposive sampling method with sweeping techniques using insect net along the hiking trails. The character of M. perseus is explained by the head, thorax, abdomen and wings. Mycalesis perseus characterized by ocellion the wing which borders with the white line on the postdiscal forewing and hindwing sections. Mycalesis perseus was found in secondary forest habitats and cashew gardens at an altitude of 100-200 meters above sea level.