cover
Contact Name
Yunita Djamalu
Contact Email
jtpg@poligon.ac.id
Phone
+6281244439447
Journal Mail Official
jtpg@poligon.ac.id
Editorial Address
Prodi Mesin dan Peralatan Pertanian, Politeknik Gorontalo. Jl. Muchlis Rahim, Panggulo, Kec. Botupingge, Kab. Bone Bolango, Gorontalo
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo
Published by Politeknik Gorontalo
ISSN : 2502485X     EISSN : 25032992     DOI : 10.30869
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) adalah jurnal ilmiah yang dikelola oleh Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian Politeknik Gorontalo. Jurnal ini memuat hasil-hasil penelitian dan pengetahuan sistematis rekayasa dan teknologi dalam bidang teknologi mesin dan peralatan pertanian. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun, yakni pada bulan Mei dan November.
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol 5 No 2 (2020): Jurnal JTPG (November)" : 5 Documents clear
DESAIN KONSTRUKSI MEDIA PENGERING GABAH PADI ALTERNATIF SEMI-OTOMATIS Andika Kaharu; Burhan Liputo; Mustofa Mustofa
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 5 No 2 (2020): Jurnal JTPG (November)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v5i2.677

Abstract

Salah satu proses penting dalam pasca panen padi adalah pengeringan. Pengeringan ini bertujuan untuk menghilangkan kadar air, mencegah fermentasi atau pertumbuhan jamur dan memperlambat perubahan kimia pada makanan. Selama pengeringan, dua proses terjadi secara simultan yaitu perpindahan panas ke produk dari sumber pemanas dan perpindahan massa uap air dari bagian dalam produk ke permukaan dan dari permukaan ke udara sekitar. Tujuan penelitian ini adalah membuat konsep rancangan konstruksi alat pengering gabah padi dan membuat desain ruang pengering gabah. Penelitian ini menganalisis suatu konstruksi alat berdasarkan sistem kerja alat, material yang digunakan dan dimensi alat pengering. Analisis ini dilakukan berdasarkan desain setiap komponen yang dibuat dalam alat pengering gabah padi. Komponen tersebut meliputi cover (penutup wadah), alas wadah, pengukur suhu, roda gigi, gear box, motor AC, dan panel switch. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa untuk desain wadah penampung terbuat dari besi plat tipis dengan ketebalan 0,4 cm dengan luas 80x70 cm. Dimensi ukuran wadah penampung mampu menampung gabah sebanyak 5 kg. Berdasarkan analisis ini diharapkan menjadi dasar dalam pembuatan alat pengering gabah padi yang sesuai dengan kebutuhan.
PEMBUATAN PUPUK ORGANIK BERBAHAN ECENG GONDOK (Eichhornia Crassipes) MENGGUNAKAN ALAT PENCACAH LIMBAH ORGANIK Moh Sarif Ismail; Iqrima Staddal
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 5 No 2 (2020): Jurnal JTPG (November)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v5i2.678

Abstract

Eceng Gondok (Eichhornia crassipes) merupakan jenis tanaman air yang mampu beradaptasi sehingga cepatberkembang biak pada lingkungan baru. Hal ini yang membuat eceng gondok menjadi gulma dominan diwilayahperairan yang tumbuh terapung dapat menggangu jalanya tranportasi perairan. Pemanfaatan Eceng Gondok salahsatu yaitu sebagai pupuk organik yang berupa cair atau padat yang berguna terhadap unsur tanaman. Pupukorganik cair ataupun padat mengandung zat-zat serta unsur-unsur yang di butuhkan oleh tanaman. Tujuanpenelitian adalah untuk mengetahui hasil ukuran hasil cacahan menggunakan mesin pencacah eceng gondokdengan daya putaran kecepatan 1420rpm, proses penyimpanan pengukuran suhu , dan hasil pupuk organik ecenggondok berupa pupuk padat dan cairan. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium umum Mesin PeralatanPertanian Politeknik Gorontalo. Penelitian pembuatan pupuk organik berbahan eceng metode pengujian dilakukan sebanyak 5 kali perlakuan. Hasil penelitian bahwa menunjukan bahwa Semakin kecil ukuran fraksiorganik dari eceng gondok maka proses pengurain semakin cepat dan berbanding lurus dengan fase kematanganpupuk. Pada proses pencacahan eceng gondok didapatkan bahwa rata- rata ukuran hasil cacahan adalah 1,5 cmdengan ukuran yang paling kecil adalah 1 cm.
KLASIFIKASI CACAHAN ECENG GONDOK UNTUK BAHAN KOMPOS YANG EFEKTIF TERHADAP TANAMAN HOLTIKULTURA Mohamad Rizki Buheli; Yunita Djamalu; Siradjuddin Haluti
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 5 No 2 (2020): Jurnal JTPG (November)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v5i2.679

Abstract

Eceng gondok adalah tanaman yang tumbuh disekitar danau, tanaman ini disebut sebagai tanaman pengganggu oleh masyarakat sekitar danau karena merusak lingkungan perairan. Dari sisi ekonomi penggunaan pupuk kompos cair lebih murah dan efektif dibandingkan dengan pupuk organik cair hasil pabrikan. Disamping bahan baku yang cukup meluas juga dapat diprduksi dengan skala yang lebih besar sehingga dapat meminimalisir biaya pemupukan yang berdampak efesiensi untuk anggaran petani.Tujuan penelitian ini adalah menentukan klasifikasi cacahan eceng gondok untuk pupuk kompos cair, menentukan campuran pengomposan untuk pupuk kompos cair, dan mengetahui dampak pemberian pupuk kompos cair terhadap tanaman holtikultura.Dari hasil studi kasus klasifikasi cacahan eceng gondokuntuk bahan kompos yang efektif terhadap tanaman holtikultura dapat diambil kesimpulan bahwa pupuk kompos cair dari eceng gondok berdampak positif bagi tanaman holtikultura , walaupun ada tanaman yang tidak mengalami pertumbuhan jumlah daun karena kurangnya kandungan N pada pupuk kompos itu sendiri.
RANCANG TUGAL PUPUK JAGUNG TIPE VERTICAL Made Putra Widana; Evi Sunarti Antu; Romi Djafa Romi Djafar
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 5 No 2 (2020): Jurnal JTPG (November)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v5i2.680

Abstract

Alat tugal pupuk adalah alat yang digunakan untuk membagi/menabur pupuk. Untuk saat ini model pemupukanjagung paling banyak masih dilakukan dengan cara manaual. Kondisi ini sangat memberatkan bagi para petanikarena disamping proses pemupukan yang lambat juga harus membutuhkan tenaga manusia yang banyak untukmenyelesaikan pekerjaan tersebut. Disamping tenaga yang banyak, efek lainya seperti petani sangat kelelahanbekerja sebab badan terus membungkuk selama proses pemupukan. Pada penelitian ini bertujuan untuk mendesainalat tugal pupuk tipe vertical pressure yang tepat guna hingga mengetahui cara kerja alat dan mengetahui hasilpenaburan pupuk sesuai dengan level takaran. Adapun metode pada penelitian ini yaitu dilakukan tiga runingpengujian dengan menyetel level takaran kemudian dihitung berapa jarak yang ditempuh untuk waktu tertentu.Berdasarkan hail pengujian diperoleh bahwa runing satu dengan jumlah pupuk 15.7 gram memperoleh jarak 48m dengan waktu 6.12 menit dengan jumlah total pupuk 5 kg. Untuk runing dua dengan jumlah pupuk 30 grammemperoleh jarak 36 m membutuhkan waktu 4.59 menit dengan total pupuk yang sama. Sedangkan untuk raningtiga dengan jumlah pupuk 90 gram memperoleh jarak 23 m dengan waktu 2.15 menit dengan total pupuk yangsama. Alat ini sangat efektif digunakan oleh petani.
PEMANFAATAN OLI BEKAS SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF KOMPOR YANG RAMAH LINGKUNGAN Andi Kusnadi; Romi Djafar; Mustofa Mustofa
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 5 No 2 (2020): Jurnal JTPG (November)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v5i2.681

Abstract

Saat ini telah ada beberapa orang atau kelompok masyarakat yang telah memanfaatkan oli bekas sebagai bahan bakar. Namun pemanfaatan ini hanya untuk penggunaan pengerjaan tertentu bukan untuk kalangan umum, seperti untuk bahan bakar pembakaran Batu Gamping, dan Peleburan Aluminium. Minimnya pemanfaatan ini akan mengakibatkan jumlah oli bekas akan terus bertambah dan membuat oli bekas ini menjadi bahan yang rawan untuk mencemari lingkungan.Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis akan melakukan penelitian dengan metode studi pustaka, dengan judul “Pemanfaatan Limbah Oli sebagai Bahan Bakar Kompor Alternatif Ramah Lingkungan”. Karakteristik limbah oli yang paling bagus untuk dijadikan bahan bakar kompor alternatif adalah yang memiliki viskositas terendah (10,58 cts) sebagai hasil pemanasan hingga suhu 1000C dimana oli bekas relatif telah berubah menjadi agak cair sehingga nantinya oli bekas tersebut mudah untuk didorong menuju ke mulut bakar kompor alternatif menggunakan tekanan udara. Tinggi lidah api yang dihasilkan pada pembakaran oli bekas > 25 cm dengan suhu > 222,20C dengan nilai energi kalor terbesar 3,735 kal/detiknya. Nilai efisiensi oli bekas tertinggi yang tercapai adalah sebesar 4,94 %, yang apabila dibandingkan dengan efisiensi minyak tanah memang lebih kecil, namun apabila memasukkan variable keterdapatan oli bekas yang lebih melimpah dibandingkan dengan keterdapatan minyak tanah di masyarakat, penggunaan oli bekas menjadi sebuah bahan bakar kompor alternatif akan tetap lebih hemat biaya daripada menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakarnya.

Page 1 of 1 | Total Record : 5