Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH FUNGSI MEKANIK KINCIR SUDU TERBUKA PADA PLTMH 50 kVA DI DESA MONGIILO KABUPATEN BONE BOLANGO Burhan Liputo
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 3 No 1 (2015): JURNAL TECHNOPRENEUR (Mei)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (559.876 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v3i1.23

Abstract

Desa Mongiilo terdapat sistem PLTMH berkapasitas 50 kVA yang pernah dimanfaatkan oleh warga setempat untuk keperluan listrik rumah tangga dan penerangan akses jalan desa. Sistem PLTMH ini sudah tidak beroperasi lagi karena sering mengalami gangguan dan kerusakan pada komponen bagian sistem PLTMH. Diantara gangguan yang terjadi adalah sabuk transmisi sering putus, tegangan dan frekuensi yang dihasilkan tidak mencapai standar parameter normal. Salah satu penyebabnya adalah fungsi kerja parameter sistem mekanik penggerak tidak berfungsi dengan baik, sehingga telah berpengaruh pada kinerja sistem PLTMH. Akibatnya adalah sistem pembangkit tidak dapat dioperasikan lagi, sementara kondisi desa belum mendapatkan distribusi tenaga listrik dari pihak PLN setempat. Oleh sebab itu perlu dilakukan evaluasi fungsi kerja parameter sistem mekanik untuk mendapatkan data acuan dalam melakukan redesain sistem mekanik PLTMH sehingga dapat menghasilkan kinerja sistem yang optimal.
KONSTRUKSI SIMULATOR BOILER PENGHANGAT AYAM TERNAK BERBAHAN BAKAR LIMBAH PLASTIK MEDIS BURHAN LIPUTO; Siradjuddin Haluti
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 7 No 1 (2019): JURNAL TECHNOPRENEUR (Mei)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.38 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v7i1.318

Abstract

Simulator Boiler Penghangat adalah alat simulasi pembangkit panas menggunakan bahan bakar limbah pelastik medis dengan pengendali konveksi aliran panas yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan ruang ternak ayam. Pada prinsipnya konstruksi simulator boiler ini terdiri atas bagian-bagian utama yaitu tungku, sirkulator, penghembus dan rangkaian pengendali. Alat ini dirancang untuk memanfaatkan limbah plastik medis sebagai bahan bakar pembangkit panas yang dapat menggantikan bahan bakar gas LPG di masyarakat. Metode dalam merancang konstruksi simulator adalah membuat desain konsep, analisis konstruksi, perancangan konstruksi, uji fungsi dan evaluasi hasil uji. Hasilnya dapat disimpulkan bahwa setiap peningkatan panas suhu pada sirkulator melebihi batas normal suhu ruang, maka sistem pengendali dapat mereduksi secara otomatis aliran konveksi panas menuju ruang ternak ayam.
Karakteristik Heat Colector Tipe Solenoid Celup Burhan Liputo; Arif Murtaqi Akhmad Mutsyahidan
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 7 No 2 (2019): JURNAL TECHNOPRENEUR (November)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.079 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v7i2.369

Abstract

Kolektor panas (Heat Colector) tipe solenoid celup adalah salah satu bagian komponen pada boiler penghangat ayam ternak yang berfungsi sebagai penyimpan panas untuk dimanfaatkan sebagai pemanas atau penghangat. Komponen kolektor ini terdiri dari pipa solenoid, air penyimpan panas, pipa udara, pipa air dan sensor pendeteksi panas. Prinsip penyimpanan panas pada kolektor adalah melalui proses konveksi dari pembakaran material tongkol di dalam boiler (tungku). Panas konveksi ini akan menyebabkan air di dalam kolektor menjadi panas dan akan tersimpan dalam waktu tertentu, sekaligus terkonduksi pada pipa solenoid yang letak posisinya tercelup. Keadaan ini menyebabkan ruang sepanjang pipa solenoid menjadi panas dan akan digunakan untuk memanaskan hembusan udara yang akan dialirkan menuju ruang ternak ayam. Keadaan suhu ruang pada kolektor dapat dideteksi menggunakan sensor thermocouple dan nilai temperatur yang dihasilkan akan ditampilkan melalui display thermostat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa temperatur maksimum pada kolektor solenoid mencapai 89 °C dalam waktu pemanasan 2,3 jam dan waktu penyimpanan 5,3 Jam dengan suhu yang distabilkan pada kisaran (36-37) °C. Sehingga akumulasi kemampuan kolektor solenoid untuk mensuplai suhu dapat bertahan dalam waktu 7,6 Jam. Kolektor tipe solenoid dirancang dengan tahapan-tahapan metode kerja yaitu desain dan analisis konsep, pembuatan konstruksi, pengujian dan evaluasi kinerja.
RANCANG BANGUN MESIN PERAS TEBU SISTEM MEKANIK TIGA ROLL MENGGUNAKAN MOTOR BENSIN Harun Doe; Yunita Djamalu; Burhan Liputo
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 1 (2016): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tebu merupakan bahan pokok pembuatan gula pasir dan juga bisa dimanfaatkan sebagai minuman tanpa bahan pemanis buatan. Tebu adalah tanaman hasil pertanian yang banyak di temui di Gorontalo khususnya di Kabupaten Boalemo, dimana sebagian besar masyarakatnya terlibat dalam budidaya tanaman ini. Penulis merancang alat yang dapat menghasilkan sari tebu yang berguna sebagai minuman. Pengolahan tebu menggunakan mesin peras dua roll menghasilkan produksi yang kurang baik dan tingkat keselamatan kerja yang kurang terjamin. Oleh sebab kekurangan pada mesin peras tebu dua roll maka penulis mendesain ulang mesin ini menjadi mesin peras tebu sistem mekanik tiga roll menggunakan penggerak motor bensin. Tujuan penelitian yaitu membuat desain mesin peras tebu sistem mekanik tiga roll dengan penggerak motor bensin. Metode penelitian ini yaitu obseravasi, studi literatur dan merancang bangun serta memodifikasi alat. Spesifikasi desain alat adalah kapasitas mesin ±60 kg/jam, dimensi alat 70 cm x 35 cm x 80 cm, berat ± 65kg, tenaga penggerak motor bensin 5,5 pk. Pengujian mesin peras tebu dilakukan untuk mengetahui hasil rancang bangun dapat berfungsi sesuai dengan desain yang diharapkan. Hasil pengujian mesin peras tebu menghasilkan sari tebu yang lebih bersih, lebih banyak dan keselamatan operator lebih terjamin
REDESAIN MATA PISAU PENGGILING JAGUNG UNTUK PENINGKATAN KUALITAS HASIL PENGGILINGAN Alpian Papeo; Burhan Liputo; Devitta P. Mohidin
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal JTPG (Oktober)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jagung giling merupakan bahan pokok dalam pembuatan makanan ternak yang banyak dikonsumsi oleh peternak besar dan kecil. Sebagai bahan pokok makanan ternak maka tingkat kehalusan gilingan dari jagung harus disesuaikan dengan usia binatang, apakah untuk penggemukan atau produksi berpengaruh terhadap pertumbuhan ternak (Hall, 1983) salah satu kendala dalam mendapatkan hasil gilingan jagung yang bervariasi adalah penggunaan mesin penggiling jagung yang belum sesuai dengan biaya oprasi.Adapun alat mesin penggiling jagung sebelumnya yang menunjukan operasi proses penggilingan berjalan dengan baik, tetapi perlu adanya penyempurnaan dan pembaharuan mesin penggiling jagung dan terutama mekanisme penggilingan yang memerlukan rancangan pada mata pisau penggiling agar dapat menghasilkan penggilingan yang lebih cepat lagi.Mesin penggiling jagung sebelumnya sudah berjalan dengan baik tapi belum bisa di katakan optimal karna proses kerja penggiling jagung masih dilakukan sebanyak tiga kali, dengan prinsip demikian proses kerja mesin penggiling jagung masih membutuhkan waktu lama sehingga dibadingkan dengan bahan baku yang diolah tidak efisien, karna mata pisau dan dudukan pisau merupakan inti pada proses kerja penggilingan jagung.Penelitian ini penulis bermaksud memperbaiki atau menyempurnakan mesin penggiling jagung dengan mendesain mata pisau yang lebih efisien lagi dan dapat membantu penyempurnaan pada mesin penggiling jagung untuk menghasilkan penggilingan beras jagung yang halus dengan proses penggilingan yang relatif cepat.
RANCANG BANGUN ALAT PRES TAHU Ahmad Sunge; Burhan liputo; Farid Darise
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal JTPG (Oktober)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tahu merupakan makanan yang terbuat dari bahan baku kedelai dan proses pengolahannya masih sederhana. Tahu diakui sebagai makanan bergizi dan murah sehingga menjadi makanan yang digemari oleh masyarakat. Umumnya industri tahu termasuk industri kecil sehingga dalam proses pengolahannya masih sangat sederhana dan banyak menggunakan tenaga manusia. Salah satu tahapan pengolahan tahu yaitu pengepresan. Alat pres tahu yang digunakan saat ini masih tradisional yang berupa batu dengan berat 10-15 kg, batu tersebut diangkat dan diletakkan diatas papan cetak tahu. Hal ini tidak efektif karena harus dikerjakan berulang-ulang hingga akhir pengepresan. Pada penelitian ini dirancang bangun sebuah alat pres tahu yang lebih efektif dari segi penggunaannya dalam mengepres tahu. Ukuran wadah cetakan 40 x 40 x 40 cm dengan kapasitas 5 Kg. Dari hasil pengujian alat pres tahu membutuhkan waktu 20 menit untuk mengepres 5 kg bubur tahu hingga menghasilkan tahu yang berbentuk kotak.
RANCANG BANGUN ALAT PENGUPAS DAN PEMBELAH BUAH NANAS SISTEM MANUAL Rival Daud; Evi Sunarti Antu; Burhan Liputo
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal JTPG (Oktober)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Proses pengupasan dan pembelahan buah nanas ini pada umumnya dilakukan dengan cara manual. Dan cara ini mempunyai resiko yang cukup besar. Perancangan alat pengupas dan pembelah buah nanas bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam proses pengupasan dan pembelahan buah nanas sehingga proses pengupasan dan pembelahan buah nanas akan lebih efektif dan mudah dilakukan tanpa menimbulkan resiko. Prinsip kerja alat pengupas dan pembelah buah nanas sistem tekan manual. Tuas penekan mata pisau digerakkan dengan cara ditekan secara manual menuju buah nanas. Pisau pengupas buah nanas ini dirangcang untuk bisa dilepas/diganti sesuai dengan besar diameter dari buah nanas. Hasil pengupasan dan pembelahan buah nanas dengan mata pisau Ø90 mm membutuhkan waktu 15,01detik,sedangkan mata pisau Ø85 mm membutuhkan waktu 13,06 detik maka proses pengupasan dan pembelahan ke4 buah nanas membutuhkan waktu 28.07 detik.
DESAIN KONSTRUKSI MEDIA PENGERING GABAH PADI ALTERNATIF SEMI-OTOMATIS Andika Kaharu; Burhan Liputo; Mustofa Mustofa
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 5 No 2 (2020): Jurnal JTPG (November)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v5i2.677

Abstract

Salah satu proses penting dalam pasca panen padi adalah pengeringan. Pengeringan ini bertujuan untuk menghilangkan kadar air, mencegah fermentasi atau pertumbuhan jamur dan memperlambat perubahan kimia pada makanan. Selama pengeringan, dua proses terjadi secara simultan yaitu perpindahan panas ke produk dari sumber pemanas dan perpindahan massa uap air dari bagian dalam produk ke permukaan dan dari permukaan ke udara sekitar. Tujuan penelitian ini adalah membuat konsep rancangan konstruksi alat pengering gabah padi dan membuat desain ruang pengering gabah. Penelitian ini menganalisis suatu konstruksi alat berdasarkan sistem kerja alat, material yang digunakan dan dimensi alat pengering. Analisis ini dilakukan berdasarkan desain setiap komponen yang dibuat dalam alat pengering gabah padi. Komponen tersebut meliputi cover (penutup wadah), alas wadah, pengukur suhu, roda gigi, gear box, motor AC, dan panel switch. Berdasarkan hasil analisis disimpulkan bahwa untuk desain wadah penampung terbuat dari besi plat tipis dengan ketebalan 0,4 cm dengan luas 80x70 cm. Dimensi ukuran wadah penampung mampu menampung gabah sebanyak 5 kg. Berdasarkan analisis ini diharapkan menjadi dasar dalam pembuatan alat pengering gabah padi yang sesuai dengan kebutuhan.