Claim Missing Document
Check
Articles

Found 26 Documents
Search

Pemanfaatan Potensi Limbah Tongkol Jagung Sebagai Syngas Melalui Proses Gasifikasi Di Wilayah Provinsi Gorontalo Siradjuddin Haluti
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 9 No 1 (2016): April 2016
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (405.42 KB)

Abstract

Abstrak:Jagung merupakan komoditi unggulan Propinsi Gorontal. Walaupun mengalami fluktuasi produksi jagung ditiap tahuntidak mempengaruhi produksi jagung di Provinsi Gorontalo. Dalam beberapa tahun terakhir kebutuhan jagung makinmeningkat, dengan meningkatnya kebutuhan jagung berdampak pada tingginya produksi limbah tongkol jagung yangdihasilkan provinsi Gorontalo, tentunya ini akan menimbulkan masalah bagi lingkungan. Limbah tongkol jagungmerupakan salah satu sektor yang belum dimanfaatkan di provinsi Gorontalo secara maksimal dalam meningkatkannilai ekonomis, lebih efisien dan efektif penggunaannya. Diantaranya pemanfaatan biomassa tongkol jagung sebagaienergi bahan bakar alternatif. Tujuan yang diangkat dalam peneliitian ini adalah (1) Mengetahui potensi produksi limbahtongkol jagung di wilayah Provinsi Gorontalo sebagai energi alternatif. (2)Mengetahui potensi energi alternatif melaluiproses gasifikasi sebagai pemanfaatan dari bahan baku limbah tongkol jagung untuk jadi Gas Syntesis (Syngas).Metode pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data. Hasil potensi bahan bakar yang dapat dihasilkan daripemanfaatan limbah tongkol jagung untuk wilayah Provinsi Gorontalo dapat mencapai total rata-rata sebesar 72.931 tonlimbah tongkol jagung. Untuk pemanfaatan limbah tongkol jagung sebagai bahan bakar alternatif melalui prosesgasifikasi menghasilkan syngas sebesar 92.852 ton.Kata kunci: potensi, limbah, tongkol jagung, gsifikasi, energiAbstract:Corn is a commodity Gorontal province. Despite the fluctuations in maize production in each year does not affect maizeproduction in Gorontalo Province. In recent years, corn demand is increasing, with the increasing demand of corncontributes to the high production of waste generated corncob Gorontalo province, this course will cause problems forthe environment. Corncob waste is one sector that is untapped in the province of Gorontalo to the maximum inimproving economic value, more efficient and effective use. Among the corn cob biomass utilization as an energyalternative fuels. Interest raised in peneliitian are (1) Determine the potential corncob waste production in the province ofGorontalo as an alternative energy. (2) Determine the potential of alternative energy through a gasification process asthe utilization of waste materials for the corn cobs so syntesis Gas (Syngas). Methods of data collection, dataprocessing and data analysis. The results of potential fuel that can be produced from corn cobs waste utilization for theprovince of Gorontalo can reach a total average of 72 931 tonnes of waste corncobs. To use corncob waste as analternative fuel through a gasification process to produce syngas amounted to 92 852 tonnes.Keywords: potential, waste, corn cob, gsifikasi, energy
Pemanfaatan Potensi Limbah Tongkol Jagung Sebagai Syngas Melalui Proses Gasifikasi di Wilayah Provinsi Gorontalo Siradjuddin Haluti
Jurnal Energi Dan Manufaktur Vol 8 No 2 (2015): Oktober 2015
Publisher : Department of Mechanical Engineering, University of Udayana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (143.83 KB)

Abstract

Abstrak:Jagung merupakan komoditi unggulan Propinsi Gorontal. Walaupun mengalami fluktuasi produksi jagung ditiap tahun tidak mempengaruhi produksi jagung di Provinsi Gorontalo. Dalam beberapa tahun terakhir kebutuhan jagung makin meningkat, dengan meningkatnya kebutuhan jagung berdampak pada tingginya produksi limbah tongkol jagung yang dihasilkan provinsi Gorontalo, tentunya ini akan menimbulkan masalah bagi lingkungan. Limbah tongkol jagung merupakan salah satu sektor yang belum dimanfaatkan di provinsi Gorontalo secara maksimal dalam meningkatkan nilai ekonomis, lebih efisien dan efektif penggunaannya. Diantaranya pemanfaatan biomassa tongkol jagung sebagai energi bahan bakar alternatif. Tujuan yang diangkat dalam peneliitian ini adalah (1) Mengetahui potensi produksi limbah tongkol jagung di wilayah Provinsi Gorontalo sebagai energi alternatif. (2)Mengetahui potensi energi alternatif melalui proses gasifikasi sebagai pemanfaatan dari bahan baku limbah tongkol jagung untuk jadi Gas Syntesis (Syngas). Metode pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data. Hasil potensi bahan bakar yang dapat dihasilkan dari pemanfaatan limbah tongkol jagung untuk wilayah Provinsi Gorontalo dapat mencapai total rata-rata sebesar 72.931 ton limbah tongkol jagung. Untuk pemanfaatan limbah tongkol jagung sebagai bahan bakar alternatif melalui proses gasifikasi menghasilkan syngas sebesar 92.852 ton. Kata kunci: Potensi, Limbah, Tongkol Jagung, Gasifikasi, Energi.Abstract:Corn is a commodity Gorontal province. Despite the fluctuations in maize production in each year does not affect maize production in Gorontalo Province. In recent years, corn demand is increasing, with the increasing demand of corn contributes to the high production of waste generated corncob Gorontalo province, this course will cause problems for the environment. Corncob waste is one sector that is untapped in the province of Gorontalo to the maximum in improving economic value, more efficient and effective use. Among the corn cob biomass utilization as an energy alternative fuels. Interest raised in research are (1) Determine the potential corncob waste production in the province of Gorontalo as an alternative energy. (2) Determine the potential of alternative energy through a gasification process as the utilization of waste materials for the corn cobs so synthesis Gas (Syngas). Methods of data collection, data processing and data analysis. The results of potential fuel that can be produced from corn cobs waste utilization for the province of Gorontalo can reach a total average of 72 931 tonnes of waste corncobs. To use corncob waste as an alternative fuel through a gasification process to produce syngas amounted to 92 852 tones. . Keywords: Potential, Waste, Corn Cob, Gasification, Energy.
PEMANFAATAN POTENSI LIMBAH TONGKOL JAGUNG SEBAGAI BRIKETARANG MELALUI PROSES KARBONISASIDIWILAYAH PROVINSI GORONTALO Siradjuddin Haluti; Ridho Hantoro
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 3 No 1 (2015): JURNAL TECHNOPRENEUR (Mei)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.921 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v3i1.16

Abstract

Jagung merupakan komoditi unggulan Propinsi Gorontalo. Walaupun mengalami fluktuasi tidak mempengaruhi produksi jagung di Provinsi Gorontalo.dalam beberapa tahun terakhir kebutuhan jagung makin meningkat, dengan meningkatnya kebutuhan jagung berdampak pada tingginya limbah tongkol jagung yang dihasilkan, tentunya ini akan menimbulkan masalah bagi lingkungan. Limbah tongkol jagungSalah satu sektor yang belum dimanfaatkan di provinsi Gorontalo secara maksimal dalam meningkatkan nilai ekonomis, lebih efisien dan efektif penggunaannya. Diantaranya pemanfaatan briket tongkol jagung sebagai energi bahan bakar alternatif. Tujuan dari penelitian ini adalah(1) Mengetahui produksi limbah tongkol jagung yang bisa dimanfaatkan sebagai energi alternatif bahan bakar briket. (2)Mengetahui massa briket dan nilai kalor pada bahan bakar briket sebagai pemanfaatan dari limbah tongkol jagung. Metode yang dilakukan adalah pengumpulan data produksi jagung untuk mengetahui potensi limbah tongkol jagung yang bisa dimanfaatkan sebagai energi alternatif. dan menghitung massa briket dan nilai kalor pada bahan bakar briketdari pemanfaatan limbah tongkol jagung.Dari hasil perhitungan potensi briket yang dapat dihasilkan dari pemanfaatan limbah tongkol jagung pada masing-masing wilayah di Provinsi Gorontalo yaitu: Kab. Boalemo sebesar 1.550.990 ton massa briket dan nilai kalori 4.516.482 MJ, kab. Gorontalo sebesar 1.225.170 ton massa briket dan nilai kalor 3.567.695 MJ, kab. Pohuwato sebesar 2.724.295 ton massa briket dan nilai kalor 7.933.147 MJ, Kab. Bone Bolango sebesar 136.500 ton massa briket dan nilai kalor 397.488 MJ, kab. Gorontalo utara sebesar 381.675 ton massa briket dan nilai kalor 1.111.437 MJ, dan kota Gorontalo sebesar 3,92 ton massa briket dan nilai kalor 14.151MJ. Sehingga untuk wilayah Provinsi Gorontalo dapat mencapai 6.018.643 ton massa briket. Nilai ini dapat memberikan energy kalor total sebesar 17.537.664 MJ. Dengan demikian potensi energy kalor memiliki karakteristik yang baik jika memanfaatkan potensi limbah tongkol menjadi bahan bakar briket di Gorontalo.
PEMANFAATAN POTENSI LIMBAH TONGKOL JAGUNG SEBAGAI BIOETHANOL MELALUI PROSES FERMENTASI DIWILAYAH PROVINSI GORONTALO SIRADJUDDIN HALUTI
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 4 No 1 (2016): JURNAL TECHNOPRENEUR (Mei)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (391.141 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v4i1.44

Abstract

Jagung merupakan komoditi unggulan Propinsi Gorontalo.Walaupun mengalami fluktuasi tidak mempengaruhi produksi jagung di Provinsi Gorontalo. Dalam beberapa tahun terakhir kebutuhan jagung makin meningkat,dengan meningkatnya kebutuhan jagung berdampak pada tingginya limbah tongkol jagung yang dihasilkan tentunya ini akan menimbulkan masalah bagi lingkungan. Salah satu sektor yang belum dimanfaatkan di Gorontalo secara maksimal adalah pemanfaatan limbah tongkol jagung yang hanya dibuang dan dibakar. Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah(1) Bagaimana produksi limbah tongkol jagung diwilayah Provinsi Gorontalo sehingga dapat menginformasikan seberapa besar potensi produksi limbah tongkol jagung sebagai energi alternatif bahan bakar. (2) Bagaimana potensi energi alternatif dari bahan bakar Bioetanol sebagai pemanfaatan dari bahan baku limbah tongkol jagung. Metode pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data. Hasil potensi bahan bakar yang dapat dihasilkan dari pemanfaatan limbah tongkol jagung untuk wilayah Provinsi Gorontalo dapat mencapai total rata-rata sebesar 72.931 ton limbah tongkol jagung. Untuk pemanfaatan limbah tongkol jagung sebagai bahan bakar Bioetanol melalui proses fermentasi menghasilkan Etanol sebesar 18.174.011 liter.
ANALISIS PERFORMA KOMPOR GASIFIKASI BIOMASSA TIPE FORCED DRAFT MENGGUNAKAN VARIASI JUMLAH BAHAN BAKAR TONGKOL JAGUNG Romi Djafar; Yunita Djamalu; Siradjuddin Haluti; Sjahril Botutihe
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 5 No 2 (2017): JURNAL TECHNOPRENEUR (November)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (609.948 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v5i2.120

Abstract

Ketersediaan energi semakin sedikit mendorong peningkatan harga bahan bakar minyak yang pada akhirnya menyusahkan masyarakat terutama kelompok ekonomi lemah. Guna mengatasi masalah harga minyak dan gas yang semakin mahal dan cadangannya yang terbatas maka diperlukan usaha yang terprogram dan terarah untuk mencari energi alternatif. Salah satu upaya yaitu penggunaan biomassa digunakan pada sektor rumah tangga misalnya untuk keperluan memasak. Namun masyarakat umumnya menggunakan biomassa dengan cara dibakar secara langsung. Sehingga metode pembakaran yang dihasilkan kurang efesien dan tidak ramah lingkungan. Maka dari itu, sejak dahulu kompor gasifikasi biomassa telah dibuat dan tingkat pengembangannya sampai dengan sekarang ini. Berbagai desain dan model telah banyak dikembangkan untuk mengkonversi biomassa sebagai sumber energi alternatif untuk menghasilkan kinerja yang lebih baik. Namun rancangan kompor gasifikasi yang sudah ada tersebut masih memiliki berbagai kendala antara lain proses gasifikasi yang belum optimal dan kualitas pembakaran yang rendah. Tujuan penelitian ini adalah fabrikasi kompor gasifikasi biomassa tipe forced draft menggunakan blower sebagai udara primer untuk skala laboratorium. Gasifikasi biomassa menarik untuk dikembangkan mengingat Propinsi Gorontalo telah menetapkan pertanian sebagai program unggulan yang berbasis jagung. Saat ini limbah hasil pertanian berupa tongkol jagung yang melimpah tersebut tidak dimanfaatkan dan hanya dibakar secara langsung oleh masyarakat. Terutama masyarakat yang tinggal dipemukiman pelosok desa bahkan daerah terisolir sehingga dipastikan bahwa jangkauan suplai energi listik dari PLN tidak terdapat pada daerah tersebut. Oleh karena itu, Teknologi kompor gasifikasi yang dapat mengkonversi biomassa menjadi energi panas yang hemat energi dan ramah lingkungan sebagai solusi yang tepat untuk diperkenalkan kepada pemerintah daerah maupun komunitas masyarakat yang ada. Tujuan Penelitian ini adalah rancang bangun dan fabrikasi kompor biomassa dengan bahan baku tongkol jagung. Hasil fabrikasi telah diuji kinerjanya dengan variasi ukuran jumlah bahan bakar yaitu 1; 2 dan 3 kg masing-masing dengan ukuran bahan bakar 1 cm. Metode yang digunakan adalah water boiling test (WBT) terhadap 3 liter air. Berdasarkan pengujian didapatkan hasil berupa start-up tercepat terjadi pada menit ke 4 dan waktu terlama pada menit ke 8, komsumsi bahan bakar yang dihasilkan berturut-turut 2.65 kg/h; 1.92 kg/h dan 2.6 kg/h. Power input berturut-turut 8.2 kWh; 5.9 kwh dan 9.3 kwh. Power output yang didapatkan adalah terendah sebesar 1.36 kWh dan tertinggi sebesar 2.1 kWh. Total operating time dari kompor masing-masing sebesar 56; 78 dan 85 menit. Sedangkan efesiensi termal kompor gasifikasi dihasilkan sebesar 23.6%.
REDESAIN ALAT PENCACAH JERAMI PADI MENGUNAKAN MOTOR LISTRIK ¼ HP Siradjuddin Haluti
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 6 No 1 (2018): JURNAL TECHNOPRENEUR (Mei)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (470.86 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v6i1.161

Abstract

Jerami padi merupakan bagian dari batang tumbuhan tanpa akar yang akan tertinggal setelah panen butir buahnya .peranan sub sektor non padi juga memrlukan suatu sistem pengelolehan yang seimbanag, meliputi bebrbagai jenis cabang usaha,antara lain usaha ternak tahun.dalam hal ini petani hanya dapat melakukan pencacahan secara manual dengan mengunakan tenaga manusia yaitu dengan secara manual. Tuhuan penelitian yaitu merancang bnagun alat pencacah jerami serta mengetahui prose kerja darri alat pencach jerami secara tradisonal.penelitian mengunakan metode emprik yaitu dengan pengamatan langsung di lapangan ataua di masayarakat petani kemudian di sesuaikan degan data dan studi literatur ,dari data tersebut di lanjutan dengan perancangan desain gambar atau sket gambar penelitian ,tahap selanjutnya adalah pembuatan alat pencacah jerami ini spektifikasinya adalah panjang alat 80 mm lebar 50 mm dan tinggi 50mm dengan kapasitas daya motor adalah ¼ hp dengan kecepatan 2800 rpm dan hasil di ats di simpulkan bahwa ternak bisa maelakukan pencacahan jerami sepanjang 5-50mm sebelum di berikan pasa ternak pencacahan tersebut masih melakukan secara manual dengan kapasitas 0.7kg jerami basah dan srta dalam pencacahan secara otomatis pencachan sebanyak 80 kg menghasilkan jerami sebanyak 26.66 kg/jam
KONSTRUKSI SIMULATOR BOILER PENGHANGAT AYAM TERNAK BERBAHAN BAKAR LIMBAH PLASTIK MEDIS BURHAN LIPUTO; Siradjuddin Haluti
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 7 No 1 (2019): JURNAL TECHNOPRENEUR (Mei)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (317.38 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v7i1.318

Abstract

Simulator Boiler Penghangat adalah alat simulasi pembangkit panas menggunakan bahan bakar limbah pelastik medis dengan pengendali konveksi aliran panas yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan ruang ternak ayam. Pada prinsipnya konstruksi simulator boiler ini terdiri atas bagian-bagian utama yaitu tungku, sirkulator, penghembus dan rangkaian pengendali. Alat ini dirancang untuk memanfaatkan limbah plastik medis sebagai bahan bakar pembangkit panas yang dapat menggantikan bahan bakar gas LPG di masyarakat. Metode dalam merancang konstruksi simulator adalah membuat desain konsep, analisis konstruksi, perancangan konstruksi, uji fungsi dan evaluasi hasil uji. Hasilnya dapat disimpulkan bahwa setiap peningkatan panas suhu pada sirkulator melebihi batas normal suhu ruang, maka sistem pengendali dapat mereduksi secara otomatis aliran konveksi panas menuju ruang ternak ayam.
ANALISA KINERJA SISTEM SCADA DAN TELEKOMUNIKASI DI PT. PLN UNIT PENYALURAN DAN PUSAT PENGATURAN BEBAN GORONTALO Siradjuddin Haluti
Jurnal Technopreneur (JTech) Vol 7 No 1 (2019): JURNAL TECHNOPRENEUR (Mei)
Publisher : UPPM Politeknik Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (261.248 KB) | DOI: 10.30869/jtech.v7i1.321

Abstract

Sistem SCADA dan Telekomunikasi yang di bentuk dari dua sub.sistem yaitu sub sistem teleinformasi data merupakan rangkaian yang menghasilkan fungsi yang digunakan untuk mengoperasikan power sistem dan Sub system Master Station. Dalam beroperasinya peralatan pada masing-masing subsistem harus dapat memberikan layanan yang memadai dari segi kualitas dan kuantitas yang diukur dalam kinerja.Target kinerja pengusahaan yang telah ditetapkan merupakanKesanggupan unit pelaksana untuk mernberikan hasil layanan(availability) berupa fungsi-fungsi sub sistem selama periode triwulan(satu tahun anggaran) dengan memperhatikan kemampuan sistem diunit pelaksana, ketersediaan dana serta kemampuan dan ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM).Dari hasil perhitungan bilangan petunjuk kinerja (availability) sistem SCADA dan telekornunikasi pada PT. PLN UPB Gorontalo untuk periode II tahun 2010 diperoleh tingkat availability sebesar 90 ,53 % dan periode I tahun 2011 diperoleh tingkat availability sebesar 77,02 %. Di mana hasil yang dicapai dari duaperiode triwulan tersebut. Masih jauh dari tolak ukur yang dipersyaratkan yaitu 99,5 %.
MERANCANG MESIN PENGADUK PAKAN AYAM SISTEM VERTIKAL MENGGUNAKAN MOTOR LISTRIK Syarif Abdullah; Farid Darise; Siradjuddin Haluti
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 1 (2016): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Titik tolak keberhasilan dalam berternak adalah kemampuan menyediakan pakan yang sempurna. Dalam arti pakan dengan nilai gizinya tinggi dan tersedia secara kontinyu. Banyak para peternak dalam pengadukan pakan masih dilakukan dengan cara manual. Hal ini memungkinkan bahan pakan tidak akan tercampur dengan sempurna. Untuk itu dirancang sebuah alat yang digunakan untuk mencapur pakan ternak dengan system vertical dan menggunakan motor listrik untuk mempercepat pengadukan. Dalam hasil pengujian alat yang dilakukan menggunakan 3 sample pengujian yaitu : (a). Pengujian limbah tahu dan jagung dengan rata-rata berat 40 kg dan waktu 181 detik. (b). Pengujian limbah tahu dan dedak padi dengan rata-rata berat 40 kg dan waktu 271 detik. (c) Pengujian dedak padi dan jagung dengan rata-rata berat 30 kg dan waktu 242 detik. Hasil perhitungan kapasitas mesin pengaduk pakan ayam sistem vertikal menggunakan motor listrik. (a). Pengujian limbah tahu dan jagung dengan kapasitas 795.58 kg/jam. (b). Pengujian limbah tahu dan dedak padi dengan kapasitas 531.36 kg/jam. (c). Pengujian dedak padi dan jagung dengan kapasitas 446.28 kg/jam
DESAIN HAMMER MILL PENGGILING TONGKOL JAGUNG BENTUK SEGITIGA MENGGUNAKAN PENGGERAK MOTOR BENSIN Abdul Hanto; Siradjuddin Haluti; Sjahril Botutihe
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 1 No 2 (2016): Jurnal JTPG (Oktober)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman jagung merupakan tanaman pangan kedua setelah padi yang sangat berguna bagi kehidupan manusia dan ternak karena hampir keseluruhan bagian tanaman ini dapat dimanfaatkan. Selain sebagai komoditas pangan, jagung sangat dibutuhkan sebagai penyusun utama bahan pakan ternak terutama unggas. Di Indonesia, jumlah kebutuhan jagung meningkat dari tahun ke tahun dalam jumlah yang cukup tinggi karena adanya permintaan dari industri pakan ternak. Selama ini sudah ada hammer mill penggiling tongkol jagung keluaran pabrik dengan menggunakan mesin diesel, namun keberadaan hammer mill tongkol jagung buatan pabrik menjadi ganjalan bagi pelaku usaha ternak skala kecil, hal ini disebabkan dalam industri peternakan skala kecil tidak memiliki ruang yang luas untuk menempatkan sebuah mesin, dikarenakan mesin hammer mill tersebut memiliki dimensi yang luas, daya motor yang besar dan dimensi hammer mill yang cukup besar serta konsumsi bahan bakar yang besar. Pelaku usaha peternakan skala kecil memerlukan mesin penggiling tongkol jagung menggunakan penggerak motor bensin yang memiliki hammermiil dengan ukuran yang lebih kecil yang mampu memuaskan konsumen (peternak) dengan luas dimensi ringkas dan proses penggilingan yang tepat. Sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan pelaku usaha peternakan dan pengolahan limbah jagung, maka perlu dilakukan desaian hammer mill tongkol jagung bentuk segitiga menggunakan penggerak motor bensin, dengan dimensi dan ukuran yang lebih kecil. dengan panjang keseluruhan 450 mm lebar 200 mm dan tinggi 200 mm. Mempunyai tiga buah dudukan mata pisau dengan tiap-tiap dudukan memiliki 16 buah mata pisau dengan keseluruhan mata pisau berjumlah 48 buah mata pisau. Hasil pengujian menunjukan bahwa hammer mill penggiling tongkol jagung dengan bentuk segitiga lebih bagus hasil penggilingannya serta lebih halus butiran tongkolnya dari pada hammer mill penggiling sebelumnya dengan produktivitas rata-rata 36 kg/jam dengan ukuran ≤ 4 mm.