cover
Contact Name
Yunita Djamalu
Contact Email
jtpg@poligon.ac.id
Phone
+6281244439447
Journal Mail Official
jtpg@poligon.ac.id
Editorial Address
Prodi Mesin dan Peralatan Pertanian, Politeknik Gorontalo. Jl. Muchlis Rahim, Panggulo, Kec. Botupingge, Kab. Bone Bolango, Gorontalo
Location
Kota gorontalo,
Gorontalo
INDONESIA
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo
Published by Politeknik Gorontalo
ISSN : 2502485X     EISSN : 25032992     DOI : 10.30869
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) adalah jurnal ilmiah yang dikelola oleh Program Studi Mesin dan Peralatan Pertanian Politeknik Gorontalo. Jurnal ini memuat hasil-hasil penelitian dan pengetahuan sistematis rekayasa dan teknologi dalam bidang teknologi mesin dan peralatan pertanian. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun, yakni pada bulan Mei dan November.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 8 No 1 (2023): Jurnal JTPG (Mei)" : 6 Documents clear
Rancang Bangun Mesin Pengupas Jagung Menggunakan Dinamo Elektrik Adi Ardiansyah; Karyanik Karyanik; Nazaruddin Nazaruddin; Muhammad Faisal
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 8 No 1 (2023): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v8i1.1132

Abstract

Peningkatan produksi jagung yang tidak diikuti dengan penanganan pasca panen yang baik menyebabkan penurunan kualitas produk. Kerusakan biji akibat kesalahan penanganan dapat mencapai 12-15% dari total produksi. Oleh karena itu, dalam penangan pasca panen terutama perontokkan jagung diperlukan mesin dengan teknologi yang baik. Penelitian ini betujuan untuk merancang mesin pengupas jagung menggunakan dynamo elektrik yang praktis dan ekonomis. Penelitian ini menggunakan metode experimental dengan melakukan percobaan merancang mesin secara langsung di perbengkelan. Pengujian performansi dilakukan dengan perlakuan jagung 3 tahap yaitu 1 kg, 2 kg dan 3 kg menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL). Mesin motor elektrik yang digunakan dalam rancang mesin pengupasan tongkol jagung ini adalah berdaya 0,5 HP dengan kecepatan putaran maksimal 1500 rpm, dan nilai torsi sebesar 6,363 Nm. Berdasarkan hasil pengujian, mesin ini memiliki kapasitas kerja pada pengupasan tongkol jagung adalah 489,258 gr/detik. Adapun persentase biji jagung yang tercampur dengan tongkol sebesar 0,318 %. Sedangkan persentase biji jagung yang tertinggal pada mesin pengupasan tongkol jagung sebanyak 1,866%. Mesin pengupas biji jagung merupakan mesin yang sangat efektif.Hal ini dilihat dari kapasitas produksi, persentase biji tertinggal pada mesin dan persentase biji tercampur tongkol.
Penentuan Daya Dukung Lingkungan Berbasis Neraca Air di Kecamatan Praya Barat Lalu Heri Rizaldi
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 8 No 1 (2023): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v8i1.1133

Abstract

Air merupakan kebutuhan bagi semua makhluk hidup untuk menunjang proses kehidupanya. Keberadaan air di bumi secara umum terjadi akibat dari proses hidrologi. Keberadaan air di bumi jumlahnya tetap, hanya saja persebaran, waktu, sifat dan bentuknya yang tidak tetap. Membandingkan kondisi antara ketersediaan dengan kebutuhan air merupakan cara untuk mengetahui status neraca air dalam daya dukung lingkungan. Menentukan status neraca air di Kecamatan Praya Barat yang mencakup kebutuhan air pertanian, penduduk dan industri merupakan tujuan dari penelitian ini. Fokus wilayah studi yaitu di daerah kecamatan praya barat Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Perbandingan antara ketersediaan air (Suplay) dengan kebutuhan air (Demand) dinyatakan dengan ketentuan suplay > demand maka statusnya surplus, sebaliknya jika suplay < demand maka statusnya defisit. Nilai ketesediaan air di Kecamatan Praya Barat yaitu 438515475.56 m3/tahun. Analisis kebutuhan air dikalkulasikan berdasarkan kebutuhan air penduduk yaitu 1646135.40 m3/tahun, kebutuhan air industri yaitu 7182908.00 m3/tahun dan kebutuhan air pertanian yaitu 36034907.97 m3/tahun. Status surplus didapatkan dari hasil perbandingan antara ketersediaan dengan kebutuhan air di kecamatan praya barat. Hasil analisis neraca air mendapatkan total ketersediaan air yaitu 438515475.56 m3/tahun, total kebutuhan air yaitu 44863951.37 m3/tahun dengan nilai selisih yaitu 393651524.19 m3/tahun. Ketersediaan air di kecamatan praya barat masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat diwilayah tersebut, status surplus memberikan gambaran bahwa ketersediaan air diwilayah tersebut masih memenuhi untuk aktifitas pertanian maupun industri.
Karakterisasi Briket Bonggol Jagung dengan Variasi Konsentrasi Tepung Beras Ketan sebagai Perekat Shafwan Amrullah; Cyrilla Oktaviananda
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 8 No 1 (2023): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v8i1.1142

Abstract

Kebutuhan energi suatu negara sangatlah penting. Peningkatan aktivitas manusia berimplikasi pada meningkatnya kebutuhan energi terutama bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbaharui. Oleh karena itu, diperlukan inovasi dalam produksi produk energi alternatif seperti briket dengan menggunakan limbah organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi jumlah perekat tepung beras ketan dengan konsentrasi 0%, 3%, 5%, dan 7%, terhadap kadar air, kadar abu, indeks kehancuran, dan nilai kalor briket bonggol jagung. Penelitian ini menggunakan ANOVA dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor untuk mengetahui pengaruh penggunaan variasi perekat terhadap briket bonggol jangung. Hasil penelitian menunjukkan indeks kehancuran berpengaruh pada jumlah perekat tepung beras ketan, nilai tertinggi ada pada konsentrasi perekat 5% sebesar 0,5% dan nilai terendah ada pada konsentrasi perekat 7% sebesar 0,11%, secara statistik perlakuan variasi perekat berbeda nyata (P-value = 0,29) sehingga dilakukan uji duncan yang dimana penggunaan perekat 7% dan 0% tidak berbeda nyata (P-value = 0,378), selanjutnya penggunaan perekat 0% dan 3% tidak berbeda nyata (P-value = 0,099), dan pada penggunaan perekat 3% dan 5% tidak berbeda nyata (P-value = 0,540). Sedangkan penggunaan perekat 7%, 3% dan 5% berbeda nyata.
Analisis Produk Asap Cair Berdasarkan Variasi Limbah Cangkang Kemiri dan Sekam Padi Shafwan Amrullah; Cyrilla Oktaviananda
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 8 No 1 (2023): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v8i1.1147

Abstract

Pengawetan makanan merupakan salah satu hal penting dalam menanggulangi kelangkaan pangan. Hal ini disebabkan karena teknologi pengawetan makanan dapat memberikan dampak besar terhadap penyimpanan makanan. Salah satu produk yang paling banyak diminati saat ini adalah asap cair. Asap cair sendiri merupakan hasil kondensasi asap dari bahan dengan kandungan selulosa dan hemiselulosa, hingga menjadi asap cair yang dengan senyawa yang terkandung dapat mengawetkan makanan seperti daging dan ikan. Pada penelitian ini, dilakukan analisis karakter dari produk asap cair yang dibuat dengan variasi bahan baku, yaitu cangkang kemiri dan sekam padi (V1=100% cangkang kemiri, V2=70% cangkang kemiri dan 30% sekam padi, V3=50% cangkang kemiri dan 50% sekam padi. Hasil yang didapatkan dianalisis karakteristiknya berdasarkan rendemen, nilai pH, bobot jenis, dan kandungan asam asetat. Hasil yang didapatkan adalah rendemen terbaik adalah pada V3 yaitu 2,32. Nilai pH terendah adalah pada V1 yaitu 3,62. Bobot jenis dari ketiga variasi hampir sama yaitu 1,007 (V1), 1,008 (V2), dan 1,010 (V3). Sedangkan nilai asam asetat yang dihasilkan terbanyak adalah pada V1 yaitu 57,59%. Berdasarkan hasil yang didapatkan, V3 merupakan variasi terbaik dalam hal rendemen, pH, bobot jenis dan juga kandungan asam asetat berdasarkan SNI 8985:2021.
Rancang Bangun Mesin Pembuat Pakan Ternak Mustofa Mustofa; Wahyudin Sudai; Siradjuddin Haluti
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 8 No 1 (2023): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v8i1.1165

Abstract

Pakan merupakan hal yang sangat penting dalam usaha peternakan, bahkan dapat dikatakan keberhasilan suatu usaha peternakan tergantung pada manajemen pakan. Sebagian peternak, pemberian pakan masih mengandalkan pakan siap saji yang banyak di pasaran. Kondisi ini tentu akan menyulitkan para peternak dari sisi biaya. Oleh karena itu, para peternak harus memanfaatkan sumber daya yang ada dengan bantuan teknologi. Beberapa peternak dijumpai melakukan metode pencampuran konsentrat dan hijauan sebagai pakan, dimana proses tersebut masih dilakukan secara tradisional/manual. Untuk memudahkan peternak, diperlukan suatu mesin yang dapat membantu dalam proses pembuatan pakan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang mesin pembuat pakan dan menguji kinerjanya. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu desain rancang bangun, perancangan mesin, pengujian, dan pengambilan data. Mesin pembuat pakan ini memiliki dua komponen utama yaitu pencacah dan pengaduk. Bagian pencacah memiliki volume 18,840 cm3 yang dilengkapi dengan dua jenis mata pisau. Mata pisau pertama berjumlah satu buah yang berfungsi sebagai dengan ukuran 36,4 cm x 4,1 cm dan ketebalan 3 mm. Adapun mata pisau kedua berjumlah empat buah mata yang berfungsi sebagai pencacah dengan ukuran 36,4 cm x 1,5 cm dan ketebalan 3 mm. Bagian pengaduk memiliki ukuran 98,5 cm x 48 cm yang dilengkapi dengan pengaduk tipe spiral dengan lebar 5,5 cm. Motor penggerak yang digunakan pada mesin ini adalah motor bakar dengan daya 5,5 HP. Pengujian mesin ini diaplikasikan pada dua jenis hijauan, yaitu kangkung dan rumput gajah. Mesin pembuat pakan ini memiliki kapasitas kerja yang bergantung pada jenis hijauan sebagai bahan baku pakan. Berdasarkan hasil pengujian, kapasitas kerja total mesin pembuat pakan dengan bahan baku kangkung dan rumput gajah masing-masing adalah 123,3 kg/jam dan 170 kg/jam.
Studi Eksperimen Biodigester Menggunakan Kombinasi Eceng Gondok dan Kotoran Sapi Muhammad Zahri Abdul Rahim; Romi Djafar; Yunita Djamalu; Burhan Liputo
Jurnal Teknologi Pertanian Gorontalo (JTPG) Vol 8 No 1 (2023): Jurnal JTPG (Mei)
Publisher : PROGRAM STUDI MESIN DAN PERALATAN PERTANIAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30869/jtpg.v8i1.1166

Abstract

Danau limboto menjadi sebuah ikon penting yang ada di Propinsi Gorontalo yang harus dilestarikan dari berbagai bentuk pencemarannya. Salah satu masalah yang belum terselesaikan hingga saat ini adalah penanganan pertumbuhan enceng gondok yang telah menutupi sebagaian besar permukaan air danau tersebut. Mengingat banyaknya enceng gondok yang tumbuh liar di dalam danau limboto dapat dimanfaatkan sebagai menjadi bahan bakar energi alternatif seperti Biogas. Biogas itu sendiri sebagai Salah satu energi terbarukan yang dapat dimanfaatkan sehari-hari mulai memasak hingga kebutuhan listrik dengan menggunakan alat berupa biodigester. Hal ini dapat menjadi salah satu solusi permasalahan energi saat ini. Tujuan penelitian adalah merancang biodigester skala mikro dan mengetahui perbandingan yang optimal untuk mendapatkan hasil biogas yang terbaik. Untuk mendapatkan hasil penelitian maka dilakukan variasi perbandingan 1:1., 1:2., dan 1:3 dari bahan baku enceng gondok dan kotoran Sapi. Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh perbandingan enceng gondok dan feses sapi 1:1, 1:2 dan 1: 3 dengan lama fermentasi mulai terbentuknya gas metan masing-masing 7, 9 dan 12 hari. Hasil uji nyala api dari digester perbandingan enceng gondok tetap sebanyak 5 kg dengan perubahan jumlah feses sapi sebesar 5 kg, 2.5 kg dan 1.25 di peroleh masing-masing 8.5 menit, 5, 4 meni dan 3.5 menit.

Page 1 of 1 | Total Record : 6