cover
Contact Name
Asep Maulana
Contact Email
annisajurnal207@gmail.com
Phone
+6281317321954
Journal Mail Official
asepmaulana@iain-jember.ac.id
Editorial Address
Jl. Mataram No.1, Karang Miuwo, Mangli, Kaliwates, Jember, East Java, Indonesia 68136
Location
Kab. jember,
Jawa timur
INDONESIA
AN-NISA : Journal of Gender Studies
ISSN : 20860749     EISSN : 26544784     DOI : https://doi.org/10.35719/annisa.v12i1
Gender and religion Gender and education Gender and psychology Gender and law/ politic Gender and language/ literature Gender and culture Gender and other social studies Children Islamic Studies
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol. 13 No. 2 (2020)" : 7 Documents clear
FENOMENA KHULU’ AKIBAT KEMAMPUAN EKONOMI RENDAH (Studi Kasus di Pengadilan Agama Lumajang Kelas 1 A) Khotimah, Husnul; Almalachim, Ainul Churria
An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman Vol. 13 No. 2 (2020)
Publisher : LP2M IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/annisa.v13i2.30

Abstract

Economic well being or a livelihood in the family can be a trigger to realize the family mandate of sakinah, mawaddah and rahmah. This can be achieved with an established education, age and occupation. Living is a logical consequence of marriage, where it is the husband's obligation to his wife, so that if the husband does not provide a proper living for the wife, then it is not uncommon for couples to experience tempestuous relationships continuously until it leads to divorce. Divorce from the background aspect is seen as an alternative solution in overcoming unresolved household problems, so divorce must be for strong and clear reasons, and only in circumstances that can endanger the husband and wife only divorce is permitted by Religion. Kesejahteraan ekonomi atau nafkah dalam keluarga bisa menjadi pemantik untuk mewujudkan mandat keluarga yaitu sakinah, mawaddah dan rahmah. Hal demikian bisa tercapai dengan mapannya pendidikan, usia dan pekerjaan. Nafkah merupakan konsekuensi logis pernikahan, dimana hal tersebut merupakan kewajiban suami terhadap istri, sehingga jika suami tidak memberikan nafkah yang layak kepada istri, maka tidak jarang relasi pasangan akan mengalami prahara secara terus menerus hingga berujung pada perceraian. Perceraian dari aspek yang melatar belakanginya dipandang sebagai solusi alternatif dalam mengatasi permasalahan rumah tangga yang tidak terselesaikan, sehingga terjadinya perceraian harus dengan alasan-alasan yang kuat dan jelas, dan hanya dalam keadaan yang dapat membahayakan suami dan istri sajalah perceraian diperbolehkan oleh Agama.
IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI DI PAUD PONDOK PESANTREN AL BAROKAH AJUNG JEMBER Mahrus, Mahrus
An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman Vol. 13 No. 2 (2020)
Publisher : LP2M IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/annisa.v13i2.31

Abstract

The problems will be examined in this study are: (1) How understanding the basic concept of the character of early childhood education in boarding school PAUD Al-Barokah, Ajung ? (2) How is implementation of learning methods of early childhood character education in PAUD Al Barokah Boarding School? (3) How to faced constraints in the process of implementation of character education in PAUD Al Barokah boarding school, Ajung.? This Research to know (1) Understanding the basic concept of the character of early childhood education in boarding school PAUD Al-Barokah, Ajung (2) Implementation of learning methods of early childhood character education in PAUD Al Barokah Boarding School (3) Faced constraints in the process of implementation of character education in PAUD Al Barokah boarding school, Ajung. This research was exploratory, qualitative method using the method of data collection by using the observation method, interview and documentation. And analyzed using the descriptive method, preparation of requirement and the validity of the data. Based in the presentation and analysis of data in general it can be concluded that (1) understanding of the basic concepts of early childhood character education in PAUD Al Barokah boarding school are quite diverse, (2) Implementation of learning methods of early childhood character education by using several methods, such as using Conditioning methods, Example, story, field trip and demonstration, (3) As for the barriers are is the language, the number of teachers, APE and textbooks. Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah : (1)Bagaimana pemahaman konsep dasar pendidikan karakter anak usia dini di PAUD Pondok Pesantren Al Barokah Kecamatan Ajung, (2) Bagaimana inplementasi metode pembelajaran pendidikan karakter anak usia dini di PAUD Pondok Pesantren Al Barokah Kecamatan Ajung, (3) Bagaimana kendala-kendala yang dihadapi dalam menginplementasi metode pembelajaran pendidikan karakter di PAUD Pondok Pesantren Al Barokah Kecamatan Ajung. Adapun penelitian ini menggunakan metode kualitatif eksploratif, metode pengumpulan data dengan menggunakan metode abservasi, interview, dan dokumentasi. Dan dianalisis dengan menggunakan metode diskriptif, penyususnan katagori dan validitas data. Berdasarkan penyajian dan analisis data secara umum dapat disimpulkan bahwa (1) Pemahaman Konsep Dasar Pendidikan Karakter Anak Usia Dini di PAUD Pondok Pesantren Al Barokah Kecamatan Ajung cukup beragam,(2) Implementasi Metode Pembelajaran Pendidikan Karakter Anak Usia Dini dengan menggunakan beberapa metode, diantaranya adalah dengan menggunakan Metode Pembiasaan, Keteladanan, Kisah, Karyawisata dan demontrasi, (3) Adapun kendalanya adalah bahasa, jumlah tenaga pengajar, APE dan buku pelajaran.
MODEL PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KELUARGA Kartini, Ade; Maulana, Asep
An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman Vol. 13 No. 2 (2020)
Publisher : LP2M IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/annisa.v13i2.32

Abstract

Cultivating character in children is highly recommended to be formed from an early age. Because early childhood is a critical period that will determine children's attitudes and behavior in the future. Parents need to instill moral values as the basis of religious norms and social norms adhered to by the family. Parents' upbringing for their children determines and influences the child's personality and behavior. Children will be good or not all depending on the parenting style of the parents in the family. Thus, a comprehensive character education model in the family is very necessary and important to understand and actualize. This library research is conducted through documentation study and qualitative data analysis. The findings of the research state that character education that has high values must be designed in an educational model. Goal setting is the first thing to do. These goals will guide where this program is directed. To fulfill this, a character education development model in the family is made through several relevant approaches, methods and strategies.and women so that they can change according to different times. gender that has been outlined by nature. Penanaman karakter pada anak sangat dianjurkan untuk dibentuk sejak dini. Karena usia dini merupakan masa kritis yang akan menentukan sikap dan perilaku anak di masa yang akan datang. Orang tua perlu menanamkan nilai-nilai moral sebagai dasar dari norma agama dan norma sosial yang dianut oleh keluarga. Pola asuh orang tua terhadap anak-anaknya sangat menentukan dan memengaruhi kepribadian serta perilaku anak. Anak akan menjadi baik atau tidak semua tergantung dari pola asuh orang tua dalam keluarga. Dengan demikian model pendidikan karakter dalam keluarga yang komprehensif sangat diperlukan dan penting untuk dipahami dan dapat diaktualisasikan. Penelitian kepustakaan ini dilakukan melalui studi dokumentasi dan analisis data kualitatif. Temuan hasil penelitian menyatakan bahwa pendidikan karakter yang mempunyai nilai yang luhur haruslah dirancang dalam sebuah model pendidikan. Penetapan tujuan adalah hal pertama yang harus dilakukan. Tujuan ini akan menuntun program ke arah yang diinginkan. Untuk memenuhi hal tersebut dibuatlah sebuah model pengembangan pendidikan karakter dalam keluarga melalui beberapa pendekatan, metode, dan strategi yang relevan.
POTRET DIRI WANITA MUSLIMAH (Studi Fenomenologi Wanita Pekerja Karet di Kuala Mandor B Kabupaten Kuburaya) Munir, Muhammad; Adawiyah, Dwi Putri Robiatul
An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman Vol. 13 No. 2 (2020)
Publisher : LP2M IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/annisa.v13i2.33

Abstract

extreme work was done by Muslim women, their courage in doing slicing the bark of rubber tree to get the latex (noreh) alone in the middle of the night located in the forest.This work really made the researchers amazed.It was interesting to be adopted by all women moslem that they can learnin and understand the life of a Muslim woman that happened in the village clearly. The method of the study uses descriptive qualitative research and the approach is Phenomenology Study, using data collection methods: interviews, observation and documentation, which include Muslim women, rubber workers, and including the people in the village. The location of this study is in the district of Kaula Mandor B, Kuburaya Regency by snowball regardingMuslim women plays an important role in family such as parenting children, obeying their husbands and their parents. While in data analysis, researchers would analyze, explore data. Data analysis is directed at research questions, data reduction, and synthesis. Triangulation and extension of participation is used as checking the validity of the data. The results of this study are the role of Muslim women, the courage of Muslim women, the upbringing of Muslim women, and self-portraits of Muslim women in Islam. Pekerjaan yang ekstrim yang dilakukan oleh wanita muslimah, keberanian mereka dalam melakukan pekerjaan melukai pohon karet untuk mendapatkan getahnya (noreh) sendirian di tengah malam yang berlokasi di hutan, pekerjaan ini sangat membuat peneliti kagum sehingga menarik untuk di angkat dalam sebuah penelitian ini agar semua wanita muslimah memahami begitu berat kehidupan seorang muslimah yang terjadi di desa tersebut. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif dan pendekatannya Studi Fenomenologi, dengan menggunakan metode pengumpulan data: wawancara, observasi dan dokumentasi, yang meliputi wanita muslimah, wanita pekerja karet, serta termasuk masyarakat yang ada di desa tersebut. Adapun lokasi penelitian ini bertempat di kecamatan Kaula Mandor B Kabupaten Kuburaya dengan cara snowball. Dengan pertimbangan wanita muslimah berperan penting dalam berkeluarga seperti pola asuh anak, taat kepada suami dan kepada orang tuanya. Sedangkan dalam analisis data peneliti akan menganalisis, mengeksplorasi data. analisis data diarahkan pada pertanyaan penelitian, reduksi data, sintesisasi. Triangulasi dan perpanjangan keikutsertaan sebagai pengecekan keabsahan data. Hasil dari penelitian ini ialah Peran Wanita Muslimah, Keberanian Wanita Muslimah, Pola Asuh Anak Wanita Muslimah, Potret diri wanita muslimah dalam Islam
PROTEKTIVITAS BUDAYA LOKAL DALAM MENINGKATKAN KARAKTER PESERTA DIDIK DI SDN MULYOREJO 03 SILO JEMBER Pratiwi, Sinta Yulis; Ratih, Titi Andari
An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman Vol. 13 No. 2 (2020)
Publisher : LP2M IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/annisa.v13i2.34

Abstract

Baban Tengah Hamlet, Mulyorejo Village, Silo District is a unique village. However, in its uniqueness there are several problems. Seen in the educational aspect, elementary school institutions are very important because the first foundation of children is to become the nation's next generation. However, along with the development of the children experience moral degradation. As in Baban Tengah hamlet, there are minors who have committed criminal acts by drinking alcohol and smoking. This is of course a problem in the world of education. From this, it is necessary to preserve culture and habituation of positive activities in order to form and enhance student character with various formal, informal and non-formal learning processes. This research use desciptive qualitative approach. As for the collection of data and information in this study using observation techniques, interview documentation and triangulation. The results of this study indicate the concept of local traditions, the results of local traditions, supporting and inhibiting factors in improving the character of students. Dusun Baban Tengah Desa Mulyorejo Kecamatan Silo merupakan desa yang unik. namun di dalam keunikannya terdapat beberapa permasalahan.Terlihat pada aspek pendidikan, lembaga sekolah dasar menjadi sangat penting karena pondasi pertama anak menjadi generasi penerus bangsa. Akan tetapi seiring berkembangnya zaman anak mengalami degradasi moral. Seperti halnya di dusun Baban Tengah terdapat anak di bawah umur sudah melakukan tindakan kriminal dengan meminum-minuman keras dan merokok. Hal ini tentu menjadi permasalahan dalam dunia pendidikan. Dari hal tersebut diperlukan pelestarian budaya dan pembiasaan aktivitas positif guna pembentukan dan meniingkatkan karakter siswa dengan berbagai proses pembelajaran formal, informal maupun non formal. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Adapun dalam pengumpulan data dan informasi dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dokumentasi dan triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan konsep tradisi lokal, hasil tradisi lokal, faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan karakter peserta didik.
GENDER PERSPEKTIF ETIKA PESANTREN (Studi Tentang Kepemimpinan Kiai dan Nyai Tentang Sosialisasi Gender di Lingkungan Sosial Pondok Pesantren Wahidhasyim Sleman Yogyakarta) Efendi, Erfan
An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman Vol. 13 No. 2 (2020)
Publisher : LP2M IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/annisa.v13i2.35

Abstract

Gender socialization in pesantren is a top priority because gender construction in pesantren is very dependent on how gender identity is also formed through how strong the socialization process is. The identity formed in the pesantren will then become a reference for the students to socialize or interact with the environment outside the pesantren. From that, the issue of gender or equal partnerships between men and women, which was previously known as the increase in the position of the role of women in Islam, has increasingly attracted a lot of progress and success. There are two orientations in socializing gender in pesantren, namely: first, strengthening the normativity of gender roles . This role is performed by most of the kyai, nyai, and teachers. Second, prioritizing gender role textuality. This motive is carried out by a small number of madrasah teachers and badal kyai and nyai when conducting recitation at the pesantren. The problem is the focus of this research discussion. First, what is the role of kyai and nyai leadership in gender socialization at the Wahid Hasyim Islamic boarding school, Sleman Yogyakarta. Second, how to implement gender criteria in the regulations of the Wahid Hasyim Sleman Yogyakarta Islamic boarding school. Third, how is the implementation of the santri behavior of the Wahid Hasyim Sleman Yogyakarta Islamic boarding school. Sosialisasi gender di pesantren menjadi prioritas utama sebab konstruksi gender yang ada di pesantren sangat bergantung pada bagaimana identitas gender juga dibentuk melalui seberapa kuat proses sosialisasinya. Identitas yang terbentuk di pesantren selanjutnya akan menjadi acuan para santri untuk bermasyarakat ataupun berinteraksi dengan lingkungan di luar pesantren. Dari itu, persoalan gender atau kemitra sejajaran antara laki-laki dan perempuan yang sebelumnya dikenal dengan peningkatan kedudukan peran perempuan dalam Islam semakin menarik banyak kemajuan dan keberhasilan.Terdapat dua orientasi dalam mensosialisasikan gender di pesantren, yaitu: pertama, menguatkan normativitas peran-peran gender. Peran ini dilakukan oleh sebagian besar para kyai, nyai, dan guru. Kedua, mengedepankan tekstualitas peran gender. Motif ini dilakukan oleh sebagian kecil guru madrasah dan badal kyai serta nyai ketika melakukan pengajian di pesantren. Adapun problem yang menjadi fokus pembahasan penelitian ini. Pertama, Bagaiman peran kepemimpinan kyai dan nyai dalam sosialisasi gender di pesantren Wahid Hasyim Sleman Yogyakarta. Kedua, Bagaimana implementasi kesteraan gender dalam peraturan pesantren Wahid Hasyim Sleman Yogyakarta. Ketiga, bagaimana implementasi pada perilaku santri pesantren Wahid Hasyim Sleman Yogyakarta.
IMPLIKASI PENANAMAN NILAI-NILAI DASAR AGAMA ISLAM TERHADAP PERILAKU ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK (TK) “AL-AMIEN” KABUPATEN JEMBER Rodliyah, St.
An-Nisa' : Jurnal Kajian Perempuan dan Keislaman Vol. 13 No. 2 (2020)
Publisher : LP2M IAIN Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35719/annisa.v13i2.36

Abstract

Religion is the most important and main element in human life, more than that religion is a universal need. Because the rules contained therein contain very high values for human life and these norms are divine norms that reached humans through divine revelation to the Prophet and his Messenger, which embodied the command (amr) prohibition (nahi), and merit (ibahah). This means that if humans understand well, then want to practice as far as the content of the religious teachings, then surely they are a good ummah, in other words they will not harm or offend others and of course will have good morals too. We feel concerned and worried seeing life in this sophisticated and modern era of globalization. Society the higher the intellectual level, but, strangely in terms of behavior (morality) is decreasing. We often see on television and various mass media, there are kindergarten and elementary school children experiencing severe depression due to violence in the family. The impact is that the child chooses to end his life by committing suicide. Therefore, start equipping our children from an early age with education based on religious concepts as a foundation, as strong roots to serve as guidelines so that later our children become human beings who are able to develop all their potential properly and are ready to face everything. challenge. If we choose the wrong educational institution and provide the foundation for education, it will certainly give birth to a generation that has a mental crisis that will lead to the destruction of the nation. Agama merupakan unsur yang paling penting dan utama dalam kehidupan manusia, lebih dari itu agama merupakan kebutuhan yang universal. Karena kaidah-kaidah yang terkandung di dalamnya mengandung nilai-nilai yang sangat tinggi bagi kehidupan manusia dan kaidah-kaidah tersebut merupakan norma-norma ketuhanan yang sampai kepada manusia melalui wahyu Ilahiyah kepada Nabi dan Rasulnya, yang mewujudkan perintah (amr) larangan (nahi), dan kebolehan (ibahah). Hal ini berarti jika manusia memahami dengan baik, kemudian mau mengamalkan sejauh isi ajaran agama tersebut, maka pastilah mereka ummat yang baik dengan kata lain mereka tidak akan merugikan atau menyinggung perasaan orang lain dan sudah barang tentu akan memiliki moral yang baik juga. Kita merasa prihatin dan khawatir melihat kehidupan di era globalisasi yang serba canggih dan modern ini. Masyarakat semakin tinggi tingkat intelektualnya, Tetapi, anehnya dari segi perilaku (moralitas) semakin menurun. Sering kita menyaksikan di tayangan televisi dan berbagai media massa, ada anak usia taman kanak-kanak dan SD mengalami depresi cukup berat akibat kekerasan dalam keluarga. Dampaknya si anak memilih mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Oleh karena itu, mulailah membekali anak-anak kita sejak dini dengan pendidikan yang berlandaskan konsep-konsep agama sebagai fondasi, sebagai akar yang kuat untuk dijadikan pedoman agar kelak anak-anak kita menjadi manusia yang mampu mengembangkan seluruh potensi dirinya dengan baik dan siap menghadapi segala tantangan. Apabila kita salah memilih lembaga pendidikan dan salah memberikan landasan pendidikan, maka sudah pasti akan melahirkan generasi yang memiliki krisis mentalitas yang akan mengakibatkan kehancuran bangsa.

Page 1 of 1 | Total Record : 7