cover
Contact Name
Lili Amaliah
Contact Email
jurnal.ilmugizi@untirta.ac.id
Phone
+6285288361971
Journal Mail Official
jurnal.ilmugizi@untirta.ac.id
Editorial Address
Program Studi Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Jl. Jenderal Sudirman KM 3, Cilegon, Banten 42435
Location
Kab. serang,
Banten
INDONESIA
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas
ISSN : 27456404     EISSN : 27742547     DOI : http://dx.doi.org/10.52742
Core Subject : Health,
This journal publishes articles and reviews with focus and scope i.e occupational nutrition, clinical nutrition and dietetics, community nutrition, management of food services, sports nutrition, nutrition and productivity, education, and promotion of health and nutrition.
Articles 9 Documents
Search results for , issue "Vol 2, No 2 (2021): November" : 9 Documents clear
Analisis Pola Konsumsi Pangan Penduduk Kabupaten Lebak Muhammad Ansori
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 2, No 2 (2021): November
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52742/jgkp.v2i2.12842

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola pangan harapan konsumsi pangan penduduk di Kabupaten Lebak. Kegunaan analisis ini ini adalah tersedianya informasi tentang situasi konsumsi pangan penduduk di wilayah Kabupaten Lebak berdasarkan Pola Pangan Harapan (PPH) yang merupakan indicator mutu gizi dan keragaman konsumsi pangan sehingga dapat digunakan untuk merencanakan kebutuhan konsumsi pangan. Skor PPH maksimal adalah 100. Semakin tinggi skor PPH, maka semakin beragam dan seimbang konsumsi pangan penduduk. Situasi konsumsi pangan penduduk dapat dilihat dari ukuran kuantitas maupun kualitas konsumsi pangan berdasarkan pendekatan Pola Pangan Harapan (PPH). Indikator tersebut menggambarkan pencapaian pembangunan pangan dalam penganekaragaman konsumsi pangan penduduk. Secara umum, konsumsi pangan penduduk per kapita di Wilayah Kabupaten Lebak mengalami kelebihan padi-padian serta minyak dan lemak. Sementara konsumsi pangan penduduk per kapita untuk kelompok umbi-umbian, pangan hewani demikian pula untuk pangan kelompok, buah/biji berminyak, kacang-kacangan, gula, sayur dan buah masih mengalami defisit yang signifikan. Bila dilihat dari kuantitas konsumsi pangan sudah melebihi dari Angka Kecukupan Gizi yaitu 2.100 kkal/kap/hari dan Angka Kecukupan Protein rata-rata sebesar 57-gram protein/kap/hari, namun dari segi kualitas yang dicirikan dengan Pola Pangan Harapan masih rendah dari rata-rata provinsi dan nasional
Perilaku Konsumsi Buah dan Sayur Pada Remaja Mariatul Qibtiyah; Catur Rosidati; Mukhlidah Hanun Siregar
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 2, No 2 (2021): November
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52742/jgkp.v2i2.12760

Abstract

Buah-buahan dan sayuran mengandung banyak vitamin, mineral dan sumber serat. Konsumsi  buah dan sayur penting sekali untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan pada masa remaja. Selain itu, konsumsi buah dan sayur memberikan keuntungan bagi kesehatan remaja pada masa yang akan datang seperti halnya mengontrol berat badan atau kegemukan, serta  mencegah resiko dari berbagai penyakit seperti kardiovaskuler, kanker dan lain sebagainya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang melandasi terbentuknya perilaku konsumsi buah dan sayur pada remaja berdasarkan theory of planned behavior. Adapun variabel yang diteliti antara lain sikap, norma subjektif, dan kontrol perilaku yang dipersepsikan terhadap niat untuk berperilaku. Pengambilan data primer dilakukan dengan wawancara mendalam dan food frequency questionaire. Hasil penelitian menunjukan empat dari enam remaja kurang konsumsi buah dan sayur atau tidak sesuai anjuran harian. Selain itu, berdasarkan frekuensi makan rata-rata konsumsi buah pada informan yaitu satu porsi per hari dan rata-rata konsumsi sayur yaitu satu setengah porsi per hari, dengan frekuensi satu kali per hari konsumsi buah, dan satu kali per hari konsumsi sayur. Secara keseluruhan remaja memiliki niat untuk mengonsumsi buah dan sayur sesuai kebutuhan harian dengan dipengaruhi oleh sikap yang positif terhadap konsumsi buah dan sayur, dengan norma subjektif dari hal dan orang-orang yang mendukung terhadap perilaku konsumsinya, dan kontrol perilaku untuk menampilkan perilaku konsumsi buah dan sayur.
Dampak Pekerjaan Shift Malam Pada Kesehatan Pekerja Linda Riski Sefrina
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 2, No 2 (2021): November
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52742/jgkp.v2i2.10408

Abstract

Pekerjaan dengan system shift mengharuskan pekerja bekerja pada malam hari (night shift work). Hal ini berdampak pada perubahan jam tidur dan ritme sirkadian. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan peningkatan prevalensi dan resiko Penyakit Tidak Menular (PTM) pada pekerja shift malam. Akan tetapi, artikel ilmiah yang membahas mengenai dampak dari shift malam masih terbatas di Indonesia Berdasarkan permasalahan tersebut, maka tujuan dari penulisan artikel ini adalah untuk memberikan gambaran dampak gizi dan kesehatan dari pekerja shift malam. Artikel ini akan menjelaskan mengenai resiko dan mekanisme terjadinya PTM pada pekerja malam. 
Efektivitas Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) pada Pasien Hipertensi: Literatur Review Riana Pangestu Utami
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 2, No 2 (2021): November
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52742/jgkp.v2i2.11002

Abstract

Hipertensi merupakan penyebab paling siginifikan terhadap morbiditas dan mortalitas di dunia, termasuk Indonesia dengan prevalensi pada tahun 2013 menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) sebesar 25,8% dan mengalami peningkatan pada tahun 2018 menjadi 34,1% pada orang dewasa. Hipertensi dapat disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah pola makan yang tidak sesuai seperti asupan natrium yang tinggi, dan hal ini dapat ditangani dengan perubahan pola makan juga. Diet yang direkomendasikan adalah Diet DASH (Dietary Approaches to Stop Hypertension) dengan anjuran asupan natrium rendah, asupan kalium, magnesium, kalsium, dan serat tinggi, serta pembatasan asupan lemak jenuh, dan kolesterol. Penerapan diet ini tidak hanya dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik, namun juga dapat memperbaiki pola makan pasien hipertensi menuju pola makan sehat dan seimbang. Penerapan diet DASH menunjukkan peningkatan konsumsi sayuran dan buah-buahan yang signifikan. Aplikasi diet ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitias terhadap perbaikan kondisi pada pasien hipertensi dan juga dapat membantu memperbaiki kualitas hidup pasiennya agar terhindar dari risiko penyakit degeneratif yang disebabkan oleh kondisi hipertensi.
Keterkaitan Zat Gizi Makro dan Natrium dalam Terapi Pasien Congestive Heart Failure : Review Alfian Abdul Rajab
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 2, No 2 (2021): November
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52742/jgkp.v2i2.11377

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis keterkaitan antara zat gizi makro dan natrium dalam terapi pasien CHF. Metode yang yang digunakan dalam penyusunan artikel ini yaitu melalui kajian review literature. Sumber informasi didapatkan dari jurnal dan teksbook. Infromasi yang digunakan yaitu tentang gizi makro dan natrium dengan penyakit jantung. Hasil dan pembahasan, pasien CHF mendapatkan terapi nonfarmakologi yang dimana salah satunya pengaturan asupan zat gizi makro (karbohidrat, protein dan lemak) serta pengaturan asupan natrium yang dimana berdasarkan hasil beberapa penelitian menujukkan mempengaruhi keberhasilan terapi pasien CHF. Karbohidrat dapat mempengaruhi kesembuhan pasien dengan cara dapat meningkatka profil lipid seperti trigliserida dan LDL, asupan protein juga berkonstribusi untuk menyababkan/mencegah terjadinya hipertensi dimana beberapa penelitian menujukkan asupan protein memilikin hubungan signifikan dengan kejadian hipertensi. Asupan lemak berlebih dapat memperparah kondisi pasien CHF melalui beberapa mekanisme yang menyebabkan semakin berat kerja jantung. Asupan natrium berperan penting untuk menyebabkan terjadinya hipertensi dan mempengaruhi keseimbangan cairan cairan. Kesimpulannya bahwa zat gizi makro serta natrium memiliki keterkaitan keberhasilan terapi untuk pasien CHF dan diperlukan pengaturan jumlah asupan yang tepat dan sesuai untuk kesembuhan pasien
Status Gizi dan Kelelahan Kerja pada Ibu Hamil Bekerja Annisa Nuradhiani
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 2, No 2 (2021): November
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52742/jgkp.v2i2.13143

Abstract

Ibu hamil merupakan salah satu kelompok yang paling rawan terhadap masalah gizi. Status gizi yang kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia dan menimbulkan kelelahan, terutama bagi ibu hamil yang bekerja. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui status gizi serta kelelahan kerja pada ibu hamil yang bekerja berdasarkan kajian pustaka. Hasil dari kajian pustaka diketahui bahwa terdapat hubungan antara status gizi dengan produktivitas pekerja wanita, asupan zat besi dengan tingkat produktivitas kerja, kelelahan trimester kehamilan dengan waktu kerja, dan mayoritas ibu hamil memiliki beban kerja berat. Status gizi kurang pada ibu hamil akan berdampak pada kelelahan saat bekerja, sehingga ibu hamil dianjurkan memenuhi kebutuhan gizinya serta membatasi jam kerja, jumlah kerja, beban kerja selama kehamilan, dan memiliki waktu untuk kerja dan istirahat secara bergantian untuk menghindari kelelahan kerja.
Hubungan Pengetahuan tentang Anemia dengan Asupan Zat Besi pada Ibu Hamil di Cadasari, Pandeglang Ratu Diah Koerniawati; Mukhlidah Hanun Siregar; Rakhmi Setyani Sartika
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 2, No 2 (2021): November
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52742/jgkp.v2i2.13158

Abstract

Anemia merupakan salah satu masalah gizi yang sering terjadi pada ibu hamil. Kejadian anemia seringkali dikaitkan dengan rendahnya pengetahuan dan konsumsi asupan zat besi selama kehamilan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara pengetahuan tentang anemia dengan asupan zat besi pada ibu hamil. Responden penelitian ini adalah ibu hamil trimester 3 yang berada di wilayah kerja puskesmas Cadasari. Desain penelitian ini adalah dengan metode potong-lintang dengan pengambilan sampel secara purposive sampling. Analisis data yang dilakukan berupa analisis univariat untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan tingkat asupan zat besi ibu hamil. Selain itu juga dilakukan uji bivariat untuk mengetahui hubungan variabel tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan ibu hamil dengan asupan zat besi pada ibu hamil, namun diketahui jika ibu hamil dengan pengetahuan anemia kurang lebih besar memiliki asupan zat besi kurang (66,7%). Kesimpulan yaitu terdapat hubungan antara paritas dan asupan zat besi pada ibu hamil. Semakin tinggi jumlah paritas, maka semakin rendah asupan zat besi pada ibu hamil dan resiko mengalami anemia semakin bertambah.
Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Prehipertensi Pada Usia Dewasa di Wilayah Kerja Puskesmas Cipayung Titah Hati Khoirurrokhmah; Hoirun Nisa; Dela Aristi; Mukhlidah Hanun Siregar
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 2, No 2 (2021): November
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52742/jgkp.v2i2.18084

Abstract

Prehipertensi merupakan kondisi sebelum terkena hipertensi, dan berisiko besar untuk menjadi hipertensi. Pada berbagai kondisi, faktor risiko yang berhubungan dengan keduanya dilaporkan sama. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan prehipertensi pada usia dewasa di Wilayah Kerja Puskesmas Cipayung Kota Depok Tahun 2019. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan analitik dengan menggunakan desain studi Cross Sectional. Jumlah sampel sebanyak 94 orang berusia 18-44 tahun yang diambil dengan metode purposive sampling. Penelitian ini meggunakan analisis bivariat dengan uji Chi Square (CI 95%, α = 5%, β = 80%). Hasil penelitian yaitu Sebagian besar mengalami prehipertensi sebanyak 67% (63 orang), tingkat pendidikan menengah (pendidikan terakhir SMA Sederajat) sebanyak 68,1% (64 orang), dan bekerja sebanyak 93,6% (88 orang) dan faktor yang terbukti berhubungan dengan prehipertensi yaitu jenis kelamin (p = 0,034) dan riwayat keluarga hipertensi (p = 0,02). Kesimpulan yaitu orang dengan riwayat keluarga hipertensi memiliki risiko 3 kali lebih besar mengalami prehipertensi dibandingkan orang tanpa riwayat keluarga
Correlation of Fiber Intake to Non-Fasting Blood Glucose among Overweight Women Nuryani Nuryani
Jurnal Gizi Kerja dan Produktivitas Vol 2, No 2 (2021): November
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52742/jgkp.v2i2.18039

Abstract

Fiber roles as a vital key in maintaining blood glucose in people with diabetes mellitus. It prevents the breaking of carbohydrates into monosaccharides and may help control blood glucose levels. In addition, fiber will make us feel full longer, so we can eat less and prevent overeating. Women have a higher risk of developing hyperglycemia than men. This study aimed to analyze the correlation between fiber intake and non-fasting blood glucose among Overweight Women. This was a quantitative study with a cross-sectional approach, conducted at the Telaga Biru Health Center, Gorontalo District, in 2019. The population was women with BMI > 25, and about 115 people were involved as the sample. The data collected was including a 24-hour recall to determine the fiber intake and blood glucose level measured by random blood glucose test using Accu blood glucose check device. Then, data were analyzed through the Chi-square Test at a significance level of p < 0.05 through SPSS for windows. Among the overweight women at Telaga Biru Public Health Center, Gorontalo, 93.9% of respondents had a low fiber intake, and 23.5% were categorized as hyperglycemic. The average daily fiber intake among respondents was 15.82 g/day, and the maximum intake was 38.90 g/day. Meanwhile, the average blood glucose level of the respondents was 126.67 mg/dL, with the minimum and maximum values were 61 mg/dL and 381.0 mg/dL. Daily fiber intake did not correlate significantly to non-fasting blood glucose levels with p-value= 0.554 (α= 0.05). Fiber intake is not significantly correlated to non-fasting high blood glucose levels within overweight women

Page 1 of 1 | Total Record : 9