cover
Contact Name
Rita Laksmitasari Rahayu
Contact Email
lakar.arsitektur@gmail.com
Phone
+6221-7818718
Journal Mail Official
lakar.arsitektur@gmail.com
Editorial Address
Jl. Raya Tengah No. 80, Kel. Gedong, Kec. Pasar Rebo, Jakarta Timur 13760 , Jakarta, Indonesia.
Location
Kota adm. jakarta selatan,
Dki jakarta
INDONESIA
Lakar: Jurnal Arsitektur
ISSN : 26543680     EISSN : 26564106     DOI : 10.30998
Core Subject : Engineering,
Lakar: Journal of Architecture is a journal covering articles in the fields of architecture, building, interior design, and environment. Lakar: The Architecture Journal is published regularly, namely 2 (two) times a year, namely in March and September. Editors receive scientific papers about research results that are closely related to this field. For more information, please contact lakar.arsitek@gmail.com
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2022)" : 8 Documents clear
KRITERIA DESAIN TAMAN ANJING UNTUK BANGUNAN PET CENTER Sarah Zulianti; Aliviana Demami
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/lja.v5i2.14074

Abstract

Kurangnya ruang yang ramah terhadap hewan peliharaan di Indonesia menjadi masalah tersendiri bagi pemilik hewan peliharaan anjing. Padahal, anjing merupakan jenis hewan peliharaan yang membutuhkan jalan-jalan, olahraga, bermain, bersosialisasi dan lain sebagainya, layaknya manusia yang membutuhkan waktu untuk refreshing demi memiliki kondisi fisik dan mental yang lebih baik. Dengan meningkatnya pemelihara hewan anjing tentunya meningkat juga kebutuhan ruang yang dapat mengakomodir kebutuhan anjing dan pemeliharanya. Pet center sendiri merupakan tempat yang tentunya ramah terhadap hewan peliharaan dan memberikan kemudahan untuk pemilik hewan anjing karena dapat mengakomodir segala kebutuhan hewan peliharaannya dengan pelayanan diantaranya, komersial, kesehatan, perawatan, dan pelayanan pendukung lainnya seperti taman anjing yang sangat dibutuhkan untuk menstimulasi fisik dan mentalnya. Adapun beberapa wilayah dengan jumlah pet center tertinggi diantaranya terdapat di wilayah Jakarta dengan jumlah 191, Tangerang dengan jumlah 144 dan Tangerang Selatan dengan jumlah 67 pet center (Petpintar, 2022).Maka, dari data tersebut peneliti akan mengkaji desain taman anjing pada bangunan pet center dari ketiga wilayah tersebut guna mendapatkan kriteria yang baik dalam mendesain taman anjing untuk bangunan pet center.
ADAPTATIVE REUSE DAN PENDEKATAN CONTEXTUAL JUXTAPOSITION PADA STASIUN JATINEGARA, JAKARTA Aditya Faturrahmann; Afifa Fauzia Ramadhani Fachly; Tiara Seshanty Dharma Bhakti; Eka Novia Putri; Cynthia Puspitasari; Margaret Arni
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/lja.v5i2.14470

Abstract

Cagar budaya Indonesia adalah sebuah bukti atau dokumen sejarah yang mengandung sejumlah pesan yang kemudian akan diingat oleh generasi ke generasi. Dalam pelestarian cagar budaya sebaiknya melibatkan banyak orang dan lembaga yang memiliki satu tujuan dengan berorientasi jangka panjang. Contoh dari bangunan cagar budaya adalah Stasiun Jatinegara. Stasiun Jatinegara merupakan salah satu stasiun besar yang berada di Jakarta Timur dan telah berusia 135 tahun. Sebagai bagian dari warisan budaya bangsa, setiap cagar budaya wajib untuk dilestarikan. Penelitian kualitatif melalui metode observasi dilakukan agar dapat memahami kondisi awal dari Stasiun Jatinegara ini tetap dipertahankan dengan penyesuaian terhadap fungsi. Perubahan fisik dilakukan tanpa mengubah kondisi aslinya dengan membangun bangunan baru walaupun ada beberapa perubahan. Pada akhir penelitian diketahui bahwa perubahan yang dialami menggunakan strategi adaptative reuse dan pendekatan contextual juxtaposition yang diimplementasikan dengan mengubah kegunaan bangunan agar sesuai dengan kebutuhan masyarakat saat ini tanpa melakukan perubahan menyeluruh.
STRATEGI KINERJA JALUR PEDESTRIAN PADA RUAS JALAN SOEKARNO-HATTA KOTA BANDUNG DALAM TRANSISI MENUJU MASA ENDEMI COVID-19 Marselly Dwiputri; Nurjannah Hamdani; Asri Budiarto
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/lja.v5i2.14117

Abstract

Jalan Soekarno-Hatta adalah jalan utama atau hirarki jaringan jalan arteri primer yang berada di Kota Bandung yang memiliki penggunaan lahan campuran sebagai kawasan permukiman, perdagangan, perkantoran, dan industri, Jalan ini banyak dilalui berbagai angkutan kota baik lokal maupun antar kota dengan kemudahan akses transportasi dan prasarana jalan dan pedestrian yang cukup besar, akan tetapi semakin lama kondisi pedestrian di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta semakin kurang baik, beberapa sisi jalannya mengalami kerusakan dan digunakan para pedagang untuk menyimpan barang dagangannya, sehingga dapat mengakibatkan penurunan keamanan dan kenyamanan para pejalan kaki di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat keamanan dan kenyamanan penduduk yang menggunakan pedestrian di sepanjang Jalan Soekarno-Hatta setelah dilakukannya penerapan AKB (Adaptasi Kebiasaan Baru) dan di masa peralihan dari fase pandemi menjadi fase endemi Covid-19. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif kualitatif. Dalam melakukan analisa pelayanan fasilitas pejalan kaki dengan pendekatan teknis, yang meliputi kinerja tingkat pelayanan dan kebutuhan fasilitas pejalan kaki, hasil analisis pada penelitian ini adalah tingkat pelayanan pedestrian pada status transisi pandemi menuju endemi pada hari biasa berada pada level A dan B, dengan kondisi arus dan volume kepadatan yang cenderung rendah di koridor pedestrian di Jalan Soekarno-Hatta.
IDENTIFIKASI KUALITAS HIDUP DI RUSUNAWA DENGAN KRITERIA ARSITEKTUR EKOLOGI Chinta Dea Setioadi; Yaseri Dahlia Apritasari
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/lja.v5i2.14514

Abstract

Paper ini akan membahas penyelesaian permasalahan kualitas hidup penghuni pada rusunawa dengan pendekatan aristektur ekologi. Permasalahan keterbatasaan lahan pada permukiman kumuh di perkotaan diselesaikan dengan hunian vertical atau rusunawa. Namun tidak serta merta kualitas hidup meningkat karena desain perancangan belum mempertimbangkan perubahan kebiasaan dari perumahan kampung horizontal ke rumah susun sewa (vertikal). Metode penelitian menggunakan metode kualitatif deskritif dengan tahapan (1) sintesis teori kulitas hidup dan aristektur ekologi (2) identifikasi studi preseden tiga rusun dengan teori kualitas hidup dan arsitektur ekologi (3) rekomendasi kriteria desain rusunawa yang memenuhi kualitas hidup dengan pendekatan arsitektur ekologi. Hasil dari penelitian akan menunjukan bahwa arsitektur ekologi merupakan pendekatan aristektur yang ideal bagi kriteria-kriteria perancangan rusunawa yang memperhatikan kualitas hidup.Kata kunci: Kualitas hidup, rusunawa, arsitektur ekologi. This article will use an ecological architecture method to solve the problem of poor quality of life in Rusunawa. The issue of land scarcity in projects that have been completed with vertical housing or Rusunawa. However, the quality of life does not necessarily increase because the design has not taken into account the change in habits from horizontal village housing to rental flats (vertical). The researchmethod employs a qualitative descriptive approach, with the following stages: (1) synthesis of quality-of-life theory and ecological architecture; (2) studying the precedents of three flats using the theory of quality of life and ecological architecture; and (3) recommendation of flat design criteria that meet the quality of life using an ecological architectural approach. The result of this research will show that ecological architecture is an ideal architectural approach for the design criteria of Rusunawa which pays attention to the quality of life.Keywords: Quality of life, flats, ecological architecture.
PENERAPAN ARSITEKTUR KONTEKSTUAL PADA FASAD GEDUNG AKADEMIK DAN PERKANTORAN IPB (INSTITUT PERTANIAN BOGOR) BARANANGSIANG Sitiana Shofwatul Jannah; Widji Indahing Tyas; Andri Sopiandi
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/lja.v5i2.14243

Abstract

Sarana dan prasarana merupakan salah satu faktor penting yang menunjang dalam pendidikan tinggi sehingga Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Baranangsiang melakukan pembaharuan gedung akademik dan perkantoran. Sebagian besar bangunan di Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Baranangsiang merupakan bangunan heritage maka diperlukan pendekatan desain konseptual. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa desain arsitektur kontekstual yang kontras pada gedung akademik dan perkantoran di Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Baranangsiang. Penerapan desain konseptual dilakukan dengan mempertimbangkan aspek fisik yang kontras yaitu dengan menggunakan gaya arsitektur modern. Tujuan penggunaan gaya arsitektur modern yang kontras dengan bangunan heritage disekitar adalah untuk memperkuat nilai sejarah dari bangunan lama. Aspek fisik yang dipertimbangkan diantaranya bentuk bangunan lama yang diabstraksikan menjadi bentuk baru, implementasi bentuk pada fasad bangunan-bangunan di Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) , dan material yang digunakan. Penelitian menunjukkan gaya arsitektur modern pada fasad gedung akademik dan perkantoran Institut Pertanian Bogor (IPB) Baranangsiang dapat dilakukan melalui pendekatan kontekstual sehingga tidak mengabaikan bangunan-bangunan heritage di sekitarnya.
PERANCANGAN SEKOLAH RAMAH ANAK PADA SDN PONDOK CINA 1 DENGAN PENDEKATAN FLEKSIBILITAS RUANG DI KOTA DEPOK Alvia Salsadiva Permana; Nia Suryani; Ryan Hidayat
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/lja.v5i2.14534

Abstract

Depok is participates in efforts to fulfill children's rights and protect children in schools through the Child Friendly School program in the Child Friendly City policy.  This study aims to design a Child Friendly School in accordance with Child Friendly School standards by the Ministry of Women's Empowerment and Child Protection at SDN Pondok Cina 1, Depok.  The spatial flexibility approach was chosen as a solution to the problem of limited land that occurs at the site through three concepts , namely versatility , convertibility , and expansibility .  These three concepts of spatial flexibility are applied to classrooms, also the concept of convertibility is applied to student toilets.  Versatility is realized with classrooms that could be transform into meeting room, exhibition room also hall.  Convertibility is realized by arranging classroom furniture that adapts to learning methods also ergonomic designs on classroom furniture and student’s toilets that suitable with the body size of elementary school student.  Expansibility is realized by the expansion of classrooms that blend with the corridor.  Besides to design the elementary school that meet the Child Friendly School standards, the result of this research hope could be considered in advancing the quality of public elementary school education in Depok.
PENERAPAN DESAIN KONTEKSTUAL LOKAL TERHADAP PERENCANAAN FASAD BANGUNAN RSUD TALAGA, MAJALENGKA Laila Khoirunnisa; Wahyu Buana Putra; Andri Sopiandi
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/lja.v5i2.14251

Abstract

RSUD Talaga merupakan rumah sakit umum tingkat daerah kelas C yang pembangunannya sedang berjalan. Kehadiran bangunan rumah sakit baru ini menjadi perhatian khusus bagaimana desain olahan fasad yang akan diterapkan. Pada studi ini akan membahas bagaimana perencanaan desain fasad bangunan rumah sakit dapat mengaitkan diri dengan fasad bangunan di lingkungan setempat. Pada perencanaannya, desain fasad RSUD Talaga menerapkan konsep arsitektur kontekstual dengan pendekatan budaya yang dapat memperkuat identitas lokal daerah tersebut. Kabupaten Majalengka merupakan daerah yang terkenal dengan produksi bata dan genteng, maka pemerintah daerah juga menetapkan untuk setiap bangunan pemerintahan dan ruang publik harus menerapkan tema terakota. Tema Terakota pada bangunan pemerintahan ini juga sudah menjadi identitas lokal Kabupaten Majalengka. Sehingga hasil dari perencanaan desain fasad dapat berkesinambungan dengan kondisi lingkungan sekitar. Tulisan ini bertujuan untuk menyampaikan hasil studi tentang rumusan kriteria perencanaan desain fasad RSUD Talaga yang menerapkan konsep arsitektur kontekstual dengan pendekatan budaya menurut sudut pandang penulis. Metoda yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan sumber acuan hasil studi pustaka dan survei lapangan. Hasil akhir tulisan penelitian adalah perencanaan desain fasad yang menerapkan prinsip-prinsip arsitektur kontekstual dengan pendekatan budaya.
RE-DESIGN GEREJA KATOLIK PAROKI KALVARI LUBANG BUAYA DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR NARATIF Anastasia Angelica Rudianto; Ratu Arum Kusumawardhani; Indah Yulia Sari
Lakar: Jurnal Arsitektur Vol 5, No 2 (2022)
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/lja.v5i2.14290

Abstract

Gereja Katolik Paroki Kalvari merupakan sebuah Gereja Katolik di Lubang Buaya yang berdiri sejak 1 Juli 1995 dan merupakan pemekaran dari Gereja Santo Robertus Bellarminus Cililitan. Selama berdiri lebih dari 25 tahun, gereja sudah mengalami beberapa perubahan fisik, namun perubahan-perubahan itu masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan para pengguna karena pengembangan desainnya tidak direncanakan sejak awal. Hal ini tentunya berpengaruh pada berkurangnya rasa nyaman serta suasana ruang yang sakral dan kondusif saat beribadah. Selain itu, peningkatan jumlah umat Katolik setiap tahunnya juga diiringi dengan kebutuhan akan gedung gereja sebagai sarana beribadah yang layak, sehingga perlu dilakukan pengembangan desain agar gereja dapat memenuhi kebutuhan penggunanya. Arsitektur naratif dengan kisah sengsara Yesus Kristus dipilih untuk menciptakan desain dengan suasana baru yang lebih sakral dan kondusif serta dapat memenuhi kebutuhan warga gereja. Penerapan naratif diterapkan pada elemen-elemen peribadatan yang ada dalam tapak, mulai dari sirkulasi, pengolahan tata ruang dan bentuk, pemilihan material, hingga pencahayaan. Harapannya adalah pendekatan naratif mampu membawa umat merasakan kilas balik dua belas jam terakhir kehidupan Yesus di dunia, sehingga dapat menciptakan suasana ruang yang sakral dan kondusif saat beribadah.

Page 1 of 1 | Total Record : 8