cover
Contact Name
Intje Picauly
Contact Email
JPkM_KeLaKer@pergizipanganntt.id
Phone
+6282237145517
Journal Mail Official
JPkM_KeLaKer@pergizipanganntt.id
Editorial Address
Jl. Cakdoko No. 40
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering
ISSN : -     EISSN : 27462234     DOI : https://doi.org/10.51556/jpkmkelaker
Core Subject : Health, Agriculture,
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat (PKM) ini merupakan jurnal pengembangan dan penerapan IPTEKS yang memuat publikasi hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat, model atau konsep dan atau implementasinya dalam rangka peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat dalam aspek pemenuhan kebutuhan hidup keluarga dan masyarakat. Jurnal ini dibentuk oleh Perhimpunan Pakar Pangan dan Gizi Indonesia (Pergizi Pangan), Dewan Pimpinan Cabang Daerah NTT pada 17 Maret 2020 dan selanjutnya diproses pengurusan ISSN online dan e-ISSN setelah terbitan pertama dikeluarkan yaitu di bulan April 2020 secara Blogger. Penyempurnaan dokumen selanjutnya dilakukan pada Bulan September 2020 untuk memperoleh ijin terbit berbentuk ISSN online dan e-ISSN. Artikel diterbikan 2 kali dalam setahun yaitu periode April dan Oktober tahun berjalan.
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 5 Documents
Search results for , issue "Vol. 1 No. 2 (2020): Volume 1 Nomor 2 Edisi Oktober 2020" : 5 Documents clear
PENDAMPINGAN AKSI KONVERGENSI PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING DI KABUPATEN MANGGARAI BARAT, PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR Intje Picauly; Sarah Lery Mboeik; Theresia Sri Lendes; Sherly Hayer
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 1 No. 2 (2020): Volume 1 Nomor 2 Edisi Oktober 2020
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

L aporan Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 dan 2018 mencatat bahwa kasus stunting pada anak mengalami penurunan dari 37,2 persen pada tahun 2013 menjadi 30,8% di tahun 2018 (atau menurun sebesar 6,4%). Walaupun mengalami penurunan, angka ini masih sangat mengkhawatirkan jika dibandingkan dengan cut of point prevalensi stunting di Indonesia dan badan kesehatan dunia (WHO). Tidak mengherankan jika Indonesia menempati peringkat kelima dunia untuk jumlah anak dengan kondisi stunting terbanyak. Kabupaten Manggarai Barat merupakan salah satu wilayah yang mempunyai prevalensi Stunting yang cukup tinggi (19,1%) dengan jumlah anak stunting (pendek dan sangat pendek) sebanyak 4.040 jiwa. Berdasarkan riview kinerja oleh Tim Pokja Stunting Propinsi NTT diketahui bahwa kinerja Kabupaten Manggarai Barat masih sangat rendah. Hal ini berarti bahwa pelaksanaan konvergensi dilevel pemerintah daerah bersama semua stakeholder (pihak non pemerintah/swasta) masih sangat terbatas. Oleh karena itu, pendampingan ini dirasakan perlu dilakukan untuk memantau secara dekat kendala-kendala dilapangan. Adapun metode pendampingan yang dilakukan adalah kombinasi antara metode penyuluhan dan simulasi. Hasil yang diperoleh adalah rendahnya pemahaman Aparatur Sipil Negara (ASN) tentang stunting dan fungsi konvergensi serta pelaksanaan lintas stakeholder yang masih buruk. Rekomendasi yang di berikan adalah meningkatkan pemahaman ASN tentang stunting dan konvergensi, mensimulasikan mekanisme konvergensi serta menyempurnakan data analisis situasi untuk kelengkapan data konvergensi di aksi selanjutnya.
PENYULUHAN TENTANG PERSONAL HYGIENE SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DIARE DAN KECACINGAN DI SEKOLAH DASAR INPRES TUADALE KECAMATAN KUPANG BARAT KABUPATEN KUPANG Deviarbi Sakke Tira; Anna H. Talahatu; Fransiskus G. Mado
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 1 No. 2 (2020): Volume 1 Nomor 2 Edisi Oktober 2020
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Hygiene (kebersihan) perorangan pada anak merupakan hal yang sesungguhnya perlu mendapat perhatian serius dari semua pihak karena perilaku hygiene perorangan yang buruk dapat memberikan dampak negatif pada kualitas kehidupan selanjutnya, yang tidak hanya dalam bentuk dampak fisik tapi juga dampak psikososial kehidupan anak. Sekolah merupakan perpanjangan tangan keluarga dalam meletakkan dasar perilaku, termasuk perilaku kesehatan pada anak. Sekolah Dasar (SD), terkhususnya, menjadi pintu masuk perbaikan pengetahuan, sikap, dan perilaku hygiene perorangan di masyarakat. Anak SD adalah kelompok yang berada dalam taraf pertumbuhan dan perkembangan sehingga sangat peka untuk menerima perubahan dan mudah untuk dibimbing, diarahkan, dan ditanamkan kebiasaan yang baik, termasuk kebiasaan hygiene perorangan. Oleh karenanya, peningkatan pengetahuan anak SD mengenai hygiene perorangan dan akibatnya terhadap kesehatan jika tidak dilakukan dengan baik sangat perlu dilakukan untuk men cegah dan meningkatkan kesehatan anak sekolah. Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini dilaksanakan di SD Inpres Tuadale Kecamatan Kupang Barat Kabupaten Kupang pada bulan Agustus 2019. Metode yang digunakan adalah penyuluhan, pemantauan, dan evaluasi tim. Kegiatan yang dilakukan berupa pemberian edukasi (diseminasi informasi kesehatan) mengenai perilaku hygiene perorangan dan akibat hygiene perorangan yang buruk terhadap kesehatan, misalnya penyakit Diare dan Kecacingan. Hasil yang diperoleh adalah terjadinya peningkatan pengetahuan siswa/i terlihat dari kemampuan menjawab dengan benar berbagai point penting dari materi penyuluhan yang telah disampaikan, yang meliputi pengertian, jenis, cara dan manfaat serta dampak negatif dari tidak melakukan hygiene perorangan berdasarkan perbandingan jawaban siswa sebelum dan sesudah penyuluhan dan juga pada saat kegiatan evaluasi.
KEBERSIHAN DIRI DAN LINGKUNGAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT DAN MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ANAK KELAS ENAM SD INPRES TAUDALE KABUPATEN KUPANG Erny Erawati Pua Upa; Mustakim Sahdan
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 1 No. 2 (2020): Volume 1 Nomor 2 Edisi Oktober 2020
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesehatan dan kenyamanan dalam belajar merupakan faktor yang dapat meningkatkan prestasi belajar. Jaminan kesehatan peserta didik adalah kebersihan diri yang meliputi : kebersihan kulit, gigi dan mulut, rambut, mata, hidung, telinga, kaki dan kuku, genitalia, serta kebersihan dan kerapihan pakaiannya (Perry at all, 2005). Sedangkan kebersihan lingkungan sekolah meliputi lokasi sekolah, konstruksi bangunan sekolah, ruang bangunan, kualitas udara ruang dan kebisingan, pencahayaan, ventilasi, fasilitas sanitasi sekolah, halaman, dan bebas jentik (MenKes no 1429, 2006). Kegiatan Pengabdian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memampukan siswa dalam meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mereka tentang kebersihan diri dan kebersihan lingkungan sekolah dan memampukan mereka dalam melakukan kebersihan diri dan kebersihan lingkungan sekolah. Pelaksanaan pengabdian ini menggunakan metode “Pendidikan dan Pelatihan kepada Masyarakat”, dimana para peserta didik (siswa/siswi) akan diberikan pengajaran dan praktek dengan tujuan agar mereka mampu melakukan kebersihan diri dan kebersihan lingkungan sekolah. Metode ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan dengan kombinasi “Simulasi”. Selanjutnya akan dilakukan evaluasi pre dan post test untuk mengukur perubahan sikap siswa tentang materi penyuluhan. Adapun sampel dalam kegiatan ini adalah siswa kelas 6 SD Inpres Taudale Kabupaten Kupang. Kegiatan penyuluhan ini menemukan hasil bahwa rerata nilai pre test adalah 75 % dan rerata nilai post tes adalah 95 % tentang pemahaman siswa terhadap kebersihan diri dan lingkungan. Nilai ini menunjukan bahwa sebagian besar siswa kelas 6 SD Inpres Taudale telah memahami tentang kebersihan diri dan lingkungan. Hal ini karena adanya aktivitas LSM bidang kesehatan yang pernah memberikan penyuluhan di sekolah tersebut. Memang diakui oleh siswa bahwa mereka pernah diberikan penyuluhan tentang kebersihan diri dan lingkungan, tapi sudah lama sehingga ada sebagian siswa yang sudah lupa tentang materi tersebut. Ada juga siswa yang walaupun sudah diberi materi tentang kebersihan diri dan lingkungan, tetap tidak mampu menjawab pada aktivitas post test. Hal ini bisa jadi karena daya serap atau pemahaman anak tersebut rendah. Tapi dibandingkan dengan siswa yang paham, sangat banyak yang paham dengan materi yang diberikan
ANALISIS NILAI TAMBAH DAN PENDAPATAN USAHA PENGOLAHAN SINGKONG DI DESA MAULAFA, KECAMATAN KOTA BARU KOTA KUPANG Kudji Herewila; Marthen Robinson Pellokila
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 1 No. 2 (2020): Volume 1 Nomor 2 Edisi Oktober 2020
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Camilan keripik singkong sudah ada sejak dahulu dan hingga saat ini camilan ini masih sangat populer dan selalu menjadi camilan faforit masyarakat. Untuk membuat camilan keripik singkong ini sangat mudah. Singkong yang digunakan adalah singkong yang memiliki kualitas baik kemudian diiris tipis dan digoreng. Pada umumnya keripik singkong ini rasanya bermacam-macam ada rasa bawang, balodo, dan masih banyak rasa lainnya. Karena tingginya peminatan akan camilan kripik singkong, maka timbul kesadaran baru baik itu dikalangan petani sendiri maupun para akademisi serta pengambil keputusan (pemerintah) untuk melihat lebih jauh nilai tambah dan pendapatan dari usaha pengolahan singkong. Adapun tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan tambahan infomasi kepada pihak kelompok ibu TP PKK Di Desa Maulafa, Kecamatan Kota Baru, Kota Kupang tentang strategi Upaya Peningkatan Nilai Tambah Dan Pendapatan Usaha Pengolahan Singkong. Sedangkan metode yang digunakan adalah metode Pendidikan Masyarakat dan simulasi pengolahan singkong yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dalam bidang pemasaran hasil dan lingkup terkait didalamnya sehingga menyadarkan masyarakat akan pentingnya upaya pemasaran yang baik demi meningkatkan pendapatan keluarga. Kegiatan ini berlokasi di Desa Maulafa Kecamatan Kota Baru, Kota Kupang pada bulan Nopember 2019 bersama 20 orang ibu-ibu TP PKK Kelurahan/Desa Maulafa. Adapun hasil kegiatan pengabdian ini adalah terlaksananya kegiatan proses transformasi informasi tim penyuluh kepada peserta kegiatan. Hal ini tergambar dari komentar dan komitmen para petani untuk merubah strategi pengolahan pemasaran hasil pertanian (singkong) mereka dalam upaya peningkatan pendapatan keluarga
DETEKSI DINI STUNTING PADA JEMAAT GMIM KAPERNAUM TENAU Marselinus Laga Nur; Lewi Jutomo
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 1 No. 2 (2020): Volume 1 Nomor 2 Edisi Oktober 2020
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekurangan gizi yang terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir, akan terlihat pada dampak stunting setelah anak berusia 2 tahun (Kemenkes RI, 2018). Mitra (2015) menyatakan bahwa Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang diakibatkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi, stunting ini terjadi mulai dari janin dalam kandungan dan baru nampak ketika anak berusia dua tahun. Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan (growthfaltering) akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari masa kehamilan sampai usia 24 bulan. Metode antropometri adalah metode yang digunakan untuk mengukur defisiensi gizi dan dapat menunjuk riwayat gizi masa lalu. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk melatih para pelayan di Jemaat GMIM untuk lebih memahami tentang stunting, mendeteksi secara dini dan mencegah terjadinya stunting. Adapun metode yang digunakan adalah Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah gabungan antara penyuluhan dan pelatihan. Materi penyuluhan yang diberikan berupa : Penyebab stunting, Tanda dan Gejala stunting, Pencegahan stunting. Selanjutnya materi pelatihan berupa : Pengukuran antropometri, pemeriksaan Hemoglobin dan demo masakan berbahan lokal bergizi. Dalam penyuluhan maupun pelatihan, keberhasilan dinilai secara spontanitas dari peserta dengan meminta mereka menjelaskan kembali materi penyuluhan atau memperagakan kembali materi pelatihan. Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilakukan di Gereja GMIM Kapernaum Kelurahan Tenau. Pada Tanggal 6 Februari 2020. Adapun hasil yang dicapai adalah peningkatan jumlah peserta yang mengetahui dan memahami beberapa hal yang terkait dengan stunting yaitu, hubungan zat gizi dengan stunting, penyebab, dampak dan pencegahan dari stunting. Selain itu bagi para pelayan telah memiliki keterampilan antropometri dan mengolah bahan pangan lokal bergizi, yang nanti keterampilan tersebut diharapkan dapat berguna untuk deteksi dini dan sekaligus pencegahan stunting.

Page 1 of 1 | Total Record : 5