Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

HUBUNGAN TEMAN SEBAYA, CITRA TUBUH DAN POLA KONSUMSI DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI Nomate, Erni Susana; Nur, Marselinus Laga; Toy, Sarci Magdalena
Unnes Journal of Public Health Vol 6 No 3 (2017): Unnes Journal of Public Health
Publisher : Universitas Negeri Semarang in cooperation with Association of Indonesian Public Health Experts (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI))

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (135.226 KB) | DOI: 10.15294/ujph.v6i3.17016

Abstract

Abstrak Teman sebaya dan citra tubuh merupakan faktor yang dapat menyebabkan remaja putri merasa kelebihan berat badan dan merasa tidak puas terhadap bentuk tubuhnya. Remaja tersebut akan menerapkan perilaku makan yang tidak sehat yang akhirnya berdampak pada status gizi yang buruk. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan teman sebaya, citra tubuh dan pola konsumsi dengan status gizi remaja putri SMAN 1 Kupang. Metode penelitian yang digunakan adalah survei analitik dengan rancangan cross sectional study. Populasi penelitian adalah seluruh siswi yang ada di SMAN 1 Kupang dan sampel penelitian sebesar 88 responden yang diperoleh dengan teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang mempunyai hubungan dengan status gizi remaja putri yaitu teman sebaya sedangkan variabel yang tidak mempunyai hubungan yaitu citra tubuh dan pola konsumsi. Upaya peningkatkan pengetahuan remaja tentang diet yang benar sangat diperlukan agar tidak mudah terpengaruh oleh teman sebaya dan melakukan diet yang salah.   Abstract Peers and body image are factors that caused adolescents to feel overweight and dissatisfied toward her body shape. Then adolescents will ted to eat unhealthy food that results in a low nutritional status. The aim of this study was to analyze the relationship of peer, body image, and consumption pattern with nutritional status of adolescents at SMAN 1 Kupang. Research method used was analytical survey with cross sectional study design. The population of this study was all students in SMAN 1 Kupang and sample of this study was 88 respondents selected by using simple random sampling technique. Peers   were significantly related to nutritional status of adolescents. While the variables that had no relationship were body image and consumption pattern. The efforts to increase knowledge about proper diet is necessary for adolescents so that they could not easily affected by peers and have wrong diet.
PKM DISEMINASI INFORMASI KESEHATAN BAHAYA PENYALAHGUNAAN NAPZA PADA REMAJA DI SMPN 16 KELAS 8 KOTA KUPANG PROVINSI NTT Muntasir, Muntasir; Nur, Marselinus Laga; Wijaya, Pasifikus Christa
JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) Vol 3 No 2 (2019): JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Forum Dosen Indonesia JATIM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36339/je.v3i2.255

Abstract

Community Partnership Program for Dissemination of Health Information on Drug Use Hazards In adolescents, especially students of Kupang 16 Public Middle School in the form of lectures, simulations, demonstrations and visualization posters of Narcotics, Psychotropic and Addictive Substances. One of the problems The location was chosen as one of the locations of community service based on the results of field observations explaining the need for health dissemination at this school and there has never been any health dissemination activity involving public health faculty lecturers. Besides providing information and developments in health science and technology in handling health problems, including one of them to prevent drug abuse among adolescents, especially in junior high school students. This program method is to provide 1) planning and design of activities to be carried out. 2) supply of tool materials according to the planned requirements. 3) preparation for implementation. 4) implementation of activities. 5) banner installation and application tools. 6) Submission of material and drug socialization as a way to prevent drug abuse among adolescents. 7) frequently asked questions, suggestions, implementers and partners. 9) monitoring of activities by the FKM Undana monitoring team. 10) evaluation of Community Partnership Program activities by the activity implementing team and partners. 11) reporting the activities of the Community Partnership Program as the responsibility of the activities of the Community Partnership Program. This program output can provide added value knowledge and information. Specifically, this service activity is expected to be able to provide goals to direct the target (students of SMPN 16) for take precautionary measures against opportunities for health problems in adolescents, increase knowledge and understanding of adolescent health, pmpowering teenage students so that preventive actions can be implemented well, supporting government programs in maintaining and improving the health status of adolescents, identifying the dangers of drug abuse that can be experienced at adolescence, provide information and outreach about the dangers of drug abuse that can be experienced at adolescence, convey information and outreach about the sources or causes of the dangers of drug abuse, provide an understanding of the impact of the dangers of drug abuse on its growth and development in adolescence, provide solutions in the form of preventive measures and appropriate handling of the dangers of drug abuse that can occur in adolescence, and provide motivation to keep guarding against drug abuse that can occur at the age of adolescence.
HUBUNGAN PENGETAHUAN GIZI DAN ALOKASI WAKTU IBU RUMAH TANGGA DENGAN POLA ASUH MAKAN ANAK BAWAH DUA TAHUN Marselinus Laga Nur; Grouse Oematan; Yohanes Handri Tadeus Rina
Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan Vol. 10 No. 1 (2021): Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/ejpazih.v10i1.130

Abstract

Stunting disebabkan oleh beberapa faktor seperti asupan makanan, penyakit infeksi, riwayat ASI Eksklusif, pendidikan ibu, pengetahuan ibu, pola asuh anak, status ekonomi keluarga dan masih banyak faktor penyebab lainnya.Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dan data primer yang diperoleh dari hasil wawancara berdasarkan kuisioner. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional dengan desain crossectional study. Populasi penelitian ini adalah semua keluarga yang memiliki anak dibawah umur dua (2) tahun dan sampel ditentukan dengan model total sampling, yaitu sebanyak 178 responden. Data tentang Pengetahuan gizi dan alokasi waktu ibu rumah tangga beserta data pola asuh makan anak BADUTA dikumpulkan dengan kuesioner kemudian dianalisa dengan menggunakan uji statistik chi square (pvalue=0,05) untuk mengetahui hubungan pengetahuan gizi dan alokasi waktu ibu rumah tangga dengan pola asuh makan Anak Baduta dengan studi kasus di daerah lokus stunting Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Penelitian ini menemukan bahwa sebagian besar (88.2%) ibu rumah tangga yang mempunyai pengetahuan gizi baik; 80.9% mempunyai alokasi waktu lebih dari delapan (8) jam di rumah; dan sebanyak 69.7% ibu balita yang mempunyai pola asuh kurang baik. Adapun hasil analisis statistik menunjukkan bahwa ada hubungan antara faktor alokasi waktu ibu baduta (pValue: 0.000<0.05) dengan pola asuh makan anak BADUTA
HUBUNGAN PENGELUARAN PANGAN DAN TINGKAT KECUKUPAN ENERGI DAN PROTEIN DENGAN STATUS GIZI REMAJA PUTRI “SMAN NOEMUTI” KEFAMENANU KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA Milenia F.A.V. Lahade; Anna H. Talahatu; Marselinus Laga Nur
Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan Vol. 11 No. 1 (2022): Jurnal Pangan Gizi dan Kesehatan
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/ejpazih.v11i1.181

Abstract

Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah keadaan dimana ibu menderita kejadian kekurangan kalori dan protein (malnutrisi) yang mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil (bumil). Masalah KEK tidak terlepas dari konsumsi pangan, salah satu faktor yang mempengaruhi konsumsi pangan yaitu pengeluaran uang untuk pangan rumah tangga yang berdampak pada konsumsi energi dan protein pada Wanita Usia Subur (WUS). Untuk mencegah risiko KEK pada ibu hamil sebelum kehamilan wanita usia subur sudah harus mempunyai gizi baik, misalnya dengan LILA tidak kurang dari 23,5 cm. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengeluaran pangan, tingkat kecukupan energi dan protein dengan status kurang energi kronis pada remaja putri Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Noemuti Kefamenanu kabupaten Timor Tengah Utara. Jenis penelitian ini adalah observasi analitik dengan rancangan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswi putri kelas III “SMAN Noemuti” Kefamenanu sebanyak 126 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini secara eksidental dan diperoleh sampel sebanyak 56 siswi. Analisis statistik terhadap variabel dependen dan independen menggunakan uji fisher’s exact test dengan dengan kriteria penolakan H0 apabila nilai p<0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara pengeluaran pangan dengan status gizi remaja putri “SMAN Noemuti” (p<0,05/p=0,006), terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat kecukupan energi dengan Status gizi remaja putri “SMAN Noemuti” (p<0,05/p = 0,004), dan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat kecukupan protein dengan status gizi remaja putri “SMAN Noemuti” (p<0,05/p=0,018), dan terdapat hubungan yang bermakna antara tingkat pengetahuan dengan status gizi remaja putri “SMAN Noemuti” (P<0,05/p=0,001).
DETEKSI DINI STUNTING PADA JEMAAT GMIM KAPERNAUM TENAU Marselinus Laga Nur; Lewi Jutomo
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 1 No. 2 (2020): Volume 1 Nomor 2 Edisi Oktober 2020
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kekurangan gizi yang terjadi sejak bayi dalam kandungan dan pada masa awal setelah bayi lahir, akan terlihat pada dampak stunting setelah anak berusia 2 tahun (Kemenkes RI, 2018). Mitra (2015) menyatakan bahwa Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang diakibatkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu yang cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi, stunting ini terjadi mulai dari janin dalam kandungan dan baru nampak ketika anak berusia dua tahun. Stunting merupakan bentuk kegagalan pertumbuhan (growthfaltering) akibat akumulasi ketidakcukupan nutrisi yang berlangsung lama mulai dari masa kehamilan sampai usia 24 bulan. Metode antropometri adalah metode yang digunakan untuk mengukur defisiensi gizi dan dapat menunjuk riwayat gizi masa lalu. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk melatih para pelayan di Jemaat GMIM untuk lebih memahami tentang stunting, mendeteksi secara dini dan mencegah terjadinya stunting. Adapun metode yang digunakan adalah Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah gabungan antara penyuluhan dan pelatihan. Materi penyuluhan yang diberikan berupa : Penyebab stunting, Tanda dan Gejala stunting, Pencegahan stunting. Selanjutnya materi pelatihan berupa : Pengukuran antropometri, pemeriksaan Hemoglobin dan demo masakan berbahan lokal bergizi. Dalam penyuluhan maupun pelatihan, keberhasilan dinilai secara spontanitas dari peserta dengan meminta mereka menjelaskan kembali materi penyuluhan atau memperagakan kembali materi pelatihan. Pelaksanaan Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini dilakukan di Gereja GMIM Kapernaum Kelurahan Tenau. Pada Tanggal 6 Februari 2020. Adapun hasil yang dicapai adalah peningkatan jumlah peserta yang mengetahui dan memahami beberapa hal yang terkait dengan stunting yaitu, hubungan zat gizi dengan stunting, penyebab, dampak dan pencegahan dari stunting. Selain itu bagi para pelayan telah memiliki keterampilan antropometri dan mengolah bahan pangan lokal bergizi, yang nanti keterampilan tersebut diharapkan dapat berguna untuk deteksi dini dan sekaligus pencegahan stunting.
INOVASI PEMBUATAN PEMBERSIH TANGAN DENGAN BAHAN DASAR DAUN SIRIH DAN LEMON DI KELURAHAN KELAPA LIMA KOTA KUPANG Marselinus Laga Nur
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 2 No. 1 (2021): Volume 2 Nomor 1 Edisi April 2021
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyebaran virus Covid-19 di seluruh penjuru dunia turut meruntuhkan ragam sendi-sendi kehidupan. Dari berbagai aspek kehidupan termasuk sisi ekonomi dan kesehatan ikut terdampak secara langsung. Modal sosial menjadi taruhan akhir dengan adanya perubahan dalam hal hubungan antar manusia. Ragam persoalan semakin meningkat sehingga perlu dicermati dan dicarikan solusinya dengan pendekatan-pendekatan yang baru. Menggunakan hand sanitizer merupakan salah satu tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan virus. Sebab, hand sanitizer terbukti secara klinis mampu mengurangi bakteri, kuman, dan virus yang menempel pada tangan manusia. Namun, kebutuhan akan benda satu ini tampaknya semakin meningkat di tengah pandemi virus corona covid-19 yang merebak ke seluruh dunia. Mengingat akan kebutuhan yang selalu meningkat maka tim pelaksana mengajak kelompok masyarakat untuk melakukan usaha produksi sendiri menggunakan bahan-bahan alami di sekitar. Tujuan utama kegiatan ini adalah masyarakat dapat membuat hand sanitizer berbahan dasar daun sirih dan lemon dan menggunakannya dalam kehidupan keseharian. Manfaat dari kegiatan ini adalah dapat mengurangi resiko penularan penyakit melalui tangan seperti Covid19, cacingan dan diare. Metode kegiatan ini adalah dengan Pendidikan masyarakat. Di mana kondisi pandemi tidak memungkinkan untuk mengumpulkan peserta dalam jumlah banyak. Namun diharapkan setelah kegiatan akan ada transfer ilmu pengetahuan dan keterampilan. Dua orang peserta dari masing masing gereja wilayah kelurahan Kelapa Lima, Ketua RT 36, Pengurus gereja GMIT Galed Kelapa Lima dan Gereja St Antonius Padu’a Kelapa Lima diberikan materi tentang manfaat daun sirih dan Lemon pada bulan oktober 2020. Kemudian bersama-sama membuat produk. Setelah itu produk dibagikan dan disosialisasikan secara terbatas kepada pengurus gereja. Selanjutnya digunakan oleh Jemaat dan Petugas Kebaktian sebagai bagian dari protokol kesehatan. Hasil yang diperoleh setelah disosialisasi dan pendampingan adalah kelompok mampu membuat sendiri hand sanitizer dari bahan alami seperti daun sirih dan lemon. Diharapkan agar masyarakat lebih paham tentang upaya minimal melakukan upaya pencegahan penularan dengan membuat hand saniter sendiri serta dapat menggunakannya guna menghadapi penyebaran covid19 semakin meningkat, termasuk di wilayah Kelurahan Kelapa Lima, Kota Kupang.
PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT TENTANG PERANAN MAKANAN TERHADAP SISTEM IMUN MELALUI SIARAN RADIO PROGRAM LINTAS MALAM RRI KUPANG Marselinus Laga Nur; Grouse Oematan
Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Kepulauan Lahan Kering Vol. 3 No. 1 (2022): Volume 3 Nomor 1 Edisi April 2022
Publisher : Pergizi Pangan DPD NTT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51556/jpkmkelaker.v3i1.176

Abstract

Virus Corona adalah sekelompok virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Dalam beberapa kasus, virus ini menyebabkan infeksi pernapasan ringan saja. Infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti hidung berair dan meler, sakit kepala, batuk, nyeri tenggorokan, dan demam, atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Namun, secara umum ada 3 (tiga) gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus Corona, yaitu: demam, batuk dan sesak napas. Kasus Covid19 telah menjadi pandemi sejak awal tahun 2020. Indonesia dan termasuk juga Propinsi NTT turut merasakan dampaknya. Sejumlah usaha dapat dilakukan untuk mencegah penularan, salah satunya dengan meningkatkan asupan makanan bergizi untuk meningkatkan sistem imun. Usaha untuk mencegah penularan covid19 dilakukan dengan berbagai macam cara. Salah satunya dengan menjaga konsumsi makanan agar dapat meningkatkan sistem imun. Sistem imun sangat penting karena sejauh ini belum ada obat yang spesifik membunuh virus covid19. Dengan demikian konsumsi makanan bergizi sangat penting dalam menghadapi pandemi covid19. Pandemi covid19 bukan hanya berdampak pada bidang kesehatan namun juga ekonomi. Masyarakat labih memilih berdiam di rumah. Jarak fisik dan jarak sosial diterapkan. Sehingga produksi menurun, termasuk makanan. Pendapatan juga menurun sehingga lebih sulit untuk memenuhi kebutuhan makanan. Meskipun demikian, makanan bergizi tidak selamanya mahal. Oleh sebab itu Edukasi masyarakat sangat penting. Edukasi masyarakat penting untuk memberikan pemahaman tentang sistem imun dalam menghadapi pandemi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang makanan bergizi dan sistem imun. Kegiatan ini menggunakan metode siaran radio dengan sasaran yang dapat dijangkau adalah pendengar radio baik melalui pesawat radio maupun aplikasi RRI plus. Hasil kegiatan ini menunjukkan partisipasi yang tinggi dari pendengar melalui interaksi pendengar. Dapat disimpulkan, kegiatan ini didengar dan mendapatkan tanggan positif.
Stres, Pola Konsumsi, dan Pola Istirahat Mahasiswa Tingkat Akhir Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Nusa Cendana Yurike Abel; Marselinus Laga Nur; Sarci Magdalena Toy; Lewi Jutomo
Timorese Journal of Public Health Vol 1 No 2 (2019): June 2019
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/tjph.v1i2.2126

Abstract

The length of time required by students to do a thesis can be a stressor for last term students. The aim of this study was to determine the effect of stress on consumption patterns and rest patterns in last term students of the Faculty of Public Health, Nusa Cendana University. The study was observational analytic and used the cross-sectional study design. The sample size of 71 people was selected using a simple random sampling technique. The statistical test used was a simple linear regression with α = 0.05. The results showed that most respondents experienced severe stress (73.23%), and had poor consumption patterns and resting patterns (69.01% and 63.38%). The statistical test results showed that stress affected consumption patterns (p = 0.03) and rest patterns (p = 0.039) in last term students of FKM Undana.
Analysis of Vitamin C and Iron (Fe) Content in Moringa Leaf Jelly Hilda Rambu Bangi Ata; Apris A. Adu; Marselinus Laga Nur
Timorese Journal of Public Health Vol 2 No 3 (2020): September 2020
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/tjph.v2i3.3382

Abstract

Vitamin C deficiency can trigger iron deficiency and these nutritional problems can contribute to an increase in the number of malnutrition cases and malnutrition. In response to the problem of iron deficiency, the government of East Nusa Tenggara runs various programs, including the provision of supplements in the form of iron tablets. Another effort is to carry out the Supplemental Feeding Program (SFP). The standard formula given by the World Health Organization (WHO) consists of milk, oil, powdered sugar, and water. The modification formula that is quite dense energy and protein consists of materials that are easily available in society at an affordable price. In the international world, the cultivation of moringa leaves is a program that is being promoted, including the province of NTT, one of them. With the processing of moringa leaves into a snack food that is liked by all circles, it will increase the utilization of moringa leaves in society so that the nutritional content of moringa leaves can be absorbed by the body. Jelly drink is expected to be an alternative to fruit juice drink that can improve the stability of fruit juice because this drink has a gel consistency so it can avoid deposition, but easy to drink. This study is a Quasi Experiment using Complete Randomized Design (CRD) which intentionally adds moringa flour to existing making recipes jelly with 3 different concentrations. Data analysis used One-Way Anova Test to see the difference in Vitamin c and Iron levels at each concentration jelly. The results of the One-Way ANOVA test showed that there was an average difference in the concentration of iron and Vitamin C in the jelly with the addition of moringa flour in the composition of 50%, 40%, and 30% (sig = 0.00 <pvalue 0.05).
Aplikasi Lima Kunci Keamanan Pangan dalam Pemilihan Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) oleh Murid SD Inpres Bertingkat Kelapa Lima II Kota Kupang Marselinus Laga Nur; Anna Henny Talahatu; Christine Rohani Tadjo Tallo
Lontar : Journal of Community Health Vol 1 No 2 (2019): June 2019
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/ljch.v1i2.2170

Abstract

Street Food provides an important contribution to the fulfillment of children's energy while in school, but street food is very risky for biological, physical, and chemical contamination. These problems caused by several factors, namely the knowledge, attitudes, and actions of the makers, sellers, and buyers, about the importance of food security. Therefore, one of the efforts made by the government to overcome food insecurity is by educating five keys of food safety measures for the school community, students, and vendors of Pupils street food. This study is descriptive research that aims to know the knowledge and attitudes of the pupils in choosing food and vendors in processing street food at SD Inpres Bertingkat Kelapa Lima II Kota Kupang dealing with the five food security keys. The samples in this study were 52 students and 4 food vendors. The results showed that the knowledge of 52 student respondents, specifically 35 (67.3%) students had good knowledge, 14 (26.9%) students had sufficient knowledge, and 3 (5.8%) students had less knowledge. The attitude of 52 Respondents were categorized as Positive (100%). The respondent's actions based on triangulation revealed that the most of respondents still had actions that were not in accordance with the 5 keys food safety measures in the Selection of Snacks for Students.