cover
Contact Name
Djoko Priyono
Contact Email
k.nursingjournal@untan.ac.id
Phone
+628121550207
Journal Mail Official
djoko.priyono@ners.untan.ac.id
Editorial Address
Jl. Prof Dr Hadari Nawawi, Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura
Location
Kota pontianak,
Kalimantan barat
INDONESIA
TANJUNGPURA JOURNAL OF NURSING PRACTICE AND EDUCATION
ISSN : -     EISSN : 2745858X     DOI : -
Core Subject : Health, Science,
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education (TJNPE) is an open access international journal (e-journal) which publishes the scientific works for nurse practitioners and researchers. The focus and scopes of the journal include adult nursing, emergency nursing, gerontological nursing, community nursing, mental health nursing, pediatric nursing, maternity nursing, nursing leadership and management, Complementary and Alternative Medicine (CAM) in nursing and education in nursing. The TJNPE Editorial team welcome and invite researchers from around the world to submit their papers (original research article, systematic review, and case study) for publication in this journal. All papers are published as soon as they have been accepted. The articles of this journal are published every six months, that is on June and December (2 issues per year), and developed by the Department of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University.
Articles 72 Documents
PERBEDAAN TINGKAT DEPRESI DAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI PANTI SOSIAL DAN YANG DI RUMAH BERSAMA KELUARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PERUMNAS II Annisa Rosalita .
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 1, No 1: June 2019
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v1i1.35015

Abstract

Latar Belakang:Depresi adalah gangguan emosional yang sering terjadi pada lansia, yang sifatnya berupaperasan tertekan, tidak bahagia, sedih, pesimis, tidak berharga dan tidak mempunyai semangat. Kualitas hidupadalah pandangan individu tentang kehidupannya dan seberapa jauh individu dapat melaksanakan fungsinyadalam kehidupan sehari-hari. Depresi dan kualitas hidup pada lansia dapat di pengaruhi oleh tempat tinggallansia. Ada lansia yang tinggal di Panti dan ada juga lansia yang tinggal di rumah bersama keluarga.Tujuan:Mengetahui perbedaan tingkat depresi dan kualitas hidup lansia yang tinggal di Panti Sosial dan yangtinggal di rumah bersama keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas II. Metode:Penelitian kuantitatif menggunakan desain analitik komparatif melalui pendekatan cross sectional.Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan simple random sampling yang melibatkan sebanyak38 lansia di Panti Sosial dan sebanyak 38 lansia yang tinggal bersama keluarga yang memenuhi kriteria inklusi.Instrumen yang digunakan berupa GDS dan WHOQOL-OLD. Teknik analisa data dilakukan dengan ujiKolmogorov-Smirnov.Hasil:Berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov, didapatkan p=0,001 untuk perbedaan tingkat depresi dengantempat tinggal lansia dan p=0,002 untuk perbedaan kualitas hidup dengan tempat tinggal lansia.Kesimpulan:Ada perbedaan tingkat depresi dan kualitas hidup lansia yang tinggal di Panti Sosial RehabilitasiMulia Dharma dan yang tinggal di rumah bersama keluarga di Wilayah Kerja Puskesmas Perumnas II.Kata Kunci : Depresi, Kualitas Hidup, Lansia, Tempat TinggalReferensi : (2008-2018)
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENEGAKAN STANDAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SOEDARSO PONTIANAK Yohanes Ransan .
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 2, No 1: June 2020
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v2i1.37308

Abstract

Latar Belakang: Diagnosis keperawatan harus ditingkatkan lagi didalam dipelayananrumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya agar seragam, akurat, dan tidak ambigu.Penegakan diagnosis keperawatan sebagai salah satu komponen standar asuhankeperawatan perlu dilaksanakan dengan baik sebagaimana yang diamanahkan dalamundang-undang No.38 tahun 2014 tantang keperawatan pada pasal 30 bahwa dalammenjalankan tugas sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat berwenang menetapkandiagnosis keperawatan. Perawat sebagai penegak diagnosis yang harus memilikikemampuan diagnosis yang baik sebagai dasar mengembangkan rencana intervesnsikeperawatan dalam mencapai peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihankesehatan klien.Tujuan: Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi penegakan standardiagnosis keperawatan di RSUD Soedarso Pontianak. Metode: Penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel 77responden menggunakan teknik probability sampling dengan metode pengambilansampel stratified random sampling. Analisa data menggunakan uji chi square.Hasil: Uji statistik dengan uji chi square factor usia, pendidikan, masa kerja diperolehhasil nilai p>0,05 yang artinya H0 diterima dan motivasi perawat diperoleh hasil p=0,036(<0,05) yang artinya Hа ditolak. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan antara usia, pendidikan, dan masa kerja terhadappenegakan diagnosis keperawatan dan terdapat hubungan motivasi perawat terhadappenegakan diagnosis keperawatan di ruang rawat inap di RSUD Soedarso Pontianak. Kata Kunci :Penegakan Diagnosa. Diagnosis Keperawatan.
HUBUNGAN TINGKAT KECERDASAN EMOSIONAL DAN SPIRITUAL TERHADAP PERILAKU CARING PERAWAT PELAKASANA DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK Nia Zulfita; Maria Fudji Hastuti; Arina Nurfianti
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 2, No 2: December 2020
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v2i2.44504

Abstract

Latar Belakang: Perilaku caring yang didukung oleh kecerdasan emosional dan spiritual yang baik dapat mempengaruhi kepuasan pasien. Kepuasan pasien merupakan salah satu indikator mutu pelayanan rumah sakit di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura Pontianak dirasa masih kurang karena masih terdapat perawat yang belum berperilaku caring sehingga mempengaruhi kualitas asuhan keperawatan dan kepuasan pasien. Tujuan penelitian: Mengetahui hubungan kecerdasan emosional dan spiritual dengan perilaku caring perawat pelaksana di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura Pontianak. Metode: Penelitian cross-sectional dengan menggunakan uji chi-square pada 48 sampel dengan metode total sampling. Hasil: Mayoritas responden memiliki tingkat kecerdasan emosional tinggi (56,25%), kecerdasan spiritual tinggi (60,4%) dan berperilaku caring baik (62,5%). Hasil penelitian terdapat hubungan antara kecerdasan emosional dengan perilaku caring (p = 0,018) dan terdapat hubungan antara kecerdasan spiritual dengan perilaku caring (p = 0,032). Variabel kecerdasan emosional merupakan faktor yang paling berhubungan dengan perilaku caring perawat (OR= 4,667). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kecerdasan emosional dan spiritual terhadap perilaku caring perawat pelaksana di Rumah Sakit Universitas Tanjungpura Pontianak. Hasil penelitian ini menyarankan pentingnya meningkatkan perilaku caring yang didasari oleh kecerdasan emosional dan spiritual perawat. Kata Kunci: Kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, perilaku caring, perawat Referensi: 83 (2009 – 2018)
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT STRES DAN KECERDASAN EMOSI DENGAN PERILAKU BULLYING PADA REMAJA DI KOTA PONTIANAK Cintyakarin Cikal Agustanadea .
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 1, No 1: June 2019
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v1i1.34778

Abstract

Latar Belakang : Remaja merupakan masa dimana seseorang mengalami perubahanfisik, psikologi dan sosial. Perubahan yang dialami remaja dapat menyebabkanmunculnya perilaku bullying akibat dari tingkat stres dan kecerdasan emosi yangdimiliki remaja.Tujuan : Mengetahui hubungan antara tingkat stres dan kecerdasan emosi dengan perilaku bullying pada remaja di kota PontianakMetode : Desain penelitian ini berupa deskriptif analitik dengan pendekatan crosssectional. Tehnik sampling yang digunakan adalah probability sampling denganjumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 354 pada siswa menengah atas negeri diKota Pontianak. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner Perceive Stress Scale(PSS), kuesioner Self-Report Emotional Intellegence Test (SSEIT), dan kuesionerAdolescent Peer Relations Instrument (APRI) seksi A. Analisis statistik menggunakanuji Spearman rank dengan nilai p < 0,05.Hasil : Jenis kelamin terbanyak adalah perempuan sebanyak 58,8%% dengan sukuterbanyak yaitu Melayu sebanyak 48,0% dan agama terbanyak yaitu Islam sebanyak83,3%.Hasil uji statistik didapatkan nilai p pada tingkat stres dengan perilaku bullyingp = 0,290 dan nilai p pada kecerdasan emosi dengan perilaku bullying p = 0,627.Kesimpulan :Tidak ada hubungan antara tingkat stres dan kecerdasan emosi denganperilaku bullying. Semakin ringan tingkat stres atau semakin tinggi kecerdasan emosi,tidak menutup kemungkinan seseorang melakukan bullying.Kata Kunci : Tingkat Stres, Kecerdasan Emosi, Perilaku Bullying
ANALISA PENGETAHUAN PERAWAT MENGENAI PENERAPAN DOKUMENTASI TERINTEGRASI DI RUMAH SAKIT UNIVERSITAS TANJUNGPURA Rizki Nurhafizah .
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 1, No 2: December 2019
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v1i2.35894

Abstract

Latar Belakang: Dokumentasi terintegrasi merupakan salah satu standarakreditasi. Sehingga diharapkan dokumentasi terintegrasi diterapkan di seluruhRumah Sakit selain itu agar perawat terbiasa mengisi lembar dokumentasiterintegrasi antar disiplin ilmu. Untuk itu perlu diketahui pengetahuan perawatmengenai dokumentasi terintegrasi. Tujuan: Untuk menganalisa pengetahuan perawat mengenai dokumentasiterintegrasiMetode: Penelitin deskriptif kuantitatif dengan pendekatan cross sectional pada52 orang perawat yang menjadi responden yang bekerja di ruang Intensive CareUnit, rawat inap, perinatologi dan bedah. Dengan mengisi kuesioner berjumlah 18pertanyaan yang tebagi 9 pertanyaan dokumentasi keperawatan dan 9 pertanyaandokumentasi terintegrasi.Hasil: berdasarkan hasil analisa di dapat tingkat pengetahuan perawat untukdokumentasi terintegrasi rata-rata baik sebanyak 29 orang (55,8%) danpengetahuan baik dokumentasi keperawatan sebanyak 33 orang (63,5%). Ujistatistik dengan uji chi-square tabel 2x2 antara pengetahuan dokumentasikeperawatan dan dokumentasi terintegrasi di dapat nili p=0,132 (p>0.05)Kesimpulan: Pengetahun perawat mengenai dokumentasi terintegrasi rata-ratabaik. Tidak ada hubungan antara pengetahuan dokumentasi keperawatan denganpengetahuan dokumentasi terintegrasiKata kunci: Pengetahuan, dokumentasi terintegrasi, dokumentasi keperawatan
ANALISA FAKTOR MOTIVASI PERAWAT YANG BERHUBUNGAN DENGAN PELAKSANAAN ORIENTASI PASIEN BARU DI RUMAH SAKIT Enggar Septhy Arsitha .
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 2, No 1: June 2020
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v2i1.41902

Abstract

ciri khas individu saat masuk di lingkungan baru mengalami cemas, timbulnya harapan-harapan yang tidak realistis akibat kurang mendapatkan informasi yang jelas dan lengkap tentang lingkungan baru. Sehingga perlu ada orientasi pasien baru yang akan memberi dampak pada proses kesembuhan pasien dan citra rumah sakit. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan orientasi pasien baru salah satunya motivasi perawat. Tujuan : menganalisis faktor motivasi perawat yang berhubungan dengan pelaksanaan orientasi pasien baru di RST TK.II Kartika Husada Metode : penelitian kuantitatif, menggunakan desain penelitian survei analitik dengan pendekatan crosssectional study. Penelitian dilakukan di ruang rawat inap RST TK. II Kartika Husada Kubu Raya. Populasi pada penelitian in berjumlah 77 perawat. Pengambilan sampel menggunakan stratified random sampling sehingga didapatkan sampel berjumlah 43 perawat. Peneliti menggunakan lembar observasi untuk menilai pelaksanaan orientasi pasien baru dan kuesioner untuk menilai motivasi perawat. Data dianalisis secara univariat dengan distribusi frekuensi dan bivariat dengan Chi-Square. Hasil : Nilai p dari analisis hubungan prestasi, pengakuan, kemajuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab, hubungan interpersonal, supervisi, kebijakan rumah sakit, kondisi kerja dan gaji dengan pelaksanaan orientasi pasien baru terlihat lebih besar dari nilai signifikansi p. Kesimpulan : tidak ada hubungan antara faktor motivasi perawat dengan pelaksanaan orientasi pasien baru dikarenakan observasi hanya dilakukan satu kali pada setiap responden dan kuesioner kurang dispesifikan kearah orientasi pasien baru. Kata kunci : motivasi perawat, orientasi pasien baru
Efektivitas Latihan Stimulasi Motorik dan Koping Adaptif Terhadap Kapasitas Fungsional Pada Pasien Pasca Stroke Wahyu Nasrullah .
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 1, No 2: December 2019
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v1i2.35107

Abstract

Latar Belakang: Stroke merupakan sejenis penyakit yang menyerang system sarafmanusia karena terjadi kerusakan pada sel-sel saraf di otak akibat terganggunyapasokan darah ke bagian otak. Stroke memberi dampak secara fisik dan psikologis.Masalah fisik paling sering terjadi pasien pasca stroke ialah hemiparase yang dapatmenurunkan kualitas hidup pasien pasca stroke. Terapi yang dapat diberikan adalahlatihan stimulasi motorik dan koping adaptif. Tujuan : Mengetahui pengaruh latihanstimulasi motorik dan koping adaptif terhadap kapasitas fungsional pada pasien pascastroke di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie Kota Pontianak. Metode: Jenispenelitian kuantitatif dengan desain peneilitian quasy experiment dengan jenis pretestand postest control group design. Metode pengambilan sampel non probabilitysampling dengan teknik consecutive sampling. Sampel penelitian berjumlah 30responden. Data diuji dengan menggunakan uji wilcoxon, dan mann whitney. Hasil:Hasil bivariat nilai kapasitas fungsional kelompok intervensi didapatkan nilai meanpre-test 52,67 dan post-test 79,33 menunjukkan bahwa ada pengaruh latihan stimulasimotorik dan koping adaptif yang signifikan (p<0,05), namun tidak ada perbedaanpost-test nilai kapasitas fungsional antara kelompok intertvensi yang diberi latihanstimulasi motorik dan koping adaptif dengan kelompok kontrol yang diberi latihanstimulasi motorik (p > 0,05). Kesimpulan: Adanya pengaruh latihan stimulasimotorik dan koping adaptif terhadap peningkatan kapasitas fungsional pada pasienpasca stroke Kata Kunci: Latihan stimuloasi motorik, Koping adaptif, Kapasitas fungsional
Hubungan Tingkat Kecemasan Dengan Kualitas Tidur Pada Mahasiswa Keperawatan Yang Sedang Mengerjakan Skripsi Eka Noor Hidayati; Djoko Priyono; Rara Anggraini
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 2, No 1: June 2020
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v2i1.40297

Abstract

Skripsi sebagai stressor yang tidak dapat dihindarkan oleh mahasiswa tingkat akhir yang dapat menimbulkan kecemasan. Kecemasan yang berkelanjutan  akan mempengaruhi kualitas tidur mahasiswa sehingga mengakibatkan gangguan keseimbangan fisiologis dan psikologis. Keadaan ini akan berpengaruh pada penurunan akademik yaitu hasil penyusunan skripsi menjadi kurang maksimal.Tujuan: untuk menganalisis hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pada mahasiswa keperawatan yang megerjakan skripsi di pontianak. Metode: Penelitian kuantitatif menggunakan desain observasional analitik denganndengan metode purposive sampling. Responden pada penelitian ini sebanyak 98 orang. Pengukuran dilakukan dengan kuesioner Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI). Analisis statistik menggunakan uji fisher.Hasil: Jumlah usia terbanyak yaitu 21 tahun sebesar 57,1% dengan jenis kelamin perempuan sebesar 74,5%. Hasil analisis uji fisher menunjukan  nilai p = 0,036 yang berati p < 0,05.Kesimpulan: Ada hubungan antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur pada mahasiswa keperawatan yang sedang mengerjakan skripsi di pontianak.
PENGARUH EXERCISE RANGE OF MOTION (ROM) PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR EKSTREMITAS TERHADAP INTENSITAS NYERI DI RSUD DR. SOEDARSO PONTIANAK Baiturrahman .
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 1, No 1: June 2019
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v1i1.35016

Abstract

Latar belakang : Nyeri post operasi fraktur adalah nyeri somatik dan terjadi deepsomatic pain yang berasal dari otot tulang, persendian, dan jaringan ikat lainnyayang terjadi karena penumpukan zat kimia. Nyeri post operasi fraktur dapatdikurangi dengan exercise range of motion (ROM). ROM dapat menurunkanintensitas nyeri karena memperlancar sirkulasi darah, dan memelihara mobilitaspersendian, mengurangi ketegangan, serta meningkatkan relaksasi.Tujuan : Mengetahui pengaruh exercise range of motion (ROM) pada pasien postoperasi fraktur ekstremitas terhadap intensitas nyeri di RSUD DR. SoedarsoPontianak.Metode : Penelitian kuantitatif dengan desain quasy eksperiment, menggunakanmetode pendekatan pre and post test without control. Penelitian ini menggunakanconsecutive sampling dengan sampel 15 responden yang mengalami nyeri postoperasi fraktur ekstremitas. Instrumen yang digunakan skala pegukuran nyerinonverbal pain scale (NVPS) dan prosedur exercise range of motion (ROM).Setiap responden diberikan exercise range of motion (ROM).Hasil : Sebagian besar responden berusia dewasa awal dan akhir denganpresentase 26,7%. Perempuan merupakan jenis kelamin tertinggi 53,3%,Pendidikan terbanyak adalah SMA 46,7%, dan Suku terbanyak adalah Melayu46,7. Analisis bivariat intensitas nyeri sebelum dan sesudah intervensi didaptkannilai median (min-max) sebelum intervensi 5,00 (4-6) dan sesudah intervensi nilaimedian (min-max) 3,00 (2-5) dan nilai p = 0,000 (< 0,05).Kesimpulan : Ada pengaruh exercise range of motion (ROM) pada pasien postoperasi fraktur ekstremitas terhadap intensitas nyeri di RSUD DR. SoedarsoPontianak.Kata Kunci : Intensitas nyeri, Fraktur, Exercise Range Of Motion
PENGARUH SENAM ASMA TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT PERNAFASAN (ARUS PUNCAK EKSPIRASI) PADA PENDERITA ASMA USIA PRODUKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK TIMUR Delima Ritonga .
Tanjungpura Journal of Nursing Practice and Education Vol 2, No 1: June 2020
Publisher : School of Nursing, Faculty of Medicine, Tanjungpura University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/tjnpe.v2i1.37993

Abstract

Latar Belakang : Asma yang menyerang pada usia produktif cukup rentan terhadap aktivitassehari-hari mereka. Pada penderita asma akan mengalami kelemahan otot-otot pernafasan danpenurunan arus puncak ekspirasi hal itu dapat memicu terjadinya dyspnea dan pembatasanaktivitas. Senam asma merupakan suatu jenis terapi latihan yang dilakukan secara berkelompokyang melibatkan aktivitas gerakan tubuh dan merupakan kegiatan yang membantu prosesrehabilitas pernafasan, meningkatkan kemampuan otot-otot pernafasan, mencegah danmengurangi kelainan bentuk dan sikap tubuh, mengendalikan dan meningkatkan kapasitaspernafasan dan meningkatkan percaya diri pasien penderita asma.Tujuan : Mengidentifikasi Pengaruh Senam Asma terhadap Peningkatan Kekuatan OtotPernafasan (Arus Puncak Ekspirasi) pada Penderita Asma Usia Produktif di Wilayah KerjaPuskesmas Kampung Dalam Pontianak Timur.Metode : Penelitian Kuantitatif menggunakan pendekatan pre eksperiment dalam kategori satukelompok (one group pretest- posttest design) pada 16 usia produktif tanpa kelompok kontrolyang mengalami asma melalui skrinning lembar observasi.. Beberapa instrumen APE yangdigunakan dalam penelitian ini yaitu dengan melihat skor arus puncak ekspirasi pada penderita asma.Hasil : Setelah diberikan senam asma pada penderita asma usia produktif menunjukan adanyapeningkatan kekuatan otot pernafasan (arus puncak ekspirasi) yang ditunjukan oleh uji tberpasangan yang memberikan nilai signifikan p < 0,010, dengan perubahan mean dari 506,81 ±91,326 menjadi 510,38 ± 91,302Kesimpulan : Adanya pengaruh senam asma terhadap peningkatan kekuatan otot pernafasan(arus puncak ekspirasi) pada penderita asma usia produktif di Wilayah Kerja PuskesmasKampung Dalam Pontianak Timur. Sehingga senam asma sebaiknya menjadi program intervensikeperawatan pada manajemen asma untuk dapat meningkatkan kekuatan otot pernafasan danfungsi paru pasien asma.Kata Kunci : Asma, Arus Puncak Ekspirasi, Senam AsmaReferensi : (2003-2018)