cover
Contact Name
Theodorus Miraji
Contact Email
jojo.luvjesus@gmail.com
Phone
+6282134184629
Journal Mail Official
jurnalberea@gmail.com
Editorial Address
Jalan Cemara No.72 Salatiga
Location
Kota salatiga,
Jawa tengah
INDONESIA
LOGIA : Jurnal Teologi Pentakosta
ISSN : 27164322     EISSN : 27162834     DOI : https://doi.org/10.37731/log.v2i1.47
LOGIA : Jurnal Teologi Pentakosta adalah jurnal nasional yang dikelola oleh Sekolah Tinggi Teologi Berea dan berfokus pada isu-isu kebaruan Teologi Pentakosta. Sebagai wadah publikasi, LOGIA menerima hasil penelitian ilmiah para akademisi dan praktisi. Semua artikel yang masuk akan di-review oleh reviewer yang ahli di bidangnya dengan menerapkan proses double blind review. Jurnal yang terbit 2 kali setahun ini (Juni dan Desember) memiliki scope: Teologi Biblika Teologi Sistematika Teologi Praktika Pendidikan Kristen yang semuanya memiliki ciri khas Pentakosta
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 4, No 1 (2022): Desember 2022" : 10 Documents clear
Teologi Paulus Tentang Penuh Dengan Roh Kudus Menurut Efesus 5:18 Mardahai Siburian
LOGIA: Jurnal Teologi Pentakosta Vol 4, No 1 (2022): Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berea, Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37731/log.v4i1.86

Abstract

Istilah penuh dengan Roh Kudus adalah sebuah istilah yang tidak asing lagi dalam kekristenan, khususnya dalam kalangan Pentakosta-Kharismatik. Berdasarkan Efesus 5:18, istilah penuh dengan Roh Kudus ini telah menimbulkan beberapa pengertian di kalangan gereja. Ada yang mengatakan bahwa seseorang yang penuh dengan Roh Kudus adalah apabila seseorang itu dapat berbahasa roh. Pendapat ini mengatakan bahwa berbahasa roh adalah satu-satunya tanda seseorang dipenuhi dengan Roh Kudus. Pendapat lain berkata bahwa seseorang yang penuh dengan Roh Kudus tidak harus ditandai dengan berbahasa roh, dan bahasa roh bukan satu-satunya tanda seseorang yang dipenuhi dengan Roh Kudus. Artikel ini merupakan penelitian literatur dengan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode eksposisi dalam Efesus 5:18. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan konsep atau teologi rasul Paulus tentang arti atau makna penuh dengan Roh Kudus berdasarkan Efesus 5:18. Dengan demikian gereja memiliki pemahaman yang benar apa arti dan makna sebenarnya dari penuh dengan Roh Kudus.
Manajemen Kepemimpinan Kristen dalam Menggerakkan Misi Jemaat Lokal di GPdI Gloria Tanjung Mulia Sudiarjo Purba; Lambot Naibaho; Bernadetha Nadeak
LOGIA: Jurnal Teologi Pentakosta Vol 4, No 1 (2022): Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berea, Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37731/log.v4i1.104

Abstract

Pemimpin adalah posisi sentral dalam organisasi. Pemimpin yang mampu memanejemen kepemimpinannya akan mampu menggerakkan organisai yang dipimpin mencapai tujuan dan program kerja organisasinya. Misi dalam perintisan dan pendirian rumah ibadah GPdI Efata Desa Muara Bahar Kecamatan Bayung Lencir menarik untuk diteliti karena memiliki proses pendirian yang begitu dinamis dan mulai dari perintisan sampai pelantikan gembala sidang walaupun sebagian besar dari kegiatan perintisan dan pendirian gereja tersebut terdampak pandemi covid-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguraikan tentang bagaimana manajemen kepemimpinan kristen yang berhubungan dengan misi gereja lokal dalam perintisan dan pendirian rumah ibadah dengan proses yang tidak mudah karena adanya pergumulan yang bersifat internal dan eksternal. Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan deskriptif kualitatif penelitian ini dilaksanakan secara riil berdasarkan fakta di lapangan (field research) yang kemudian menemukan tiga temuan penting terkait manajemen kepemimpinan dalam menggerakkan misi jemaat lokal. Pertama, kemampuan pemimpin untuk mengambil keputusan dan arahan sangat diperlukan. Kedua, pemimpin melibatkan diri persoalan sebagai bentuk aksi dan kontrol. Ketiga, kemampuan pemimpin dalam menggerakkan kerelaan dan kerjasama yang baik menghasilkan percepatan misi ditinjau dari segi waktu dan materi.
Menyoal Polemik dalam Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 sebagai Refleksi Kritis-Pneumatologis di Indonesia Angga Putra Manggala Sunjaya
LOGIA: Jurnal Teologi Pentakosta Vol 4, No 1 (2022): Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berea, Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37731/log.v4i1.90

Abstract

Artikel ini mengkritik bentuk penolakan terhadap vaksinasi Covid-19 melalui sudut bidik Pneumatologis. Dengan melakukan analisis dan komparasi antara karakteristik suara Roh dan karakteristik vaksinasi Covid-19, artikel ini memiliki argumentasi bahwa keduanya memiliki kemiripan-kemiripan karakter yang tidak bertentangan. Kemiripan-kemiripan tersebut, antara lain sama-sama bersifat preservasional, multi-relasional, dan eskatologikal. Upaya ini hendak menandaskan bahwa pelaksanaan vaksinasi Covid-19 tidak perlu ditolak, melainkan justru perlu diapresiasi, karena mengupayakan pemeliharaan akan kehidupan dan menumbuhkan pengharapan. Studi ini juga diharapkan dapat berkontribusi sebagai jembatan penghubung yang baik antara studi teologi dan ilmu pengetahuan, secara khusus medis.Kata-kata kunci: vaksinasi Covid-19, pneumatologis, preservasional, multi-relasional, eskatologikal
Misi Gereja Sebagai Pembawa Damai dalam Konteks Indonesia ditinjau dari Lukas 12:51 Hery Susanto; Theodorus Miraji
LOGIA: Jurnal Teologi Pentakosta Vol 4, No 1 (2022): Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berea, Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37731/log.v4i1.110

Abstract

Gereja menjadi agen pembawa damai di tengah komunitas masyarakat Indonesia. Konteks keberagaman di Indonesia menjadikan bahwa gereja tidak semudah itu untuk dapat menyampaikan Kabar Baik karena ada resiko kecurigaan dan’kristenisasi’. Lukas 12:51 menjadi acuan dalam pembahasan artikel ini bahwa kedatangan Yesus tidak datang membawa damai melainkan pertentangan. Hal itu terjadi karena pemahaman mereka tentang damai Allah dipandang dari sisi kepentingan manusia saja. Dalam konteks Indonesia, perbedaan harus dijembatani dengan sikap toleran dan saling menghargai satu sama lain. Gereja perlu mengambil tugas misi ini sebagai sebuah tanggung jawab mulia yang diberikan oleh Tuhan agar damai dari Tuhan itu dapat terwujud di dalam hidup seluruh umat di Indonesia.Kata-kata kunci: misi, damai, pertentangan
Perspektif Iman Kristen Terhadap Perilaku Berpakaian Remaja Citayam Di Fashion Week Dukuh Atas Hernita Napitu; Yanto Paulus Hermanto
LOGIA: Jurnal Teologi Pentakosta Vol 4, No 1 (2022): Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berea, Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37731/log.v4i1.91

Abstract

The desire for existence is a behavior that is often done by teenagers, this study explores how to dress teenagers at Citayam fashion week in Dukuh Atas according to the fashion trends that are currently trending. The behavior of Citayam teenagers in “fashion week” activities in Dukuh Atas caused a lot of negative views from the community, government and religious leaders. Inappropriate behavior of teenagers in dressing, everywhere men wear women's clothes while swaying, littering, gatherings for too long and other problems. This study uses a literature study approach to find the main picture of the intended research where the results of the study show that teenagers in Dukuh Atas fashion week need proper education from their parents, school, environment and church. The most important role comes from parents as role models. Education in the family will shape the identity of adolescents. These teenagers will be different from other teenagers when they know their identity so that they are seen as good by societyKeyword: Citayam Fashion, Teen Fashion Behavior, Teen Identity Keinginan untuk eksistensi adalah perilaku yang sering di lakukan oleh remaja, penelitian ini menelusuri cara berpakaian fashion week remaja Citayam di Dukuh Atas sesuai mode fashion yang sedang trend belakangan ini. Perilaku remaja Citayam dalam kegiatan “fashion week” di Dukuh Atas menimbulkan banyak pandangan negatif dari masyarakat, pemerintah dan tokoh agama. Perilaku remaja yang kurang pantas dalam berpakaian, dimana-mana laki-laki menggunakan pakaian perempuan sambil berlenggak lenggok, membuang sampah sembarangan, kumpul-kumpul terlalu lama dan masalah lainnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi pustaka untuk menemukan gambaran pokok penelitian yang di maksud dimana hasil penelitian menunjukkan remaja-remaja di fashion week Dukuh Atas memerlukan pendidikan yang tepat dari orangtua, sekolah, lingkungan dan gereja. Peranan paling penting berasal dari orangtua sebagai teladan. Pendidikan dalam keluarga akan membentuk jati diri remaja. Remaja-remaja itu akan berbeda dengan remaja lainnya ketika mereka mengetahui jati dirinya sehingga dipandang baik oleh masyarakat. Kata Kunci: Fashion Citayam, Perilaku Fashion Remaja, Jati diri Remaja
Tinjauan Teologis : Fenomena Kepenuhan Roh Kudus kepada Anak Felicia Irawaty; Stefani Stefani
LOGIA: Jurnal Teologi Pentakosta Vol 4, No 1 (2022): Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berea, Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37731/log.v4i1.112

Abstract

Tujuan Penelitian ini adalah, untuk menjelaskan karakteristik spiritual anak secara umum. Kedua, untuk menjelaskan karakteristik spiritual anak menurut pandangan Alkitab. Ketiga untuk mendapatkan pemahaman yang benar tentang kepenuhan Roh Kudus kepada anak berdasarkan Kitab Kisah Para Rasul 2:1-13 dan Kitab Yoel 2:28. Menurut hasil questioner yang disebarkan, didapati beberapa pandangan dan  pendapat tentang apakah anak dapat mengalami kepenuhan Roh Kudus di dalam kehidupannya. Ada yang berpendapat bahwa sulit untuk menjelaskan Roh Kudus kepada anak; anak masih ikut-ikutan dan belum bisa dipastikan dapat mengalami kepenuhan Roh Kudus; anak belum memiliki pengetahuan yang cukup untuk mengalami kepenuhan Roh Kudus; namun ada juga yang berpendapat anak sudah dapat mengalami kepenuhan Roh Kudus Kesimpulan karya ilmiah ini adalah ; pertama, kepenuhan Roh kudus dapat dialami siapa saja, semua orang, tidak memandang umur, jenis kelamin, dan golongan apapun, tentunya ini termasuk anak-anak. Kedua, anak-anak dan teruna-teruna atau remaja bahkan dapat menerima dan memanifestasikan karunia Roh untuk membangun jemaat dalam Tubuh Kristus.Kata kunci : Tinjuan Teologis; Kepenuhan Roh Kudus, Anak
Spiritualitas Pentakosta Dalam Menghadapi Tantangan di Era Post Truth Viktor Deni Siregar; Jabes Pasaribu; Foera-era Ndruru
LOGIA: Jurnal Teologi Pentakosta Vol 4, No 1 (2022): Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berea, Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37731/log.v4i1.98

Abstract

Spiritualitas menjadi bagian penting bagi aliran pentakosta sebagai identitas dan juga landasan untuk mengukuhkan keimanan yang dimiliki oleh individu, namun mengalami tantangan dalam kehidupan di era post-truth yang dapat dilihat secara jelas dengan intensitas Hoax yang tinggi sehingga kevalidan hampir sulit dibedakan. Tujuan penelitian dilakukan untuk melihat bagaimana bagaiman staitmen pentakostalisme untuk menghadapi perubahan zaman khususnya era post truth. Metode yang digunakan dalam kajian ini menggunakan metode kualitatif tinjauan pustaka, dengan mengumpulkan data, meninjau dan memmberikan argument pada kajian yang dilakukan sehingga ditemukan hasil yang kongrit pada penelitian. Hasil penelitian yang ditemukan pada kajian yang dilakukan tentunya untuk terus menghidupi pentakosta tersebut dan harus melihat pada spiritualitas pentakosta klasik yang sudah sangat baik.
Disiplin Hidup Sederhana: Karakteristik Hamba Tuhan Pentakosta Sinta Kumala Sari; Dorkas Retjelina
LOGIA: Jurnal Teologi Pentakosta Vol 4, No 1 (2022): Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berea, Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37731/log.v4i1.116

Abstract

Disiplin hidup sederhana merupakan karakteristik hamba Tuhan pentakosta.  Hidup sederhana berbeda dengan kemiskinan, hidup sederhana berbeda dengan asketisme, hidup sederhana juga berbeda dengan hidup kaya.  Hidup sederhana tidak menolak harta benda tetapi hidup hidup sederhana dapat menempatkan harta benda sesuai dengan maksud dan tujuannya.  Disiplin hidup sederhana telah menjadi gaya hidup dari jemaat mula-mula dan para rasul yang menjadi teladan bagi hamba Tuhan pentakosta.  Tujuan artikel ini adalah agar setiap hamba Tuhan memiliki gaya hidup sederhana yang menunjukkan karakteristik seorang hamba Tuhan Pentakosta.  Melalui metode penelitian kualitatif studi pustaka, tulisan ini akan menjelaskan pemahaman yang benar tentang disiplin hidup sederhana merupakan pengajaran yang sangat penting.  Itu sebabnya penelitian ini akan berfokus pada ayat-ayat tertentu dalam Alkitab baik secara tersurat maupun tersirat yang di dalamnya memberikan pemahaman tentang pola hidup sederhana.  Untuk mencapai pembuktiannya, maka pada bagian pertama tulisan ini diawali dengan pemaparan mengenai contoh-contoh kasus gaya hidup hedonisme, konsumerisme dan materialisme. Bagian kedua mengeksposisi ayat-ayat Alkitab yang menunjukkan tentang disiplin hidup sederhana.  Bagian ketiga menunjukkan pentingnya disiplin hidup sederhana.Kata-kata kunci: Hidup sederhana, hamba Tuhan, Pentakosta
Trajektori Pentakostalisme di Indonesia: Menulis Ulang Sejarah, Teologi, dan Identitas Kenusantaraan Elia Tambunan
LOGIA: Jurnal Teologi Pentakosta Vol 4, No 1 (2022): Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berea, Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37731/log.v4i1.100

Abstract

Lewat studi kritik sejarah dengan pendekatan kualitatif, mengumpulkan data historis dari sumber data yang telah terpublikasi di sejumlah literatur, ditemukan bahwa Pantekostalisme di Indonesia, (dilihat dari sejarah, tokoh, isi teologi, maupun identitas) ialah varian tersendiri. Kesejarahannya memiliki trajektori khas tidak bisa disamakan dengan Pantekosta di kawasan dunia lain. Tulisan ini bertujuan untuk memasukkan Pantekostalisme terhadap studi Pentakostalisme global yang belum terpikirkan peneliti sebelumnya. Pantekostalisme sebagai sumbangsih untuk mengoreksi memori kolektif tentang sejarah gereja-gereja Pantekostal Indonesia dari masa formatifnya di era kolonialisme Hindia Belanda yang secara serampangan disebut sambungan gerakan Azusa Street, Amerika secara langsung. Juga, Pantekostalisme sebagai proyek akademik dengan menggunakan studi kawasan global dan nilai-nilai lokal untuk memulai penulisan ulang sejarah gereja Asia agar distingsi Pantekostalisme dari Indonesia tampak.
Struktur Ulangan 6 dan Spiritualitas Pentakosta Silwanus Gabriel
LOGIA: Jurnal Teologi Pentakosta Vol 4, No 1 (2022): Desember 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berea, Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37731/log.v4i1.117

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk memaparkan struktur Ulangan 6:1-25 dengan menggunakan pendekatan sinkronis. Pendekatan ini menempatkan ay. 4, yang didalamnya tercantum pernyataan keesaan Tuhan (shema) sebagai pusat dari pasal itu, dan diikuti dengan tiga bagian lainnya: serangkaian perintah dalam bentuk w perfek (ay. 5-9), paparan berkat (protasi) dan syarat (apodosis) di ay. 10-19, kinderkatechese (ay.20-25) dan ay. 1-3 adalah pendahuluan untuk semuanya itu. Struktur tersebut digunakan untuk menjelaskan spiritualitas pentakosta yang terbangun di atas dasar pengakuan terhadap keesaan Tuhan. Dan berdasasrkan pengakuan tersebut spiritualitas pentakosta harus meliputi bagian berikut: ortodoksi, ortopraksi dan ortopati yang dilanjutkan dengan kesadaran untuk mewariskannya pada generasi berikutnya.

Page 1 of 1 | Total Record : 10