cover
Contact Name
Samsul Amri
Contact Email
jurnal.edukasifkip@gmail.com
Phone
+6285365757756
Journal Mail Official
jurnal.edukasifkip@gmail.com
Editorial Address
Kampus FKIP Universitas Islam Indragiri Jl. Soebrantas No. 10. Tembilahan Hilir. Kab. Indragiri Hilir. Riau. 29211
Location
Kab. indragiri hilir,
Riau
INDONESIA
EDUKASI
ISSN : 20870310     EISSN : 27217728     DOI : 10.61672
Core Subject : Education, Social,
JURNAL EDUKASI adalah jurnal yang mengkaji tentang pendidikan dan pembelajaran. Mencakup multidisplin ilmu pendidikan. Jurnal ini diterbitkan dua kali dalam setahun yaitu pada bulan April dan November. Dipublikasikan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Indragiri
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 42 Documents
EFEKTIVITAS KEPEMIMPINAN DALAM MENINGKATKAN LAYANAN MUTU PENDIDIKAN Ahmad Ahmad; Ali Murtopo
Jurnal Edukasi Vol 7 No 2 (2019): JURNAL EDUKASI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/judek.v7i2.827

Abstract

Dalam penelitian ini, kajian pustaka berisi uraian tentang efektifitas kepemimpinan dalam peningkatan layanan mutu pendidikan. Konsep efektifitas (produktivitas) kepemimpinan, tinjauan mengenai layanan mutu pendidikan, kemitraan dalam peningkatan kualitas lembaga, maupun customer fokus merupakan pokok pembahasan ini. Dalam Meningkatkan Layanan Mutu Pendidikan. Keberadaannya teori merupakan kerangka berpikir dalam menganalisis dan membedah fenomena penelitian.Efektifnya kerja pimpinan, kuatnya sistem organisasi, dan mutu layanan pendidikan yang optimal telah menjadi kebutuhan - baik untuk keeksistensian lembaga maupun untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat.Untuk mewujudkan kepemimpinan yang efektif, dimulai dari pemaknaan terhadap figur seorang pimpinan. Pemimpin dimaknasi bukan hanya sekedar seorang manajer, tetapi lebih dari itu, dia adalah penggerak dan penghidup organisasi. Antara diri dan organisasinya harus menyatu untuk dibawa pada satu tujuan, yaitu cita-cita besar yang didinginkan bersama.Secara teoritis, suatu organisasi menjadi besar bila dipimpin oleh orang-orang yang memiliki sifat-sifat pemimpin yang ideal. telah merumuskan delapan sifat pemimpin yang ideal
PENGARUH MEDIA TELEVISI TERHADAP PRILAKU REMAJA DI DESA GEDONGAN KOTA GEDE YOGYAKARTA Edi Ardian
Jurnal Edukasi Vol 7 No 2 (2019): JURNAL EDUKASI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/judek.v7i2.828

Abstract

Nowadays, Television is one of media in modern era in the world, the positive effect of television to increase of knowledge and discourses, as the entertainment medium to show of the messages and information to increase of self-quality and it bring social impact in society also. Whereas, the negative impact of television from the sadism, pornography and sinetron that presents about hedonism to encourage adolescent become consumptive. The parents and teachers’ role are significant to decrease the negative effect of Television and religion role also can be able to suppress of negative effect of Television. Keyword: impact, hedonism, glamor.Media televisi merupakan salah satu media modern yang ada di dunia saat ini, media tersebut sangat berdamfak positif untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan menambah wawasan, sebagai sarana hiburan dan penyampai pesan dan informasi serta peningkatan kualitas diri. Masuknya media televisi membawa dampak sosial dalam kehidupan bermasyarakat . Sedang dampak negatif adalah dampak dari tayangan-tayangan yang berbau sadisme , pornograpi, dan tayangan seperti sinetron yang menampilkan kegelamoran yang tidak sesuai dengan budaya kita yang memotivasi para remaja untuk bersifat konsumerisme. Dalam hal ini peranan orang tua dan guru serta kerja sama yang baik antara keduanya maka akan bisa menekan dampak negatif yang ditimbulkan oleh tayangan televisi dengan komunikasi yang efektif kepada mereka. Peranan agama juga memberikan pengaruh yang signifikan untuk memfilter dampak dari hal negatif dari media televisi.
MODEL PENDEKATAN REFLECTIVE INQUIRY BERBASIS LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PENDIDIKAN IPS Edi Susrianto Indra Putra
Jurnal Edukasi Vol 7 No 2 (2019): JURNAL EDUKASI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/judek.v7i2.829

Abstract

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) sangat erat kaitannya dengan isu-isu faktual yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Karena materi pembelajaran Pendidikan IPS sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai sosial dan nilai-nilai budaya bangsa. Salah satu karakteristik Pendidikan IPS adalah pengembangan nilai, analisis nilai (value) serta penerapannya pada aksi sosial (sosial action). Isu-isu sosial dapat didefinisikan sebagai masalah-masalah yang terjadi di tengah-tengah masyarakat yang belum dapat diselesaikan dan mengundang perhatian masyarakat sebagai warga negara. Dalam memecahkan masalah sosial, Pendidikan IPS harus ikut berperan aktif. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah sosial ini yaitu melalui pendekatan reflective inquiry. Melalui pendekatan reflective inquiry, para siswa diajarkan bagaimana menggunakan keterampilan sosial untuk memecahkan masalah-masalah faktual yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari di tengah-tengah masyarakat. Pendidikan IPS harus dapat membantu siswa mengontrol diri dalam kehidupan dan menerapkan tata nilai tersebut dalam berperilaku di tengah-tengah masyarakat. Pendidikan IPS harus mampu mengembangkan masyarakat menjadi warga negara yang baik, akrab dengan semua unsur lingkungan, bersifat arif dan bijaksana dalam membina hubungan, mengeksplorasi, dan mengembangkan berbagai bentuk unsur lingkungan budaya yang ada
IMPLEMENTASI PERATURAN SEKOLAH TENTANG HUKUMAN DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN ISLAM DI MADRASAH ALIYAH NEGERI I INHIL Hasnawati Hasnawati
Jurnal Edukasi Vol 7 No 2 (2019): JURNAL EDUKASI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/judek.v7i2.830

Abstract

Hukuman adalah tindakan yang dijatuhkan kepada siswa secara sadar dan sengaja sehingga menimbulkan nestapa. Hukuman merupakan salah satu metode yang dipakai dalam proses belajar mengajar di lembaga pendidikan. Bentuk hukuman yang diberikan kepada siswa yang melakukan pelanggaran pun sangat beragam sesuai dengan jenis pelanggaran. Tata cara pemberian hukuman bagi siswa yang melakukan pelanggaran di MAN I Inhil diatur dalam rumusan Peraturan Siswa MAN I InhilKab.Indragiri Hilir. Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaimana implementasi peraturan sekolah tentang hukuman dalam pendidikan Islam di MAN I Inhil dan bagaimana implikasi peraturan sekolah tersebut terhadap pencapaian tujuan pendidikan Islam. Selanjutnya, implementasi hukuman di MAN I Inhil dilakukan melalui berbagai tahapan. Alur penanganan terhadap pelanggaran peraturan yang diterapkan MAN I Inhil telah menunjukkan kesesuaian antara cara menghukum siswa di sekolah dengan prinsip-prinsip pelaksanaan hukuman dalam pendidikan Islam. Adanya peraturan sekolah tentang hukuman tersebut dapat berimplikasi terhadap pencapaian tujuan pendidikan Islam yaitu terciptanya sosok anak didik yang beriman dan berakhlakul karimah. Hal ini dibuktikan dengan semakin turunnya angka pelanggaran yang dilakukan siswa MAN I Inhil dari tahun ke tahun.Peneliti menyimpulkan bahwa hukuman di MAN I Inhil bukan semata-mata dimaksudkan to punish bagi siswa yang bersalah tetapi lebih sebagai usaha edukatif untuk memperbaiki dan mengarahkan siswa ke arah yang benar sehingga menjadi siswa yang sadar dan bertanggung jawab.
PERBANDINGAN KEMAMPUAN BERCERITA DALAM BAHASA JAWA PADA ANAK USIA 15 TAHUN TERHADAP BUKU BERGAMBAR “FROG WHERE ARE YOU?” Juni Mahsusi
Jurnal Edukasi Vol 7 No 2 (2019): JURNAL EDUKASI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/judek.v7i2.831

Abstract

Penelitian ini bertujuan; (1) mengidentifikasi struktur teks dan tekstur teks pada narasi bahasa Jawa anak laki-laki dan anak perempuan dalam bercerita pada “Frog Where Are You?” dan (2) membandingkan kualitas bahasa Jawa anak perempuan dan anak laki-laki usia 15 tahun dalam bercerita pada “Frog Where Are You?” Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan psikolinguistik. Sumber data dalam penelitian ini adalah anak laki-laki dan perempuan usia 15 tahun. Data penelitian ini adalah data kebahasaan berupa narasi yang dihasilkan anak usia 15 tahun dalam buku “Frog Where Are You?”. Data dikumpulkan menggunakan teknik teknik rekam, dan teknik simak dengan teknik lanjutan berupa tahap transkripsi dan klasifikasi. Data yang sudah diklasifikasi diidentifikasi berdasarkan struktur dan tekstur teks yang meliputi tata gramatika dan tata leksikal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) struktur teks anak laki-laki dan perempuan mencakup orientasi, komplikasi, evaluasi, dan resolusi. Tekstur teks meliputi tata gramatika dan tata leksikal. Narasi anak laki-laki memiliki jumlah kesalahan gramatika sebanyak 7 kalimat. Jenis kalimat yang digunakan ialah jenis kalimat kompleks. Jumlah kosakata 8, istilah teknik 2 dan tidak ditemukan nominalisasi. Selanjutnya untuk tata leksikal narasi anak laki-laki memiliki jumlah kalimat sebanyak 37 dan borrowing bahasa Indonesia sebanyak 14 kata dan 4 frasa. Sementara itu, untuk narasi anak perempuan terdapat kesalahan gramatika sebanyak 5 kalimat, yaitu kurang subjek, double subjek, dan double predikat. Jenis kalimat pada narasi anak perempuan merupakan jenis kalimat kompleks hipotaktik. Jumlah kosakata 7, istilah teknik 2, dan tidak ditemukan nominalsisai. Untuk tata leksikal narasi anak perempuan memiliki jumlah kalimat sebanyak 36 dan borrowing bahasa Indonesia sebanyak 24 kata dan 1 frasa. (2) Bahasa Jawa anak laki-laki lebih baik dibanding anak perempuan. Anak perempuan lebih terampil dalam membuat kalimat dalam bercerita dengan menggunakan kata penghubung dan menyisipkan pinjaman bahasa Indonesia.
PROFESIONALISME DOSEN DALAM METODE DISKUSI PADA PEMBELAJARAN Khairuddin Khairuddin
Jurnal Edukasi Vol 7 No 2 (2019): JURNAL EDUKASI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/judek.v7i2.832

Abstract

Profesional adalah orang yang memiliki profesi atau pekerjaan yang dilakukan dengan memiliki kemampuan yang tinggi atau orang yang menjalankan profesi sesuai dengan keahliannya. Sementara profesionalisme sama dengan orang yang hidup dengan cara mempraktekkan suatu keterampilan yang mereka miliki dan terlibat dengan kegiatan yang sesuai dengan keahliannya tersebut. Metode mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar karena tujuan pembelajaran akan dapat di capai dengan penggunaan metode yang tepat. Dalam pembelajara banyak metode yang bisa digunakan dalam proses belajar mengajar, salah satunya metode diskusi. Maka dari itu metode diskusi adalah salah satu metode yang bisa diterapkan bahkan sering digunakan oleh dosen dalam pembelajaran. Metode diskusi merupakan metode yang paling popular di perguruan tinggi karena metode diskusi dianggap lebih efektif dalam mengembangkan kreatifitas, kemandirian dan kerjasama antara mahasiswa. Metode diskusi merupakan metode yang melatih mahasiswa untuk tampil percaya diri, punya ide sendiri, dan pengembangan ilmu pengetahuan secara alami, namun hal tersebut bisa terjadi jika metode diskusi dilaksanakan dengan baik dan benar di dalam pembelajaran.
PERANAN TUAN GURU SYEKH ABDURRAHMAN SHIDDIQ DALAM MEMBANGUN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI INDRAGIRI HILIR A. Muthalib
Jurnal Edukasi Vol 8 No 1 (2020): JURNAL EDUKASI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/judek.v8i1.1105

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh peran Tuan Guru dalam hal pendidikan Islam Indragiri Hilir, mengetahui bagaimana kehidupan sehari-sehari Tuan Guru Sapat. Dengan mengkaji secara mendalam peran yang dimainkan oleh Tuan Guru semoga bisa digambarkan secara jelas peran sejarah yang dimainkan Tuan Guru dalam membangun sistem dan pengajaran serta perluasan Islam di daerah tersebut. Penulis berharap penelitian ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu pengetahuan, terutama dalam memperkaya khasanah historiografi Indonesia tentang pendidikan Islam di Indragri dan Sumatera khususnya. Islam telah berkembang di Indragiri sebelum Tuan Guru datang, namun realitas menunjukkan, bahwa Islam berkembang pesat setelah Tuan Guru hadir dan mengembangkan pendidikan Islam di daerah itu. Ia telah mengembangkan sistem pendidikan Islam dengan beberapa metode, sehingga pendidikan Islam jauh berbeda dibandingkan sebelum kehadiran Tuan Guru di Indragiri. Bagaimana sebenarnya Tuan Guru membangun pendidikan Islam di Indragiri, sehingga pendidikan berkembang pesat sejak kehadiran Tuan Guru. Bagaimana hubungan dan intensitas antara agama, pendidikan, dan Tuan Guru yang tampaknya berhasil membentuk sisitem pendidikan yang menjadi banyak rujukan bagi masyarakat Indragiri. Penelitian ini difokuskan kepada sejarah pendidikan Islam di Indragiri Hilir, Riau. Dipilihnya tema ini karena penulis berasumsi bahwa perkembangan pendidikan Islam di Indragiri Hilir pada awal abad ke-20 sebagian besar atas peran Tuan Guru.
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA Ahmad
Jurnal Edukasi Vol 8 No 1 (2020): JURNAL EDUKASI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/judek.v8i1.1106

Abstract

Metode pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran dengan memperkenalkan permasalahan dunia nyata kepada siswa dan mendorongnya untuk mendalami permasalahan tersebut sehingga siswa dapat menyimpulkan sendiri atas situasi yang terjadi. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:Untuk mengetahui apakahpenerapan metode pembelajaran berbasis masalah dapat memperbaiki hasil belajar siswa. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat langkah, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.Berdasarkan hasil pembahasan dan analisa data dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan metode pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa, sebesar 1350 atau rata-rata 75 pada siklus I, meningkat menjadi 1660 atau rata-rata 92,22. Artinya terjadi peningkatan sebesar 310 dengan rata-rata 17,22.Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I 12 orang siswa (66,67%), meningkat menjadi 17 orang siswa (94,44%), artinya terjadi peningkatan sebesar 5 orang siswa (27,27%).
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN IPS DI SEKOLAH DASAR (Studi Kasus di Kabupaten Indragiri Hilir Propinsi Riau). Edi Susrianto Indra Putra
Jurnal Edukasi Vol 8 No 1 (2020): JURNAL EDUKASI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/judek.v8i1.1107

Abstract

Tujuan Pendidikan IPS adalah membina warga negara agar menjadi warga negara yang baik, yang memiliki kepekaan dan tanggung jawab sosial, berjiwa demokratis, mampu menghargai perbedaan etnis, budaya dan agama, berfikir kritis, kreatif dan inovatif. Mampu memecahkan masalah-masalah sosial serta berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat lokal, nasional dan global.Dari serangkaian penelitian ini dapat diperoleh beberapa kesimpulan bahwa Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar ditujukan untuk meningkatkan penguasaan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan perilaku serta nilai-nilai yang dibutuhkan siswa untuk berpartisipasi dalam kehidupan sebagai warga negara yang baik.Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang merupakan kumpulan dari berbagai disiplin ilmu, sangat erat kaitannya dengan isu-isu faktual yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Karena materi pembelajaran Pendidikan IPS sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai sosial dan nilai-nilai budaya yang ada ditengah-tengah masyarakat.Pendidikan IPS harus mampu mengembangkan masyarakat menjadi warga negara yang baik,akrab dengan semua unsur lingkungan, budaya, serta bersifat arif dan bijaksana dalam membina hubungan, mengeksplorasi, dan mengembangkan berbagai bentuk unsur lingkungansosial. budaya dari berbagai etnis yang ada.Jenis Penelitian ini adalah d kualitatif. Model pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian studi kasus. Melalui pendekatan studi kasus, diharapkan dapat mengungkapkan tentang berbagai kasus (fenomena) yang terjadi dilapangan.
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TADZKIRAH PADA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) NURUL JIHAD KECAMATAN TEMBILAHAN HULU Hasnawati Hasnawati
Jurnal Edukasi Vol 8 No 1 (2020): JURNAL EDUKASI
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/judek.v8i1.1110

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui implementasi model pembelajaran tadzkirah pada pelajaran aqidah akhlak di Madrasah Ibtidaiyah (Mi) Nurul Jihad Kecamatan Tembilahan Hulu dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Dalam penelitian pengumpulan data digunakan melalui teknik observasi dan dokumentasi. Data yang bersifat kualitatif dikumpulkan dengan bentuk angka dan dipersentasikan, sedangkan data yang bersifat kualitatif dinyatakan dalam bentuk kata-kata yang dapat disimpulkan. Hasil dalam penelitian ini dapat disimpulkan dengan persentasi 67,70% dengan kategori Baik, hal ini dipengaruhi beberapa faktor diantaranya adalah sebagai berikut: Guru Mengidentifikasi prilaku yang menjadi sasaran, Guru merumusan secara khusus prilaku akhir, Guru Mengembangkan rencana mengulur, Guru mencatat prilaku, Guru Menemukan titik dimana terlihat adanya perusakan prilaku atas dasar yang diperoleh, Guru Memberikan konsekuensi yang diinginkan dari posisi yang dipilih, Guru Menjernihkan konflik prilaku dengan menggunakan proses prumpamaan, Guru Menetapkan prioritas dengan cara membendingkan prilaku yang satu dengan yang lain, Guru meminta kepada Para pelajar menyatakan prioritas tersebut dalam prilaku keseharian, Guru meminta kepada Para pelajar menyatakan prilaku yang telah dilaksanakan, Guru memberiakan rasional tentang prilaku yang telah dilaksanakan, Guru menjernihkan konflik-konflik nilai dari prilaku yang telah dilaksanakan pelajar, Guru memperhatikan Para pelajar meluruskan prilakunya dalam situasi yang berbeda, Guru menganalisis kemajuan dan proses yang dilakukan siswa, Guru terus menerus memberikan kesadaran, Guru menetapkan konsekueansi yang diperkirakan, Guru menguji kesahihan fakultas dari prilaku yang ditentukan diawal kegiatan. Hasil akhir dalam penelitian ini dafat disimpulkan dengan persentasi 64,70% dengan kategori Baik.