cover
Contact Name
Charlie D. Heatubun
Contact Email
charlie_deheatboen@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
ishjurnal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Brigjen Mariner(Purn)Abraham O. Atururi, Kompl. Perkantoran Arfai, Manokwari 98311
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan
ISSN : 27160491     EISSN : 2722516X     DOI : https://doi.org/10.47039/ish
Core Subject : Agriculture, Social,
Igya ser hanjop adalah jurnal yang menyediakan sumber informasi ilmiah yang ditujukan untuk peneliti, lembaga penelitian, instansi pemerintah, dan pemangku kepentingan. Jurnal ini menerbitkan manuskrip penelitian asli yang berfokus pada hasil penelitian tentang semua aspek pembangunan berkelanjutan.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 1 (2020)" : 6 Documents clear
Deforestasi di Kabupaten Teluk Bintuni Provinsi Papua Barat Saremay Sawaki; Hendri; Soetjipto Moeljono
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.2.2020.1-10

Abstract

Deforestasi merupakan hilangnya tutupan hutan atau perubahan hutan yang dikonversi dari hutan menjadi bukan hutan. Deforestasi terencana merupakan deforestasi di areal izin konsesi dan izin konversi lahan pada kawasan hutan, sedangkan deforestasi tidak terencana merupakan deforestasi yang terjadi di luar areal izin konsesi dan izin konversi lahan pada kawasan hutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) Luas deforestasi selama 27 tahun sesuai time series atau periode data tutupan lahan tahun 1990 sampai 2017; 2) menghitung jumlah emisi karbon dioksida (CO2) yang diakibatkan adanya deforestasi; 3) menghitung potensi kerugian ekonomi atau kerugian finansial sebagai dampak deforestasi selama 27 tahun. Penelitian ini menggunakan metode analisis data kuantitatif dari data peta tutupan lahan kementerian lingkungan hidup dan kehutanan tahun 1990 sampai tahun 2017 dan hasil penelitian menunjukkan luas hutan yang mengalami deforestasi selama periode 27 tahun adalah sebesar 22.767 hektar. Deforestasi yang terjadi 76,7% adalah sebagai dampak dari deforestasi terencana selama 27 tahun ini, diperkirakan jumlah emisi karbon dioksida yang dihasilkan adalah sebesar 7.686.155 ton CO2/ha atau setara dengan potensi kerugian ekonomi sebesar Rp381.499.992.777,-. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi Pemerintah Kabupaten Teluk Bintuni untuk mengambil kebijakan dalam pengembangan dan pembangunan berkelanjutan.
Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) di Kabupaten Pegunungan Arfak Antonius Palintin; Erik Patandianan; Elias Bawan
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.2.2020.11-24

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) merupakan pembangkit yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Penelitian ini mengkaji tentang potensi PLTMH dengan menentukan debit andalan dan beda tinggi dari beberapa sungai di tiga distrik: Minyambouw, Hingk dan Sururey, Kabupaten Pegunungan Arfak. Hasilnya adalah, potensi daya terbesar di sungai Inggemou Distrik Minyambouw sebesar 32,1 kW dengan net head 57,64 meter dan debit andalan 83 liter/detik. Potensi selanjutnya disusul pada sungai Indabri sebesar 26,4 dengan net head 52,52 meter dan debit andalan 75 liter/detik, Demaisi sebesar 22,1 kW dengan net head 99,93 meter dan debit andalan 33 liter/detik, Hingk sebesar 12,7 kW dengan net head 9,44 meter dan debit andalan 200 liter/detik, Sururey sebesar 9,7 kW dengan net head 14,64 meter dan debit andalan 99 liter/detik dan terakhir Sungai Kopo sebesar 5,9 kW dengan net head 34,94 meter dan debit andalan 25 liter/detik.
Pemanfaatan Sarang Semut (Myrmecodia sp.) Asal Sasnek – Wendi Kabupaten Sorong Selatan sebagai Teh Sarang Semut Reynold Kesaulija; Yohanis Harsono; Salomi Rijoly
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.2.2020.25-33

Abstract

Potensi KPHP Sorong Selatan Unit V baik berupa hasil kayu, non kayu dan jasa cukup melimpah. Salah satu potensi adalah komoditi sarang semut yang perlu dikelola secara berkelanjutan agar memberikan manfaat bagi masyarakat dan pembangunan daerah. KPHP melibatkan masyarakat untuk meningkatkan nilai tambah sarang semut melalui inovasi pengelolaan menghasilkan produk teh sarang semut. Berdasarkan hasil kajian menemukan bahwa proses pembuatan teh sarang semut terbagi dalam 3 tahapan yaitu penyiapan sarang semut, pengeringan sarang semut, pembuatan serbuk menjadi produk teh kemasan. Introduksi teknologi tepat guna dalam pemanfaatan tumbuhan sarang semut menjadi produk teh celup sarang semut dengan nama produk Sarmut SW.

Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial oleh Perusahaan BUMN, Swasta, dan Pertambangan di Papua Barat Ludia Wambrauw; Roni Bawole; Maria Arim; Elisa Lesnusa; Siti Helmi
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.2.2020.35-46

Abstract

Penelitian dengan judul Pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TSP) oleh perusahaan BUMN, Swasta dan Pertambangan di Provinsi Papua Barat bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan TSP oleh Perusahaan. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling. Metode penelitian adalah survei deskriptif eksplanatori. Tujuan dan sasaran TSP difokuskan pada bidang sosial, ekonomi dan lingkungan dan dievaluasi dengan menggunakan ISO 26000. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden perusahaan (80,77 persen) melaksanakan program TSP, sedangkan seperlima perusahaan (19,23 persen) tidak melaksanakan. Program TSP pada umumnya difokuskan pada bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial dan lingkungan. Beberapa Perusahaan sudah memiliki prosedur untuk program TSP, akan tetapi sebagian besar perusahaan melaksanakan TSP sebagai bantuan sukarela dan pada umumnya masih dalam bentuk program bantuan langsung pada masyarakat atau charity. Pelaksanaan TSP oleh perusahaan berdasarkan ISO 26000, menunjukkan bahwa untuk organisasi pemerintah skor pelaksanaan TSP perusahaan adalah 32,47; Hak asasi manusia 22,43; ketenagakerjaan 33,25; pengembangan masyarakat 40,93 dari skor maksimum 50, selanjutnya lingkungan dengan skor 16,65 dan konsumen 15,89 dari skor maksimum 20 dan akhirnya praktik kegiatan institusi sehat dengan skor 12,41 dari skor maksimum 15. Hasil evaluasi dengan menggunakan indikator ISO 26000 menunjukkan bahwa pengembangan masyarakat mendekati titik acuan (skor maksimum), tetapi pelaksanaan TSP terhadap pengembangan lingkungan dan sasaran kegiatan konsumen masih rendah.

Karakteristik dan Pola Migrasi di Kabupaten Manokwari Josina Waromi; Sepus Fatem; Onasius Matani
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.2.2020.47-57

Abstract

Migrasi merupakan perpindahan penduduk dari suatu daerah ke daerah lain dalam waktu sementara maupun untuk menetap di daerah tujuan. Orang melakukan migrasi dikarenakan beberapa alasan di antara lain ekonomi, sosial, keamanan dan bencana alam. Salah satu alasan ekonomi yaitu ingin mencari pekerjaan di daerah tujuan, tapi juga karena adanya tren dekonsentrasi dari kota-kota besar ke kota-kota yang kecil yang baru dimekarkan menjadi provinsi atau kabupaten. Sejak terjadi pemekaran Provinsi Papua Barat dari Provinsi Papua, Kabupaten Manokwari menjadi daerah tujuan para migran. Migrasi yang tinggi mempengaruhi komposisi penduduk terutama dalam hal pertambahan jumlah penduduk. Bermula dari migrasi terkini lalu menetap dan menjadi migrasi seumur hidup. Bertambahnya penduduk di suatu daerah dapat menjadi modal dalam pembangunan tapi juga dapat menjadi beban bagi pembangunan di daerah tujuan. Terkait dengan hal tersebut, kajian ini mengkaji karakteristik migran di daerah asal dan daerah tujuan; dan pola migrasi di Kabupaten Manokwari. Penelitian dilakukan di Kabupaten Manokwari menggunakan metode deskriptif dengan teknik survei. Sebagai subyek adalah migran yang bekerja di sektor informal khususnya di Distrik Manokwari Barat. Hasil kajian menunjukkan bahwa kebanyakan orang yang bermigrasi ke Kabupaten Manokwari sudah berkeluarga dan sudah bekerja di sektor informal yang dominan sebagai petani dengan penghasilan kurang dari Rp500.000; Di daerah tujuan, orang yang masuk ke Manokwari berusia muda, berpendidikan sekolah menengah atas, tidak tertib administrasi dalam arti tidak membawa surat keterangan pindah dan juga tidak melapor ke RT/RW di daerah tujuan. Selanjutnya, migran di daerah tujuan terserap di sektor informal yaitu sebagai karyawan toko, ojek dan penjual sayur dengan pendapatan yang lebih tinggi yaitu di atas Rp2 juta lebih bandingkan dengan pendapatan di daerah asal. Pola Migrasi, awalnya migrasi individu lalu menjadi migrasi jamak dari yang hanya menetap sementara lalu menjadi migrasi seumur hidup. Migran berasal dari daerah yang dekat dengan Kabupaten Manokwari yaitu Sulawesi dan Maluku.

Keanekaragaman Katak di Sekitar Pegunungan Arfak Isti Indrayani; Keliopas Krey; Yance de Fretes
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 2 No 1 (2020)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.2.2020.59-68

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendokumentasi keanekaragaman spesies katak pada berbagai habitat di sekitar Pegunungan Arfak; perbedaan dan kesamaan spesies antara lokasi penelitian, pengaruh habitat dan suhu terhadap keragaman spesies dan jumlah individu, dan perbandingan spesies dengan lokasi penelitiannya lainnya di Papua Barat, Papua dan Papua New Guinea. Penelitian ini dilaksanakan di Kampung Uyehegbrik (Prafi), Hijou (Neney) dan Anggra (Minyambauw) di Manokwari dan Manokwari Selatan. Katak disampel dengan menggunakan purposive sampling dengan teknik Visual Audio Encounter Survey (VAES) untuk memaksimal pencatatan spesies di tiap lokasi penelitian. Shannon-Weiner Diversity Index (H’) digunakan untuk menghitung species diversity dan t-test untuk melihat perbedaan keragaman spesies. Penelitian ini mencatat 15 spesies katak dari 7 famili, empat spesies di antaranya diduga spesies baru. t-test menunjukkan ada perbedaan keanekaragaman katak antara lokasi; kebanyakan spesies diamati pada habitat akuatik. Indeks keragaman hayati menunjukkan bahwa keanekaragaman hayati di sekitar Pegunungan Arfak rendah, tetapi besar kemungkinan karena metode penelitian yang digunakan. Perbandingan hasil studi lainnya menunjukkan bahwa 53% spesies yang dicatat dalam penelitian, tidak tercatat di lokasi penelitiannya.

Page 1 of 1 | Total Record : 6