cover
Contact Name
Charlie D. Heatubun
Contact Email
charlie_deheatboen@yahoo.com
Phone
-
Journal Mail Official
ishjurnal@gmail.com
Editorial Address
Jl. Brigjen Mariner(Purn)Abraham O. Atururi, Kompl. Perkantoran Arfai, Manokwari 98311
Location
Unknown,
Unknown
INDONESIA
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan
ISSN : 27160491     EISSN : 2722516X     DOI : https://doi.org/10.47039/ish
Core Subject : Agriculture, Social,
Igya ser hanjop adalah jurnal yang menyediakan sumber informasi ilmiah yang ditujukan untuk peneliti, lembaga penelitian, instansi pemerintah, dan pemangku kepentingan. Jurnal ini menerbitkan manuskrip penelitian asli yang berfokus pada hasil penelitian tentang semua aspek pembangunan berkelanjutan.
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 2 No 2 (2020)" : 6 Documents clear
Potensi Pemanfaatan Data Iklim Berbasis Citra Satelit untuk Pengembangan Lahan Pertanian di Provinsi Papua Barat Arif Faisol; Atekan
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 2 No 2 (2020)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.2.2020.69-80

Abstract

Terbatasnya stasiun iklim di Papua Barat mengakibatkan sebagian wilayah di Papua Barat tidak memiliki data iklim sehingga menjadi kendala dalam menentukan kawasan yang sesuai untuk pengembangan pertanian. Saat ini telah tersedia sejumlah citra satelit yang menyediakan atau dapat membangkitkan data iklim. Berdasarkan hasil uji kehandalan pada penelitian terdahulu, Global Precipitation Measurement (GPM) dan Climate Hazards Group Infrared Precipitation with Stations (CHIRPS) memiliki akurasi yang cukup baik dalam membangkitkan data hujan harian di Papua Barat, dan citra Moderate Resolution Imaging Spectroradiometer (MODIS) memiliki akurasi yang sangat baik dalam membangkitkan suhu udara di Kabupaten Manokwari. Sehingga citra satelit khususnya GPM, CHIRPS, dan MODIS dapat menjadi solusi alternatif dalam penyediaan informasi iklim di Papua Barat dengan keterwakilan spasial yang cukup tinggi guna mendukung pengembangan kawasan pertanian di Papua Barat.
Developing Conservation Horticulture and Conserving Threatened Hibiscus Species in the Asia-Pacific Islands Region Wawan Sujarwo; Jean Linsky; Lex Thomson
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 2 No 2 (2020)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.2.2020.125-134

Abstract

The objective of this study is to ensure the conservation of iconic Hibiscus species in the Asia-Pacific Islands region though collaborative action. Almost all of the 23 species of Hibiscus in section Lilibiscus are rare and restricted or critically endangered in nature. The study focussed on establishing the status of horticulturally important and newly discovered Hibiscus species in Indonesian New Guinea and Vanuatu through field surveys. The species have been conserved in ex situ conservation collections and capacity has been built within local partners to collect, propagate and conserve Hibiscus species. Field surveys and ex situ conservation activities will inform the development of conservation action plans for Indonesian and Pacific Islands Hibiscus species by regional stakeholders.
Aplikasi Model Environmentally Sensitive Area (ESA) untuk Rekomendasi Kawasan Lindung Papua Barat Menuju Provinsi Konservasi Syartinilia; Rofifah Aulia Suyitno; Sry Wahyuni; Iman Santoso; Nassat Idris
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 2 No 2 (2020)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.2.2020.81-91

Abstract

Provinsi Papua Barat telah mendeklarasikan sebagai Provinsi Konservasi pada 19 Oktober 2015, dan diikuti munculnya Deklarasi Manokwari dan Inspirasi Teminabuan, yang pada dasarnya pemerintah dan masyarakat Papua Barat berkomitmen untuk menjaga minimal 70% daratan sebagai kawasan lindung. Namun, dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Papua Barat Tahun 2013-2033, daratan yang dialokasikan untuk kawasan lindung hanya 34% dari luas daratan Provinsi Papua Barat. Tujuan penelitian ini adalah menyusun rekomendasi kawasan lindung sebagai usulan untuk revisi tata ruang Provinsi Papua Barat. Usulan ini disusun berdasarkan model Environmentally Sensitive Area (ESA) yang menunjukkan bahwa 82% Papua Barat adalah kawasan dengan sensitivitas lingkungan tinggi. Analisis overlay dilakukan pada peta kesesuaian kriteria lindung berdasarkan ESA dengan pola ruang RTRW 2013-2033, fungsi kawasan, dan tutupan lahan dengan menggunakan fungsi logika “OR” pada ArcGIS 10.3. Model ESA merekomendasikan perlindungan ekosistem penting yang ada di Provinsi Papua Barat yaitu ekosistem hutan lahan kering primer dan sekunder serta peat and mangrove ecosystem (PME) yang berada dalam kawasan dengan sensitivitas tinggi. Dari aplikasi model ESA 82% maka dihasilkan rekomendasi untuk revisi tata ruang Provinsi Papua Barat yaitu 76,89% (7.608.648,11 ha) kawasan lindung dan 23,11% (2.286.916,48 ha) kawasan budidaya. Kawasan lindung dominan (>1 juta ha) berada di Kabupaten Teluk Bintuni, Kaimana, dan Tambrauw.
Perhitungan Neraca Air Daerah Aliran Sungai Pami Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat Erik A. Patandianan
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 2 No 2 (2020)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.2.2020.93-102

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) Pami merupakan salah satu DAS yang terdapat di Kabupaten Manokwari yang sebagian wilayah DAS masuk dalam Distrik Manokwari Utara dan Distrik Manokwari Barat yang merupakan distrik dengan penduduk terpadat di Kabupaten Manokwari. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui neraca air pada DAS tersebut dengan menggunakan Metode Thornthwaite. Di DAS Pami terdapat dua kali periode surplus air dan sekali periode defisit air. Pada bulan Januari – Juli merupakan periode surplus air pertama sebesar 87.067.073,39 m3 yang terdiri atas air limpasan sebesar 86.275.460,54 m3 maupun imbuhan air tanah sebesar 24.696.255,20 m3. Bulan Agustus – November merupakan periode defisit air sebesar 9.827.367,06 m3 yang terdiri atas air limpasan sebesar 1.764.437,11 m3 dan air tanah sebesar 2.646.655,66 m3. Bulan Desember merupakan periode surplus air kedua sebesar 8.982.600,49 m3 yang terdiri dari air limpasan sebesar 8.009.776,23 m3 dan air tanah sebesar 1.235.543,76 m3. Total Perhitungan neraca air di DAS Pami tahun 2019, diperoleh total surplus air sebesar 96.049.673,88 m3/tahun yang merupakan total air limpasan di DAS Pami, dan sebesar 28.578.454,62 m3/tahun merupakan cadangan air tanah serta defisit air sebesar 9.827.367,06 m3/tahun.
Odonata Diversity Around the Arfak Mountains, West Papua Keliopas Krey; Ade Rahayu Pattiran; Agustinus Kilmaskossu; Yance de Fretes
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 2 No 2 (2020)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.2.2020.103-113

Abstract

West Papua is known to harbor high biodiversity and endemicity. Odonata is one taxon that has a high diversity and endemism and plays an important role as an environmental bioindicator. As with many other taxa, field research on the diversity, distribution, and habitat of dragonflies is still very limited in West Papua. Yet, its habitats are under threat due to forest and land conversion for infrastructure developments. This study was designed to document the diversity of Odonata around the Arfak Mountains; especially in Uyehegbrik Village (Prafi District), Hijou Village (Neney District) and Anggra Village (Minyambou District). Data was collected using the purposive sampling technique. The Shannon Diversity Index and t-test were used to calculate and compare species diversity at each research location; and Sorensen Index was used to analyze the similarity of species in each location. About 21 species from 7 families were recorded during this study, 10 of which species are likely new. Our main conclusions include: the Shannon Weaner Index (H’) at the study sites 1.43-1.89 indicates moderate diversity; standing water is the main habitat of dragonflies; the temperature has positive, but weak correlation with species diversity and species abundance. Discovery of new species indicates that this area remains understudied.
Evaluasi Penerapan Panca Usahatani Padi Ladang Ampibi pada Petani Binaan BPTP di Kabupaten Manokwari Galih Hidayat; Umi Yuminarti; Obadja A. Fenetiruma
Igya ser hanjop: Jurnal Pembangunan Berkelanjutan Vol 2 No 2 (2020)
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Provinsi Papua Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47039/ish.2.2020.115-124

Abstract

Kabupaten Manokwari memiliki potensi luas lahan kering yang luas untuk pengembangan tanaman pangan khususnya padi ladang. BPTP Papua Barat merekomendasikan pengembangan padi ladang Ampibi sesuai dengan komponen teknologi panca usahatani. Padi ladang Ampibi adalah varietas unggul padi yang dapat bertahan pada kondisi iklim atau dapat bertahan dalam dua kondisi yang berbeda, kondisi lahan yang kering maupun basah. Petani diharapkan dapat meningkatkan produksi sehingga penerimaannya meningkat dengan menerapkan panca usahatani yang baik pada budidaya padi ladang Ampibi. Penelitian ini bertujuan untuk a). Mengetahui tingkat penerapan panca usahatani oleh petani, b). Mengetahui tingkat penerimaan yang diterima petani setelah mengikuti dan menerapkan panca usahatani padi ladang ampibi. Hasil dari penelitian adalah sebagai berikut: a). Tingkat penerapan panca usahatani oleh petani setelah mengikuti kegiatan panca usahatani padi ladang Ampibi di Kabupaten Manokwari termasuk dalam tingkat kategori sedang. Nilai penerapan panca usahatani kategori sedang sebesar 76,25% dan tingkat penerapan panca usahatani tinggi sebesar 23,75%. b). Tingkat penerimaan rata-rata petani padi ladang Ampibi di Kabupaten Manokwari adalah sebesar Rp. 10.203.000,- per musim tanam atau Rp. 2.915.143 per bulan per kepala keluarga petani dan diatas nilai Kebutuhan Hidup Layak (KHL) di Provinsi Papua Barat sebesar Rp. 2.908.000,- per bulan.

Page 1 of 1 | Total Record : 6