cover
Contact Name
Muhammad Zuhurul Fuqohak
Contact Email
hermeneutik@stainkudus.ac.id
Phone
+6285326311019
Journal Mail Official
hermeneutik@stainkudus.ac.id
Editorial Address
Program Studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus, Jl. Conge Ngembalrejo PO.BOX 51 Kudus, Jawa Tengah, Indonesia
Location
Kab. kudus,
Jawa tengah
INDONESIA
Hermeneutik : Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
ISSN : 19077246     EISSN : 25026402     DOI : http://dx.doi.org/10.21043/hermeneutik
We accept scholarly article that the subject covers textual and fieldwork studies with various perspectives of Quranic Studies Quranic Exigesis Studies Philology Studies Ulumul Qur`an Living Qur`an
Articles 389 Documents
Teori Naskh dalam Pandangan William Montgomery Watt dan Richard Bell Jalaluddin, Mufti Labib
HERMENEUTIK Vol 13, No 2 (2019): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v13i2.6387

Abstract

This article discusses about two figures’ thought, William Montgomery Watt and Richard Bell, about the Qur’an, especially about naskh or an-nasikh wa-l-mansukh in the Qur’an. The discussion about the theory of naskh evidently results different proclivity of the thoughts. Watt which in one hand accepted the truth of the revelation of Muhammad and in another hand perceived the alteration of revelation in sociological perspective, also proposed hypotheses in which the alteration of revelation might be the result of Prophet’s addition, although he said that his hypotheses had not have a strong proof. Meanwhile, Bell saw that naskh tends to Prophet’s revision on compilizing the verses within the Qur’anic chapters though he also mentioned naskh in understanding of that the abrogation of the law of verse which being remained in the Qur’an. This article is based on descriptive-analitical and comparative methods.
MERAUT SEJARA PERKEMBANGAN TAFSIR MASA KLASIK: Sejarah Tafsir dari Abad Pertama Sampai Abad Ketiga Hijriyah m, Masyhuri
HERMENEUTIK Vol 8, No 2 (2014): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v8i2.891

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk membahas sejarah perkembangantafsir, dari abad pertama hingga abad ketiga hijriyah. Tafsir paramasa klasik ini di mulai dari penafsiran nabi Muhammad terhadapayat-ayat, lalu penafsiran yang dilakukan oleh para sahabat danpara tabi’in. Al-Qur’an yang bercorak al-ma’tsur inilah menjadipionir munculnya tafsir-tafsir generasi berikutnya. Beberapakelebihan tafsir masa klasik ini adalah: Pertama, tafsir pada masaawal tidak bersifat sektarian yang dimaksudkan untuk membelamadzhab tertentu. Kedua, para shahabat tidak banyak perbedaanpendapat diantara mereka mengenai hasil penafsirannya. Ketiga,mayoritas penafsiran para shahabat belum kemasukan riwayatriwayat isra’iliyyat yang dapat merusak akidah Islam (terutamatafsir masa Nabi dan sahabat). Sementara kelemahannya adalah:Pertama, nabi Muhammad saw. belum menafsirkan seluruh ayat alQur’an, Kedua, Penafsiran para shahabat masih bersifat parsial dankurang mendetail dalam menafsirkan suatu ayat sehingga kadangsulit mendapatkan gambaran yang utuh mengenai pandangan alQur’an terhadap suatu masalah tertentu, Ketiga, pada masa tabiintafsir sudah mulai bersifat sektarian dan mulai terkontaminasi olehkepentingan madzhab tertentu.
Riwayat Ahli Bait Di Dalam Dunia Tafsir (Studi Komparasi Antara Tafsir Ar-Riwâ’i Dan Tafsir Bi Al-Ma’tsûr) Fuqohak, MA. Zuhurul
HERMENEUTIK Vol 13, No 1 (2019): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v13i1.5523

Abstract

This study aims to find the position of the history of the temple experts of the Prophet. In the tradition of Sunni and Syi’ah scholarship. By using a comparative study between ar-riwâ'i interpretation used by Shiites and bi al-ma'tsûr interpretation used by Sunni. Research that uses qualitative, literature-based and analytical research methods finds that the history of the temple expert gets an extraordinary place and portion in the two circles. It was also found that the location of the similarities between Sunni-Syi’ah in the history of temple experts was equally accepted with several conditions. While the differences between the two are ar-riwâi interpretation only come from the Qur'an, the Prophet's hadithand the history of the temple expert. While the interpretation of bi al-ma'tsûr also uses the companions of the Prophet and tabi'in besides the three sources 
Teologi islam menuruT al-Qur’an Dan KonseKuensinya TerhaDap Kosmologi moDern Afandi, Muhammad
HERMENEUTIK Vol 7, No 1 (2013): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v7i1.914

Abstract

Artikel ini mengulas temuan kosmologi modern denganmenggunakan pendekatan teologis, dengan mengemukakanargumen dari teolog, fiosof dan ilmuwan tentang kosmologimodern. Salah satu argumen dari mereka adalah bahwa alamsemesta telah diciptakan oleh Tuhan (Allah) dengan bukti-buktiyang telah banyak dilihat, dibaca, dan dipelajari dari al-Qur’an. Halyang terpenting dalam penemuan kosmologi modern menyerukanuntuk dipelajari secara teologi juga. Di antara pendapat tentangperan Tuhan sebagai pencipta alam semesta, seperti yangdikemukakan oleh Mulla Sadra, Guidarno dan lainnya. Inti daristatemen mereka yaitu bahwa alam semesta itu dinamis danmemperbaharui dirinya sendiri sesuai dengan sunnatullah. Dalamhal ini ada Zat yang mempunyai kuasa untuk melakukannya,yaitu Tuhan dengan hak prerogatif-Nya. Karenanya, keberadaanTuhan akan terasa dekat dengan kreasi-kreasi yang telah dilakukandi alam semesta sampai alam yang kita rasakan sekarang yangmenunjukan bahwa Tuhan itu ada. Mereka mengatakan bahwateori umum relativitas Einstein adalah benar seperti adanyaruang-waktu. Menurut mereka, ada sebuah permulaan yaitu dengan adanya permulaan materi dan energi. Karenanya, hal inididukung dengan beberapa analisis secara fiika sebagai argumenyang kuat tentang penciptaan alam semesta yang telah diciptakanoleh Tuhan. Berdasarkan bukti-bukti yang dikemukakan diatas,sebagai manusia yang mempunyai agama sudah tentu kita percayabahwa perkembangan baru dalam kosmologi memungkinkan kitauntuk sadar pada kebutuhan untuk memperbaiki diri kita tentangbayangan atau imajinasi tentang Tuhan sebagai pencipta.
Nyai Badriyah Fayumi : Mufassir Perempuan Otoritatif Pejuang Kesetaraan dan Moderasi di Indonesia Ulya, Ulya
HERMENEUTIK Vol 12, No 2 (2018): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v12i2.6150

Abstract

Selama ini Indonesia dikenal sebagai negara tempat berkaca bagi model kehidupan beragama yang damai dan harmonis. Kedamaian dan keharmonisan disebabkan keberagamaan masyarakat Indonesia berangkat dari pemahaman keagamaan yang moderat, namun berbagai peristiwa kekerasan maupun  teror berbasis tafsir agama yang terjadi akhir-akhir ini seakan mengakibatkan  memburamnya kaca itu. Peran serta masyarakat, baik laki-laki maupun perempuan, baik berupa pemikiran maupun gerakan, sangat dibutuhkan untuk mengembalikan citra baik negara. Badriyah Fayumi adalah salah satu sosok ulama perempuan inspiratif yang tidak hanya memiliki pemikiran khususnya berbasis Alqur’an, tapi dia juga tampil sebagai tokoh gerakan. Kemampuannya ini telah menjadikannya sebagai salah satu ulama rujukan pemahaman ke-Islaman di Indonesia saat ini.Dengan menggabungkan teori otoritas Khaled Abou el-Fadl dan teori capital Pierre Bourdieu, secara umum tulisan ini akan mendeskripsikan sosok Badriyah dan kiprahnya, pemikiran ketafsiran dalam memperjuangkan kesetaraan dan moderasi, sejauhmana otoritasnya di tengah-tengah umat dan faktor-faktor yang menyebabkannya menjadi otoritatif dalam menciptakan Indonesia setara dan moderat. 
AL-QUR’AN, TAFSIR, DAN TA’WIL DALAM PERSPEKTIF SAYYID ABU AL-A’LA AL-MAUDUDI Maslahah, Ani Umi
HERMENEUTIK Vol 9, No 1 (2015): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v9i1.882

Abstract

Artikel ini mencoba melakukan penelusuran konsepsi al-Maudu>ditentang al-Qur’an, tafsi>r dan ta’wi>l dari berbagai karya-karyanyayang terkait dengan kajian al-Qur’an. Dengan harapan akandiperoleh sebuah ide konseptual permikiran al-Maududi tentang alQur’an, tafsi>r dan ta’wi>l secara memadai. Temuan yang dihasilkandalam penelitian ini adalah al-Maudu>di sebagai seorang jurnalismelalui media massa, dia banyak memunculkan ide-ide pembaharuanpemikiran Islam modern. Dia banyak memberikan sumbangannyapada perkembangan pemikiran Islam modern bagi dunia Islam danIndia-Pakistan khususnya. Khusus dalam bidang tafsir al-Qur’an, alMaududi lebih banyak melahirkan tafsir dengan pendekatan metodetematik (maud} u>’i) antara lain seperti al-Khila>fah wa al-Mulk dan arRiba f al-Qur’an. Sementara kitab yang secara spesifi sebagai upayaal-Maudu>di untuk menafsirkan al-Qur’an dari awal hingga akhirsurat dalam al-Qur’an adalah kitab Tafh>m al-Qur’an. Dari karyakaryanya banyak terungkap pengertian al-Qur’an, tafsi>r dan ta’wil>menurut al-Maududi.
IMPLEMENTASI PENAFSIRAN SURAT ALI IMRON AYAT 110 TERHADAP PEMBENTUKAN GENERASI KHOIRU UMMAH DI PONDOK PESANTREN AN-NUR AL-ISLAMI KAUMAN JEKULO KUDUS Thohir, Abdullah; Farihah, Irzum
HERMENEUTIK Vol 11, No 2 (2017): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v11i2.5527

Abstract

Tujuan artikel ini untuk mengetahui implementasi konsep khoiru ummah Surat Ali Imran ayat 110 dalam pembentukan generasi khoiru ummah di pondok pesantren an-Nur al-Islami Kauman Jekulo Kudus. Metode yang digunakan file research dan library research. Hasil penelitian adalah penerapan khoiru ummah dalam Surat Ali Imran ayat 110 adalah sebaik-baik umat Nabi Muhammad yang mengajak kepada kebaikan (ma’ruf) dan melarang kepada keburukan (munkar). Pondok pesantren telah menanamkan pada jiwa santri untuk beramar ma’ruf dan nahi munkar melalui kegiatan-kegiatan yang ada di pondok pesantren seperti ngaji rutin oleh pengasuh pondok pesantren, tahassus (madrasah diniyah), latihan khittobah, dan sesrawung antar santri. Sedangkan nahi munkarnya dengan memberikan ta’zir bagi mereka yang melanggar aturan-aturan yang sudah ditetapkan pondok pesantren. Dari semua kegiatan yang telah di terapkan di Pondok Pesantren tersebut akan membantu para santri untuk membentuk generasi khoiru ummah.
Perubahan Rasionalitas Manusia Dan Diseminasi Teks AlQur’an Di Sosial Media Abid, Nuskhan
HERMENEUTIK Vol 10, No 2 (2016): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v10i2.3913

Abstract

MENELISIK GAGASAN TAFSIR ABU AL-HAMID AL- GAZALI DALAM KITAB JAWAHIR AL-QURAN Farida, Umma
HERMENEUTIK Vol 9, No 2 (2015): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v9i2.871

Abstract

Artikel ini mengelaborasikan gagasan tafsir Abu> H} ami>d Al-Gaza>li>yang selama ini lebih terkenal sebagai fiosof dan sufi denganmemfokuskan pada karyanya Jawa>hir Al-Qur’a>n. Al-Qur’an yangmerupakan kitab suci umat Islam memiliki posisi tersendiri di hatidan pikiran Al-Gaza>li>. Kecintaan Al-Gaza>li> terhadap fisafat dantasawuf juga didasari oleh kecintaannya terhadap al-Qur’an. Inidikarenakan menurutnya, hanya al-Qur’an sajalah yang menjadipenuntun dan pengingat tujuan hidup manusia. Temuan kajian iniadalah bahwa corak penafsiran yang dibangun oleh Al-Gaza>li> tidakdapat dilepaskan dari pemikiran tasawufnya. Baginya, al-Qur’anmemiliki dimensi zhahir dan dimensi batin. Oleh karenanya, iamenekankan untukmembaca dan menyelami makna al-Qur’an,bukan hanya makna zhahirnya, melainkan juga makna batinnya.Ia sekaligus menyarankan untuk berusaha meraih amalan batindari setiap ayat yang dibacanya, bahkan diupayakan bahwa setiappemahaman, melahirkan kekayaan batin dan kesadaran dirimenuju ma’rifatulla>h. Surah al-Fa>tih} ah memiliki keistimewaantersendiri bagi Al-Gaza>li> bahwa surah ini merupakan surahyang paling utama dalam al-Qur’an. Menurutnya, al-Fatihah mengandung delapan substansi esensial yang menjadi kunci surga yaitu: z\ a>t, sifat, af’a>l, penyebutan hari akhirat, s} irat} almustaqi>mdengan dimensi-dimensinya, yakni pembersihan dan  periasan jiwa, penyebutan nikmat terhadap para kekasih Allah,amarah terhadap musuh-musuh Allah, dan penyebutan tempatkembalinya umat manusia.
Pemikiran Muhammad Syahrur Alfiyan, Muhammad Ivan
HERMENEUTIK Vol 10, No 2 (2016): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir
Publisher : Program Studi Ilmu Al-Qur`an dan Tafsir, Fakultas Ushuluddin, IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/hermeneutik.v10i2.4790

Abstract

Dinamika kajian al-Qur’an sepertinya memang tidak akan pernah mengalami kejumudan. Dari masa ke masa selalu saja ada yang baru seputar kajian al-Qur’an ini. Hal itu tidak terlepas dari faktor sosiokultural dan sosiopolitis yang mengikat para mufassir yang menginterpretasikan al-Qur’an pada masanya.Selain itu latar belakang (pendidikan) para penafsir tentu sangat mempengaruhi model dan corak penafsiran mereka. Seorang faqih misalnya, akan menafsirkan al-Qur’an dengan coraknya yang bernuansa hukum. Begitu pula seorang filsuf, sufi maupun pakar linguistik. Adalah Muhammad Syahrur, seorang intelektual Muslim asal Syria yang mencoba menawarkan teori batas (limit/ hudud) dalam memahami al-Qur’an. Terma limit (hudud) yang digunakan Syahrur mengacu pada pengertian “batas-batas ketentuan Allah yang tidak boleh dilanggar, tapi di dalamnya terdapat wilayah ijtihad yang bersifat dinamis, fleksibel, dan elastis. Metode yang ia tawarkan tidak terlepas dari latar belakang ilmu yang ia pelajari dan ia kuasai, yaitu linguistik dan sains.

Page 3 of 39 | Total Record : 389


Filter by Year

2013 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 17, No 3 (2023): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir (Special Issues) Vol 17, No 2 (2023): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 17, No 1 (2023): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 16, No 2 (2022): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 16, No 1 (2022): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 15, No 1 (2021): Available June 2021 Vol 15, No 2 (2021): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 15, No 1 (2021): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 14, No 2 (2020): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 14, No 1 (2020): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 13, No 2 (2019): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 13, No 1 (2019): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 12, No 2 (2018): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 12, No 1 (2018): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 11, No 2 (2017): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 11, No 1 (2017): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 10, No 2 (2016): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 10, No 1 (2016): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 9, No 2 (2015): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 9, No 1 (2015): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 8, No 2 (2014): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 8, No 1 (2014): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 7, No 2 (2013): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir Vol 7, No 1 (2013): Hermeneutik: Jurnal Ilmu al-Qur'an dan Tafsir More Issue